Anda di halaman 1dari 10

2

Helium

Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas
mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2.

Sifat Fisik dari 2Helium (2He)


Golongan, Periode, Blok : 18, 1, s
Penampilan : tak berwarna
Massa atom : 4,002602 g/mol
Konfigurasi elektron : 1s2
Jumlah elektron tiap kulit :2
Fase : gas
Massa jenis : 0,1786 g/L
Titik lebur : 0,95 K (-272,2 °C, -458,0 °F)
Titik didih : 4,22 K (-268,93 °C, -452,07 °F)
Kalor peleburan : 0,0138 kJ/mol
Kalor penguapan : 0,0829 kJ/mol
Kapasitas kalor : (25 °C) 20,786 J/(mol·K)
Struktur kristal : heksagonal
Energi ionisasi ke-1 : 2372,3 kJ/mol
ke-2 : 5250,5 kJ/mol
Jari-jari atom (terhitung) : 31 pm
Jari-jari kovalen : 32 pm
Jari-jari Van der Waals : 140 pm
Konduktivitas termal : (300 K) 151,3 mW/(m·K)

Kegunaan

1. Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas

2. Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan


germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium

3. Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir

4. Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels).


5. Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam

6. Helium sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen


yang lebih berbahaya

7. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap


bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan
mesin ini di bidang kesehatan.

8. Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang


berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear.

9. Penelitian superkonduktor

Helium memiliki isotop yaitu 3He yang mana, 3He secara teori dapat dipakai
sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir. Proses konversi menjadi
listrik bahkan lebih ramah lingkungan daripada reaktor nuklir di Bumi karena
hanya menghasilkan sedikit limbah.

Penggunaan 3He berbeda dengan Uranium. Pembangkit listrik tenaga nuklir yang
menggunakan uranium dilakukan melalui reaksi fisi, di mana inti atom dibelah-
belah menjadi lebih kecil untuk melepaskan energi. Sementara 3He dapat dipakai
alam reaksi fusi di mana, inti atom-atomnya yang bertabrakan membentuk inti
atom baru lebih besar dan melepaskan energy.

ARGON

Argon adalah unsur kimia dengan simbol Ar dan nomor atom 18. Ia berada
pada golongan 18 tabel periodik dan merupakan gas mulia.[n 1] Argon adalah gas
ketiga yang paling umum di atmosfer bumi, dengan kelimpahan 0,934% (9.340
ppmv), menjadikannya gas dengan kelimpahan dua kali kelimpahan uap air (rata-
rata 4.000 ppmv, tetapi bervariasi) dan 23 kali kelimpahan gas atmosfer
lainnya, karbon dioksida (400 ppmv), dan lebih dari 500 kali kelimpahan gas
mulia berikutnya, neon (18 ppmv).

Hampir semua argon ini adalah argon-40 radiogenik yang diturunkan


dari peluruhan kalium-40 pada kerak bumi. Di alam semesta, argon-36 sejauh ini
merupakan isotop argon yang paling umum, merupakan isotop argon yang
diproduksi oleh nukleosintesis stelar dalam supernova. Sebagai tambahan, argon
adalah gas mulia terbanyak di dalam kerak bumi, dengan kandungan 0,00015%
dari kerak.

Nama argon diturunkan dari bahasa Yunani αργον, bentuk tunggal


dari αργος yang berarti "malas" atau "tak aktif", sebagai rujukan kepada kenyataan
bahwa unsur ini hampir tidak pernah mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap
(delapan elektron) pada kulit elektron luarnya membuat argon stabil dan tahan
terhadap ikatan dengan unsur lainnya. Temperatur titik tripelnya 83,8058 K adalah
titik tetap yang ditentukan dalam International Temperature Scale 1990.

Keterangan umum argon

Nama, Lambang, Nomor atom : argon, Ar, 18


Deret kimia : gas mulia
Golongan, Periode, Blok : 18, 3, p
Penampilan : tak berwarna
Massa atom : 39,948(1) g/mol
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p6
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 8
Fase : gas
Massa jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 1,784 g/L
Titik lebur : 83,80 K (-189,35 °C, -308,83 °F)
Titik didih : 87,30 K (-185,85 °C, -302,53 °F)
Kalor peleburan : 1,18 kJ/mol
Kalor penguapan : 6,43 kJ/mol
Kapasitas kalor : 25 °C) 20,786 J/(mol·K)
Struktur Kristal : kubus pusat muka
Bilangan oksidasi :0
Elektronegativitas data : tak tersedia (skala Pauling)
Energi ionisasi : pertama 1520,6 kJ/mol
ke-2: 2665,8 kJ/mol
ke-3: 3931 kJ/mol
Jari-jari atom : 71 pm
Jari-jari atom (terhitung) : 71 pm
Jari-jari kovalen : 97 pm
Jari-jari Van der Waals : 188 pm
Sifat magnetik : nonmagnetik
Konduktivitas termal : (300 K) 17,72 mW/(m·K)
Kecepatan suara : (gas, 27 °C) 323 m/s

Karakteristik

Argon memiliki kelarutan dalam air yang kurang lebih sama dengan
oksigen, dan 2,5 kali lebih mudah larut dalam air daripada nitrogen. Argon tak
berwarna, tak berbau dan tidak mudah terbakar serta tidak beracun dalam kondisi
padat, cair, maupun gas(MSDS,2018). Argon bersifat inert secara kimia di bawah
sebagian besar kondisi dan tidak membentuk senyawa yang stabil pada temperatur
ruang.

Meskipun argon adalah suatu gas mulia, tetapi telah ditemukan memiliki
kemampuan membentuk beberapa senyawa. Sebagai contoh, pembentukan argon
fluorohidrida (HArF), suatu senyawa argon dengan fluor dan hidrogen yang stabil
di bawah 17 K, telah dilaporkan oleh peneliti dari Universitas Helsinki pada tahun
2000(Leonid Khriachtchev,2000). Meskipun senyawa argon netral pada keadaan
dasar saat ini terbatas pada HArF, argon dapat
membentuk klatrat dengan air ketika atom-atomnya terperangkap dalam kisi-kisi
molekul air( Belosludov, V.R.; Subbotin,2006). Ion mengandung argon
dan kompleks pada keadaan tereksitasi, seperti ArH+ dan ArF, telah diketahui
keberadaannya. Perhitungan teoretis telah memprediksi beberapa senyawa argon
stabil, tetapi jalur sintesisnya belum diketahui(Cohen, A, 2003)
Sejarah
Argon (’αργόν, bentuk tunggal ari ’αργός, bahasa Yunani yang berarti "tidak
aktif", merujuk kepada ketakaktifannya secara kimia) [10][11] diduga keberadaannya
di udara oleh Henry Cavendish pada tahun 1785 tetapi belum diisolasi hingga
tahun 1894 oleh Lord Rayleigh dan Sir William Ramsay di University
College London dalam suatu percobaan menghilangkan seluruh oksigen, karbon
dioksida, air, dan nitrogen dari sampel udara bersih (Ramsay, W.,1904.) Mereka
telah mengukur bahwa nitrogen yang diproduksi dari senyawa kimia adalah satu
setengah persen lebih ringan daripada nitrogen dari atmosfer. Perbedaannya
sekilas tak bermakna, tetapi cukup penting untuk menarik peratian mereka selama
beberapa bulan. Mereka menyimpulkan bahwa ada gas lain di udara yang
bercampur dengan nitrogen. Argon juga ditemui pada tahun 1882 melalui
penelitian independen H.F. Newall dan W.N Hartley. Masing-masing mengamati
garis baru dalam spektrum warna udara tetapi tidak mampu mengidentifikasi
unsur penyebab garis tersebut. Argon merupakan anggota pertama gas mulia yang
ditemukan. Simbol argon saat ini adalah "Ar", tetapi hingga tahun 1957 simbolnya
adalah "A" (Holden, N. E. , 2004)

Keberadaan
Atmosfer bumi mengandung argon sebesar 0,934% dari volumenya dan 1,288%
dari massanya, dan udara adalah bahan baku utama yang digunakan oleh industri
untuk membuat produk argon murni. Argon diisolasi dari udara melalui
fraksionasi, paling umum dengan cara distilasi fraksi kryogenik, suatu proses yang
juga menghasilkan nitrogen, oksigen, neon, kripton dan xenon murni.[18]
Sementara kerak Bumi dan air laut secara berturut-turut mengandung 1.2 bpj dan
0.45 bpj argon (Emsley, J. 2001)

Isotop

Isotop utama argon yang ditemukan di bumi


adalah 40Ar (99,6%), 36Ar (0,34%), dan 38Ar (0,06%). Terjadi secara alami
dari 40K, dengan waktu paruh 1,25×109 tahun, meluruh membentuk 40Ar (11.2%)
yang stabil dengan penangkapan elektron atau emisi positron, dan juga
membentuk 40Ca (88.8%) yang stabil melalui peluruhan beta. Sifat dan
perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan dengan
metode penanggalan K-Ar (Emsley, J. 2001)

Dalam atmosfer bumi, 39Ar dibentuk oleh aktivitas sinar kosmik, terutama
dengan 40Ar. Dalam lingkungan subpermukaan, juga diproduksi
melalui penangkapan neutron oleh 39K atau emisi alfa oleh kalsium. 37Ar dibentuk
dari spalasi ((Inggris): spallation) neutron 40Ca sebagai hasil dari ledakan
nuklir subpermukaan. Ini memiliki waktu paruh 35 hari.

Argon tercatat memiliki variasi komposisi isotopik yang besar di antara


lokasi yang berbeda dalam sistem tata surya. Jika sumber utama argon adalah
peluruhan 40K dalam batuan, 40Ar akan menjadi isotop yang dominan, seperti di
permukaan bumi. Sebaliknya, argon yang diproduksi langsung oleh nukleosintesis
stelar, didominasi oleh nuklida proses alfa, 36Ar. Terkait hal tersebut, argon
matahari mengandung 84.6% 36Ar berdasarkan pengukuran angin matahari,
(Lodders, K. 2008) dan rasio tiga isotop 36Ar : 38Ar : 40Ar dalam atmosfer planet
luar yang diukur adalah 8400 : 1600:1(Cameron, A. G. W. (1973) Ini kontras
dengan kelimpahan 36Ar primordial dalam atmosfer bumi: hanya 31,5 ppmv (=
9340 ppmv × 0,337%), bandingkan dengan neon (18,18 ppmv); dan dengan
pengukuran menggunakan probe antarplanet.

Atmosfer Mars mengandung 1,6% 40Ar dan 5 ppm 36Ar.


Probe Mariner yang mengorbit planet Merkurius pada tahun 1973 menemukan
bahwa Merkurius mempunyai atmosfer yang sangat tipis dengan 70% nya adalah
argon. Diyakini merupakan hasil dari pelepasan gas sebagai produk peluruhan dari
bahan-bahan radioaktif pada permukaan planet. Pada tahun 2005,
probe Huygens menemukan keberadaan 40Ar secara eksklusif pada
permukaan Titan, bulan terbesar planet Saturnus.

Dominasi 40Ar radiogenik menentukan berat atom standard argon terestrial


argon yang lebih besar daripada unsur berikutna, kalium, yang menjadi teka-teki
saat argon ditemukan. Mendeleev telah meletakkan unsur dalam tabel
periodiknya berdasarkan urutan berat atom, tetapi keinertan argon menggiring
penempatannya sebelum logam alkali yang reaktif. Henry Moseley kemudian
memecahkan masalah ini dengan menunjukkan bahwa tabel periodik sejatinya
disusun berdasarkan urutan nomor atom. (Lihat Sejarah tabel periodik).

Pembuatan Argon

Metode Cavendish untuk mengisolasi Argon.


Gas-gas diletakkan di test-tube (A) yang diberdirikan di atas alkali lemah
dalam jumlah yang besar (B), dan arus dialirkan di kawat diisolasi oleh tube kaca
yang berbentuk U (CC) yang melewati cairan dan memutari mulut dari test-tube.
Ujung dari Platinum dalam (DD) dari kabel itu mendapat arus dari batere dari
lima sel Grove dan gulungan

Ruhmkorff berukuran sedang. Argon juga digunakan untuk pemadam api


khusus untuk menghindari kerusakan peralatan. Argon digunakan karena argon
merupakan salah satu gas mulia yang paling murah.

Kegunaan Argon

a. Proses industr

Argon digunakan dalam beberapa proses industri bertemperatur tinggi,


ketika zat yang biasanya tak reaktif menjadi reaktif. Misalnya, atmosfer argon
digunakan dalam tanur listrik grafit untuk mencegah terbakarnya grafit. Untuk
beberapa proses ini, kehadiran gas nitrogen atau oksigen dapat menyebabkan
kecacatan bahan. Argon digunakan dalam berbagai macam pengelasan listrik
seperti pengelasan listrik logam gas dan pengelasan listrik wolfram gas, seperti
dalam pengolahan titanium dan unsur reaktif lainnya. Atmosfer argon juga
digunakan untuk menumbuhkan kristal silikon dan germanium.

Argon digunakan dalam industri unggas untuk membuat asfiksia pada


unggas, baik untuk pemusnahan setelah wabah penyakit massal, atau sebagai
sarana pembantaian yang lebih manusiawi daripada mandi listrik. Massa jenis
Argon relatif tinggi sehingga tetap berada di permukaan tanah saat terjadi
kebocoran. Sifatnya yang tak reaktif menjadikannya cocok digunakan dalam
produk pangan, dan karena ia menggantikan oksigen pada unggas yang mati,
argon juga memperpanjang masa simpan.[31] Argon kadang digunakan
sebagai pemadam api ketika harus menghindari kerusakan peralatan.

b. Penelitian ilmiah

Argon cair digunakan sebagai target untuk percobaan neutrino dan


mengarahkan pencarian materi gelap. Interaksi partikel hipotesis Weakly
interacting massive particles (WIMP) dengan inti argon
menghasilkan kilau cahaya yang dapat dideteksi menggunakan tabung pengganda
foton ((Inggris): photomultiplier tube). Detektor dua fasa juga menggunakan gas
argon untuk mendeteksi elektron ionisasi yang dihasilkan selama hamburan inti
WIMP. Seperti kebanyakan gas mulia cair lainnya, argon memiliki kilau cahaya
tinggi (~51 foton/keV[32]), transparan terhadap kilau cahayanya sendiri, dan relatif
mudah dimurnikan. Dibandingkan dengan xenon, argon lebih murah dan memiliki
profil waktu kilau yang berbeda yang memungkinkan pemisahan elektron rekoil
dari inti rekoil. Sebaliknya, latar sinar beta intrinsiknya lebih besar karena
kontaminasi 39Ar, kecuali menggunakan sumber argon bawah tanah yang memiliki
jauh lebih sedikit kontaminasi 39Ar. Sebagian besar argon pada atmosfer bumi
dihasilkan dari penangkapan elektron 40K jangka panjang (40K + e− → 40Ar + ν)
yang ada dalam kalium alami di bumi. Aktivitas 39Ar di atmosfer terpelihara oleh
produksi kosmogenik melalui reaksi 40Ar(n,2n)39Ar dan semacamnya. Waktu
paruh 39Ar hanya 269 tahun. Alhasil, karena Ar bawah tanah, terlindungi oleh
batuan dan air, memiliki lebih sedikit kontaminasi 39Ar.[33] Detektor materi gelap
saat ini dioperasikan menggunakan argon cair
termasuk DarkSide, WArP, ArDM, microCLEAN dan DEAP-I. Percobaan neutrino
termasuk Icarus dan MicroBooNE, keduanya menggunakan argon cair
berkemurnian tinggi dalam bejana proyeksi waktu untuk pencitraan halus tiga
dimensi pada interaksi neutrino.

c. Pengawetan

Argon digunakan untuk menggantikan udara yang mengandung oksigen dan


uap air dalam bahan kemasan untuk memperpanjang masa simpan isi kemasan
(argon mempunyai kode tambahan pangan Eropa E938). Oksidasi aerial,
hidrolisis, dan reaksi kimia lainnya yang dapat mendegradasi produk dihambat
atau dicegah total. Botol bahan kimia berkemurnian tinggi dan produk farmasi
tertentu tersedia dalam botol bersegel atau ampul yang dikemas dalam argon.
Dalam pembuatan wine, argon digunakan dalam sejumlah aktivitas untuk
mencegah timbunan oksigen pada permukaan cairan, yang dapat
merusak wine dengan memfasilitasi metabolisme mikrobial (seperti bakteri asam
asetat) dan reaksi redoks standar. Argon juga tersedia dalam bentuk aerosol dalam
kaleng, yang dapat digunakan untuk mengawetkan senyawa
seperti pernis, poliuretan, cat, dan sebagainya, pada penyimpanan setelah
dibuka(Zawalick, 2003) Sejak 2002, Arsip Nasional Amerika Serikat menyimpan
dokumen nasional penting seperti Deklarasi Kemerdekaan dan Undang-undang
Dasar dalam kotak berisi argon untuk menghambat degradasi (perusakan).
Dengan menggunakan argon mengurangi kebocoran gas, dibandingkan dengan
helium yang digunakan dalam prosedur ini selama lima dekade.

Argon digunakan untuk menggantikan udara yang mengandung oksigen dan


uap air dalam bahan kemasan untuk memperpanjang masa simpan isi kemasan
(argon mempunyai kode tambahan pangan Eropa E938). Oksidasi aerial,
hidrolisis, dan reaksi kimia lainnya yang dapat mendegradasi produk dihambat
atau dicegah total. Botol bahan kimia berkemurnian tinggi dan produk farmasi
tertentu tersedia dalam botol bersegel atau ampul yang dikemas dalam argon.
Dalam pembuatan wine, argon digunakan dalam sejumlah aktivitas untuk
mencegah timbunan oksigen pada permukaan cairan, yang dapat
merusak wine dengan memfasilitasi metabolisme mikrobial (seperti bakteri asam
asetat) dan reaksi redoks standar. Argon juga tersedia dalam bentuk aerosol dalam
kaleng, yang dapat digunakan untuk mengawetkan senyawa
seperti pernis, poliuretan, cat, dan sebagainya, pada penyimpanan setelah dibuka.
[34]
Sejak 2002, Arsip Nasional Amerika Serikat menyimpan dokumen nasional
penting seperti Deklarasi Kemerdekaan dan Undang-undang Dasar dalam kotak
berisi argon untuk menghambat degradasi (perusakan). Dengan menggunakan
argon mengurangi kebocoran gas, dibandingkan dengan helium yang digunakan
dalam prosedur ini selama lima dekade.

Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola
lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas

Daftar Pustaka

argon abundance". Astrophysical Journal. 674: 607.


arXiv:0710.4523 .Bibcode:2008ApJ...674..607L. doi:10.1086/524725
Belosludov, V.R.; Subbotin, O.S.; Krupskii, D.S.; Prokuda, O.V.; et al. (2006).
"Microscopic model of clathrate compounds". Journal of Physics:
Conference Series. 29: 1. Bibcode:2006JPhCS..29....1B. doi:10.1088/1742-
6596/29/1/001.
Cohen, A.; Lundell, J.; Gerber, R.B. (2003). "First compounds with argon–carbon
and argon–silicon chemical bonds". Journal of Chemical Physics. 119 (13):
6415. Bibcode:2003JChPh.119.6415C. doi:10.1063/1.1613631.
Emsley, J. (2001). Nature's Building Blocks. Oxford University Press. hlm. 44–
45. ISBN 978-0-19-960563-7.
Hiebert, E.N. (1963). "In Noble-Gas Compounds". Dalam Hyman, H.H. Historical
Remarks on the Discovery of Argon: The First Noble Gas. University of
Chicago Press. hlm. 3–20.
Leonid Khriachtchev; Mika Pettersson; Nino Runeberg; Jan Lundell; et al. (2000).
"A stable argon compound". Nature. 406: 874–876. doi:10.1038/35022551.
PMID 10972285
Lodders, K. (2008). "The solar
Material Safety Data Sheet Gaseous Argon, Universal Industrial Gases, Inc.,
diakses tanggal 14 Oktober 2013
Perkins, S. (26 August 2000). "HArF! Argon's not so noble after all – researchers
make argon fluorohydride". Science News.
Zawalick, Steven Scott, Method for preserving an oxygen sensitive liquid
product, U.S. Patent 6.629.402, Issue date: 7 October 2003

Anda mungkin juga menyukai