inert, berupa gas monatomik, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia dalam
tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik lebur gas ini merupakan yang
terendah di antara semua unsur. Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi
yang sangat ekstrem. Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa
helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop
stabil kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan
helium II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya dalam
fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu nol absolut yang
dimiliki materi (seperti superkonduktivitas).
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan kedua teringan di jagad raya, mencakupi 24% massa
keunsuran total alam semesta dan 12 kali jumlah massa keseluruhan unsur berat lainnya.
Keberlimpahan helium yang sama juga dapat ditemukan pada Matahari dan Yupiter. Hal ini
dikarenakan tingginya energi pengikatan inti (per nukleon) helium-4 berbanding dengan tiga
unsur kimia lainnya setelah helium. Energi pengikatan helium-4 ini juga bertanggung jawab atas
keberlimpahan helium-4 sebagai produk fusi nuklir maupun peluruhan radioaktif. Kebanyakan
helium di alam semesta ini berupa helium-4, yang dipercaya terbentuk semasa Ledakan Dahsyat.
Beberapa helium baru juga terbentuk lewat fusi nuklir hidrogen dalam bintang semesta.
Nama "helium" berasal dari nama dewa Matahari Yunani Helios. Pada 1868, astronom Perancis
Pierre Jules César Janssen mendeteksi pertama kali helium sebagai tanda garis spektral kuning
tak diketahui yang berasal dari cahaya gerhana matahari. Secara formal, penemuan unsur ini
dilakukan oleh dua orang kimiawan Swedia Per Teodor Cleve dan Nils Abraham Langlet yang
menemukan gas helium keluar dari bijih uranium kleveit. Pada tahun 1903, kandungan helium
yang besar banyak ditemukan di ladang-ladang gas alam di Amerika Serikat, yang sampai
sekarang merupakan penyedia gas helium terbesar. Helium digunakan dalam kriogenika, sistem
pernapasan laut dalam, pendinginan magnet superkonduktor, "penanggalan helium",
pengembangan balon, pengangkatan kapal udara dan sebagai gas pelindung untuk kegunaan
industri (seperti "pengelasan busar") dan penumbuhan wafer silikon). Menghirup sejumlah kecil
gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang.
Di Bumi, gas ini cukup jarang ditemukan (0,00052% volume atmosfer). Kebanyakan helium
yang kita temukan di bumi terbentuk dari peluruhan radioaktif unsur-unsur berat (torium dan
uranium) sebagai partikel alfa berinti atom helium-4. Helium radiogenik ini terperangkap di
dalam gas bumi dengan konsentrasi sebagai 7% volume, yang darinya dapat diekstraksi secara
komersial menggunakan proses pemisahan temperatur rendah yang disebut distilasi fraksional.
hidrogen ← helium → litium
-
↑
H
e
↓
N
e
2He
Tabel periodik
Penampilan
Ciri-ciri umum
1s2
Konfigurasi elektron
2
Sifat fisika
Fase gas
Sifat atom
Jari-jari kovalen 28 pm
Lain-lain
Neon adalah suatu unsur kimia dengan simbol Ne dan nomor atom 10. Hal ini dalam kelompok
18 (gas mulia) dari tabel periodik. Neon adalah tidak berwarna, tidak berbau gas monoatomik
dalam kondisi standar, dengan sekitar dua pertiga densitas udara. Hal ini ditemukan (bersama
dengan krypton dan xenon) pada tahun 1898 sebagai salah satu dari tiga sisa unsur lembam
langka yang tersisa di udara kering, setelah nitrogen, oksigen, argon dan karbon dioksida akan
dihapus. Neon adalah anak kedua dari tiga gas mulia untuk ditemukan, dan segera diakui sebagai
elemen baru dari spektrum emisi merah terang. Neon namanya berasal dari kata Yunani νέον,
bentuk tunggal netral dari νέος [neos], yang berarti baru. Neon secara kimiawi inert dan tidak
membentuk senyawa kimia bermuatan.
Selama nucleogenesis kosmik elemen, sejumlah besar neon dibangun dari proses fusi alpha-
capture dalam bintang. Meskipun neon adalah unsur yang sangat umum di alam semesta dan tata
surya (itu adalah kelima dalam kelimpahan kosmik setelah hidrogen, helium, oksigen dan
karbon), sangat jarang di Bumi. Ini menyusun sekitar 18,2 ppm udara volume (ini hampir sama
dengan fraksi molekul atau mol), dan fraksi yang lebih kecil di kerak. Alasan relatif kelangkaan
neon di Bumi dan (terestrial) planet dalam, adalah neon yang tidak membentuk senyawa untuk
memperbaikinya untuk makanan padat, dan sangat volatile, sehingga melarikan diri dari
planetesimal bawah kehangatan Matahari baru dinyalakan pada awal Tata Surya. Bahkan
suasana Jupiter agak habis neon, mungkin karena alasan ini.
Neon memberikan cahaya oranye kemerahan yang berbeda bila digunakan dalam baik tegangan
rendah lampu neon cahaya atau dalam tabung debit tegangan tinggi atau neon tanda-tanda iklan.
[8] [9] Garis emisi merah dari neon juga bertanggung jawab untuk merah terkenal cahaya laser
helium-neon. Neon digunakan dalam tabung plasma sedikit dan aplikasi refrigeran tetapi
memiliki beberapa kegunaan komersial lainnya. Hal ini secara komersial diekstraksi oleh
distilasi fraksional dari udara cair. Hal ini jauh lebih mahal daripada helium, karena udara hanya
sumbernya.
H
e
↑
N
e
↓
A
r
10Ne
Tabel periodik
Penampilan
Ciri-ciri umum
Dibaca /ˈniːɒn/
Fase gas
Tekanan uap
at T (K) 12 13 15 18 21 27
Sifat atom
Lain-lain