Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman ini berisi artikel tentang unsur kimia. Untuk nutrisi yang umum disebut natrium,
lihat garam. Untuk penggunaan lain, lihat natrium (disambiguasi).
Natrium, Na11
Sifat umum
Nama, simbol natrium, Na
Pengucapan /natrium/[1]
Nomor atom (Z) 11
Periode periode 3
Blok blok-s
Sifat fisik
Kepadatan mendekati s.k. 0,968 g/cm3
Kalor peleburan 2,60 kJ/mol
Kalor penguapan 97,42 kJ/mol
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
Sifat atom
Lain-lain
Sejarah
Penemuan H. Davy (1807)
22
Na renik 2,602 thn β+ 22
Ne
23
Na 100% stabil
24
Na renik 14,96 jam β− Mg
24
lihat
bicara
sunting
| referensi | di Wikidata
Karakteristik[sunting | sunting sumber]
Fisika[sunting | sunting sumber]
Natrium pada suhu dan tekanan standar adalah logam lunak keperakan yang jika
bereaksi dengan oksigen di udara dan membentuk natrium oksida berwarna putih
keabu-abun kecuali direndam dalam minyak atau gas inert, yang merupakan kondisi
penyimpanan umumnya. Logam natrium dapat dengan mudah dipotong
menggunakan pisau dan merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, karena
hanya memiliki satu elektron pada kelopak valensinya, sehingga
menghasilkan ikatan logam dan elektron bebas yang lemah, yang membawa energi.
Akibat massa atomnya yang rendah dan jari-jari atomnya yang panjang, natrium
adalah unsur logam dengan densitas paling rendah ke-3 di antara seluruh logam
dan salah satu dari tiga logam yang dapat terapung di air, dua lainnya
adalah litium dan kalium.[4] Titik lebur (98 °C) dan didih (883 °C) natrium lebih rendah
daripada litium tetapi lebih tinggi daripada logam alkali yang lebih berat
(kalium, rubidium, dan sesium), mengikuti tren periodik sepanjang golongan dari
atas ke bawah.[5] Sifat ini berubah secara dramatis pada kenaikan tekanan: pada
1,5 Mbar, warna berubah dari keperakan menjadi hitam; pada 1,9 Mbar menjadi
transparan dengan warna merah; dan pada 3 Mbar, natrium berupa padatan jernih
dan transparan. Semua alotropi tekanan tinggi ini bersifat isolator dan elektrida.[6]
Uji nyala api yang positif natrium menghasilkan warna kuning cerah.
Dalam uji nyala api, natrium dan senyawanya menghasilkan warna kuning [7] karena
elektron 3s natrium yang tereksitasi memancarkan foton ketika mereka kembali dari
3p ke 3s; panjang gelombang foton ini berada pada garis D sekitar
589,3 nm. interaksi spin–orbit yang melibatkan elektron pada orbital 3p memecah
garis D menjadi dua, pada 589,0 dan 589,6 nm; struktur hiperhalus yang melibatkan
kedua orbital menyebabkan garis lebih banyak. [8]
Isotop[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Isotop natrium
Ada dua puluh isotop natrium yang diketahui, namun hanya 23Na yang stabil. 23Na
dibuat dalam proses pembakaran karbon dalam bintang-bintang melalui peleburan
dua atom karbon bersama-sama; ini memerlukan suhu di atas 600 megakelvin dan
sebuah bintang bermassa sekurang-kurangnya tiga kali massa matahari. [9] Dua
isotop kosmogenik, radioaktif adalah produk sampingan dari spalasi sinar
kosmis: 22Na dengan waktu paruh 2,6 tahun dan 24Na, waktu paruh 15 jam; semua
isotop lainnya memiliki waktu paruh kurang dari satu menit. [10] Dua isomer nuklir telah
ditemukan, yang memiliki umur terpanjang adalah 24mNa dengan waktu paruh sekitar
20,2 milidetik. Radiasi neutron akut, seperti dari kecelakaan kegentingan, mengubah
beberapa 23Na yang stabil dalam darah manusia menjadi 24Na; dosis radiasi neutron
pada korban dapat dihitung dengan mengukur konsentrasi 24Na relatif terhadap 23Na.
[11]
Kimia[sunting | sunting sumber]
Atom natrium memiliki 11 elektron, lebih banyak satu daripada konfigurasi gas
mulia neon yang sangat stabil. Oleh karena itu, dan katena energi
ionisasi pertamanya yang rendah pada 495,8 kJ/mol, atom natrium jauh lebih mudah
kehilangan elektron terakhir dan menjadi bermuatan positif daripada mendapatkan
satu elektron untuk menjadi bermuatan negatif. [12] Proses ini membutuhkan sangat
sedikit energi sehingga natrium mudah teroksidasi dengan melepaskan elektron ke-
11nya. Sebaliknya, energi ionisasi kedua sangat tinggi (4562 kJ/mol), karena
elektron ke-10 lebih dekat ke inti atom daripada elektron ke-11. Akibatnya, natrium
biasanya membentuk senyawa ionik sebagai kation Na+.[13]
Tingkat oksidasi natrium yang paling umum adalah +1. Ia umumnya tidak
sereaktif kalium tetapi lebih reaktif daripada litium.[14] Logam natrium adalah reduktor
kuat, dengan potensial reduksi standar untuk pasangan Na+/Na adalah −2.71 volt,
[15]
meskipun kalium dan litium memiliki potensial yang lebih negatif. [16]
Garam dan oksida[sunting | sunting sumber]
Lihat pula Kategori: Senyawa natrium
Struktur natrium klorida, menunjukkan koordinasi oktahedral di sekitar pusat Na + dan Cl−. Kerangka ini
hancur ketika dilarutkan dalam air dan terbentuk kembali ketika air menguap.
Senyawa natrium memiliki kepentingan komersial yang sangat besar, terutama bagi
industri yang memproduksi kaca, kertas, sabun, dan tekstil.[17] Senyawa natrium yang
paling penting adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking
soda (NaHCO3), soda api (NaOH), natrium nitrat (NaNO3), di- dan tri-natrium
fosfate, natrium tiosulfat (Na2S2O3·5H2O), serta boraks (Na2B4O7·10H2O).[18] Dalam
senyawa, natrium biasanya berikatan ionik dengan air dan anion, serta dianggap
sebagai sebuah asam Lewis kuat.[19]
Dua gambar struktur kimia yang setara dari natrium stearat, sabun biasa.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Oleh karena pentingnya dalam metabolisme manusia, garam telah lama menjadi
komoditas penting, seperti yang ditunjukkan oleh kata bahasa Inggris salary (bahasa
Indonesia: gaji), yang berasal dari salarium, wafer garam (garam bata) kadang
diberikan kepada tentara Romawi bersamaan dengan upah mereka lainnya. Di
Eropa abad pertengahan, senyawa natrium dengan nama Latin sodanum digunakan
sebagai obat sakit kepala. Nama soda diperkirakan berasal dari bahasa Arab suda,
yang berarti sakit kepala, karena sifat natrium karbonat atau soda yang dapat
mengurangi sakit kepala sudah dikenal sejak awal. [36] Meskipun natrium, kadang-
kadang disebut soda, telah lama dikenal dalam senyawanya, logam itu sendiri baru
diisolasi pada tahu 1807 oleh Sir Humphry Davy melalui elektrolisis natrium
hidroksida.[37][38] Pada tahun 1809, fisikawan sekaligus kimiawan Jerman Ludwig
Wilhelm Gilbert mengusulkan nama Natronium untuk "natrium" temuan Humphry
Davy dan Kalium untuk "kalium" temuan Davy.[39] Singkatan kimia untuk natrium
pertama kali diterbitkan pada tahun 1814 oleh Jöns Jakob Berzelius dalam sistem
simbol atomnya,[40][41] dan merupakan singkatan dari nama unsur Neo Latin natrium,
yang mengacu pada bahasa Mesir natron,[36] garam mineral alami yang kandungan
utamanya adalah natrium karbonat terhidrasi. Natron secara historis memiliki
beberapa keperluan industri dan rumah tangga yang penting, kemudian digantikan
oleh senyawa natrium lainnya.[42]
Natrium memberi warna kuning yang kuat pada nyala api. Pada awal
1860, Kirchhoff dan Bunsen mencatat sensitivitas natrium yang tinggi terhadap uji
nyala api, dan dinyatakan dalam Annalen der Physik und Chemie:[43]
Di sudut terjauh dari aparatus di dalam kamar 60 m3 kami, kami meledakkan 3 mg
natrium klorat dengan gula susu sambil mengamati nyala api yang tidak bercahaya
dari balik celah. Setelah beberapa saat, ia bersinar kuning cerah dan menunjukkan
garis natrium kuat yang hilang hanya setelah 10 menit. Dari berat garam natrium dan
volume udara di dalam ruangan, kita dengan mudah menghitung bahwa satu bagian
berat udara tidak boleh mengandung lebih dari 1/20 juta bagian berat natrium.
Keterjadian[sunting | sunting sumber]
Kerak bumi mengandung 2,27% natrium, membuatnya unsur paling melimpah ke-
7 di Bumi dan logam paling melimpah ke-5, setelah aluminium, besi, kalsium,
dan magnesium, dan sebelum kalium.[44] Estimasi kelimpahan natrium di lautan
adalah 1,08×104 miligram per liter.[45] Oleh karena reaktivitasnya yang tinggi, ia tidak
pernah dijumpai sebagai unsur murni. Ia dijumpai dalam banyak mineral yang
berbeda, beberapa sangat mudah larut, seperti halit dan natron, lainnya kurang
mudah larut, seperti amfibol dan zeolit. Ketaklarutan mineral natrium tertentu
seperti kriolit dan felspar muncul dari anion polimernya, yang dalam kasus feldspar
adalah polisilikat.
Pengamatan astronomi[sunting | sunting sumber]
Dalam medium antarbintang, natrium diidentifikasi melalui garis spektrum D;
meskipun ia memiliki suhu penguapan tinggi, kelimpahannya dalam atmosfer
planet Merkurius memungkinkannya terdeteksi oleh Potter dan Morgan
menggunakan spektroskopi stasiun bumi berresolusi tinggi.[butuh rujukan] Natrium telah
terdeteksi dalam sekurang-kurangnya satu komet; para astronom yang
menyaksikan Komet Hale-Bopp pada tahun 1997 mengamati ekor natrium yang
mengandung atom-atom netral (bukan ion) dan mencapai jarak hingga 50 juta
kilometer di belakang kepala.[46]
Aplikasi[sunting | sunting sumber]
Meskipun logam natrium memiliki beberapa kegunaan penting, aplikasi utama
natrium menggunakan senyawanya; jutaan ton natrium klorida, hidroksida,
dan karbonat diproduksi setiap tahunnya. Natrium klorida digunakan secara luas
untuk anties dan pencair es dan sebagai pengawet; natrium bikarbonat terutama
digunakan untuk memasak. Bersama kalium, banyak obat-obatan penting yang
ditambahkan natrium untuk meningkatkan bioavailabilitas; meskipun kalium
merupakan ion yang lebih baik dalam banyak kasus, natrium dipilih karena
harganya yang murah dan bobot atomnya yang rendah. [56] Natrium
hidrida digunakan sebagai basa untuk beragam reaksi (misalnya reaksi aldol)
dalam kimia organik, dan sebagai reduktor dalam kimia anorganik. [57]
Logam natrium terutama digunakan untuk produksi natrium borohidrida, natrium
azida, indigo, dan trifenilfosfina. Kegunaan yang pernah meluas adalah dalam
pembuatan tetraetiltimbal dan logam titanium; tetapi produksi natrium menurun
sejak 1970-an karena ditinggalkannya TEL dan adanya metode produksi titanium
yang baru.[17] Natrium juga digunakan sebagai logam pemadu, zat pelunak
air[58] dan sebagai reduktor untuk logam ketika bahan lain tidak efektif. Perlu
diperhatikan bahwa unsur bebas tidak digunakan sebagai zat pengendap, ion di
air ditukar dengan ion natrium. Lampu ("uap") plasma natrium sering digunakan
untuk penerangan jalan di kota, memancarkan cahaya yang berkisar dari kuning-
jingga hingga peach saat tekanan meningkat.[59] Sebagai Na tunggal atau dengan
kalium, natrium adalah desikan; ia memberi warna biru kuat
dengan benzofenon saat yang dikeringkan kering.[60] Dalam sintesis organik,
natrium digunakan dalam berbagai reaksi seperti reduksi Birch, dan uji fusi
natrium dilakukan untuk menganalisis senyawa secara kualitatif. [61] Natrium
bereaksi dengan alkohol menghasilkan alkoksida, dan bila natrium dilarutkan
dalam larutan amonia, ia dapat digunakan untuk mereduksi alkuna menjadi
trans-alkena.[62][63]
Pemindahan kalor[sunting | sunting sumber]
Diagram fase NaK, menunjukkan titik leleh natrium sebagai fungsi konsentrasi kalium. NaK dengan
77% kalium bersifat eutektik dan memiliki titik leleh paduan NaK paling rendah pada −12,6 °C.[64]
1
3
2
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium