Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Magnesium (Mg) jangan bingung dengan mangan (Mn).
Magnesium, Mg 12
Sifat umum
Nama, simbol magnesium, Mg
Pengucapan /magnèsium/[1]
natrium ← magnesium → aluminium
Nomor atom (Z) 12
Blok blok-s
Sifat fisik
Kepadatan mendekati s.k. 1,738 g/cm3
Kalor peleburan 8,48 kJ/mol
Kalor penguapan 128 kJ/mol
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 701 773 861 971 1132 1361
Sifat atom
Lain-lain
Sejarah
Penemuan J. Black (1755[10])
lihat
bicara
sunting
| referensi | di Wikidata
Karakteristik[sunting | sunting sumber]
Sifat fisika[sunting | sunting sumber]
Unsur magnesium adalah logam ringan putih abu-abu, dengan densitas dua pertiga
dari densitas aluminium. Ia menjadi sedikit kusam saat terpapar udara, walaupun,
tidak seperti logam alkali tanah lainnya, tidak perlu disimpan di lingkungan bebas
oksigen karena magnesium dilindungi oleh lapisan tipis oksida yang cukup kedap
dan sulit dihilangkan. Magnesium memiliki titik leleh terendah (923 K (650 °C))
dan titik didih terendah (1.363 K (1.994 °F)) di antara semua logam alkali tanah.
Magnesium bereaksi dengan air pada suhu kamar, meskipun bereaksi jauh lebih
lambat daripada kalsium, logam golongan 2 yang mirip. Saat terendam air,
gelembung hidrogen terbentuk perlahan di permukaan logam—meskipun jika dalam
bentuk serbuknya ia bereaksi lebih cepat. Reaksi terjadi lebih cepat dengan suhu
yang lebih tinggi (lihat Awasan keselamatan). Reaksi reversibel magnesium dengan
air dapat dimanfaatkan untuk menyimpan energi dan menjalankan mesin berbasis
magnesium.
Magnesium juga bereaksi secara eksotermik dengan kebanyakan asam
seperti asam klorida (HCl), menghasilkan logam klorida dan gas hidrogen, serupa
dengan reaksi HCl dengan aluminium, seng, dan banyak logam lainnya.
Sifat kimia[sunting | sunting sumber]
Kemudahterbakaran[sunting | sunting sumber]
Magnesium sangat mudah terbakar, terutama bila dibuat bubuk atau diiris menjadi
strip tipis, meski sulit menyala dalam bentuk massal atau curah. Suhu nyala
magnesium dan logam paduannya bisa mencapai 3.100 °C (5.610 °F),[17] meskipun
ketinggian api di atas logam yang terbakar biasanya kurang dari 300 mm (12 in).
[18]
Setelah menyala, api semacam itu sulit untuk dipadamkan, dengan pembakaran
berlanjut dalam nitrogen (membentuk magnesium nitrida), karbon
dioksida (membentuk magnesium oksida dan karbon), dan air
(membentuk magnesium oksida dan hidrogen). Sifat ini digunakan dalam senjata
pembakar [en] selama pemboman kota-kota dalam Perang Dunia II, di mana satu-
satunya pertahanan sipil praktis untuk memadamkan api yang terbakar adalah
dengan menimbun bawah pasir kering untuk menyingkirkan atmosfer dari
pembakaran.
Magnesium juga dapat digunakan sebagai alat penyala untuk termit, campuran
aluminium dan bubuk oksida besi yang menyala hanya pada suhu yang sangat
tinggi.
Sumber cahaya[sunting | sunting sumber]
Saat terbakar di udara, magnesium menghasilkan cahaya putih cemerlang yang
mencakup panjang gelombang ultraviolet yang kuat. Bubuk magnesium (bubuk kilat)
digunakan untuk penerangan subjek pada masa-masa awal fotografi.[19][20] Kemudian,
filamen magnesium digunakan pada bola lampu fotografi penggunaan tunggal yang
dinyalakan secara elektrik. Bubuk magnesium digunakan dalam kembang
api dan suar laut yang memerlukan cahaya putih cemerlang. Magnesium juga
digunakan untuk berbagai efek teatrikal, [21] seperti petir,[22] kedipan pistol,[23] dan
penampilan supernatural.[24]
Keterjadian[sunting | sunting sumber]
Lihat pula Kategori: Mineral magnesium
Magnesium adalah unsur kedelapan yang paling melimpah di kerak bumi
berdasarkan massa dan berada di tempat ketujuh bersama-sama dengan besi
berdasarkan molaritas.[14] Ia ditemukan dalam deposit besar magnesit, dolomit,
dan mineral lainnya, dan dalam air mineral, yang mengandung ion magnesium
terlarut.
Meskipun magnesium ditemukan di lebih dari 60 mineral,
hanya dolomit, magnesit [en], brusit [en], karnalit, talk, dan olivina [en] yang memiliki
kepentingan komersial.
Kation Mg2+ adalah kation kedua yang paling melimpah di air laut (sekitar ⅛ massa
ion natrium dalam sampel tertentu), yang menjadikan air laut dan garam laut sumber
komersial Mg yang menarik. Untuk mengekstraksi magnesium, kalsium
hidroksida ditambahkan ke air laut untuk membentuk endapan magnesium
hidroksida.
Magnesium hidroksida (brusit [en]) tidak larut dalam air dan dapat disaring serta
direaksikan dengan asam klorida untuk menghasilkan magnesium klorida pekat.
Elektrolisis magnesium klorida menghasilkan magnesium.
Bentuk[sunting | sunting sumber]
Logam paduan[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 2013, konsumsi paduan magnesium kurang dari satu juta ton per
tahun, dibandingkan dengan 50 juta ton paduan aluminium. Penggunaannya
telah dibatasi secara historis oleh kecenderungannya mengalami korosi,
mengalami rayapan pada suhu tinggi, dan terbakar.[25]
Korosi[sunting | sunting sumber]
Adanya besi, nikel, tembaga, dan kobalt sangat mengaktifkan korosi. Lebih
besar dari persentase yang sangat kecil, logam ini mengendap
sebagai senyawa intermetalik, dan daerah pengendapan berfungsi sebagai
situs katodik aktif yang mengurangi air, menyebabkan hilangnya magnesium.
[25]
Pengendalian jumlah logam-logam ini meningkatkan ketahanan terhadap
korosi. Jumlah mangan yang cukup dapat mengatasi efek korosif besi. Ini
membutuhkan pengendalian komposisi yang tepat, tetapi berdampak
meningkatkan biaya.[25] Penambahan racun katodik menangkap hidrogen
atomik dalam struktur logam. Hal ini mencegah pembentukan gas hidrogen
bebas, faktor penting proses kimia korosi. Penambahan arsenik sekitar satu
dalam tiga ratus bagian mengurangi laju korosinya dalam larutan garam
dengan faktor hampir sepuluh.[25][26]
Rayapan suhu tinggi dan kemudahterbakaran[sunting | sunting sumber]
Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan magnesium untuk merayap
pada suhu tinggi dapat dieliminasi dengan
penambahan skandium dan gadolinium. Kemudahterbakaran sangat
berkurang dengan penambahan sejumlah kecil kalsium dalam paduan.[25]
Senyawa[sunting | sunting sumber]
Magnesium membentuk berbagai senyawa yang penting untuk industri dan
biologi, termasuk magnesium karbonat, magnesium klorida, magnesium
sitrat, magnesium hidroksida (susu magnesia) magnesium
oksida, magnesium sulfat, dan magnesium sulfat heptahidrat) (garam
Epsom).
Isotop[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Isotop magnesium
Magnesium memiliki tiga isotop stabil: 24Mg, 25Mg dan 26Mg. Kesemuanya hadir
dalam jumlah yang signifikan (lihat tabel isotop di atas). Sekitar 79% Mg
adalah 24Mg. Isotop 28Mg bersifat radioaktif dan pada tahun 1950-an sampai
1970-an diproduksi oleh beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir untuk
digunakan dalam percobaan ilmiah. Isotop ini memiliki waktu paruh yang
relatif singkat (21 jam) dan penggunaannya dibatasi oleh waktu pengiriman.
Isomer 26Mg telah menemukan aplikasinya dalam geologi isotopik, serupa
dengan aluminium. 26Mg adalah produk putri radiogenik dari 26Al, yang
memiliki waktu paruh 717.000 tahun. Jumlah 26Mg stabil yang melimpah telah
diamati pada inklusi kaya Ca-Al dari beberapa meteorit kondrit karbon.
Kelimpahan anomali ini disebabkan oleh peluruhan induknya 26Al dalam
inklusi, dan para peneliti menyimpulkan bahwa meteorit semacam itu
terbentuk di nebula surya sebelum 26Al meluruh. Ini adalah salah satu objek
tertua di tata surya dan berisi informasi yang tersimpan tentang sejarah
awalnya.
Merupakan hal biasa untuk memplot 26Mg/24Mg terhadap rasio Al/Mg. Dalam
plot penanggalan isokron (bahasa Inggris: isochron dating), rasio Al/Mg yang
diplotkan adalah 27Al/24Mg. Kemiringan isokron tidak memiliki signifikansi usia,
namun mengindikasikan rasio 26Al/27Al awal dalam sampel pada saat sistem
dipisahkan dari reservoir umum.
Produksi[sunting | sunting sumber]
Produksi 2015
Negara
(ton)[27]
China 852.000
A.S.[note 1] H
Rusia 60.000
Israel 30,000
Kazakhsta
8.000
n
Brazil 15.000
Ukraina 8.000
Total 973.000
Lembar dan ingot magnesium
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Nama magnesium berasal dari kata Yunani untuk
sebuah distrik di Thessaly yang disebut Magnesia.[32] Ini
terkait dengan magnetit dan mangan, yang juga berasal
dari daerah ini, dan membutuhkan diferensiasi sebagai
zat terpisah. Lihat mangan untuk sejarah ini.
Pada tahun 1618, seorang petani di Epsom di Inggris
berusaha memberikan air dari sumur di sana. Sapi-sapi
tersebut menolak untuk minum karena rasanya pahit,
namun petani tersebut menyadari bahwa air tersebut
tampaknya dapat menyembuhkan goresan dan ruam.
Zat ini menjadi dikenal sebagai garam Epsom dan
ketenarannya menyebar. Garam tersebut akhirnya
dikenal sebagai magnesium sulfat terhidrasi, MgSO4·7
H2O.
Logam itu sendiri pertama kali diisolasi oleh Sir
Humphry Davy di Inggris pada tahun 1808. Dia
menggunakan elektrolisis pada campuran magnesia
dan merkuri oksida.[33] Antoine Bussy membuatnya
dalam bentuk yang koheren pada tahun 1831. Nama
yang diusulkan pertama kali oleh Davy adalah
magnium,[33] namun nama yang digunakan sekarang
adalah magnesium.
Kegunaannya sebagai
logam[sunting | sunting sumber]
Lain-lain[sunting | sunting sumber]
Magnesium telah memiliki banyak kegunaan
karena mudah didapat dan relatif tak
beracun.
Magnesium mudah terbakar, terbakar pada
suhu sekitar 3.100 °C (3.370 K; 5.610 °F),
[17]
dan suhu swasulut pita magnesium sekitar
473 °C (746 K; 883 °F).[44] Ia menghasilkan
cahaya putih cerah yang kuat ketika terbakar.
Suhu pembakaran magnesium yang tinggi
membuatnya bermanfaat sebagai pemantik
api darurat. Kegunaan lain termasuk lampu
kilat fotografi, suar, piroteknik, dan kembang
api. Magnesium juga sering digunakan untuk
menyalakan termit atau bahan lain yang
memerlukan suhu penyulutan tinggi.
Senyawa bermanfaat[sunting | sunting
sumber]
Senyawa magnesium, terutama magnesium
oksida (MgO), digunakan sebagai
bahan refraktori pada tanur untuk
memproduksi besi, baja, logam
nonfero [en], kaca, dan semen. Magnesium
oksida dan senyawa magnesium lainnya juga
digunakan dalam industri pertanian, kimia, dan
konstruksi. Magnesium oksida
dari kalsinasi digunakan sebagai isolator listrik
dalam kabel tembaga berisolasi mineral [en].[48]
Metabolisme[sunting | sunting sumber]
Orang dewasa memiliki 22–26 gram
magnesium,[16][55] dengan 60% pada skeleton,
39% intrasel (20% pada otot rangka), dan
ekstrasel 1%.[16] Tingkat serum biasanya 0,7–
1,0 mmol/L atau 1,8–2,4 mEq/L. Tingkat
magnesium serum bisa normal meski
magnesium intrasel kurang. Mekanisme untuk
mempertahankan tingkat magnesium dalam
serum adalah berbagai
penyerapan gastrointestinal dan ekskresi renal.
Magnesium intrasel berkorelasi
dengan kalium intrasel. Peningkatan magnesium
menurunkan kalsium[56] dan dapat mencegah
hiperkalsemia atau menyebabkan hipokalsemia
tergantung pada tingkat awal.[56] Baik kondisi
asupan protein rendah maupun tinggi
menghambat penyerapan magnesium, begitu
pula jumlah fosfat, fitat [en], dan lemak di usus.
Magnesium diet yang tidak terserap
diekskresikan melalui feses; magnesium yang
diserap diekskresikan melalui urin dan keringat.
[57]
Magnesium sulfat,
sebagai heptahidratnya yang disebut
garam Epsom, digunakan
sebagai garam mandi, laksatif,
dan pupuk yang sangat mudah larut.[68]
Magnesium hidroksida, yang
tersuspensi dalam air, digunakan
dalam antasida susu
magnesia dan laksatif.
Magnesium
klorida, oksida, glukonat, malat, orotat
, glisinat, askorbat dan sitrat semuany
a digunakan sebagai suplemen
magnesium oral.
Magnesium borat, magnesium
salisilat, dan magnesium
sulfat digunakan sebagai antiseptik.
Magnesium bromida digunakan
sebagai sedatif ringan (aksi ini lebih
dikarenakan bromidanya, bukan
magnesiumnya).
Magnesium
stearat adalah serbuk putih
yang mudah terbakar dengan
sifat pelumasan. Dalam
teknologi farmasi, ia digunakan dalam
pabrik farmasi untuk mencegah
agar tablet tidak lengket pada
peralatan ketika zat penyusun
dikompresi ke dalam bentuk tablet.
Serbuk magnesium
karbonat digunakan oleh atlet
seperti atlet senam, atlet angkat besi,
dan pendaki untuk menghilangkan
keringat telapak tangan, mencegah
lengket, dan memperbaiki
genggaman pada peralatan senam,
batang angkat besi, dan batu
pendakian.
Overdosis[sunting | sunting sumber]
Overdosis dari sumber makanan saja tidak
mungkin karena kelebihan magnesium dalam
darah segera disaring oleh ginjal,[61] dan
overdosis lebih mungkin terjadi dengan adanya
gangguan fungsi ginjal. Meskipun
demikian, terapi megadosis telah menyebabkan
kematian pada anak kecil,
[69]
dan hipermagnesemia parah pada
wanita[70] dan anak perempuan[71] yang memiliki
ginjal sehat. Gejala overdosis yang paling umum
adalah mual, muntah, dan diare; gejala lainnya
meliputi hipotensi, kebingungan, detak jantung
dan laju pernafasan melambat, defisiensi
mineral lainnya, koma, aritmia jantung, dan
kematian akibat serangan jantung.[56]
Fungsi dalam tanaman[sunting | sunting
sumber]
Tanaman membutuhkan magnesium untuk
mensintesis klorofil, esensial untuk fotosintesis.
Magnesium di tengah cincin porfirin klorofil
analog dengan besi di tengah cincin
porfirin heme. Defisiensi magnesium pada
tanaman menyebabkan penguningan di antara
vena daun, terutama pada daun yang lebih tua,
dan dapat disembuhkan dengan
penambahan garam Epsom (yang
cepat terlindi), atau
tumbukan gamping dolomitik, pada tanah.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Magnesium