Produksi vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan baja. Dalam penggunaannya
vanadium dibentuk sebagai logam campuran besi. Fero vanadium mengandung 35% - 95%
vanadium. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi campuran silicon
dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya
sebagai berikut.
2 V205(s) + 5Si(s) => { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s) => CaSiO3
Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
Sifat-Sifat Fisis
Fasa Padat
Massa Jenis 6.11 g/cm3
Titik leleh 2183 K (1910 °C, 3470 °F)
Titik Didih 3680 K (3407 °C, 6165 °F)
Kalor pembentukan 21.5 kJ·mol−1
Kalor Penguapan 459 kJ·mol−1
Kapasitas kalor (25 °C) 24.89 J·mol−1·K−1
Tabel 1. Sifat Fisis Vanadium
2. Sifat Kimia
2.1 Bilangan Oksidasi
Tabel 3. Bilangan Oksidasi Vanadium dan Kromium
Nomor Golongan
VB VIB
Vanadium (V) Cromium (Cr)
+1, +2, +3, +4, +5 +2, +3, +6
Jadi, dapat dikatakan bahwa vanadium dan cromium memiliki bilangan oksidasi yang lebih
dari satu, pada umumnya, hal ini disebabkan oleh elektron yang tidak hanya keluar dari subkulit
s, tetapi juga dari subkulit d yang ada di bawahnya. Angka-angka bilangan oksidasi yang berada
di atas yang dicetak tebal merupakan bilangan oksidasi yang paling stabil.[7] Beberapa catatan
penting tentang tingkat oksidasi unsur vanadium dan cromium yaitu:
a. Tingkat oksidasi yang paling umum dari V dan Cr adalah +3.
b. V dan Cr memiliki tingkat oksidasi tertinggi jika berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif, seperti O dan F.
c. Pada tingkat oksidasi yang tinggi (+4 ke atas), V dan Cr tidak lagi membentuk ion
sederhana . Sebaliknya, V dan Cr akan membentuk senyawa kovalen atau ion
poliatom .[8]
Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, V dan Cr akan melepas elektron-elektron di
subkulit s dan d-nya. Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak, maka
dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-elektron tersebut.[9]
Dalam pengisian orbital ternyata ada beberapa penyimpangan, yaitu:
Cr [Ar] seharusnya [Ar]
Penyimpangan itu terjadi akibat tingkat energi elektron tersebut lebih rendah dari yang
seharusnya. Menurut hasil spektroskopi: penyimpangan pada Cr adalah dimana konfigurasi
inilah yang paling stabil. Konfigurasi elektron cenderung stabil apabila d atau s-nya terisi penuh
atau setengah penuh .
Sifat fisika dan kimia unsur V dan Cr ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Tingkat
energi orbital d dan s kulit terluarnya hampir sama, sehingga terjadi kombinasi orbital d dan s
dalam konfigurasi elektronnya. Bila unsur ini melepaskan elektron, maka yang pertama keluar
adalah elektron pada orbital s, karena yang terlemah, dan kemudian diikuti oleh orbital d.
Akibatnya, unsur ini dapat melepaskan satu, dua, tiga elektron.[10]
2. Ekstraksi Kromium
pada dasarnya terdapat dua macam cara ekstraksi kromium berdasarkan penggunaannya, yaitu
sebagai paduan ferokrom(Cr-Fe) dan sebagai logam murni Cr.
1. Ferokrom dibuat dari reduksi kromit dengan batubara (C) dalam tanur listrik; ferokrom dengan
kandungan karbon rendah dapat doperoleh dari reduksi kromit dengan menggunakan ferosilikon
sebagai ganti batu bara. Hasil paduan Cr-Fe ii dapat digunakan secra langsung sebagai bahan
aditif baja kromium steiless. Persamaan reaksinya yaitu:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vanadium merupakan logam yang mempunyai kenampakan bersianar cemerlang, cukup
lunak sehingga mudah untuk dibentuk seperti pembuluh, mempunyai titik leleh 1915°C dan titik
didih 3350°C serta tahan terhadap korosi.
Kromium adalah logam yang kuat dan bercahaya serta sangat tahan terhadap korosi.
Karena itu, logam ini dipakai untuk pelindung besi dari proses korosi. Kromium mempunyai
konfigurasi electron 3d54s1,sangat keras,mempunyai titik leleh dan titik didih tinggi diatas titik
leleh dan titik didih unsure-unsur transisi deret pertama lainnya.Bilangan oksidasi terpenting
adalah +2,+3,+6.
Dan adapun persenyawaan Oksida Vanadium adalah:
a. Vanadium Pentoksida
b. Vanadium Dioksida
c. Vanadium Trioksida
d. Vanadium Oksida
Sedangkan persenyawaan oksida kromium adalah sebagai berikut:
a. Kromium (III) Oksida
b. Kromium Trioksida
c. Kromium (IV) Oksida
d. Kromium (VI ) Oksida
Ekstraksi logam vanadium dalam bentuk oksidanya V2O5 dari bijihnya melalui berbagai
macam proses dan reaksi. Untuk itu biasanya ditemuh prosedur umum dengan pemanggangan
(roasting) bijih-bijih yang dapat diremukkan atau diresidu vanadium dengan garam NaCl atau
N2CO3 pada temperatur kira-kira 850°C. Pada dasarnya terdapat dua macam cara ekstraksi
kromium berdasarkan penggunaannya, yaitu sebagai paduan ferokrom(Cr-Fe) dan sebagai logam
murni Cr