Anda di halaman 1dari 3

Sejarah singkat karbon

Peradaban telah memanfaatkan karbon sejak pra-sejarah, terutama dalam bentuk arang.
Barulah pada abad ke-18 bahwa unsur karbon telah ditemukan . Tidak ada 1 orang dapat
semata-mata dianggap bertanggung jawab untuk penemuan karbon ini karena itu
diidentifikasi sebagai unsur melalui serangkaian eksperimen. Tiga orang yang paling
terkenal dalam eksperimen-eksperimen tersebut bisa kita lihat pada tulisan dibawah ini!

Antoine Lavoisier

Seorang Ilmuwan Prancis bernama Antoine Lavoisier adalah salah satu orang yang paling
awal untuk mengajukan teori bahwa karbon merupakan sebuah unsur pada tahun 1789. Dia
melakukan percobaan sederhana di mana ia membakar sejumlahi arang dan berlian. Ia
menemukan bahwa ia mendapat jumlah yang sama dari karbon dioksida oleh-produk dari dua
proses. Ini menuntun dia untuk percaya bahwa berlian dan arang tentunya terbuat dari unsur
yang sama. Sebagai informasi berlian itu juga mengandung karbon.

Carl Wilhelm Scheele

Scheele adalah seorang ilmuwan Jerman yang melakukan tes serupa seperti Lavoisier.
Namun, dalam pengalamannya, Scheele memanfaatkan bentuk yang berbeda dari karbon
yang dikenal sebagai grafit, yang sebelumnya dianggap sebagai bentuk timbal. Dalam
eksperimennya ia juga mendapat jumlah yang sama dari karbon dioksida untuk setiap gram
grafit dan batubara bahwa ia terbakar.

René-Antoine de Reamur Ferchault

René-Antoine Ferchault de Reamur adalah seorang peneliti di berbagai bidang ilmiah studi.
Dia ditunjukkan melalui proses metalurgi yang baja diproduksi ketika elemen Besi diserap
substansi yang dikenal untuk menjadi Carbon.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan terkenal yang membenarkan adanya Carbon kimia
sebagai elemen kompleks bahwa manusia telah menggunakan dalam berbagai bentuk.
Karakteristik karbon

Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang berbeda-beda, meliputi intan yang merupakan
bahan terkeras di dunia sampai dengan grafit yang merupakan salah satu bahan terlunak.
Karbon juga memiliki afinitas untuk berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga dapat
membentuk berbagai senyawa dengan atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat berikatan
dengan atom lain (termasuk dengan karbon sendiri) membentuk hampir 10 juta jenis
senyawa yang berbeda. Karbon juga memiliki titik lebur dan titik sublimasi yang tertinggi di
antara semua unsur kimia. Pada tekanan atmosfer, karbon tidak memiliki titik lebur karena
titik tripelnya ada pada 10,8 ± 0,2 MPa dan 4600 ± 300 K, sehingga ia akan menyublim
sekitar 3900 K.
Karbon dapat menyublim dalam busur karbon yang memiliki temperatur sekitar 5800 K,
sehingga tak peduli dalam bentuk alotrop apapun, karbon akan tetap berbentuk padat pada
suhu yang lebih tinggi daripada titik lebur logam tungsten ataupun renium. Walaupun karbon
secara termodinamika mudah teroksidasi, karbon lebih sulit teroksidasi daripada senyawa
lainnya (seperti besi dan tembaga).

Karbon merupakan unsur dasar segala kehidupan di Bumi. Walaupun terdapat berbagai jenis
senyawa yang terbentuk dari karbon, kebanyakan karbon jarang bereaksi di bawah kondisi
yang normal. Di bawah temperatur dan tekanan standar, karbon tahan terhadap segala
oksidator terkecuali oksidator yang terkuat. Karbon tidak bereaksi dengan asam sulfat, asam
klorida, klorin, maupun basa lainnya. Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi
dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam suatu reaksi yang mereduksi
oksida logam menjadi logam. Reaksi ini bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri
besi dan baja untuk mengontrol kandungan karbon dalam baja:

Fe3O4 + 4 C(s) → 3 Fe(s) + 4 CO(g)

Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan logam tertentu akan menghasilkan
karbida logam, seperti besi karbida sementit dalam baja, dan tungsten karbida yang
digunakan secara luas sebagai abrasif.

Pada tahun 2009, grafena diketahui sebagai material terkuat di dunia yang pernah
diujicobakan. Walaupun demikian, proses pemisahan grafena dari grafit masih belum cukup
ekonomis untuk digunakan dalam proses industri.
Berbagai alotrop karbon memiliki ciri-ciri yang sangat berlawanan satu sama lain.
Manfaat dan fungsi Karbon bagi manusia:
 Karbon bermanfaat untuk menjadi bahan baku dasar perhiasan yaitu intan dan berlian.
 Karbon alami CO2 bermanfaat untuk proses fotosintesis tumbuhan agar menghasilkan
oksigen yang dapat dihirup oleh tubuh kita.
 Karbon sebagai batu bara bermanfaat untuk membantu proses pembakaran, terutama
untuk makanan. Banyak industri rumah tangga yang menggunakan batu bara dalam
penyajiannya.
 Karbon juga memiliki senyawa yang sangat baik dan berguna untuk menjernihkan air
yang kotor. Air yang berasal dari sumur tanah biasanya memiliki warna air kekuningan dan
memiliki minyak dibagian atasnya. Simpan karbon dalam air, atau untuk proses filterisasi,
maka air yang kuning dapat berubah menjadi jernih.
 Karbon merupakan bahan baku membuat isi pensil karena isi pensil terbuat dari
grafit dan grafit terdiri dari karbon.
 Karbon merupakan unsur yang Penting sebagai pembangun bahan organik karena
sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa
CO2.
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor
atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan
unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang
dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang
ditemukan secara alami, yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif dengan
waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon merupakan salah satu dari di antara
beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah "karbon" berasal dari
bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling
terkenal adalah grafit, intan, dan karbon amorf. Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung
pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna transparan, manakala grafit berwarna
hitam dan kusam. Intan merupakan salah satu materi terkeras di dunia, manakala grafit cukup
lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan memiliki konduktivitas listik yang sangat
rendah, sedangkan grafit adalah konduktor listrik yang sangat baik. Di bawah kondisi normal,
intan memiliki konduktivitas termal yang tertinggi di antara materi-materi lain yang diketahui.
Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit merupakan alotrop
yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-alotrop lainnya.
Semua alotrop karbon sangat stabil dan memerlukan suhu yang sangat tinggi untuk bereaksi,
bahkan dengan oksigen. Keadaan oksidasi karbon yang paling umumnya ditemukan adalah +4,
manakala +2 dijumpai pada karbon monoksida dan senyawa kompleks logam transisi lainnya.
Sumber karbon anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomit, dan karbon dioksida,
sedangkan sumber organik terdapat pada batu bara, tanah gambut, minyak bumi, dan klatrat
metana. Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa daripada unsur-unsur lainnya, dengan
hampir 10 juta senyawa organik murni yang telah dideskripsikan sampai sekarang.
Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4 di alam semesta. Karbon
terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan pada manusia, karbon merupakan unsur paling
berlimpah kedua (sekitar 18,5%) setelah oksigen. Keberlimpahan karbon ini, bersamaan dengan
keanekaragaman senyawa organik dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon
sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur yang paling stabil di antara
unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam mengukur satuan massa atom.
Setiap senyawa kimia yang mengandung karbon entah itu senyawa padat, cair, atau gas, dikenal
sebagai senyawa organik. Kata organik sering digunakan secara khusus bila kita berbicara
tentang senyawa karbon atau hal yang berhubungan dengan makhluk hidup. Namun, ini bukan
penggunaan ilmiah yang benar dari kata tersebut, karena semua senyawa karbon sebenarnya
organik.

Anda mungkin juga menyukai