Anda di halaman 1dari 20

ALKALI

Unsur golongan IA (kecuali hidrogen) mempunyai kecenderungan melepaskan elektron. Akibatnya, unsur ini bersifat logam yang disebut logam alkali, karena oksidanya dalam air membentuk larutan basa (alkalis). Logam alkali melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut. Khususnya Na (natrium), di kerak bumi termasuk logam terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca.

Sifat Fisik Logam Alkali


1.Wujud Zat Logam Alkali Perhatikan data titik didih dan titik leleh logam alkali pada tabel berikut ini.

Sifat Unsur Li Na K Rb Cs

Kerapatan (g mL-1) 0,543 0,971 0,862 1,532 1,878

Titik leleh (oC) 180,54 97,81 63,65 38,89 28.40

Titik didih (oC) 1.347 903,8 774 688 678,4

Terlihat bahwa semua logam alkali memiliki titik didih dan titik leleh di atas suhu ruangan (25o). Berarti, semua unsur logam alkali berwujud padat padat pada suhu ruangan. Khusus sesium, jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC, unsur ini akan berwujud cair. Jika dilihat dari kerapatannya, unsur Li, Na, dan K yang lebih kecil dari 1,0 g/mL. Berarti, ketiga logam tersebut sangat ringan.Logam natrium dengan warna keperakan termasuk logam yang mudah diiris,seperti halnya tanah liat. 2.Warna Logam Alkali Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) tampak mengkilat,berwarna keperakan, merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Suatu unsur disebut sprektum emisi. Spektrum emisi yang dihasilkan berkaitan dengan model atom Neils Bohr. Ketika atom diberikan sejumlah energi, elektronelektron yang berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju kulit yang lebih tinggi dengan ringkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang tereksitasi dapat kembali keadaan dasar atau mengimisi dengan memancarkan sejumlah energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang () tertentu. Spektrum emisi terjadi ketika larutan garamnya dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium menghasilkan warna kuning, kalium menghasilkan warna ungu , rubidium menghasilkan warna merah lembayung dan sesium menghasilkan warna biru. Warna-warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur alkali sangat indah sehingga logam-logam alkali banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang api. .Kelarutan Basa LOH

Basa senyawa alkali semuanya mudah larut dalam air,kelarutannya dalam air semakin kebawah semakin besar.Berikut kelarutan basa dari alkali yang diukur pada suhu 18 oC dalam 100 mL air ,yaitu LiOH = 12,04 g ,Naoh =116,4 g ,dan KOH =142,9

Sifat Kimia Logam Alkali


1.Kereaktifan Logam Alkali Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan lain, logam logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur bila bersentuhan dengan udara atau air. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain, selain itu sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.. 2.Reaksi-reaksi Logam Alkali Reaksi dengan Air

Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin kuat sifat logamnya, basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebaga berikut: 2M(s) + 2H2O(l) 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)

Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan kalium bereaksi dengan keras dan cepat, sedangkan rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan. Reaksi dengan Udara

Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkan pun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen: 4L + O2 2L2O (L = logam alkali)

Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk peroksida, sedangkan kalium,

rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida. Persamaan reaksinya: 2Na(s) + O2(g) Na2O2(s) L(s) + O2(g) LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium) Reaksi dengan Hidrogen

Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1. 2L(s) + H2(g) 2LH(s) (L = logam alkali) Reaksi dengan Halogen

Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida. 2L + X2 2LX Reaksi dengan Senyawa (L = logam alkali, X = halogen)

Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam aliran hidrogen klorida. 2L + 2HCl LCl + H2 2L + 2NH3 LNH3 + H2 ( L = logam alkali) 3.Daya Oksidasi Reduksi Alkali Perhatikan data keelektronegatifan alkali berikut ini. Unsur Li Na K Rb Cs Keelektronegatifan 0,98 0,93 0,82 0,82 0,79

Semakin ke bawah keelektronegatifan unsur-unsur alkali semakin kecil sehingga sifat pengoksidasi unsur-unsur tersebut semakin lemah.Dan sebaliknya semakin ke bawah sifat pereduksi akan semakin kuat.

Kegunaan Logam Alkali

Senyawaan Natrium Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH, Na2CO3 Natrium hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan sabun, kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan belerang, dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan untuk menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada reaksi hidrolisis. Soda cuci (Na2CO3), pelunak kesadahan air, zat pembersih (cleanser) peralatan rumah tangga, industri gelas. Natrium hidroksi karbonat (NaHCO3) atau soda kue, campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar menghasilkan. Natrium nitrat (NaNO3), pupuk, sebagai pereaksi dalam pembuatan senyawa nitrat yang lain. Natrium nitrit (NaNO3), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi. Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat pengering untuk senyawa organik. Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi. Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium. Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh industri pembuat kaca. Na3Pb8: sebagai pengisi lampu Natrium. Natrium peroksida (Na2O3): pemutih makanan. Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik. Na-sitrat, zat anti beku darah. Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin). Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).

ALKALI TANAH
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan II A yaitu berlium (Be), magnesium (Mg), kalsium ( Ca ), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Dan disebut logam karena mempunyai sifat alkali atau basa jika direaksikan dengan air dan istilah tanah karena oksidanya sukar larut dalam air dan banyak di temukan dalam bebatuan di kerak bumi, oleh sebab itu istilah alkali tanah biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.

Sifat Fisik Alkali Tanah


1.Wujud Zat Alkali Tanah Perhatikan data pada tabel kerapatan, titik didih dan titik leleh alkali tanah.

Sifat Unsur

Kerapatan

Titik Didih

Titik Leleh

(g mL )

-1

( C)

(oC)

Be 1,848 2.484 1.283 Mg 1,738 1.105 648,8 Ca 1,55 1.484 839 Sr 2,54 1.384 769 Ba 3,51 1.640 725 Berdasarkan data diatas titik didih dan titik leleh alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan .Oleh karena itu,unsur-unsur alkali tanah berwujud padat pada suhu ruangan.Dan kerapatan logam alkali tanah lebih besar dari pada kerapatan logam alkali sehingga logam alkali tanah bersifat lebih keras dibandingkan logam alkali tanah. 2.Warna Alkali Tanah Logam alkali tanah pada suhu kamar berjudul padat, berwarna putih perak.Adapun warna nyala logam alkali tanah yaitu berilium putih, magnesium putih, kalsium jingga, stronsium merah tua, barium hijau kekuningan. 3.Kelarutan Alkali Tanah Perhatikan kelarutan senyawa alkali tanah senyawa Ion L
2+

L(OH)2 1 X 10-3 0.17 0,77 3,7

LSO4 35,43 0,20 1,1 X 10-2 2,3 X 10 -4

LCO3 0,1 1,3 X 10-3 1,1 X 10-3 2,3 X 10-3

LCrO4 73,0 0,40 0,12 3,8 X 10-4

LC2O4 2,03 5,6 X 10-4 4,6 X 10-3 8,6 X 10-3

Mg2+ Ca2+ Sr2+ Ba2+

Keterangan : o Kelarutan diukur dari bentuk basa anhidrat yang dilarutkan dalam 100 mL air pada suhu 18 C

Berdasarkan data pada tabel di atas kelarutan basa alkali tanah L(OH)2 dari magnesium ke barium semakin besar. Hal ini sesuai dengan sifat basanya,yaitu dari magnesium ke barium semakin kuat.Jika kelarutan suatu zat semakin besar,berarti semakin banyak zat tersebut yang larut dan kemungkinan terionisasi juga semakin besar. Semakin banyak ion OH- yang dihasilkan ,berarti sifat basa semakin kuat. Di dalam air, senyawa basa Mg(OH)2 bersifat sukar larut,Ca(OH)2 sedikit larut, Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 mudah larut. Sifat kelarutan garam sulfat dari logam alkali tanah berkebalikan dengan sifat kelarutan basanya. Dari magnesium ke barium ,kelarutannya semakin kecil yang berarti semakin sukar larut.Di dalam air, garam sulfat MgSO4 bersifat mudah larut, CaSo4 sedikit larut, sedangkan SrSO4 dan BaSO4 sukar larut. Garam-garam lainnya dari logam alkali tanah memiliki kelarutan dalam air yang bervariasi. Garam MgCO3 sedikit larut, sedangkan CaCO3,SrCO3,BaCO3 sukar larut. Di dalam air, garam kromat MgCrO4 bersifat mudah larut, CaCrO4 dan SrCrO4 sedikit larut,sedangkan BaCrO4 sukar larut. Di dalam air garam oksalat MgC2O4 sedikit larut, sedangkan CaC2O4, SrC2O4, dan BaC2O4 sukar larut.

Sifat Kimia Alkali Tanah


1.Kereaktifan Alkali Tanah Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas atau menarik elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun, tapi akan semakin bertambah hingga golongan alkali tanah. Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam. Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium. 2.Reaksi-reaksi Alkali Tanah Reaksi dengan Air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan magnesium hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Ca, Sr, Ba, dan Ra dapat bereaksi dengan air dingin.Reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut: L(s) + 2H2O (l) ---- L(OH)2(aq) + H2(g)
alkali tanah air basa gas hidrogen

Reaksi dengan Oksigen

Dengan pemanasan,berilium dan magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksigen Be dan Mg yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam. Jika pemanasan diteruskan logamlogam ini akan terbakar.logam alkali tanah yang terletak di bawah Mg bersifat mudah membentuk oksida, bahkan jika oksigen berlebih,akan membentuk peroksida dengan reaksi sebagai berikut.

2L(s) + O2(g) ---- 2LO(s) (oksida alkali tanah) L(s) + O2(g) ----LO2 (peroksida alkali tanah) Reaksi dengan Nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara ,selain membentuk oksida juga membentuk senyawa nitrida. Berarti, nitrogen yang berada di udara bereaksi dengan logam alkali tanah. 3L(s) + N2(g) ---- L3N2(s)

Alkali tanah

nitrogen

nitrida alkali tanah

Reaksi dengan Halogen

Semua unsur logam alkali tanah dapat bereaksi dengan unsur halogen membentuk garam halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. L
Alkali tanah

+
halogen

X2 ---- LX2
garam halida

3.Daya Reduksi Alkali Tanah Potensial elektrode (reduksi) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium.Daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.

Kegunaaan Alkali Tanah


Berilium (Be) Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.

Magnesium (Mg) Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu Blitz. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

Kalsium (Ca) Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.

Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif murah Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.

Stronsium (Sr) Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).

Barium (Ba) BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

UNSUR PERIODE KETIGA


Pada periode ketiga ada 8 unsur yaitu natrium,magnesium,aluminium, silikon,fosforus,sulfur,klorin,dan argon.Unsur-unsur atau persenyawaan itu memiliki banyak kegunaan. Misalnya aluminium, logam ini digunakan untuk membuat perkakas dapur, membuat kemasan dari berbagai produk makanan,dan untuk membuat pesawat terbang.Tetapi kali ini,yang akan dibahas adalah aluminium,silikon,sulfur,dan fosfor.

Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga


1.Wujud Zat Unsur Periode Ketiga Perhatikan data pada tabel titik didih dan titik leleh unsur periode ketiga

Unsur Sifat

Al 660,37 2.467

Si 1.410 2.355

P 44,1 280

S 119,0 44,67

Titik leleh (oC) Titik Didih (oC)

Berdasarkan data tabel tersebut,diketahui bahwa unsur Al, Si, P, dan S berwujud padat pada suhu ruangan karena unsur-unsur tersebut memiliki harga titik didih dan titik leleh di atas suhu ruangan (25oC ). 2.Warna Unsur Periode Ketiga Logam aluminium berwarna putih mengkilap,dalam bentuk serbuk aluminium berwarna abuabu.Sulfur berwujud padatan kuning dan mempunyai bau khas yang menyengat. Silikon berwarna kelabu gelap, kebiru-biruan. Fospor berwarna putih/ merah/hitam.

3.Kelarutan Unsur Periode Ketiga Sulfut larut dalam pelarut organik seperti alkohol ,tetapi tidak larut dalam air

Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga


1.Kereaktifan Unsur Periode Ketiga Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga keelektronegatifannya semakin besar.Keelekronegatifan adalah besaran tendensi, kecendrungan suatu atom untuk menarik elektron. Jadi semakin kekanan unsurunsur periode ketiga semakin mudah menarik elektron, dan itu berarti unsur-unsur tersebut semakin reaktif. 2.Reaksi-reaksi Unsur Periode Ketiga Logam aluminium merupakan pereduksi lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air namun dapat bereaksi dengan uap air panas. Al(s) + H2O(l) (tidak bereaksi) 2Al(s) + 3H2O(g) panas Al2O3(s) + 3H2(g) Silikon memiliki sifat pereduksi yang lebih rendah dibandingkan aluminium sehingga silikon hanya bereaksi dengan oksidator kuat seperti oksigen dan klorin. Si(s) + O2(g) SiO2(s)

Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(l) Fosfor merupakan pereduksi lemah dan hanya dapat bereaksi dengan oksigen dan klorin. P4(s) + 10Cl2(g) 4PCl5 P4(s) + 5O2(g) P4O10 Fosfor juga merupakan pengoksidasi lemah yang hanya dapat bereaksi dengan logam seperti magnesium. P4(s) + 6Mg(s) 2Mg3P2(s) Belerang merupakan pereduksi lemah dibandingkan fosfor dan dapat mereduksi gas oksigen . S(s) + O2(g) SO2(g) Sifat pengoksidasian belerang lebih kuat dibandingkan fosfor. Oleh karena itu, belerang dapat bereaksi dengan banyak logam. Fe(s) + S(s) FeS(s) 3.Daya Oksidasi Reduksi Unsur Periode Ketiga Harga energi ionisasi unsur periode ketiga,dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin sukar melepaskan elektron.Artinya, sifat pereduksinya semakin berkurang,sedangkan sifat pengoksidasiannya semakin bertambah.Daya pereduksi dan pengoksidasiannya dapat dilihat pada tabel harga potensial reduksi berikut. Senyawa Al Si P S Sifat Potensial reduksi -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 (volt) Dari kiri ke kanan,unsur periode ketiga mempunyai harga potensial reduksi standar yang semakin positif sehingga sifat pereduksi semakin berkurang dan sifat pengoksidasiannya semakin bertambah.

Kegunaan Unsur Periode Ketiga


Kegunaan Aluminium Banyak dipakai dalam industri pesawat Untuk membuat konstruksi bangunan Untuk membuat magnet yang kuat Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa Membuat berbagai alat masak

Kegunaan Silikon

10

Silikon murni digunakan sebagai semikonduktor dalam peralatan elektronik seperti kalkulator,komputer,radio. Kegunaan silikon yang lain karena sebagai silika gel yang berfungsi menyerap uap air karena bersifat higroskopis(mudah menyerap air). Silika biasa digunakan untuk mengurangi kelembapan pada peralatan kamera, peralatan laboratorium, dan kemasan obat-obatan Silikon juga menyusun senyawa yang digunakan untuk membuat kaca dan gelas.

Kegunaan Sulfur Sulfur/belerang digunakan dalam peruses pembuatan asam sulfat. Belerang juga digunakan dalam pembuatan bubuk mesiu, insektisida, dan proses vulkanisasai ban kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas . Untuk pembuatan obat penyakit kulit SO2 digunakan sebagai fungisida, fumigan (anti serangga) Natriun tiosulfat pentahidrat digunakan dalam proses pencucian film Asam sulfat dipakai sebagai pelarut,penggisi aki, pembuatan garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak, dan pewarnaan tekstil.

UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT Sifat Fisik Unsur Transisi Periode Keempat
1.Wujud Zat Unsur Transisi Periode Keempat Perhatikan tabel titik didih dan titik leleh unsur transisi periode keempat berikut ini. Unsur Sifat Cr 1.857 2.672 Fe 1.535 2.750 Co 1.459 2.870 Ni 1.453 2.732 Cu 1.083,4 2.567 Zn 419,58 907

Titik leleh (oC) o Titik Didih ( C)

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa semua unsur transisi memiliki titik leleh dan titik didih di atas suhu ruangan (25oC ).Itu berarti semua unsur transisi periode keempat berwujud padat pada suhu ruangan. 2.Warna Unsur Transisi Periode Keempat

11

Kobalt berwarna kelabu perak, mulur, beracun; besi metalik mengkilap keabu-abuan; nikel berkilap keperak-perakan, dengan warna emas sedikit; kromium perak metalik; tembaga logam merah jambu; zink kelabu pudar kebiru-biruan

Sifat Kimia Unsur Transisi Periode Keempat


1.Kereaktifan Unsur Transisi Periode Keempat Dibandingkan logam alkali dan alkali tanah, unsur logam transisi periode keempat termasuk unsur yang kurang reaktif. Logan alkali dan alkali tanah dapat langsung bereaksi dengan air, oksigen, dan halogen, sedangkan logam transisi bereaksi lambat.Oleh karena unsur-unsur ini bersifat elektropositif (mudah melepas elektron), bilangan oksidasinya selalu bertanda positif. Pada umumnya, bilangan oksidasi maksimumnya sama denga jumlah elektron pada subkulit 3d dan 4s. Sebagai contoh, bilangan oksidasi Mn adalah +7 dalam senyawa KMnO4. Nilai +7 merupakan bilangan oksidasi maksimum untuk Mn memiliki konfigurasi elektron 25Mn : [Ar] 3d5 4s2. Bilangan oksidasi Mn yang lain, yaitu +2 dalam senyawa MnO, +4 dalam senyawa MnO2 dan +6 dalam senyawa K2MnO4. 3.Daya Oksidasi Reduksi Unsur Transisi Periode Keempat Sebagian besar unsur transisi periode keempat mudah teroksidasi (memiliki Ered negatif), kecuali unsur Tembaga yang cenderung mudah tereduksi (ECu = + 0,34 V).

Kegunaan Unsur Tansisi Periode Keempat


Kegunaan Besi

Besi digunakan untuk membuat kontruksi jembatan , badan kendaraan (kereta api, mobil), rel kereta api,dan kontruksi bangunan lainnya.Kegunaan besi dalam bentuk logam campurannya diantaranya sebagai berikut; stainlees steel,baja nikel.Untuk senyawa besi; Besi(II) Sulfat digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapi defisiensi atau kekurangan zat besi dan yang kurang murni digunakan untuk membuat tinta bubuk.Besi(III) Sulfat digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetsanan aluminium.Besi(II) Oksida digunakan sebagai pewarna tegel atau ubin. Kegunaan Kromium

Kromium (II) Oksida digunakan sebagai pewarna dalam percetakan ,indrustri tekstil,dan keramik. Kromium(III) Klorida digunakan sebagai zat pewarna hijau dalam pembuatan keramik.Kromium(III) Sulfat digunakan untuk keperluan pelapisan atau peyepuhan logam. Kegunaan Tembaga

Tembaga dalam bentuk campuran digunakan untuk membuat perunggu(campuran 90% tembaga dan 10 % timah) dan monel (campuran 70% nikel dan 30% tembaga).Selain itu, karena sifatnya mudah menghantarkan arus listrik sehingga digunakan sebagai kabel dan komponen berbagai alat elektronik.Untuk senyawa Tembaga(II) Oksida digunakan untuk insektisida,bahan baterai,bahan penyepuh, bahan pewarna hitam untuk keramik ,bahan gelas porselen dan rayon.Tembaga(II) Sulfat

12

digunakan sebagai antilumut dalam kolam renang dan memberikan warna biru pada air,pengawet kayu , penyepuh dan zat aditif dalam radiator. Tembaga (II) Klorida digunakan sebagai pewarna keramik dan gelas, pabrik tinta dan fotografi,serta pengawet kayu dan katalis.

Kegunaan Zink

Zink digunakan untuk melapisi besi dan baja untuk mencegah karat dan digunakan dalam alloy Khususnya braso(tembaga dan zink). Selain itu zink juga digunakan pada baterai dan zink oksida digunakan dalam krim pencegah iritasi kulit. Kegunaan Kobalt

Kobalt digunakan sebagai alloy,misalnya,dengan besi untuk membuat magnet.Radioisotopnya digunakan untuk terapi terhadap kanker.Kobalt(II) kloridadigunakan untuk menganalisa air.Kobalt menghasilkan warna biru pada gelas dan keramik. Kegunaan Nikel

Nikel digunakan sebagai katalis , pada alloy, pada penyepuhan secara elektro,dan pada baterai isi ulang.

HALOGEN
Halogen merupakan unsur-unsur golongan VIIA.Unsur-unsur golongan VIIA terdiri dari F(Fluorin), Cl(Klorin), Br(Bromin), I(iodin), At(Astatin). Halogen artinya pembentukan garam.Unsur-unsur halogen merupakan unsur yang bersifat elektronegatif dan mudah bereaksi dengan unsur elektropositif untuk membentuk garam.

Sifat Fisik Halogen


1.Wujud Zat Halogen Perhatikan nilai titik didih dan titik leleh unsur-unsur halogen pada tabel berikut ini. Tabel titik didih dan titik leleh unsur-unsur halogen Unsur Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin Titik didih(oC) -188.14 -34,6 58,78 184,35 337 Titik leleh(oC) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302

13

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa flourin dan klorin memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada suhu ruangan(25oC) .Berarti, kedua unsur tersebut berwujud gas.Bromin mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan suhu ruangan, namun titik lelehnya lebih rendah.Oleh karena itu bromin berwujud cair.Adapun iodin dan astatin, keduanya memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada suhu ruangan.Perlu diketahui iodin memiliki sifat khusus,yaitu dapat menyublim pada suhu ruangan. Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.

2.Warna dan Bau Halogen Unsur halogen mempunyai bau yang menyengat dan uapnya sangat berbahaya bagi mata dan tenggorokan. Unsur-unsur halogen memiliki warna-warna yang berbeda,yaitu kuning muda (fluorin), hijau kekuning-kungingan (klorin), merah kecoklatan (bromin), ungu (iodin).

3.Kelarutan Halogen Dalam golongan halogen, semakin ke bawah kelarutan unsure-unsurnya dalam air semakin kecil.Unsur fluorin bereaksi dengan air menghasilkan asam fluoride(HF) dan oksigen.Unsur iodine sukar larut dalam air,tetapi mudah larut dalam kelarutan KIHal ini disebabkan oleh reaksi I2 dan I- membentuk I3-(aq).Iodin juga mudah larut dalam pelarut-pelarut organic,seperti eter,kloroform, CCl4 dan CS2.

Sifat Kimia Halogen


1.Kereaktifan dan Daya Pengoksidasian Halogen Unsur halogen merupakan unsur yang sangat reaktif.Dengan tujuh elektron valensi yang dimilikinya , sangat mudah bagi unsur halogen untuk menarik elektron sehingga menjadi ion negatif. Fluorin merupakan unsur halogen yang paling reaktif karena ikatan F-F merupakan ikatan paling lemah diantara ikatan diatomik unsur unsur halogen lainnya. Semakin ke bawah keelektronegatifan unsurunsur halogen semakin kecil sehingga sifat pengoksidasian unsur-unsur tersebut semakin lemah. Dalam golongan VIIA, fluorin merupakan pengoksidasian terkuat, sedangkan iodin merupakan pengoksidasian terlemah. Perhatikan data potensial reduksi berikut ini. F2(g) + 2e- 2F-Cl2(g) + 2e- 2ClBr2(l) + 2e- 2BrI2(g) + 2e- 2IEo = Eo = Eo = Eo = + 2,87 volt +1,36 volt +1,06 volt +0,54 volt

2.Reaksi-reaksi Halogen

14

Halogen air dengan persamaan : X2 + H2O 2HX + 1/2 O2 (untuk flour) X2 + H2O HX + H2O (halogen selain flour) Logam + Halogen LXn (n= valensi logam) Contoh : 2Al + 3Br 2AlBr3 2Fe + 3Cl2 2FeCl3 Halogen + Hidrogen 2HX (H2 + X2 2HX (X = halogen) Halogen dengan halogen (dapat terjadi jika halogen yanbg bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion). Istilah yang dipakai adalah reaksi pendesakan antar halogen. Rumus : X2 + nY2 2XYn (Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1,3,5,7 ) Sesuai dengan urutan daya oksidasinya yang menurun dari titik atas ke bawah, halogen yang bagian atas (dalam tabel periodik) dapat mengoksidasi halida yang dibawahnya, tetapi tidak dapat sebaliknya. Oleh karena itu bagian ayas dapat mendesak /mengusir halogen yang bagian bawah dari senyawanya. Klorin dapat mendesak bromin, tetapi bromin tidak dapat mendesak klorin. Cl2 + 2NaBr 2NaCl + Br2 Br2 + 2NaCl tidak bereaksi FClBrIF2 + + + Cl2 + + Br2 + I2 + = ada reksi - = tidak ada reaksi Reaksi dengan non logam dan metaloid # Dengan sejumlah non logam dan metaloid Contoh : Si + 2F2 SiF4 2B + 3F2 2BF3 # Dengan fosforus , arsen dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan. Contoh : P4 + 6Cl2 4PCl3 P4 + 10Cl2 4PCl5 Reaksi dengan basa Klorin, bromin, iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa. Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO. Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan NaClO3. 3Cl2 + 6NaOH 5NaCl + NaClO3 + 3H2O

Kegunaan Halogen

15

Klorin Fluorin Dengan senyawanya digunakn untuk pembuatan uranium Untuk memisahkan U-235 dan U-238 dalam teknologi nuklir dalam proses difusi gas. HF digunakan untuk mengukir gelas Fluoro-Kloro-Hidrokarbon (freon 12) sebagai pendingan pada kulkas dan AC Fluorin digunakan untuk membuat teflon Garam Fluorida untuk pasta gigi mencegah kerusakan gigi Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi. Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya. klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.

Bromin Digunakan dalam pengasapam, bahan anti api Pemurnian air, pencelupan NaBr untuk penenang syaraf dan obat-obatan Etilen Bromida sebagai aditif pada bensin bertimbal yaitu untuk mengikat timbal agar tidak melekat pada piston dan silinder Iodin Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI3) untuk antiseptik, tinktur iodin AgI bersama AgBr dalam bidang fotografi NaIO3 atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegah gondok dan penurunan intelegensia Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia dll

GAS MULIA
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA.disebut gas mulia karena unsurunsur yang terdapat dalam gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.Di udara kering ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Helium = 0,00052 % Neon = 0,00182 %

16

Argon = 0,934 % Kripton = 0,00011 % Xenon = 0,000008 Radon = Radioaktif Tetapi di alam semesta kandungan helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena helium merupakan bahan bakar dari matahari.Dan radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radioaktif.

Sifat Fisik Gas Mulia


1.Wujud Zat Gas Mulia Perhatikan tabel data dari titik didih dan titik leleh gas mulia Unsur Sifat Titik didih (oC) Titikleleh (oC) Helium -268,8 -272,2 Neon -245,8 -248,4 Argon -185,7 189,1 Kripton -153 -157 Xenon -108 -112 Radon -62 -71

Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada suhu ruangan(25oC atau 298 K) sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena bersifat stabil, unsur-unsur gas mulia tersebut di alam berada dalam bentuk monoatomik. 2.Warna dan Aroma Gas Mulia Semua unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau 3.Kelarutan Gas Mulia Argon,xenon, kripton sedikit larut dalam air akibat terjebak diantara molekul air. Helium dan Neon tidak dapat larut dalam air sebab jari-jari atomnya terlalu kecil sehingga dapat meninggalkan air.

Sifat Kimia Gas Mulia


1. Kereaktifan Gas Mulia Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil,

17

hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, sekarang gas mulia periode 3 ke atas seperti (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen. 2.Daya Oksidasi Reduksi Gas Mulia Daya oksidasi dan reduksi unsure gas mulia sangat rendah karena sedah stabil. 3.Reaksi-reaksi Gas Mulia Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia Gas Mulia Reaksi Nama senyawa yang terbentuk Cara pereaksian Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X

Ar(Argon)

Ar(s) + HF HArF

Argonhidroflourida

Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) 2 (s) KrF

Kripton flourida

Xe(Xenon)

Xe(g) + F2(g) 2(s) XeF Xe(g) + 2F2(g) 4(s) XeF Xe(g) + 3F2(g) 6(s) XeF XeF6(s) + 3H2O(l) 3(s) XeO + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq) Xenon flourida Xenon oksida XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat alkain XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6

18

Rn(Radon)

Rn(g) + F2(g) RnF

Radon flourida

Bereaksi secara spontan.

Kegunaan Gas Mulia


Helium Sebagai pengisi balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas ringan dan tidak muadah terbak dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah. Neon Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indikator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi. Argon Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar. Kripton Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi. Xenon Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron. Radon Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lepengan bumi bergerak,maka kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

19

20

Anda mungkin juga menyukai