Ada tiga
ciri reaksi yang berlangsung dalam larutan, yaitu terbentuk endapan, gas, dan penetralan muatan listrik.
Ketiga reaksi tersebut umumnya tergolong reaksi metatesis yang melibatkan ion-ion dalam larutan. Oleh
karena itu, Anda perlu mengetahui lebih jauh tentang ion-ion dalam larutan.
Selama ini, Anda menuliskan reaksi-reaksi kimia di dalam larutan dalam bentuk molekuler. Contoh,
reaksi antara natrium karbonat dan kalsium hidroksida. Persamaan reaksinya:
Persamaan reaksi ini disebut persamaan molekuler sebab zat-zat yang bereaksi ditulis dalam bentuk
molekul. Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu melibatkan ion-ion dalam
larutan, padahal Ca(OH)2 dan Na2CO3 di dalam air berupa ion-ion. Ion-ion yang terlibat dalam reaksi
tersebut adalah ion Ca2+ dan ion OH– yang berasal dari Ca(OH)2, serta ion Na+ dan ion CO32– yang
berasal dari Na2CO3. Persamaan reaksi dalam bentuk ion ditulis sebagai berikut.
Persamaan ini dinamakan persamaan ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan ion-ion dalam
larutan. Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi persamaan ion adalah sebagai berikut.
1. Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat ionik dalam persamaan reaksi
menggunakan fasa (aq) .
2. Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa. Ciri dalam persamaan reaksi
dinyatakan dengan fasa (s).
Dalam persamaan ionik, ion-ion yang muncul di kedua ruas disebut ion spektator (ion penonton), yaitu
ion-ion yang tidak turut terlibat dalam reaksi kimia. Ion-ion spektator dapat dihilangkan dari persamaan
ion. Contohnya, sebagai berikut.
Persamaan ini dinamakan persamaan ion bersih. Dalam hal ini, ion OH– dan ion Na+ tergolong ion-ion
spektator.
Jawab:
Natrium karbonat dalam air terurai membentuk ion-ion Na+ dan CO32–. HCl juga terurai dalam air
menjadi ion H+ dan Cl–. Setelah terjadi reaksi, hanya NaCl yang tetap berada dalam bentuk ion-ion, yaitu
Na+ dan Cl–, sedangkan yang lainnya berupa cairan murni dan gas. Karena Na+ dan Cl– tetap sebagai
ion, ion-ion ini disebut ion spektator. Dengan demikian, persamaan ion bersihnya sebagai berikut.
Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air.
Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk mengetahui kelarutan suatu zat
diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai zat. Perhatikanlah reaksi
antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut.
NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat sebagian besar
larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium. Oleh karena itu, persamaan
reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion bersih dari reaksi
dapat diperoleh.
Tuliskan persamaan molekuler dan persamaan ion bersih dari reaksi berikut.
Jawab:
Menurut data empirik diketahui aluminium sulfat larut, sedangkan aluminium hidroksida tidak larut.
Oleh karena itu, reaksi pengendapan akan terjadi.
Untuk memperoleh persamaan ion bersih, tuliskan zat yang larut sebagai ion-ion dan ion-ion spektator
diabaikan.
Reaksi kimia dalam larutan, selain dapat membentuk endapan juga ada yang menghasilkan gas.
Misalnya, reaksi antara natrium dan asam klorida membentuk gas hidrogen. Persamaan reaksinya:
Tuliskan persamaan molekuler dan persamaan ionik untuk reaksi seng sulfida dan asam klorida.
Jawab:
Dari data kelarutan diketahui bahwa ZnS tidak larut dalam air, sedangkan ZnCl2
Apa yang terjadi jika asam direaksikan dengan basa? Misalkan kita mencampurkan larutan HCl 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M. Di dalam air, asam kuat terurai membentuk ion H+ dan ion sisa asam.
Keberadaan ion H+ dalam larutan asam ditunjukkan oleh nilai pH yang rendah (pH = –log [H+] < 7).
Dalam larutan basa akan terbentuk ion OH– dan ion sisa basa. Keberadaan ion OH– dalam larutan basa
ditunjukkan oleh nilai pH yang tinggi (pH = 14 – pOH > 7). Jika larutan asam dan basa dicampurkan akan
terjadi reaksi penetralan ion H+ dan OH–. Bukti terjadinya reaksi penetralan ini ditunjukkan oleh nilai H
mendekati 7 (pH ≈ 7). Nilai pH ≈ 7 menunjukkan tidak ada lagi ion H+ dari asam dan ion OH– dari basa
selain ion H+ dan OH– hasil ionisasi air. Dengan demikian, pada dasarnya reaksi asam basa adalah reaksi
penetralan ion H+ dan OH–. Persamaan reaksi molekulernya:
HCl(aq) + NaOH(aq ) →NaCl(aq) + H2O(l)
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penggaraman sebab dalam reaksi asam basa selalu dihasilkan
garam. Pada reaksi HCl dan NaOH dihasilkan garam dapur (NaCl). Beberapa contoh reaksi penetralan
asam basa atau reaksi pembentukan garam sebagai berikut.
Perhitungan kuantitatif reaksi-reaksi kimia dalam larutan umumnya melibatkan konsentrasi molar dan
pH. Hal-hal yang perlu diketahui dalam mempelajari stoikiometri larutan adalah apa yang diketahui dan
yang ditanyakan, kemudian diselesaikan dengan empat langkah berikut.
1. Tuliskan persamaan reaksi setara.
3. Gunakan perbandingan koefisien dari persamaan kimia setara untuk menentukan besaran yang tidak
diketahui dalam mol.
4. Perhitungan pH Campuran
Jika larutan asam atau basa dicampurkan dengan larutan asam atau basa yang sejenis atau berbeda jenis
maka konsentrasi asam atau basa dalam larutan itu akan berubah. Perubahan konsentrasi ini tentu akan
mengubah pH larutan hasil pencampuran.
Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,5 M.
Jawab:
Pencampuran larutan asam dan basa akan membentuk reaksi penetralan. Jika jumlah mol asam dan
basa dalam campuran itu sama,terjadilah penetralan sempurna sehingga pH larutan sama dengan 7.
Tetapi, jika terdapat salah satu pereaksi berlebih, kelebihannya akan menentukan pH larutan hasil
pencampuran.
Jika 25 mL HCl 0,5 M dicampurkan dengan 50 mL NaOH 0,1M, bagaimanakah pH hasil pencampuran?
Jawab:
Untuk mengetahui nilai pH campuran asam basa, perlu ditentukan jumlah mol asam atau basa yang
berlebih setelah terjadi reaksi penetralan.
Jumlah mol ion OH– dalam NaOH = 50 mL × 0,1 mmol mL–1 = 5 mmol
Seluruh ion OH– dinetralkan oleh ion H+ sehingga sisa ion H+ dalam larutan sebanyak 7,5 mmol. Karena
volume campuran 75 mL maka konsentrasi molar ion H+ sisa:
Berdasarkan keterangan sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik karena dapat mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik,
sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik.
Pertanyaan yang timbul sekarang adalah bagaimana cara menuliskan reaksi ionisasi larutan elektrolit?
Silakan mengikuti pedoman penulisan reaksi ionisasi berikut ini. Kita dapat dengan mudah menuliskan
reaksi ionisasi suatu larutan elektrolit hanya dengan mengikuti pedoman penulisan reaksi ionisasi
larutan elektrolit. Anda harus memahami pedoman tersebut jika ingin bisa menuliskan reaksi
ionisasinya.
1. Elektrolit Kuat
a. Asam kuat
b. Basa kuat
Contoh:
c. Garam
2. Elektrolit Lemah
a. Asam lemah
Contoh:
b. Basa lemah
Reaksi asam basa atau reaksi penetralan adalah reaksi yang terjadi antara asam (H+) dan basa (OH–)
menghasilkan H2O yang bersifat netral.
Reaksi pendesakan logam adalah reaksi di mana logam mendesak kation logam lain atau hydrogen
dalam suatu senyawa. Reaksi ini dapat berlangsung apabila logam berada di sebelah kiri dari logam/H
yang didesak dalam deret Volta. Pada reaksi ini, produk reaksi berupa endapan logam, gas, dan air.
Deret Volta merupakan urutan unsur-unsur yang disusun berdasarkan data potensial reduksi. berikut
beberapa unsur yang dapat dihapal berdasarkan urutan potensial reduksinya:
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – (H) – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Cu (s) + Na2SO4 (aq) –> tidak bereaksi karena Cu berada di sebelah kanan deret volta
Ag (s) + HCl (aq) –> tidak bereaksi karena Ag berada di sebelah kanan deret volta
2Fe (s) + 6 H2SO4 (aq) –> Fe2(SO4)3 (aq) + 6 H2O (l) + 3SO2 (g)
Cu (s) + 4HNO3 (aq) –> Cu(NO3)2 (aq) + 2H2O (l) + 2NO2 (g)