BASA
Aplikasi Titrasi
Volumetri Titrasi Asam Basa
Asam Basa
ANALISIS VOLUMETRI
ANALISIS VOLUMETRI == analisisanalisis titrimetri
titrimetri : :
analisis penentuan
analisis penentuan kadarkadar sampel
sampel berdasarkan
berdasarkan
ekivalensi larutan
ekivalensi larutan standar
standaryang
yang ditambahkan
ditambahkan dari dari
buretdengan
buret denganbantuan
bantuanindikator
indikatoruntuk
untukmenetapkan
menetapkan
banyaknyavolume
banyaknya volumeyang
yangharus ditambahkancari
harusditambahkan cari
definisidalam
definisi dalampustaka
pustakalain!
lain!
or
• Indikator asam basa memiliki warna berbeda
pada pH yang berbeda
STANDAR
Dikenal 2 jenis standar/baku :
1. PRIMARY STANDARD (BAKU PRIMER)
A primary standard should possess the following
qualities:
angkatan 2019 pasti Englishnya oke kan??? Jadi sebagian
slide akan tetap berbahasa Inggris ya....
• Alizarin yellow is
also unsuitable
Simulation
because it changes
colour after the
equivalence point.
• It is also critical
that the amount
of indicator used
be extremely
small.
EQUIVALENCE POINT
• The point at which moles of H+ ion from the acid
equals moles of OH– ion from the base. An abrupt
change in pH occurs at the equivalence point.
End point dan equivalence point dapat
menunjukkan volume titran yang sama ataupun
berbeda. Jika berbeda makan jarak antara titik
equivalence dan titik akhir titrasi tidak boleh
ACID BASE TITRATION
UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN SUATU REAKSIASAM BASADAPAT DIGUNAKAN DALAM TITRASI MAKADIBUAT SUATU KURVATITRASI :
•Equivalence
menjadi pusat
point
reaksi
netralisasi, yang
ACID BASE TITRATION
REAKSI YANG TERJADI?
HCl(aq) + NaOH(aq) HOH(l) + NaCl(aq)
Net-ionic equation?
• Titrasi asam
kuat pada basa
lemah :
pH
equivalence
point selalu <
7.
• Titrasi basa
kuat pada
asam lemah :
pH
equivalence
point selalu >
7.
ACID BASE TITRATION
CONTOH SOAL :
A 43.0 mL of sodium hydroxide was
titrated against 32.0 mL of 0.100 M
hydrochloric acid. What is the molarity of
sodium hydroxide solution?
ACID BASE TITRATION
JAWABAN :
Step 1 : Find the moles of HCl
• Mol = M x L
• Mol = 0.100 mol x 0.032 L
L
HCl = 0.0032 mol
ACID BASE TITRATION
JAWABAN :
Step 2 : Write a balanced equation, and find
the molar ratio between the acid and the
base.
H C[asam]
H OH ; H
-
Kw
4. Setelah titik ekivalensi, pH larutan ditentukan oleh
konsentrasi OH- berlebih
OH
VbMb - VaMa
Va Vb*Ket : a = asam; b = basa.
Contoh :
Titrasi 50 mL HCl 0,1000 M dengan NaOH 0,1000 M
Berapakah pH ekivalen? pH 7 Digunakan indikator fenolftalein (a) dan metil merah (b)
Contoh :
Titrasi 50 mL HCl 0,1000 M dengan NaOH 0,1000 M
mL NaOH 0,1M pH
1 1.02 Untuk menentukan pH ekivalen,
10 1.18 perhatikan perbandingan selisih
penambahan volume dengan selisih
20 1.37 pH.
30 1.6 pH ekivalen terjadi pada pH yang
memberikan selisih pH terbesar dengan
45 2.28 selisih volume terkecil.
50 7
Pada contoh di samping, perhatikan :
50.1 10 • Pada saat volume titran berubah dari
51 11 50 ke 50, 1 (selisih volume 0,1 mL)
55 11.68 terjadi perubahan pH sebesar 3 unit.
60 11.96 Pahamkan?
70 12.22
Berapakah pH ekivalen? pH 7
TITRASI ASAM LEMAH DENGAN BASA KUAT
20 4.57 12
30 4.92 10
40 5.35
8
45 5.7 pH
6
a. Fenolptalein
49 6.43
49.9 7.44 4
Berapakah pH ekivalen? pH 8,72 Digunakan indikator fenolftalein (a) dan metil merah (b)
Contoh :
Titrasi 50 ml CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8.10-5) dengan NaOH
0,1 M
Proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
1).Pada awal titrasi, belum ada NaOH yang ditambahkan, jadi
Ka[asam]
hanya ada CH COOH dalam sampel, sehingga(0,1)
1,8 .10 5
3
[H+] = =
= 0,013
= 1,3 . 10-3 M
Jadi pH = - log [H+]
= - log 1,3 . 10-3
= 3 – log 1,3
2) Daerah kurva setelah penambahan larutan NaOH 0,1 M
merupakan daerah penyangga (daerah sebelum titik
ekivalen), misalnya pada saat penambahan titran sebanyak
1 ml NaOH 0,1 M
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa (aq) + H2O(l)
Mula- 50 ml x 0,1 M = 1 ml x 0,1 M = - -
mula 5 mmol 0,1 mmol
Bereaksi 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol
H
VaMa - VbMb
Va Vb
Ket : a = asam; b = basa.
Berapakah pH ekivalen? pH 5,1 Digunakan indikator metil merah (a); metil jingga(b)
Jadi untuk dapat menghitung dengan
benar perhitungan dalam titrasi,
maka harus ingat kembali berbagai
rumus pH!
Rum
? us ?
pH
?
Masih ingat dengan asam atau basa
monoprotik? Diprotik? Dan
poliprotik?
Ingat tagar kita :
#menolak lupa KIMIA DASAR!
*X diabaikan
terhadap 70,44
X = (70,44 / 0,0982) x 10 – 6
= 7,17 X 10 – 4 mL
6) Kesalahan titrasi :
= {(4.52 x 10– 4)/(10.44)} x 100%
= 4.33 x 10– 3 %
CONTOH : II
10,0 mL Larutan HAc 0,0975 M (pKa 4,74) + 50 mL air
+ 2 tts indikator pp (pH 8 – 10,0) dititrasi dg larutan
NaOH 0,1036 N
1) Reaksi : HAc + NaOH NaAc + H2O
2) pH larutan = pH NaAc
OH
Kw.C
Ka
pOH = ½ (pKw-pKa.Ac- + pC)
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+
pada asam atau jumlah ion OH- pada basa (n), sehingga rumus diatas menjadi:
nasam x Masam x Vasam = nbasa x Mbasa x Vbasa
Keterangan :
N = Normalitas V = Volume
VOLUMETRI
RUMUS : Vsampel x Nsampel = Vbaku x
Nbaku
• The standard solution is
mgrek sampel = V bakufilled
x N baku
in a burette.
• A couple drops of acid
base indicator are added
to the flask.
• The standard solution is
slowly added to the
unknown solution in the
flask.
• As the two solutions are
mixed the acid and the
base are neutralized.
CONTOH SOAL PENETAPAN KADAR