Anda di halaman 1dari 31

KESETIMBANGAN

ASAM BASA

Oleh : Achmad Ridlo, S.Si., M.Sc

Referensi : “Prinsip-prinsip Kimia Modern”


Penulis : Oxtoby, Gillis, Nachtrieb
1. Klasifikasi Asam dan Basa
Asam dan Basa Arrhenius
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa
yang bila dilarutkan dalam air akan
meningkatkan konsentrasi ion hidrogen
(H+) di atas nilainya dalam air murni.
Basa meningkatkan konsentrasi ion
hidroksida (OH-)
Asam dan Basa Bronsted-Lowry
Diperkenalkan oleh Johannnes Bronsted
& Thomas Lowry pada tahun 1923
Asam didefinisikan sebagai suatu zat
yang dalam air dapat memberikan ion
hydrogen (donor proton), dan sebuah basa
adalah suatu zat yang dalam air dapat
menerima ion hydrogen (akseptor proton)
Dalam reaksi asam basa, ion hidrogen
dipindahkan dari asam ke basa
CH3COOH(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Asam-basa terdapat sebagai pasangan
konjugat. CH3COO- adalah basa konjugat dari
CH3COOH dan sebaliknya. H3O+ dan H2O
juga membentuk pasangan asam-basa konjugat.
HCl(dalam NH3) + NH3(l) NH4+(dalamNH3) + Cl-(dalamNH3)
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Contohasam basa bronsted lowry pada pelarut
non-H2O
Beberapa molekul dan ion dapat
berfungsi sebagai asam maupun sebagai
basa tergantung konsidi reaksi sehingga
disebut amfoter. Sebagai contoh air dan
ion hidrogen karbonat
CH3COOH(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
HCO3-(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + CO22-(aq)
H2O(l) + HCO3-(aq) H2CO3(aq) + OH-(aq)
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Asam dan Basa Lewis
Basa Lewis merupakan jenis basa yang
menyumbangkan sepasang elektron bebas
(donor elektron)
Asam Lewis adalah jenis asam yang
menerima sepasang elektron bebas (akseptor
elektron)
Salah satu contohnya reaksi molekul yang
kekurangan elektron (BF3) dengan molekul
kaya elektron (NH3) membentuk senyawa
BF3NH3
Perbandingan antara Definisi Arhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis
Reaksi Netralisasi HCl dan NaOH :
HCl + NaOH H2O + NaCl
asam basa air garam
Menurut Arhenius, HCl adalah asam dan NaOH
adalah basa
Menurut Bronsted-Lowry, H3O+ adalah asam
dan OH- adalah basa
Menurut Lewis, H+ adalah asam dan OH- adalah
basa, karena proton menerima sepasang elektron
bebas yang diberikan oleh OH-
II. SIFAT ASAM DAN SIFAT BASA DALAM
LARUTAN AIR : skema bronsted lowry

Air sangat efektif digunakan sebagai pelarut,


karena memiliki momen dwikutub yang
cukup besar, yang mampu menstabilkan zat
terlarut polar dan ionik. Air ikut serta dalam
reaksi asam-basa, baik sebagai reaktan
maupun sebagai pelarut
Autoionisasi Air
Air sebagai asam dan basa
H2O(l) + H2O(l) H3O+(aq) + OH-(aq)
asam1 basa2 asam2 basa1
Reaksi ini bertanggung jawab terhadap
autoionisasi air dengan persamaan
[H3O+][OH-] = Kw
Dimana Kw tetapan hasil ionisasi ion
untuk air sebesar 1x10-14 pada suhu 25oC
Air murni mengandung ion H3O+ dan OH-
, dan karena adanya netralitas listrik total,
maka banyaknya setiap jenis ion harus
sama, sehingga
[H3O+] = [OH- ] = y
y2 = 1,0 x 10-14
y = 1,0 x 10-7
Asam dan Basa Kuat
Asam kuat adalah asam yang seluruhnya
terionisasi di dalam larutan air. Contohnya
HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan HClO4
Kekuatan asam dari seluruh asam kuat
sama besar (efek perataan) dalam pelarut
air, walaupun kemampuan untuk
menyumbangkan hidrogen berbeda
Kesetimbangan reaksi asam kuat bergerak
ke arah kanan (=1)
Basa kuat yaitu basa yang bereaksi sempurna
menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam
air. Ion amida (NH2-) dan hidrida (H-)
merupakan basa kuat
Kekuatan basa dari seluruh basa kuat sama
besar (efek perataan) dalam pelarut air,
walaupun kemampuan untuk
menyumbangkan OH- berbeda
Kesetimbangan reaksi basa kuat bergerak ke
arah kanan (=1)
Fungsi pH
Konsentrasi ion hidronium dalam air
berkisar dari 10 M sampai 10-15 M. interval
ini diperkecil dengan menggunakan skala
logaritma yang disebut pH
pH = - log10 [H3O+]
pH = - log10 [Kw]/[OH-]
Larutan asam, pH < 7
Larutan netral, pH = 7
Larutan basa, pH > 7
III. KEKUATAN ASAM DAN BASA

Asam lemah jika perpindahan ion


hidrogen ke air tidak berlangsung sampai
selesai (mencapai kesetimbangan)
Asam lemah merupakan elektrolit lemah
Asam lemah menghasilkan sifat koligatif
yang lebih kecil daripada asam kuat
Reaksi kesetimbangan asam lemah
HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq)
Rumus kesetimbangan
[H3O+] [A-]
= Ka
[HA]
Ka adalah tetapan kesetimbangan asam
pada suhu tertentu
Asam kuat mempunyai Ka diatas 1,
sehingga [HA] dalam penyebut kecil dan
asam hampir seluruhnya terionisasi.
Asam lemah mempunyai Ka lebih kecil
dari 1 dan senyawa terionisasinya
memiliki konsentrasi yang rendah
Kekuatan basa berbanding terbalik dengan kekuatan asam
konjugatnya
H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Persamaan kesetimbangannya
[NH4+] [OH-] = K
b
[NH3]
[NH4+] Kw = K
b
[NH3] [H3O+]
Kw = K
b
Ka
Ka merupakan tetapan ionisasi asam
untuk NH4+, asam konjugat dari basa NH3.
Hubungan umum antara Kb dari suatu
basa dengan Ka dari asam konjugat
menunjukkan bahwa Kb tidak perlu
ditabelkan secara terpisah dari Ka karena
kedua terhubung melalui Kw = Ka Kb
Jika dua basa bersaing memperebutkan
ion hidrogen, basa yang lebih kuat akan
menang pada saat kesetimbangan tercapai.
Asam yang lebih kuat menyumbangkan
ion hidrogen ke basa yang lebih kuat,
menghasilkan asam yang lebih lemah dan
basa yang lebih lemah
HF(aq) + CN-(aq) HCN(aq) + F-(aq) (1)
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Tetapan kesetimbangan
[HCN][F-] = K
[HF] [CN-]
Reaksi keseluruhan
HF(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + F-(aq) (2)
HCN(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + CN-(aq) (3)
Reaksi 1diperoleh dengan mengurangkan
reaksi 2 dengan reaksi 3
Jadi nilai K diperoleh dengan membagi nilai
Ka 2 dengan Ka 3
K= K a 2
Ka 3
HCN adalah asam yang lebih lemah
daripada HF, Ka 3 lebih kecil dari Ka 2 dan K
lebih besar dari 1
Elektronegativitas dan Kekuatan Asam Okso
Kecendrungan kekuatan relatif asam okso
dijelaskan oleh pengaruh dari elektronegativitas
dan polaritas ikatan terhadap kemudahan
peyumbangan proton. Asam okso
menyumbangkan proton dalam larutan air yang
sebelumnya terikat pada atom oksigen.
–X–O–H
Elektronegativitas X (sangat) negatif (B, C, P,
As, S, Se, Br, I) sehingga cenderung melepaskan
H+ (asam) (bukannya melepaskan OH -)
Indikator
Indikator adalah zat warna larut yang
perubahan warnanya tampak jelas dalam
rentang pH yang sempit.
Jenis indikator yang khas adalah asam
organik yang lemah yang mempunyai
warna berbeda dari basa konyugatnya
Indikator yang berbeda mempunyai nilai K a yang
berbeda sehingga menunjukkan perubahan warna pada
nilai pH yang berbeda pula
Semakin lemah suatu indikator sebagai asam, semakin
tinggi pH di tempat terjadinya perubahan warna.
Perubahan warna itu muncul pada rentang satu sampai
dua satuan pH.
Ini membatasi ketepatan dari penentuan pH melalui
pemakaian indikator. Namun hal tersebut tidak
mempengaruhi penentuan analisis konsentrasi asam
atau basa melalui titrasi, selama indikator yang
digunakan sesuai
IV. KESETIMBANGAN YANG MELIBATKAN
ASAM DAN BASA LEMAH

Asam dan basa lemah hanya bereaksi


sebagian dengan air, sehingga untuk
menghitung pH larutannya kita
menggunakan Ka atau Kb serta hukum
kesetimbangan kimia
Asam Lemah
Asam lemah mempunyai nilai Ka lebih
kecil dari 1. Nilai pKa mulai dari nol
untuk asam lemah yang paling kuat dan
terus bergerak naik.
Bila asam lemah dilarutkan dalam air,
konsentrasi awalnya diketahui, tetapi
reaksi sebagiannya dengan air
menghabiskan sejumlah HA dan
menghasilkan A- dan H3O+
Lihat contoh 10.3
CH3COOH(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
asam asetat hidronium ion asetat
tekanan parsial awal 1.000 ≈0 0
perubahan tekanan parsial -y +y +y
tekanan parsial kesetimbangan 1.000 – y y y

[H3O+][CH3COO-] = K
[CH3COOH]
y2 = 1.76 x 10-5
1.000 – y
y = 4.2 x 10-3 M
pH = - log10 [4.2 x 10-3]
pH = 2.38
Basa lemah
Penjelasan asam lemah mirip dengan basa
lemah
Kb = ketetapan kesetimbangan basa
Basa lemah bereaksi dengan air untuk
menghasilkan OH-
Jumlah ion yang dihitung [OH-]
Kb dari basa lemah lebih kecil dari 1 dan
semakin lemah suatu basa, semakin kecil
nilai Kb-nya
Hidrolisis
Hidrolisis adalah istilah umum yang diberikan
untuk reaksi suatu zat dengan air, dan
hidrolisis diterapkan secara khusus pada reaksi
dimana pH berubah dari 7 pada saat pelarutan
suatu garam dalam air.
Penjelasan lengkapnya pada reaksi hidrolisis
amonium klorida
NH4+(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + NH3(aq)
Hal ini menjelaskan mengapa pH larutan
amonium klorida < 7 (asam)
Hidrolisis tidak terjadi pada semua ion,
hanya dengan ion-ion yang merupakan
asam konjugat dari basa lemah dan basa
konjugat dari asam lemah.
Hal ini menjelaskan mengapa NaF
bersifat sedikit basa dan NaCl bersifat
netral

Anda mungkin juga menyukai