Anda di halaman 1dari 26

Reformasi Birokrasi

Pendahuluan
• Human Development Index (urutan ke 108 dari 177 negara),
• Laporan World Competitiveness Report, Indonesia mempunyai
daya saing sangat rendah (Indonesia ranking ke 59 dari 60 negara)
• Hasil survey Transparancy International, index anti korupsi
Indonesia sangat menyedihkan (urutan 133, posisinya lebih buruk
dari Vietnam),
• Krisis kepercayaan terhadap Pemerintah.

Kondisi Birokrasi saat ini:


• Birokrasi tambun
• Kinerja: malas, kurang kreatif, tidak inovatif, tidak proaktif
(responsif),
• Birokrasi lamban dan prosedur kaku
• Pelayanan publik birokratis dan berbelit-belit.
• Terlalu banyak pegawai tapi kurang orang (pegawai).
(mismatch kompetensi antara jabatan dan pegawai)
BAD Reformasi GOOD
GOVERNANCE Birokrasi GOVERNANCE

Kesejahteraan Rakyat
Pengertian
Good Governance
• Pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, bersih dan bebas
korupsi, berorientasi kepada pasar dan peranserta aktif masyarakat dalam
berbagai bidang.
• Ada tiga pilar penting dalam peranan membangun kepemerintahan yang baik,
adalah Pemerintah, Masyarakat dan Swasta.
Swasta
• Perubahan orientasi dan paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari
orientasi kewenangan dan kekuasaan menjadi orientasi peran dan peranan

PEMERINTAH
PEMERINTAH

MASYARAKAT SWASTA

MASYARAKAT SWASTA
PRINSIP GOOD GOVERNANCE

 PARTISIPASI MASYARAKAT
 RULE OF LAW
 TRANSPARANSI
 DAYA TANGGAP
ORIENTASI  KONSENSES, KEADILAN,
EFEKTIFITAS & EFISIENSI, VISI STRATEGIS
SALING KETERKAITAN YANG
MEMBERDAYAKAN
INTERAKSI SOSIAL-POLITIK

GOOD
GOVERNANCE
Pengertian
Good Governance

8 (delapan) Kriteria Kebijakan dalam rangka membangun


Kepemerintahan yang baik :
Efisiensi, seberapa jauh suatu kebijakan publik menghasilkan sejumlah besar output
untuk sejumlah kecil input (Efisiensi = O/I = Benefits/Costs)
Efektivitas, seberapa jauh suatu kebijakan publik mencapai tujuan yang diinginkan
Equity, seberapa jauh penyebaran benefits dan costs diantara berbagai kelompok,
daerah/wilayah ditinjau dari segi proporsi jumlah penduduk, kebutuhan, dsb.
Equality, seberapa jauh penyebaran benefits dan costs diantara berbagai kelompok dan
daerah/wilayah sehingga masing-masing memperoleh bagian manfaat dan biaya yang
sama
Public Participation, seberapa jauh mayoritas penduduk yang berkepentingan
mempunyai pengaruh terhadap formulasi dan implementasi kebijakan publik. Sebaliknya,
sampai seberapa jauh pandangan minoritas diberi kesempatan mempengaruhi pihak
mayoritas
Freedom, seberapa jauh kebebasan hidup dan berusaha dijamin
Predictability, seberapa jauh kebijakan publik dilaksanakan secara objektif dan anggota
masyarakat yang berkepentingan dapat mengetahui sebelumnya apa cakupan dan arah
kebijakan tersebut
Procedural Fairness, seberapa jauh orang yang terkena dampak kebijakan publik dapat
mempertahankan dirinya dari perlakuan sebagai orang yang tidak perlu ditolong.
Misalnya, kasus welfare policy.
TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

TUJUAN UMUM
REFORMASI BIROKRASI adalah proses Membangun profil dan perilaku aparatur negara
yang berintegritas tinggi, produktif, dan mampu
menata-ulang, mengubah, memperbaiki, memberikan pelayanan yang prima kepada
dan menyempurnakan birokrasi agar publik/masyarakat

menjadi lebih profesional, efisien, efektif TUJUAN KHUSUS


dan produktif (BEEP) Membangun birokrasi yang bersih, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel dalam melayani dan
memberdayakan masyarakat

SASARAN:
• Mengubah pola pikir
• Mengubah budaya kerja
• Mengubah perilaku
PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)
POSISI ORGANISASI SAAT INI PROFIL ORGANISASI 2015

PENILAIAAN/EVALUASI
PENILAIAAN/EVALUASI
KINERJA
KINERJA ORGANISASI
ORGANISASI KESENJANGAN ORGANISASI & POSTUR BIROKRASI YANG DIINGINKAN
SOSIALISASI
PROSES SOSIALISASI

ALUR KERJA BUDAYA

FUNGSI & PROSES NILAI-NILAI

STRUKTUR
KOMPETENSI
ORGANISASI
PERUBAHAN :: PROSES

PENATAAN SISTEM

PEMBANGUNAN SISTEM
MANAJEMEN SDM
MANAJEMEN PERUBAHAN

BERBASIS KINERJA
MANAJEMEN

PENGUATAN BIRO KEPEGAWAIAN


PENGUATAN BIRO DIKLAT PENEGAKAN KEDISIPLINAN
ATURAN dan KEBIJAKAN
DATABASE PEGAWAI
PERBAIKAN SARANA & PRASARANA
PEMBANGUNAN INFRA STRUKTUR PENYUSUNAN REGULASI PENGAWASAN INTERNAL
STRATEGI IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI
NO PROSES PROGRAM DAMPAK

Program percepatan
pemberantasan •Tidak ada perilaku koruptif dan
Membangun kepercayaan
1 korupsi dan meningkatnya kualitas pelayanan publik
masyarakat
peningkatan kualitas •Hilangnya “citra negatif” birokrasi
pelayanan publik

Perubahan sikap dan perilaku pegawai,


Mendorong partisipasi pegawai, Manajemen
2 dunia usaha dan masyarakat, sesuai
dunia usaha dan masyarakat perubahan
peranan masing-masing

• Mengubah pola pikir, budaya


Penataan sistem Perbaikan ketatalaksanaan dan
3 dan nilai-nilai kerja
manajemen peningkatan sistem pengawasan
• Mengentaskan kemiskinan

Pembangunan sistem
SDM yang tepat kualitas dan kuantitas
Memperkuat sistem pengelolaan manajemen SDM
4 dengan sistem remunerasi yang layak dan
SDM berbasis kinerja dan
adil.
merit
Lanjutan
• Program percepatan (quick wins)
“perbaikan sistem dalam rangka menyelenggarakan manajemen
kepegawaian Pegawai Negeri Sipil (PNS)”

• Manajemen perubahan
“perubahan pola pikir, budaya dan nilai-nilai kerja dari Pegawai ”
diperlukan strategi dan proses komunikasi yang komprehensif dan
terintegrasi mengenai perubahan yang akan dilakukan, proses yang
dijalani dan hasil yang akan dicapai, kepada semua pihak
• Penataan sistem
“budaya kerja yang berorientasi pada kinerja dalam pelayanan publik
serta nilai-nilai yang mencerminkan tatakelola pemerintahan yang
transparan, adil dan akuntabel”
• Penguatan unit organisasi, deregulasi-regulasi, peningkatan sistem
pengawasan, perbaikan sarana dan prasarana
“untuk memastikan terus berjalannya sistem yang telah ditata
sehingga dapat terjadi perubahan seperti yang diinginkan”
AREA
NO HASIL YANG INGIN DICAPAI
PERUBAHAN

Kelembagaan
1 (Organisasi)
Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
dan Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

2 Ketatalaksanaan Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,


efisien, terukur dan sesuai denagn prinsip-prinsip good
governance
Kepegawaian
3 Regulasi- Regualsi yang tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Deregulasi
Birokrasi
“pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan
(business process) dan sumber daya manusia
aparatur”
TUJUAN

• Umum (IPK)
Membangun/membentuk profil dan perilaku
aparatur negara dengan :
Integritas Tinggi
Produktivitas Tinggi dan Bertanggungjawab
Kemampuan Memberikan Pelayanan Prima
pada Publik
• Tujuan Khusus
• Arahan Strategis
•Manajemen Perubahan
•Membangun Mindset (Pola Pikir)

• Aspek Kelembagaan
• Aspek Kepegawaian
• Aspek Ketatalaksanaan

Bidang-bidang Kelembagaan, Kepegawaian, dan


Ketatalaksanaan sebagai daya ungkit (leverage point),
yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek (sd.
2009), menengah (2010-2014), dan panjang (2015-2025)
• Program percepatan (quick wins)
“perbaikan sistem dalam rangka menyelenggarakan
manajemenkepegawaian Pegawai Negeri Sipil (PNS)”

• Manajemen perubahan
“perubahan pola pikir, budaya dan nilai-nilai kerja dari Pegawai ”
diperlukan strategi dan proses komunikasi yang komprehensif dan
terintegrasi mengenai perubahan yang akan dilakukan, proses yang
dijalani dan hasil yang akan dicapai, kepada semua pihak

• Penataan sistem
“budaya kerja yang berorientasi pada kinerja dalam pelayanan publik
serta nilai-nilai yang mencerminkan tatakelola pemerintahan yang
transparan, adil dan akuntabel”

• Penguatan unit organisasi, deregulasi-regulasi, peningkatan


sistem pengawasan, perbaikan sarana dan prasarana
“untuk memastikan terus berjalannya sistem yang telah ditata sehingga
dapat terjadi perubahan seperti yang diinginkan”
Strategi Pencapaian
melalui Quickwins
inovasiKELEMBAGAAN
• Perubahan Mindset melalui Workshop mindsetting, ESQ
(Orientasi Kewenangan dan Kekuasaan menjadi Peran
dan Peranan), Hubungan Kerja yang bersifat atasan-
bawahan menjadi partnership

• Penataan Kelembagaan meliputi :


- Penataan Jabatan (Anjab, ABK, SKJ, Evjab, Peta Jab.);
- Penataan Struktur Organisasi;
- Penajaman Tupoksi sesuai Visi-Misi.

• Pembangunan Budaya Organisasi


- Nilai-nilai Budaya Kerja
- Kode Etik Pegawai
- Prinsip dan motto kerja
Bidang Ketatalaksanaan
1. UNIT PELAYANAN TERPADU

DAHULU SEKARANG
• Birokrasi berbelit-belit • Mudah, cepat, transparan,
• Monoton, tidak kreatif dan tidak
inovatif nyaman
• Lama dan tidak ada kepastian • Waktu, biaya jelas & pasti
waktu • Dijamin tidak ada pungli
• Pungli & biaya tidak jelas • No Highcost
PENERAPAN ONE STOP SERVICE

Masyarakat Urusan
(Pelanggan)
Pemerintah Selesai

PUAS
BIDANG KEPEGAWAIAN
Kegiatan
• Perencanaan
• Penerapan
• Monitoring dan Evaluasi

Visi dan Misi


Indikator Hasil

• Sesuai dengan kontrak kerja;


• Sesuai dengan sasaran terhadap
manfaat tidak sekedar hasil kerja.
Penutup
• Untuk mempercepat pembangunan bangsa
diperlukan implementasi good governance di
seluruh wilayah Nusantara. Untuk itu, birokrasi
perlu direformasi, khususnya di jajaran pemerintah
daerah dan instansi vertikal.
• Dengan komitmen, kerja keras dan kerja sama
semua pihak, Insya Allah kita akan dapat
mewujudkannya.

Semoga Bermanfaat,
Terima Kasih atas Perhatian yang Diberikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai