sistem manajemen
keselamatan di laboratorium
konsep dasar penanganan
bahan kimia
pencegahan pemaparan
bahan kimia ke tubuh
penanganan limbah bahan
kimia
peralatan perlindungan
individu di laboratorium
perangkat keselamatan di
laboratorium.
10 langkah menciptakan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Keamanan Kimia Laboratorium secara efektif :
1. Membentuk Komite Pengawasan Keselamatan dan Keamanan
Lembaga dan menunjuk Petugas Keselamatan dan Keamanan
Kimia
2. Mengembangkan kebijakan keselamatan dan keamanan
kimia
3. Membentuk kendali dan proses administratif untuk
mengukur kinerja
4. Mengidentifikasi dan mengatasi situasi yang sangat
berbahaya
5. Mengevaluasi fasilitas dan mengatasi kelemahannya
6. Menentukan prosedur untuk penanganan dan manajemen
bahan kimia
7. Menggunakan kendali teknik dan peralatan pelindung diri
8. Membuat rencana untuk keadaan darurat
9. Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan untuk mengikuti
praktik terbaik keselamatan dan keamanan
10. Melatih, menyampaikan, dan membina
cara paparan paling umum:
kontak kulit dan mata,
PAPARAN BAHAN penghirupan, dan pencernaan.
KIMIA
Rencana pencegahan
rencana dan prosedur maupun penanggulangan
kesiapan keadaan darurat tumpahan cairan yang
laboratorium untuk mudah terbakar harus ada
menanggulangi kebakaran
MENANGGULANGI KEADAAN
DARURAT :
MEMBIARKAN 1. Semua karyawan
PERCOBAAN TIDAK laboratorium harus
DIJAGA DAN BEKERJA mengetahui apa yang harus
SENDIRIAN dilakukan dalam keadaan
1. tanda khusus darurat
2. Lampu menyala
3. Jadwal berkala 2. Setiap laboratorium harus
4. Cantumkan memiliki rencana tanggap
informasi apa, darurat tertulis yang mengatasi
bagaimana dan siapa cedera, tumpahan, kebakaran,
yg di hub jika terjadi kecelakaan, dan keadaan
bahaya darurat lainnya yang mungkin
terjadi serta mencakup prosedur
komunikasi dan
penanggulangan.
MENANGANI PELEPASAN ZAT BERBAHAYA SECARA TIDAK
DISENGAJA
1. Memberi tahu kepada staf laboratorium lainnya
mengenai kecelakaan tersebut
2. Jika diperlukan lakukan evakuasi area
3. Lakukan perawatan kepada staf yang cedera atau
terkontaminasi, bila perlu mintalah bantuan
4. Lakukan beberapa langkah untuk menghalangi dan
membatasi tumpahan jika hal ini dapat dilakukan
tanpa risiko cedera atau kontaminasi.
5. Bersihkan tumpahan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
6. Buang bahan yang terkontaminasi dengan benar.
PERANGKAT/PERALATAN PENGAMAN
TUMPAHAN
• Bantal pengendali tumpahan. Secara umum, gunakan bantal yang dijual
bebas untuk menyerap pelarut, asam dan alkali, tetapi jangan gunakan
untuk menyerap asam hidroflorat.
• Absorben lembam, seperti vernikulit, tanah liat, dan pasir. Kertas bukan
bahan yang lembam dan tidak boleh digunakan untuk membersihkan
bahan pengoksidasi seperti asam nitrat.
• Bahan penetral untuk tumpahan asam seperti natrium karbonat dan
natrium bikarbonat.
• Bahan penetral untuk tumpahan alkali seperti natrium bisulfate dan asam
sitrat.
• Sekop plastik besar dan peralatan lainnya seperti sapu, ember, kantung,
dan pengki.
• PPE, peringatan, pita barikade, dan perlindungan yang tepat agar tidak
tergelincir atau terjatuh di lantai basah selama atau setelah pembersihan
TUMPAHAN DENGAN ZAT BERTOKSISITAS
TINGGI
• Pastikan prosedur tanggap darurat, peralatan
tumpahan, dan peralatan tanggap darurat mencakup
zat sangat beracun.
• Latih semua pegawai laboratorium dalam penggunaan
yang tepat.
• Peralatan tumpahan untuk zat beracun harus ditandai,
disimpan, dan disegel untuk menghindari kontaminasi
dan mudah diakses dalam keadaan darurat
• Pasang semua informasi toksisitas dan tanggap darurat
di luar area terdekat sehingga dapat diakses dalam
keadaan darurat
INVENTARIS DAN PELACAKAN BAHAN KIMIA
• harus mencatat semua inventaris bahan kimia yang
dimilikinya secara akurat
1