Oleh
Dr. Ir. Yul H. Bahar
PENDAHULUAN
• Produksi bersih (Cleaner Production) sebagai
alternatif stretegi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif dan terpadu
• Tujuannya; meningkatkan produktifitas, efisiensi
penggunaan bahan mentah dan energi,
mendorong performan lingkungan, mereduksi
dampak negatif pada lingkungan.
• Clean Production diterapkan dalam produksi dan
siklus pelayanan, shg mampu meningkatkan
daya saing produk dan pelayanan
Produksi bersih merupakan sebuah
strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif atau pencegahan dan
terpadu yang perlu diterapkan secara terus
menerus pada proses produksi dan daur
hidup produk dengan tujuan mengurangi
risiko terhadap manusia dan
lingkungan.
(UNEP, 2003)
Produksi Bersih
Diperlukan sebagai suatu strategi untuk
mengharmonisasikan upaya perlindungan
lingkungan dengan kegiatan pembangunan
atau pertumbuhan ekonomi, mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan,
memelihara dan memperkuat pertumbuhan
ekonomi dalam jangka panjang, mendukung
perinsip environmental equality, mencegah
atau memperlambat terjadinya degradasi
lingkungan dan SDA
Perinsip Pokok dalam Produksi
Bersih .. (1)
1. Mengurangi atau minimumkan penggunaan
bahan baku, air dan energi serta menghindari
penggunaan bahan baku B3, serta mereduksi
terbentuknya limbah pada sumbernya, sehingga
mengurangi dan mencegah timbulnya
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2. Perubahan pola produksi dan konsumsi yang
berlaku pada proses maupun produk, sehingga
dipahami betul analisis daur hidup produk
(seperti Keseimbangan Bahan/ Material Balance)
Perinsip Pokok dalam Produksi
3. Bersih
Upaya produksi bersih tidak..dapat
(2) berhasil
dilaksanakan tanpa adanya perubahan pola pikir, sikap
dan tingkah laku semua pihak terkait (pemerintah,
masyarakat, pelaku usaha dan pekerja/pegawai)
4. Menerapkan teknologi yangg akrab lingkungan,
manajemen dan SOP sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan
5. Pelaksanaan lebih mengarah pada pengaturan sendiri
(self regulation) dan peraturan yang sifatnya
musyawarah dan mufakat (negotiated regulatory
approach) bukan pengaturan secara
komando/perintah (command and control)
(ADS oleh Prof. Dr. Otto Sumarwoto)
Produksi bersih dapat diterapkan pada kegiatan
produksi, produk dan usaha jasa
• Produksi bersih dapat dijadikan sebuah model
pengeloaan lingkungan dengan mengedepankan
efisiensi yang tinggi pada sebuah industri, sehingga
limbah dari sumbernya dapat dicegah dan dikurangi.
• Penerapan produksi bersih akan menguntungkan
industri karena dapat menekan biaya produksi,
adanya penghematan, dan kinerja lingkungan
menjadi lebih baik.
• Penerapan produksi bersih di suatu kawasan
industri dapat digunakan sebagai pendekatan untuk
mewujudkan Kawasan Industri Berwawasan
Lingkungan
Pelaksanaan Produksi Bersih dalam
Industri
1. Good house keeping, pada tindakan prosedural,
administatif aupun institusional (adanya SOP).
2. Perubahan materi input, menghindari dan mengurangi
bahan tak berguna dan B3 dalam proses produksi-
semenjak awal input.
3. Perubahan teknologi dengan modifikasi dan/ atau
menggunakan teknologi ramah lingkungan.
4. Perubahan produk, meliputi bahan persubstansi,
substitusi, dan konservasi.
5. On site reuse, penggunaan kembali limbah pada
proses awal atau material input proses lainnya.
Good HouseKeeping (GHK)
GHK adalah manajemen tata letak yang
dilakukan ditempat kerja yang mencakup
peralatan, dokumen, bangunan dan ruangan
untuk membuat tempat kerja menjadi bersih,
rapih, aman dan nyaman sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja dan
mengurangi bahaya yang ada di tempat kerja
GHK berkaitan dengan sejumlah langkah
praktis untuk meningkatkan kinerja operasional,
menyempurnakan prosedur pembelajaran dalam
organisasi serta meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Keuntungan bagi Industri bila
menerapkan konsep produksi bersih
• Mengurangi biaya produksi
• Mengurangi volume limbah
• Meningkatkan produktivitas
• Mengurangi konsumsi energi
• Minimalisasi masalah pembuangan limbah
(termasuk penanganan limbah)
• Memperbaiki nilai produk samping (by
product)
MINIMALISASI LIMBAH
Minimalisasi limbah adalah upaya untuk
mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas,
dan tingkat bahaya limbah yang berasal
dari proses produksi, dengan cara reduksi
pada sumbernya dan/atau pemanfaatan
limbah berupa reuse, recycle, dan recovery.