Anda di halaman 1dari 10

MODUL PRAKTIKUM

MATA KULIAH
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
&
KESELAMATAN PASIEN
DALAM KEPERAWATAN
(KPD201)

Materi Kewaspadaan Sta

Disusun oleh
Dr. Ika Yuni Widyawati, S.Kep., Ns., M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
TOPIK / MATERI PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Modul praktikum dengan topik kewaspadaan standar ini merupakan bagian


dari upaya untuk memutus mata rantai infeksi. Pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
dipergunakan untuk menjadi acuan dalam memutus rantai infeksi yang
terjadi di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain. Menurut
World Health Organization [WHO] (2008), penerapan kewaspadaan standar
diharapkan dapat menurunkan risiko penularan patogen melalui darah dan
cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui maupun yang tidak diketahui.

Dalam modul ini akan diberikan informasi tentang kewaspadaan standar


yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh perawat untuk melindungi
keselamatan pasien dan perawat. Modul ini juga akan memberikan acuan
kepada mahasiswa bagaimana melakukan tindakan kewaspadaan standar
tersebut dan mempersiapkan promosi kesehatan yang baik sebagai upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi.

B. Capaian Pembelajaran Lulusan

Pada akhir kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu memiliki


Sikap:
1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri (S9)
Ketrampilan Umum:
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur (K2)
3. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan
data (K5)
Ketrampilan Khusus:
4. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program
promosi kesehatan, untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan
gaya hidup dan lingkungan yang sehat (KK11)
Pengetahuan:
5. Menjelaskan konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier (P6)
C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan

Mahasiswa mampu menganalisis pedoman pencegahan dan pengendalian


infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

D. Kegiatan Belajar

Waktu dalam kegiatan praktikum ini 170 menit dengan rincian kegiatan
belajar sebagai berikut
1. Pembelajaran praktikum dilaksanakan untuk memahami materi 1
tentang infeksi di rumah sakit dan materi 2 tentang kewaspadaan
standar dengan pendekatan discovery learning dan diskusi terfasilitasi.
2. Mahasiswa mempelajari kedua materi tersebut selama 30 menit dan
dilanjutkan dengan diskusi terfasilitasi selama 30 menit.
3. Mahasiswa melakukan analisis masalah yang dapat terjadi terkait
pelaksanaan kewaspadaan standar di unit layanan kesehatan selama 30
menit.
4. Mahasiswa menyusun tugas berdasarkan hasil analisis secara mandiri
(pada sisa waktu praktikum).

E. Materi Belajar

1. Materi 1: Healthcare Associated Infections (HAIs)


a. Definisi HAIs
Yaitu infeksi "nosokomial" atau "rumah sakit", yang terjadi pada
pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau fasilitas
perawatan kesehatan lain yang tidak terjadi atau diinkubasi saat
pasien masuk rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan
(World Health Organization [WHO], 2007).

Definisi lain menyebutkan bahwa HAIs juga termasuk infeksi yang


didapat pasien di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain namun
muncul setelah keluar rumah sakit, dan infeksi akibat kerja yang
terjadi pada tenaga kesehatan (World Health Organization [WHO],
2007).

b. Jenis HAIs (Centers for Disease Control and Prevention [CDC], 2019)
Meliputi:
a. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
b. Hospital Associated Pneumonia (HAP)
c. Central Line-associated Bloodstream Infection (CLABSI) atau
Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
d. Catheter-associated Urinary Tract Infections (CAUTI) atau
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
e. Surgical Site Infection (SSI) atau Infeksi Daerah Operasi (IDO)

c. Penyebab HAIs (Centers for Disease Control and Prevention [CDC],


2019)
1) Acinetobacter
2) Burkholderia cepacia
3) Candida auris
4) Clostridioides difficile
5) Clostridium Sordellii
6) Enterobacteriaceae (carbapenem-resistance)
7) ESBL-producing Enterobacteriaceae
8) Gram-negative bacteria
9) Hepatitis
10) Human Immunodeficiency Virus (HIV/AIDS)
11) Influenza
12) Klebsiella
13) Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
14) Nontuberculous Mycobacteria (NTM)
15) Norovirus
16) Pseudomonas aeruginosa
17) Staphylococcus aureus
18) Tuberculosis (TB)
19) Vancomycin-intermediate Staphylococcus aureus and
Vancomycin-resistant Staphylococcus aureus
20) Vancomycin-resistant Enterococci (VRE)

d. Upaya pengontrolan dan pencegahan HAIs (World Health


Organization [WHO], 2007)
1) Memiliki program pengontrolan dan pencegahan infeksi yang
secara aktif dipergunakan dan mempersiapkan target resistensi
antibiotika sebagai standar
2) Pergunakan tehnik bersih atau aseptik sesuai intervensi yang
dilakukan
3) Selalu melakukan kebersihan tangan, untuk mencegah infeksi
dan mengurangi resistensi terhadap antibiotika
4) Memiliki staf yang cukup, lingkungan yang bersih, higienis dan
fasilitas yang memadai
5) Memonitor kejadian infeksi dan melakukan tindakan untuk
mengurangi angka kejadian
6) Tidak menggunakan kembali (reuse) jarum suntik
7) Memberikan antibiotika hanya bila diperlukan untuk
mengurangi kejadian resistensi

2. Materi 2: Kewaspadaan Standar (World Health Organization


[WHO], 2007)
Penerapan Kewaspadaan Standar diharapkan dapat
menurunkan risiko penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh
lain dari sumber yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Penerapan ini merupakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di semua fasilitas
pelayanan kesehatan.
Rekomendasi kewaspadaan standar meliputi:
a. Kebersihan tangan
1) Dapat menggunakan handrubbing atau handwashing
2) Kapan melakukan kebersihan tangan:
3) Teknik Hand Rubbing dan Hand Washing:
b. Alat Pelindung Diri
Topik ini lebih detil akan dibahas pada modul terpisah
1) Sarung tangan:
▪ Gunakan bila akan menyentuh darah, cairan tubuh, sekret,
ekskresi, membran mukosa, kulit yang tidak utuh.
▪ Ganti setiap kali selesai satu tindakan ke tindakan berikutnya
pada pasien yang sama setelah kontak dengan bahan-bahan
yang berpotensi infeksius.
▪ Lepaskan setelah penggunaan, sebelum menyentuh benda
dan permukaan yang tidak terkontaminasi, dan sebelum
pindah ke pasien lain.
▪ Lakukan tindakan membersihkan tangan segera setelah
melepaskan sarung tangan.
2) Pelindung wajah (mata, hidung, dan mulut):
▪ Gunakan masker bedah dan pelindung mata (pelindung
mata, kaca mata pelindung) atau
▪ Gunakan pelindung wajah untuk melindungi membran
mukosa mata, hidung, dan mulut selama tindakan yang
umumnya dapat menyebabkan terjadinya percikan darah,
cairan tubuh, sekret, dan ekskresi.
3) Gaun Pelindung:
▪ Gunakan untuk memproteksi kulit dan mencegah kotornya
pakaian selama tindakan yang umumnya bisa menimbulkan
percikan darah, cairan tubuh, sekret, dan ekskresi.
▪ Lepaskan gaun pelindung yang kotor sesegera mungkin dan
bersihkan tangan.
c. Pencegahan luka tusukan jarum dan benda tajam lainnya
1) Hati-hati bila:memegang jarum, pisau, dan alat-alat tajam
lainnya.
2) Bersihkan alat-alat yang telah digunakan.
3) Buang jarum dan alat-alat tajam lainya yang telah digunakan.
d. Kebersihan pernapasan dan etika batuk
Seseorang dengan gejala gangguan napas harus menerapkan
langkah-langkah pengendalian sumber:
1) Tutup hidung dan mulut saat batuk/bersin dengan tisu dan
masker, serta membersihkan tangan setelah kontak dengan
sekret saluran napas.
2) Fasilitas pelayanan kesehatan harus:
▪ Menempatkan pasien dengan gejala gangguan pernapasan
akut setidaknya 1 meter dari pasien lain saat berada di ruang
umum jika memungkinkan.
▪ Letakkan tanda peringatan untuk melakukan kebersihan
pernapasan dan etika batuk pada pintu masuk fasilitas
pelayanan kesehatan.
▪ Pertimbangkan untuk meletakkan perlengkapan/ fasilitas
kebersihan tangan di tempat umum dan area evaluasi pasien
dengan gangguan pernapasan.
e. Kebersihan Lingkungan
Gunakan prosedur yang memadai untuk kebersihan rutin dan
disinfeksi permukaan lingkungan dan benda lain yang sering
disentuh.
f. Linen
Penanganan, transportasi, dan pemrosesan linen yang telah dipakai
dengan cara:
1) Cegah pajanan pada kulit dan membran mukosa serta
kontaminasi pada pakaian.
2) Cegah penyebaran patogen ke pasien lain dan lingkungan.
g. Pembuangan Limbah
1) Pastikan pengelolaan limbah yang aman.
2) Perlakukan limbah yang terkontaminasi darah, cairan tubuh,
sekret, dan ekskresi sebagai limbah infeksius, berdasarkan
peraturan setempat.
3) Jaringan manusia dan limbah laboratorium yang secara
langsung berhubungan dengan pemrosesan spesimen harus
juga diperlakukan sebagai limbah infeksius.
4) Buang alat sekali pakai dengan benar.
h. Peralatan perawatan pasien
1) Peralatan yang ternoda oleh darah, cairan tubuh, sekret dan
ekskresi harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga pajanan
pada kulit dan membran mukosa, kontaminasi pakaian, dan
penyebaran patogen ke pasien lain atau lingkungan dapat
dicegah.
2) Bersihkan, disinfeksi, dan proses kembali perlengkapan yang
digunakan ulang dengan benar sebelum digunakan pada pasien
lain.

F. Evaluasi Pembelajaran

Tugas
1. Cara Mengerjakan
a. Lakukan analisis HAIs dan kewaspadaan standar pada 1 unit
perawatan (tidak harus di Rumah Sakit)
b. Pilih 3 masalah diantaranya untuk disusun Standar Prosedur
Operasional (SPO) dan video.

2. Kriteria Penilaian

MATERI
<40 40-59,9 60-69,9 70-79,9 >80
PENILAIAN
SPO Tidak Menyusun Menyusun Menyusun SPO Menyusun SPO
memenuhi SPO hanya SPO sesuai sesuai dengan: sesuai dengan:
indikator mengacu dengan 1. Analisis 1. Analisis
penilaian pada analisis analisis kasus, kasus kasus
kasus namun tidak 2. Teori yang 2. Teori yang
sesuai dengan telah telah dipelajari
teori yang dipelajari, 3. Sumber
telah namun sumber referensi up to
dipelajari dan referensi date (5 tahun
sumber tidak kurang up to terakhir)
up to date date
(>10 tahun (6-10 tahun
terakhir) terakhir)
VIDEO Tidak Menyusun Menyusun Menyusun Menyusun
memenuhi video sesuai video sesuai video sesuai video sesuai
indikator hanya dengan: dengan: dengan:
penilaian mengacu 1. Analisis 1. Analisis 1. Analisis
pada analisis kasus kasus kasus
kasus, 2. Sumber 2. Sumber 2. Sumber
sumber referensi referensi referensi up to
referensi tidak up to kurang up to date (5 tahun
tidak up to date (>10 date terakhir)
date, dan tahun (6-10 tahun 3. Penggunaan
penggunaan terakhir) terakhir) audiovisual
audiovisual 3. 3. Penggunaan yang menarik
tidak menarik Penggunaan audiovisual
audiovisual yang menarik
kurang
menarik

G. Daftar Pustaka

World Health Organization (WHO). Standard precautions in health care,


2007, https://www.who.int/docs/default-source/documents/health-
topics/standard-precautions-in-health-care.pdf?sfvrsn=7c453df0_2,
(diakses 20 Januari 2020).

Centers for Disease Control and Prevention [CDC], Standard Precautions,


2018, https://www.cdc.gov/oralhealth/infectioncontrol/summary-
infection-prevention-practices/standard-precautions.html, (diakses
20 Januari 2020).
Centers for Disease Control and Prevention [CDC], Healthcare-associated
Infections, 2019, https://www.cdc.gov/hai/index.html, (diakses 20
Januari 2020).

Anda mungkin juga menyukai