• Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
• Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi
profesi bidang kesehatan.
• Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga Kesehatan dalam melakukan
pelayanan kesehatan.
• Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun tenaga kesehatan yang seprofesi.
• Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi
untuk setiap cabang disiplin ilmu kesehatan yang bertugas mengampu dan meningkatkan mutu
pendidikan cabang disiplin ilmu tersebut.
Pasal 30
(1) Pengembangan Tenaga Kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan.
(2) Pengembangan Tenaga Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan serta kesinambungan dalam menjalankan
praktik.
Berdasarkan amanat Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
BAB VII ORGANISASI PROFESI
Pasal 50
(1) Tenaga Kesehatan harus membentuk Organisasi Profesi sebagai wadah untuk
meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat,
dan etika profesi Tenaga Kesehatan.
(2) Setiap jenis Tenaga Kesehatan hanya dapat membentuk 1 (satu) Organisasi Profesi.
(3) Pembentukan Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 51
(1) Untuk mengembangkan cabang disiplin ilmu dan standar pendidikan Tenaga
Kesehatan, setiap Organisasi Profesi dapat membentuk Kolegium masing-masing Tenaga
Kesehatan.
(2) Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan badan otonom di dalam Organisasi Profesi.
(3) Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab kepada Organisasi Profesi.
Permenpan RB No. 13 tahun 2013
Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil
Kategori Jabatan Fungsional,
terdiri atas :
Keahlian Keterampilan
Merupakan jabatan
fungsional tingkat ahli
Sekilas Tentang PAKKI
Latar Belakang Didirikannya PAKKI
Memenuhi tuntutan/kebutuhan professional kesehatan kerja dari
Jabfung Kemenkes yang baru
Kompetensi adalah karakteristik dasar individu dan kemampuan (capability) yang dimiliki oleh
seorang fungsional berupa pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude)
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, kredibel dan berintegritas.
Jenis Kompetensi yang harus dimiliki oleh PNS sesuai Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, terdiri dari:
• Kompetensi teknis didasarkan pada tingkat pendidikan dan spesialisasinya, pelatihan teknis,
pelatihan fungsional, dan pengalaman kerja secara teknis.
• Kompetensi manajerial didasarkan pada tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan.
• Kompetensi sosial kultural didasarkan pada pengalaman kerja berhubungan dengan beragam agama,
suku, ras, dan budaya termasuk pengalaman bekerja atau belajar dalam masyarakat internasional
sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
Pengembangan kompetensi SDM adalah aktivitas atau proses yang terencana dan
sistematis oleh organisasi untuk mengembangkan kemampuan pegawai, meliputi
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) sesuai dengan
standar kompetensi jabatan dan untuk memenuhi kebutuhan organisasi saat ini dan
masa yang akan datang.
• Ikut menyusun standar kompetensi Bersama unit Pembina dan stake holder
terkait
• Ikut melakukan uji kompetensi Bersama unit Pembina dan stake holder terkait
• Advokasi, sosialisasi dan pendampingan Bersama unit Pembina dan stake holder
terkait
Disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing jenis tenaga kesehatan dan dilaksanakan secara berkesinambungan dan
materi pembelajarannya harus mengandung unsur praktek dan teori yang terpadu karena tujuan akhirnya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Integrasi PAKKI dengan Ditkesjaor Selaku Unit Pembina
Dalam Pengembangan Kompetensi Jabfung
PAKKI bersama-sama Ditkesjaor terlibat dalam:
03 Pemastian Lingkungan
Pemastian Masyarakat 04
Peran PAKKI & Pembimbing Kesehatan Kerja pada Era Covid -
19
Pemastian Tenaga
Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Puskesmas Tenaga Non Kesehatan
Edukasi
Program K3
Rumah Sakit Surveilance
Advokasi kesediaan APD
Tracking sumber paparan
Klinik Tracing
Gizi
APD
Memberikan pendalaman
materi mengenai Biosafety
Biosecurity di laboratorium
sebelum petugas
lab bekerja di ruang BSL2
Memberikan safety briefing kepada Satpam, Cleaning Service dan
petugas penerima sampel mengenai cara bekerja yang aman agar
terhindar dari kontaminasi Covid 19
Peran Pembimbing Kesehatan Kerja
pada Era Covid -19
Pemastian Sarana
Prasarana
Zonasi
Pemasangan rambu, akses
dan area terbatas untuk
zona layanan Covid -19
Ruang Isolasi
Pemastian Masyarakat