Anda di halaman 1dari 3

Tugas Dasar-dasar K3 ( Bpk.

Novendy )

Ratih Oktavia adalah seorang tenaga kerja dengan jabatan Ahli K3 umum perusahaan PT. Aku
Bahagia Celalu (ABC) yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi, di PT. ABC, ratih
oktavia dipekerjakan dari jam 08.00 sampai 17.00 setiap harinya atau hari Senin sampai Sabtu.
Dalam bekerja Ratih diperintahkan oleh atasannya untuk menggunakan masker yang harus dia
beli sendiri bertujuan agar kesehatan Ratih tidak terganggu akibat terlalu sering menghirup udara
yang tercampur debu atau partikel kain.
Pada suatu hari saat melakukan pemgamatan rutin, Ratih menemukan adanya kabel yang
dilalui aliran listrik mengelupas karena dirusak tikus. Agar tidak membahayakan pekerja Ratih
bermaksud melaporkan temuan tersebut ke Direktur Perusahaan untuk dilakukan tindakan oleh
teknisi listrik. Tapi karena pertimbangan keuangan perusahaan, dalam melakukan perbaikan
ditunda pada tahun depan.
Di lain hari karena ketidaktahuan adanya kerusakan pada kabel tersebut, terdapat 3 (tiga)
orang pekerja yang secara tidak sengaja tersengat aliran listrik dari kerusakan kabel tersebut
sehingga dalam kecelakan tersebut seorang pekerja meninggal dunia dan dua orang lainnya cacat
tetap karena harus menjalani amputasi pada tangan keduanya.
Atas kejadian tersebut Direktur memanggil Ratih dan memintanya agar merahasiakan
kejadian tersebut dari masyarakat maupun Pengawas Ketenagakerjaan agar nama baik
perusahaan terjaga dan buyer tetap perusahaan tidak kecewa, karena ternyata ketiga pekerja yang
menjadi korban belum diikutsertakan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Dari kejadian tersebut diatas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :


1. Sebutkan dan jelaskan 10 (sepuluh) aturan yang dilanggar oleh PT. ABC dan bagaimana
praktek yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan !
2. Apa yang kamu akan lakukan sebagai Ahli K3 apabila berada pada posisi Ratih Oktavia ?
3. Apa yang akan kamu lakukan apabila menjadi teman sejawat para korban Kecelakaan Kerja
perusahaan seperti PT. ABC ?

Jawaban:

1. 10 aturan yang dilanggar perusahaan PT. ABC dan praktek yang seharusnya dilakukan:
1. Waktu jam kerja PT. ABC pukul 08.00-17.00 (8 jam kerja+1jam istirahat), masuk
setiap hari Senin-Sabtu, sehingga seminggu waktu jam kerjanya 6 hari x 8 jam = 48
jam. Seharusnya jam kerja yang sesuai untuk tenaga kerja adalah 40 jam seminggu,
bisa diterapkan dengan bekerja  6 hari dalam seminggu dengan 7 jam dalam 1 hari
atau dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu dengan 8 jam dalam 1 hari (dalam pasal
Pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003)
2. PT. ABC memerintahkan pegawainya untuk menggunakan masker yang berarti APD
untuk dibeli sendiri. Seharusnya Perusahaan menyiapkan semua APD dan tidak
membebankan kepada pegawai untuk membeli sendiri.(dalam
PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri)
3. Perusahaan tidak segera melakukan perbaikan atas ditemukannya potensi bahaya.
Potensi bahaya berasal dari kabel yang dilalui aliran listrik mengelupas karena
dirusak tikus. Seharusnya perusahaan segera melakukan perbaikan, bukan
mempertimbangkan keuangan dan batal memperbaikinya. Karena dapat terjadi
kecelakaan dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar dan dapat menggunakan
keuangan perusahaan lebih banyak nantinya.(PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
4. Tidak adanya pemberitahuan mengenai kabel yang terkelupas, baik melalui informasi
langsung atau tulisan. Sehingga menyebabkan 3 orang pegawai terkena aliran listrik.
Seharusnya disekitar daerah tersebut diperingatkan adanya kabel yang terkelupas
sehingga setiap orang yang berada dekat dengan daerah tersebut lebih waspada. (PP
50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja)
5. Perusahaan merahasiakan kejadian tersebut dari masyarakat maupun Pengawas
Ketenagakerjaan agar nama baik perusahaan terjaga dan buyer tetap perusahaan tidak
kecewa. Seharusnya Perusahaan melaporkan apabila sudah terjadi kecelakaan kerja,
baik kecelakaan itu fatal atau tidak, Karena pelaporan bersifat wajib. Dalam kasus ini
kecelakaan yang terjadi cukup fatal karena menyebabkan korban jiwa yaitu
meninggal dunia dan dua orang lainnya cacat tetap. (PER.03/MEN/1998)
6. ketiga pekerja yang menjadi korban belum diikutsertakan dalam kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan. Seharusnya perusahaan mendaftarkan pegawainya asuransi, karena
asuransi adalah hak dari setiap pekerja untuk mendapatkan perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja. ( PP No 33 Tahun 1977 tentang Asuransi Sosial Tenaga Kerja)
7. Direktur memanggil Ratih dan memintanya agar merahasiakan kejadian tersebut dari
masyarakat maupun Pengawas Ketenagakerjaan agar nama baik perusahaan terjaga
dan buyer tetap perusahaan tidak kecewa, pada pernyataan diatas mencerminkan
bahwa pengusaha tidak menyebarluaskan kebijakan K3. Seharusnya Pengusaha
menyebarluaskan kebijakan K3 kepada seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait (PP 50 Tahun
2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
8. Tapi karena pertimbangan keuangan perusahaan, dalam melakukan perbaikan ditunda
pada tahun depan dari pernyataan tersebut Pengusaha tidak mematuhi peraturan
melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,
prasarana, dan sarana, prasarana dan sarana yang dimaksud salah satunya yaitu
anggaran. Sehingga seharusnya perusahaan memenuhi peraturan tersebut. (PP 50
Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja)
9. Karena adanya kabel yang rusak dan akan menyebabkan potensi bahaya jika tidak
segera diperbaiki maka tempat kerja tersebut menjadi tidak aman lagi. Seharusnya
lingkungan kerja harus aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas
(PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
10. Dari Penjelasan diatas, Perusahaan tidak memperhatikan masukan dari pekerja untuk
segera memperbaiki kabel yang terkelupas. Seharusnya Pengusaha memperhatikan
masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh apabila masukan
tersebut bernilai baik (memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh)

2. Jika saya sebagai Ahli K3 di PT.ABC, Saya akan mempelajari semua peraturan yang
sudah ada sebelumnya di Perusahaan tersebut dan Saya akan mengajukan saran dan revisi
apabila ada peraturan yang tidak sesuai yang berhubungan dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) seperti pada jawaban sebelumnya banyak terdapat peraturan –
peraturan yang belum dipenuhi Perusahan terkait K3. Dan apabila saya menemukan suatu
potensi bahaya seperti kabel yang terlupas, saya akan segera melapor dan meminta agar
segera diperbaiki agar tidak menimbulkan resiko. Jika seperti kasus diatas, Direktur
menolak dilakukan perbaikan langsung karena pertimbangan keuangan perusahaan,
dalam melakukan perbaikan ditunda pada tahun depan, yang saya lakukan adalah
meyakinkan ke Direktur bahwa potensi bahaya yang ada sangat berbahaya jika tidak
langsung dilakukan tindakan perbaikan. Apabila sudah terjadi kecelakaan seperti tersebut
saya akan meyakinkan kepada perusahaan agar tetap melaporkan kejadian tersebut karena
hal tersebut sudah menjadi kewajiban.

3. Yang saya lakukan ketika menjadi teman dari korban adalah berbela sungkawa turut
prihatin akan kejadian yang telah terjadi pada korban. Saya merasa kecewa akan
kebijakan perusahaan yang belum sepenuhnya mengikuti kebijakan K3. Karena tidak
adanya peringatan akan potensi bahaya sehingga menyebabkan terjadi kecelakaan . Dan
setelah kecelakaan perusahaan tidak memiliki tanggung jawab dalam bentuk asuransi
yang seharusnya menjadi hak dari setiap pekerja.

Anda mungkin juga menyukai