(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang :
dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu
tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
d. dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil
hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan,
gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan; dilakukan
pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air
maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu,dermaga, dok, stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda,
terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api,asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar,televisi atau telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang menggunakan alat
teknis;
q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r. diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang memakai peralatan,
instalasi listrik atau mekanik.
(3) Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja,ruangan-ruangan atau lapangan-
lapangan lainnya yang dapatmembahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja dan atau
yang berada di ruangan atau lapangan itu dan dapat dirubahperincian tersebut dalam ayat (2).
2. Pengertian kecelakaan berdasarkan UU no 1 tahun 1970 adalah :
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang mengaqcaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda.
7. Kecelakaan kerja yg bagaimana yang harus dilaporkan berdasarkan UU No.1 Th 1970 yaitu :
a. Kecelakaan yang terjadi saat aktivitas pekerjaan (kecelakaan kerja),
b. Kebakaran/peledakan,
c. Kejadian berbahaya lainnya.
fungsi :
1. Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja;
2. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja :
- berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3
- Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
- Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
- cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
3. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
- Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
- Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
- Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dankesehatan kerja;
- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan;
- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,
- hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi;
- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakanmakanan di perusahaan;
- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja;
- Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja;
- Mengembangkan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan
melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan;
- Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higene perusahaan dan kesehatan kerja.
4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka
upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja.
18. Pasal brp UU No.1 Tahun 1970 yang mengatur tentang pencegahan kecelakaan:
Bab III Pasal3 ayat 1.
22. Berapa tahun sekali surat ijin oprasi seorang ahli K3 harus diperpanjang:
3 (tiga)tahun sekali.
2. Penyebab dasar:
a. Faktor pribadi:
o Kemampuan fisik atau psykologi tidak layak.
o Kemampuan mental tidak layak.
o Stress phisik atau psykologi.
o Stress mental.
o Kurang pengetahuan.
o Kurang keahlian.
o Motivasi tidak layak.
b. Faktor kerja :
o Pengawasan/kepemimpinan.
o Engineering.
o Pengadaan (puchasing).
o Kurang peralatan.
o Maintenance.
o Standard kerja.
o Salah pakai/salah menggunakan.
3. Penyebab langsung:
a. Perbuatan tak aman;
o Operasi tanpa otorisasi.
o Gagal memperingatkan.
o Gagal mengamankan.
o Kecepatan tidak layak.
o Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
o Pakai alat rusak.
o Pakai APD tidak layak.
o Pemuatan tdk layak.
o Penempatan tidak layak.
o Mengangkat tidak layak.
o Posisi tidak aman.
o Service alat beroperasi.
o Bercanda, main-main.
o Mabok alkohol, obat.
o Gagal mengikuti prosedur.
Keilmuan : Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya menimbulkan kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit dll.
25. Apa yang dimaksud dengan a). Hazard, b). Danger, c). Risk.
a) Hazard adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa
cedera,penyakit,kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
b) Danger adalah merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya.
c) Risk (resiko) adalah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu
tertentu atau siklus operasi tertentu.
1.
36. Apa bentuk komitmen perusahaan terhadap K3.
a) Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
b) Menyediakan anggaran tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang dapat diperlukan
dibidang K3.
c) Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab,wewenang dan kewajiban yang jelas dalam
penanganan K3.
d) Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
e) Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
38. Pasal berapa dalam UU No 1 Th 1970 yang mengatur tentang kecelakaan kerja?
Pasal 11 ayat 1.
39. Dimana diatur tentang kewajiban membentuk P2K3?
Pasal 10 UU No.1 Tahun 1970.
40. Kondisi tidak aman dan perbuatan tidak aman disebabkan oleh?
1. Kondisi tidak aman:
▪ Pelindung/pembatas tidak layak.
▪ ADP kurang dan tidak layak.
▪ Peralatan rusak.
▪ Ruang kerja sempit/terbatas.
▪ Sistem peringatan kurang.
▪ Bahaya kebakaran.
▪ Kebersihan kerapihan kurang.
▪ Kebisingan.
▪ Terpapar radiasi.
▪ Temperatur extrim.
▪ Penerangan tidak layak.
2. Perbuatan tak aman;
▪ Operasi tanpa otorisasi.
▪ Gagal memperingatkan.
▪ Gagal mengamankan.
▪ Kecepatan tidak layak.
▪ Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
▪ Pakai alat rusak.
▪ Pakai APD tidak layak.
▪ Pemuatan tdk layak.
▪ Penempatan tidak layak.
▪ Mengangkat tidak layak.
▪ Posisi tidak aman.
▪ Service alat beroperasi.
▪ Bercanda, main-main.
▪ Mabok alkohol, obat.
▪ Gagal mengikuti prosedur.
51. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan berdasarkan Permen No.03/1982?
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik phisik maupun mental, terutama
dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja.
3. Meningkat kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
56. Jelaskan tentang kelompok penyakit yang dapat timbul dalam hubungan kerja sesuai Kepres No.22/1993?
1. Penyakit paru-parudaqn saluran pernafasan(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras ,
debu panas.
2. Penyakit alergi,
3. Semua pekerjaan yang bertalian dengan kejadiqan pemaparan terhadap penyebab yang bersangkutan
(berilium,cadmium, phosphor,krom,mangan,arsen,air raksa,timbale, carbon dioxide,derivate halogen,
hydrocarbon,alifiatik atau aromatic,benzene,derivatre nitro dan amina,bitrogliserin, alcohol, dan gas
beracun).
4. Kelainan pendengarann karena kebisingan.
5. Kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi yang disebabkan oleh getaran
mekanik.
6. Penyakit karena tekanan darah lebih.
7. Penyakit korean radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion.
8. Penyakit kulit.
9. Kanker kulit.
10. Kanker paru-paru.
11. Penyakit infeksi.
12. Penyakit karena suhu tinggi atau rendah atau panasradiasi atau kelembaban udara tinggi.
13. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
57. Mengatur tentang apa saja UU No.3/1969 Ratifikasi ILO No. 120 tentang Hygiene dalam perniagaan dan
kantor?
● Pemeliharaan bangunan tempat kerja termasuk keberihannya.
● Ventilasi udara.
● Penerangan.
● Kenyamanan.
● Sarana kerja ergonomic.
● Fasilitas bagian terpelihara.
● Serta perlidungan bagi tenaga kerja terdapat hal-hal yang dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang
bersangkutan.
59. Apa tujuan keputusan menteri nomor 51 tahun 1999 tentang NAB faktor fisika di tempat kerja
menentukan nilai ambang batas fisika di tempat kerja agar tidak menimbulkan penyakit akibat kerja
66. Apa yang dimaksud dengan B3 berdasarkan keputusan menteri nomor 187 tahun 1999
bentuk kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
78. Apa yang dimaksud dengan manfaat yang lebih dari pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
● Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental
terutama dalam penyesuaian pekerja dengan tenaga kerja
● melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja
● meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental ( rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
● memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita
79. apa saja sasaran hygiene perusahaan
pengendalian, penilaian dan pengendalian lingkungan
87. keputusan menteri nomor 51 tahun 1999 yang mengatur NAB meliputi apa saja?
● NAB Iklim kerja
● Nab kebisingan
● NAB getaran alat kerja
● NAB radiasi frekuensi radio dan gelombang radio
● NAB radiasi sinar Ultra violet
89. dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 Pasal berapa yang mengatur tentang kesehatan kerja ja
bab 4 pasal 10
94. Apa yang menyebabkan terjadinya peledakan pada ketel uap dan bejana tekan
● Ketel uap meledak karena kekurangan air dari batas yang sudah ditentukan
● bejana tekan meledak karena tidak mampu menahan tekanan gas yang ada di dalamnya
● over pressure
95. Apa saja perlengkapan Ketel uap tekanan tinggi
● Minimal dua gelas pedoman air
● minimal 2 alat pengisi
● dua tingkap pengaman yang berukuran cukup yang dipasang pada ada kamar uap atau punuknya
nya
● sekurang-kurangnya 1 pedoman tekanan
● keran Pembuang
● keterangan memakai pendes berukuran 40 mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya untuk
dipasangkan pedoman tekan coba
● pelat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J
98. Berapa besar tekanan hidrostatik pada ketel uap dengan tekanan:
4 Kg/ cm2 = 3 kg/ cm2 ( tekanan 5s/d 5 kg/ cm2 diuji dengan tekanan hidrostatis 2x)
7 Kg/ cm2 = 12 kg/ cm2 ( tekanan 5s/d 10 kg/ cm2 diuji dengan tekanan hidrostatis + 5 kg/cm2)
12 Kg/ cm2 = 18 kg/ cm2 ( tekanan >10 kg/ cm2 diuji dengan tekanan hidrostatis 0.5 x tenya)
operator kelas 2
● Sekurang-kurangnya SLTP diutamakan teknik mekanik, listrik
● pengalaman sebagai pembantu operator minimal 1 tahun
● berkelakuan baik dari kepolisian
● berbadan Sehat dari dokter
● umur Minimal 20 tahun
● kursus operator paket A1
● lulus ujian yang diselenggarakan kan oleh Depnaker yaitu Ditjen binawas
105. Bagaimana prosedur untuk mendapatkan izin pemakaian pesawat uap atau ketel uap, bejana tekan
pemeriksaan pertama dan pengujian atau sesuatu pesawat uap yang dilakukan oleh pemerintah atau
negara cara mendapatkan akte baru, bilamana akta semulanya hilang adalah diwajibkan membayar jumlah
biaya yang akan ditetapkan dalam peraturan pemerintah
● Memohon izin untuk menggunakan kan sesuatu pesawat uap harus menyediakan baik para pekerja
maupun alat-alat yang diperlukan untuk pemadatannya, kepada pegawai pemerintah atau ahli
yang mengerjakan pemadatan itu
● akibat buruk dari suatu pengujian ialah dibebankan atau dipertanggungjawabkan kepada yang
meminta pemadatan ini, kecuali bila pemadatan itu dilakukan tidak penuh kebijaksanaan
sebagaimana mestinya
● dalam hal yang terakhir yakni Bila pemadatan itu tidak dilakukan dengan sempurna dan
karenanya pesawat itu menjadi rusak, maka penggantian kerugian akan dibayar pemerintah
106. Jelaskan tentang ruang lingkup permen nomor 5 tahun 1985
perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran, pemakaian, perubahan dan atau perbaikan teknis serta
pemeliharaan pesawat angkat dan angkut
107. apa saja yang dapat menimbulkan kecelakaan pada pesawat angkat dan angkut
● Peralatan yang tidak layak dioperasikan
● pengusaha, pengurus dan operator belum memahami Ketentuan dan syarat-syarat keselamatan
kerja
● kurangnya sosialisasi peraturan dan perundang-undangan keselamatan kerja
● belum optimalnya pengawasan terhadap peralatan
111. Bagaimana prosedur mendapatkan izin pemakaian pesawat angkat dan angkut
● perusahaan membuat permohonan tertulis kepada kadis setempat, dengan lampiran yang
diperlukan
● Kadis setempat menyampaikan pemberitahuan dan lampirannya ke pegawai pengawas spesialis
mekanik
● pegawai pengawas dari dinas melakukan verifikasi dan pemeriksaan serta pengujian
● laporan pemeriksaan dan pengujian disampaikan kepada Kadis setempat dan pemerintah untuk
dikeluarkan izin pemakaian
119. Apa yang dimaksud dengan peralatan angkat menurut permen nomor 5 tahun 1985
alat yang yang dikonstruksi atau dibuat khusus untuk mengangkat naik dan menurunkan muatan
120. Apa yang dimaksud dengan alat angkutan jalan rel menurut permen nomor 5 tahun 1985
suatu alat angkutan yang bergerak diatas rel
126. Apa saja perlengkapan ketel uap dengan tekanan 1/2 kg/ cm2
● Minimal 1 gelas pedoman air
● minimal 1 alat pengisi
● satu pipa pengaman terbuka yang ujungnya berada pada tinggi batas air terendah, mempunyai
garis tengah ukuran dalam sekurang-kurangnya 50 mm dan mempunyai Jarak antara ujung ke
ujung diukur secara lurus paling besar 5 m
● keran Pembuang
● plat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J
129. untuk ketel uap dengan tekanan 2,5 kg / cm2 harus dilengkapi dengan apa
● Minimal dua gelas pedoman air
● minimal 2 alat pengisi
● dua tingkap pengaman yang berukuran cukup yang dipasang pada ada kamar uap atau punuknya
nya
● sekurang-kurangnya 1 pedoman tekanan
● keran Pembuang
● keterangan memakai pendes berukuran 40 mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya untuk
dipasangkan pedoman tekan coba
● pelat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J
130. Untuk dapat membuat pesawat uap dan bejana tekan persyaratan apa yang harus dipenuhi Ki
● Bahan konstruksinya harus kuat
● kekuatan tarik 35 kg / mm dan seterusnya
● angka regeng dalam proses harus sesuai dengan angka yang ditetapkan
131. Apa maksud dan tujuan permohonan pembuatan pesawat uap dan bejana tekan
untuk memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan pengawas yang berwenang untuk
mengetahui gambar-gambar pesawat yang memungkinkan perlu perubahan-perubahan
133. Apa yang harus dilakukan apabila ketel uap yang sedang beroperasi Akan dibersihkan
lebih dulu dimatikan selanjutnya didinginkan diperiksa Apakah udara di dalamnya cukup aman kemudian
dibersihkan
134. Apa tujuan pemeriksaan visual ketel uap yang masih baru
● Untuk mengetahui kebocoran dan kelayakan ketel uap tersebut
● Apakah sesuai dengan gambar ( ukuran)
● melihat saat kerusakan atau cacat saat pengangkutan
137. Apa yang dimaksud alat pengaman pada pesawat tenaga dan produksi
suatu alat perlengkapan yang di Pasang permanen pada pesawat tersebut guna menjamin pemakaian
pesawat tersebut dapat beroperasi dengan aman
138. Apa yang dimaksud dengan alat pengaman K3 pada bidang atau peralatan mekanik bersifat
preventif
semua perlengkapan yang dipasang agar peralatan mekanik dapat beroperasi dengan aman untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
139. Apa saja persyaratan pesawat uap yang akan kita operasikan?
Telah dilakukan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta izin pemakaian pesawat uap yang telah
diterbitkan
140. Apa yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan pesawat angkat dan angkut
pesawat angka dan angkut harus di uji di terlebih dahulu sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
153. Apabila terjadi kecelakaan pada kegiatan konstruksi, siapa penanggung jawabnya?
kepala proyek
169. Apakah SNI 04-0225-2000 termasuk wajib atau sukarela, Mengapa Berikan penjelasan?
termasuk wajib karena peraturan keputusan tenaga kerja nomor 75 tahun 2002 memperlakukan PUIL an
172. instalasi petir seperti apa yang diatur dalam permen tersebut?
Insta seperti penyalur petir konvensional Franklin
175. jumlah minimal hantaran penurunan dalam satu sistem penyalur petir?
paling sedikit Harus mempunyai dua buah penghantar penurunan
178. Jelaskan tentang sistem proteksi petir eksternal dan tidak langsung?
ekssternal adalah sistem instalasi proteksi petir dengan cara manfaatkan kolom-kolom gedung bertingkat
tinggi untuk pembumian, menggunakan pancang pada kolom-kolom tersebut. Sambungan antar kolom
besi betonnya harus berhubungan secara elektrik
180. Apa yang dimaksud dengan sembaran langsung dan tidak langsung?
langsung adalah langsung kepada objek menggunakan Penangkal petir eksternal
tidak langsung adalah tidak langsung pada objek melalui sesuatu penangkal petir internal proteksi
190. sistem pompa kebakaran untuk hidran atau sprinkle terdiri dari pompa apa saja?
pompa jockey, Pompa utama dan pompa cadangan
192. untuk suhu yang berubah-rubah jenis detektor apa yang sesuai?
detektor panas ROR
193. apa Yang dimaksud dengan sistem pemadaman total flooding system?
pemadaman serentak otomatis menggunakan gas
194. Apa yang dimaksud dengan preuraise fan untuk tangga kebakaran?
sampai menahan asap tidak masuk ke tangga kebakaran
201. berapa tekanan pengujian hydrostatics test untuk APAR dengan tekanan:
● 10 kg/cm2 = 1,5 x 10 = 15
● 12 kg/cm2 = 1,5 x 12 = 12
● 15 kg/cm2 = 1,5 x 15 = 22,5
202. berapa tahun sekali hydrostatic test dilakukan untuk APAR jenis CO2?
10 tahun setelah itu per 5 tahun
Wewenang
205. sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 1
tahun 1970
hak dan kewajiban tenaga kerja
a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja
b. memakai alat alat perlindungan diri yang diwajibkan
c. memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan
d. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat K3 serta APD yang yang diwajibkan
diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan
206. Jelaskan bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai Permenaker nomor
3 tahun 1982
cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan Kerja dipimpin dan dijalankan oleh seorang dokter
dan disetujui oleh direktur
208. jelaskan lima prinsip dasar SMK 3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan yang
mewajibkan setiap perusahaan menerapkan SMK 3
A. penetapan kebijakan K3
B. Perencanaan K3
C, pelaksanaan rencana K3
209. sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus atau pengusaha di tempat kerja dalam rangka
mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran berdasarkan permenaker nomor 186 tahun 1999
A. Pengendalian setiap bentuk energi
210. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang instalasi listrik
dan penanggulangan kebakaran dan sebutkan peraturan perundangan K3 yang terkait
ruang lingkup listrik=
dasar hukum=
211. jelas ruang lingkup pengawasan k3 di bidang konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan
perundangan K3 yang terkait
ruang lingkup konstruksi
dasar hukum=
212. Apa kewajiban operator pesawat uap apabila ketel uap sedang dalam keadaan beroperasi sesuai
dengan permenaker Permenaker No 1 tahun 1998
a. dilarang meninggalkan tempat kerja selama pesawat uapnya dioperasikan
b. melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi dari pesawat uap alat-alat pengaman dan alat
perlengkapan lainnya
c. operator harus mengisi buku laporan pengoperasian pesawat uap yang bersangkutan selama
melayani pesawat uap
d. apabila pesawat uap dan alat-alat Pengaman perlengkapannya tidak berfungsi dengan baik maka
operator harus segera menghentikan pesawatnya
213. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya ditempat kerja
berdasarkan kepmennakertrans nomor 187 tahun 1999
a. Adanya ahli K3 kimia dan petugas chemical
b. menyediakan MSDS di area kerja yang berhubungan dengan bahan kimia
c. melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan yang berhubungan dengan bahan
minimal 1 kali per tahun
d. melaporkan jenis bahan kimia beserta identifikasi bahaya dan penilaian resiko
e. menyiapkan ruang atau lokasi khusus untuk penyimpanan bahan kimia
f. penyimpanan bahan kimia berdasarkan jenis dan pemberian label
g. penyediaan APD karyawan yang berhubungan dengan bahan kimia
217. kewajiban dan hak tenaga kerja menurut UU Nomor 1 Tahun 1970
a. Kewajiban =
● Mentaati aturan perusahaan
● memberi keterangan yang benar
● Memakai APD
b. Hak =
● Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan
● menyatakan keberatan kerja bila syarat K3 dan APD tidak memenuhi syarat-syarat
● Penetapan kebijakan K3
● perencanaan K3
● pelaksanaan perencanaan K3
● Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
● peninjauan dan peningkatan kinerja
untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit akibat kerja perlu dilakukan dua hal yaitu monitoring
kesehatan tenaga kerja melalui pemeriksaan kesehatan dan pemantauan atau monitoring lingkungan
kerja terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
221. Apa peran saudara sebagai ahli K3 dalam program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja?
berdasarkan keputusan menteri nomor 68 tahun 2004 pasal 2 ayat 2
untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS di tempat kerja
sebagaimana dimaksud dalam keputusan KEPMENAKERTRANS nomor 68 tahun 2004 tentang
pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS di tempat kerja pengusaha wajib :
● Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS
● mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan cara
menyebarluaskan informasi dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
● memberikan perlindungan pada pekerja atau buruh dengan HIV atau AIDS dari tindak dan
perlakuan diskriminatif
● menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar yang
berlaku
222. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus atau pengusaha di tempat kerja dalam mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran berdasarkan KEPMENAKER nomor 186 tahun 1997
● Pengendalian setiap bentuk energi
● penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
● pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
● pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
● penyelenggaraan pelatihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
● memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang
memperkerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja atau tempat kerja yang berpotensi bahaya
kebakaran sedang dan berat
224. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 di bidang konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan
perundangan K3 yang terkait
berdasarkan permen nomor 1 tahun 1980 pasal 3 ayat 3
melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja,
pertolongan pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan
225. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya di tempat kerja
berdasarkan KEPMENAKERTRANS nomor 187 tahun 1999
● Mempekerjakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja
non shift sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila dikerjakan dengan sistem kerja shift sekurang-
kurangnya 5 orang
● mempekerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang
● membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar
● melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
● melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali
● melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2
bulan sekali
● melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
227. Siapa yang melakukan pengawasan K3 berdasarkan UU No 1 tahun 1970 dan sebutkan
PERMENnya. Jelaskan mekanisme pengawasan terhadap ditaatinya Undang-Undang No 1 tahun 1970
yang dilakukakan oleh AK3U.
Direktur--->sebagai Pelaksana Umum (79/men/1977)
Pegawai Pengawas---> Menjalankan pengawasan langsung (Permen No. 03/Men/1978 dan
Permen No. 03/Men/1984)
Ahli K3---> Menjalankan penagawasan langsung (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
4/Men/1992)
Mekanisme pengawasan oleh AK3 Umum yaitu, mengawasi langsung terhadap ditaatinya
Undang-undang Keselamatan Kerja beserta peraturan pelaksanaanya termasuk:
Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat-alat serta peralatan lainnya, bahan-bahan
dan sebagainya;
Lingkungan;
Sifat pekerjaan;
Cara kerja;
Proses produksi.
228. Jelaskan bahaya faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam
melakukan pekerjaan terutama yang ada di perusahaan saudara.
meliputi faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, faktor ergonomi, dan faktor psikologi.
Faktor fisik. Faktor fisik misalnya karena suara yang tinggi/bising bisa menyebabkan ketulian,
temperatur/suhu yang tinggi dapat menyebabkan berbagai keluhan dan penyakit mulai dari yang ringan
sampai berat misalnya; hyperpireksi, heat cramp, heat exhaustion, heat stroke,
b. Faktor Kimia. Penggunaan bahan kimia tersebut berpotensi menimbulkan bahaya misalnya kebakaran,
peledakan, iritasi dan keracunan. Bahan kimia tersebut dapat berupa zat padat, cair, gas, uap maupun
partikel. Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh dapat secara akut maupun kronis. Keracunan akut sebagi
akibat absorbsi bahan kimia yang dalam
c. Faktor Biologi. Berbagai Faktor biologi misalnya virus, bakteri, parasit, cacing, jamur dan lain-lain,
dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Dilaporkan adanya pekerja yang menderita penyakit malaria,
filariasis pada pekerja di lapangan, penyakit hepatitis, tbc pada petugas kesehatan dan lain-lain.
d. Faktor Fisiologi (Ergonomi). Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti bekerja dengan
membungkuk akan menyebabkan sakit otot, sakit pinggang dan cedera punggung, juga dapat
mengakibatkan perubahan bentuk tubuh. Pada kontruksi mesin yang kurang baik juga akan menyebabkan
berbagai penyakit akibat kerja. .
229. Sebutkan definisi dari : a. Kecelakaan Kerja b. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Kecelakaan Kerja menurut
Permen 3/98 : "suatu kejadian (event) yg tdk dikehendaki dan tdk diduga semula yg dpt
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda."
UU 3 th 1992 : "Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit
yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui."
Penyakit Akibat Kerja (PAK) Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
230. Jelaskan langkah-langkah saudara (AK3U) dalam melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja di
Perusahaan suadara.
Proses Investigasi yang dilakukan :
232. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970.
Hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970 yaitu untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan
kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan
kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat dipertanggung jawabkan.
233. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan pesawat uap
di Indonesia. Sebutkan nama-nama pesawat yang tergolong pesawat uap menurut peraturan tersebut.
Answer :
Peraturan Uap (Stoomverordening) Tahun 1930
Yang tergolong pesawat uap yaitu :
- Pemanas-pemanas air diperuntukan guna mempertinggi temperature dari air
pengisi untuk ketel-ketel uap dengan jalan pemanasan dengan hawa
pembakaran
- Pengering-pengering uap diperuntukan guna mempertinggi temperature dari uapnya,
dengan jalan pemanasan dari hawa pembakaran.
- Penguap-penguap diperuntukan guna membuat air sulingan dengan jalan
pemasanan dengan uap
- Bejana-bejana uap kedalam mana langsung atau tidak langsung dimasukkan uap dari
ketel uapnya, terkecuali pesawat-pesawat yang disebut dalam ayat (c)
- PIpa-pipa uap penghubung termasuk bejana-bejana uap hanya bila garis tengah
ukuran dayanya melebihi 450 mm
- Cylinder-cylinder dan salut-salut uap dari mesin-mesin uap tidak termasuk bejana
uap
- Pipa-pipa uap diperuntukan guna memanasi bahan cari pula tidak termasuk
bejana-bejana uap
234. Mengapa seorang operator peralatan pesawat yang membahayakan, dalam mengoperasikan harus
mendapat lisensi dari Depnaker? Karena berdasarkan Permen No. PER.05/MEN/1985 ttg PAA bahwa
perlu perlindungan atas K3 setiap tenaga kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian,
persyaratan PAA. Karena operator peralatan / pesawat yang membahayakan harus memiliki kemampuan
dan ketrampilan khusus sesuai dengan peralatan/ pesawat yang dioperasikan.
Operator tersebut di atas dimaksudkan agar dapat menjamin keselamatan dirinya sendiri dan teman
kerjanya ( orang lain) , keamanan pengoperasian peralatan / pesawat dan menjaga keamanan lingkungan
kerjanya sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan.
Untuk memenuhi hal tersebut di atas dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka
operator peralatan/ pesawat yang membahayakan harus mendapat kan lisensi dari DEPNAKERTRANS.
235. Jelaskan ruang lingkup Pengawasan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.
A. Ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan (sarana, tenaga, organisasi)
b. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja (awal, berkala, khusus, purna bakti)
c. Pelaksanaan P3K (petugas, kotak da nisi kotak P3K)
d. Pelaksanaan gizi kerja
e. Pelaksanaan pemeriksaan syarat – syarat ergonomic
f. Pelaksanaan pelaporan (PAK, PKK, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja)
B. Ruang lingkup pegawasan Lingkungan Kerja
a. Penanganan bahan kimia berbahaya (Kep.187/Men/1999 dan SE No.1 tahun 1997 NAB kimia di tempat
kerja)
b. Lingkungan kerja ( Kepmenaker No 5/men/1999 NAB Fisika di tempat kerja dan PMB No 7 tahun 1964
syarat kebersihan serta penerangan di tempat kerja
c. Penggunaan pestisida (PP No 7 tahun 1973 P4 pestisida dan Permenaker No 3/Men/1986 K3 tempat
kerja yang mengelola pestisida)
d. Limbah industry di tempat kerja (UU No 1 tahun 1970)
e. Hygiene industry (PMP No 7 tahun 1964)
f. APD (Instruksi Menaker No 2/M/BW/BK/1984 pengesahan APD)
239. Mengapa Tenaga Kerja yang diperkerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan pemeriksaan
awal dan berkala baik fisik maupun mental?
Answer :
Hal tersebut dilakukan agar perusahaan bisa mendapatkan pekerja yang sehat baik fisik
maupun mental demi keselamatan pekerja dan produksi dari perusahaan tersebut.
Sedangkan pemeriksaan berkala bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dari tubuh
pekerja yang mungkin timbul akibat dari pekerjaan yang selama ini dilakukan di
perusahaan
240. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara di bidang mekanik, pesawat
uap dan bejana tekan !
a. Mekanik – PTP, PAA dan operator Pesawat uap
– manometer tidak berfungsi dengan baik
- Air pengisi ketel tidak terlalu banyak
- Safety valve tidak berfungsi dengan baik
- Pompa air tidak berfungsi
- Gelas duga tidak berfungsi dengan baik
241. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara di lakukan reksa uji oleh pegawai pengawas
Spesialis K3 listrik ?
Karena instalasi listrik tersebut perlu diperiksa kelayakannya. Pemakaian peralatan secara terus menerus
dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan tersebut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan
pengujian oleh ahli yang berkompeten di bidang peralatan yang akan di uji untuk memastikan bahwa alat
terusebut masih layak untuk di gunakan. Untuk resistansi isolasi
- Untuk mendapat izin dari instansi yang berwenang
- Untuk pengujian sistem proteksi
- Untuk pemeriksaan&pengujian instalasi listrik
242. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik secara teoritis
maupun praktek di perusahaan saudara ?
- Pendinginan (Cooling)
- Mengurangi bahan (Stavation)
- Penyelimutan (Smothering)
- Memutuskan rantai reaksi api (Mencekik)
- Melemahkan (Dilution)
243. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan sebagai landasan
hukum yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3.
1. Penetapan Kebijakan K3
2. Perencanaan Penerapan
K3 3. Penerapan K3
4. Pengukuran, Pemantauan, dan Evaluasi Kinerja K3
5. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3 secara
berkesinambungan
245. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 dan sebutkan landasan hukum opembentukan P2K3
tugas = memberikan saran dan pertimbangan dibidang k3 kepada pengusaha/pengurus tempat kerja
baik diminta atau pun tidak.
Fungsi = - Menghimpun dan mengolah data
- Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada TK :
Factor bahaya
Factor yg mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
APD
Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
Landasan hukum =
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 10
Permenaker No. Per 04/Men/1987
Permenaker No. Per 02/Men/1992
246. Sebutkan kejadian atau peristiwa yang termasuk kategori kecelakaan kerja menurut
Permen No. 03/Men/1998!
Answer:
- Kecelakaan Kerja
- Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah
- Kejadian berbahaya lainnya
248. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batasbatas
yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
249. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku
250. Apa kewajiban operator pesawat uap apabila ketel uap sedang dalam keadaan
beroperasi sesuai dengan Permenaker No. PER-01/MEN/1988?
1) Dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama pesawat uapnya dioperasikan.
(2) Melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi/kemampuan kerja serta merawat pesawat uap, alat-
alat pengaman dan alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya pesawat uap yang
dilayaninya.
(3) Operator harus mengisi buku laporan harian pengoperasian pesawat uap yang bersangkutan selama
melayani pesawat uap meliputi data tekanan kerja, produksi uap, debit air pengisi ketel uap, pH air,
jumlah bahan bakar dan lain-lain, serta tindakan operator yang dilakukan selama melayani pesawat uap
yang bersangkutan.
(4) Apabila pesawat uap dan atau alat-alat pengaman/perlengkapannya tidak berfungsi dengan baik atau
rusak, maka operator harus segera menghentikan pesawatnya dan segera melaporkan pada atasannya.
(5) Untuk operator kelas I disamping kewajiban tersebut pada ayat (1), (2), (3) dan (4) juga wajib
mengawasi kegiatan dan mengkoordinir operator kelas II.
(6) Operator kelas I bertanggung jawab atas seluruh unit instalasi uap.
(7) Pemakaian pesawat uap dimana menurut peraturan ini tidak diperlukan operator kelas I, maka
operator kelas II atau salah satu operator kelas II yang ditunjuk oleh perusahaan bertanggung jawab atas
seluruh instalasi uap.
(8) Segera melaporkan kepada atasannya apabila terjadi kerusakan/peledakan atau gangguan-gangguan
lain pada pesawat uap, penyalur uap dan alat-alat perlengkapannya.
(9) Membuat laporan bulanan pemakaian pesawat uap kepada P2K3 di perusahaan yang bersangkutan.
255. Sebutkan syarat-syarat penilaian kriteria audit SMK3 kategori mayor! Berikan jawaban anda
secara jelas dan ringkas.
--Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
-Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3 dibuktikan apabila terdapat salah satu kriteria
yang berkesinambungan yang tidak dilaksanakan.
-Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.
256. Jelaskan kewenangan auditor eksternal SMK3 pada saat melakukan audit SMK3 di suatu
perusahaan!
-memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan Audit SMK3;
-memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
-meminta perusahaan memberikan keterangan, menunjukkan dokumen dan menyediakan
petugas pendamping dalam pelaksanaan Audit SMK3; dan
-menghentikan pelaksanaan Audit SMK3 apabila belum ada sistem yang dibangun dan/atau
keadaan yang membahayakan Auditor SMK3.
257. Perusahaan apa yang wajib sertifikasi atau audit eksternal SMK3?
-Perusahaan yang bergerak di bidang dengan potensi bahaya tinggi : bidang pertambangan,
minyak dan gas bumi;
-Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan Direktur Jenderal
dan/atau Kepala Dinas Provinsi.
258. Sebutkan 5 prinsip penerapan SMK3!
penetapan kebijakan K3;
perencanaan K3;
pelaksanaan rencana K3;
pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
260. Sebutkan dasar hukum (termasuk pasal dan ayatnya) tentang kewajiban menerapkan
SMK3 dan manfaatnya bagi perusahaan!
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Terdiri dari 11 Bab dan 18 Pasal
-Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal yang mengatur tentang
SMK3 pada pasal 87 ayat 1 dan 2
-Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3. Pasal 1 ayat 1, pasal 1 ayat
7, pasal 2, pasal 3 ayat 1 dan 2, pasal 4 ayat 1 dan 2, pasal 5 ayat 1 dan 4, pasal 6 ayat 1 dan 2,
pasal 14 ayat 2, pasal 15 ayat 1,2,3,4, pasal 16 ayat 1,2,3,4, pasal 17 ayat 1, pasal 18 ayat 1 dan
2, pasal 19 ayat 1 dan 2, pasal 21, Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
-Permenaker No.26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3
263. Sebutkan Kriteria bahan berbahaya menurut Kepmanaker No. 187 tahun 1999? 100
Bahan beracun
Bahan sangat beracun
Cairan mudah terbakar
Cairan sangat mudah terbakar
Gas mudah terbakar
Bahan mudah meledak
Bahan reaktif
Bahan oksidator
264. Sebutkan Kewajiban perusahaan yang mempunyai potensi bahaya besar ? 100
-Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang
Sistem Kerja Shift min. 5 orang
-Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang
-Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar
-Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi instalasi)
-Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 6 bulan sekali
-Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 2 tahun sekali
-Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali
265. Bagaimanakah cara pengendalian bahan kimia di tempat kerja sesuai dengan
Kepmenaker No. 187 tahun 1999? 100
-Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan Label
-Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
266. Sebutkan Faktor ingkungan Kerja yang dapat mempengaruhi Kesehatan tenaga kerja !
100
Faktor Fisika, Faktor Kimia, Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor Psikologi
267. Sebutkan syarat-syarat K3 Lingkungan kerja menurut Permenaker No. 5 tahun 2018 ! 100
Pengendalian Faktor Fisika dan Faktor Kimia agar berada di bawah NAB;
Pengendalian Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor Psikologi Kerja agar memenuhi
standar;
Penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat Kerja yang bersih dan sehat; dan
Penyediaan personil K3 yang memiliki kompetensi dan kewenangan K3 di bidang Lingkungan
Kerja
268. Siapa sajakah yang berwenang melakukan pengujian external b terhadap lingkungan
kerja ? 100
Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan (Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Lingkungan Kerja)
Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja beserta Unit Pelaksana Teknis Bidang K3
(Penguji K3)
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi pelayanan Pengujian K3(Penguji K3)
lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri (Ahli K3 Lingkungan Kerja)
276. Siapa saja sesungguhnya yang menjadi sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja ?
Sasaran K3:
Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal)
Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan lancar
Sehingga yang menjadi sasaran adalah para pekerja dan orang lain di tempat kerja
277. Apakah ada hubungan antara K3 dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja ? Adakah
peraturan perundangannya?
Ada hubungannya karena Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi Haknya pekerja, dan untuk
memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial tenaga
kerja yang pengelolaannya dapat dilaksanakan dengan mekanisme asuransi. Diatur dalam UU
NOMOR 3 TAHUN 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
278. Apakah ada Undang-Undang yang mengatur tentang K3? Apakah Undang-Undang
tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini? Bagaimana menurut pendapat Anda?
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa dasar hukum pelaksanaan.
Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, UU NO. 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Uap 1930 ttg ketel uap UU. No. 32
Tahun 2004 ttg Pemda. UU. No. 21 Tahun 2003 ttg Pengesahan ILO Convention Pengawas
Ketenagakerjaan Industridan Perdagangan, UU No. 3 Tahun 1951 tentang Pernjataan Berlakunja
Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 No. 23 Dari Republik Indonesia Untuk
Seluruh Indonesia (Lembaran Negara No.4 Tahun 1951), UU RI No. 3 Tahun 1969 tentang
Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional No.120 Mengenai Hygiene Dalam
Perniagaan dan Kantor-Kantor, beserta Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Menteri, Keputusan menteri, Keputusan Bersama, Instruksi Menteri, Keputusan Dirjen lainnya.
Bagi saya UU yang mengatur tentang K3 kurang relevan dengan keadaan saat ini karena UU yang
menjadi dasar K3 (UU No 1 Tahun 1970) yang sudaj berlangsung selama 50 tahun terdapat
beberapa perubahan ekonomi dan lainnya sampai saat ini. banyak kelemahan dalam UU
tersebut dalam memberikan perlindungan kepada pekerja. Hal paling jelas adalah ringannya
sanksi bagi perusahaan yang tidak menyediakan peralatan penunjang keselamatan kerja,
merujuk pada pasal 15 ayat 2 yang menyatakan sanksi bagi para pengusaha yang melanggar UU
tersebut adalah hukuman kurungan maksimal tiga bulan atau denda tertinggi Rp100.000. Sanksi
ringan berupa pelanggaran tidak membuat perusahaan jera dalam menciptakan kondisi kerja
yang tidak aman dan sehat.
280. Sebutkan contoh bidang usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat 2 Undang –
undang No. 1 Tahun 1970 dan berikan contoh sumber bahayanya !
Contoh Bidang usaha Pasal 2 ayat 2 dan contoh sumber bahaya:
dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
Contoh bidang usaha: konstruksi, sumber bahayanya: pesawat angkut rusak, gondola rusak,
perkakas, pesat uap, bejana tekan.
dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan bahan atau
barang yang: dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi,
bersuhu tinggi. Contoh bidang usaha: Migas, kilang minyak, sumber bahayanya: minyak, gas
alam
dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan. Contoh bidang usaha:
Konstruksi, sumber bahaya: kran tower, conveyer
dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan
kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
. Contoh bidang usaha: Pertanian, Sumber bahayanya: mesin-mesin dan alat-alat berat seperti
traktor, mesin permanen, alat tanam dan sebagainya
5. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan: emas, perak, logam atau bijih logam lainnya,
batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun
di dasar perairan.Contoh Bidang Usaha: Pertambangan, Sumber bahaya: tertimpa, kebakaran
karena tumpukan batubara,ledakan dari bahan peledak
6. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melalui terowongan,
dipermukaan air, dalam air maupun di udara. Contoh bidang usaha: perkapalan, sumber bahaya:
Kegiatan pengelasan (welding), gerinda (grinding), gojing (gouging), blower, penerangan area
kerja, pompa listrik
7. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;Contoh Bidang Usaha : Pelabuhan, Sumber bahayanya: pesawat angkut kran menara
8. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air, Contoh bidang
usaha: Penyelam , Sumber bahayanya:Efek nitrogen, alat pengukur kedalaman rusak, emboli
paru, keracunan oksigen
9. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan, Contoh bidang
usaha: Konstruksi, Sumber bahayanya: Jatuh di permukaan (contoh terpeleset), Jatuh terbentur
satu Objek, Jatuh dari kendaraan/perlengkapan, Jatuh dari tangga, Jatuh dari level yang tidak
sama, Jatuh dari objek yang terbuka/terjerumus
10. dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah, Contoh
bidang usaha: Penyelam, Sumber bahayanya: Efek nitrogen, alat pengukur kedalaman rusak,
emboli paru, keracunan oksigen
11. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting, Contoh bidang usaha:
Penggali / Pertambangan. Sumber bahayanya: Tertimbun tanah, sesak nafas kurang oksigen,
tertimpa alat/material, terjatuh dalam galian, terperosok dalam galian
12. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang, Contoh bidang usaha: Kilang minyak,
Sumber bahayanya: kekurangan gas oksigen, terpapar gas / cairan beracun, bahaya
terperangkap, bahaya lainnya seperti aliran listrik, terbentur, terpeleset dll.
13. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran, Contoh bidang usaha: Pengelasan, Sumber
bahayanya: bahaya sinar dan cahaya, kecelakaan karena listrik, bahaya debu dan gas dalam asap
las.
14. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah, Contoh bidang usaha:
Pengolahan Limbah, Sumber Bahayanya: Terkena cairan dan developer pekat yang
mengandung logam berat perak nitrat dan perak bromida, cairan tumpah, terjatuh karena
tempat kerja licin efek limbah tumpah
15. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau telepon,
Contoh bidang usaha: Radio/ Pertelevisian, Sumber bahaya: Bahaya Radiasi Gelombang
Elektromagnetik
16. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang
menggunakan alat teknis, Contoh bidang Usaha: Laboratorium, Sumber bahaya: kebakaran,
ledakan, keracunan
17. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas,
minyak atau air. Contoh bidang usaha: berhubungan dengan bahaya mekanik dan bahan kimia,
Crude Oil, berhubungan dengan bahaya uap gas, cairan yang mudah meledak, keracunan sulfur.
18. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang memakai
peralatan, instalasi listrik atau mekanik. Contoh bidang usaha: Pabrik, Instalasi listrik yang rusak,
peralatan produksi rusak,
281. Sebutkan tugas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Umum 100
282. 2. 1 Sebutkan Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) 80
Tugas P2K3:
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus tempat kerja
(diminta maupun tidak)
Fungsi P2K3
o Menghimpun dan mengolah data K3
o Membantu, menunjukan dan menjelaskan kepada TK :
i. Faktor bahaya
ii. Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
iii. APD
iv. Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
284. Yang dimaksud dengan P2K3 sesuai dengan Permenaker No. 04 Tahun 1987 100
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut P2K3 ialah badan
pembantu di tempat kerja yang meruakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja
untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja
285. Sebutkan 3 saja prosedur k3 yg harus/ wajib dilaksanakan berdasarkan permenaker no. 1
tahun 1980? 95
Dibuatkan Pedoman Teknis K3 yang khusus melaksanakan K3 untuk pekerjaan yang bersifat
spesifik
Dilakukan inspeksi oleh Ahli K3 khususnya oleh Pegawai Pengawas K3 (Pemerintah)
Dilakukan audit oleh ahli-ahli audit independe
288. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batasbatas
yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
295. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi bersarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!
298. Penyakit Akibat Kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau Lingkungan
Kerja (Permenaker No. 1/1981)
Kecelakan Kerja : suatu kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya
proses pekerjaan / Produksi yang direncanakan sebelumnnya
299. Sebutkan tugas dan Fungsi P2K3! Dan sebutkan Landasan Hukumnya!
Tugas : membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3
Tujuan: Supaya tidak ada saling lempar tanggung jawab
Dasar Hukumnya: KepmenNakertrans No. 155 Tahun 1984
300. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970
a. Kewajiban : Memntaati aturan perusahaan; Memberi Keterangan yang Benar;
Memakai APD
b. Hak:
1. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
2. Menyatakan keberatan bekerja bila syarat dan K3 dan APD tidak memenuhi
syarat-syarat
304. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku
306. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik! Berdasarkan Kepdirjen No. 48
Tahun 2015:
a. Gagal kerja jantung
b. Gangguan pernafasan
c. Kerusakan sel
d. Terbakar
309. Yang dimaksud dengan P2K3 sesuai dengan Permenaker No. 04 Tahun 1987
Badan pembantu di tempat kerja sebagai wadah kerja sama antar pengusaha dan pekerja
untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
K3.
310. Sebutkan Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
- Undang-undang No. 1 tahun 1970 (pasal 10) tentang keselamatan kerja
- Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
- Permen No. 04/Men/1987 tentang P2K3
- Permen No. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3
- Permen No. 18 Tahun 2016 tentang DK3
312. Sebutkan tugas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Umum
1. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai dengan
bidang yang ditentukan
2. Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
3. Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan ketentuan sebagai berikut ;
- Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
- Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3 setiap saat setelah selesai
melakukan kegiatan
Dengan tembusan laporan ditujukan kepada :
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota
- Dinas Tenaga Kerja Propinsi
- Direktur Pengawasan Norma K3
314. Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan tingkat resiko apabila
terjadi kebakaran. Sebutkan !
a. Flammability, yaitu tingkat kemudahan terbakarnya suatu bahan, dalam hal ini bahan
yang mudah terbakar dibedakan menjadi 3 (Bahan Cair, Bahan Padat, Bahan Gas)
Bahan gas lebih mudah terbakar disbanding bahan cair, bahan cair lebih mudah
terbakar disbanding bahan padat, hal ini dikarenakan perbedaan massa jenis, dimana
api akan mudah tercipta dari reaksi kimia dengan bahan yang massa jenis nya lebih
ringan
b. Jumlah dan kondisi bahan, jumlah diartikan sebagai seberapa banyak bahan yang
mengalami reaksi menjadi kebakaran, semakin banyak jumlah bahan bakar, maka
semakin besar dan tak terkendali kobaran api yang tercipta dari kebakaran, sedangkan
kondisi diartikan sebagai keadaan yang memicu bahan bakar menjadi terbakar,
contohnya bahan bakar dalam wadah yang terbuka akan beresiko lebih mudah terbakar
disbanding bahan bakar yang tidak terbuka dalam wadah
c. Tingkat Paparan diartikan sebagi frekuensi yang diterima oleh bahan bakar atau
material terhadap tingkat paparan, dapat berupa panas, semakin intens bahan bakar
terkena paparan panas maka semakin mudah terjadinya reaksi kimia yang
menyebabkan kebakaran
315. Ada 3 unsur yang menyebabkan terjadinya api. Sebutkan 3 unsur tersebut !
a. Adanya material atau bahan bakar, dapat berupa benda padat, benda cair dan gas.
Benda padat contohnya seperti kayu, kertas, bubuk misiu. Benda cair contohnya
peroksida, bahan bakar minyak seperti bensin, pertamax, avtur dll. Benda gas dapat
berupa gas elpiji, gas alam seperti gas methane dll. Tingkat kemudahan terbakar dari
bahan ini dipengaruhi oleh massa jenis bahan, bahan yang memiliki masa jenis lebih
ringan beresiko lebih mudah dan cepat terbakar. Contohnya bahan bakar gas lebih
mudah terbakar disbanding bahan bakar cair, bahan bakar cair lebih mudah terbakar
dibanding bahan bakar padat
b. Adanya panas (Heat), panas merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
kebakaran, tanpa adanya panas belum tentu bahan bakar akan mengalami kebakaran,
tingkat intensitas panas yang terpapar terhadap bahan bakar menjadi tolak ukur
terjadinya kebakaran, semakin tinggi tingkat paparan panas yang terkena lansung ke
bahan bakar, maka akan semakin mudah terjadi kebakaran.
c. Adanya oksigen atau udara, udara merupakan factor yang memepengaruhi kebakaran
sebagai wadah reaksi antara bahan bakar dengan panas, semakin banyak udara yang
berada dsekitar reaksi kimia oksidasi anatara bahan bakar dengan panas maka akan
semakin besar kobaran api kebakaran yang terjadi.
316. Flashover adalah salah satu fenomena yang muncul saat terjadi kabakaran. Jelaskan
bagaimana terjadinya Flashover !
Flashover adalah salah satu fenomena yang muncul saat terjadi kabakaran. Flashover
adalah suatu fenomena yang terjadi pada saat kebakaran yang ditandai dengan ciri
temperature mencapai 3000C dengan rentang waktu sekitar 3-10 menit terjadinya
kebakaran, flashover ini juga sering dikenal sebagai penyalaan api secara serentak. Berikut
ini adalah tahapan terjadinya kebakaran hingga mencapai flashover yaitu :
a. Awal pencetusnya adalah adanya potensi energy yang tak terkendali dalam artian
disini adalah tingkap apaparan panas yang tak terkendali dalam selang waktu 0-3 menit
b. Apabila energy yang tak terkendali ini mengalami kontak dengan zat yang mudah
terbakar, akan terjadi penyalaaan api tahap awal dengan sumber atau nyala api yang
relative kecil
c. Intensitas nyala api meningkat secara konduksi, konveksi dan radiasi dalam rentang
waktu 3-10 menit dengan suhu mencapai 3000C maka akan terjadi penyalaan secara
serentak yang disebut dengan flashover
318. Ada 5 metode memadamkan api. Sebutkan dan jelaskan (cukup 2 saja)!
a. Prinsip Cooling, yaitu pengurangan panas yang dimaksudkan agar bahan bakar tidak
cukup panas untuk mengeluarkan gas atau uap yang diperlukan dalam pembakaran,
pendinginan ini merupakan bentuk nyata dari perpindahan panas, panas diserap oleh
sarana pendingin seperti air
b. Prinsip Starvation, yaitu mengambil bahan bakar, dalam hal ini merupakan metode
pemadaman dengan lansung menuju kesumber bahan bakar yang menyebabkan
kebakaran dengan tindakan seperti mengurangi bahan bakar penyebab kebakaran,
metode ini dinilai efektif praktis dan mudah berhasil dilakukan, metode pengambilan
bahan bakar seperti menutup kerangan supply minyak, memompa keluar minyak yang
terbakar dalam suatu tanki atau memindahkan bend yang belum terbakar, dapat juga
dengan pengenceran bahan cair seperti ethyl alcohol yang larut dalam air.
323. Sebutkan Kewajiban dan Kewenangan Ahli K3 Umum beserta landasan hukumnya
Kewajiban:
Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai dengan bidang yang
ditentukan dalam keputusan penunjukannya
Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan ketentuan sebagai berikut ;
Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3 setiap saat setelah selesai melakukan
kegiatan
Tembusan laporan ditujukan kepada :
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota
- Dinas Tenaga Kerja Propinsi
- Direktur Pengawasan Norma K3
Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang didapat berhubungan
dengan jabatannya
Wewenang
Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan
Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja
sesuai dengan penunjukan
Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta
pembinaan K3 yang meliputi :
Penanganan bahan-bahan
Proses produksi
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Lingkungan kerja
324. Sebutkan dan Jelaskan 3 kategori temuan audit berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012!
Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
Kategori Mayor
Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.
Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar,
pedoman, dan acuan lainnya.
325. Sebutkan dan Jelaskan 5 (Lima) hirarki pengendalian risiko di tempat kerja!
ELIMINASI = Menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya
SUBSTITUSI = Mengganti alat/mesin/bahan
REKAYASA TEKNIK =Modifikasi / Perancangan Alat/ Mesin/ Tempat Kerja yang lebih aman
ADMINISTRATIF = Prosedur, aturan, pelatihan, durasi kerja, tanda bahaya, rambu, poster, label.
APD= Alat perlindungan diri tenaga kerja
328. Jelaskan Pengertian dari bekerja pada ketinggian dan sebutkan contoh jenis pekerjaannya
Adalah : Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja
di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi
jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain yang berada di Tempat Kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
Contoh: Mendirikan Scaffolding ketinggian ≥ 1.8 m high, Bekerja di atas atap bangunan,
329. Apa yang dimaksud dengan program promotive dan preventif bidang kesehatan kerja dan
berikan contohnya
(preventif) upaya untuk pencegahan dalam menjaga kesehatan kerja, contoh : pemeriksaan kesehatan
kerja, imunisasi, penggunaan APD, rotasi kerja, pengurangan waktu kerja
(promotif) = upaya untuk meningkatkan kesehatan kerja, contoh pemeliharaan kesehatan kerja,
pembinaan, gerakan OR, tidak merokok, gizi seimbang, ergonomi, pengendalian lingk. Kerja, hygiene
sanitasi.
330. Sebutkan kewajiban perusahaan dengan kategori potensi bahaya besar menurut Kepmenaker
No. 187 Tahun 1999
a. Mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja
nonshift sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja shift
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
b. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang;
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar;
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan;
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan sekali;
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun sekali;
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
331. Sebutkan golongan kebakaran dan jenis alat pemadam api ringan
a. Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A);
b. Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar (Golongan B);
c. Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C);
d. Kebakaran logam (Golongan D).