Anda di halaman 1dari 62

KUMPULAN SOAL ESSAY

1. Ruang lingkup UU no 1 Tahun 1970 adalah :


a. Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, didalam tanah, dipermukaan tanah, didalam
air maupun diudara, yang berada didalam Negara Republik Indonesia.
b. Tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha, adanya tenaga kerja yang bekerja serta adanya
bahaya kerja ditempat tersebut.

(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang :
dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu
tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
d. dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil
hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan,
gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan; dilakukan
pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air
maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu,dermaga, dok, stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda,
terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api,asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar,televisi atau telepon;
p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang menggunakan alat
teknis;
q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
r. diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang memakai peralatan,
instalasi listrik atau mekanik.
(3) Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja,ruangan-ruangan atau lapangan-
lapangan lainnya yang dapatmembahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja dan atau
yang berada di ruangan atau lapangan itu dan dapat dirubahperincian tersebut dalam ayat (2).
2. Pengertian kecelakaan berdasarkan UU no 1 tahun 1970 adalah :
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang mengaqcaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda.

3. Yang dimaksud dengan tempat kerja adalah


Tiap ruangan tertutup atau terbuka,bergerak atau btetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya sebagaimana terinci
dalam pasal2 UU Keselamatan Kerja. (termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yangberhubungan dengan tempat kerja tersebut; )

4. Siapa yang dilindungi oleh UU No.1 Th 1970:


a. Tenaga kerja yang melakukan aktivitas dan orang yang berada disekitar lokasi tempat kerja.
b. Aset perusahaan termasuk peralatan dlsbnya.

5. Pengertian pengurus perusahaan :


Orang yang mempunyai tugas memimpin langsung disuatu tempat kerja atau yang berdiri sendiri.

6. Mengapa kecelakaan kerja harus dilaporkan:


Karena diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970 dalam Bab Kecelakaan berdasarkan UU no 1 tahun 1970 dalam
Bab VII Pasal 11 ayat 1.

7. Kecelakaan kerja yg bagaimana yang harus dilaporkan berdasarkan UU No.1 Th 1970 yaitu :
a. Kecelakaan yang terjadi saat aktivitas pekerjaan (kecelakaan kerja),
b. Kebakaran/peledakan,
c. Kejadian berbahaya lainnya.

8. Apa yang dimaksud dengan ahli K3 adalah


Personil yang berada diluar Depnaker yang berkeahlian tertentu atau khusus dibidang K3, yang ditunjuk oleh
Menaker untuk membantu mengawasi ditaatinya UU Keselamatan Kerja.

9. Apa saja kewenangan ahli K3 yaitu,


Tugas :Memberikan saran dan pertimbangan bidang keselamatan dan kesehatan kerjakepada
pengusaha/pengurus ditempat kerja baik diminta maupun tidak.
Fungsi:
● Menghimpun dan mengolah data K3,
● Membantu dan menunjukkan serta menjelaskan tentang
⮚ Faktor bahaya,
⮚ Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produksi,
⮚ Alat Pelindung Diri,
⮚ Cara dan sikap kerja yg benar dan aman.
● Membantu pengusaha atau pengurus hal
⮚ Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja,
⮚ Tindakan koreksi dan alternatif,
⮚ Mengembangkan sistem pengendalian bahaya,
⮚ Mengevaluasi penyebab kecelakaan dan PAK,
⮚ Mengembangkan penyuluhan dan penelitian,
⮚ Pemantauan gizi kerja dan makanan,
⮚ Memeriksa kelengkapan peralatan K3,
⮚ Pelayanan kesehatan tenaga kerja,
⮚ Mengembangkan lap dan interpretasi hasil pemeriksaan,
⮚ Menyelenggarakan adiministrasi K3.
● Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman kerja.

a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan


b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja ditempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukannya
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta
pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
1. Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
2. Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya.
3. Penanganan bahan-bahan.
4. Proses produksi.
5. Sifat pekerjaan.
6. Cara kerja
7. Lingkungan kerja.

10. Apa saja kewenangan P2K3 ialah,


Tugas :Memberikan saran dan pertimbangan bidang keselamatan dan kesehatan kerjakepada
pengusaha/pengurus ditempat kerja baik diminta maupun tidak.

fungsi :
1. Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja;
2. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja :
- berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3
- Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
- Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
- cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
3. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
- Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
- Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
- Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dankesehatan kerja;
- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan;
- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,
- hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi;
- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakanmakanan di perusahaan;
- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja;
- Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja;
- Mengembangkan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan
melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan;
- Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higene perusahaan dan kesehatan kerja.
4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka
upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja.

11. Apa dasar penunjukkan Ahli K3 adalah,


Pasal 2 Per.Menaker No.02/EN/1992 dan UU no 1 Thn 1970, serta memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3,
dan PER.Menaker 03/MEN/1978.

12. Apa saja kewajiban karyawan perusahaan adalah


Mentaati semua peraturan keselamatan kerja dan memakai alat pelindung diri yang diwajibkan saat bekerja.

13. Apa saja kewajiban pengurus perusahaan:


a) Menempatkan syarat2 K3 ditempat kerja(UU No. Th 1970 dan peraturan pelaksanaannya).
b) Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3,
c) Menyediakan APD secara Cuma-Cuma.

14. Apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan:


1. Manusia,
2. Peralatan,
3. Material/bahan baku,
4. Lingkungan kerja.

15. Bagaimana pencegahan kecelakaan:


1. Peraturan perundangan.
2. Standarisasi..
3. Inspeksi.
4. Riset, teknis mesin,psychologis,statistic kecelakaan..
5. Persuasi
6. Asuransi
7. Penerapan K3 ditempat kerja.

16. Apa maksud dan tujuan JSO:


Maksud :Job Safety Observation adalah pengamatan atas pelaksanaan keselamatan pekerjaan.
Tujuan :Meninjau kembali kesesuaiann antara prosedur dan pelaksanaannya.

17. Apa maksud dan tujuan JSA:


Maksud : Job Safety Analisis adalah menganalisa setiap langkah kerja. .
Tujuan : Mengidentifikasi resiko dari pekerjaan dan langkah-langkah penanggulangannya.

18. Pasal brp UU No.1 Tahun 1970 yang mengatur tentang pencegahan kecelakaan:
Bab III Pasal3 ayat 1.

19. Apa yang dimaksud dengan pasal 17 UU No 1 Th 1970:


Selama peraturan perundang-undangan until melaksanakan ketentuan dalam UU ini belum dikeluarkan, maka
peraturan didalam bidang keselamatan kerja yang ada pada waktu UU ini mulai berlaku tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini.

20. Bagaimana tata cara penunjukan perusahaan jasa inspeksi teknik:


o Calon PJK3 mengajukan permohonan (sesuai Permen 04/1995 pasal 8) kepada Menaker (cq Dirjen
Binwasker).
o Dengan melampirkan persyaratnya yang tertera dalam pasal 4 ayat 2, CV, pengalaman K3, keterangan
sehat,keterangan psykotes,keterangan kelakuan baik, pernyataan bekerja penuh, sertifikat diklat K3, salinan
ijazah/sttb dan pas photo.
o Kemudian dinilai oleh tim penilai(sesuai pasal 5,6).
o Setelah dinyatakan layak Menaker mengeluarkan SK Penunjukkan.

21. Apa tugas dan fungsi DK3N:


Tugas :Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta ataupun tidak kepada menteri mengenai masalah-
masalah dibidang keselamatan dan kesehatan kerja serta membantu pembinaan keselamatan dan kesehatan
kerja secara nasional.
Fungsi :Menghimpun dan mengelola segala data dan atau permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
ditingkat nasional serta membantu menteri dalam membina DK3W, melaksanakan penelitian, pendidikan,
pelatihan, pengembangan, dan upaya memasyarakatkan dan membudayakan K3.

22. Berapa tahun sekali surat ijin oprasi seorang ahli K3 harus diperpanjang:
3 (tiga)tahun sekali.

23. Mengapa kecelakaan kerja bisa terjadi :


1. Lemahnya kontrol :
a. Program tidak sesuai,
b. Standard tidak sesuai,
c. Kepatuhan terhadap standard.

2. Penyebab dasar:
a. Faktor pribadi:
o Kemampuan fisik atau psykologi tidak layak.
o Kemampuan mental tidak layak.
o Stress phisik atau psykologi.
o Stress mental.
o Kurang pengetahuan.
o Kurang keahlian.
o Motivasi tidak layak.

b. Faktor kerja :
o Pengawasan/kepemimpinan.
o Engineering.
o Pengadaan (puchasing).
o Kurang peralatan.
o Maintenance.
o Standard kerja.
o Salah pakai/salah menggunakan.

3. Penyebab langsung:
a. Perbuatan tak aman;
o Operasi tanpa otorisasi.
o Gagal memperingatkan.
o Gagal mengamankan.
o Kecepatan tidak layak.
o Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
o Pakai alat rusak.
o Pakai APD tidak layak.
o Pemuatan tdk layak.
o Penempatan tidak layak.
o Mengangkat tidak layak.
o Posisi tidak aman.
o Service alat beroperasi.
o Bercanda, main-main.
o Mabok alkohol, obat.
o Gagal mengikuti prosedur.

b. Kondisi tidak aman:


o Pelindung/pembatas tidak layak.
o ADP kurang dan tidak layak.
o Peralatan rusak.
o Ruang kerja sempit/terbatas.
o Sistem peringatan kurang.
o Bahaya kebakaran.
o Kebersihan kerapihan kurang.
o Kebisingan.
o Terpapar radiasi.
o Temperatur extrim.
o Penerangan tidak layak.
o Lingkungan tidak aman.

24. Apa pengertian K3 berdasarkan a. Filosofi, b.Keilmuan :


Filosofi : Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan.
o Tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani.
o Hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Keilmuan : Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya menimbulkan kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit dll.

25. Apa yang dimaksud dengan a). Hazard, b). Danger, c). Risk.
a) Hazard adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa
cedera,penyakit,kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
b) Danger adalah merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya.
c) Risk (resiko) adalah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu
tertentu atau siklus operasi tertentu.

26. Apa yang diatur oleh UU no. 1 Tahun 1970 :


Undang-undang pokok yang memuat aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan
kerja dalam segala tempat kerja baik didarat , didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara
yang berada di wilayah kekuasaajn hukum Republik Indonesia.

27. Mengapa analisa kecelakaan kerja harus dilakukan :


Karena dengan analisa suatu masalah dapat dicarikan alternatif pemecahannya sehingga kecelakaan yang
sama tidak terulang kembali.

28. Apa yang menjadi dasar SMK3 :


⮚ Peraturan Menteri 05/MEN/1996. SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003 pasal 87
⮚ Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3
⮚ Pelaksanaan Audit SMK3 mengacu pd Permenaker No.26/2014 yg sekaligus scr eksplisit mencabut
Permenaker No.05/1996

29. Apa tujuan SMK3 ;


Menciptakan suatu sistem K3 ditempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen , tenaga kerja, dan
lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang aman dan efisien dan produktif.

30. Apa perbedaan Audit dan Inspeksi :


Audit adalah pemeriksaan secara manajemen dan sistematik dan independenuntuk menentukan suatu
kegiatan danhasil-hasiln sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan efektif dan cocok
mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Inspeksi adalah melihat/memeriksa konsistensi prosedur dan pelaksanaan berkaitan dengan kebijakan K3.

31. Kapan Audit SMK3 dilakukan,


Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1kali dalam 3tahun. Sedangkan untuk eksternal dilakukan 3
(tiga) tahunsekali.

32. Apa maksud dan tujuan Audit.


Maksud audit ialah untuk memeriksa atau menguji kesesuaian system secara sistematis.
Tujuannya adalah menilai efektifitas penerapan system manajemen diperusahaan serta memberi masukan
kepada pihak manajemen dalam rangka pengembangan secara terus menerus.

33. Manfaat Audit bagi perusahaan.


a. Memberikan suatu evaluasi pelaksanaan K3.
b. Memberikan tata cara penyelenggaraan system pengawasan mandiri yang terus menerus terhadap sumber
bahaya dan K3.
c. Memberikan indicator kinerja K3.
d. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan secara efisien.
e. Memberikan daya saing yang positif terhadap perusahaan.
f. Menambah kemapuan dalam mempridiksi dan menganalisa potensi bahaya.
g. Menurunkan kerugian akibatkecelakaan dan penyakit.
h. Bagi perusahaan dapat meraih penghargaan.

34. Apa saja tahapan pelaksanan Audit.


a. Mengkaji informasi laporan hasil audit terdahulu, rencana tindakan yang dilaksanakan dan pengalaman
K3 serta pernyataan tujuan dan kebijakan.
b. Menyiapkan lembaran kerja (check list).
c. Memahami informasi2 (catatan,prosedur,inspeksi, dan wawancara).
d. Menyiapkan rekomendasi until didiskusikan.
e. Menyiapkan rekomendasi akhir.
f. Melaporkan hasil audit.

35. Apakah SMK3, wajib bagi semua perusahaan.


Tidak. Hanya perusahaan/tempat kerja yang memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih dan memiliki
resiko tinggi ditempat kerjanya maka perlu menerapkan SMK3.
Apa bentuk komitmen perusahaan terhadap K3.
a) Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
b) Menyediakan anggaran tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang dapat diperlukan

1.
36. Apa bentuk komitmen perusahaan terhadap K3.
a) Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
b) Menyediakan anggaran tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang dapat diperlukan
dibidang K3.
c) Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab,wewenang dan kewajiban yang jelas dalam
penanganan K3.
d) Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
e) Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.

37.Bagaimana membentuk Audit Internal?


a) Dilaksanakan oleh personil yang independenterdapat bagian yang diaudit.
b) Personel yang terlatih dan mempunyai pengalaman.
c) Berjumlah tidak melebihi7 orang dengan komposisi 1 orang mqanajemen, 2 orang anggota P2K3, 2 orang
ahli dalam bidang oprasi atau produksi dan 2 orang ahli K3 atau ahli yang lain yang ditunjuk.

38. Pasal berapa dalam UU No 1 Th 1970 yang mengatur tentang kecelakaan kerja?
Pasal 11 ayat 1.
39. Dimana diatur tentang kewajiban membentuk P2K3?
Pasal 10 UU No.1 Tahun 1970.

40. Kondisi tidak aman dan perbuatan tidak aman disebabkan oleh?
1. Kondisi tidak aman:
▪ Pelindung/pembatas tidak layak.
▪ ADP kurang dan tidak layak.
▪ Peralatan rusak.
▪ Ruang kerja sempit/terbatas.
▪ Sistem peringatan kurang.
▪ Bahaya kebakaran.
▪ Kebersihan kerapihan kurang.
▪ Kebisingan.
▪ Terpapar radiasi.
▪ Temperatur extrim.
▪ Penerangan tidak layak.
2. Perbuatan tak aman;
▪ Operasi tanpa otorisasi.
▪ Gagal memperingatkan.
▪ Gagal mengamankan.
▪ Kecepatan tidak layak.
▪ Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
▪ Pakai alat rusak.
▪ Pakai APD tidak layak.
▪ Pemuatan tdk layak.
▪ Penempatan tidak layak.
▪ Mengangkat tidak layak.
▪ Posisi tidak aman.
▪ Service alat beroperasi.
▪ Bercanda, main-main.
▪ Mabok alkohol, obat.
▪ Gagal mengikuti prosedur.

41. Apa batasan kecelakaan kerja menurut UU No 1 Tahun 1970/


Suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang sudah diatur yang dapat
menimbulkan korban baik manusia maupun harta benda.

42. Jelaskan Sifat SMK3?


Suatu pola preventif terhadap kecelakaan yang akan terjadi / pengendalian resiko.

43. Dari mana pengawasan K3 dimulai?


1. Identifikasi kondisi yang yang ada disbanding dengan ketentuan yang berlaku.
2. Identifikasi sumber-sumber bahaya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
3. Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan dan standard K3.
4. Membandingkan penerapanK3 dengan perusahaan dan sector lain yang lebih baik.
5. Meninjau sebab akibat kejadian yang membahayakan kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian
sebelumnya yang berkaitan dengan K3.
6. Menilai efisiensi dan efektifitas sumber daya yang disediakan.;

44. Pelaksanaan audit dilaksanakan oleh siapa?


Dilaksanakan olehtean audit K3 yang independent.
45. Bagaimana cara mengendalikan resiko? Dengan cara:
1. Eliminasi.
2. Substitusi.
3. Rekayasa engineering..
4. Pengendalian administrasi.
5. Alat Pelindung Diri/APD.

46. Dalam UU No 1 Th 1970 pasal berapa yang mengatur P2K3?


Pasal 10.

47. Apa saja kewajiban seorang ahli?


o Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai dengan bidang yang ditentukan
dalam keputusan penunjukannya.
o Memberikan laporan mengenai hasil pelaksanaan tugas tempat kerja.
o Merahasiakan segala kekurangan tentang rahasia perusahaan yang didapat, yang berhubungan dengan
jabatannya.

48. Berapa bulan sekali kegiatan P2K3 dialporkan?


3 (tiga) bulan sekali.

49. Apa yang mempengaruhi perbuatan yang berbahaya pada manusia?


o Kurangnya pengetahuan.
o Tidak adanya motivasi.
o Masalah fisik dan mental.

50. Apa dasar hukum SMK3?


o UUD 1945 pasal 27 ayat 2,
o Permen 05/’96.
o UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
o Peraturan Menteri 05/MEN/1996. SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003 pasal 87
o Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan SMK3
o Pelaksanaan Audit SMK3 mengacu pd Permenaker No.26/2014 yg sekaligus scr eksplisit
mencabut Permenaker No.05/1996

51. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan berdasarkan Permen No.03/1982?
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik phisik maupun mental, terutama
dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja.
3. Meningkat kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

52. Apa yang dimaksud dengan Dokter Hyperkes?


Setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau bertanggung jawab atas
hygiene perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja.

53. Permen mana yang mengatur tentang dokter perusahaan?


Permenaker No. Per.01/MEN/1976.
54. Permen mana yang mengatur btentang penyakit akibat kerja?
Permenaker No.Per.01/MEN/1981.

55. Mengapa penyakit akibat kerja harus dilaporkan?


Karena penyakit akibat kerja menurut PerMenaker No. Per.01/MEN/1981 merupakan suatu kecelakaan
kerja.

56. Jelaskan tentang kelompok penyakit yang dapat timbul dalam hubungan kerja sesuai Kepres No.22/1993?
1. Penyakit paru-parudaqn saluran pernafasan(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras ,
debu panas.
2. Penyakit alergi,
3. Semua pekerjaan yang bertalian dengan kejadiqan pemaparan terhadap penyebab yang bersangkutan
(berilium,cadmium, phosphor,krom,mangan,arsen,air raksa,timbale, carbon dioxide,derivate halogen,
hydrocarbon,alifiatik atau aromatic,benzene,derivatre nitro dan amina,bitrogliserin, alcohol, dan gas
beracun).
4. Kelainan pendengarann karena kebisingan.
5. Kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi yang disebabkan oleh getaran
mekanik.
6. Penyakit karena tekanan darah lebih.
7. Penyakit korean radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion.
8. Penyakit kulit.
9. Kanker kulit.
10. Kanker paru-paru.
11. Penyakit infeksi.
12. Penyakit karena suhu tinggi atau rendah atau panasradiasi atau kelembaban udara tinggi.
13. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

57. Mengatur tentang apa saja UU No.3/1969 Ratifikasi ILO No. 120 tentang Hygiene dalam perniagaan dan
kantor?
● Pemeliharaan bangunan tempat kerja termasuk keberihannya.

● Ventilasi udara.
● Penerangan.
● Kenyamanan.
● Sarana kerja ergonomic.
● Fasilitas bagian terpelihara.
● Serta perlidungan bagi tenaga kerja terdapat hal-hal yang dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang
bersangkutan.

58. Apa tujuan dari UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992


program kesehatan untuk menjamin jaminan sosial di hari tua tenaga kerja antara lain:
a. untuk meningkatkan kesadaran keamanan hidup sehat
b. bagi setiap orang dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal

59. Apa tujuan keputusan menteri nomor 51 tahun 1999 tentang NAB faktor fisika di tempat kerja
menentukan nilai ambang batas fisika di tempat kerja agar tidak menimbulkan penyakit akibat kerja

60. apa fungsi kotak P3K di tempat kerja


menyimpan peralatan atau obat-obat untuk memudahkan pengobatan yang diperlukan oleh tenaga kerja
61. Jelaskan persyaratan tentang APD
● Disesuaikan dengan kebutuhan pekerja sesuai dengan tempat atau sifat kerjanya
● standar material atau bahan APD harus sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 1970
● harus efektif melindungi tenaga kerja

62. jelaskan SE Nomor 16 tahun 1989 tentang perusahaan catering


● Harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Depnaker
● Kandepnaker melaksanakan pembinaan dan monitoring

63. Bagaimana cara mendapatkan rekomendasi penunjukan perusahaan catering


mengajukan ke Disnaker setempat untuk mendapatkan rekomendasi sebagai perusahaan jasa penyedia
catering

64. Apa yang dimaksud dengan ergonomi


ilmu yang mempelajari tentang cara atau sistem kerja manusia dalam bekerja

65. Apa tujuan dari ergonomi


tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal
optimalnya

66. Apa yang dimaksud dengan B3 berdasarkan keputusan menteri nomor 187 tahun 1999
bentuk kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan

67. Apa saja program pokok dari hygiene industri


Identifikasi, survei atau sampling, pengendalian, evaluasi

68. Bagaimana cara cara mengendalikan polusi


● Pemeriksaan nilai ambang batas nya
● ventilasi sirkulasi udara yang memadai
● penggunaan APD yang sesuai dengan jenis polutannya

69. Apa yang dimaksud dengan penyakit akibat kerja


setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

70. apa yang dimaksud dengan beban kerja


setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

71. Jelaskan tentang pemeriksaan penyakit akibat kerja


a. monitoring kesehatan tenaga kerja ( pemeriksaan kesehatan awal, berkala, khusus)
● Riwayat penyakit
● riwayat pekerjaan
● pemeriksaan klinik
● pemeriksaan laboratorium
● pemeriksaan khusus
● hubungan penyakit dengan pekerjaan
b. monitoring lingkungan kerja
● Environmental monitoring
● biological monitoring
72. Apa apa yang menjadi dasar hukum dari pengendalian bahan kimia berbahaya
keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 187 tahun 1999

73. Bagaimana ketentuan WC atau toilet untuk karyawan


Kakus harus terbuat dari bahan yang kuat
● kakus Harus Terpisah antara laki-laki dan perempuan
● kakus tidak boleh berhubungan langsung dengan tempat kerja dan letaknya harus jelas
● kakus harus selalu dibersihkan
● kakus harus mendapat penerangan cukup dan pertukaran udara dengan baik
● jumlah kakus 1: 15 sampai 100 orang, selanjutnya untuk setiap 100 orang untuk 6 kakus
● dinding kakus harus setinggi 1,5 m dari lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
● lantai dan dinding kakus harus selalu terlihat bersih
● kakus yang bersih sebagai berikut:
❖ tidak boleh berbau
❖ tidak boleh ada kotoran yang terlihat
❖ tidak boleh ada lalat. nyamuk atau serangga lain
❖ tersedia air bersih yang cukup
❖ harus mudah dibersihkan
❖ paling sedikit dua sampai tiga kali sehari
● Pintu kakus harus dapat ditutup dengan mudah
74. Apa tujuan dari P3K
Pertolongan pertama dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat kepada korban sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya. P3K diberikan
untuk menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan korban, mencegah Cedera yang lebih
parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan lebih lanjut

75. bila terpapar kebisingan 85 dB berapa lama waktu yang diijinkan


8 jam per hari atau 40 jam per minggu

76. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian sikap dengan peralatan


penyesuaian dimaksudkan agar sikap tubuh dalam bekerja sesuai dengan aturan kerja atau ketentuan-
ketentuan alat dan saran kerja yang sesuai dan serasi dengan karakteristik tenaga kerja yang akan
menggunakannya

77. Apa dasar hukum dari NAB


keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 187 tahun 1985

78. Apa yang dimaksud dengan manfaat yang lebih dari pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
● Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental
terutama dalam penyesuaian pekerja dengan tenaga kerja
● melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja
● meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental ( rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
● memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita
79. apa saja sasaran hygiene perusahaan
pengendalian, penilaian dan pengendalian lingkungan

80. penerapan ergonomi berkaitan dengan apa saja


● Antropometri
● sikap tubuh dalam bekerja
81. Bagaimana kriteria tinggi meja kerja
tinggi permukaan meja kerja dibuat setinggi siku dan disesuaikan Sikap tubuh pada waktu bekerja.
untuk sikap berdiri:
untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi meja kerja adalah 10-20 cm lebih tinggi dari tinggi
siku
pada pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan tangan tinggi meja kerja adalah 10 sampai 20 cm
lebih rendah dari tinggi siku
untuk sikap duduk ukuran yang diusulkan tinggi meja kerja adalah 68 sampai 78 cm yang diukur dari
permukaan daun meja sampai ke lantai

82. pencahayaan memiliki standar, bagi bagaimana bila pencahayaan kurang?


menyebabkan:
● Kelelahan pada mata sehingga produktivitas kerja Dapat menurun
● kelelahan terus-menerus akan menurunkan kesehatan pada mata yang bisa menyebabkan penyakit
akibat kerja
83. apa yang diatur dalam permen nomor 3 tahun 1982
pelayanan kesehatan tenaga kerja

84. Bagaimana cara menghindari keracunan pada polusi dalam udara


● Pemeriksaan nilai ambang batas
● ventilasi sirkulasi udara yang memadai
● penggunaan APD yang sesuai dengan jenis pekerjaannya

85. pemeriksaan kesehatan berkala diatur dengan peraturan apa?


permen nomor 2 tahun 1980 pasal 1 B
86. berapa persen maksimum beban kerja fisik
30%

87. keputusan menteri nomor 51 tahun 1999 yang mengatur NAB meliputi apa saja?
● NAB Iklim kerja
● Nab kebisingan
● NAB getaran alat kerja
● NAB radiasi frekuensi radio dan gelombang radio
● NAB radiasi sinar Ultra violet

88. apa sebagai alternatif terakhir pencegahan bahaya kecelakaan


alat pelindung diri

89. dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 Pasal berapa yang mengatur tentang kesehatan kerja ja
bab 4 pasal 10

90. terdapat 31 kelompok penyakit dimana hal tersebut diatur


Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993

91. Apa yang dimaksud dengan bejana tekan


bejana selain pesawat uap di dalamnya terdapat tekanan udara luar dan dipakai untuk menampung gas
atau campuran gas termasuk udara baik dikempa menjadi cair dalam keadaan larut atau beku

92. Apa yang dimaksud dengan pesawat uap


suatu pesawat yang dibuat dan dipergunakan sebagai kelengkapan dari ketel uap dalam sistem
penggunaan uap yang dihasilkan oleh suatu ketel uap
93. Apa yang dimaksud dengan ketel uap
suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air di dalamnya menjadi uap dengan jalan pemanasan

94. Apa yang menyebabkan terjadinya peledakan pada ketel uap dan bejana tekan
● Ketel uap meledak karena kekurangan air dari batas yang sudah ditentukan
● bejana tekan meledak karena tidak mampu menahan tekanan gas yang ada di dalamnya
● over pressure
95. Apa saja perlengkapan Ketel uap tekanan tinggi
● Minimal dua gelas pedoman air
● minimal 2 alat pengisi
● dua tingkap pengaman yang berukuran cukup yang dipasang pada ada kamar uap atau punuknya
nya
● sekurang-kurangnya 1 pedoman tekanan
● keran Pembuang
● keterangan memakai pendes berukuran 40 mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya untuk
dipasangkan pedoman tekan coba
● pelat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J

96. apa saja perlengkapan Ketel uap tekanan rendah


● Minimal 1 gelas pedoman air
● minimal 1 alat pengisi
● satu pipa pengaman terbuka yang ujungnya berada pada tinggi batas air terendah, mempunyai
garis tengah ukuran dalam sekurang-kurangnya 50 mm dan mempunyai Jarak antara ujung ke
ujung diukur secara lurus paling besar 5 m
● keran Pembuang
● plat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J

97. Apa penyebabnya terjadi over heating


kekurangan air dibawah yang disyaratkan

98. Berapa besar tekanan hidrostatik pada ketel uap dengan tekanan:
4 Kg/ cm2 = 3 kg/ cm2 ( tekanan 5s/d 5 kg/ cm2 diuji dengan tekanan hidrostatis 2x)
7 Kg/ cm2 = 12 kg/ cm2 ( tekanan 5s/d 10 kg/ cm2 diuji dengan tekanan hidrostatis + 5 kg/cm2)
12 Kg/ cm2 = 18 kg/ cm2 ( tekanan >10 kg/ cm2 diuji dengan tekanan hidrostatis 0.5 x tenya)

99. Apa persyaratan ketel uap tanpa izin?


● Ketel uap mempunyai jumlah tidak melebihi 0,2 sebagai hasil kali dari jumlah luas pemanasannya
dalam M2 dengan jumlah tekanan sebenarnya yang tertinggi dalam kg/ cm2 kecuali bila tekanan
ini lebih besar dari 2 atmosfer
● bagi pemanas air yang dibuat dari pipa pipa yang mempunyai garis tengah ukuran dalam sebesar
50 mm atau kurang
● bagi pengering pengering uap yang tidak langsung bersatu dengan ketel uap nya yang dibuat dari
pipa pipa yang mempunyai garis tengah ukuran dalam sebesar 25 mm atau kurang

100. Kapan dilakukan pemeriksaan berkala untuk:


● Bejana tekan 5 tahun sekali
● ketel uap 2 tahun sekali
● Penguap 5 tahun sekali
● pengering uap 5 tahun sekali
● pemanas air 5 tahun sekali
● bejana uap 5 tahun sekali
101. apa yang diatur dalam permen nomor 1 tahun 1982 tentang bejana tekan
dalam pembuatan bejana tekan harus memiliki pengesahan tertulis atau gambar rencana bejana tekanan
yang akan dibuatnya dari direktur atau pejabat yang ditunjuk.
permohonan pengesahan gambar rencana bejana tekan harus diajukan dengan melampirkan an:
● Gambar rencana lengkap dengan penjelasan ukuran, tebal dinding, garis tengah
● bila ada sambungan dijelaskan ukuran dan tempat sambungan plat dan bahan yang bersangkutan
● disampaikan dalam rangkap 4 dan gambar di atas kalkir

102. Sebutkan jenis-jenis ketel uap yang anda ketahui


● Pemanas air
● pengering uap

103. Apa persyaratan untuk menjadi operator pesawat uap?


operator kelas 1:
● Sekurang-kurangnya SLTA jurusan mekanik, listrik atau IPA
● pengalaman di bidang pelayanan pesawat uap minimal 2 tahun
● berkelakuan baik dari kepolisian
● berbadan Sehat dari dokter
● umur minimal 23 tahun
● kursus operator paket A1 dan A2
● lulus ujian yang diselenggarakan oleh Depnaker yaitu Ditjen binawas

operator kelas 2
● Sekurang-kurangnya SLTP diutamakan teknik mekanik, listrik
● pengalaman sebagai pembantu operator minimal 1 tahun
● berkelakuan baik dari kepolisian
● berbadan Sehat dari dokter
● umur Minimal 20 tahun
● kursus operator paket A1
● lulus ujian yang diselenggarakan kan oleh Depnaker yaitu Ditjen binawas

104. apa saja pengaman bejana tekan


● pressure gauge
● level gauge
● termometer gauge

105. Bagaimana prosedur untuk mendapatkan izin pemakaian pesawat uap atau ketel uap, bejana tekan
pemeriksaan pertama dan pengujian atau sesuatu pesawat uap yang dilakukan oleh pemerintah atau
negara cara mendapatkan akte baru, bilamana akta semulanya hilang adalah diwajibkan membayar jumlah
biaya yang akan ditetapkan dalam peraturan pemerintah
● Memohon izin untuk menggunakan kan sesuatu pesawat uap harus menyediakan baik para pekerja
maupun alat-alat yang diperlukan untuk pemadatannya, kepada pegawai pemerintah atau ahli
yang mengerjakan pemadatan itu
● akibat buruk dari suatu pengujian ialah dibebankan atau dipertanggungjawabkan kepada yang
meminta pemadatan ini, kecuali bila pemadatan itu dilakukan tidak penuh kebijaksanaan
sebagaimana mestinya
● dalam hal yang terakhir yakni Bila pemadatan itu tidak dilakukan dengan sempurna dan
karenanya pesawat itu menjadi rusak, maka penggantian kerugian akan dibayar pemerintah
106. Jelaskan tentang ruang lingkup permen nomor 5 tahun 1985
perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran, pemakaian, perubahan dan atau perbaikan teknis serta
pemeliharaan pesawat angkat dan angkut

107. apa saja yang dapat menimbulkan kecelakaan pada pesawat angkat dan angkut
● Peralatan yang tidak layak dioperasikan
● pengusaha, pengurus dan operator belum memahami Ketentuan dan syarat-syarat keselamatan
kerja
● kurangnya sosialisasi peraturan dan perundang-undangan keselamatan kerja
● belum optimalnya pengawasan terhadap peralatan

108. Apa yang dimaksud dengan penggerak mula


yaitu mesin kalor ialah mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik

109. apa saja yang termasuk penggerak mula


mesin uap, turbin uap, mesin udara panas, turbin gas siklus tertutup, motor bensin, motor diesel, motor
gas, turbin gas, propulsi Pancar gas

110. kapan waktu pengujian penggerak mula


dilakukan 1 tahun sekali

111. Bagaimana prosedur mendapatkan izin pemakaian pesawat angkat dan angkut
● perusahaan membuat permohonan tertulis kepada kadis setempat, dengan lampiran yang
diperlukan
● Kadis setempat menyampaikan pemberitahuan dan lampirannya ke pegawai pengawas spesialis
mekanik
● pegawai pengawas dari dinas melakukan verifikasi dan pemeriksaan serta pengujian
● laporan pemeriksaan dan pengujian disampaikan kepada Kadis setempat dan pemerintah untuk
dikeluarkan izin pemakaian

112. Apa persyaratan operator angkat dan angkut


setelah mengikuti pembinaan dan pengujian dan mempunyai lisensi K3 operator pesawat angkat dan
angkut dan dinyatakan lulus ujian dan mendapatkan sertifikat operator pesawat angkat dan angkut

113. Bagaimana prosedur pengujian pesawat angkat dan angkut


● Kadis setempat menerbitkan surat pemberitahuan rencana pemeriksaan kepada pemakai pesawat
● pemakai pesawat mengusahakan agar pesawat dan perlengkapan siap periksa dan uji
● pegawai pengawas membuat dan menyerahkan laporan pemeriksaan dan pengujian pesawat
kepada Kadis setempat
● pegawai pengawas melakukan pencatatan pada lembar pengesahan pemakaian sesuai hasil
pemeriksaan dan pengujian

114. dari mana pengawasan K3 mekanik dimulai


perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau pengoperasian dan pemeliharaan
pesawat tenaga dan produksi
perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau pengoperasian dan pengujian
pesawat angkat dan angkut
operator yang mengoperasikan peralatan tersebut

115. Bagaimana dengan waktu pengujian


pesawat angkat dan angkut adalah 2 tahun
pesawat tenaga dan produksi adalah 5 tahun Selanjutnya 1 kali per tahun
116. Apa yang dimaksud dengan pesawat angkat diatas landasan dan diatas permukaan
pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan atau orang dengan menggunakan kemudi
baik di dalam ar-ra'd di luar pesawat dan bergerak di atas suatu landasan maupun permukaan

117. Apa yang dimaksud dengan pesawat angkat dan angkut


pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan, barang yang,
orang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan

118. ditujukan untuk apa dasar teknik K3 mekanik


pengendalian, pembinaan dan pengawasan atas penggunaan atau pengoperasian peralatan mekanik

119. Apa yang dimaksud dengan peralatan angkat menurut permen nomor 5 tahun 1985
alat yang yang dikonstruksi atau dibuat khusus untuk mengangkat naik dan menurunkan muatan

120. Apa yang dimaksud dengan alat angkutan jalan rel menurut permen nomor 5 tahun 1985
suatu alat angkutan yang bergerak diatas rel

121. apa saja bahaya dari pesawat angkat dan angkut


terguling, terjepit, peledakan atau kebakaran, tertimpa atau tertimbun, roboh

122. Bagaimana dengan pengujian pertama pesawat uap


● Verifikasi dokumen teknik yang disyaratkan untuk pembuatan
● pemeriksaan bahan baku atau material yang akan digunakan untuk pembuatan
● pemeriksaan pada saat dan atau pada akhir pekerjaan pembuatan
● pengujian
● pembelian data teknik pembuatan dan laporan pengawasan pembuatan untuk Komponen

123. Apa fungsi tingkap pengaman:


sesuatu alat yang bekerja secara otomatis membuka dan menutup tingkap atau katup nya tergantung pada
tekanan dan bagian yang dihubungkan dengan alat tersebut sehingga ruangan yang berhubungan dengan
alat itu dijamin dari kenaikan tekanan yang berlebihan

124. Bagaimana kalau ketel kekurangan air


menimbulkan bengkak atau pecah bahkan meledak akibat tidak dapat menstransfer panas
125. aku izin ketel uap yang awalnya dikeluarkan oleh Direktorat PNKK pusat sejak 1988 dikeluarkan
oleh siapa
menteri Tenaga Kerja transmigrasi

126. Apa saja perlengkapan ketel uap dengan tekanan 1/2 kg/ cm2
● Minimal 1 gelas pedoman air
● minimal 1 alat pengisi
● satu pipa pengaman terbuka yang ujungnya berada pada tinggi batas air terendah, mempunyai
garis tengah ukuran dalam sekurang-kurangnya 50 mm dan mempunyai Jarak antara ujung ke
ujung diukur secara lurus paling besar 5 m
● keran Pembuang
● plat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J

127. Kapan izin ketel uap diberikan


diberikan apabila pemeriksa dan pengujian atas pesawat uap dan pemeriksaan alat-alat perlengkapannya
memberikan hasil yang memenuhi syarat yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah
128. berdasarkan permen nomor 1 tahun 1988 setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan harus
memiliki apa saja
harus memiliki sertifikat hasil uji

129. untuk ketel uap dengan tekanan 2,5 kg / cm2 harus dilengkapi dengan apa
● Minimal dua gelas pedoman air
● minimal 2 alat pengisi
● dua tingkap pengaman yang berukuran cukup yang dipasang pada ada kamar uap atau punuknya
nya
● sekurang-kurangnya 1 pedoman tekanan
● keran Pembuang
● keterangan memakai pendes berukuran 40 mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya untuk
dipasangkan pedoman tekan coba
● pelat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12 J

130. Untuk dapat membuat pesawat uap dan bejana tekan persyaratan apa yang harus dipenuhi Ki
● Bahan konstruksinya harus kuat
● kekuatan tarik 35 kg / mm dan seterusnya
● angka regeng dalam proses harus sesuai dengan angka yang ditetapkan

131. Apa maksud dan tujuan permohonan pembuatan pesawat uap dan bejana tekan
untuk memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan pengawas yang berwenang untuk
mengetahui gambar-gambar pesawat yang memungkinkan perlu perubahan-perubahan

132. Apakah dibenarkan setiap teknisi di pabrik melayani ketel uap


tidak diperkenankan setiap teknisi mengoperasikan ketel uap karena yang berhak mengoperasikannya
adalah mereka yang memiliki surat izin

133. Apa yang harus dilakukan apabila ketel uap yang sedang beroperasi Akan dibersihkan
lebih dulu dimatikan selanjutnya didinginkan diperiksa Apakah udara di dalamnya cukup aman kemudian
dibersihkan

134. Apa tujuan pemeriksaan visual ketel uap yang masih baru
● Untuk mengetahui kebocoran dan kelayakan ketel uap tersebut
● Apakah sesuai dengan gambar ( ukuran)
● melihat saat kerusakan atau cacat saat pengangkutan

135. apa persyaratan Operator berdasarkan permen nomor 4 tahun 1985


operator pesawat tenaga produksi harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja.
operator dilarang meninggalkan tempat kerjanya pada pesawat tenaga dan produksi sedang operasi

136. Bagaimana dengan akibat buruk dari suatu proses pemadatan an


mengakibatkan kerusakan peralatan jikalau tidak melalui sistem prosedur yang telah dibuat. jika akibat
kesalahan pengawas dibebankan negara, jika ahli K3 dibebankan perusahaan. kalau bukan pengawas dan
K3 dibebankan perusahaan

137. Apa yang dimaksud alat pengaman pada pesawat tenaga dan produksi
suatu alat perlengkapan yang di Pasang permanen pada pesawat tersebut guna menjamin pemakaian
pesawat tersebut dapat beroperasi dengan aman

138. Apa yang dimaksud dengan alat pengaman K3 pada bidang atau peralatan mekanik bersifat
preventif
semua perlengkapan yang dipasang agar peralatan mekanik dapat beroperasi dengan aman untuk
mencegah terjadinya kecelakaan

139. Apa saja persyaratan pesawat uap yang akan kita operasikan?
Telah dilakukan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta izin pemakaian pesawat uap yang telah
diterbitkan

140. Apa yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan pesawat angkat dan angkut
pesawat angka dan angkut harus di uji di terlebih dahulu sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan

141. perlengkapan apa yang ada pada tangga kebakaran


● Tangga dalam gedung
● pintu tahan api
● lampu emergency
● pressurize fan / blower secara otomatis
● tanda exit

142. apa tahapan pengawas kegiatan konstruksi


● Kontrak kerjasama mencantumkan persyaratan K3
● peralatan berat yang akan dipakai harus Memiliki izin dari Depnaker
● operator yang akan mengoperasikan alat pesawat angkat dan angkut harus memiliki SIO dari
Depnaker
● harus ada pembeli pembekalan K3 pada operator dan pekerja yang akan dipekerjakan
● pembangunan konstruksi harus dalam pengawasan ahli K3 umum

143. Apa persyaratan perancah agar aman


● Pondasi perancah harus kuat
● konstruksi perancah harus kuat
● bahan perancah harus sesuai standar
● dilengkapi pagar pengaman
● tersedia peralatan K3

144. berapa tahun sekali SIO teknisi Life harus diperpanjang?


lima tahun sekali

145. apa Saja tahapan pelaksanaan konstruksi ?


● Perencanaan
● Pelaksanaan pembangunan Konstruksi
● Pengawasan Pembangunan konstruksi
● Wajib Lapor ketenagakerjaan
● an perlindungan Jamsostek pada tenaga kerja
● commissioning

146. siapa instansi yang berwenang menurut PUIL 2000?


DepnakerTrans Departemen pertambangan dan energi

147. Bagaimana bentuk pengawasan K3 konstruksi pembangunan?


● penerbitan izin konstruksi
● penerbitan akte pengawasan
148. Apa bahaya penyalur petir radio aktif?
mengandung bahaya radiasi

149. jenis detektor apa yang sesuai untuk ruangan genset?


heat detektor type Ritofprize

150. Apa persyaratan teknis instalasi penyalur petir?


● Instalasi petir harus kuat secara mekanik membentuk grounding maksimal 5 Ohm
● memiliki secara elektrik
● memiliki sambungan Ukur
● memenuhi perhitungan-perhitungan

151. Bagaimana persyaratan memadamkan api?


Harus meminimalisir resiko sekecil-kecilnya dan kebakaran untuk gedung bertingkat harus dapat
dipadamkan secara mandiri agar api tidak menjalar ke mana-mana

152. Apa potensi bahaya listrik?


bahaya sentuhan langsung dan sentuhan tidak langsung

153. Apabila terjadi kecelakaan pada kegiatan konstruksi, siapa penanggung jawabnya?
kepala proyek

154. Apa saja fungsi si Scaffolding


pelataran kerja atau platform yang dibuat sementara dan digunakan sebagai penyangga Tenaga Kerja,
bahan-bahan dan kerja kerja.

155. pengawasan K3 sarana bangunan dilaksanakan oleh siapa?


ahli K3 konstruksi bangunan dan pengawas dan pengawas K3 konstruksi bangunan

156. Apa tujuan membentuk unit K3 pada pekerjaan konstruksi


sebagai Forum Komunikasi di bidang K3 pada pekerjaan konstruksi antara pihak an kepala proyek, ahli
K3, mandor, tenaga kerja dll.

157. Apa dasar hukum pengawasan K3 konstruksi?


● UUD 1945
● UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
● permen nomor1 tahun 1980 tentang K3 konstruksi bangunan
● surat keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum nomor 174 tahun
1986 dan nomor 104 tahun 1986
158. apa dimaksud dengan sentuhan langsung
menyentuh pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan

159. Apa yang dimaksud dengan sentuh tidak langsung?


menyentuh pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan menjadi bertegangan karena
kebocoran isolator

160. Berapa nilai ohm tahanan sebaran tanah


maksimum 5 ohm

161. Apa alat yang mengukur tahanan sebaran tanah?


Earth tester
162. Berapa nilai tahanan isolasi kabel (ohm) untuk ruang kering?
1000 ohm/volt

163. Apa nama alat untuk mengukur tahanan isolasi?


meger atau Mega Ohm meter

164. Apa manfaat dari pembumian?


untuk menyalurkan arus petir atau kebocoran arus listrik ke bumi

165. Berapa besar tahanan isolasi lantai kerja minimal?


50 k ohm

166. Jelaskan tentang klasifikasi tegangan listrik


● Tegangan ekstra tinggi ( TET) > 500 KV
● Tegangan Tinggi (TT) > 35KV
● Tegangan menengah (TM) > 1000 V lebih atau sama dengan 35 Ma KVM
● tegangan rendah (TER) < 50V. < 50 VOLT AC basah < 120 V
● tegangan rendah 1000 V/ AV

167. undang-undang yang mengatur tentang K3 listrik?


UU Nomor 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf q: mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

168. keputusan menteri yang memperlakukan PUIL 2000?


keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 75 tahun 2002

169. Apakah SNI 04-0225-2000 termasuk wajib atau sukarela, Mengapa Berikan penjelasan?
termasuk wajib karena peraturan keputusan tenaga kerja nomor 75 tahun 2002 memperlakukan PUIL an

170. dimana ruang lingkup pengawasan K3 listrik?


di UU No 1 Tahun 1970 Bab 2 Pasal 2 ayat 2 huruf q

171. Permenaker mana yang mengatur tentang Instalasi penyalur petir?


Permenaker No 2 tahun 1989

172. instalasi petir seperti apa yang diatur dalam permen tersebut?
Insta seperti penyalur petir konvensional Franklin

173. terdiri dari apa sistem penyalur petir?


instalasi penyalur petir adalah seluruh sarana saluran petir terdiri atas penerima ( Air terminal/rod)
terminal, penghantar penurun ( down konduktor) , elektroda bumi termasuk seluruh perlengkapan lainnya
yang merupakan satu kesatuan berfungsi untuk menangkap muatan petir dan menyalurkan ke bumi

174. Apa fungsi dari kotak sambung?


untuk mengukur tahanan sebaran tanah

175. jumlah minimal hantaran penurunan dalam satu sistem penyalur petir?
paling sedikit Harus mempunyai dua buah penghantar penurunan

176. berapa ukuran penghantar minimal dari penyalur petir?


ukuran penampang sekurang-kurangnya 50 mm dan tebal serendah-rendahnya 2 mm
177. berapa sudut perlindungan dari sistem Franklin?
suatu kerucut yang yang mempunyai sudut Puncak 112 derajat

178. Jelaskan tentang sistem proteksi petir eksternal dan tidak langsung?
ekssternal adalah sistem instalasi proteksi petir dengan cara manfaatkan kolom-kolom gedung bertingkat
tinggi untuk pembumian, menggunakan pancang pada kolom-kolom tersebut. Sambungan antar kolom
besi betonnya harus berhubungan secara elektrik

179. Jelaskan tentang sistem proteksi petir eksternal dan internal?


eksternal adalah sistem proteksi terhadap sembaran langsung dengan cara memasang konduktor di bagian
atas objek yang dilindungi dengan instalasi penyalur petir
internal adalah sistem proteksi terhadap sebaran petir secara tidak langsung, misalnya imbas melalui
grounding listrik, menyambar bagian listrik sehingga jaringan listrik bertegangan listrik

180. Apa yang dimaksud dengan sembaran langsung dan tidak langsung?
langsung adalah langsung kepada objek menggunakan Penangkal petir eksternal
tidak langsung adalah tidak langsung pada objek melalui sesuatu penangkal petir internal proteksi

181. pembagian tentang kelas perlengkapan


● Perlengkapan kelas 0
● perlengkapan kelas I
● perlengkapan kelas II
● perlengkapan kelas III

182. Permenaker yang mengatur tentang liFt?


Permenaker nomor 3 tahun 1999 pasal 27 t

183. kapan lift dilakukan pemeriksaan atau pengujian?


permen nomor 3 tahun 1999 bab 4 pasal 30 bahwa setiap lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji
terlebih dahulu Sesuai dengan standar uji yang ditentukan. pemeriksaan dan pengujian sebagaimana
dimaksud pada 1 dilakukan pegawai pengawas dan atau ahli K3 dan dilaksanakan sekurang-kurangnya 1
tahun sekali

184. Apa yang dimaksud dengan proteksi kebakaran aktif?


● Sistem proteksi kebakaran yang menggunakan atau membutuhkan energi

185. Apa saja yang termasuk proteksi aktif


● Man of escape ( Jalan penyelamatan)
● Fire retardant
● smoke control

186. Apa yang dimaksud dengan proteksi kebakaran pasif?


sistem proteksi yang tidak menggunakan energi

187. apa saja yang termasuk dengan proteksi kebakaran pasif?


● mean of escape (Jalan penyelamatan)
● treatment / clothy Fire retardant
● sarana pengendalian asap
● sarana evakuasi
● sistem pengendalian asap dan api
● evakuasi dan Rescue
188. permen yang mengatur tentang APAR?
permen nomor 4 tahun 1980 pasal 3

189. Apa maksud dan tujuan pengujian kualitas APAR?


● Untuk mengetahui dan memastikan kualitas Apar sesuai dengan peruntukannya
● untuk mengetahui bahwa Apar dapat berfungsi dengan baik setiap Bila terdapat keadaan darurat
kebakaran

190. sistem pompa kebakaran untuk hidran atau sprinkle terdiri dari pompa apa saja?
pompa jockey, Pompa utama dan pompa cadangan

191. Terdiri dari apa saja Sistem deteksi kebakaran?


● Detektor untuk mendeteksi kebakaran secara otomatis
● tombol manual dioperasikan secara manual yang dilindungi dengan kaca, yang dapat diaktifkan
secara manual dengan memecahkan kaca terlebih dahulu, Apabila ada yang melihat kebakaran
tetapi detektor otomatis belum bekerja
● Panel kendali adalah pusat pengendali Sistem deteksi dari alarm yang dapat mengidentifikasikan
sinyal input dari detektor maupun tombol manual dan mengaktifkan alarm tanda kebakaran
● sinyal alarm sebagai indikasi adanya bahaya kebakaran dapat didengar berupa bel berdering,
sirene atau yang dapat dilihat berupa lampu
● sistem Instalasi Alarm Kebakaran otomatik titik yang dapat diintegrasikan dengan peralatan yang
ada di dalam bangunan yang bersangkutan antara lain Lift, AC, Pressurezed fan, indikator aliran
Sistem sprinkle dan lain-lain

192. untuk suhu yang berubah-rubah jenis detektor apa yang sesuai?
detektor panas ROR

193. apa Yang dimaksud dengan sistem pemadaman total flooding system?
pemadaman serentak otomatis menggunakan gas

194. Apa yang dimaksud dengan preuraise fan untuk tangga kebakaran?
sampai menahan asap tidak masuk ke tangga kebakaran

195. apa tujuan dari klas api kebakaran?


untuk menentukan jenis media pemadaman yang sesuai

196. apa maksud tulisan ABC pada tabung APAR?


untuk pemadaman jenis A,B,C atau multi purpose

197. kepmenaker nomor 186 tahun 1999 mengatur tentang apa?


tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja

198. apa yang dimaksud dengan evakuasi?


usaha menyelamatkan diri sendiri dari tempat berbahaya menuju ketempat yang aman

199. bagaimana dengan pemadaman jenis halon?


yaitu media yang bekerja secara kimia memotong rantai reaksi pembakaran yaitu mengikat unsur2 carbon
dan hydrogen yang berdiri bebas dan sifat ikatannya sangat kuat sehingga akan menghentikan rantai reaksi
pembakaran secara kimia. Sifat lain yang memiliki adalah sifat radikal sehingga akan bereaksi secara
berantai.
200. apa saja prinsip pemadaman api kebakaran?
menghilangkan salah satu atau unsur dalam proses nyala api yaitu:
● pendinginan (cooling) dengan menyemprotkan air
● menutup bahan yang terbakar
● mengurangi oksigen (dillution) misalnya menyemprotkan CO2
● memutus mata rantai reaksi api (mencekik) dengan media kimia

201. berapa tekanan pengujian hydrostatics test untuk APAR dengan tekanan:
● 10 kg/cm2 = 1,5 x 10 = 15
● 12 kg/cm2 = 1,5 x 12 = 12
● 15 kg/cm2 = 1,5 x 15 = 22,5
202. berapa tahun sekali hydrostatic test dilakukan untuk APAR jenis CO2?
10 tahun setelah itu per 5 tahun

203. total flooding system untuk pemadaman kebakaran apa saja?


untuk pemadaman pada tempat kerja yang barang2nya sangat vital dan sulit penggantinya

204. Sebutkan tugas kewajiban dan kewenangan ahli K3 umum


kewajiban:

a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai dengan bidang


yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. untuk ahli K3 di tempat kerja 1 kali dalam 3 bulan kecuali ditentukan lain
2. untuk ahli K3 di Perusahaan yang memberikan jasa dibidang K3 setiap saat setelah
selesai melakukan kegiatannya
C. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan atau instansi yang didapat
berhubung dengan jabatannya

Wewenang

a. memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan


b. meminta keterangan dana atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat
kerja dengan keputusan penunjukannya
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan
serta pembinaan K3 yang meliputi:
1. Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
2. keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan Lainnya
3. penanganan bahan-bahan
4. proses produksi
5. sifat pekerjaan
6. lingkungan kerja

205. sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 1
tahun 1970
hak dan kewajiban tenaga kerja

a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja
b. memakai alat alat perlindungan diri yang diwajibkan
c. memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan
d. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat K3 serta APD yang yang diwajibkan
diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan

206. Jelaskan bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai Permenaker nomor
3 tahun 1982
cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan Kerja dipimpin dan dijalankan oleh seorang dokter
dan disetujui oleh direktur

-. tugas pokok pelayanan kesehatan

a. pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan khusus


b. pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan, lingkunan kerja, seni, untuk
kesehatan tenaga kerja
c. pencegahan dan pengobatan ter ithadap penyakit umum dan PAK
d. pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
e. pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dalam pertolongan pertama
f. memberikan perencanaan, pemilihan APD dan pemberian gizi dalam penyelenggaraan di
tempat kerja
g. membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan dan PAK
h. pembinaan untuk tenaga kerja yang mengalami kelainan tertentu dalam kesehatan
i. memberikan laporan berkala
-. penyelenggaraannya dilakukan sesuai dengan keadaan

207. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


● Penyakit akibat kerja = PAK= setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja ( permen tenaga kerja dan Transmigrasi nomor 1 tahun 1981
● kecelakaan kerja = suatu kejadian yang tidak terduga dan tidak dihendaki yang membuat proses
yang telah diatur menjadi kacau dan menimbulkan kerugian atau korban ( permen tenaga kerja
dan dan Transmigrasi si nomor 3 tahun 1998

208. jelaskan lima prinsip dasar SMK 3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan yang
mewajibkan setiap perusahaan menerapkan SMK 3
A. penetapan kebijakan K3
B. Perencanaan K3

C, pelaksanaan rencana K3

D. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3

E. peninjauan dan peningkatan kinerja K3

209. sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus atau pengusaha di tempat kerja dalam rangka
mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran berdasarkan permenaker nomor 186 tahun 1999
A. Pengendalian setiap bentuk energi

B. penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

C. pengendalian penyebaran asap, panas dan gas

D. pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja

E. penyelenggaraan pelatihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala

F. memiliki buku rencana penanggulangan kebakaran

210. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang instalasi listrik
dan penanggulangan kebakaran dan sebutkan peraturan perundangan K3 yang terkait
ruang lingkup listrik=

a. pengawasan K3 listrik di tempat kerja


b. pengawasan K3 sistem proteksi petir
c. pengawasan K3 pada lift

dasar hukum=

a. UU Nomor 1 Tahun 1970


b. Kepnaker nomor 75 tahun 2002
c. Permenaker nomor 2 tahun 1989
d. Permenaker nomor 3 tahun 1999
e. keputusan Dirjen nomor 407 tahun 1999
f. keputusan Dirjen nomor 311 tahun 2002

ruang lingkup kebakaran=

a. pengawasan sarana dan instalasi tanggap darurat kebakaran


b. pengawasan unit tanggap darurat kebakaran
c. pengawasan resiko dan bahaya kebakaran
dasar hukum=

a. UU Nomor 1 Tahun 1970


b. Permenaker nomor 4 tahun 1980
c. Permenaker nomor 2 tahun 1983
d. Permenaker nomor 2 tahun 1989
e. keputusan menteri nomor 75 tahun 2002
f. keputusan menteri nomor 186 tahun 1999
g. instruksi kepmenaker nomor 11 tahun 1997

211. jelas ruang lingkup pengawasan k3 di bidang konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan
perundangan K3 yang terkait
ruang lingkup konstruksi

a. karakteristik kegiatan proyek konstruksi bangunan


b. jenis-jenis bahaya pada kegiatan konstruksi bangunan
c. unsur-unsur terkait pada kegiatan konstruksi bangunan
d. strategi penerapan K3 pada proyek konstruksi bangunan
e. Elemen program K3 pada proyek konstruksi bangunan
f. pengawasan pelaksanaan K3 pada proyek konstruksi bangunan
g. Personil dan peralatan pada proyek konstruksi bangunan an
h. Inspeksi rutin internal pada proyek konstruksi bangunan

dasar hukum=

a. UU Nomor 1 Tahun 1970


b. uu nomor 13 tahun 2003
c. Permenaker nomor 1 tahun 1960
d. instruksi menaker Nomor 1 Tahun 1992
e. SKB menaker dan menteri PU ke 174 tahun 1986 dan nomor 104 tahun 1986
f. surat edaran Dirjen binawas nomor 13 tahun 1998
g. surat Dirjen binawas nomor 147 tahun 1997

212. Apa kewajiban operator pesawat uap apabila ketel uap sedang dalam keadaan beroperasi sesuai
dengan permenaker Permenaker No 1 tahun 1998
a. dilarang meninggalkan tempat kerja selama pesawat uapnya dioperasikan
b. melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi dari pesawat uap alat-alat pengaman dan alat
perlengkapan lainnya
c. operator harus mengisi buku laporan pengoperasian pesawat uap yang bersangkutan selama
melayani pesawat uap
d. apabila pesawat uap dan alat-alat Pengaman perlengkapannya tidak berfungsi dengan baik maka
operator harus segera menghentikan pesawatnya

213. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya ditempat kerja
berdasarkan kepmennakertrans nomor 187 tahun 1999
a. Adanya ahli K3 kimia dan petugas chemical
b. menyediakan MSDS di area kerja yang berhubungan dengan bahan kimia
c. melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan yang berhubungan dengan bahan
minimal 1 kali per tahun
d. melaporkan jenis bahan kimia beserta identifikasi bahaya dan penilaian resiko
e. menyiapkan ruang atau lokasi khusus untuk penyimpanan bahan kimia
f. penyimpanan bahan kimia berdasarkan jenis dan pemberian label
g. penyediaan APD karyawan yang berhubungan dengan bahan kimia

214. Tugas kewajiban dan kewenangan ak3 umum =


a. memasuki tempat kerja
b. meminta keterangan keadaan K3 perusahaan
c. memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan syarat syarat
pembinaan K3 antara lain
● Keadaan dan fasilitas kerja
● keadaan mesin pesawat, alat kerja, instalasi peralatan
● penanganan bahan
● proses produksi
● sifat pekerjaan
● Cara kerja
● lingkungan kerja

215. kecelakaan kerja dan PAK


a. penyakit kerja (PAK) = penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
b. kecelakaan kerja = kecelakaan yang terjadi dengan cara yang tidak terduga semula dan tidak
direncanakan yang mengakibatkan kerugian harta benda maupun jiwa

216. tujuan dan tugas P2K3 Serta dasar hukumnya=


a. Tugas = membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus
mengenai masalah K3
b. Tujuan = supaya tidak ada saling melempar tanggung jawab
c. dasar hukumnya = permen nomor 155 tahun 1984

217. kewajiban dan hak tenaga kerja menurut UU Nomor 1 Tahun 1970
a. Kewajiban =
● Mentaati aturan perusahaan
● memberi keterangan yang benar
● Memakai APD
b. Hak =
● Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan
● menyatakan keberatan kerja bila syarat K3 dan APD tidak memenuhi syarat-syarat

218. tujuan penerapan smk3 pada perusahaan=


berdasarkan PP Nomor 50 Tahun 2012

a. meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana


b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan PAK dengan melibatkan unsur manajemen
pekerja, Serikat Pekerja
c. terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif

219. lima prinsip dasar smk3 dan dasar hukum =


berdasarkan PP 50 tahun 2012

● Penetapan kebijakan K3
● perencanaan K3
● pelaksanaan perencanaan K3
● Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
● peninjauan dan peningkatan kinerja

220. Bagaimana cara mendeteksi PAK =


berdasarkan permen 1 tahun 1981

untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit akibat kerja perlu dilakukan dua hal yaitu monitoring
kesehatan tenaga kerja melalui pemeriksaan kesehatan dan pemantauan atau monitoring lingkungan
kerja terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga kerja

221. Apa peran saudara sebagai ahli K3 dalam program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja?
berdasarkan keputusan menteri nomor 68 tahun 2004 pasal 2 ayat 2

untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS di tempat kerja
sebagaimana dimaksud dalam keputusan KEPMENAKERTRANS nomor 68 tahun 2004 tentang
pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS di tempat kerja pengusaha wajib :

● Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS
● mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan cara
menyebarluaskan informasi dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
● memberikan perlindungan pada pekerja atau buruh dengan HIV atau AIDS dari tindak dan
perlakuan diskriminatif
● menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar yang
berlaku

222. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus atau pengusaha di tempat kerja dalam mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran berdasarkan KEPMENAKER nomor 186 tahun 1997
● Pengendalian setiap bentuk energi
● penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
● pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
● pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
● penyelenggaraan pelatihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
● memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang
memperkerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja atau tempat kerja yang berpotensi bahaya
kebakaran sedang dan berat

223. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik


berdasarkan keputusan Dirjen nomor 48 tahun 2015

● Gagal kerja jantung


● gangguan pernafasan
● kerusakan sel
● Terbakar

224. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 di bidang konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan
perundangan K3 yang terkait
berdasarkan permen nomor 1 tahun 1980 pasal 3 ayat 3

melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja,
pertolongan pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan

225. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya di tempat kerja
berdasarkan KEPMENAKERTRANS nomor 187 tahun 1999
● Mempekerjakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja
non shift sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila dikerjakan dengan sistem kerja shift sekurang-
kurangnya 5 orang
● mempekerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang
● membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar
● melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
● melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali
● melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2
bulan sekali
● melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

226. Uraikan Latar Belakang dikeluarkannya UU No 1 tahun 1970


Latar belakang dari dikeluarkannya Undang - Undang Nomor 1 Tahun1970 adalah :
 Veiligheids Reglament 1910 ( VR 1910, Stbl No. 406 ) sudah tidak sesuai lagi.
 Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri / pabrik.
 Setiap tenaga kerja harus mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan kesejahteraan.
 Setiap orang lain yang berada ditempat kerja atau sekitarnya perlu dijamin keselamatannya.
 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.
 Perkembangan teknologi atau IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaan.
 Sifat represif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagi.    

227. Siapa yang melakukan pengawasan K3 berdasarkan UU No 1 tahun 1970 dan sebutkan
PERMENnya. Jelaskan mekanisme pengawasan terhadap ditaatinya Undang-Undang No 1 tahun 1970
yang dilakukakan oleh AK3U.
Direktur--->sebagai Pelaksana Umum (79/men/1977)
Pegawai Pengawas---> Menjalankan pengawasan langsung (Permen No. 03/Men/1978 dan
Permen No. 03/Men/1984)
Ahli K3---> Menjalankan penagawasan langsung (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
4/Men/1992)
Mekanisme pengawasan oleh AK3 Umum yaitu, mengawasi langsung terhadap ditaatinya
Undang-undang Keselamatan Kerja beserta peraturan pelaksanaanya termasuk:
 Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat-alat serta peralatan lainnya, bahan-bahan
dan sebagainya;
 Lingkungan;
 Sifat pekerjaan;
 Cara kerja;
 Proses produksi.

228. Jelaskan bahaya faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam
melakukan pekerjaan terutama yang ada di perusahaan saudara.
meliputi faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, faktor ergonomi, dan faktor psikologi. 
Faktor fisik. Faktor fisik misalnya karena suara yang tinggi/bising bisa menyebabkan ketulian,
temperatur/suhu yang tinggi dapat menyebabkan berbagai keluhan dan penyakit mulai dari yang ringan
sampai berat misalnya; hyperpireksi, heat cramp, heat exhaustion, heat stroke,

b. Faktor Kimia. Penggunaan bahan kimia tersebut berpotensi menimbulkan bahaya misalnya kebakaran,
peledakan, iritasi dan keracunan. Bahan kimia tersebut dapat berupa zat padat, cair, gas, uap maupun
partikel. Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh dapat secara akut maupun kronis. Keracunan akut sebagi
akibat absorbsi bahan kimia yang dalam

c. Faktor Biologi. Berbagai Faktor biologi misalnya virus, bakteri, parasit, cacing, jamur dan lain-lain,
dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Dilaporkan adanya pekerja yang menderita penyakit malaria,
filariasis pada pekerja di lapangan, penyakit hepatitis, tbc pada petugas kesehatan dan lain-lain.

d. Faktor Fisiologi (Ergonomi). Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti bekerja dengan
membungkuk akan menyebabkan sakit otot, sakit pinggang dan cedera punggung, juga dapat
mengakibatkan perubahan bentuk tubuh. Pada kontruksi mesin yang kurang baik juga akan menyebabkan
berbagai penyakit akibat kerja. .

229. Sebutkan definisi dari : a. Kecelakaan Kerja b. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
 Kecelakaan Kerja menurut
Permen 3/98 : "suatu kejadian (event) yg tdk dikehendaki dan tdk diduga semula yg dpt
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda."
UU 3 th 1992 : "Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit
yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui."

 Penyakit Akibat Kerja (PAK) Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja

230. Jelaskan langkah-langkah saudara (AK3U) dalam melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja di
Perusahaan suadara.
Proses Investigasi yang dilakukan :

 Tanggapi secepatnya secara positif. (Supervisor)


 Kumpulkan semua informasi yang berkaitan. (Supervisor & dibantu Safety
Officer, bila diperlukan)
 Analisa semua penyebab penting. (Supervisor & dibantu HSE Officer, bila
diperlukan)
 Laporkan penemuan-penemuan dan rekomendasikan yang diperlukan.
(Supervisor)
 Kembangkan dan tuangkan saran-saran perbaikan dan lakukan tindakan.
(Department Manager, OHS Department)
 Teruskan untuk proses lebih lanjut. (Dept. Manager dan OHS Dept.)
231. Sebutkan kewajiban pengurus yang diatur dalam UU No 1 Tahun 1970.
 Answer :
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan
kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya
yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat
dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat
dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja.

232. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970.
Hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970 yaitu untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan
kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan
kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat dipertanggung jawabkan.

233. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan pesawat uap
di Indonesia. Sebutkan nama-nama pesawat yang tergolong pesawat uap menurut peraturan tersebut.
Answer :
Peraturan Uap (Stoomverordening)  Tahun 1930
Yang tergolong pesawat uap yaitu :
- Pemanas-pemanas air diperuntukan guna mempertinggi temperature dari air
pengisi untuk ketel-ketel uap dengan jalan pemanasan dengan hawa
pembakaran
- Pengering-pengering uap diperuntukan guna mempertinggi temperature dari uapnya,
dengan jalan pemanasan dari hawa pembakaran.
- Penguap-penguap diperuntukan guna membuat air sulingan dengan jalan
pemasanan dengan uap
- Bejana-bejana uap kedalam mana langsung atau tidak langsung dimasukkan uap dari
ketel uapnya, terkecuali pesawat-pesawat yang disebut dalam ayat (c)
- PIpa-pipa uap penghubung termasuk bejana-bejana uap hanya bila garis tengah
ukuran dayanya melebihi 450 mm
- Cylinder-cylinder dan salut-salut uap dari mesin-mesin uap tidak termasuk bejana
uap
- Pipa-pipa uap diperuntukan guna memanasi bahan cari pula tidak termasuk
bejana-bejana uap

234. Mengapa seorang operator peralatan pesawat yang membahayakan, dalam mengoperasikan harus
mendapat lisensi dari Depnaker? Karena berdasarkan Permen No. PER.05/MEN/1985 ttg PAA bahwa
perlu perlindungan atas K3 setiap tenaga kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian,
persyaratan PAA. Karena operator peralatan / pesawat yang membahayakan harus memiliki kemampuan
dan ketrampilan khusus sesuai dengan peralatan/ pesawat yang dioperasikan.
Operator tersebut di atas dimaksudkan agar dapat menjamin keselamatan dirinya sendiri dan teman
kerjanya ( orang lain) , keamanan pengoperasian peralatan / pesawat dan menjaga keamanan lingkungan
kerjanya sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan.
Untuk memenuhi hal tersebut di atas dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka
operator peralatan/ pesawat yang membahayakan harus mendapat kan lisensi dari DEPNAKERTRANS.
235. Jelaskan ruang lingkup Pengawasan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.
A. Ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan (sarana, tenaga, organisasi)
b. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja (awal, berkala, khusus, purna bakti)
c. Pelaksanaan P3K (petugas, kotak  da nisi kotak P3K)
d. Pelaksanaan gizi kerja
e. Pelaksanaan pemeriksaan syarat – syarat ergonomic
f. Pelaksanaan pelaporan (PAK, PKK, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja)
B. Ruang lingkup pegawasan Lingkungan Kerja
a. Penanganan bahan kimia berbahaya (Kep.187/Men/1999 dan SE No.1 tahun 1997 NAB kimia di tempat
kerja)
b. Lingkungan kerja ( Kepmenaker No 5/men/1999 NAB Fisika di tempat kerja dan PMB No 7 tahun 1964
syarat kebersihan serta penerangan di tempat kerja
c. Penggunaan pestisida (PP No 7 tahun 1973 P4 pestisida dan Permenaker No 3/Men/1986 K3 tempat
kerja yang mengelola pestisida)
d.  Limbah industry di tempat kerja (UU No 1 tahun 1970)
e.  Hygiene industry (PMP No 7 tahun 1964)
 f.  APD (Instruksi Menaker No 2/M/BW/BK/1984 pengesahan APD)

236. Sebutkan ruang lingkup K3 bidang Konstruksi Bangunan.


Bab II Psl 2 (1) : K3 di segala tempat kerja di darat, di dalam tanah, permukaan air, di dalam air,
maupun di udara dalam wilayah RI.
Ket. Psl 2 (2) :
(c.) Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan2 pengairan, saluran atau
persiapan
(i.) Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, di atas permukaan tanah atau perairan. (k.) Dilakukan
pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh
atau terperosok, hanyut atau terpelanting (m.)Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu,
kotoran, api, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran

237. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Mekanik.


a. Penggerak Mula :
mesin kalor yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik,
terdiri dari Motor Diesel, Motor Bensin, Turbin Gas, Turbin Uap, Turbin Air, Kincir Angin/Air.
b. Perlengkapan Transmisi Tenaga Mekanik :
pemindah daya dari mesin, terdiri dari Transmisi Poros, Transmisi Sabuk, Transmisi Cakra,
Transmisi Roda Gigi, Transmisi Rantai, Transmisi Kopling.
c. Mesin Perkakas Kerja :
i. Mesin Perkakas kerja gerak utama berputar :
Mesin Asah, Mesin Poles, Mesin Pelicin, Mesin Bor, Mesin Bubut, Mesin Rol, Mesin
Rol Penggiling, Mesin Rol Penghancur, Mesin Gergaji Kayu.
ii. Mesin Perkakas kerja gerak utama lurus :
Mesin Kempa, Mesin Palu Kempa, Mesin Pres, Mesin Gunting, Mesin Ketam, Mesin
Pon, Mesin Gergaji Pita dan Bundar, Mesin Ekstrator Pemisah dan
Pengering Sentrifugal, Mesin Belah, Mesin Pengayak dan Pemilih, Mesin Penyaring Pasir
(Pengecoran Logam), Mesin Rotasi (Pengecoran Logam), Mesin Penyaring Pasir
Pneumatik, Penuang Cairan Logam, Kereta Pembawa Kayu Log.
d. Mesin Produksi
Mesin Pemintal, Mesin Penenun, Mesin Pengisi dan Penutup Botol-botol Minuman, Mesin
Otomatis atau Semi Otomatis Pengisi Pengungkit Perapat dan Pengampuh Kaleng, Mesin
Pembungkus, Mesin Pemaku, Mesin Opening Pada Pabrik Tekstil, Mesin Carding Pada Pabrik
Tekstil.
e. Dapur :
Dapur Tinggi, Dapur Pelebur Besi Baja (Dapur Busur Listrik, Induksi, Marten, Cupola),
Dapur Pemanasan.

238. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Listrik dan Penanggulangan Kebakaran


 Ruang Lingkup Pengawasan K3 Listrik
 Pengawasan K3 Listrik di Tempat Kerja
 Pengawasan K3 sistem Proteksi Petir
 Pengawasan K3 Pesawat Lift
 Ruang Lingkup Penanggulangan Kebakaran
Psl. 2 -> Mengatur K3 di Tempat kerja : di darat, dalam tanah, permukaan air. dalam air dan
di udara di wilayah kekuasaan hukum. RI

239. Mengapa Tenaga Kerja yang diperkerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan pemeriksaan
awal dan berkala baik fisik maupun mental?

Answer :
Hal tersebut dilakukan agar perusahaan bisa mendapatkan pekerja yang sehat baik fisik
maupun mental demi keselamatan pekerja dan produksi dari perusahaan tersebut.
Sedangkan pemeriksaan berkala bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dari tubuh
pekerja yang mungkin timbul akibat dari pekerjaan yang selama ini dilakukan di
perusahaan

240. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara di bidang mekanik, pesawat
uap dan bejana tekan !
a. Mekanik – PTP, PAA dan operator Pesawat uap
– manometer tidak berfungsi dengan baik     
-  Air pengisi ketel tidak terlalu banyak
-  Safety valve tidak berfungsi dengan baik     
-  Pompa air tidak berfungsi
-  Gelas duga tidak berfungsi dengan baik

   b. Bejana Tekan


-  bahaya kebakaran                      -  bahaya peledakan
-  bahaya keracunan                      -  bahaya cairan dingin
-  bahaya pernapasan/tercekik

241. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara di lakukan reksa uji oleh pegawai pengawas
Spesialis K3 listrik ?
Karena instalasi listrik tersebut perlu diperiksa kelayakannya. Pemakaian peralatan secara terus menerus
dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan tersebut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan
pengujian oleh ahli yang berkompeten di bidang peralatan yang akan di uji untuk memastikan bahwa alat
terusebut masih layak untuk di gunakan.   Untuk resistansi isolasi                                       
      -  Untuk mendapat izin dari instansi yang berwenang
      -  Untuk pengujian sistem proteksi
      -  Untuk pemeriksaan&pengujian instalasi listrik

242. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik secara teoritis
maupun praktek di perusahaan saudara ?
-   Pendinginan (Cooling)                 
-   Mengurangi bahan (Stavation)
-   Penyelimutan (Smothering)        
-  Memutuskan rantai reaksi api (Mencekik)
-  Melemahkan (Dilution)

1) . Sasaran yang harus di lindungi :


a. Tenaga kerja & lingkungan
b. Proses produksi
c. Peralatan
2) . Penjabaran Pasal 3 ayat (1) huruf b,d,& q
3) . Pengendalian energi seperti Kep. 187/Men/1999
4) . Peraturan Khusus EE, K, SNI PUIL, dll.
5) . Penerapan sistem proteksi kebakaran Per. 04/Men/1980 & Per. 02/Men/1983
6) . Penerapan management kebakaran sesuai Kep. No. 186/Men/1999

243. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan sebagai landasan
hukum yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3.
1. Penetapan Kebijakan K3
2. Perencanaan Penerapan
K3 3. Penerapan K3
4. Pengukuran, Pemantauan, dan Evaluasi Kinerja K3
5. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3 secara
berkesinambungan

244. Sebutkan Tugas Ahli K3 Umum !


a. Membantu mengawasi pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
b. Memberikan laporan kepada mentri/pejabat yang ditunjuk
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/institusi

245. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 dan sebutkan landasan hukum opembentukan P2K3
tugas = memberikan saran dan pertimbangan dibidang k3 kepada pengusaha/pengurus  tempat kerja
baik diminta atau pun tidak.
Fungsi = - Menghimpun dan mengolah data
    - Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada TK :
    Factor bahaya
    Factor yg mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
    APD
    Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
Landasan hukum =
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 10
Permenaker No. Per 04/Men/1987
Permenaker No. Per 02/Men/1992

246. Sebutkan kejadian atau peristiwa yang termasuk kategori kecelakaan kerja menurut
Permen No. 03/Men/1998!
 Answer:
- Kecelakaan Kerja
- Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah
- Kejadian berbahaya lainnya

247. TugasKewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum (Permen 02 Tahun 1992)


TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan
serta pembinaan K3

248. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batasbatas
yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

249. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku

250. Apa kewajiban operator pesawat uap apabila ketel uap sedang dalam keadaan
beroperasi sesuai dengan Permenaker No. PER-01/MEN/1988?
1) Dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama pesawat uapnya dioperasikan.
(2) Melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi/kemampuan kerja serta merawat pesawat uap, alat-
alat pengaman dan alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya pesawat uap yang
dilayaninya.
(3) Operator harus mengisi buku laporan harian pengoperasian pesawat uap yang bersangkutan selama
melayani pesawat uap meliputi data tekanan kerja, produksi uap, debit air pengisi ketel uap, pH air,
jumlah bahan bakar dan lain-lain, serta tindakan operator yang dilakukan selama melayani pesawat uap
yang bersangkutan.
(4) Apabila pesawat uap dan atau alat-alat pengaman/perlengkapannya tidak berfungsi dengan baik atau
rusak, maka operator harus segera menghentikan pesawatnya dan segera melaporkan pada atasannya.
(5) Untuk operator kelas I disamping kewajiban tersebut pada ayat (1), (2), (3) dan (4) juga wajib
mengawasi kegiatan dan mengkoordinir operator kelas II.
(6) Operator kelas I bertanggung jawab atas seluruh unit instalasi uap.
(7) Pemakaian pesawat uap dimana menurut peraturan ini tidak diperlukan operator kelas I, maka
operator kelas II atau salah satu operator kelas II yang ditunjuk oleh perusahaan bertanggung jawab atas
seluruh instalasi uap.
(8) Segera melaporkan kepada atasannya apabila terjadi kerusakan/peledakan atau gangguan-gangguan
lain pada pesawat uap, penyalur uap dan alat-alat perlengkapannya.
(9) Membuat laporan bulanan pemakaian pesawat uap kepada P2K3 di perusahaan yang bersangkutan.

251. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam


mengurangi kebakaran! Sesuai dengan Kepmen 186 Tahun 1999 Pasal 2
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm dan pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempunyai karyawan melebihi 50 orang tenaga kerja atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat

252. Jelaskan Ruang Lingkup Pengawasan K3 di bidang Konstruksi bangunan dan


sebutkan Peraturan dan Perundangan Terkait!
Berdasarkan Permen No.1 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat (3)
Melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan, kebakaran, peledakan, PAK,
Pertolongan Pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyeamatan.

253. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalian bahan kimia berbahaya di


tempat kerja berdasarkan Permenakertrans No. 187 Tahun 1999:
a. Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
dengan sistem kerja Non Shift sekurang-kurangnya 2 orang apabila
diperkerjakan dengan system kerja shift seurang-kurangnya 5 orang
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 Orang
c. Membuat dokumen pengendalian dengan potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakuka pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali

254. Lima Prinsip Dasar SMK3 dan Dasar Hukum


Berdasrkan Permen No. 50 Tahun 2012;
1. Penetapan Kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan Perencanaan K3;
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3;
5. Peninjauan dan Peningkatan Kerja

255. Sebutkan syarat-syarat penilaian kriteria audit SMK3 kategori mayor! Berikan jawaban anda
secara jelas dan ringkas.
 --Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
 -Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3 dibuktikan apabila terdapat salah satu kriteria
yang berkesinambungan yang tidak dilaksanakan.
 -Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.

256. Jelaskan kewenangan auditor eksternal SMK3 pada saat melakukan audit SMK3 di suatu
perusahaan!
 -memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan Audit SMK3;
 -memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
 -meminta perusahaan memberikan keterangan, menunjukkan dokumen dan menyediakan
petugas pendamping dalam pelaksanaan Audit SMK3; dan
 -menghentikan pelaksanaan Audit SMK3 apabila belum ada sistem yang dibangun dan/atau
keadaan yang membahayakan Auditor SMK3.

257. Perusahaan apa yang wajib sertifikasi atau audit eksternal SMK3?
 -Perusahaan yang bergerak di bidang dengan potensi bahaya tinggi : bidang pertambangan,
minyak dan gas bumi;
 -Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan Direktur Jenderal
dan/atau Kepala Dinas Provinsi.
258. Sebutkan 5 prinsip penerapan SMK3!
 penetapan kebijakan K3;
 perencanaan K3;
 pelaksanaan rencana K3;
 pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
 peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

259. Sebutkan kegiatan pemantauan dan evaluasi penerapan SMK3!


 -Pemeriksaan
 -Pengujian
 -Pengukuran
 -Audit internal SMK3
Oleh SDM yang berkompeten dan berwenang
Kalau tidak punya SDMnya boleh pakai jasa pihak lain
Pelaksanaannya sesuai regulasi

260. Sebutkan dasar hukum (termasuk pasal dan ayatnya) tentang kewajiban menerapkan
SMK3 dan manfaatnya bagi perusahaan!
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Terdiri dari 11 Bab dan 18 Pasal
 -Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal yang mengatur tentang
SMK3 pada pasal 87 ayat 1 dan 2
 -Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3. Pasal 1 ayat 1, pasal 1 ayat
7, pasal 2, pasal 3 ayat 1 dan 2, pasal 4 ayat 1 dan 2, pasal 5 ayat 1 dan 4, pasal 6 ayat 1 dan 2,
pasal 14 ayat 2, pasal 15 ayat 1,2,3,4, pasal 16 ayat 1,2,3,4, pasal 17 ayat 1, pasal 18 ayat 1 dan
2, pasal 19 ayat 1 dan 2, pasal 21, Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
 Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
 Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
 -Permenaker No.26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3

261. Sebutkan Kewajiban Petugas K3 Kimia? 100


 Melakukan Identifikasi Bahaya
 Melaksanakan Prosedur Kerja Aman
 Melaksanakan Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat
 Mengembangkan K3 Bidang Kimia

262. Kategori Potensi bahaya di tempat kerja ditentukan oleh? 100


 Nama
 Kriteria
 Nilai Ambang Kuantitas (NAK)

263. Sebutkan Kriteria bahan berbahaya menurut Kepmanaker No. 187 tahun 1999? 100
 Bahan beracun
 Bahan sangat beracun
 Cairan mudah terbakar
 Cairan sangat mudah terbakar
 Gas mudah terbakar
 Bahan mudah meledak
 Bahan reaktif
 Bahan oksidator

264. Sebutkan Kewajiban perusahaan yang mempunyai potensi bahaya besar ? 100
 -Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang
Sistem Kerja Shift min. 5 orang
 -Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang
 -Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar
 -Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi instalasi)
 -Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 6 bulan sekali
 -Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 2 tahun sekali
 -Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali

265. Bagaimanakah cara pengendalian bahan kimia di tempat kerja sesuai dengan
Kepmenaker No. 187 tahun 1999? 100
 -Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan Label
 -Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
266. Sebutkan Faktor ingkungan Kerja yang dapat mempengaruhi Kesehatan tenaga kerja !
100
 Faktor Fisika, Faktor Kimia, Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor Psikologi

267. Sebutkan syarat-syarat K3 Lingkungan kerja menurut Permenaker No. 5 tahun 2018 ! 100
 Pengendalian Faktor Fisika dan Faktor Kimia agar berada di bawah NAB;
 Pengendalian Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor Psikologi Kerja agar memenuhi
standar;
 Penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat Kerja yang bersih dan sehat; dan
 Penyediaan personil K3 yang memiliki kompetensi dan kewenangan K3 di bidang Lingkungan
Kerja

268. Siapa sajakah yang berwenang melakukan pengujian external b terhadap lingkungan
kerja ? 100
 Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan (Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Lingkungan Kerja)
 Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja beserta Unit Pelaksana Teknis Bidang K3
(Penguji K3)
 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi pelayanan Pengujian K3(Penguji K3)
 lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri (Ahli K3 Lingkungan Kerja)

269. Sebutkan cara pemenuhan kebutuhan udara di tempat kerja ! 100


Pemenuhan kebutuhan udara di Tempat Kerja dilakukan melalui:
 -KUDR;
 -ventilasi; dan
 -ruang udara.

270. Sebutkan Hirarqi pengendalian terhadap lingkungan kerja! 100


 -eliminasi;
 -substitusi;
 -rekayasa teknis;
 -administratif; dan/atau
 -penggunaan alat pelindung diri.
271. PT. Agro Lestari merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang poduksi
minyak sawit, dalam proses produksinya menggunakan Ketel Uap Atmindo dengan kapasitas 30
T/jam , tekanan kerja 35 kg/cm2buatan tahun 2010 yang telah memiliki Akte Ijin yang
diterbitkan oleh Disnaker setempat. Riksa Uji terakhir dilakukan pada tanggal 3 Januari 2020  
Pertanyaan : 1.Kapan Ketel Uap tersebut harus dilakukan riksa uji berkala kembali ?  
 Suatu bejana tekan yang memiliki tekanan kerja > 1 Kg/cm2 harus memiliki surat keterangan.
Harus dilakukan riksa uji untuk menentukan kelayakan pemakaian. Riksa Uji dilaksanakan oleh
pengawas spesialis PUBT dan Ahli K3 Spesialis PUBT. Apabila sudah memenuhi syarat K3 maka
akan mendapat surat keterangan dari Disnaker

272. Sebutkan  fungsi  pelayanan  Kesehatan kerja


 1.sebagai sarana perlindungan tenaga kerja melalui program-program kesehatan kerja yang
bersifat komprehensif (meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).
 2.Memberikan bantuan terhadap tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental
terutama dalam penyesuaian dengan pekerjaannya
 3.Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerjanya
 4.Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja
 5.Memberikan pengobatan, perawatan dan rehabilitasi terhadap tenaga kerja yang menderita
sakit.

273. Apa maksud dan tujuan dilakukannya pemeriksaan kesehatan khusus?


 -Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
 -Menilai kemungkinan adanya pengaruh dr pekerjaan seawal mungkin

274. Apa manfaat pemeriksaan kesehatan awal bagi tenaga kerja?


 agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya
 tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya dan
 cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
yang bersangkutan dan tenaga kerja lainnya dapat dijamin.

275. Sebutkan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja minimal 3 point


 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksan kesehatan khusus
 Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
 Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
 Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitair
 Pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan kesehatan kerja
 Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
 Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas P3K
 Memberikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemiihan alat
pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja
 Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
 Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam
kesehatannya
 Memberikan laporan berkala tentang pelayanan ksehatan kerja kepada perusahaan

276. Siapa saja sesungguhnya yang menjadi sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja ?
Sasaran K3:
 Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal)
 Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
 Menjamin proses produksi berjalan lancar
Sehingga yang menjadi sasaran adalah para pekerja dan orang lain di tempat kerja

277. Apakah ada hubungan antara K3 dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja ? Adakah
peraturan perundangannya?
 Ada hubungannya karena Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi Haknya pekerja, dan untuk
memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial tenaga
kerja yang pengelolaannya dapat dilaksanakan dengan mekanisme asuransi. Diatur dalam UU
NOMOR 3 TAHUN 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

278. Apakah ada Undang-Undang yang mengatur tentang K3? Apakah Undang-Undang
tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini? Bagaimana menurut pendapat Anda?
 Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa dasar hukum pelaksanaan.
Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, UU NO. 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Uap 1930 ttg ketel uap UU. No. 32
Tahun 2004 ttg Pemda. UU. No. 21 Tahun 2003 ttg Pengesahan ILO Convention Pengawas
Ketenagakerjaan Industridan Perdagangan, UU No. 3 Tahun 1951 tentang Pernjataan Berlakunja
Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 No. 23 Dari Republik Indonesia Untuk
Seluruh Indonesia (Lembaran Negara No.4 Tahun 1951), UU RI No. 3 Tahun 1969 tentang
Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional No.120 Mengenai Hygiene Dalam
Perniagaan dan Kantor-Kantor, beserta Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Menteri, Keputusan menteri, Keputusan Bersama, Instruksi Menteri, Keputusan Dirjen lainnya.
Bagi saya UU yang mengatur tentang K3 kurang relevan dengan keadaan saat ini karena UU yang
menjadi dasar K3 (UU No 1 Tahun 1970) yang sudaj berlangsung selama 50 tahun terdapat
beberapa perubahan ekonomi dan lainnya sampai saat ini. banyak kelemahan dalam UU
tersebut dalam memberikan perlindungan kepada pekerja. Hal paling jelas adalah ringannya
sanksi bagi perusahaan yang tidak menyediakan peralatan penunjang keselamatan kerja,
merujuk pada pasal 15 ayat 2 yang menyatakan sanksi bagi para pengusaha yang melanggar UU
tersebut adalah hukuman kurungan maksimal tiga bulan atau denda tertinggi Rp100.000. Sanksi
ringan berupa pelanggaran tidak membuat perusahaan jera dalam menciptakan kondisi kerja
yang tidak aman dan sehat.

279. Apakah filosofi Dasar Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3)?


 Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

280. Sebutkan contoh bidang usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat 2 Undang –
undang No. 1 Tahun 1970 dan berikan contoh sumber bahayanya !
Contoh Bidang usaha Pasal 2 ayat 2 dan contoh sumber bahaya:
 dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
Contoh bidang usaha: konstruksi, sumber bahayanya: pesawat angkut rusak, gondola rusak,
perkakas, pesat uap, bejana tekan.
 dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan bahan atau
barang yang: dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi,
bersuhu tinggi. Contoh bidang usaha: Migas, kilang minyak, sumber bahayanya: minyak, gas
alam
 dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan. Contoh bidang usaha:
Konstruksi, sumber bahaya: kran tower, conveyer
 dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan
kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
 . Contoh bidang usaha: Pertanian, Sumber bahayanya: mesin-mesin dan alat-alat berat seperti
traktor, mesin permanen, alat tanam dan sebagainya
 5. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan: emas, perak, logam atau bijih logam lainnya,
batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun
di dasar perairan.Contoh Bidang Usaha: Pertambangan, Sumber bahaya: tertimpa, kebakaran
karena tumpukan batubara,ledakan dari bahan peledak
 6. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melalui terowongan,
dipermukaan air, dalam air maupun di udara. Contoh bidang usaha: perkapalan, sumber bahaya:
Kegiatan pengelasan (welding), gerinda (grinding), gojing (gouging), blower, penerangan area
kerja, pompa listrik
 7. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;Contoh Bidang Usaha : Pelabuhan, Sumber bahayanya: pesawat angkut kran menara
 8. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air, Contoh bidang
usaha: Penyelam , Sumber bahayanya:Efek nitrogen, alat pengukur kedalaman rusak, emboli
paru, keracunan oksigen
 9. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan, Contoh bidang
usaha: Konstruksi, Sumber bahayanya: Jatuh di permukaan (contoh terpeleset), Jatuh terbentur
satu Objek, Jatuh dari kendaraan/perlengkapan, Jatuh dari tangga, Jatuh dari level yang tidak
sama, Jatuh dari objek yang terbuka/terjerumus
 10. dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah, Contoh
bidang usaha: Penyelam, Sumber bahayanya: Efek nitrogen, alat pengukur kedalaman rusak,
emboli paru, keracunan oksigen
 11. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting, Contoh bidang usaha:
Penggali / Pertambangan. Sumber bahayanya: Tertimbun tanah, sesak nafas kurang oksigen,
tertimpa alat/material, terjatuh dalam galian, terperosok dalam galian
 12. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang, Contoh bidang usaha: Kilang minyak,
Sumber bahayanya: kekurangan gas oksigen, terpapar gas / cairan beracun, bahaya
terperangkap, bahaya lainnya seperti aliran listrik, terbentur, terpeleset dll.
 13. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran, Contoh bidang usaha: Pengelasan, Sumber
bahayanya: bahaya sinar dan cahaya, kecelakaan karena listrik, bahaya debu dan gas dalam asap
las.
 14. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah, Contoh bidang usaha:
Pengolahan Limbah, Sumber Bahayanya: Terkena cairan dan developer pekat yang
 mengandung logam berat perak nitrat dan perak bromida, cairan tumpah, terjatuh karena
tempat kerja licin efek limbah tumpah
 15. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau telepon,
Contoh bidang usaha: Radio/ Pertelevisian, Sumber bahaya: Bahaya Radiasi Gelombang
Elektromagnetik
 16. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang
menggunakan alat teknis, Contoh bidang Usaha: Laboratorium, Sumber bahaya: kebakaran,
ledakan, keracunan
 17. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas,
minyak atau air. Contoh bidang usaha: berhubungan dengan bahaya mekanik dan bahan kimia,
Crude Oil, berhubungan dengan bahaya uap gas, cairan yang mudah meledak, keracunan sulfur.
 18. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang memakai
peralatan, instalasi listrik atau mekanik. Contoh bidang usaha: Pabrik, Instalasi listrik yang rusak,
peralatan produksi rusak,

281. Sebutkan tugas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Umum 100

o Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai


dengan bidang yang ditentukan
o Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
o Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan ketentuan sebagai berikut
;
o Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
o Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3 setiap saat setelah
selesai melakukan kegiatan
o Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubungan dengan jabatannya

282. 2. 1 Sebutkan Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) 80

o Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


o Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
o Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
o Peraturan Menteri Tenaga KerjaRI Nomor 2 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
o Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
o Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor kep-125/MEN/1982, tentang
Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasioanal, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina
o Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli Keselamatan dan kesehatan
Kerja Umum
o Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02 tahun 2011 tentang
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (PJK3)
o Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03 tahun 2011 tentang
Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang selanjutnya disebut Ahli K3
o Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor 48 Tahun
2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

283. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3100

 Tugas P2K3:
 Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus tempat kerja
(diminta maupun tidak)

 Fungsi P2K3
o Menghimpun dan mengolah data K3
o Membantu, menunjukan dan menjelaskan kepada TK :

i. Faktor bahaya
ii. Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
iii. APD
iv. Cara dan sikap kerja yang benar dan aman

o Membantu pengusaha atau pengurus :

v. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja


vi. Tindakan koreksi dan alternatif
vii. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya
viii. Mengevaluasi penyebab kec. dan PAK
ix. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian
x. Pemantauan gizi kerja dan makanan
xi. Memeriksa kelengkapan peralatan K3
xii. Pelayanan kesehatan tenaga kerja
xiii. Mengembangkan lab. dan interpretasi hasil pem.
xiv. Menyelenggarakan administrasi K3
o Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman kerja

284. Yang dimaksud dengan P2K3 sesuai dengan Permenaker No. 04 Tahun 1987 100
 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut P2K3 ialah badan
pembantu di tempat kerja yang meruakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja
untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja

285. Sebutkan 3 saja prosedur k3 yg harus/ wajib dilaksanakan berdasarkan permenaker no. 1
tahun 1980? 95

 Dibuatkan Pedoman Teknis K3 yang khusus melaksanakan K3 untuk pekerjaan yang bersifat
spesifik
 Dilakukan inspeksi oleh Ahli K3 khususnya oleh Pegawai Pengawas K3 (Pemerintah)
 Dilakukan audit oleh ahli-ahli audit independe

286. TugasKewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum (Permen 02 Tahun 1992)


TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3

287. 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasannya:


PP RI No 50 Tahun 2012:
1. Penetapan kebijakan K3 (Pasal 7)
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian da pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang
lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahagiakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasik penilaian sebelumnya yang
membahayakan dengan keselamatan
b. Memperhatikan peningkatan kerja atau buruh maupun serikat pekerja
2. Perencanaan K3 (Pasal 9)
Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pegusaha dengan mengacu kepada
kebijakan K3 yang telah ditetapkan
3. Pelaksanaan Rencana K3 (Pasal 10)
Pengusaha dalam pelasanaan rencana K3 didukung oleh SDM di bidang K3,
sarana dan prasarana, anggaran yang memadai
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 (Pasal 14)
Pengusaha wajib meakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Hasil
pemantauab diaporkan kepada pengusaha. Hasil pemantauab dan evaluasi
kinerja K3 digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 (Pasal 15)
Untuk menjamin keseuaian dan efektivitas penerapan SMK3, pengusaha wajib
melakukan pengujian

288. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batasbatas
yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

289. Kewajiban Pengurus perusahaan untuk mencegah, mengurangi dan


memadamkan kebakaran di tempat kerja: (Kepmenaker 186 Tahun 1999:
a. PengendalRian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelanggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan
atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat

290. Ruang lingkup Permenaker No. 5 /1985:


a. Peraturan ini berlaku untuk perncanaan pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian perubahan dan atau perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat
angkat angkut
b. Pesawat angkat angkut Ayat (1)
- Peralatan angkat
- Pita transport
- Pesawat angkutan di atas landasan dan dia atas permukaan
- Alat angkuta jalan rel
Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah

291. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan


Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja

292. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja


Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)

293. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):


Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri

294. Untuk Tabel; Pa ungkapanmu:


NO. Jenisa Bahan Jumlah NAK
1 Ammonia 60 Ton 100 Ton
2 Chlorine 10,1 Ton 10 Ton
3 Elpigi 5 Ton 50 Ton
4 Solar 500.000 Liter 200 Ton
Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk
perushaan potensi bahaya besar atau menengah, dan sebutkan kewajiban
perusahaan tersebut setelah disebutkan potensi bahaya.

295. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi bersarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!

296. Keselamatan Kerja


a. Secara etimologis adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
b. Secara fislosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera dan budaya dalam
upaya mencapai masyarakat adil makmur dan sejahtera
c. Secara keilmuan : Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja

297. SEBUTKAN TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN AHI K3 UMUM!


TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
c. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
d. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
d. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
e. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
f. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3

298. Penyakit Akibat Kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau Lingkungan
Kerja (Permenaker No. 1/1981)
Kecelakan Kerja : suatu kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya
proses pekerjaan / Produksi yang direncanakan sebelumnnya

299. Sebutkan tugas dan Fungsi P2K3! Dan sebutkan Landasan Hukumnya!
Tugas : membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3
Tujuan: Supaya tidak ada saling lempar tanggung jawab
Dasar Hukumnya: KepmenNakertrans No. 155 Tahun 1984

300. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970
a. Kewajiban : Memntaati aturan perusahaan; Memberi Keterangan yang Benar;
Memakai APD
b. Hak:
1. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
2. Menyatakan keberatan bekerja bila syarat dan K3 dan APD tidak memenuhi
syarat-syarat

301. Tujuan penerapan SMK3 pada perusahaan:


Berdasarkan PP no.50 Tahun 2012 pasal 2:
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi
b. Menegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen dan syarikat pekerja
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas

302. Lima Prinsip Dasar SMK3 dan Dasar Hukum


Berdasrkan Permen No. 50 Tahun 2012;
1. Penetapan Kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan Perencanaan K3;
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3;
5. Peninjauan dan Peningkatan Kerja

303. Bagaimana cara mendeteksi PAK:


Berdasarkan Permen 01 Tahun 1981:
Untuk mendeteksi dan mendiagnosa PAK perlu dilakukan 2 hal:
1. Monitoring kesehatan tenaga kerja melallui pemeriksaan kesehatan dan
pemantauan
2. Monitoring pemantauan lingkungan kerja terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja

304. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku

305. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam


mengurangi kebakaran! Sesuai dengan Kepmen 186 Tahun 1999 Pasal 2
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm dan pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempunyai karyawan melebihi 50 orang tenaga kerja atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat

306. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik! Berdasarkan Kepdirjen No. 48
Tahun 2015:
a. Gagal kerja jantung
b. Gangguan pernafasan
c. Kerusakan sel
d. Terbakar

307. Jelaskan Ruang Lingkup Pengawasan K3 di bidang Konstruksi bangunan dan


sebutkan Peraturan dan Perundangan Terkait!
Berdasarkan Permen No.1 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat (3)
Melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan, kebakaran, peledakan, PAK,
Pertolongan Pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyeamatan.

308. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalian bahan kimia berbahaya di


tempat kerja berdasarkan Permenakertrans No. 187 Tahun 1999:
a. Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
dengan sistem kerja Non Shift sekurang-kurangnya 2 orang apabila
diperkerjakan dengan system kerja shift seurang-kurangnya 5 orang
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 Orang
c. Membuat dokumen pengendalian dengan potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakuka pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali

309. Yang dimaksud dengan P2K3 sesuai dengan Permenaker No. 04 Tahun 1987
Badan pembantu di tempat kerja sebagai wadah kerja sama antar pengusaha dan pekerja
untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
K3.

310. Sebutkan Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
- Undang-undang No. 1 tahun 1970 (pasal 10) tentang keselamatan kerja
- Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
- Permen No. 04/Men/1987 tentang P2K3
- Permen No. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3
- Permen No. 18 Tahun 2016 tentang DK3

311. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3


A. Tugas P2K3: Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada
pengusaha/pengurus tempat kerja (baik diminta maupun tidak)
B. Fungsi P2K3:
1.Menghimpun dan mengolah data K3
2. Membantu, menunjukan dan menjelaskan kepada tenaga kerja (faktor bahaya, faktor
yang mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja, APD, serta cara dan sikap kerja yang
benar dan aman)
3. Membantu pengusaha atau pengurus :
- Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja
- Tindakan koreksi dan alternatif
- Mengembangkan sistem pengendalian bahaya
- Mengevaluasi penyebab kec. dan PAK
- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian
- Pemantauan gizi kerja dan makanan
- Memeriksa kelengkapan peralatan K3
- Pelayanan kesehatan tenaga kerja
- Mengembangkan lab. dan interpretasi hasil pem.
- Menyelenggarakan administrasi K3
4. Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman kerja

312. Sebutkan tugas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Umum
1. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai dengan
bidang yang ditentukan
2. Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
3. Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan ketentuan sebagai berikut ;
- Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
- Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3 setiap saat setelah selesai
melakukan kegiatan
Dengan tembusan laporan ditujukan kepada :
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota
- Dinas Tenaga Kerja Propinsi
- Direktur Pengawasan Norma K3

313. Apa definisi kebakaran ? Jelaskan!


Kebakaran merupakan satu kejadian yang sering terjadi dalam kehidupan, kebakaran bisa
terjadi di rumah, di fasilitas umum, di sekolah, di kampus, di gedung pemerintahan serta
di lingkungan kerja. Kebakaran adalah suatu proses terjadinya reaksi kimia oksidasi
eksotemis yang berlansung sangat cepat (dalam hitungan detik) yang bersumber dari
adanya kontak antara bahan bakar (Bisa berupa material Padat, Cair dan Gas) dengan
pemicu berupa terkena papaan suhu tinggi, gesekan, atau terkena api, selain dua factor
utama tersebut, dalam kebakaran sangat dipengaruhi adanya kehadiran oksigen sebagai
media reaktif antara bahan bakar dengan pemicu tadi, dalam k3 kebakaran, ketiga factor ini
dikenal sebagai teori segitiga api

314. Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan tingkat resiko apabila
terjadi kebakaran. Sebutkan !
a. Flammability, yaitu tingkat kemudahan terbakarnya suatu bahan, dalam hal ini bahan
yang mudah terbakar dibedakan menjadi 3 (Bahan Cair, Bahan Padat, Bahan Gas)
Bahan gas lebih mudah terbakar disbanding bahan cair, bahan cair lebih mudah
terbakar disbanding bahan padat, hal ini dikarenakan perbedaan massa jenis, dimana
api akan mudah tercipta dari reaksi kimia dengan bahan yang massa jenis nya lebih
ringan
b. Jumlah dan kondisi bahan, jumlah diartikan sebagai seberapa banyak bahan yang
mengalami reaksi menjadi kebakaran, semakin banyak jumlah bahan bakar, maka
semakin besar dan tak terkendali kobaran api yang tercipta dari kebakaran, sedangkan
kondisi diartikan sebagai keadaan yang memicu bahan bakar menjadi terbakar,
contohnya bahan bakar dalam wadah yang terbuka akan beresiko lebih mudah terbakar
disbanding bahan bakar yang tidak terbuka dalam wadah
c. Tingkat Paparan diartikan sebagi frekuensi yang diterima oleh bahan bakar atau
material terhadap tingkat paparan, dapat berupa panas, semakin intens bahan bakar
terkena paparan panas maka semakin mudah terjadinya reaksi kimia yang
menyebabkan kebakaran

315. Ada 3 unsur yang menyebabkan terjadinya api. Sebutkan 3 unsur tersebut !
a. Adanya material atau bahan bakar, dapat berupa benda padat, benda cair dan gas.
Benda padat contohnya seperti kayu, kertas, bubuk misiu. Benda cair contohnya
peroksida, bahan bakar minyak seperti bensin, pertamax, avtur dll. Benda gas dapat
berupa gas elpiji, gas alam seperti gas methane dll. Tingkat kemudahan terbakar dari
bahan ini dipengaruhi oleh massa jenis bahan, bahan yang memiliki masa jenis lebih
ringan beresiko lebih mudah dan cepat terbakar. Contohnya bahan bakar gas lebih
mudah terbakar disbanding bahan bakar cair, bahan bakar cair lebih mudah terbakar
dibanding bahan bakar padat
b. Adanya panas (Heat), panas merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
kebakaran, tanpa adanya panas belum tentu bahan bakar akan mengalami kebakaran,
tingkat intensitas panas yang terpapar terhadap bahan bakar menjadi tolak ukur
terjadinya kebakaran, semakin tinggi tingkat paparan panas yang terkena lansung ke
bahan bakar, maka akan semakin mudah terjadi kebakaran.
c. Adanya oksigen atau udara, udara merupakan factor yang memepengaruhi kebakaran
sebagai wadah reaksi antara bahan bakar dengan panas, semakin banyak udara yang
berada dsekitar reaksi kimia oksidasi anatara bahan bakar dengan panas maka akan
semakin besar kobaran api kebakaran yang terjadi.

316. Flashover adalah salah satu fenomena yang muncul saat terjadi kabakaran. Jelaskan
bagaimana terjadinya Flashover !
Flashover adalah salah satu fenomena yang muncul saat terjadi kabakaran. Flashover
adalah suatu fenomena yang terjadi pada saat kebakaran yang ditandai dengan ciri
temperature mencapai 3000C dengan rentang waktu sekitar 3-10 menit terjadinya
kebakaran, flashover ini juga sering dikenal sebagai penyalaan api secara serentak. Berikut
ini adalah tahapan terjadinya kebakaran hingga mencapai flashover yaitu :
a. Awal pencetusnya adalah adanya potensi energy yang tak terkendali dalam artian
disini adalah tingkap apaparan panas yang tak terkendali dalam selang waktu 0-3 menit
b. Apabila energy yang tak terkendali ini mengalami kontak dengan zat yang mudah
terbakar, akan terjadi penyalaaan api tahap awal dengan sumber atau nyala api yang
relative kecil
c. Intensitas nyala api meningkat secara konduksi, konveksi dan radiasi dalam rentang
waktu 3-10 menit dengan suhu mencapai 3000C maka akan terjadi penyalaan secara
serentak yang disebut dengan flashover

317. Ada 2 macam proteksi kebakaran. Sebutkan dan jelaskan!


a. Proteksi pasif adalah suatu teknik desain tempat kerj untuk membatasi atau
menghambat penyebaran panas, asap dan gas baik secara vertical maupun horizontal,
dapat dilakukan dengan cara mengatur jarak antar bangunan, memasang dinding tahan
api dan menutup setiap bukaan media dengan media tahan api, adapun sarana proteksi
pasif seperti : system kompartemensi, treatment atau clotting fire retardant, smoke
control system, sarana evakuasi, alat abntu evakuasi, dan assembly point.
b. Proteksi aktif adalah suatu desain atau instalasi deteksi, alaram dan pemadam
kebakaran pada suatu bangunan tempat kerja secara mandiri dalam hal sarana untuk
menghadapi bahaya kebakaran, adapun sarana proteksi aktif seperti : penyediaan
pemadam kebakaran bisa berupa media padat (Pasir, Tanah, Selimut api, Tepung
Kimia), media Cair(air, foam, cairan mudah menguap), media gas (Gas Co2, Gas N2,
Argon dll)

318. Ada 5 metode memadamkan api. Sebutkan dan jelaskan (cukup 2 saja)!
a. Prinsip Cooling, yaitu pengurangan panas yang dimaksudkan agar bahan bakar tidak
cukup panas untuk mengeluarkan gas atau uap yang diperlukan dalam pembakaran,
pendinginan ini merupakan bentuk nyata dari perpindahan panas, panas diserap oleh
sarana pendingin seperti air
b. Prinsip Starvation, yaitu mengambil bahan bakar, dalam hal ini merupakan metode
pemadaman dengan lansung menuju kesumber bahan bakar yang menyebabkan
kebakaran dengan tindakan seperti mengurangi bahan bakar penyebab kebakaran,
metode ini dinilai efektif praktis dan mudah berhasil dilakukan, metode pengambilan
bahan bakar seperti menutup kerangan supply minyak, memompa keluar minyak yang
terbakar dalam suatu tanki atau memindahkan bend yang belum terbakar, dapat juga
dengan pengenceran bahan cair seperti ethyl alcohol yang larut dalam air.

319. Apa manfaat pemeriksaan kesehatan awal bagi tenaga kerja?


Jawaban:
1. menentukan kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan, sehingga dapat
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
2. mengetahui secara dini tanda dari gangguan kesehatan sehingga dapat meminimalkan
faktor resiko dan menentukan langkah penanganan selanjutnya
3. meningkatkan kesadaran karyawan untuk menerapkan gaya hidup sehat serta selalu
mematuhi peraturan K3 di perusahaan seperti menggunakan APD

320. Sebutkan fungsi pelayanan Kesehatan kerja


Jawaban:
1. sarana perlindungan kesehatan tenaga kerja
2. menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja (promotif dan preventif)
3. mengatasi kasus kecelakaan

321. Apa maksud dan tujuan dilakukannya pemeriksaan kesehatan khusus?


Jawaban:
menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan tenaga
kerja tertentu

322. Sebutkan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja minimal 3 point


Jawaban:
1. pemeriksaan kesehatan tenaga kerja awalm berkala, dan khusus
2. pembinaan dan pengawasan atas pekerjaan terhadap tenaga kerja
3. pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
4. pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan sanitari
5. pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan kesehatan tenaga kerja
6. pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
7. pertolongan pertama pada kecelakaan
8. pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas P3K
9. membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan kerja / PAK
10. pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja dengan kelainan tertentu dalam
kesehatan
11. memberi nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan APD
yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makan di tenaga kerja
12. memberi laporan berkala tentang PKK

323. Sebutkan Kewajiban dan Kewenangan Ahli K3 Umum beserta landasan hukumnya
Kewajiban:
 Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3 sesuai dengan bidang yang
ditentukan dalam keputusan penunjukannya
 Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
 Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan ketentuan sebagai berikut ;
Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3 setiap saat setelah selesai melakukan
kegiatan
Tembusan laporan ditujukan kepada :
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota
- Dinas Tenaga Kerja Propinsi
- Direktur Pengawasan Norma K3
 Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang didapat berhubungan
dengan jabatannya

Wewenang
 Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan
 Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja
sesuai dengan penunjukan
 Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta
pembinaan K3 yang meliputi :

 Keadaan dan fasilitas tenaga kerja

 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya

 Penanganan bahan-bahan

 Proses produksi

 Sifat pekerjaan

 Cara kerja

 Lingkungan kerja

324. Sebutkan dan Jelaskan 3 kategori temuan audit berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012!
 Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
 Kategori Mayor
 Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
 Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.
 Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar,
pedoman, dan acuan lainnya.

325. Sebutkan dan Jelaskan 5 (Lima) hirarki pengendalian risiko di tempat kerja!
 ELIMINASI = Menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya
 SUBSTITUSI = Mengganti alat/mesin/bahan
 REKAYASA TEKNIK =Modifikasi / Perancangan Alat/ Mesin/ Tempat Kerja yang lebih aman
 ADMINISTRATIF = Prosedur, aturan, pelatihan, durasi kerja, tanda bahaya, rambu, poster, label.
 APD= Alat perlindungan diri tenaga kerja

326. Sebutkan persyaratan ruang untuk Pesawat Tenaga Produksi!


kegiatan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian atau pengoperasian,
pemeliharaan, perbaikan, perubahan atau modifikasi, serta pemeriksaan dan pengujian

327. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:


a. Pesawat Uap = ketel uap dan peralatan lainnya baik tersambung langsung maupun tidak langsung,
berhubungan (atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan diperuntukkan bekerja dengan tekanan
yang lebih besar (tinggi) dari tekanan udara
b. Bejana Tekanan = suatu alat untuk menabung fluida yang bertekanan atau Bejana Tekan adalah
bejana selain pesawat uap yang didalamnya terdapat tekanan yang melebihi tekanan udara luar,
dipakai untuk menampung gas atau gas campuran termasuk udara baik terkempa menjadi cair atau
dalam keadaan larut atau beku.

328. Jelaskan Pengertian dari bekerja pada ketinggian dan sebutkan contoh jenis pekerjaannya
Adalah : Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja
di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi
jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain yang berada di Tempat Kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
Contoh: Mendirikan Scaffolding ketinggian ≥ 1.8 m high, Bekerja di atas atap bangunan,

329. Apa yang dimaksud dengan program promotive dan preventif bidang kesehatan kerja dan
berikan contohnya
(preventif) upaya untuk pencegahan dalam menjaga kesehatan kerja, contoh : pemeriksaan kesehatan
kerja, imunisasi, penggunaan APD, rotasi kerja, pengurangan waktu kerja
(promotif) = upaya untuk meningkatkan kesehatan kerja, contoh pemeliharaan kesehatan kerja,
pembinaan, gerakan OR, tidak merokok, gizi seimbang, ergonomi, pengendalian lingk. Kerja, hygiene
sanitasi.

330. Sebutkan kewajiban perusahaan dengan kategori potensi bahaya besar menurut Kepmenaker
No. 187 Tahun 1999
a. Mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja
nonshift sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja shift
sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
b. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang;
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar;
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan;
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan sekali;
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun sekali;
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

331. Sebutkan golongan kebakaran dan jenis alat pemadam api ringan
a. Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A);
b. Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar (Golongan B);
c. Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan C);
d. Kebakaran logam (Golongan D).

jenis alat pemadam api ringan


a. Jenis cairan (air);
b. Jenis busa;
c. Jenis tepung kering;
d. Jenis gas (hydrocarbon berhalogen dan sebagainya);

332. Kapan instalasi penyalur petir harus diperiksa dan di uji


 Pemeriksaan dan pengujian dilakukan :
- sebelum serah terima instalasi
- setelah ada perubahan atau perbaikan
- berkala 2 tahun sekali
- setelah ada kerusakan akibat sambaran petir
 Dalam pemeriksaan berkala diperhatikan :
- elektroda bumi
- kerusakan pada penerima atau penghantar penurunan
- sambungan-sambungan
- tahanan pembumian (pada musim kemarau)
- dicatat dalam akte pangawasan.

Anda mungkin juga menyukai