Pilahan Ganda
1. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis, yaitu:
a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan secara efisien
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
c. Suatu pertimbangan dan upaya penerapannya untk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
khususnya tenaga kerja, baik jasmani maupun rohani, serta karya dan budaya menuju
masyarakat adil makmur dan sejahtera
d. Upaya menekan biaya dan berupaya untuk menghasilkan produktifitas yang
tinggi
3. Yang menjadi batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang mengakibatkan:
a. Adanya korban luka-luka dan atau meninggal dunia
b. Adanya peralatan produksi
c. Lingkungan tercemar
d. Terganggunya proses pekerjaan/produksi walaupun tidak terjadi korban yang cidera maupun
kerusakan peralatan
4. Yang masuk dalam ruang lingkup pengawasan K3 berdasarkan Undang-Undang No. 01 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja adalah:
a. Perusahaan swasta
b. Tempat kerja milik negara
c. Tempat kerja
d. Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi
7. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut, kecuali:
a. Memenuhi peraturan perundangan K3
b. Tidak memenuhi peraturan perundangan K3
c. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan penyakit berbahaya
d. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia
perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan
8. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan perundang- undangan adalah:
a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan
b. Permintaan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja
c. Membuat surat teguran terhadap ketentuan perundang-undangan K3 di tempat kerja
d. Memperbaiki sendiri segala kerusakan alat yang ada di tempat kerja
9. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan perundang- undangan adalah:
a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan
b. Pemberian gaji karyawan
c. Permintaan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja
d. Membuat surat teguran terhadap ketentuan perundang-undangan K3 di tempat kerja
10. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
a. Permenaker No. Per-04/Men/1987
b. Permenaker No. Per-02/Men/1988
c. Permenaker No. Per-02/Men/1992
d. Permenaker No. Per-01/Men/1988
11. Ketentuan dari pasal 13 No. UU No. 1 Taun 1970 tentang Keselamatn Kerja berlaku untuk:
a. Tamu yang akan memasuki tempat kerja
b. Karyawan yang akan memasuki ruang kerja tertentu
c. Siapapun yang memasuki tempat kerja
d. Khusus bagi orang yang melakukan PKL
12. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan di tempat kerja harus memiliki izin pemakaian, yang
bukan tujuan dari hal tersebut adalah:
a. Agar efektif, efisien, dan aman dalam pemakaiannya
b. Untuk memenuhi peraturan-peraturan
c. Untuk memperpanjang umur pesawat
d. Agar instalasi pesawat tersebut selalu baru
13. Yang dimaksud dengan “pengurus” berdasrakan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja adalah:
a. Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja
b. Setingkat manajemen perusahaan
c. Pemegang saham
d. Pengusaha
14. Ahli K3 yang bekerja di Perusahaan Jasa K3 wajib menyampaikan laporan kepada Menteri
Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk:
a. Setiap 3 (tiga) bulan sekali
b. Setiap 1 (satu) tahun sekali
c. Setiap saat setelah melakukan kegiatan
d. Setiap 2 (dua) tahun sekali sesuai dengan masa berlakunya surat keputusan penunjukan
15. Berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020, setiap pesawat angkat dan angkut harus diuji
terlebih dahulu antara lain dengan pengujian lebih besar:
a. 110% dari jumlah beban maksimum
b. 125% dari jumlah beban maksimum
c. 120% dari jumlah beban maksimum
d. 135% dari jumlah beban maksimum
16. Perusahaan Jasa K3 yang mendapatkan penunjukan di bidang Pesawat Angkat dan Angkut,
dalam kegiatannya memeriksa dan menguji pesawat uap dan bejana tekan. Bagaimana
pendapat saudara tentang hal tersebut:
a. Boleh
b. Boleh kalua tidak ada yang lain
c. Tidak tahu
Tidak boleh
17. Pasal 13 UU No. 1 Tahun 1970 menyatakan “Barang siapa yang akan memasuki suatu tempat
kerja, menerapkan semua petunjuk keselamat kerja dan memakai alat pelindung diri”. Ketentuan
ini mengikat:
a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan di tempat kerja
b. Setiap orang, baik yang bersangkutan maupum yang tidak terkait dengan pekerjaan di tempat
kerja
c. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap sangat berbahaya
d. Hanya untuk tamu atau orang lain yang bukan pekerja
19. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970 pada pasal: a. Pasal 3
b. Pasal 9
c. Pasal 15
d. Pasal 10
20. Dokter yang dapat melakukan pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja berdasarkan Permen No.
Per-02/Men/1980 adalah: a. Dokter yang bekerja di PJK3
b. Dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur
c. Dokter yang bekerja diperusahaan
d. Benar semua
22. Pemberian makan bagi tenaga kerja memberikan keuntungan baik bagi tenaga kerja maupun
perusahaan, antara lain:
a. Peningkatan dan mempertahankan finansial perusahaan
b. Peningkatan produktivitas
c. Memeriksa derajat Kesehatan
d. Pengurangan biaya transportasi
23. Yang termasuk dalam tugas pokok pelayanan Kesehatan kerja berdasarkan Permenaker No. 3
Tahun 1982 adalah:
a. Pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan Kesehatan kerja
b. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
c. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
d. Semua benar
24. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penyelidikan fasilitas P3K di tempat kerja, kecuali:
a. Jumlah pekerja
b. Nama perusahaan
c. Factor risiko di tempat kerja
d. Ukuran dan layout perusahaan
25. Permenaker No. Per-03/Men/1982 tentang pengaturan pelayanan Kesehatan kerja. Tujuan dari
pelayanan Kesehatan kerja antara lain:
a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam menyesuaikan diri, baik fisik maupun mental
terutama dalam menyesuaikan pekerjaan dengan tenaga kerja
b. Jawaban a dan c benar
c. Peningkatan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik tenaga kerja
d. Jawaban a dan c salah
26. Di tempat kerja, penerapan prinsip Universal Precautions menjadi standar baku untuk
pencegahan penularan HIV-AIDS, berikut penerapannya, kecuali:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap prosedur kegiatan di air menagalir dengan memakai
deterjen atau sabun atau alkohol 70%
b. Penggunaan berbagai pelindung seperti sarung tangan, jubah, masker setiap kali kontak
langsung dengan darah atau berbagai cairan tubuh
c. Semua peralatan yang tercemar sterilisasi dilakukan dengan menggunakan disinfektan yang
tepat secara khusus
d. Kain-kain kotor dibuang ke tempat sampah atau dibakar
30. APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu/pertikel halus adalah:
a. Masker pernapasan
b. Masker wajah penuh
c. Alat bantu pernapasan mandiri
d. Semua jawaban benar
31. Yang dimaksud sebagai petugas madya dalam ruang terbatas adalah:
a. Petugas yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat
b. Petugas yang melakukan pengukuran gas atmosfer
c. Petugas yang masuk dan bekerja di dalam ruang terbatas
d. Petugas yang berjaga di luar ruang terbatas
37. Tenaga kerja yang kompeten dan yang bekerja di tingkat tinggi sebagai berikut:
a. Tenaga kerja pada tingkat 1 dan 2, serta tenaga kerja pada ketinggian
b. Tenaga kerja bangunan tinggi dan tenaga kerja pada ketinggian
c. Tenaga kerja pada tingkat 1 dan 2, serta tenaga kerja pada ketinggian 1, 2, dan 3
d. Teknisi bekerja pada ketinggian tingkat 1 dan 2, serta teknisi akses tali tingkat 1, 2, dan 3
38. Alat pelindung diri selain diberikan secara cuma-cuma juga harus memiliki standar yang
dipersyaratkan, yaitu:
a. Standar Nasional Indonesia
b. Standar Internasional lainnya yang berlaku (EN, ANSI, dan sebagainya)
c. Jawaban a dan b benar
d. Semua salah
39. Pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang
berkompeten dan pihak dari dalam perusahaan atau dari luar, hal ini diatur dalam:
a. UU No. 13 Tahun 2003
b. Permenakertrans No. 13 Tahun 2011
c. Permenaker No. 5 Tahun 2018
d. UU No. 3 Tahun 1992
42. Syarat-sayarat keselamatan kerja yang ditetapkan melalui peraturan perundangan, salah satu
persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam:
a. UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a
b. UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q
c. Permenaker No. 6 Tahun 2017
d. Semua jawaban salah
48. Berdasarkan peraturan-peraturan K3 yang berlaku di Indonesia bagi bejana tekan, LPG Storage
Tank termasuk ke dalam jenis:
a. Bejana penyimpanan gas, campuran gas
b. Bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan
c. Bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau transportasi
d. Proses bejana
49. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, pengujian pertama bejana tekan harus dilakukan
percobaan padat dengan tekanan: a. 1 kali tekanan kerja
b. 1,3 kali tekanan kerja
c. 1,5 kali tekanan kerja
d. Semua jawaban benar
50. Ketel uap tekanan rendah adalah ketel uap yang mempunyai:
a. Tekanan paling tinggi kg/cm2
b. 1 (satu) tingkat pengaman
c. Kapasitas uap paling tinggi ton/jam
d. Volume paling tinggi 600 dm3
51. Di bawah ini adalah teknisi bejana tekan dan tanki timbun sesuai dengan Permenaker No. 37
Tahun 2016, kecuali:
a. Mengoperasikan bejana tekan dan tanki timbun
b. Pemasangan, perbaikan, atau peralatan bejana tekan dan tanki timbun
c. Pemeriksaan, penyetelan, dan keadaan-keadaan tekanan dan tanki timbun
d. Pengangkutan bejana tekan dan tanki timbun
52. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap:
a. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali
b. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali
c. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali
d. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali
54. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator:
a. Dilarang meninggalkan tempat kerja
b. Dapat mewakilkan kepada orang lain
c. Dapat meninggalkan tempat kerja untuk keperluan penting
d. Semua jawaban benar
56. Definisi pesawat terbang dan angkut menurut Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah:
a. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk mengangkut, mengangkat muatan baik bahan
atau barang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan
b. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk mengangkut, mengangkat muatan baik bahan
atau orang dalam jarak yang ditentukan
c. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan baik bahan atau barang
secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan
d. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk mengangkat barang-barang dalam jarak yang
ditentukan
57. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020:
a. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk mentransfer muatan secara continue dengan
menggunakan bantuan pita
b. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara continue
dengan menggunakan ban berjalan
c. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara continue
dengan menggunakan bantuan rantai bisnis
d. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara continue
dengan menggunakan bantuan eskalator
60. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak berlaku apabila
yang bersangkutan:
a. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit kerja lain
b. Pindah tugas ke perusahaan atau instansi lain
c. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah lain
d. Terjadi pergantian jabatan
61. Pada pasal 86 UU No. 13 Tahun 2003 ayat (1) menyatakan “Setiap pekerja/buruh mempunyai
hak untuk memperoleh perlindungan”, berikut yang bukan bagian dari ayat tersebut adalah
perlindungan atas:
a. Keselamatan dan kesehatn kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Penghidupan yang layak
d. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
63. Manajamen K3 merupakan integral dari manajemen perusahaan adalah mutlak diperlukan untuk
pengaman masalah K3 :
a. Sejak dibentuk P2K3
b. Sejak perusahaan berdiri
c. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian perusahaan
d. Pada pelaksanaan proses produksi
64. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian risiko dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :
a. Identifikasi, monitoring, pengendalian
b. Identifikasi, evaluasi, pengendalian, monitoring
c. Monitoring, evaluasi, pengendalian
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian.
65. Ahli K3 merupakan seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian khusus yang ditunjuk oleh
mentri ketenagakerjaan dalam mengawasi peraturan perundang- undangan K3. Ahli K3 tersebut
berasal dari,kecuali :
a. Dari Kemnaker/Disnaker sendiri
b. Instansi diluar Kemnaker/Disnaker
c. Dari perusahaan
d. Dari BUMN/BUMD
67. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan tidak aman dan kondisi tidak aman menjadi
tanggu :
a. Pengusaha
b. Pekerja
c. Pemerintah
d. Semua jawaban benar
68. Dalam pencegahan dan pengendalian infeksi tuberculosis ditempat kerja antara lain dibutuhkan
hal-hal dibawah ini, kecuali :
a. Upaya administratip dalam mengurangi pajanan kuman TB
b. Dukungan manajemen yang efektif berupa komitmen dan kepemimpinan
c. Peningkatan kapasitas kerja
d. Pengendalian lingkungan tempat kerja
69. Berdasarkan SE Menakertrans No.1 SE 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan ruang
makan, perusahaan dengan pekerja lebih dari 200 orang supaya menyediakan :
a. Dapur
b. Catering
c. Kantin
d. Ruang makan
71. Berikut ini adalah personil K3 di bidang angkat dan angkut yang ditunjuk sesuai Permenaker No.
8 Tahun 2020, kecuali:
a. Operator gondola
b. Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
c. Juru ikat (rigger)
d. Teknisi
72. Dasar Hukum K3 pesawat angkat dan angkut (PAA) adalah:
a. Permenaker No. 8 Tahun 2020
b. Permenaker No. 3 Tahun 2020
c. Permenaker No. 2 Tahun 2020
d. Permenaker No. 7 Tahun 2020
73. Pengusaha dan pengurus wajib melaksanakan manajemen alat pelindung diri di tempat kerja
yang meliputi:
a. Identifikasi kebutuhan dan syarat APD serta pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya
dan kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh
b. Pelatihan dan penggunaan, perawatan dan penyimpanan
c. Penatalaksanaan, pembuangan atau pemusnahan
d. Semua benar
76. Bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor:
187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja adalah:
a. Penyimpanan dan penanganan yang baik
b. Penyediaan APD
c. Pembuatan prosedur kerja
d. Penyediaan LDKB dan label
77. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak berlaku apabila
yang bersangkutan :
a. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit kerja lain.
b. Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi lain.
c. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah lain.
d. Terjadi pergantian jabatan.
78. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja merupakan :
A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung
81. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang Nomor 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah satu kewajiban pengurus antara lain :
A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.
83. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di
tempat kerja tertuang di peraturan ?
A Kepmenakertrans No.68 Tahun 2004
B Kepmenakertrans No.36 Tahun 2001
C Kepmenakertrans No. 25 Tahun 2009
D Kepmenakertrans No. Per. 02/Men/1980
84. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?
A Peningkatan Upah Kerja
B Peningkatan promos! jabatan
C Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja.
D Salah semua.
88. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :
A Standar Nasional Indonesia (SNI)
B British Standard
C American National Standard Institute
D Semua benar
89. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk ke dalam
ruang terbatas adalah:
A Petugas pengukur gas-gas berbahaya/gas tester
B Petugas Utama
C Ahli K3
D Manajer Area
90. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja yang dilakukan oleh Lembaga
eksternal dari luar Tempat Kerja hanya dapat dilaksanakan oleh :
A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang
membidangi pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan
91. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :
A UU No. 3 Tahun 1969
B Keputusan Menaker No. 187/Men/1999
C Surat Edaran Menakertrans No. 117/Men/2005
D Surat Keputusan Dirjen PPK No. 113/DJPPK/2006
92. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans Nomor:
187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
A mempekerjakan Ahli K3 kimia.
B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.
93. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
A Permenaker No. Per-03/Men/1986
B Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
C Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
D SE No. 01 tahun 1999
95. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:
A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban
96. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:
A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
97. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada Direktur atau
Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:
A Pasal 2 Permenaker No. 02/Men/1980.
B Pasal 3 Permenaker No. 02/Men/1980.
c Pasal 2 Permenaker No. 01/Men/1980.
D Pasal 3 permenaker No. 01/Men/1980.
99. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :
A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.
102. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran serta
melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Hal ini diatur berdasarkan:
A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.
103. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment and
Control), kecuali:
A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.
105. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :
A Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.
B Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada disetiap perusahaan.
C Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada cerobong asap.
D Jawaban a, b dan c benar.
106. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :
A Tingkap pengaman tidak bekerja.
B Kapasitas pembakaran terlalu besar.
C Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
D Semua jawaban benar
110. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
A Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi
B Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
C Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
D Jawaban a, b dan c benar
113. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan menggunakan
kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling banyak,
A 1 kali tekanan kerja.
B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.
114. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, yang dimasukan kategori bejana tekanan, yaitu :
A Tekanan lebih dari 1 kg/cm3.
B Volume lebih dari 2,25 liter.
C Jawaban a dan b benar.
D Jawaban a dan b salah.
115. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:
A Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.
B Jawaban a, c dan d benar.
C Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
D Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
116. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :
A suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan pita.
B suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan ban berjalan.
C suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan rantai berjalar
D suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan eskalator.
117. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan pengujian
setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:
A 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.
B 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
C 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama..
D 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.
118. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun
2020 adalah :
A Melakukan pemasangan, perbaikan, atau perawatan pesawat angkat dan angkut:
B Melakukan pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi keadaan pesawat angkat
dan angkut.
C Melakukan pemeriksaan tidak merusak (non destructive test) terhadap pesawat
angkat dan angkut.
D Jawaban a dan b benar.
119. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :
A Dongkrak, pneumatik, gondola, keran tower dan takel.
B Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
C Truk, traktor, loader, truk derek dan forklift.
D Semua jawaban benar.
120. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :
A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane
121. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :
A Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton
B Mengoperasikan overhead crane dengan beban antara 25 ton s/d 100 ton
C Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton.
D Jawaban a,b, dan c benar.
123. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane) dengan tinggi menara s/d
40 meter wajib memiliki :
A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.
124. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :
A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk Kemnaker
RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.
125. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :
A Tertimpa beban angkat
B Forklift yang terguling
C Jawaban a dan b benar
D Jawaban a dan b salah
2. Berikan contoh jenis-jenis pekerjaan pada proyek konstruksi bangunan yang memerlukam
izin kerja!
a. Hot Work Permit (pengelasan, pemotongan dengan api, pengeboran logam, dan sandblasting.)
b. Cold Work Permit (pengecatan, pekerjaan bangunan, dan pekerjaan sipil.)
c. Confined Space Entry Permit (pekerjaan di ruang terbatas atau ruang tertutup, seperti bejana
(vessel), silo, tangki, bak (pit), lubang galian dengan kedalaman lebih dari 1,3 meter, atau
saluran tertutup lain)
d. Electrical Work Permit (perbaikan/pemasangan kontaktor, relay panel, power supply, peralatan
kontrol, dll)
e. Special Permit (bekerja dengan paparan bahan radioaktif, bekerja di ketinggian, penggalian,
lockout dan tagout, atau melaksanakan pekerjaan dengan tingkat potensi bahaya tinggi lainnya.)
5. Sebutkan ruang lingkup serta dasar hukumnya tentang limbah bahan kimia
berbahaya!
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : KEP.187/MEN/1999 tentang
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA
Landasan UU RI No. 1 th. 1970
6. Sebutkan ruang lingkup K3 konstruksi bangunan dan dasarhukumnya!
Ruang lingkup tempat kerja proyek / konstruksi bangunan adalah UU No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja Pasal 2c, 2k, 2l dan pasal 3.
Pasal 2:
2c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
2k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
2l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
Pasal 3:
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m.memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan
barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
10. Bagaimana mekanisme penerapan SMK3 mulai dari perencanaan sampai evaluasi!
a. Penetapan Kebijakan K3
Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh
pekerja. Dalam penyusunan kebijakan K3, pengusaha paling sedikit harus melakukan
tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
● Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
● Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik
● Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan
● Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
keselamatan
● Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan
● Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus menerus
● Memperhatikan masukan dari pekerja atau serikat pekerja
Kebijakan K3 paling sedikit harus memuat:
● Visi
● Tujuan perusahaan
● Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan
● Kerangka dan program kerja yang mencangkup kegiatan perushaaan secara
menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional
b. Perencanaan K3
dimaksudkan untuk menghasilkan rencana K3. Rencana K3 ini disusun dan ditetapkan oleh
pengusaha dengan mengacu pada kebijakan K3 yang telah ditetapkan. Dalam menyusun
rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil pekerja, dan pihak lain
yang terkait di perusahaan.
Dalam penyusunan rencana K3, pengusaha harus mempertimbangkan:
● Hasil penelaahan awal
● Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
● Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
● Sumber daya yang dimiliki
Rencana K3 paling sedikit memuat:
● Tujuan dan sasaran
● Skala prioritas
● Upaya pengendalian bahaya
● Penetapan sumber daya
● Jangka waktu pelaksanaan
● Indikator pencapaian
● Sistem pertanggungjawaban
c. Pelaksanaan Rencana K3
Berdasarkan rencana K3 yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya pengusaha
didukung oleh SDM di bidang K3, sarana dan prasarana. SDM yang dimaksud harus
memiliki:
Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam rangka pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :
1. kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3
2. pengendalian listrik dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
3. penerapan kesehatan kerja
4. apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan!
Seluruh syarat-syarat K3 harus dijawab dan dijelaskan lengkap dengan dasar hukum peraturan
perundangan yang berlaku
1. Pertama syarat perusahaan harus memiliki P2K3 adalah :
Mengacu pada Pasal 2, PERMENAKER No.04/MEN/1987
Pasal 2:
Setiap tempat dengan kriteria Pengusaha wajib membentuk P2K3 Tempat kerja.
1.Tempat kerja dengan dimaksud ayat (1) ialah :
a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih
b. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang, akan tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
2. Berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI Nomor 1 Tahun 1976 Tentang kewajiban latih
hiperkes bagi dokter perusahaan yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas atau
bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja.
Berdasarkan Permenakertrans No. Per 10/Men/1976 Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh
Pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Transmigrasi dan Koperasi No. Per 10/Men/1976 dan Syarat-syarat lain yang dibenarkan oleh
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja.
4. Berdasarkan Permenaker R.I No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Listrik di
tempat Kerja Pasal (1) a dan b
1. Pemasangan dan pemeliharaan terhadap instansi, perlengkapan dan peralatan listrik di tempat
kerja selain harus dilakukan oleh ahli K3 bidang listrik dapat juga dilaksanakan oleh teknisi K3
listrik yang memiliki sertifikat dan lisensi yang dikeluarkan oleh mentri ketenaga kerjaan atau
pejabat yang ditunjuk.
2. Untuk mendapatkan sertifikat dan lisensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 wajib mengikuti
pembina teknisi K3 listrik dan dinyatakan lulus
3. Pedoman pembina teknisi K3 listrik sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.