Anda di halaman 1dari 24

I. PILIHAN BERGANDA b. Kondisi yang tidak aman.

c. Hanya jawaban b yang benar.


1. Yang menjadi batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian d. Jawaban a dan b benar.
yang mengakibatkan:
a. Adanya korban luka-luka dan atau meninggal dunia. 6. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan k3 berdasarkan
b. Adanya kerusakan peralatan produksi. Undang-Undang No. 01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja adalah:
c. Lingkungan tercemar. a. Tempat kerja.
d. Terganggunya proses pekerjaan/produksi walaupun tidak terjadi korban b. Perusahaan swasta.
yang cidera maupun kerusakan peralatan. c. Tempat kerja milik Negara.
d. Tempat usaha apa saja.
2. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis ialah:
a. Suatu pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan 7. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat
dan kesempurnaan khussusnya tenaga kerja baik jasmani, maupun rohani, kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
baik karya dan budaya menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera. Krja. Ketentuan tersebut terdapat didalam Undang-Undang No. 1 tahun
b. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan secara 1970 tentang keselamatan kerja pada pasal:
efisien. a. Pasal 3
c. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan b. Pasal 8
penyakit akiibat kerja. c. Pasal 11
d. Upaya untuk menekan cost dan berupaya untuk menghasilkan d. Pasal 15
produktifitas yang tinggi.
8. Yang dimaksud dengan “pengurus” berdasarkan Undang-Undang No. 1
3. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang tahun 1970 tentang keselamatan kerja adalah:
Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah satu kewajiban a. Pengusaha.
pengurus antara lain: b. Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja.
a. Melakukan audit K3. (ket : UU. No. 1/1970 pasal 1 ayat 2)
b. Mengadakan pemantauan lingkungan. c. Pemegang saham.
c. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul d. Setingkat manajemen perusahaan.
ditempat kerja kepada tenaga kerja baru.
d. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai 9. Pasal 13 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 menyatakan “Barang siapa
kemungkinan bahaya yang dapat timbul. akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat pelindung diri yang diwajibkan”.
4. Kondisi tempat kerja yang berbahaya sangat erat kaitannya dengan: Ketentuan ini mengikat kepada:
a. Cara kerja. a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan di tempat kerja.
b. Jawaban a,c dan d benar. b. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap sangat berbahaya.
c. Mesin, pesawat, alat. c. Hanya untuk tamu atau orang lain yang bukan pekerja.
d. Proses produksi. d. Setiap orang baik yang bersangkutan maupun tidak brsangkutan dengan
pekerjaan ditempat kerja.
5. Yang dapat menjadikan kecelakaan kerja adalah:
a. Perbuatan manusia yang tidak aman.
10. Berdasarkan pasal 14 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 yang bukan c. Memintai keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat
kewajiban pengurus perusahaan adalah: K3 di tempat kerja.
a. Memberikan kebebasan berserikat. d. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran ketentuan perundangan-
b. Menyediakan alat pelindung diri. undangan K3 di tempat kerja.
c. Memasang gambar poster k3 ditempat kerja.
d. Menempatkan semua syarat-syarat K3 dan lembaran Undang-Undang No. 15. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Ahli K3 berwenang
1 tahun 1970 ditempat kerja. untuk, antara lain:
a. Melakukan audit external SMK3.
11. Pengawasan K3 yang bersifat preventif dan represif mliputi: b. Mengadakan analisa kecelakaan kerja dimanapun.
a. Perencanaan. c. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan.
b. Parencanaan dan modifikasi. (ket : Permenaker No. 2 tahun 1992 bab III ps 9-10)
c. Prencanaan, pembuatan dan pemakaian. d. Semua jawaban benar.
(ket: Pemenaker No. 3 tahun 1982 ttg penyelenggaraan K3, Kepdirjen
WasNaker 22 tahun 2008) 16. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan ditempat kerja harus
d. Pemakaian dan peredaran. memiliiki izin pemakaian, hal tersebut bertujuan:
a. Agar efektif, efesien dan aman dalam pemakaiannya.
12. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja b. Semua jawaban benar.
adalah: c. Memenuhi peraturan perundangan.
a. Permenaker No. Per-04/Men/1987 d. Memperpanjang umur pesawat.
b. Permenaker No. Per-02/Men/1992
c. Permenaker No. Per-02/Men/1988 17. Audit SMK3 eksternal, dilaksanakan sekurang-kurangnya:
d. Permenaker No. Per-01/Men/1988 a. Satu kali setahun.
b. Satu kali dalam 2 (dua) tahun.
13. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja dicabut c. Satu kali dalam 4 (empat) tahun.
apabila: d. Satu kali dalam 3 (tiga) tahun.
a. Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan K3.
b. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan 18. Peraturan yang mengatur SMK3 adalah:
berbahaya. a. Peraturan Pemerintah No.50/2012
c. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya b. Permenaker No. Per-05/Men/1995
rahasia perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk c. Permenaker No. Per-04/Men/1997
dirahasiakan. d. Permenaker No. Per-02/Men/1992
d. Smua jawaban benar.
19. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian resiko
14. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan dilakukan dengan uruan sebagai berikut:
perundangan-undangan adalah: a. Identifikasi, monitoring, pengendalian.
a. Memberikan gaji karyawan. b. Monitoring, evaluasi, pengendalian.
(ket : permenaker No. 2 Thn 1992 bab III ps. 9-10) c. Identifikasi, evaluasi, pengendalian, monitoring.
b. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian.
ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugasnya.
25. Pada pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 ayat (1) menyatakan ;
20. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat: setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
a. Wajib bagi tenaga kerja. atas, kecuali:
b. Wajib bagi setiap perusahaan. a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi ekspor. b. Penghidupan yang layak.
d. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko bahaya tinggi. c. Moral dan kesusilaan.
(ket : PP no. 50/2012 bab 2 Ps. 5 ayat 2 point a) d. Perlakuan yang sesuai dengan hasrat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama.
21. Audit SMK3 bertujuan untuk:
a. Memiliki administrasi K3. 26. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.187/Men/1999 mengatur
b. Mengetahui pelaksanaan K3 di perusahaan besar dan beresiko tinggi. tentang:
c. Membukti pelaksanaan K3 sesuai peraturan perundangan K3. a. Bahan kimia berbahaya.
d. Membuktikan kesesuaian penerapan sistem manajemen K3. b. Bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
(ket : PP no. 50/2012 bab 2 Ps. 5) c. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
d. Semua jawaban salah.
22. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang bertugas memberi
pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan 27. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan tempat kerja
kecelakaan serta dapat memberikan penerangan yang efektif kpada par agar tenaga kerja masih dapat mnerimanya tanpa mengakibatkan penyakit
pekerja adalah: atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak
a. Panitia Pembna Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) mlebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, sering disebut sebagai:
b. Forum bipartite a. Nilai Ambang Batas.
c. Forum tripartite b. Nilai Ambang Kualitas (NAK).
d. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan c. Nilai Baku Mutu Lingkungan.
d. Semua Jawaban benar.
23. Sesuai dengan Permenaker No. Per.04/Men/1987pengusaha atau
pengurus wajib membentuk P2K3 di: 28. Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Kesehatan Kerja di
a. Setiap perusahaan. perusahaan (dokter perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan Hyperkes.
b. Kantor pusat suatu grup perusahaan. Hal ini tersebut diatur dalam:
c. Setiap tempat kerja yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. a. Permenaker No. Per-02/Men/1992
(ket : pasal 22) b. Permenaker No. Per-03/Men/1982
d. Setiap unit kerja di perusahaan besar. c. Permenaker No. Per-05/Men/1985
d. Permenaker No. Per-01/Men/1976
24. Audit SMK3 dapat dilakukan oleh:
a. Auditor internal. 29. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai
b. Jawaban a dan d benar Kepmenakertrans No. Kep.187/Men/1999 adalah:
c. Anggota P2K3. a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
d. Auditor eksternal. b. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahaya dan Label.
c. Penetapan Kategori Potensi Bahaya Perusahaan.
d. Penetapan Nilai Ambang Batas.
30. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan kerja yang sebaik- d. Korosif, iritasi karsinogenik.
baiknya perlu diadakan pemeriksaan tenaga kerja yang terarah.
Pemeriksaan tersebut meliputi: 35. Penerapan norma-norma ergonomik di tempat kerja meliputi norma-
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan awal dan norma:
pemeriksaan khusus. a. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangkut dan
b. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan pemeriksaan khusus. mengangkat.
c. Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan b. Pemberian gizi kerja.
pemeriksaan kerja khusus. c. Pemberian alat pelindung diri.
d. Semua jawaban benar. d. Jawaban a, b dan c benar.

31. Permenaker No.Per-03/Men/1982 mengatur tentang pelayanan 36. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi udara ruangan
kesehatan kerja. Tujuan dari pelayanan kesehatan kerja antara lain: kerja adalah:
a. Jawaban b dan c benar. a. Mengeluarkan udara kotor dalam ruangan.
b. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik b. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik.
fisik, mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja. c. Memasang ventilasi lebih banyak.
c. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga d. Memakai respirator.
kerja yang menderita sakit.
d. Jawaban b dan c salah. 37. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat
kerja, dapat memberikan:
32. Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan pada perusahaan, a. Keletihan mata yang cepat.
sesuai Surat Edaran Dirjen Binawas SE No.86/BW/1989 harus terlebih b. Kenyamanan bekerja.
dahulu mendapatkan: c. Produktivitas kerja rendah.
a. Surat Keputusan Penunjukan dari Dirjen Binawas. d. Absensi menurun.
b. Surat Izin Catering di tempat kerja.
c. Jawaban a, b dan d benar. 38. Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kesehatan tergantung
d. Rekomendasi dari Disnaker setempat. kepada konsentrasi dan lamanya paparan terjadi, pengaruh tersebut dapat
menyebabkan hal sebagai berikut, kecuali:
33. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan a. Menyebabkan iritasi, korosif, sulit bernafas, menimbulkan alergi,
atau penyakit akibat kerja adalah: keracunan sistematik.
a. Faktor fisiologis b. Menyebabkan kanker, kerusakan/kelainan janin.
b. Semua jawaban benar c. Menyebabkan kebakaran dan peledakan.
c. Faktor psikologi d. Pneumoconiosis dan menyebabkan efek bius.
d. Faktor kimia
39. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pemajanan 8 jam per hari,
34. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang sesuai Permenakertrans No.Per 13/Men/2011 adalah:
mempunyai sifat antara lain: a. 85 dBA
a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar. b. 90 dBA
b. Memancarkan radiasi. c. 80 dBA
c. Semua jawaban benar. d. 95dBA
40. Beban kerja fisik yang diberikan kepada tenaga kerja tidak boleh 45. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal, berkala dan khusus
melebihi: merupakan kewajiban dari pada pengusaha terhadap tenaga kerjanya.
a. 10-15% dari kemampuan kerja maksimum. Peraturan yang mengaturnya adalah:
b. 25-30% dari kemampuan kerja maksimum. a. Permenaker No.Per-03/Men/1982
c. 30-50% dari kemampuan kerja maksimum. b. Permenaker No.Per-02/Men/1980
d. 30-40% dari kemampuan kerja maksimum. c. Permenaker No.Per-51/Men/1997
d. Permenaker No.Per-04/Men/1998
41. Manfaat penilaian lingkungan kerja:
a. Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana 46. Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari tenaga kerja untuk
selanjutnya. meningkatkan produktivitas dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
b. Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja Upaya tersebut meliputi tindakan preventif dengan jalan
membahayakan atau tidak. pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja di perusahaan. Hal tersebut diatas
c. Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan terjadi. diatur dalam:
d. Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan. a. SE Menaker No.02/1986
b. Permenaker No.Per-03/Men/1986
42. Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan disebut: c. Permenaker No.Per-03/Men/1982
a. Ilmu biologi d. Permenaker No.Per-02/Men/1980
b. Ilmu fisika
c. Ilmu ergonomi 47. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu
d. Ilmu psikomotorik usaha untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar
hukumnya adalah:
43. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh a. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
pekerjaan dan lingkungan kerja. Untuk menghindari kejadian tersebut perlu b. Permenaker No. Per-03/Men/1986
dilakukan usaha-usaha preventif yang berupa jaminan pelayanan kesehatan c. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
yang merupakan salah satu dari 4 (empat) program Jamsostek. Peraturan d. SE No. 01 tahun 1999
yang mengatur hak tersebut adalah:
a. Permenaker No.Per-03/Men/1982 48. Tugas dan kewajiban Ahli K3 Kimia antara lain:
b. Undang-undang No. 1 tahun 1970 a. Merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia
c. Undnag-undang No. 3 tahun 1992 perusahaan atau instansi yang didapat karena jabatannya.
d. Permenaker No.Per-03/Men/1985 b. Memberikan laporan kepada menteri atau pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugasnya.
44. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai c. Jawaban a dan b salah.
Kepmenakertrans Nomor: Kep.187/Men/1999 adalah sebagai berikut, d. Jawaban a dan b benar.
kecuali:
a. Mempekerjakan Ahli K3 kimia 49. Berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan NO. 07 tahun 1964 tentang
b. Pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali. syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja,
c. Membuat dokumen pngendalian instalasi bahaya besar. maka dalam suatu tempat kerja dengan tenaga kerja sejmlah 60 orang,
d. Pembuatan dokumen job safety. jumlah kakus/W minimal yang harus disediakan:
a. 1 b. Terjadinya kenaikan tekanan kerja.
b. 4 (ket : kepmen 17/1999) c. Semua jawaban salah.
c. 3 d. Terjadinya overheating dan peledakan.
d. 2
55. Yang dimaksud dengan ketel uap adalah:
50. Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan a. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.
sifat kimia, fisika, atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, b. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya
instalasi dan lingkungan, kecuali: dan harus ada disetiap perusahaan.
a. Bahan beracun, bahan beraktif. c. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya
b. Cairan mudah larut. dan harus ada disetiap perusahaan.
c. Bahan mudah meledak, bahan oksidator. d. Jawban a, b dan c benar.
d. Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar.
56. Ketel uap yang mengalami temperature berebihan (overheating) adalah
51. Akte izin Pemakaian Pesawat Uap diberikan kepada pemakai bilamana: disebabkan oleh:
a. Semua jawaban benar. (UU tahun 1930 Pasal 8) a. Tingkat pengaman tidak bekerja.
b. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan pengamanan dan b. Kapasitas pembakaran terlalu besar.
alat-alat pembakaran memenuhi syarat. c. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan d. Semua jawaban benar.
otomatisnya memenuhi syarat.
d. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan 57. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, baru dapat dibuat apabila:
pengamanannya memenuhi syarat. a. Mempunyai gambaran rencana.
b. Jawaban a, c dan d telah terpenuhi.
52. Peledakan pada ketel uap dapat tejadi karena: c. Mempunyai perhitungan kekuatan konstruksi.
a. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman. d. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana.
b. Tidak memilliki thermometer.
c. Jawaban a dan b benar. 58. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap:
d. Peledakan hanya dapat tejadi bila tingkap pengaman tidak bekerja. a. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali.
53. Yang bukan merupakan tujuan pemeriksaan visual pada setiap pesawat c. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali.
uap baru yaitu untuk mengetahui: d. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali.
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamannya.
b. Kapasistas produksi uap kering yang dapat digunakan sesungguhya. 59. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan setiap:
c. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan a. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali.
pengamanannya. b. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali
d. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamanannya. (selain ketel uap, pemeriksaan 4tahun sekali)
c. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali.
54. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan tidak d. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali.
dapat mengakibatkan:
a. Terjadinya kenaikan temperature air.
60. Tingkat pengamanan pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi b. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas landasan dan
untuk: diatas permukaan, alat angkutan jalan rel.
a. Menahan tekanan. c. Pesawat lift.
b. Untuk mengatur tekanan. d. Semua jawaban benar.
c. Membuang air berlebih.
d. Membuat tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih. 66. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau
alat yang digunakan untuk:
61. Pemeriksaan bahan pada pesawat uap dapat dilakukan apabila telah a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu.
berumur: b. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal.
a. 25 tahun. c. Memindahakan, mengangkut muatan vertical dan horizontal dalam
b. 35 tahun. jarak yang ditentukan.
c. 30 tahun. d. Semua jawaban benar.
d. 40 tahun.
67. Pengawasan K3 bidang mekanik yang bersifat prevent meliputi:
62. Kapan suatu pesawat uap harus dilakukan pemeriksaan secara khusus a. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemakaian dan perawatan.
(secara keseluruhan): b. Perencanaan dan pemakaian.
a. Sesudah berumur 50 tahun. c. Perencanaan, reparasi da modifikasi.
b. Sesudah terjadi kecelakaan. (UU 37 thn 2016) d. Jawaban a, b dan c salah.
c. Sesudah dilakukan pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 3 (tiga) kali.
d. Sebelum pemeiksaan bahan (PB) sebanyak 3 (tiga) kali. 68. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai
setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:
63. Yang tidak termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No. a. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.
Per.01/Men/1982 adalah: b. Jawaban a, c dan d benar.
a. Botol-botol baja yang mempunyai volume air paling rendah 60 liter. c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
b. Botol-botol baja yang mempunyai volume air paling tinggi 60 liter. d. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
c. Bejana transport yang mempunyai volume air lebih dari 60 liter.
d. Bejana penyimpanan gas atau campuran dalam keadaan padat dikempa 69. Sesuai Permenaker No. Per.05/Men/1985 setiap pesawat dan angkut
menjadi cair terlarut atau beku. wajib dilakukan pengujian setelah pegujian pertama. Pengujian tersebut
selambat-lambatnya :
64. Cara mengambil/memotong pelat badan pesawat uap yang akan diuji a. 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.
dengan cara: b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama.
a. Digergaji. c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama.
b. Dipotong dengan alat potong las listrik. d. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.
c. Dipotong dengan brander las.
d. Dibor. 70. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah:
a. Dongkrak, pneumatic, gondola, keran tower dan takel.
65. Ruang lingkup Permenaker No. Per.05/Men/1985 meliputi: b. Escalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
a. Pesawat tenaga dan produksi. c. Truk, trakto, kereta gantung, truk derek dan forklift.
d. Semua jawaban benar.
71. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, 76. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan:
seorang operator dapat: a. UU No. 1 tahun 1970.
a. Dilarang meninggalkan tempat kerja. b. Permenaker No.Per-01/Men/1980.
b. Mewakilan kepada orang lain. c. SKB Menaker dan Menteri PU
c. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting. No. Kep.174/Men/1986
d. Jawban a, b dan c benar. No.104/Kepts/1986
d. Semua jawaban benar.
72. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-
lambatnya: 77. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari:
a. 2 (dua) tahun sekali. a. Rancangan teknis pelaksanaan.
b. 3 (tiga) tahun sekali. b. Rancangan pasca konstruksi.
c. 10 (sepuluh) tahun sekali. c. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi.
d. 5 (lima) tahun sekali. d. Semua jawaban salah.
(ket : permenaker 04 thn 1985, pasal 135 : 2)
78. Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilaksanakan dengan pola
73. Berdasarkan Permenaker No. Per-05/Men/1985 setiap pesawat angkat preventif, apakah yang dimaksud dengan pola tersebut:
dan angkut harus uji terlebih dahulu antara lain dengan pengujian beban a. Dilakukan perawatan rutin.
lebih sebesar: b. Dimulai saat pelaksanaan.
a. 110% dari jumlah beban maksimum. c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan.
b. 125% dari jumlah beban maksimum. d. Dimulai dari saat perencanaan.
c. 120% dari jumlah beban maksimum.
d. 135% dari jumlah beban maksimum. 79. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan
perundangan, salah satunya persyaratan untuk mencegah terkena aliran
74. Beberapa dasar hukum yang terkait dengan K3 Mekanik seperti tertera listrik yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam:
dibawah ini kecuali: a. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q.
a. Permenaker No. Per-04/Men/1985. b. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a.
b. Permenaker No. Per-05/Men/1985. c. Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002.
c. Permenaker No. Per-04/Men/1987. (ttg P2K3) d. Semua jawaban salah.
d. Permenakertrans No. Per-09/Men/VII/1985.
80. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan:
75. Berdasarkan Surat Edaran Menaker No.SE.06/Men/1990 tentang a. Permenaker No.Per.30/Men/2015 perubahan atas Permenaker
Perwarnaan Botol Baja/Tabung gas betekanan antara lain sebagai beikut No.Per.04/Men/1987.
kecuali: b. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan atas Permenaker
a. Kelompok gas beracun berwarna kuning tua. No.Per.02/Men/1989.
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda. c. Permenaker No.Per.32/Men/2015 perubahan atas Permenaker
c. Kelompok gas untuk kesehatan warna biru. (ket : harusnya putih) No.Per.04/Men/1985.
d. Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu-abu. d. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan atas Permenaker
No.Per.01/Men/1987.
81. Penggunaan lift yang salah yaitu: 87. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan embumian sekurang-
a. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift. kurangnya:
b. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta lift. a. 4 (empat) buah.
c.Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang didalam kereta lift. b. 3 (tiga) buah.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku. c. 2 (dua) buah.
d. 5 (lima) buah.
82. Surat Izin Operasi pemakaian lift berlaku selama:
a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali. 88. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya:
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali. a. Peledakan.
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali. b. Beban lebih (overload).
d. Semua jawaban salah. c. Panas (thermal).
d. Kebakaran.
83. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan:
a. Kemampuan perlindungan secara tehnis. 89. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi
b. Ketahanan mekanis. isolasi sekurang-kurangnya sebesar:
c. Semua jawaban benar. a. 20 kΩ.
d. Ketahanan terhadap korosi. b. 10 kΩ.
c. 50 kΩ.
84. Instalasi proteksi petir internal misalnya dengan memasang arrester d. 70 kΩ.
pada instalasi listrik untuk memotor arus petir dan menyamakan tegangan
diatur dalam peraturan: 90. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini dapat
a. Permenaker No.Per.02/Men/1989. berpedoman kepada:
b. Permenaker No. 12 tahun 2015 SNI 0225-2011 PUIL 2011 a. Standar Nasional Indonesia.
c. Kepmenaker No.Kep.75/2002. b. Semua benar.
d. Jawaban a, b dan d salah. c. Standar Internasional.
d. Standar nasional negara lain yang ditentukan pengawas ketenagakerjaan
85. Alat untuk mengatur tahanan isolasi kabel listrik adalah: spesialis K3 listrik.
a. Insulation Resistan tester. (ket : nama lainnya juga magger/ hypotester)
b. Multi tester. 91. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung?
c. Ohm meter. a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal
d. Volt meter. umumya bertegangan dan atau dialiri arus.
b. Sentuh pada bagian kondukif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik
86. Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhan pada yang menjadi bertegangan akibat kegagalan kegagalan isolasi. (ket : kalo ini
instalasi penyalur petir yang diatur dalam Permenaker No.Per.02/Men/1989 katanya kebocoran listrik)
adalah: c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi
a. Maksimal 0,5 Ω. listrik.
b. Maksimal 5 Ω. d. Semua jawaban a, b dan c benar.
c. Maksimal 50 Ω.
d. Jawaban a, b dan c salah.
92. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja diatur dalam: 97. Yang termasuk system proteksi kebakaran pasif antara lain:
a. Permenaker No.15 tahun 2012 a. Sarana Evakuasi.
b. Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002 b. Kualitas bahan bangunan.
c. Permenaker No.12 tahun 2015 c. Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
d. Kepmenakertrans No.Kep75/Men/2000 d. Jawban a, b dan c benar.

93. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain ialah 98. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hidran/springkler yaitu:
dipersyaratkan: a. Pompa listrik, pompa diesel, pompa air.
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum. b. Pompa listrik, pompa diesel, pompa jockey.
b. Tidak harus memiliki teknisi. c. Pompa utama, pompa jockey dan pompa cadangan.
c. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 dibidang listrik d. Jawaban a, b dan c benar.
yang disyahkan oleh Kemenakertrans.
d. Semua jawaban benar. 99. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa:
a. Kondisi tabung APAR nya saja.
94. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama b. Cara penempatan dan peralatannya.
dengan cara: c. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik. d. Cara penggunaan dengan benar.
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik. 100. Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran pada lengan dan tangan
d. Semua jawaban benar. adalah:
a. 2 m/det2
95. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan b. 5 m/det2
memadamkan kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan c. 3 m/det2
kebakaran di tempat kerja. Hal ini diatur berdasarkan: d. 4 m/det2
a. Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
b. Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
c. Kepmenaker No.Kep-75/Men/2002.
d. Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.

96. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat terjadi peristiwa yang
disebut back draft. Back draft dapat terjadi apabila:
a. Kebakaran didalam ruang tertutup dengan oksigen yang cukup dan
terdapat bahan yang mudah meledak.
b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oksigen, bila ada
kesempatan udara masuk akan terjadi ledakan.
c. Jawaban a dan d benar.
d. Jawaban a dan d salah.
II. ESSAY Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya
1. Sebutkan kewajiban pengurus menurut UU no 1 / 1970 (ps 14) pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja
Jawab : atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
a. Menyediakan APD bagi tenaga kerja atau orang lain yang memasuki
tempat kerja serta cara pemakaiannya
4. Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli K3 umum!
b. Memasang gambar poster K3
Jawab :  - Tugas AK3 Umum:Membantu pimpinan perusahaan atau
c. Menempatkan semua syarat-syarat K3 dan lembaran UU no. 1 tahun 1970
pengurus menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan
di tempat kerja
kerja, hygiene perusahaan dan kesehatan kerja, membantu pengawasan
2. Apa yang dimaksud kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja? ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-udangan bidang K3 
Jawab: - Kewajiban AK3 Umum: 
1. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai
atau lingkungan kerja (Permenaker no. 01/Men/ 1981) dengan bidang yang ditentukan dalam keputusanpenunjukannya
2. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak b. Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia atau harta benda ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai
(Permenaker no. 03/Men/1998) berikut: 
1) Untuk AK3 di tempat kerja satu kab dalam 3 bulan kecuali
3. Mengapa setiap karyawan harus dilakukan pemeriksaan awal, berkala ditentukan lain
maupun khusus? 2) Untuk AK3 di perusahaan yang memberikan jasa dibidang K3 setiap
Jawab : Permen No. Per-02/1980 :  saat setelah selesai melaksanakan kegiatannnya
Pasal 2 ayat (1)  3) Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja agar tenaga kerja yang diterima /instansi yang didapat berhubungan jabatannya
berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidakmempunyai Wewenang AK3 Umum: 
penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok a. Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan
untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehinggakeselamatan dan kesehatan b. Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan
tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain dapat terjamin. syarat-syarat K3 ditempat kerja dengan keputusan penunjukannya 
Pasal 3 ayat (1)  c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi: 
derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta 1) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja 
memiliki kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal 2) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta
mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usahapencegahan. peralatan lainnya
3) Penanganan bahan-bahan
4) Proses produksi 
5) Sifat pekerjaan  6. Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
berdasarkan peraturan terkait?
6) Lingkungan kerja
Jawab : Berdasarkan Permenaker 03/1982, penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kerja harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu
5. Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum meliputi usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif, yang hasilnya
pemebentukan P2K3!
dilaporkan kepada instansi yang membidangi ketenagakerjaan.
Jawab : Landasan hukum P2K3: Per No.04/MEN/1987 tentang P2 K3 serta
tata cara penunjukan AK3 Fungsi P2K3: Penyelenggaraan pelayanan kesehata kerja dapat dilakukan sendiri oleh
a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja  perusahaan atau melalui kerja sama dengan pihak di luar perusahaan.
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:  Adapun cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapai dilihat pada
- Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan tabel 2 dan 3 Kepmenaker 22/2008 sebagai berikut:
gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta
carapenanggulangannya
- Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
- APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
- Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan
pekerjaannya
c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
- Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerjMenentukan
tindakan koreksi dengan alternatif terbaik  
- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, PAK serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan
- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian dibidang keselamatan
kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic 
- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan
menyelenggarakan makanan di perusahaan
- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
- Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
- Mengembangkan laboratorium K3, melakukan pemeriksaan
laboratorium dan melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan
- Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, hygiene
perusahaan dan kesehatan kerja
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja,
ergonomi dan gizi kerja
7. Limbah industri
Peraturan perundangan terkait :
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1,
f, g, i, j, k, l, m pasal 5, pasal 8, pasal 9 dan pasal 14.
2. UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi ILO No.120
mengenai Hygiene dalam
3. Perniagaan dan Kantor-kantor pasal 7
4. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang syarat
kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja.
5. Permenaker No. 3/Men/1985 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja Pemakaian asbes.
6. Permenaker No. 03/Men/1986 tentang syarat keselamatan dan
kesehatan di tempat kerja yang mengelola Pestisida
7. Permenaker No. 13/Men/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
8. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.

8. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengendalian lingkungan kerja ?


Jawab :
 Penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan tingkat
7. Jelaskan objek pengawasan lingkungan kerja serta sebutkan peraturan faktor bahaya lingkungan kerja sampai batas yang masih dapat
perundangan terkait? ditolerir oleh manusia dan lingkungannya dengan Nilai Ambang
Jawab: Objek pengawasan lingkungan kerja meliputi : Batas (NAB)
 Melalui Hierarchy of control (HIRARKI) : Eliminasi, Substitusi,
1. Faktor-faktor bahaya lingkungan kerja Minimalisasi, Isolasi pengendalian teknis, Pengendalian
Faktor-faktor bahaya lingkungan kerja yang dapat menyebabkan Administrasi, dan APD.
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah :
a. Faktor kimia 9. Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-
b. Faktor fisika faktor yang memengaruhi tingkat bahaya dari bahan kimia berbahaya!
c. Faktor biologi Jawab :
d. Faktor psikologi
e. Faktor fisiologi  - Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker 187/MEN/1999 
1. Hygiene perusahaan Pasal 1
2. Pengendalian bahaya besar Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
3. Pestisida campuran yang berdasarkan sifat kimia dan fisika dan/attau toksikologi
4. Bahan kimia berbahaya berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
5. Sanitasi lingkungan - Faktor yang memengaruhi tingkat bahaya: daya racun, cara bahan kimia
6. Alat pelindung diri (APD) masuk dalam tubuh, konsentrasi, macam, dan lama paparanbahan kimia,
efek kombinasi bahan kimia, kerentanan calon korban paparan bahan Ketentuan – ketentuan dalam ayat (1) terebut berlaku dalam tempat kerja
kimia dimana :
a. Dibuat, dicoba, dipaki atau dipergunakan mesin, pesawat, alat
10. Sebutkan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahwa kimia perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat
berbahaya! menimbulkan kecelakaan, kebakaran dan peledakan;
Jawab : Berdasarkan Kepmenaker no 17/men/1999 (pasal 16) b. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut,
(1) Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya besar atau disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah
sebagai mana dimaksud pada pasal 15 ayat (1) wajib : terbakat, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
a. mempekerjakan pentugas Kimia dengan ketentuan apabila c. Dikerjakan, pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan,
diperkerjakan dengan sistem kerja non shift sekurang0kurangnya 2 atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya
(dua) orang dan apabila diperkerjakan dengan sistem kerja shift termasuk bangunan pengairan, saluran, atau terowongan dibawah
sekurang-kurangnya 5(lima)orang. tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
b. Memperkerjakan ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1(satu) orang. d. Dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan,
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar. pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainya,
d. Melaorkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
bahan kimia proses dan modifikasi instalasi yang digunakan. e. Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, atau
e. Melakukan pmeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di bijih logam lainnya, batu – batuan, gas, minyak, atau mineral
tempat kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali. lainnya, baik dipermukaan atau didalam bumi, maupun didasar
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat perairan;
kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali. f. Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik
g. Melakukan pemeriksan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya didaratan, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun
1 (satu) tahun sekali. udara;
h. Pengujian faktor kimia dan instalasi sebagaimana dimaksud pada g. Dikerjakan bongkar muat barang muatan dikapal, perahu, dermaga,
ayat (1) huruf e dapat dilakukan oleh perusahaan jasa K3 atau dok stasiun dan gudang
instalasi yang berwenang. h. Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain
didalam air;
11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 kontruksi bangunan dan i. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau
sebutkan peraturan terkait. perairan;
Jawab : Ruang lingkup pengawasan K3 kontruksi bangunan didasari oleh j. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi
Undang – Undang No 1 Tahun 1970 BAB II Pasal 2 Point 1 dan 2. atau rendah;
Point 1 k. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah,
Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting;
dipermukaan air, didalam air maupun diudara yang berada didalam wilayah
l. Dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang;
kekuasaan hukum Republik Indonesia
m. Terdapat atau menyebar suhu, kelembapan, debu, kotoran, api,
Point 2
asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau
getaran.
5. Tiap instalasi penyalur petir hra mendapat sertif dr menteri atau bejabat
12. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, yg ditunjuk.
mencegah dan memadamkan kebakaran sesuai kepmenakertrans No.
186/1999! 15. Sebutkan Dasar Hukum Lift !
Jawab: Tentang Unit penanggulangan kebakaran ditempat kerja pasal 2 ayat Jawab : - UU No. 1 th 1970 (Pasal: 2 (2) f
1 yg menyatakan bahwa "pengurus/pengusaha wajib mencegah, “… tempat kerja dimana : f. dilakukan pengangkutan barang, binatang, atau
mengurangi, dan memadamkan kebakaran, latihan penanggulangan manusia, baik didarat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air,
kebakaran di tempat kerja. maupun udara”.
- UU no. 1 th 1970 : Bab III pasal 3 (1) n
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
13. Dalam identifikasi masalah bahaya kebakaran ditempat kerja saudara
untuk :
terdapat beberapa apar telah berakhir masa pakai, cobajelaskan tindakan
anda sebagai AK3! n. “Mengamankan dan memperlancarkan pengangkutan orang, binatang,
Jika apar telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian tanaman atau barang”.
purchasing agar menghubungi suplier untuk pengisian kembali - Peraturan Menker No. Per. 03/Men 1999
apar. Selain itu jangan lupa dilakukan pemeriksaan jangka 6 bulan dan 12 Dasar pertimbangan : Pertimbangan teknis penetapan peraturan K3 lift
bulan. Pengisian tabung apar harus diisi kembali dengan cara (Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Pe03/men/1999) adalah bahwa
sebagai berikut: 
pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya yang tinggi.
a) Untuk asam soda, busa, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali. 
Pasal 25
b) Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2
tahun sekali Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan
c) Untuk jenis tabung gas hydrocarbon berhalogen, tabung diisi setiap teknis maupun administrasi harus mendapat izin dari menteri atau pejabat
3 tahun sekali. yang ditunjuknya.
d) Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali. - Kepmenaker No. : Kep. 407/M/BW/1999

14. Sebutkan hal2 yang berkaitan dg instalasi penyalur petir : 16. Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang
Jawab :
membahayakan dalam mengoperasikan harus mendapat lisensidari
1. Landasan hukumnya adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02
Men/1989 tentang pengawasan Penyalur Petir  dan SNI 04- 0225 2000 (PUIL Depnaker?
2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal/proteksi bahaya Jawab : - Sesuai Permenakertras RI no Per-09/MEN/VII/2010 tentang
sambaran tidak langsung.  operator dan petugas pesawat angkat-angkut butir 10: Lisensi K3 adalah
2. Jenis instalasinya ada franklin, sangkar faraday dan elektrosatis (untuk kartu tanda kewenangan seorang operator untuk penanganan pesawat
sambaran langsung) dan menggunakan arrester (untuk sambaran tidak angkat-angkut.
langsung). - Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat
3. Pada pembumian, elektroda bumi hrs dibuat dan dipasang sehingga
angkat-angkut sesuai dengan Permenker RI No Per- 05/MEN/1985 tentang
tahanan  pembumian menjadi sekecil mungkin. Elektroda bumi hrs dipasang
sampai mencapai air dalam bumi pesawat angkat-angkut perlu adanya perlindungan atas keselamatan kerja
4. Tiap rencana instalasi penyalur petir hrs dilengkapi dengan fambar setiap tenaga kerja yang melakukanperbuatan, pemasangan, pemakaian,
rencana instlasi persyaratan pesawat angkat-angkut.
- Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu 18. Sebutkan Sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan
peralatan / pesawat dapat beroperasi dengan baik dan saudara khususnya dibidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan!
tanpamasalah/kecelakaan maka harus ada lisensi. Jawab : 1. Pesawat tenaga dan produksis
Penggunaan pesawat-pesawat, alat-alat dan mesin-mesin di tempat
17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamtan dan kesehatan kerja dapat mengakibatkan kecelakaan.
kerja mekanik dan sebutkan peraturan perundangan K3 terkait! 2. Pesawat angkat dan angkut
Jawab :  Peraturan perundangan terkait: Ada 2 jenis sumber bahaya pesawat angkat dan angkut, yaitu
- Permenaker RI No. Per-04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi 
sumber bahaya umum dan sumber bahaya khusus.
- Permenaker RI No. Per-05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut
a. Sumber bahaya umum:
Ruang lingkup K3 mekanik:
a. Penggerak mula: mengubah suatu bentuk energi menjadi – Kesalahan design
tenaga mekanik   – Kesalahan pemasangan
1. Mesin Kalor: motor pembakar luar, motor pembakar dalam  Turbin: – Kesalahan pemakaian
Memutar roda (dengan uap, air dan/atau gas – Kesalahan perawatan
2. Kincir Angin  – Tidak pernah diperiksa dan diuji kelaikannya
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik: peralatan yang berfungsi untuk
b. Sumber bahaya khusus:
memindahkan daya/gerakan mekanik dari penggerak mula ke pesawat
lainnya; antara lain:  – Bagian-bagian berputar; poros, roda, puli, roda, dll
1. Pully dengan ban mesin – Bagian-bagian bergerak; Gerak vertical, horizontal, maju dan
2. Roda gigi dengan roda gigi  mundur. Bagian-bagian yang menanggung beban antara lain;
3. Rantai dengan piringan roda gigi  pondasi, kolom-kolom, chasis/kerangka, dll
4. Batang berulir dengan roda gigi  –Tenaga penggerak; peledakan, suhu tinggi, kebisingan, getaran.
5. Roda-roda gesek
c. Mesin perkakas kerja: Pesawat atau alat untuk membentuk suatu
Pengenalan Ketel Uap
bahan, barang, produk teknis dengan cara memotong, mengepres,menarik
dan/atau menumbuk; antara lain:mesin asah, poles, pelicin, alat tuang- Ketel uap adalah pesawat yang digunakan untuk memanaskan air menjadi
tempa, pelubang, mesin rol, gerigi, mesin ayak dan pemisah, mesin uap. Peralatan pesawat penguapan ialah suatu alat yang dihubungkan pada
guntuing, mesing pengeping  dan pembelah pesawat uap.
d. Mesin Produksi: Semua mesin peralatan kerja yang digunakan untuk Sumber-sumber Bahaya dan Akibatnya:
menyiapkan, membentuk, membuat, merakit, finishing barang produksi /  Mamometer tidak berfungsi dengan baik akan mengakibatkan
teknis; antara lain: mesin pak & bungkus, mesin jahit dan rajut, mesin ledakan.
pintal dan tenun
 Safety valve tidak berfungsi mengakibatkan tertahannya tekana
e. Dapur: Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk
yang berlebihan.
mengolah, memperbaiki sifat barang/produk barang teknis; antara lain:
dapur tinggi, dapur baja, covertor, oven  Gelas duga tidak berfungsi mengakibatkan jumlah air tidak
terkontrol.
 Air pengisi ketel tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya
pembengkaan bejana karena tidak adanya transfer panas.
 Boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall
 Terjadi pemanasan lebih Karena kekelebihan produksi uap. 5. 1 alat tanda bahaya
 Tidak berfungsinga pompa air pengisi ketel. 6. 1 keran penutup uap induk
 Karena perubahan tidak sempurna. 7. 2 lemari katup kran penutup air pengisi
 Karena boilernya sudah tua sehingga sudah tidak memenuhi syarat. 8. Kran penguras sebanyak yg diperlukan
 Tidak teraturnya tekanan inspeksi sesuai peraturan yang berlaku. 9. 1 plat nama

19. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma ruang lingkup pengawasan 20. Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem manajemen
K3 pesawat uap dan bejana tekan ? K3 pada setiap tempat kerja!
Jawab : (Permenaker RI no. 37 thn 2016 tentang Keselamatan dam Jawab : Dasar hukum SMK3: 
Kesehatan kerja Bejana tekanan dan Tangki TImbun) - Permenakertrans RI No. Per-18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggara audit
Ruang lingkup : meliputi kegiatan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja 
- PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan
 Perencanaan
dan kesehatan kerja Tujuan SMK3 menurut PP no. 50 tahun 2012:
 Pembuatan a. Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur,
 Pemasangan terstruktur dan terintegrasi 
 Pengisian b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan PAK dengan
 Pengangkutan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh dan/atau
 Pemakaian serikatpekerja/serikat buruh\
 Pemeliharaan c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman
 Perbaikan dan efisien untuk mendorong produktifitas 
 Modifikasi
21. Jelaskan 5 (lima) prinsip dasar SMK3? Dan sebutkan peraturan
 Penyimpanan
perundang-undangan sebagai landasan hukum yang mewajibkan setiap
 Pemeriksaan perusahaan menerapkan SMK3!
 Pengujian Jawab : Yang dimaksud dengan SMK3 Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Objek Pemeriksaan (Peraturan Uap 1930 pasal 6) No.50 Tahun 2012 Pasal 1 adalah bagian dari sistem manajemen
 Prosedur penerbitan pengesahan gambar rencana pesawat perusahaan secara keseluruhan dalam pengendalian risiko yang berkaitan
uap dan bejana tekanan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
 Prosedur penerbitan pengesahan kelayakan pembuatan produktif.
pesawat uap dan bejana tekanan Dalam penerapan SMK3, terdapat 5 prinsip dasar yang harus diterapkan
 Prosedur pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan oleh perusahaan. Jika salahsatu prinsip tsb tidak diterapkan maka
konsekuensinya ketika dilakukan Final Audit SMK3 oleh Lembaga Audit
bejana tekanan
Independen akan menjadi Temuan MAJOR. Temuan Major ini berakibat
Alat perlengkapan pengaman Pesawat uap dan Bejana Tekanan (Peraturan
perusahaan dinyatakan TIDAK LULUS / GAGAL dan diperlukan pembinaan
UAP 1930 pasal 12) lanjutan oleh Disnaker setempat sebelum dilakukan Audit ulang. 5 Prinsip
1. 2 Tingkat pengaman dasar dalam penerapan SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional tsb yaitu :
2. 1 manometer 1. Penetapan kebijakan K3
3. 2 gelas pedoman air Penyusunan Kebijakan K3:
4. 2 pompa pegisi air Penetapan Kebijakan:
Pelaksanaan Jawab : (dalam OHSAS 18001:2007)
Peninjauan ulang
Komitmen tingkatan pimpinan  Eliminasi – memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya;
Peran serta pekerja & orang lain di tempat misalnya, memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk
menghilangkan penanganan bahaya manual;
2. Perencanaan K3;  Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi
- Rencana K3 berdasarkan: penelahaan awal, HIRA, peraturan & energi sistem (misalnya, menurunkan kekuatan, ampere, tekanan,
sumber daya suhu, dll ;
- Rencana K3 memuat: tujuan & sasaran, skala prioritas, upaya  Rekayasa Teknik – menginstal sistem ventilasi, mesin penjagaan,
pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka waktu pel, interlock, dll ;
indikator pencapaian, sistem pertanggung jawaban.  Administratif – tanda-tanda keselamatan, daerah berbahaya tanda,
3. Pelaksanaan rencana K3 tanda-tanda foto-luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki,
1. Penyediaan SDM peringatan sirene / lampu, alarm, prosedur keselamatan, inspeksi
2. Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit peralatan, kontrol akses, sistem yang aman, penandaan, dan izin
K3, Anggaran, Prosedur kerja, informasi, pelaporan, kerja, dll ;
pendokumentasian, Instruksi kerja  Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety, perlindungan
Kegiatan pelaksanaan meliputi: pendengaran, pelindung wajah, respirator, dan sarung tangan.
a. Tindakan pengendalian risiko kec. & PAK
b. Perancangan dan rekayasa
23. Jelaskan Pengertian SMK3 dan Audit SMK3!
c. Prosedur & instruksi kerja
Jawab :
d. Penyerahan sbg Pelaksana Pekerjaan
 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3) adalah
e. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
bagian dari sistem manajemen perusahaan secra keseluruhan daalm
f. Produk  Akhir
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
g. Keadaan Darurat Kec. dan Bencana Industri
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
h. Rencana & Pemulihan Keadaan Darurat
(PP 50 thn 2012)
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3;
 Audit SMK3 (PP 50 thn 2012) adalah pemeriksaan secara sistematis
a. Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran
dan inpenden terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
b. Audit Internal SMK3
untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
a. Tinjauan ulang secara berkala dengan melakukan Rapat
b. Tinjauan Manajemen
c. Dapat mengatasi implikasi K3 24. Sebutkan syarat-syarat perusahaan yang wajib menerapkan SMK3!
Dari penjelasan diatas pada point C, Pelaksanaan Rencana K3, perusahaan Jawab : meskipun berdasarkan UUD No. 13 thn 2003 setiap perusahaan
berkewajiban untuk memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan wajib menerapkan SMK3, namun kewajiban dalam PP No. 50 berlaku bagi
bersertifikat sesuai peraturan perundangan. perusahaan :
1. Memperkerjakan TK/buruh > 100 orang; atau
2. < 100 orang dengan tigkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan
berlaku undang-undang.
22. Sebutkan dan jelaskan hirarki pengendalian resiko K3!
IV. ISIAN 2. Sebutkan dan jelaskan langkah penerapan SMK3 beserta landasan
1. Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli K3 umum! hukumnya!
Jawab : Dalam penerapan SMK3, terdapat 5 prinsip dasar yang
Jawab :  - Tugas AK3 Umum:Membantu pimpinan perusahaan atau harus diterapkan oleh perusahaan. Jika salahsatu prinsip tsb tidak
pengurus menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan diterapkan maka konsekuensinya ketika dilakukan Final Audit SMK3 oleh
kerja, hygiene perusahaan dan kesehatan kerja, membantu pengawasan Lembaga Audit Independen akan menjadi Temuan MAJOR. Temuan Major
ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-udangan bidang K3  ini berakibat perusahaan dinyatakan TIDAK LULUS / GAGAL dan diperlukan
pembinaan lanjutan oleh Disnaker setempat sebelum dilakukan Audit ulang.
- Kewajiban AK3 Umum: 
5 Prinsip dasar dalam penerapan SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai tsb yaitu :
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusanpenunjukannya 1. Penetapan kebijakan K3
b. Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang Penyusunan Kebijakan K3:
Penetapan Kebijakan:
ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai
Pelaksanaan
berikut:  Peninjauan ulang
1) Untuk AK3 di tempat kerja satu kab dalam 3 bulan kecuali Komitmen tingkatan pimpinan
ditentukan lain Peran serta pekerja & orang lain di tempat
2) Untuk AK3 di perusahaan yang memberikan jasa dibidang K3 setiap
2. Perencanaan K3;
saat setelah selesai melaksanakan kegiatannnya
- Rencana K3 berdasarkan: penelahaan awal, HIRA, peraturan &
3) Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan sumber daya
/instansi yang didapat berhubungan jabatannya - Rencana K3 memuat: tujuan & sasaran, skala prioritas, upaya
Wewenang AK3 Umum:  pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka waktu pel,
indikator pencapaian, sistem pertanggung jawaban.
a. Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan
3. Pelaksanaan rencana K3
b. Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan 1. Penyediaan SDM
syarat-syarat K3 ditempat kerja dengan keputusan penunjukannya  2. Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan K3, Anggaran, Prosedur kerja, informasi, pelaporan,
memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi:  pendokumentasian, Instruksi kerja
Kegiatan pelaksanaan meliputi:
1) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja  a. Tindakan pengendalian risiko kec. & PAK
2) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta b. Perancangan dan rekayasa
peralatan lainnya c. Prosedur & instruksi kerja
3) Penanganan bahan-bahan d. Penyerahan sbg Pelaksana Pekerjaan
e. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
4) Proses produksi 
f. Produk  Akhir
5) Sifat pekerjaan  g. Keadaan Darurat Kec. dan Bencana Industri
6) Lingkungan kerja h. Rencana & Pemulihan Keadaan Darurat
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3;
a. Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran b. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;
b. Audit Internal SMK3 c. Memenuhi atau mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 kesehatan kerja yang diwajibkan;
a. Tinjauan ulang secara berkala dengan melakukan Rapat d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat
b. Tinjauan Manajemen keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan;
c. Dapat mengatasi implikasi K3 e. Menyatakan keberatan pada pekerjaan dimana syarat
Dari penjelasan diatas pada point C, Pelaksanaan Rencana K3, perusahaan
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan
berkewajiban untuk memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan
diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal
bersertifikat sesuai peraturan perundangan.
khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawa dalam batas-
3. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus perusahaan untuk batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.
mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran di tempat kerja, 5. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup Pemnaker No. Per 05/ Men/ 1985 !
jelaskan disertai landasan hukum Jawab : Ruang lingkup pemnaker No. Per 05 / Men / 1985 Pasal 5 terdiri
dari 2 ayat yaitu:
Jawab : Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK 1. Ayat 1 tentang Peraturan ini berlaku untuk perencanaan, pembuatan,
INDONESIA No. : KEP.186/MEN/1999 pemasangan, peredaran, pemakaian, perubahan dana tau perbaikan tehnis
TENTANG : UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA serta pemeliharaan pesawat angkat dan angkut.
PASAL 2 AYAT 2 2. Ayat 2 tentang pesawat angkut dan angkat dimaksud ayat 1 adalah:
Kewajiban mencegah, megurangi dan memadamkan kebakaran di tempat a. peralatan angkat
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: b. pita transport
a. Pengendalian setiap bentuk energi; c. pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan d. alat angkutan jalan ril.
sarana evakuasi; (SUMBER: TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT BAB 2 RUANG
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas; LINGKUP PASAL 5 AYAT 1 DAN 2. MODUL HAL 452).
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran 6. bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai
secara berkala; dengan peraturan terkait?
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat Jawab : Diselenggarakan langsung oleh pengurus, mengadakan ikatan
kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 dengan dokter atau pelayanan kesehatan pengurus dari beberapa
(lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang perusahaan secara bersama sama menyelenggarakan suatu pelayanan
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
kesehatan kerja.
4. Hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam undang-
7. sebutkan objek pengawasan lingkungan kerja serta peraturan
undang no.1 tahun 1970!
perundangan terkait!
Jawab : Pasal 12 Jawab : Objek pengawasan ling. Kerja :
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja a. Faktor bahaya lingkungan kerja:
untul : - Faktor fisika
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas - Faktor kimia
atau tenaga ahli keselamatan kerja ; - Faktor biologi
- Faktor fisiologi 2. Undang-Undang No.1 Tahun 1970
- Faktor psikologi 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/Men/1980 tentang K3 Konstruksi
b. Hygiene perusahaan : bagian dari kesehatan kerja yg mempelahari Bangunan
ttng identifikasi dan pengendalian resiko kesehatan terutama Terdiri dari : Kewajiban administrasi teknis K3 dan kewajiban teknis K3 bagi
bersifat kimiawi pelaksana konstruksi/kontraktor
c. Pengendalian bahaya besar: menyangkut soal pencegahan dan 4. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga kerja dan Menteri Pekerjaan
pengurangan akibat kecelakaan besar
Umum No.Kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986, terdiri dari;
d. Pestisida: semua zat kimia dan bahan lain serta zat renik dan virus
a. Ada pengawasan fungsional dari Depnakertrans dan Departemen
yang digunakan untuk memberantas hama tanaman
Pekerjaan Umum (Kimpraswil)
e. Bahan kimia bahaya: semua zat kimia dalam tunggal maupun
b. Kewajiban setiap pengurus/pemimpin pelaksanaan pekerjaan atau bagian
campuran yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan
baik scr lngsung maupun tdk lngsung pekerjaan pelaksana syarat-syarat K3
f. Sanitasi lingkungan: usaha kesehatab masyarakat lingkungan c. Pedoman pelaksanaan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada
industri yang mengadakan pencegahan penyebaran penyakit tempat kegiatan konstruksi.
menular atau gangguan lain terhadap pekerja
9. Jawab : bahwa perusahaan tersebut termasuk perusahaan dengan
Peraturan perundangan:
potensi bahaya besar dan kewajiban yang wajib dilakukan perusahaan
- UU No 1 Thn 1970
sesuai dengan keputusan menteri 16/1999 (pasal 16) :
- UU No 3 Thn 1964
- UU No 7 Thn 1973 a. Memperkerjakan petugas kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
- PP No 11 Thn 1975
dengan sistem kerja non shift sekurang-kurangnya 2(dua) orang dan apabila
- Permen perburuhan No 7 Thn 1964
diperkerjakan dengan sistem kerja shift sekurang-kurangnya 5(lima) orang;
- Permenaker No 3/Men/1986
b. Memperkerjakan ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1(satu) orang;
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar;
8. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 kontruksi Bangunan dan
sebutkan peraturan perundangan K3 yang terkait! d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan
Jawab : Sesuai dengan Undang-undang No.1 Tahun 1970, ruang lingkupnya kimia, proses dan modifikasi instalasi yang digunakan;
adalah : e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat
1. Dilakukan pekerjaan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan kerja sekurang-kurangnya 6 bulan sekali;
atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya. f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
2. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau air. sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali;
3. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurnagnya 1
kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh, terperosok, hanyut atau (satu) tahun sekali
terpelanting. 10. Berapa kebutuhan Ahli K3 Kontruksi berdasarkan jumlah pekerja dan
lama pekerjaan proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!
Dasar hukum k3 konstruksi
1. Undang-Undang Dasar 1945
Jawab : Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan  6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3
Ketenagakerjaan No: KEP 20/DJPPK/VI/2004 Tentang Sertifikasi Kompetensi
K3 Bidang Konstruksi Bangunan Jawab :
1. Kelembangaan/organisasi K3 dan Keahlian K3:
Menetapkan : Berdasarkan kondisi dilapangan yang terdiri dari 101 pekerja, maka
Pertama: setiap proyek konstruksi bangunan yg mempekerjakan tenaga perusahaan perlu membentuk P2K3 dan menunjuk atau mengadakan ahli
kerja lebih 100 org atau penyelenggaraan proyek diatas 6 bulan, harus K3, sesuai dalil.
memiliki sekurang-kurangnya 1 org Ahli Utama K3 Konstruksi, 1 org Ahli Permenaker No 4 Tahun 1987 Pasal 2 (hal 596) 
Madya K3 Konstruksi dan 2 org Ahli Muda K3 Konstruksi. 1. Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus
wajib membentuk P2K3
Kedua: setiap proyek konstruksi bangunan yg mempekerjakan tenaga kerja 2. Tempat Kerja dimana pengusaha atau pengawas memperkerjakan
kurang 100 org atau penyelenggaraan proyek dibawah 6 bulan, harus 100 orang atau lebih
memiliki sekurang-kurangnya 1 org Ahli Madya K3 Konstruksi dan 1 org Ahli Permenaker No 4 Tahun 1987 Pasal 3 (hal 597) 
Muda K3 Konstruksi. 1. Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja
yang susunannya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.
Ketiga: setiap proyek konstruksi bangunan yg mempekerjakan tenaga kerja 2. Sekretaris P2K3 ialah ahli Keselamatan Kerja dari perusahaan
kurang 25 org atau penyelenggaraan proyek dibawah 3 bulan, harus yang bersangkutan.
memiliki sekurang-kurangnya 1 org Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Pengendalian Lingkungan kerja dan bahan kimia berbahaya 
Pabrik tersebut memiliki bahan kimia sodium picramate dengan kuantitas
60 ton per hari, sesuai,Lampiran III Nama & NAK bahan kimia berbahaya (hal
930).Maka pabrik ini termasuk ke perusahaan potensi bahaya besar
STUDI KASUS sehingga perlu upaya untukmencegah terjadi kecelakaan kerja &
PT. XYZ bergerak dibidang manufacturing, menggunakan bahan kimia PAK(Kepmen 187/1999 pasal 2).Meliputi (Pasal3):
sebagai bahan baku, diantaranya Sodium Picramate dengan kuantitas 60 ton - Penyediaan lembar data keselamatan bahan (LDKB) & Label
per hari, mempunyai karyawan tetap 56 orang dan karyawan tidak tetap 44 - Penunjukan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
ornag, terdiri dari 59 oranng laki-laki dan 42 orang wanita. Di perusahaan Karna termasuk kategori potensi bahaya besar maka (pasal 16)
tersebut belum ada P2K3 dan ahli K3; menggunakan pesawat angkut berupa a. Mempunyai petugas K3 Kimia dst.
1 (satu) buah over head crane dengan kapasitas 30 ton, 2 (dua) buah forklift b. Memperkerjakan ahli K3 kimmia sekurang-kurngnya 1 orang
dengan kapasitas 25 ton; menggunakan 2(dua) buah boiler yang terletak c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar
dala suatu ruangan dengan kapasitas masing-masing 15ton/jam. d. Dst.
Perusahaan memakai listrik untuk penerangan dan mengoperasikan mesin-
mesin produksi dengan kapasitas 5MW. Sebagai calon ahli K3 umum, 3. Pengendalian Listrik dan penanggulangan kebakaran?
baiamana upaya anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan Pengendalian Listrik
ketentuan eraturan perundang-undangan di perusahaan tersebut terkait : Perusahaan menggunakan listrik dengan kapasitas 5 MW, jika 1 MW = 1.000
1. Kelembangaan/organisasi K3 dan Keahlian K3 KW = 1.000 KVA, maka 5 MW = 5.000 KVA.Berdasarkan Peraturan Menteri
2. Pengendalian Lingkungan kerja dan bahan kimia berbahaya  Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 Tentang
3. Pengendalian Listrik dan penanggulangan kebakaran Keselamatan dan KesehatanKerja Listrik di Tempat Kerja Pasal 7, bahwa:
4. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja “Untuk perusahaan yang memiliki pembangkitan listrik lebih dari 200 (dua
5. Pemakaian boiler dan pesawat angkat dan angkut ratus) kilo Volt-Ampere wajib mempunyai Ahli K3 Bidang Listrik”
Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Artinya perusahaan ini wajib memiliki regu penanggulangan kebakaran dan
Ketenagakerjaan No: KEP. 89/PPKI/XIII/2012 TentangPembinaan Calon Ahli Ahi K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
K3 Spesialis Listrik, menetapkan: 
“ Pelakasanaan pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan pengawasan 4. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja
instalasi listrik yang aman di tempat kerja harus dilakukan oleh Ahli K3 a. Hal 396. Permenakertrans 3 / 1982 pasal 3: Pengurus wajib memberikan
Spesialis Listrik yang ditunjuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk, pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan ilmupengetahuan dan
sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.02/MEN/1992 teknologi.
Tentang tata cara penunjukan, kewajiban, dan wewenang Ahli Keselamatan b. Dengan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja meliputi:
dan Kesehatan Kerja ”. (PerUU K3 Hal. 1217-1219)  Hal 396. Permenakertrans 3 / 1982 pasal 2:
Penanggulangan Kebakaran 1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan
Sesuai dengan Kepmenaker No:Kep-186/MEN/1999 tentang Unit pemeriksaan khusus.
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja Pasal 2 ayat (1)dan (2)dikatakan 2. Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan
bahwa pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan terhadap tenaga kerja
memadamkan kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di tempat 3. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
kerja yang meliputi: 4. Pembinaan dan pengawasan pembinaan seni-tair
a. Pengendalian setiap bentuk energy   5. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga ke
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan rja
sarana evakuasi 6. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum
c. Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas dan penyakit akibat kerja
d. Pembentukkan unit penanggulangan kebakarandi tempat kerja  7. Pertolongan pertama pada kecelakaan
e. Penyelenggaraan pelatihan dan gladi penanggulangan 8. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk
kebakaran secara berkala  petugas pertolonngan pertama pada kecelakaan
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat 9. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dangizi serta
dari 50 (limapuluh) orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang penyelenggaraan makanan di tempat kerja.
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat. 10. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat
Perusahaan menggunakan bahan kimia Sodium Picramate yang merupakan kerja
bahan kimia yang mudah meledak.Pasal 4 ayat (1),Perusahaan termasuk 11. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai
kedalam klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran berat.Unit kelainan tertentu dalam kesehatannya
Penanggulangan kebakaran dalampasal 5terdiri dari : 12. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja
a. Petugas peran kebakaran  kepada pengurus.
b. Regu penanggulangan kebakaran
c. Koordinator unit penanggulangan kebakaran 5. Pemakaian boiler dan pesawat angkat dan angkut
d. Ahi K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung Boiler (Hal 159 Peraturan UAP 1930) dan (Hal 152 didalam Modul)
jawab teknis. - Pengendalian pada periode perencanaan
Dalam pasal 6, regu penanggulangan kebakaran dan Ahi K3 spesialis 1. Permohonan (Kepala dinas setempat)
penanggulangan kebakaran ditetapkan untuk tempat kerjatingkat resiko 2. Gambar rencana
bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang mempekerjakan tenaga kerja 3. Sertif material (bila ada)
300 orang, atau lebih, atau setiap tempatkerja tingkat resiko bahaya 4. Perhitungan kekuatan kontruksi
kebakaran sedang II, sedang III dan berat.  - Pengendalian padaperiode pembuatan/perakitan/pemasangan
1. Penilaian pengesahan gambar rencana
- Cek dokumen Teknik
- Penilaian kontruksi
- Prosedur pemberian pegesahan gambar rencana
2. Pengawasan pelaksanaanpembuatan/perakitan/pemasangan
- Pemeriksaan status perusahaan pembuat
- Pemeriksaan status juru las
- Pemeriksaan visual bahan baku / komponen
- Pemeriksaan visual hasil lasan
- Pemeriksaan ketebalan
- Pemeriksaan dimensi
- Pemeriksaan ketidak bulatan
- Pemeriksaan tidak merusak (ndt)
- Pengujian hydrotest / padat dengan air
- Pemeriksaan pengembangan menetap (b. baja)
- Pemeriksaan berat (b. baja)
- Pengujian pecah (b. baja)
3. Pengendalian Pada Perioda Pemakaian
a. Adanya ijin / pengesahan pemakaian
b. Operator pesawat uap memenuhi syarat
c. Ketentuan lain
- Pemeriksaan BERKALA 
- Pemeriksaan KHUSUS
- Pemeriksaan ULANG
- Prosedur REPARASI / MODIFIKASI
- Mutasi / Pemindahan
 
6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3
Ya, perusahaan wajib menerapkan SMK3 Karena pekerja pada perusahaan t
ersebut lebih dari 100 orang, sesaui “ PP 50 tahun 2012pasal 5 (hal 236).
Selain itu dengan adanya SMK3 akan bermanfaat pada perusahaan 
1. Mencegah kecelakaan kerja melalui eliminasi potensi bahaya 
2. Meningkatkan tingkat kesadaran terhadap pelaksaan K3 melalui perba
ikan berkelanjutan
3. Mendapat pengakuan sebagai perusahaan bebas kecelakaan kerja
4. Meningkatkan peluang bisnis

Anda mungkin juga menyukai