Anda di halaman 1dari 7

Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI

UAS K3L – PSPPI ITI - 2023


1. Yang menjadi batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu b. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap sangat berbahaya.
kejadian yang mengakibatkan: c. Hanya untuk tamu atau orang lain yang bukan pekerja.
a. Adanya korban luka-luka dan atau meninggal dunia. d. Setiap orang baik yang bersangkutan maupun tidak brsangkutan
b. Adanya kerusakan peralatan produksi. dengan pekerjaan ditempat kerja.
c. Lingkungan tercemar.
d. Terganggunya proses pekerjaan/produksi walaupun tidak 10. Berdasarkan pasal 14 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 yang
terjadi korban yang cidera maupun kerusakan peralatan. bukan kewajiban pengurus perusahaan adalah:
a. Memberikan kebebasan berserikat.
2. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis ialah: b. Menyediakan alat pelindung diri.
a. Suatu pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin c. Memasang gambar poster k3 ditempat kerja.
keutuhan dan kesempurnaan khussusnya tenaga kerja baik d. Menempatkan semua syarat-syarat K3 dan lembaran Undang-
jasmani, maupun rohani, baik karya dan budaya menuju Undang No. 1 tahun 1970 ditempat kerja.
masyarakat adil makmur dan sejahtera.
b. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan 11. Pengawasan K3 yang bersifat preventif dan represif mliputi:
secara efisien. a. Perencanaan.
c. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan b. Parencanaan dan modifikasi.
dan penyakit akiibat kerja. c. Prencanaan, pembuatan dan pemakaian.
d. Upaya untuk menekan cost dan berupaya untuk menghasilkan d. Pemakaian dan peredaran.
produktifitas yang tinggi.
12. Sebagai dasar hokum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
3. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang- Kerja adalah:
Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah satu a. Permenaker No. Per-04/Men/1987
kewajiban pengurus antara lain: b. Permenaker No. Per-02/Men/1992
a. Melakukan audit K3. c. Permenaker No. Per-02/Men/1988
b. Mengadakan pemantauan lingkungan. d. Permenaker No. Per-01/Men/1988
c. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat
timbul ditempat kerja kepada tenaga kerja baru. 13. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai dicabut apabila:
kemungkinan bahaya yang dapat timbul. a. Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan K3.
b. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan
4. Kondisi tempat kerja yang berbahaya sangat erat kaitannya dengan: keadaan berbahaya.
a. Cara kerja. c. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan
b. Jawaban a,c dan d benar. terbukanya rahasia perusahaan/instansi yang karena jabatannya
c. Mesin, pesawat, alat. wajib untuk dirahasiakan.
d. Proses produksi. d. Smua jawaban benar.

5. Yang dapat menjadikan kecelakaan kerja adalah: 14. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan
a. Perbuatan manusia yang tidak aman. perundangan-undangan adalah:
b. Kondisi yang tidak aman. a. Memberikan gaji karyawan.
c. Hanya jawaban b yang benar. b. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat
d. Jawaban a dan b benar. yang ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugasnya.
c. Memintai keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan
6. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan k3 syarat-syarat K3 di tempat kerja.
berdasarkan Undang-Undang No. 01 tahun 1970 tentang d. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran ketentuan
keselamatan kerja adalah: perundangan-undangan K3 di tempat kerja.
a. Tempat kerja.
b. Perusahaan swasta. 15. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Ahli K3 berwenang
c. Tempat kerja milik Negara. untuk, antara lain:
d. Tempat usaha apa saja. a. Melakukan audit external SMK3.
b. Mengadakan analisa kecelakaan kerja dimanapun.
7. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat c. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan.
kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri d. Semua jawaban benar.
Tenaga Krja. Ketentuan tersebut terdapat didalam Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pada pasal: 16. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan ditempat kerja harus
a. Pasal 3 memiliiki izin pemakaian, hal tersebut bertujuan:
b. Pasal 8 a. Agar efektif, efesien dan aman dalam pemakaiannya.
c. Pasal 11 b. Semua jawaban benar.
d. Pasal 15 c. Memenuhi peraturan perundangan.
d. Memperpanjang umur pesawat.
8. Yang dimaksud dengan “pengurus” berdasarkan Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja adalah: 17. Audit SMK3 eksternal, dilaksanakan sekurang-kurangnya:
a. Pengusaha. a. Satu kali setahun.
b. Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja. b. Satu kali dalam 2 (dua) tahun.
c. Pemegang saham. c. Satu kali dalam 4 (empat) tahun.
d. Setingkat manajemen perusahaan. d. Satu kali dalam 3 (tiga) tahun.

9. Pasal 13 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 menyatakan “Barang 18. Peraturan yang mengatur SMK3 adalah:
siapa akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua a. Peraturan Pemerintah No.50/2012
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat pelindung diri yang b. Permenaker No. Per-05/Men/1995
diwajibkan”. Ketentuan ini mengikat kepada: c. Permenaker No. Per-04/Men/1997
a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan di tempat kerja. d. Permenaker No. Per-02/Men/1992
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
19. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian resiko a. Permenaker No. Per-02/Men/1992
dilakukan dengan uruan sebagai berikut: b. Permenaker No. Per-03/Men/1982
a. Identifikasi, monitoring, pengendalian. c. Permenaker No. Per-05/Men/1985
b. Monitoring, evaluasi, pengendalian. d. Permenaker No. Per-01/Men/1976
c. Identifikasi, evaluasi, pengen Dalian, monitoring.
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian. 29. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai
Kepmenakertrans No. Kep.187/Men/1999 adalah:
20. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat: a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
a. Wajib bagi tenaga kerja. b. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahaya dan Label.
b. Wajib bagi setiap perusahaan. c. Penetapan Kategori Potensi Bahaya Perusahaan.
c. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi ekspor. d. Penetapan Nilai Ambang Batas.
d. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko bahaya tinggi.
30. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan kerja yang sebaik-
21. Audit SMK3 bertujuan untuk: baiknya perlu diadakan pemeriksaan tenaga kerja yang terarah.
a. Memiliki administrasi K3. Pemeriksaan tersebut meliputi:
b. Mengetahui pelaksanaan K3 di perusahaan besar dan beresiko a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan
tinggi. awal dan pemeriksaan khusus.
c. Membukti pelaksanaan K3 sesuai peraturan perundangan K3. b. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan pemeriksaan khusus.
d. Membuktikan kesesuaian penerapan sistem manajemen K3. c. Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan
pemeriksaan kerja khusus.
22. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang bertugas memberi d. Semua jawaban benar.
pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan serta dapat memberikan penerangan yang efektif kpada 31. Permenaker No.Per-03/Men/1982 mengatur tentang pelayanan
par pekerja adalah: kesehatan kerja. Tujuan dari pelayanan kesehatan kerja antara lain:
a. Panitia Pembna Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) a. Jawaban b dan c benar.
b. Forum bipartite b. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri
c. Forum tripartite baik fisik, mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan
d. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan tenaga kerja.
c. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi
23. Sesuai dengan Permenaker No. Per.04/Men/1987pengusaha atau tenaga kerja yang menderita sakit.
pengurus wajib membentuk P2K3 di: d. Jawaban b dan c salah.
a. Setiap perusahaan.
b. Kantor pusat suatu grup perusahaan. 32. Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan pada
c. Setiap tempat kerja yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. perusahaan, sesuai Surat Edaran Dirjen Binawas SE
d. Setiap unit kerja di perusahaan besar. No.86/BW/1989 harus terlebih dahulu mendapatkan:
a. Surat Keputusan Penunjukan dari Dirjen Binawas.
24. Audit SMK3 dapat dilakukan oleh: b. Surat Izin Catering di tempat kerja.
a. Auditor internal. c. Jawaban a, b dan d benar.
b. Jawaban a dan d benar d. Rekomendasi dari Disnaker setempat.
c. Anggota P2K3.
d. Auditor eksternal. 33. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan
atau penyakit akibat kerja adalah:
25. Pada pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 ayat (1) a. Faktor fisiologis
menyatakan ; setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk b. Semua jawaban benar
memperoleh perlindungan atas, kecuali: c. Faktor psikologi
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. d. Faktor kimia
b. Penghidupan yang layak.
c. Moral dan kesusilaan. 34. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang
d. Perlakuan yang sesuai dengan hasrat dan martabat manusia mempunyai sifat antara lain:
serta nilai-nilai agama. a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar.
b. Memancarkan radiasi.
26. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.187/Men/1999 c. Semua jawaban benar.
mengatur tentang: d. Korosif, iritasi karsinogenik.
a. Bahan kimia berbahaya.
b. Bahan kimia berbahaya di tempat kerja. 35. Penerapan norma-norma ergonomik di tempat kerja meliputi
c. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja. norma-norma:
d. Semua jawaban salah. a. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangkut
dan mengangkat.
27. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan tempat b. Pemberian gizi kerja.
kerja agar tenaga kerja masih dapat mnerimanya tanpa c. Pemberian alat pelindung diri.
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan d. Jawaban a, b dan c benar.
sehari-hari untuk waktu tidak mlebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu, sering disebut sebagai: 36. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi udara
a. Nilai Ambang Batas. ruangan kerja adalah:
b. Nilai Ambang Kualitas (NAK). a. Mengeluarkan udara kotor dalam ruangan.
c. Nilai Baku Mutu Lingkungan. b. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik.
d. Semua Jawaban benar. c. Memasang ventilasi lebih banyak.
d. Memakai respirator.
28. Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Kesehatan
Kerja di perusahaan (dokter perusahaan) wajib mendapatkan 37. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat
pelatihan Hyperkes. Hal ini tersebut diatur dalam: kerja, dapat memberikan:

PSPPI – K3L -ITI – 2023


Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
a. Keletihan mata yang cepat. pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja di perusahaan. Hal tersebut
b. Kenyamanan bekerja. diatas diatur dalam:
c. Produktivitas kerja rendah. a. SE Menaker No.02/1986
d. Absensi menurun. b. Permenaker No.Per-03/Men/1986
c. Permenaker No.Per-03/Men/1982
38. Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kesehatan tergantung d. Permenaker No.Per-02/Men/1980
kepada konsentrasi dan lamanya paparan terjadi, pengaruh tersebut
dapat menyebabkan hal sebagai berikut, kecuali: 47. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan
a. Menyebabkan iritasi, korosif, sulit bernafas, menimbulkan suatu usaha untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
alergi, keracunan sistematik. Dasar hukumnya adalah:
b. Menyebabkan kanker, kerusakan/kelainan janin. a. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
c. Menyebabkan kebakaran dan peledakan. b. Permenaker No. Per-03/Men/1986
d. Pneumoconiosis dan menyebabkan efek bius. c. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
d. SE No. 01 tahun 1999
39. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pemajanan 8 jam per
hari, sesuai Permenakertrans No.Per 13/Men/2011 adalah: 48. Tugas dan kewajiban Ahli K3 Kimia antara lain:
a. 85 dBA a. Merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia
b. 90 dBA perusahaan atau instansi yang diddapat karena jabatannya.
c. 80 dBA b. Memberikan laporan kepada menteri atau pejabat yang ditunjuk
d. 95dBA mengenai hasil pelaksanaan tugasnya.
c. Jawaban a dan b salah.
40. Beban kerja fisik yang diberikan kepada tenaga kerja tidak boleh d. Jawaban a dan b benar.
melebihi:
a. 10-15% dari kemampuan kerja maksimum. 49. Berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan NO. 07 tahun 1964
b. 25-30% dari kemampuan kerja maksimum. tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam
c. 30-50% dari kemampuan kerja maksimum. tempat kerja, maka dalam suatu tempat kerja dengan tenaga kerja
d. 30-40% dari kemampuan kerja maksimum. sejmlah 60 orang, jumlah kakus/W minimal yang harus disediakan:
a. 1
41. Manfaat penilaian lingkungan kerja: b. 4
a. Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana c. 3
selanjutnya. d. 2
b. Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja
membahayakan atau tidak. 50. Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan
c. Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan terjadi. sifat kimia, fisika, atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
d. Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan. instalasi dan lingkungan, kecuali:
a. Bahan beracun, bahan beraktif.
42. Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan disebut: b. Cairan mudah larut.
a. Ilmu biologi c. Bahan mudah meledak, bahan oksidator.
b. Ilmu fisika d. Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar.
c. Ilmu ergonomi
d. Ilmu psikomotorik 51. Akte izin Pemakaian Pesawat Uap diberikan kepada pemakai
bilamana:
43. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh a. Semua jawaban benar.
pekerjaan dan lingkungan kerja. Untuk menghindari kejadian tersebut b. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan
perlu dilakukan usaha-usaha preventif yang berupa jaminan pelayanan pengamanan dan alat-alat pembakaran memenuhi syarat.
kesehatan yang merupakan salah satu dari 4 (empat) program c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat
Jamsostek. Peraturan yang mengatur hak tersebut adalah: perlengkapan otomatisnya memenuhi syarat.
a. Permenaker No.Per-03/Men/1982 d. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat
b. Undang-undang No. 1 tahun 1970 perlengkapan pengamanannya memenuhi syarat.
c. Undnag-undang No. 3 tahun 1992
d. Permenaker No.Per-03/Men/1985 52. Peledakan pada ketel uap dapat tejadi karena:
a. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
44. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai b. Tidak memilliki thermometer.
Kepmenakertrans Nomor: Kep.187/Men/1999 adalah sebagai c. Jawaban a dan b benar.
berikut, kecuali: d. Peledakan hanya dapat tejadi bila tingkap pengaman tidak bekerja.
a. Mempekerjakan Ahli K3 kimia
b. Pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali. 53. Yang bukan merupakan tujuan pemeriksaan visual pada setiap
c. Membuat dokumen pngendalian instalasi bahaya besar. pesawat uap baru yaitu untuk mengetahui:
d. Pembuatan dokumen job safety. a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamannya.
b. Kapasistas produksi uap kering yang dapat digunakan
45. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal, berkala dan sesungguhya.
khusus merupakan kewajiban dari pada pengusaha terhadap tenaga c. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan
kerjanya. Peraturan yang mengaturnya adalah: pengamanannya.
a. Permenaker No.Per-03/Men/1982 d. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamanannya.
b. Permenaker No.Per-02/Men/1980
c. Permenaker No.Per-51/Men/1997 54. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan
d. Permenaker No.Per-04/Men/1998 tidak dapat mengakibatkan:
a. Terjadinya kenaikan temperature air.
46. Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari tenaga kerja untuk b. Terjadinya kenaikan tekanan kerja.
meningkatkan produktivitas dan lingkungan kerja yang aman dan c. Semua jawaban salah.
nyaman. Upaya tersebut meliputi tindakan preventif dengan jalan d. Terjadinya overheating dan peledakan.

PSPPI – K3L -ITI – 2023


Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
55. Yang dimaksud dengan ketel uap adalah: c. Dipotong dengan brander las.
a. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar d. Dibor.
pesawatnya.
b. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar 65. Ruang lingkup Permenaker No. Per.05/Men/1985 meliputi:
pesawatnya dan harus ada disetiap perusahaan. a. Pesawat tenaga dan produksi.
c. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar b. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas
pesawatnya dan harus ada disetiap perusahaan. landasan dan diatas permukaan, alat angkutan jalan rel.
d. Jawban a, b dan c benar. c. Pesawat lift.
d. Semua jawaban benar.
56. Ketel uap yang mengalami temperature berebihan (overheating)
adalah disebabkan oleh: 66. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat
a. Tingkat pengaman tidak bekerja. atau alat yang digunakan untuk:
b. Kapasitas pembakaran terlalu besar. a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu.
c. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman. b. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal.
d. Smua jawaban benar. c. Memindahakan, mengangkut muatan vertical dan horizontal
dalam jarak yang ditentukan.
57. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, baru dapat dibuat apabila: d. Semua jawaban benar.
a. Mempunyai gambaran rencana.
b. Jawaban a, c dan d telah terpenuhi. 67. Pengawasan K3 bidang mekanik yang bersifat prevent meliputi:
c. Mempunyai perhitungan kekuatan konstruksi. a. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemakaian dan perawatan.
d. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana. b. Perencanaan dan pemakaian.
c. Perencanaan, reparasi da modifikasi.
58. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan d. Jawaban a, b dan c salah.
setiap:
a. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali. 68. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku
b. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali. mengenai setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan
c. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali. dipasang:
d. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali. a. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.
b. Jawaban a, c dan d benar.
59. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan setiap: c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
a. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali. d. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
b. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali
c. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali. 69. Sesuai Permenaker No. Per.05/Men/1985 setiap pesawat dan
d. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali. angkut wajib dilakukan pengujian setelah pegujian pertama.
Pengujian tersebut selambat-lambatnya :
60. Tingkat pengamanan pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi a. 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.
untuk: b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama.
a. Menahan tekanan. c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama.
b. Untuk mengatur tekanan. d. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.
c. Membuang air berlebih.
d. Membuat tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih. 70. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah:
a. Dongkrak, pneumatic, gondola, keran tower dan takel.
61. Pemeriksaan bahan pada pesawat uap dapat dilakukan apabila telah b. Escalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
berumur: c. Truk, trakto, kereta gantung, truk derek dan forklift.
a. 25 tahun. d. Semua jawaban benar.
b. 35 tahun.
c. 30 tahun. 71. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang
d. 40 tahun. beroperasi, seorang operator dapat:
a. Dilarang meninggalkan tempat kerja.
62. Kapan suatu pesawat uap harus dilakukan pemeriksaan secara b. Mewakilan kepada orang lain.
khusus (secara keseluruhan): c. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting.
a. Sesudah berumur 50 tahun. d. Jawban a, b dan c benar.
b. Sesudah terjadi kecelakaan.
c. Sesudah dilakukan pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 3 (tiga) 72. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-
kali. lambatnya:
d. Sebelum pemeiksaan bahan (PB) sebanyak 3 (tiga) kali. a. 2 (dua) tahun sekali.
b. 3 (tiga) tahun sekali.
63. Yang tidak termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No. c. 10 (sepuluh) tahun sekali.
Per.01/Men/1982 adalah: d. 5 (lima) tahun sekali.
a. Botol-botol baja yang mempunyai volume air paling rendah 60
liter. 73. Berdasarkan Permenaker No. Per-05/Men/1985 setiap pesawat
b. Botol-botol baja yang mempunyai volume air paling tinggi 60 angkat dan angkut harus uji terlebih dahulu antara lain dengan
liter. pengujian beban lebih sebesar:
c. Bejana transport yang mempunyai volume air lebih dari 60 liter. a. 110% dari jumlah beban maksimum.
d. Bejana penyimpanan gas atau campuran dalam keadaan padat b. 125% dari jumlah beban maksimum.
dikempa menjadi cair terlarut atau beku. c. 120% dari jumlah beban maksimum.
d. 135% dari jumlah beban maksimum.
64. Cara mengambil/memotong pelat badan pesawat uap yang akan
diuji dengan cara: 74. Beberapa dasar hukum yang terkait dengan K3 Mekanik seperti
a. Digergaji. tertera dibawah ini kecuali:
b. Dipotong dengan alat potong las listrik. a. Permenaker No. Per-04/Men/1985.

PSPPI - ITI
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
b. Permenaker No. Per-05/Men/1985. d. Ketahanan terhadap korosi.
c. Permenaker No. Per-04/Men/1987.
d. Permenakertrans No. Per-09/Men/VII/1985. 84. Instalasi proteksi petir internal misalnya dengan memasang arrester
pada instalasi listrik untuk memotor arus petir dan menyamakan
75. Berdasarkan Surat Edaran Menaker No.SE.06/Men/1990 tentang tegangan diatur dalam peraturan:
Perwarnaan Botol Baja/Tabung gas betekanan antara lain sebagai a. Permenaker No.Per.02/Men/1989.
beikut kecuali: b. Permenaker No. 12 tahun 2015 SNI 0225-2011 PUIL 2011
a. Kelompok gas beracun berwarna kuning tua. c. Kepmenaker No.Kep.75/2002.
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda. d. Jawaban a, b dan d salah.
c. Kelompok gas untuk kesehatan warna biru.
d. Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu- 85. Alat untuk mengatur tahanan isolasi kabel listrik adalah:
abu. a. Insulation Resistan tester.
b. Multi tester.
76. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan: c. Ohm meter.
a. UU No. 1 tahun 1970. d. Volt meter.
b. Permenaker No.Per-01/Men/1980.
c. SKB Menaker dan Menteri PU 86. Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhan pada
No. Kep.174/Men/1986 instalasi penyalur petir yang diatur dalam Permenaker
No.104/Kepts/1986 No.Per.02/Men/1989 adalah:
d. Semua jawaban benar. a. Maksimal 0,5 Ω.
b. Maksimal 5 Ω.
77. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari: c. Maksimal 50 Ω.
a. Rancangan teknis pelaksanaan. d. Jawaban a, b dan c salah.
b. Rancangan pasca konstruksi.
c. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi. 87. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan embumian
d. Semua jawaban salah. sekurang-kurangnya:
a. 4 (empat) buah.
78. Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilaksanakan dengan b. 3 (tiga) buah.
pola preventif, apakah yang dimaksud dengan pola tersebut: c. 2 (dua) buah.
a. Dilakukan perawatan rutin. d. 5 (lima) buah.
b. Dimulai saat pelaksanaan.
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan. 88. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya:
d. Dimulai dari saat perencanaan. a. Peledakan.
b. Beban lebih (overload).
79. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan c. Panas (thermal).
perundangan, salah satunya persyaratan untuk mencegah terkena d. Kebakaran.
aliran listrik yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam:
a. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q. 89. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi
b. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a. isolasi sekurang-kurangnya sebesar:
c. Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002. a. 20 kΩ.
d. Semua jawaban salah. b. 10 kΩ.
c. 50 kΩ.
80. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan: d. 70 kΩ.
a. Permenaker No.Per.30/Men/2015 perubahan atas Permenaker
No.Per.04/Men/1987. 90. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini dapat
b. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan atas Permenaker berpedoman kepada:
No.Per.02/Men/1989. a. Standar Nasional Indonesia.
c. Permenaker No.Per.32/Men/2015 perubahan atas Permenaker b. Semua benar.
No.Per.04/Men/1985. c. Standar Internasional.
d. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan atas Permenaker d. Standar nasional negara lain yang ditentukan pengawas
No.Per.01/Men/1987. ketenagakerjaan spesialis K3 listrik.

81. Penggunaan lift yang salah yaitu: 91. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung?
a. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift. a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal
b. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta umumya bertegangan dan atau dialiri arus.
lift. b. Sentuh pada bagian kondukif terbuka perlengkapan atau
c. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang didalam instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan
kereta lift. kegagalan isolasi.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau
berlaku. instalasi listrik.
d. Semua jawaban a, b dan c benar.
82. Surat Izin Operasi pemakaian lift berlaku selama:
a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali. 92. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja diatur
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali. dalam:
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali. a. Permenaker No.15 tahun 2012
d. Semua jawaban salah. b. Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002
c. Permenaker No.12 tahun 2015
83. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan: d. Kepmenakertrans No.Kep75/Men/2000
a. Kemampuan perlindungan secara tehnis.
b. Ketahanan mekanis.
c. Semua jawaban benar.

PSPPI - ITI
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
93. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain
ialah dipersyaratkan:
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum.
b. Tidak harus memiliki teknisi.
c. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3
dibidang listrik yang disyahkan oleh Kemenakertrans.
d. Semua jawaban benar.

94. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama
dengan cara:
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
d. Semua jawaban benar.

95. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan


memadamkan kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan
kebakaran di tempat kerja. Hal ini diatur berdasarkan:
a. Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
b. Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
c. Kepmenaker No.Kep-75/Men/2002.
d. Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.

96. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat terjadi peristiwa


yang disebut back draft. Back draft dapat terjadi apabila:
a. Kebakaran didalam ruang tertutup dengan oksigen yang cukup
dan terdapat bahan yang mudah meledak.
b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oksigen, bila ada
kesempatan udara masuk akan terjadi ledakan.
c. Jawaban a dan d benar.
d. Jawaban a dan d salah.

97. Yang termasuk system proteksi kebakaran pasif antara lain:


a. Sarana Evakuasi.
b. Kualitas bahan bangunan.
c. Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
d. Jawban a, b dan c benar.

98. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hidran/springkler yaitu:


a. Pompa listrik, pompa diesel, pompa air.
b. Pompa listrik, pompa diesel, pompa jockey.
c. Pompa utama, pompa jockey dan pompa cadangan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

99. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain
berupa:
a. Kondisi tabung APAR nya saja.
b. Cara penempatan dan peralatannya.
c. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
d. Cara penggunaan dengan benar.

100. Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran pada lengan dan
tangan adalah:
a. 2 m/det2
b. 5 m/det2
c. 3 m/det2
d. 4 m/det2

PSPPI - ITI
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI

PSPPI - ITI

Anda mungkin juga menyukai