5. Yang dapat menjadikan kecelakaan kerja adalah: 14. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan
a. Perbuatan manusia yang tidak aman. perundangan-undangan adalah:
b. Kondisi yang tidak aman. a. Memberikan gaji karyawan.
c. Hanya jawaban b yang benar. b. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat
d. Jawaban a dan b benar. yang ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugasnya.
c. Memintai keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan
6. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan k3 syarat-syarat K3 di tempat kerja.
berdasarkan Undang-Undang No. 01 tahun 1970 tentang d. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran ketentuan
keselamatan kerja adalah: perundangan-undangan K3 di tempat kerja.
a. Tempat kerja.
b. Perusahaan swasta. 15. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Ahli K3 berwenang
c. Tempat kerja milik Negara. untuk, antara lain:
d. Tempat usaha apa saja. a. Melakukan audit external SMK3.
b. Mengadakan analisa kecelakaan kerja dimanapun.
7. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat c. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan.
kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri d. Semua jawaban benar.
Tenaga Krja. Ketentuan tersebut terdapat didalam Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pada pasal: 16. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan ditempat kerja harus
a. Pasal 3 memiliiki izin pemakaian, hal tersebut bertujuan:
b. Pasal 8 a. Agar efektif, efesien dan aman dalam pemakaiannya.
c. Pasal 11 b. Semua jawaban benar.
d. Pasal 15 c. Memenuhi peraturan perundangan.
d. Memperpanjang umur pesawat.
8. Yang dimaksud dengan “pengurus” berdasarkan Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja adalah: 17. Audit SMK3 eksternal, dilaksanakan sekurang-kurangnya:
a. Pengusaha. a. Satu kali setahun.
b. Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja. b. Satu kali dalam 2 (dua) tahun.
c. Pemegang saham. c. Satu kali dalam 4 (empat) tahun.
d. Setingkat manajemen perusahaan. d. Satu kali dalam 3 (tiga) tahun.
9. Pasal 13 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 menyatakan “Barang 18. Peraturan yang mengatur SMK3 adalah:
siapa akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua a. Peraturan Pemerintah No.50/2012
petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat pelindung diri yang b. Permenaker No. Per-05/Men/1995
diwajibkan”. Ketentuan ini mengikat kepada: c. Permenaker No. Per-04/Men/1997
a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan di tempat kerja. d. Permenaker No. Per-02/Men/1992
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
19. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian resiko a. Permenaker No. Per-02/Men/1992
dilakukan dengan uruan sebagai berikut: b. Permenaker No. Per-03/Men/1982
a. Identifikasi, monitoring, pengendalian. c. Permenaker No. Per-05/Men/1985
b. Monitoring, evaluasi, pengendalian. d. Permenaker No. Per-01/Men/1976
c. Identifikasi, evaluasi, pengen Dalian, monitoring.
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian. 29. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai
Kepmenakertrans No. Kep.187/Men/1999 adalah:
20. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat: a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
a. Wajib bagi tenaga kerja. b. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahaya dan Label.
b. Wajib bagi setiap perusahaan. c. Penetapan Kategori Potensi Bahaya Perusahaan.
c. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi ekspor. d. Penetapan Nilai Ambang Batas.
d. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko bahaya tinggi.
30. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan kerja yang sebaik-
21. Audit SMK3 bertujuan untuk: baiknya perlu diadakan pemeriksaan tenaga kerja yang terarah.
a. Memiliki administrasi K3. Pemeriksaan tersebut meliputi:
b. Mengetahui pelaksanaan K3 di perusahaan besar dan beresiko a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan
tinggi. awal dan pemeriksaan khusus.
c. Membukti pelaksanaan K3 sesuai peraturan perundangan K3. b. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan pemeriksaan khusus.
d. Membuktikan kesesuaian penerapan sistem manajemen K3. c. Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan
pemeriksaan kerja khusus.
22. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang bertugas memberi d. Semua jawaban benar.
pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan serta dapat memberikan penerangan yang efektif kpada 31. Permenaker No.Per-03/Men/1982 mengatur tentang pelayanan
par pekerja adalah: kesehatan kerja. Tujuan dari pelayanan kesehatan kerja antara lain:
a. Panitia Pembna Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) a. Jawaban b dan c benar.
b. Forum bipartite b. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri
c. Forum tripartite baik fisik, mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan
d. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan tenaga kerja.
c. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi
23. Sesuai dengan Permenaker No. Per.04/Men/1987pengusaha atau tenaga kerja yang menderita sakit.
pengurus wajib membentuk P2K3 di: d. Jawaban b dan c salah.
a. Setiap perusahaan.
b. Kantor pusat suatu grup perusahaan. 32. Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan pada
c. Setiap tempat kerja yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. perusahaan, sesuai Surat Edaran Dirjen Binawas SE
d. Setiap unit kerja di perusahaan besar. No.86/BW/1989 harus terlebih dahulu mendapatkan:
a. Surat Keputusan Penunjukan dari Dirjen Binawas.
24. Audit SMK3 dapat dilakukan oleh: b. Surat Izin Catering di tempat kerja.
a. Auditor internal. c. Jawaban a, b dan d benar.
b. Jawaban a dan d benar d. Rekomendasi dari Disnaker setempat.
c. Anggota P2K3.
d. Auditor eksternal. 33. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan
atau penyakit akibat kerja adalah:
25. Pada pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 ayat (1) a. Faktor fisiologis
menyatakan ; setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk b. Semua jawaban benar
memperoleh perlindungan atas, kecuali: c. Faktor psikologi
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. d. Faktor kimia
b. Penghidupan yang layak.
c. Moral dan kesusilaan. 34. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang
d. Perlakuan yang sesuai dengan hasrat dan martabat manusia mempunyai sifat antara lain:
serta nilai-nilai agama. a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar.
b. Memancarkan radiasi.
26. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.187/Men/1999 c. Semua jawaban benar.
mengatur tentang: d. Korosif, iritasi karsinogenik.
a. Bahan kimia berbahaya.
b. Bahan kimia berbahaya di tempat kerja. 35. Penerapan norma-norma ergonomik di tempat kerja meliputi
c. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja. norma-norma:
d. Semua jawaban salah. a. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangkut
dan mengangkat.
27. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan tempat b. Pemberian gizi kerja.
kerja agar tenaga kerja masih dapat mnerimanya tanpa c. Pemberian alat pelindung diri.
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan d. Jawaban a, b dan c benar.
sehari-hari untuk waktu tidak mlebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu, sering disebut sebagai: 36. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi udara
a. Nilai Ambang Batas. ruangan kerja adalah:
b. Nilai Ambang Kualitas (NAK). a. Mengeluarkan udara kotor dalam ruangan.
c. Nilai Baku Mutu Lingkungan. b. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik.
d. Semua Jawaban benar. c. Memasang ventilasi lebih banyak.
d. Memakai respirator.
28. Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Kesehatan
Kerja di perusahaan (dokter perusahaan) wajib mendapatkan 37. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat
pelatihan Hyperkes. Hal ini tersebut diatur dalam: kerja, dapat memberikan:
PSPPI - ITI
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
b. Permenaker No. Per-05/Men/1985. d. Ketahanan terhadap korosi.
c. Permenaker No. Per-04/Men/1987.
d. Permenakertrans No. Per-09/Men/VII/1985. 84. Instalasi proteksi petir internal misalnya dengan memasang arrester
pada instalasi listrik untuk memotor arus petir dan menyamakan
75. Berdasarkan Surat Edaran Menaker No.SE.06/Men/1990 tentang tegangan diatur dalam peraturan:
Perwarnaan Botol Baja/Tabung gas betekanan antara lain sebagai a. Permenaker No.Per.02/Men/1989.
beikut kecuali: b. Permenaker No. 12 tahun 2015 SNI 0225-2011 PUIL 2011
a. Kelompok gas beracun berwarna kuning tua. c. Kepmenaker No.Kep.75/2002.
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda. d. Jawaban a, b dan d salah.
c. Kelompok gas untuk kesehatan warna biru.
d. Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu- 85. Alat untuk mengatur tahanan isolasi kabel listrik adalah:
abu. a. Insulation Resistan tester.
b. Multi tester.
76. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan: c. Ohm meter.
a. UU No. 1 tahun 1970. d. Volt meter.
b. Permenaker No.Per-01/Men/1980.
c. SKB Menaker dan Menteri PU 86. Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhan pada
No. Kep.174/Men/1986 instalasi penyalur petir yang diatur dalam Permenaker
No.104/Kepts/1986 No.Per.02/Men/1989 adalah:
d. Semua jawaban benar. a. Maksimal 0,5 Ω.
b. Maksimal 5 Ω.
77. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari: c. Maksimal 50 Ω.
a. Rancangan teknis pelaksanaan. d. Jawaban a, b dan c salah.
b. Rancangan pasca konstruksi.
c. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi. 87. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan embumian
d. Semua jawaban salah. sekurang-kurangnya:
a. 4 (empat) buah.
78. Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilaksanakan dengan b. 3 (tiga) buah.
pola preventif, apakah yang dimaksud dengan pola tersebut: c. 2 (dua) buah.
a. Dilakukan perawatan rutin. d. 5 (lima) buah.
b. Dimulai saat pelaksanaan.
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan. 88. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya:
d. Dimulai dari saat perencanaan. a. Peledakan.
b. Beban lebih (overload).
79. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan c. Panas (thermal).
perundangan, salah satunya persyaratan untuk mencegah terkena d. Kebakaran.
aliran listrik yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam:
a. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q. 89. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi
b. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a. isolasi sekurang-kurangnya sebesar:
c. Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002. a. 20 kΩ.
d. Semua jawaban salah. b. 10 kΩ.
c. 50 kΩ.
80. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan: d. 70 kΩ.
a. Permenaker No.Per.30/Men/2015 perubahan atas Permenaker
No.Per.04/Men/1987. 90. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini dapat
b. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan atas Permenaker berpedoman kepada:
No.Per.02/Men/1989. a. Standar Nasional Indonesia.
c. Permenaker No.Per.32/Men/2015 perubahan atas Permenaker b. Semua benar.
No.Per.04/Men/1985. c. Standar Internasional.
d. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan atas Permenaker d. Standar nasional negara lain yang ditentukan pengawas
No.Per.01/Men/1987. ketenagakerjaan spesialis K3 listrik.
81. Penggunaan lift yang salah yaitu: 91. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung?
a. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift. a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal
b. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta umumya bertegangan dan atau dialiri arus.
lift. b. Sentuh pada bagian kondukif terbuka perlengkapan atau
c. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang didalam instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan
kereta lift. kegagalan isolasi.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau
berlaku. instalasi listrik.
d. Semua jawaban a, b dan c benar.
82. Surat Izin Operasi pemakaian lift berlaku selama:
a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali. 92. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja diatur
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali. dalam:
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali. a. Permenaker No.15 tahun 2012
d. Semua jawaban salah. b. Kepmenakertrans No.Kep.75/Men/2002
c. Permenaker No.12 tahun 2015
83. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan: d. Kepmenakertrans No.Kep75/Men/2000
a. Kemampuan perlindungan secara tehnis.
b. Ketahanan mekanis.
c. Semua jawaban benar.
PSPPI - ITI
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
93. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain
ialah dipersyaratkan:
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum.
b. Tidak harus memiliki teknisi.
c. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3
dibidang listrik yang disyahkan oleh Kemenakertrans.
d. Semua jawaban benar.
94. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama
dengan cara:
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
d. Semua jawaban benar.
99. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain
berupa:
a. Kondisi tabung APAR nya saja.
b. Cara penempatan dan peralatannya.
c. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
d. Cara penggunaan dengan benar.
100. Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran pada lengan dan
tangan adalah:
a. 2 m/det2
b. 5 m/det2
c. 3 m/det2
d. 4 m/det2
PSPPI - ITI
Soal Try Out Pembinaan Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER RI
PSPPI - ITI