Anda di halaman 1dari 9

I

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

EVALUASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


CALON AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UMUM

PETUNJUK
Sebelum Saudara/i mengerjakan soal-soal berikut ini, bacalah terlebih dahulu keten-
tuan-ketentuan sebagaimana berikut :

1. Tuliskan nama, perusahaan/instansi Saudara/i, hari, tanggal dan tanda tangan Saudara/i
pada lembar jawaban.

2. Pilihlah salah satu jawaban saja yang paling benar dari alternatif jawaban yang tersedia
dengan memberi tanda X (silang) pada lembar jawaban.

3. Jika pilihan jawaban pertama salah, coretlah dengan memberi 2 (dua) garis sejajar (X) di
jawaban yang salah, kemudian pilih salah satu jawaban yang paling benar dari alternatif
jawaban yang tersedia dengan memberi tanda X (silang) pada lembar jawaban (hanya 1
(satu) kali saja).

4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan
atau tanda waktu telah selesai.

5. Lembar soal/pertanyaan tidak boleh dicoret-coret.

6. Waktu : 90 (sembilan puluh) menit.

*** SELAMAT BEKERJA ***


KERJAKANLAH SOAL-SOAL BERIKUT 6. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, di-
SESUAI PETUNJUK dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 ten-
tang keselamatan kerja ialah satu kewajiban pen-
gurus antara lain:
I.A. PENGAWASAN NORMA KELEMBAGAAN, a. Melakukan audit K3.
KEAHLIAN K3 DAN SISTEM MANAJEMEN b. Mengadakan pemantauan lingkungan.
K3 (SMK3) c. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan ba-
haya yang dapat timbul ditempat kerja kepada
tenaga kerja baru.
1. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pen- d. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
gawasan K3 berdasarkan Undang-Undang No. 01 sekitar mengenai kemungkinan bahaya yang
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah : dapat timbul.
a. Perusahaan swasta.
b. Tempat kerja.
c. Tempat kerja milik Negara. 7. Kondisi tempat kerja yang berbahaya sangat erat
d. Tempat usaha apa saja. kaitannya dengan :
a. Cara kerja
b. Mesin, pesawat, alat
2. Pengertian Keselamatan Kerja secara etimologi c. Proses produksi
adalah : d. Jawaban a, b dan c benar
a. Suatu upaya perlindungan tenaga kerja.
b. Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat
serta selamat. 8. Sikap perbuatan manusia dalam bekerja antara lain
c. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam dilatar belakangi oleh :
upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan a. Usia seseorang
dan penyakit akibat kerja. b. Sifat dan perilaku seseorang
d. Upaya agar produksi tidak terganggu. c. Faktor pendidikan dan pengalaman
d. Kondisi fisik seseorang
3. Yang menjadi batasan pengertian kecelakaan kerja
adalah suatu kejadian yang mengakibatkan :
a. Adanya korban luka-luka dan atau meninggal 9. Yang dapat menjadikan kecelakaan kerja adalah :
dunia. a. Perbuatan manusia yang tidak aman.
b. Adanya kerusakan peralatan kerja/produksi. b. Kondisi yang tidak aman.
c. Terganggunya proses pekerjaan/produksi c. Kombinasi dari a dan b.
walaupun tidak terjadi korban yang cidera d. Jawaban a, b dan c benar.
maupun kerusakan peralatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.
10. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan
yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya,
4. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbu- pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
atan yang tidak aman dari pekerja merupakan : Kerja. Ketentuan tersebut terdapat didalam Un-
a. Sebab dasar dang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang kesela-
b. Sebab tidak langsung matan kerja pada pasal :
c. Sebab langsung a. Pasal 3
d. Merupakan sebab dan akibat b. Pasal 8
c. Pasal 11
5. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis ialah: d. Pasal 15
a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi
dapat digunakan secara efisien.
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi tim- 11. Yang dimaksud dengan "pengurus" berdasarkan
bulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang kesela-
c. Upaya untuk menekan cost dan berupaya un- matan kerja adalah :
tuk menghasilkan produktifitas yang tinggi. a. Pengusaha.
d. Suatu pemikiran dan upaya penerapannya un- b. Pemegang saham.
tuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan c. Orang yang memimpin langsung suatu tempat
khususnya tenaga kerja baik jasmani, maupun kerja.
rohani, baik karya dan budaya menuju d. Setingkat manajemen perusahaan.
masyarakat adil makmur dan sejahtera.

1
12. Berdasarkan pasal 14 Undang-Undang No. 1 tahun 18. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Ke-
1970 salah satu kewajiban pengurus perusahaan sehatan Kerja dicabut apabila :
adalah : a. Tidak memenuhi peraturan perundang-undan-
a. Menyediakan alat pelindung diri. gan K3.
b. Memasang gambar poster K3 di tempat kerja. b. Melakukan kesalahan dan kecerobohan se-
c. Menempatkan semua syarat-syarat K3 dan hingga menimbulkan keadaan berbahaya.
lembaran Undang-undang No. 1 tahun 1970 di c. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya
tempat kerja. menyebabkan terbukanya rahasia perusahaan/
d. Jawaban a, b dan c benar. instansi yang karena jabatannya wajib untuk
dirahasiakan.
d. Jawaban a, b dan c benar.
13. Pasal 13 Undang-Undang No 1 tahun 1970 meny-
atakan "Barang siapa akan memasuki suatu tempat 19. Salah satu kewajiban Ahli K3 menurut peraturan
kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk kesela- perundang-undangan adalah :
matan kerja dan memakai alat pelindung diri yang a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga
diwajibkan". Ketentuan ini mengikat kepada : Kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai
a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan hasil pelaksanaan tugasnya.
di tempat kerja. b. Memintai keterangan atau informasi mengenai
b. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja.
sangat berbahaya. c. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran
c. Setiap orang baik yang bersangkutan maupun ketentuan perundang-undangan K3 di tempat
tidak bersangkutan dengan pekerjaan di tem- kerja.
pat kerja. d. Jawaban a, b dan c benar.
d. Hanya untuk tamu atau orang lain yang bukan
pekerja. 20. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Ahli K3 berwenang untuk, antara lain :
a. Melakukan audit external SMK3.
14. Dalam usaha mencegah terjadinya kecelakaan b. Mengadakan analisa kecelakaan kerja dimana-
kerja antara lain melalui : pun.
a. Inspeksi c. Membuat Berita Acara Pemeriksaan Pro Justi-
b. Riset cia kasus kecelakaan kerja.
c. Asuransi d. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputu-
d. Jawaban a, b dan c benar san penunjukan.

15. Pengawasan K3 yang bersifat preventif dan repre- 21. Ahli K3 yang bekerja di perusahaan jasa K3 wajib
sif meliputi : menyampaikan laporan kepada Menteri Tenaga
a. Perencanaan. Kerja dan Transmigrasi atau pejabat yang ditun-
b. Perencanaan dan modifikasi. juk:
c. Perencanaan, pembuatan dan pemakaian. a. Setiap 3 (tiga) bulan sekali.
d. Pemakaian dan peredaran. b. Setiap 1 (satu) tahun sekali.
c. Setiap saat setelah selesai melakukan
16. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Kesela- kegiatan.
matan dan Kesehatan Kerja adalah: d. Setiap 2 (dua) tahun sekali sesuai dengan
a. Permenaker No. Per-04/Men/1987 masa berlakunya surat keputusan penunjukan.
b. Permenaker No. Per-02/Men/1992
c. Permenaker No. Per-02/Men/1988 22. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan di
d. Permenaker No. Per-01/Men/1988 tempat kerja harus memiliki izin pemakaian, hal
tersebut bertujuan :
17. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemaka-
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dinyatakan tidak iannya.
berlaku apabila yang bersangkutan : b. Memenuhi peraturan perundangan.
a. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit c. Memperpanjang umur pesawat.
kerja lain. d. Jawaban a, b dan c benar.
b. Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi
lain. 23. Audit SMK3, dilaksanakan sekurang-kurangnya :
c. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah a. Satu kali setahun.
lain. b. Satu kali dalam 2 (dua) tahun.
d. Terjadi pergantian jabatan. c. Satu kali dalam 3 (tiga) tahun.
d. Satu kali dalam 4 (empat) tahun.

2
24. Peraturan yang mengatur SMK3 adalah : 31. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang
a. Permenaker No.Per-05/Men/1995 bertugas memberi pertimbangan dan dapat mem-
b. Permenaker No.Per-05/Men/1996 bantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan
c. Permenaker No.Per-04/Men/1997 serta dapat memberikan penerangan yang efektif
d. Permenaker No.Per-02/Men/1992 kepada para pekerja adalah :
a. Forum bipartite
25. Seorang Ahli K3 bekerjasama dengan teknisi dan b. Forum tripartite
tenaga operator melakukan aktifitas mengamati c. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan
tahapan proses kerja peralatan dan menganalisa d. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
kemungkinan-kemungkinan faktor penyebab kece- Kerja (P2K3)
lakaan untuk dijadikan sebagai pedoman prosedur
kerja. Aktifitas tersebut disebut : 32. Manajemen K3 merupakan integral dari manaje-
a. JSA men perusahaan adalah mutlak diperlukan untuk
b. JSO pengaman masalah K3 :
c. Analisa kecelakaan a. Sejak dibentuk P2K3.
d. Safety audit b. Sejak perusahaan berdiri.
c. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian
26. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pen- perusahaan.
gendalian risiko dilakukan dengan urutan sebagai d. Pada pelaksanaan proses produksi.
berikut :
a. Identifikasi, monitoring, pengendalian. 33. Perusahaan jasa K3 yang mendapatkan penun-
b. Identifikasi, evaluasi, pengendalian, monitor- jukan dibidang Pesawat Angkat dan Angkut, di-
ing. dalam kegiatannya memeriksa dan menguji pe-
c. Monitoring, evaluasi, pengendalian. sawat uap dan bejana tekan. Bagaimana pendapat
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengen- saudara tentang hal tersebut :
dalian. a. Boleh.
b. Boleh kalau tidak ada yang lain.
27. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan c. Tidak tahu.
tidak aman dan kondisi tidak aman disebabkan d. Tidak boleh.
oleh :
a. Kondisi pengusaha 34. P2K3 yang dibentuk di suatu perusahaan terdiri
b. Kondisi pekerja dari unsur :
c. Kondisi lingkungan a. Tripartite
d. Kondisi masyarakat umum b. Bipartite
c. Organisasi pekerja
28. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkun- d. Pimpinan perusahaan
gan kerja adalah :
a. Tempat kerja yang kotor. 35. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Un-
b. Cara pengamanan bahan yang salah. dang No. 1 tahun 1970 pada pasal :
c. Kebisingan. a. Pasal 3
d. Jawaban a, b dan c benar. b. Pasal 9
c. Pasal 15
29. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat : d. Pasal 10
a. Wajib bagi tenaga kerja.
b. Wajib bagi setiap perusahaan. 36. Menurut ketentuan, bahwa sekretaris P2K3 adalah:
c. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi a. Petugas K3
ekspor. b. Ahli K3
d. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko ba- c. Supervisor senior
haya tinggi. d. Manajer HRD

30. Audit SMK3 bertujuan untuk : 37. Sesuai dengan Permenaker No. Per. 04/Men/1987
a. Memiliki administrasi K3. pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3
b. Mengetahui pelaksanaan K3 di perusahaan be- di :
sar dan beresiko tinggi. a. Setiap perusahaan.
c. Membuktikan kesesuaian penerapan sistem b. Kantor pusat suatu grup perusahaan.
manajemen K3. c. Setiap tempat kerja yang mempekerjakan 100
d. Membuktikan pelaksanaan K3 sesuai peratu- orang atau lebih.
ran perundangan K3. d. Setiap unit kerja di perusahaan besar.

3
38. Perusahaan jasa pemeriksa dan pengujian teknik
K3 (PJK3) didalam melakukan kegiatan riksa 45. Apa yang dimaksud dengan dari perhitungan
ujinya berkoordinasi dengan Pegawai Pengawas severity rate (SR) = 30?
Spesialis. Bagaimana pendapat Saudara : a. Dalam kurun waktu tertentu terjadi 30 kali ke-
a. Benar. celakaan.
b. Tidak perlu. b. Dalam waktu satu tahun 30 hari yang hilang.
c. Kalau diperlukan saja. c. Dalam waktu satu tahun 30 hari hilang setiap
d. Bisa dengan pengawas umum saja. satu juta jam-orang.
d. Kehilangan waktu 30 hari kerja setiap juta jam
orang.
39. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian 46. Audit SMK3 dapat dilakukan oleh :
khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja a. Auditor internal.
dalam mengawasi peraturan perundang-undangan b. Anggota P2K3.
K3. Ahli K3 tersebut berasal dari : c. Auditor eksternal.
a. Dari Depnaker sendiri. d. Jawaban a dan c benar.
b. Instansi diluar Depnaker.
c. Dari Pemda setempat. 47. Jelaskan tentang sifat SMK3 bagi perusahaan ?
d. Dari BUMN/BUMD. a. Perusahaan wajib melaksanakan.
b. Perusahaan tidak wajib melaksanakan..
40. Ketentuan dari pasal 13 Undang-Undang No. 1 c. Perusahaan wajib melaksanakan apabila telah
tahun 1970 tentang keselamatan kerja berlaku un- memiliki karyawan dengan jumlah tertentu.
tuk: d. Perusahaan wajib melaksanakan bila hasil
a. Tamu yang akan memasuki tempat kerja. produksinya di ekspor.
b. Karyawan yang akan memasuki ruang kerja
tertentu. 48. Pada pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
c. Siapapun yang akan memasuki tempat kerja. ayat (1) menyatakan ; setiap pekerja/buruh mem-
d. Khusus bagi orang yang melakukan PKL.. punyai hak untuk memperoleh perlindungan atas,
kecuali :
41. Kapan P2K3 melaporkan kegiatannya ke kantor a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Disnaker setempat ? b. Moral dan kesusilaan.
a. 2 (dua) bulan sekali c. Perlakuan yang sesuai dengan hasrat dan
b. 3 (tiga) bulan sekali martabat manusia serta nilai-nilai agama.
c. 4 (empat) bulan sekali d. Penghidupan yang layak.
d. 5 (lima) bulan sekali
49. Kegiatan inspeksi di tempat kerja terdiri dari be-
berapa kegiatan dibawah ini, kecuali :
42. Tempat kerja yang diawasi berdasarkan Undang- a. Upaya mencari ketidaksesuaian didalam sis-
Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan tem.
kerja adalah sebagaimana disebutkan dibawah ini b. Upaya menemukan sumber bahaya.
kecuali : c. Tempat kerja/bagian tertentu.
a. Adanya tempat kerja d. Penekanan terhadap hasil akhir.
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja terus
menerus 50. Pemimpin tertinggi perusahaan harus membuat
c. Adanya sumber bahaya komitmen tentang K3. Bentuk komitmen tersebut
d. Adanya tenaga kerja adalah :
a. Tertulis dan disebarluaskan ke karyawan.
43. Terdapat beberapa kegiatan dalam melaksanakan b. Secara lisan disampaikan kepada karyawan.
manajemen resiko seperti dibawah ini, kecuali : c. Tertulis, bertanggal dan ditandatangani pimp-
a. Identifikasi sumber bahaya inan dan disebarluaskan kepada karyawan.
b. Penilaian risiko d. Tertulis dan di tandatangani manajer safety
c. Memahami risiko dan disebarluaskan kepada karyawan.
d. Pengendalian risiko

44. Ada 3 (tiga) cara dalam penilaian resiko seperti


dibawah ini, kecuali :
a. Analisa kualitatif
b. Analisa kuantitatif
c. Analisa semi kualitatif
d. Analisa semi kuantitatif

4
d. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pasal 15.
I. B. PENGAWASAN NORMA K3 LINGKUNGAN
KERJA & BAHAN BERBAHAYA DAN 6. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia
KESEHATAN KERJA berbahaya sesuai Kepmenakertrans No. Kep.
187/Men/1999 adalah :
a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
b. Penetapan Katagori Potensi Bahaya Perusa-
1. Dalam lingkungan kerja, faktor bahaya yang haan.
berpengaruh terhadap kesehatan tenaga kerja c. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan
adalah faktor fisik, kimia, fisiologi dan psikologi. dan Label.
Agar lingkungan kerja aman dari potensi bahan d. Penetapan Nilai Ambang Batas.
kimia yang timbul dan untuk menjaga lingkungan
kerja tersebut aman dibatasi dengan Nilai Ambang
Batas (NAB). Dasar hukum NAB faktor kimia 7. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan
ditempat kerja diatur pada : kerja yang sebaik-baiknya perlu diadakan pe-
a. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999 meriksaan tenaga kerja yang terarah. Pemeriksaan
b. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999 tersebut meliputi :
c. SE No. 01 tahun 1997 a. Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan ke-
d. SE No. 86 tahun 1989 sehatan berkala dan pemeriksaan kerja
khusus.
b. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pe-
2. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dian- meriksaan kesehatan awal dan pemeriksaan
jurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih da- khusus.
pat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit c. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan pe-
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari- meriksaan kesehatan khusus.
hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau d. Jawaban a, b dan c benar.
40 jam seminggu, sering disebut sebagai :
a. Nilai Ambang Kualitas (NAK).
b. Nilai Ambang Batas. 8. Permenaker No.Per- 03/Men/1982 mengatur ten-
c. Nilai Baku Mutu Lingkungan. tang pelayanan kesehatan kerja. Tujuan dari
d. Jawaban a, b dan c benar. Pelayanan Kesehatan Kerja antara lain :
a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri baik fisik, mental
3. Dokter yang bertanggung jawab terhadap terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan
Pelayanan Kesehatan Kerja di perusahaan (dokter tenaga kerja.
perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan Hyper- b. Memberikan pengobatan dan perawatan serta
kes. Hal ini tersebut diatur dalam : rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita
a. Permenaker No. Per-02/Men/1992 sakit.
b. Permenaker No. Per-01/Men/1976 c. Jawaban a dan b benar.
c. Permenaker No. Per-03/Men/1982 d. Jawaban a dan b salah.
d. Permenaker No. Per-05/Men/1985

9. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab


4. Berdasarkan Permenaker No. Per. 05/Men/1991 sesisitasi dan zat perangsang, adalah salah satu
pengurus perusahaan wajib melaporkan secara ter- kelompok penyakit yang timbul dalam hubungan
tulis, bila ditemukan penyakit akibat kerja yang kerja, berdasarkan :
diderita oleh tenaga kerja kepada Dinas Tenaga a. Undang-undang No. 23 tahun 1992
Kerja setempat selambat-lambatnya: b. Kepres No. 22 tahun 1993
a. 1 x 24 jam untuk penyakit dibuat diagnosa. c. Undang-undang No. 3 tahun 1969
b. 2 x 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosa. d. PP No. 19 tahun 1993
c. 3 x 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosa.
d. segera setelah laporan secara lisan diinfor-
masikan. 10. Upaya pencegahan adalah lebih baik dari pada up-
aya pengobatan terhadap kecelakaan atau akibat
5. Peraturan perundangan mengenai keselamatan kerja, sebagai alternatif terakhir dari pencegahan
kerja yang berkaitan dengan kesehatan kerja tersebut adalah :
adalah : a. Ventilasi yang baik.
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pasal 3. b. Alat pelindung diri.
b. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pasal 9. c. Eliminasi.
c. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pasal 8. d. Pengendalian administratif.

5
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 187/ 18. Program pokok higiene industri adalah :
Men/1999 mengatur tentang : a. Mengumpulkan data untuk mengidentifikasi
a. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tem- ancaman kesehatan di tempat kerja.
pat kerja . b. Penilaian secara akumulatif tingkat pema-
b. Bahan kimia berbahaya. paran pekerja.
c. Bahan kimia berbahaya di tempat kerja. c. Partisipasi dalam penelitian fisiologi dan
d. Jawaban a, b dan c salah. psikologi.
d. Pengukuran lingkungan kerja.
12. Tindakan-tindakan penting dalam P3K adalah :
a. Memberikan pengobatan luar
b. Tidak boleh panik 19. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menye-
c. Pindahkan korban secara cepat babkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja
d. Mengamankan korban adalah :
a. Faktor fisiologi
b. Faktor psikologi
13. Alat Pelindung Diri (APD) sebagai sarana perlin- c. Faktor kimia
dungan harus memenuhi syarat-syarat antara lain : d. Jawaban a, b dan c benar
a. Mampu memberikan perlindungan efektif.
b. Model yang tepat dan baik. 20. Pengaliran udara bersih untuk menggantikan udara
c. Harga terjangkau dan kuat. kotor dalam lingkungan kerja dapat dilakukan den-
d. Meningkatkan rasa percaya diri pemakai. gan cara :
a. Ventilasi alamiah
14. Pekerja berhak menyatakan keberatan kerja pada b. Ventilasi mekanik
pekerjaan dimana syarat-syarat K3 serta alat-alat c. Jawaban a dan b benar
pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya. d. Jawaban a dan b salah
Pernyataan ini terdapat di dalam Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal : 21. Higiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu
a. Pasal 8 higiene beserta prakteknya, sasarannya:
b. Pasal 12 a. Manusia/ tenaga kerja
c. Pasal 3 b. Lingkungan kerja
d. Pasal 14 c. Jawaban a dan b salah
d. Jawaban a dan b benar
15. Tujuan utama dari P3K adalah :
a. Menyediakan obat-obatan dengan cepat
b. Memberikan pengobatan umum 22. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah
c. Memberikan pengobatan khusus jenis bahan yang mempunyai sifat antara lain :
d. Mencegah cidera/ penyakit menjadi tidak a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala
lebih parah atau terbakar.
b. Memancarkan radiasi.
16. Setiap perusahaan catering yang mengelola c. Korosif, iritasi karsinogenik.
makanan pada perusahaan, sesuai Surat Edaran d. Jawaban a, b dan c benar.
Dirjen Binawas SE. No. 86/BW/1989 harus ter-
lebih dahulu mendapatkan :
a. Surat Keputusan Penunjukan dari Dirjen Bi- 23. Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh manusia
nawas. sebagian besar melalui :
b. Rekomendasi dari Disnaker setempat. a. Makanan atau tertelan.
c. Surat Izin Catering di tempat kerja. b. Pernafasan.
d. Jawaban a,b dan c benar. c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

17. Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor fisika diatur


dalam Kepmenaker No. Kep. 51/Men/1999 24. Penerapan norma-norma ergonomik di tempat
meliputi antara lain: kerja meliputi norma-norma :
a. Iklim kerja, kebisingan dan getaran pada a. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam
lengan. bekerja, mengangkut dan mengangkat.
b. Iklim kerja, gelombang elektromagnetik dan b. Pemberian gizi kerja.
pencahayaan. c. Pemberian alat pelindung diri.
c. Radiasi mengion, getaran dan frekuensi radio. d. Jawaban a, b dan c benar.
d. Radiasi ultra violet, radiasi nuklir.

6
25. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat 32. Unsur penting yang terlibat dalam rencana tanggap
polusi udara ruangan kerja adalah : darurat di luar pabrik (off site emergency plan)
a. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang adalah :
lebih baik. a. Pemerintah setempat, rumah sakit, damkar,
b. Memakai respirator. polisi
c. Memasang ventilasi lebih banyak. b. Media pers, unsur masyarakat
d. Mengeluarkan udara kotor dalam ruangan. c. Pemerintah pusat dan propinsi
d. LSM.
26. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu
ruangan tempat kerja, dapat memberikan : 33. Manfaat penilaian lingkungan kerja :
a. Keletihan mata yang cepat. a. Sebagai dasar untuk menentukan dana per-
b. Kenyamanan bekerja. baikan dan rencana selanjutnya.
c. Produktivitas kerja rendah. b. Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi
d. Absensi menurun. lingkungan kerja membahayakan atau tidak.
c. Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kece-
27. Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kese- lakaan yang terjadi.
hatan tergantung kepada konsentrasi dan lamanya d. Tenaga kerja mendapat informasi kondisi
paparan terjadi, pengaruh tersebut dapat dikate- lingkungan.
gorikan antara lain :
a. Menyebabkan iritasi, korosif, sulit bernafas, 34. Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan dise-
menimbulkan alergi, keracunan sistematik. but:
b. Menyebabkan kanker, kerusakan/kelainan a. Ilmu biologi
janin. b. Ilmu fisika
c. Pneumoconiosis dan menyebabkan efek bius. c. Ilmu psikomotorik
d. Jawaban a, b dan c benar. d. Ilmu ergonomi

28. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pe- 35. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang
majanan 8 jam per hari, sesuai Kepmenaker No. disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
Kep. 51/Men/1999 adalah : Untuk menghindari kejadian tersebut perlu di-
a. 90 dBA lakukan usaha-usaha preventif yang berupa jami-
b. 85 dBA nan pelayanan kesehatan yang merupakan salah
c. 80 dBA satu dari 4 (empat) program Jamsostek. Peraturan
d. 95 dBA yang mengatur hak tersebut adalah :
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970
b. Permenaker No. Per-03/Men/1982
29. Penerapan ergonomi berkaitan dengan hal-hal c. Undang-Undang No. 3 tahun 1992
dibawah ini, kecuali : d. Permenaker No. Per-03/Men/1985
a. Peningkatan produktivitas kerja.
b. Upaya perlindungan tenaga kerja.
c. Upaya keselamatan dan kesehatan kerja. 36. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi ba-
d. Semua salah. haya besar sesuai Kepmenakertrans Nomor:
Kep.187/Men/1999 adalah sebagai berikut, ke-
cuali:
30. Penerapan ergonomi di perusahaan merupakan a. pembuatan dokumen job safety.
tanggung jawab : b. pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2
a. Pengusaha (dua) tahun sekali.
b. Tenaga kerja c. membuat dokumen pengendalian instalasi ba-
c. P2K3 haya besar.
d. Dokter perusahaan d. mempekerjakan Ahli K3 kimia.

37. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal,


31. Beban kerja fisik yang diberikan kepada tenaga berkala dan khusus merupakan kewajiban dari
kerja tidak boleh melebihi : pada pengusaha terhadap tenaga kerjanya. Peratu-
a. 10-15% dari kemampuan kerja maksimum. ran yang mengaturnya adalah :
b. 25-30% dari kemampuan kerja maksimum. a. Permenaker No. Per-03/Men/1982
c. 30-40% dari kemampuan kerja maksimum. b. Permenaker No. Per-02/Men/1980
d. 30-50% dari kemampuan kerja maksimum. c. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1997
d. Permenaker No. Per-04/Men/1998

7
38. Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari d. Jawaban a, b dan c benar.
tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas 44. Yang dimaksud dengan Lethal Dose 50 (LD 50)
dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Up- adalah :
aya tersebut meliputi tindakan preventif dengan a. dosis yang menyebabkan kematian pada 50%
jalan pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja di pe- binatang percobaan.
rusahaan. Hal tersebut diatas diatur dalam : b. dosis yang menyebabkan keracunan pada 50%
a. SE Menaker No. 02/1986 binatang percobaan.
b. Permenaker No. Per-03/Men/1982 c. dosis sebanyak 50% yang dapat menyebabkan
c. Permenaker No. Per-03/Men/1986 kematian.
d. Permenaker No. Per-02/Men/1980 d. dosis yang dapat menyebabkan 50% kematian
dan 50% keracunan pada binatang.
39. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat
kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah ke- 45. Yang termasuk cairan sangat mudah terbakar
celakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukum- adalah cairan yang yang memiliki titik nyala :
nya adalah : a. < 25oC
a. Permenaker No. Per-03/Men/1986 b. < 24oC
b. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999 c. < 23oC
c. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999 d. 21oC
d. SE No. 01 tahun 1999
46. Faktor psikologi sangat dipengaruhi oleh beberapa
40. Tugas dan kewajiban Ahli K3 Kimia antara lain : faktor dibawah ini, terkecuali:
a. Merahasiakan segala keterangan yang berkai- a. Beban kerja
tan dengan rahasia perusahaan atau instansi b. Beban tambahan
yang didapat karena jabatannya. c. Kapasitas kerja
b. Memberikan laporan kepada Menteri atau Pe- d. Postur tubuh
jabat yang ditunjuk mengenai hasil pelak-
sanaan tugasnya. 47. Kepres RI No. 22 tahun 1993 tentang penyakit
c. Jawaban a dan b salah. yang timbul akibat hubungan kerja mengatur ten-
d. Jawaban a dan b benar. tang :
a. Hak jaminan kerja dalam hubungan kerja.
41. Berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan No. 07 b. Hak jaminan kecelakaan dalam hubungan
tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan, keber- kerja sesudah hubungan kerja berakhir.
sihan serta penerangan dalam tempat kerja, maka c. Hak jaminan kecelakaan kerja dalam hubun-
dalam suatu tempat kerja dengan tenaga kerja se- gan kerja, apabila penyakit tersebut timbul
jumlah 60 orang, jumlah kakus/WC minimal yang paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
harus disediakan : hubungan kerja berakhir.
a. 1 d. Jawaban a, b dan c salah.
b. 2
c. 3 48. Terdapat beberapa cara/metoda pengendalian ke-
d. 4 cuali :
a. Pengendalian rekayasa
42. Saat ini banyak perusahaan yang menyeleng- b. Pengendalian administrasi
garakan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga ker- c. Seleksi karyawan
janya dengan manfaat yang lebih baik dari paket d. Penggunaan APD
jaminan pemeliharaan kesehatan. Dasar jaminan
sosial tenaga kerja yang dilaksanakan PT. Jam- 49. Dibawah ini adalah bahaya fisika terkecuali :
sostek. Pelaksanaan hal tersebut telah diatur dalam a. Bising, vibrasi
: b. Radiasi mengion
a. Permenaker No. Per-01/Men/1998 c. Radiasi non ion
b. Permenaker No. Per-04/Men/1998 d. Iritasi
c. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
d. Kepmenaker No. Kep-147/Men/1998 50. Tutup telinga (ear muff) dapat mengurangi intensi-
tas suara sebesar :
43. Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran a. 10 - 15% dB
yang berdasarkan sifat kimia, fisika atau tok- b. 20 - 30% dB
sikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi c. 25 - 40% dB
dan lingkungan terdiri dari : d. 20 - 25% dB
a. Bahan beracun, bahan reaktif.
b. Bahan mudah meledak, bahan oksidator.
c. Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar.

Anda mungkin juga menyukai