Anda di halaman 1dari 8

Kode Soal : 1602118213

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENA-
GAKERJAAN DAN K3

EVALUASI PEMBINAAN AHLI K3 UMUM

Sebelum Saudara/i mengerjakan soal-soal berikut ini, bacalah terlebih dahulu ketentuan-
ketentuan sebagaimana berikut :

PETUNJUK

1. Tuliskan nama, perusahaan/instansi Saudara/i, hari, tanggal dan tanda tangan Saudara/i
pada lembar jawaban.
2. Pilihlah salah satu jawaban saja yang paling benar dari alternatif jawaban yang tersedia
dengan memberi tanda X (silang) pada lembar jawaban.
3. Jika pilihan jawaban pertama salah, coretlah dengan memberi 2 (dua) garis sejajar (X) di
jawaban yang salah, kemudian pilih salah satu jawaban yang paling benar dari alternatif
jawaban yang tersedia dengan memberi tanda X (silang) pada lembar jawaban (hanya 1
(satu) kali saja).
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan
atau tanda waktu telah selesai.
5. Waktu : menit.
6. Sifat Ujian Close Book

LARANGAN

1. Dilarang mengotori, mencoret, merusak soal/pertanyaan.


2. Dilarang mengcopy, mengambil gambar serta menyebarluaskan soal/pertanyaan ataupun
jawaban.
3. Dilarang mengaktifkan handphone, kamera, laptop atau alat elektronik lain selama ujian.
4. Dilarang membuka buku ataupun bekerja sama kecuali ditentukan lain oleh pengawas.
5. Dilarang meletakan benda lain diatas meja selain soal dan lembar jawaban serta alat tulis
dan nama peserta.

SANKSI

Peserta ataupun panitia yang membantu pelanggaran ketentuan diatas akan dikeluarkan dari
ujian.

*** SELAMAT BEKERJA ***


1. Yang menjadi batasan pengertian kecelakaan 8. Yang dimaksud dengan "pengurus" berdasarkan
kerja adalah suatu kejadian yang mengakibatkan : Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang kese-
a. Adanya korban luka-luka dan atau meninggal lamatan kerja adalah :
dunia. a. Setingkat manajemen perusahaan.
b. Terganggunya proses pekerjaan/produksi b. Pemegang saham.
walaupun tidak terjadi korban yang cidera c. Pengusaha.
maupun kerusakan peralatan. d. Orang yang memimpin langsung suatu tempat
c. Adanya kerusakan peralatan produksi. kerja.
d. Lingkungan tercemar.
9. Pasal 13 Undang-Undang No 1 tahun 1970 meny-
2. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis atakan "Barang siapa akan memasuki suatu tem-
ialah: pat kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk ke-
a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi selamatan kerja dan memakai alat pelindung diri
dapat digunakan secara efisien. yang diwajibkan". Ketentuan ini mengikat kepada :
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi tim- a. Orang yang terkait langsung dengan peker-
bulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. jaan di tempat kerja.
c. Suatu pemikiran dan upaya penerapannya b. Setiap orang, baik yang bersangkutan
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan maupun tidak bersangkutan dengan peker-
khususnya tenaga kerja baik jasmani, jaan di tempat kerja.
maupun rohani, baik karya dan budaya c. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap
menuju masyarakat adil makmur dan se- sangat berbahaya.
jahtera. d. Hanya untuk tamu atau orang lain yang bukan
d. Upaya untuk menekan cost dan berupaya un- pekerja.
tuk menghasilkan produktifitas yang tinggi. .
10. Berdasarkan pasal 14 Undang-Undang No. 1
3. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, tahun 1970 yang bukan kewajiban pengurus pe-
didalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 rusahaan adalah :
tentang keselamatan kerja ialah satu kewajiban a. Menyediakan alat pelindung diri.
pengurus antara lain: b. Memasang gambar poster K3 di tempat kerja.
a. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan ba- c. Memberikan kebebasan berserikat.
haya yang dapat timbul ditempat kerja kepada d. Menempatkan semua syarat-syarat K3 dan
tenaga kerja baru. lembaran Undang-undang No. 1 tahun 1970
b. Melakukan audit K3. di tempat kerja.
c. Mengadakan pemantauan lingkungan.
d. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat 11. Pengawasan K3 yang bersifat preventif dan repre-
sekitar mengenai kemungkinan bahaya yang sif meliputi :
dapat timbul. a. Perencanaan, pembuatan dan pemakaian.
b. Perencanaan.
4. Kondisi tempat kerja yang berbahaya sangat erat c. Perencanaan dan modifikasi.
kaitannya dengan : d. Pemakaian dan peredaran.
a. Cara kerja.
b. Proses produksi. 12. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Kesela-
c. Mesin, pesawat, alat. matan dan Kesehatan Kerja adalah:
d. Jawaban a,b dan c benar. a. Permenaker No. Per-04/Men/1987
b. Permenaker No. Per-02/Men/1988
5. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pen- c. Permenaker No. Per-01/Men/1988
gawasan K3 berdasarkan Undang-Undang No. 01 d. Permenaker No. Per-02/Men/1992
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :
a. Perusahaan swasta. 13. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Ke-
b. Tempat kerja. sehatan Kerja akan dicabut kecuali :
c. Tempat kerja milik Negara. a. Tidak memenuhi peraturan perundang-undan-
d. Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya gan K3.
tinggi. b. Memenuhi peraturan perundangan K3.
c. Melakukan kesalahan dan kecerobohan se-
6. Yang dapat menjadikan kecelakaan kerja adalah : hingga menimbulkan keadaan berbahaya.
a. Perbuatan manusia yang tidak aman. d. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya
b. Kondisi yang tidak aman. menyebabkan terbukanya rahasia perusa-
c. Jawaban a dan b benar. haan/instansi yang karena jabatannya wajib
d. Hanya jawaban a yang benar. untuk dirahasiakan.

7. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan 14. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menu-
yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya, rut peraturan perundang-undangan adalah :
pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga
Kerja. Ketentuan tersebut terdapat didalam Un- Kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai
dang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang kesela- hasil pelaksanaan tugasnya.
matan kerja pada pasal : b. Memintai keterangan atau informasi menge-
a. Pasal 11 nai pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat
b. Pasal 3 kerja.
c. Pasal 8 c. Memberikan gaji karyawan.
d. Pasal 15 d. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran
ketentuan perundang-undangan K3 di tempat
kerja.

1
15. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan b. Setiap perusahaan.
Ahli K3 berwenang untuk, antara lain : c. Kantor pusat suatu grup perusahaan.
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan kepu- d. Setiap unit kerja di perusahaan besar.
tusan penunjukan.
b. Melakukan audit external SMK3. 24. Audit SMK3 dapat dilakukan oleh :
c. Mengadakan analisa kecelakaan kerja di- a. Auditor internal.
manapun. b. Anggota P2K3.
d. Semua jawaban benar c. Auditor eksternal.
d. Jawaban a dan c benar.
16. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan di
tempat kerja harus memiliki izin pemakaian, hal 25. Pada pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun
tersebut bertujuan : 2003 ayat (1) menyatakan ; setiap pekerja/buruh
a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemaka- mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
iannya. atas, kecuali :
b. Memenuhi peraturan perundangan. a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Memperpanjang umur pesawat. b. Moral dan kesusilaan.
d. Semua jawaban benar. c. Perlakuan yang sesuai dengan hasrat dan
martabat manusia serta nilai-nilai agama.
17. Audit SMK3 eksternal, dilaksanakan sekurang-ku- d. Penghidupan yang layak.
rangnya :
a. Satu kali setahun. 26. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 187/
b. Satu kali dalam 3 (tiga) tahun. Men/1999 mengatur tentang :
c. Satu kali dalam 2 (dua) tahun. a. Bahan kimia berbahaya.
d. Satu kali dalam 4 (empat) tahun. b. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tem-
pat kerja .
18. Peraturan yang mengatur SMK3 adalah : c. Bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
a. Permenaker No.Per-05/Men/1995 d. Semua jawaban salah
b. Permenaker No.Per-04/Men/1997
c. Peraturan Pemerintah No.50/2012 27. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dian-
d. Permenaker No.Per-02/Men/1992 jurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih da-
pat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit
19. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan se-
pengendalian risiko dilakukan dengan urutan se- hari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari
bagai berikut : atau 40 jam seminggu, sering disebut sebagai :
a. Identifikasi, evaluasi, pengendalian, monitor- a. Nilai Ambang Kualitas (NAK).
ing. b. Nilai Baku Mutu Lingkungan.
b. Identifikasi, monitoring, pengendalian. c. Semua Jawaban benar.
c. Monitoring, evaluasi, pengendalian. d. Nilai Ambang Batas.
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengen-
dalian. 28. Dokter yang bertanggung jawab terhadap
Pelayanan Kesehatan Kerja di perusahaan (dok-
20. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat : ter perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan Hy-
a. Wajib bagi tenaga kerja. perkes. Hal ini tersebut diatur dalam :
b. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi a. Permenaker No. Per-01/Men/1976
ekspor. b. Permenaker No. Per-02/Men/1992
c. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko c. Permenaker No. Per-03/Men/1982
bahaya tinggi. d. Permenaker No. Per-05/Men/1985
d. Wajib bagi setiap perusahaan.
29. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia
21. Audit SMK3 bertujuan untuk : berbahaya sesuai Kepmenakertrans No. Kep.
a. Memiliki administrasi K3. 187/Men/1999 adalah :
b. Membuktikan kesesuaian penerapan sistem a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
manajemen K3. b. Penetapan Katagori Potensi Bahaya Perusa-
c. Mengetahui pelaksanaan K3 di perusahaan haan.
besar dan beresiko tinggi. c. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Ba-
d. Membuktikan pelaksanaan K3 sesuai peratu- han dan Label.
ran perundangan K3. d. Penetapan Nilai Ambang Batas.

22. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang 30. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan
bertugas memberi pertimbangan dan dapat mem- kerja yang sebaik-baiknya perlu diadakan pe-
bantu pelaksanaan usaha pencegahan kece- meriksaan tenaga kerja yang terarah. Pemerik-
lakaan serta dapat memberikan penerangan yang saan tersebut meliputi :
efektif kepada para pekerja adalah : a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pe-
a. Forum bipartite meriksaan kesehatan awal dan pemeriksaan
b. Forum tripartite khusus.
c. P2K3 b. Pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan ke-
d. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan sehatan berkala dan pemeriksaan kerja
khusus.
23. Sesuai dengan Permenaker No. Per. 04/Men/ c. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan
1987 pengusaha atau pengurus wajib membentuk pemeriksaan kesehatan khusus.
P2K3 di : d. Semua jawaban benar.
a. Setiap tempat kerja yang mempekerjakan 100
orang atau lebih.

2
31. Permenaker No.Per- 03/Men/1982 mengatur ten- 39. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pe-
tang pelayanan kesehatan kerja. Tujuan dari majanan 8 jam per hari, sesuai Permenakertrans
Pelayanan Kesehatan Kerja antara lain : No. Per. 13/Men/2011 adalah :
a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja a. 90 dBA
dalam penyesuaian diri baik fisik, mental b. 80 dBA
terutama dalam penyesuaian pekerjaan den- c. 95 dBA
gan tenaga kerja. d. 85 dBA
b. Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita 40. Beban kerja fisik yang diberikan kepada tenaga
sakit. kerja tidak boleh melebihi :
c. Jawaban a dan b salah. a. 30-40% dari kemampuan kerja maksimum.
d. Jawaban a dan b benar. b. 10-15% dari kemampuan kerja maksimum.
c. 25-30% dari kemampuan kerja maksimum.
32. Setiap perusahaan catering yang mengelola d. 30-50% dari kemampuan kerja maksimum.
makanan pada perusahaan, sesuai Surat Edaran
Dirjen Binawas SE. No. 86/BW/1989 harus ter- 41. Manfaat penilaian lingkungan kerja :
lebih dahulu mendapatkan : a. Sebagai dasar untuk menentukan dana per-
a. Rekomendasi dari Disnaker setempat. baikan dan rencana selanjutnya.
b. Surat Keputusan Penunjukan dari Dirjen Bi- b. Sebagai dasar untuk menentukan tingkat ke-
nawas. celakaan yang terjadi.
c. Surat Izin Catering di tempat kerja. c. Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi
d. Jawaban a,b dan c benar. lingkungan kerja membahayakan atau tidak.
d. Tenaga kerja mendapat informasi kondisi
33. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menye- lingkungan.
babkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja
adalah : 42. Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan dise-
a. Faktor fisiologi but:
b. Faktor psikologi a. Ilmu biologi
c. Semua jawaban benar b. Ilmu ergonomi
d. Faktor kimia c. Ilmu fisika
d. Ilmu psikomotorik
34. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah
jenis bahan yang mempunyai sifat antara lain : 43. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang
a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
atau terbakar. Untuk menghindari kejadian tersebut perlu di-
b. Semua jawaban benar. lakukan usaha-usaha preventif yang berupa jami-
c. Memancarkan radiasi. nan pelayanan kesehatan yang merupakan salah
d. Korosif, iritasi karsinogenik. satu dari 4 (empat) program Jamsostek. Peratu-
ran yang mengatur hak tersebut adalah :
35. Penerapan norma-norma ergonomik di tempat a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970
kerja meliputi norma-norma : b. Undang-Undang No. 3 tahun 1992
a. Pemberian gizi kerja. c. Permenaker No. Per-03/Men/1985
b. Pemberian alat pelindung diri. d. Permenaker No. Per-03/Men/1982
c. Jawaban a, b dan d benar.
d. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam 44. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi ba-
bekerja, mengangkut dan mengangkat. haya besar sesuai Kepmenakertrans Nomor:
Kep.187/Men/1999 adalah sebagai berikut, ke-
36. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan aki- cuali:
bat polusi udara ruangan kerja adalah : a. pembuatan dokumen job safety.
a. Memakai respirator. b. mempekerjakan Ahli K3 kimia.
b. Mengeluarkan udara kotor dalam ruangan. c. pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2
c. Mengganti bahan tersebut dengan bahan (dua) tahun sekali.
yang lebih baik. d. membuat dokumen pengendalian instalasi ba-
d. Memasang ventilasi lebih banyak. haya besar.

37. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam su- 45. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara
atu ruangan tempat kerja, dapat memberikan : awal, berkala dan khusus merupakan kewajiban
a. Keletihan mata yang cepat. dari pada pengusaha terhadap tenaga kerjanya.
b. Produktivitas kerja rendah. Peraturan yang mengaturnya adalah :
c. Kenyamanan bekerja. a. Permenaker No. Per-03/Men/1982
d. Absensi menurun. b. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1997
c. Permenaker No. Per-02/Men/1980
38. Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kese- d. Permenaker No. Per-04/Men/1998
hatan tergantung kepada konsentrasi dan
lamanya paparan terjadi, pengaruh tersebut dapat 46. Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari
menyebabkan hal sebagai berikut, kecuali : tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas
a. Menyebabkan iritasi, korosif, sulit bernafas, dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
menimbulkan alergi, keracunan sistematik. Upaya tersebut meliputi tindakan preventif dengan
b. Menyebabkan kebakaran dan peledakan. jalan pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja di
c. Menyebabkan kanker, kerusakan/kelainan perusahaan. Hal tersebut diatas diatur dalam :
janin. a. SE Menaker No. 02/1986
d. Pneumoconiosis dan menyebabkan efek bius. b. Permenaker No. Per-03/Men/1982
c. Permenaker No. Per-03/Men/1986

3
d. Permenaker No. Per-02/Men/1980 c. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2002.
d. Semua jawaban salah.
47. Tugas dan kewajiban Ahli K3 Kimia antara lain :
a. Merahasiakan segala keterangan yang 55. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan:
berkaitan dengan rahasia perusahaan atau in- a. Permenaker No.Per.30/Men/2015 perubahan
stansi yang didapat karena jabatannya. atas Permenaker No.Per.04/Men/1987.
b. Memberikan laporan kepada Menteri atau Pe- b. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan
jabat yang ditunjuk mengenai hasil pelak- atas Permenaker No.Per.02/Men/1989.
sanaan tugasnya. c. Permenaker No.Per.32/Men/2015 perubahan
c. Jawaban a dan b salah. atas Permenaker No.Per.04/Men/1985.
d. Jawaban a dan b benar. d. Permenaker No.Per.31/Men/2015 perubahan
atas Permenaker No.Per.01/Men/1979.
48. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat
kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah 56. Penggunaan lift yang salah yaitu:
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar a. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin
hukumnya adalah : lift.
a. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999 b. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan di-
b. Permenaker No. Per-03/Men/1986 pasang dalam kereta lift.
c. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999 c. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan
d. SE No. 01 tahun 1999 dipasang didalam kereta lift.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut
49. Berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan No. berdasarkan SNI yang berlaku.
07 tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan,
kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja, 57. Surat Izin Operasi pemakaian lift berlaku selama :
maka dalam suatu tempat kerja dengan tenaga a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali.
kerja sejumlah 60 orang, jumlah kakus/WC mini- b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali.
mal yang harus disediakan : c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kem-
a. 1 bali.
b. 3 d. Semua jawaban salah
c. 4
d. 2 58. Instalasi penyalur petir secara umum harus
memenuhi persyaratan:
50. Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran a. Kemampuan perlindungan secara tehnis.
yang berdasarkan sifat kimia, fisika atau tok- b. Ketahanan mekanis.
sikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, insta- c. Semua jawaban benar.
lasi dan lingkungan, kecuali : d. Ketahanan terhadap korosi.
a. Bahan beracun, bahan reaktif.
b. Bahan mudah meledak, bahan oksidator. 59. Instalasi proteksi petir internal misalnya dengan
c. Cairan mudah larut. memasang arrester pada instalasi listrik untuk
d. Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar. memotong arus petir dan menyamakan tegangan
diatur dalam peraturan:
51. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangu- a. Permenaker No.Per.02/Men/1989.
nan : b. Permenaker No. 12 tahun 2015 SNI 0225-
a. UU No. 1 tahun 1970. 2011 PUIL 2011
b. Permenaker No.Per-01/Men/1980. c. Kepmenaker No. Kep.75/2002.
c. SKB Menaker dan Menteri PU d. Jawaban a, b dan c salah.
No. Kep. 174/Men/1986
No.104/Kepts/1986 60. Alat untuk mengukur tahanan isolasi kabel listrik
d. Semua jawaban benar. adalah:
a. Insulation Resistan tester.
52. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri b. Multi tester.
dari: c. Ohm meter.
a. Rancangan teknis pelaksanaan. d. Volt meter.
b. Rancangan pasca konstruksi.
c. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca 61. Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding)
konstruksi. keseluruhan pada instalasi penyalur petir yang
d. Semua jawaban salah. diatur dalam Permenaker No.Per.02/Men/1989
adalah:
53. Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilak- a. Maksimal 0,5 Ω.
sanakan dengan pola peventif, apakah yang di- b. Maksimal 5 Ω.
maksud dengan pola tersebut: c. Maksimal 50 Ω.
a. Dilakukan perawatan rutin. d. Jawaban a, b dan d salah.
b. Dimulai saat pelaksanaan. 62. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi den-
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kece- gan pembumian sekurang-kurangnya :
lakaan. a. 4 (empat) buah.
d. Dimulai dari saat perencanaan. b. 3 (tiga) buah.
c. 2 (dua) buah.
54. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan d. 5 (lima) buah.
melalui peraturan perundangan, salah satunya
persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik 63. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya:
yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam: a. Peledakan.
a. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q. b. Beban lebih (overload).
b. UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a. c. Panas (thermal).

4
d. Kebakaran. b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan
oksigen, bila ada kesempatan udara masuk
64. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang akan terjadi ledakan.
memiliki resistansi isolasi sekurang-kurangnya c. Jawaban a dan d benar.
sebesar : d. Jawaban a dan d salah.
a. 20 kΩ.
b. 10 kΩ. 72. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran pasif
c. 50 kΩ. antara lain:
d. 70 kΩ. a. Sarana Evakuasi.
b. Kualitas bahan bangunan.
65. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada c. Alat pemadaman api ringan (APAR).
saat ini dapat berpedoman kepada: d. Hidran.
a. Standar Nasional Indonesia
b. Semua benar 73. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hidran/springkler
c. Standar Internasional yaitu:
d. Standar nasional negara lain yang ditentukan a. Pompa listrik, pompa diesel, pompa air.
pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 listrik b. Pompa listrik, pompa diesel, pompa jockey.
c. Pompa utama, pompa jockey dan pompa
66. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh lang- cadangan.
sung? d. Jawaban a, b dan d benar.
a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam
keadaan kerja normal umumnya bertegangan 74. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan
dan atau dialiri arus. (APAR) antara lain berupa:
b. Sentuh pada bagian konduktif terbuka per- a. Kondisi tabung APAR nya saja.
lengkapan atau instalasi listrik yang menjadi b. Cara penempatan dan peralatannya.
bertegangan akibat kegagalan kegagalan iso- c. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pe-
lasi. madamnya.
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari d. Cara penggunaan dengan benar.
perlengkapan atau instalasi listrik.
d. Semua jawaban a, b dan c benar. 75. Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran
pada lengan dan tangan adalah :
67. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di a. 2 m/det2
tempat kerja diatur dalam: b. 5 m/det2
a. Permenaker No. 15 tahun 2012 c. 3 m/det2
b. Kepmenakertrans No. Kep. 75 / Men / 2002. d. 4 m/det2
c. Permenaker No. 12 tahun 2015.
d. Kepmenakertrans No. Kep. 75 / Men / 2000. 76. Akte Izin Pemakaian Pesawat Uap diberikan
kepada pemakai bilamana :
68. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan a. Semua jawaban benar.
Listrik, antara lain dipersyaratkan: b. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum. perlengkapan pengaman dan alat-alat pem-
b. Tidak harus memiliki teknisi. bakarannya memenuhi syarat.
c. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kom- c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat
petensi K3 dibidang listrik yang disyahkan uap dan alat-alat perlengkapan otomatisnya
oleh Kemenakertrans. memenuhi syarat.
d. Semua jawaban benar. d. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat
uap dan alat-alat perlengkapan pengamannya
69. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus memenuhi syarat.
dicegah terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan 77. Peledakan pada ketel uap dapat terjadi karena :
dibuat dengan baik. a. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan aman pada gelas duga.
yang tepat. b. Tidak memiliki thermometer.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik. c. Jawaban a dan d benar.
d. Semua jawaban benar. d. Peledakan hanya dapat terjadi bila tingkap
pengaman tidak bekerja.
70. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran serta 78. Yang bukan merupakan tujuan pemeriksaan vis-
melakukan latihan penanggulangan kebakaran di ual pada setiap pesawat uap baru yaitu untuk
tempat kerja. Hal ini diatur berdasarkan : mengetahui :
a. Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999. a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengaman-
b. Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999. nya.
c. Kepmenaker No.Kep-75/Men/2002. b. Kapasitas produksi uap kering yang dapat
d. Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999. digunakan sesungguhnya.
c. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh
71. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat alat perlengkapan pengamannya.
terjadi peristiwa yang disebut back draft. Back d. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengka-
draft dapat terjadi apabila: pan pengamannya.
a. Kebakaran didalam ruangan tertutup dengan 79. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat
oksigen yang cukup dan terdapat bahan yang sedang dioperasikan tidak dapat mengakibatkan :
mudah meledak. a. Terjadinya kenaikan temperatur air.
b. Terjadinya kenaikan tekanan kerja.
c. Semua Jawaban salah

5
d. Terjadinya overheating dan peledakan. b. Sekurang-kurangnya 2 gelas pedoman air
dan 1 alat pengisi.
80. Yang dimaksud dengan ketel uap adalah : c. Sekurang-kurangnya 1 gelas pedoman air
a. Pesawat yang menghasilkan uap yang diper- dan 1 alat pengisi.
gunakan diluar pesawatnya. d. Jawaban a dan c salah.
b. Pesawat yang menghasilkan uap yang diper-
gunakan diluar pesawatnya dan harus ada 88. Yang tidak termasuk bejana tekan berdasarkan
disetiap perusahaan. Permenaker No. 37 tahun 2016 adalah:
c. Pesawat yang menghasilkan uap yang diper- a. Bejana penyimpan gas, campuran gas yang
gunakan diluar pesawatnya dan harus ada mempunyai tekanan kurang dari 1 kg/cm2
cerobong asap. atau volume maksimal 2,25 liter.
d. Jawaban a, b dan c benar. b. Bejana penyimpan gas, campuran gas yang
mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/cm 2 dan
81. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan volume lebih dari 2,25 liter.
(overheating) adalah disebabkan oleh : c. Bejana transport yang digunakan untuk
a. Tingkap pengaman tidak bekerja. penyimpanan atau pengangkutan.
b. Kapasitas pembakaran terlalu besar. d. Bejana proses.
c. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas
aman. 89. Di bawah ini adalah kewenangan teknisi bejana
d. Semua jawaban benar tekanan dan tangki timbun sesuai dengan
Permenaker Nomor 37 Tahun 2016 kecuali :
82. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, baru dapat a. Pemasangan, perbaikan, atau perawatan
dibuat apabila : bejana tekanan dan tangki timbun.
a. Mempunyai gambar rencana. b. Pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi
b. Jawaban a, c dan d telah terpenuhi keadaan bejana tekanan dan tangki timbun.
c. Mempunyai perhitungan kekuatan konstruksi. c. Pengangkutan bejana tekanan dan tangki
d. Telah mempunyai pengesahan gambar ren- timbun
cana. d. Semua salah

83. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpin- 90. Ruang lingkup Permenaker No. Per.05/Men/1985
dah dilakukan setiap : meliputi:
a. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun a. Pesawat tenaga dan produksi.
sekali. b. Peralatan angkat, pita transport, pesawat
b. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun angkutan diatas landasan dan diatas per-
sekali. mukaan, alat angkutan jalan rel.
c. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun c. Pesawat lift.
sekali. d. Semua jawaban benar.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun
sekali. 91. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut
adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan
84. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan untuk:
setiap : a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu.
a. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun b. Memindahkan, mengangkut muatan vertikal
sekali. dan horizontal.
b. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun c. Memindahkan, mengangkut muatan vertikal
sekali. dan horizontal dalam jarak yang ditentukan.
c. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun d. Semua Jawaban benar.
sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun 92. Pengawasan K3 bidang mekanik yang bersifat
sekali. preventif meliputi:
a. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemaka-
85. Tingkap pengaman pada pesawat uap dan bejana ian dan perawatan.
tekan berfungsi untuk : b. Perencanaan dan pemakaian.
a. Menahan tekanan. c. Perencanaan, reparasi dan modifikasi.
b. Untuk mengatur tekanan. d. Jawaban a, b dan c salah.
c. Membuang air berlebih.
d. Membuang tekanan secara otomatis apabila 93. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan
terjadi tekanan lebih. yang berlaku mengenai setiap pesawat angkat
dan angkut yang akan dibuat dan dipasang :
86. Operator pesawat uap kelas berapa yang memiliki a. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat
kewenangan mengoperasikan pesawat uap pengesahan.
dengan kapasitas uap 20 Ton/jam : b. Jawaban a, c dan d benar.
a. Kelas I satu orang dan kelas II dua orang. c. Pemilik/pemakai dapat menentukan per-
b. Kelas II satu orang dan kelas I satu orang. syaratan.
c. Kelas I dua orang dan Kelas II satu orang. d. Pembuat dan pemasang harus mendapat
d. Semua jawaban salah. pengesahan.

94. Sesuai Permenaker No. Per.05/Men/1985 setiap


pesawat dan angkut wajib dilakukan pengujian
87. Ketel uap tekanan rendah harus memiliki setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut se-
perlengkapan antara lain: lambat-lambatnya:
a. Sekurang-kurangnya 1 gelas pedoman air a. 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.
dan 2 alat pengisi. b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama

6
c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama.
d. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.

95. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas per-


mukaan adalah:
a. Dongkrak, pneumatik, gondola, keran tower
dan takel.
b. Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
c. Truk, traktor, kereta gantung, truk derek dan
forklift.
d. Semua jawaban benar.

96. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi


yang sedang beroperasi, seorang operator
seharusnya :
a. Dilarang meninggalkan tempat kerja.
b. Mewakilkan kepada orang lain.
c. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keper-
luan penting.
d. Jawaban a, b dan c benar.

97. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi di-


lakukan selambat-lambatnya:
a. 2 (dua) tahun sekali.
b. 3 (tiga) tahun sekali.
c. 10 (sepuluh) tahun sekali.
d. 5 (lima) tahun sekali.

98. Berdasarkan Permenaker No. Per-05/Men/1985


setiap pesawat angkat dan angkut harus diuji ter-
lebih dahulu antara lain dengan pengujian beban
lebih sebesar:
a. 110% dari jumlah beban maksimum.
b. 125% dari jumlah beban maksimum.
c. 120% dari jumlah beban maksimum.
d. 135% dari jumlah beban maksimum.

99. Beberapa dasar hukum yang terkait dengan K3


Mekanik seperti tertera dibawah ini kecuali:
a. Permenaker No. 38 Tahun 2016
b. Permenaker No. Per-05/Men/1985.
c. Permenaker No. Per-04/Men/1987.
d. Permenakertrans No. Per-09 / Men / VII /
2010.

100. Berdasarkan Peraturan Menaker No. 37 Tahun


2016 tentang K3 Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun, pewarnaan bejana tekanan antara lain
sebagai berikut kecuali:
a. Kelompok gas beracun warna kuning tua.
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning
muda.
c. Kelompok gas mudah terbakar warna merah.
d. Kelompok gas yang dapat menyebabkan ter-
cekik warna abu-abu.

Anda mungkin juga menyukai