Anda di halaman 1dari 285

Kelembagaan

1. Yang dimaksud dengan “pengurus” berdasarkan Undang-undang No.1 tahun 1970


tentang keselamatan kerja adalah:
a. Setingkat manajemen perusahaan
b. Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja
c. Pemegang saham
d. Pengusaha

2. Manajemen K3 merupakan integral dari manajemen perusahaan adalah mutlak


diperlukan untuk pengaman masalah k3:
a. Sejak dibentuk P2K3
b. Sejak perusahaan berdiri
c. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian perusahaan
d. Pada pelaksanaan proses produksi

3. Pasal 13 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 menyatakan “Barang siapa akan


memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk keselamatan
kerja dan memakai alat pelindung diri yang diwajibkan”. Ketentuan ini mengikat
kepada:
a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan di tempat kerja
b. Setiap orang, baik yang bersangkutan maupun tidak bersangkutan dengan
pekerjaan di tempat kerja
c. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap sangat berbahaya
d. Hanya untuk tamu atau orang lain yang bukan pekerja

4. Ada 3 (tiga) cara dalam penilaian resiko seperti di bawah ini, kecuali:
a. Analisa kualitatif
b. Analisa kuantitatif
c. Analisa semi kualitatif
d. Analisa semi kuantitatif

5. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
a. Permenaker No.Per-04/Men/1987
b. Permenaker No.Per-02/Men/1992
c. Permenaker No.Per-02/Men/1988
d. Permenaker No.Per-01/Men/1988
6. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Mentri Tenaga Kerja. Ketentuan
tersebut terdapat didalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja pada pasal:
a. Pasal 3
b. Pasal 8
c. Pasal 11
d. Pasal 15

7. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali:
a. Memenuhi peraturan perundangan K3
b. Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan K3
c. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya
d. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia
perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan

8. Yang menjadi Batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang
mengakibatkan:
a. Adanya korban luka-luka dan atau meninggal dunia
b. Adanya kerusakan peralatan produksi
c. Lingkungan tercemar
d. Terganggunya proses pekerjaan/produksi walaupun tidak terjadi korban yang
cidera maupun kerusakan peralatan

9. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang bertugas memberi pertimbangan


dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan serta dapat
memberikan penerangan yang efektif kepada para pekerja adalah:
a. Forum bipartite
b. Forum tripartite
c. P2K3
d. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan

10. Sebagai dasar hukum penunjukan ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
a. Permenaker No. Per-04/Men/1987
b. Permenaker No. Per-02/Men/1988
c. Permenaker No. Per-02/Men/1992
d. Permenaker No. Per-01/Men/1988
11. Job Safety Analisis bertujuan untuk:
a. Mengalisa potensi bahaya proses pekerjaan
b. Menganalisis potensi bahaya cara kerja karyawan
c. Menganalisis kinerja pelaksanaan K3
d. Menganalisis penerapan SMK3

12. Yang wajib melaporkan pekerjaan/proyek konstruksi bangunan sesuai Permenaker


No.Per.01/Men 1980 adalah:
a. Pemilik
b. Kontraktor
c. Perencana
d. Konsultan pengawas

13. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang Nomor 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah salah satu kewajiban pengurus antara
lain:
a. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru
b. Melakukan audi K3
c. Mengadakan pemantauan lingkungan
d. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul

14. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan perundang-undangan


adalah:
a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugasnya
b. Meminta keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di
tempat kerja
c. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran ketentuan perundang-undangan
K3 di tempat kerja
d. Memperbaiki sendiri segala kerusakan alat yang ada di tempat kerja

15. Dokumen yang tertera di Safety Plan proyek konstruksi, meliputi:


a. Kondisi proyek, program K3 proyek
b. Organisasi K3 proyek, Site Plan
c. Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRAC
d. a, b, dan c benar
16. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan:
a. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit kerja lain
b. Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi lain
c. Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah lain
d. Terjadi pergantian jabatan

17. Audit SMK3 bertujuan untuk:


a. Memiliki administrasi K3
b. Mengetahui pelaksanaan K3 di perusahaan besar dan berisiko tinggi
c. Membuktikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan perundangan K3
d. Membuktikan kesesuaian penerapan sistem manajemen K3

18. Tempat kerja yang diawasi berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja adalah sebagaimana disebutkan dibawah ini, kecuali:
a. Adanya tempat kerja
b. Adanya hanya tenaga kerja tetap saja
c. Adanya sumber bahaya
d. Adanya tenaga kerja

19. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan perundang-undangan


adalah:
a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugasnya
b. Memberikan gaji karyawan
c. Memintai keterangan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di
tempat kerja
d. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran ketentuan perundang-undangan
K3 di tempat kerja

20. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang No.1 Tahun
1970 Tentang Keselamatan Kerja ialah satu kewajiban pengurus antara lain:
a. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru
b. Melakukan audit K3
c. Mengadakan pemantauan lingkungan
d. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul
21. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan di tempat kerja harus memiliki izin
pemakaian, yang bukan tujuan dari hal tersebut adalah:
a. Agar efektif, efisien, dan aman dalam pemakaiannya
b. Untuk memenuhi peraturan perundangan
c. Untuk memperpanjang umur pesawat
d. Agar instalasi pesawat tersebut selalu baru

22. Ketentuan dari Pasal 13 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja berlaku untuk:
a. Tamu yang akan memasuki tempat kerja
b. Karyawan yang akan memasuki ruang kerja tertentu
c. Siapapun yang akan memasuki tempat kerja
d. Khusus bagi orang yang melakukan PKL

23. Kapan P2K3 melaporkan kegiatannya ke kantor Disnaker setempat?


a. 2 (dua) bulan sekali
b. 3 (tiga) bulan sekali
c. 4 (empat) bulan sekali
d. 5 (lima) bulan sekali

24. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1. Tahun 1970 pada
pasal:
a. Pasal 3
b. Pasal 9
c. Pasal 15
d. Pasal 10

25. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan seseorang yang memiliki
kemampuan/keahlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dalam
mengawasi peraturan perundang-udangan K3. Ahli K3 tersebut berasal dari:
a. Dari Depnaker sendiri
b. Instansi diluar depnaker
c. Dari Pemda setempat
d. Dari BUMN/BUMD

26. Yang termasuk didalam ruang lingkup objek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja adalah:
a. Perusahaan swasta
b. Tempat kerja milik negara
c. Tempat kerja
d. Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi
27. Pada Pasal 86 UU No.13 Tahun 2003 ayat (1) menyatakan; setiap pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan, berikut yang bukan bagian dari
ayat tersebut adalah perlindungan atas:
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan Kesusilaan
c. Penghidupan yang layak
d. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama

28. Pengertian Keselamatan Kerja secara etimologi adalah:


a. Suatu upaya perlindungan tenaga kerja
b. Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat serta selamat
c. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
d. Upaya agar produksi tidak terganggu

Kesehatan

29. Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Kesehatan Kerja di perusahaan
(dokter perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan Hyperkes. Hal ini tersebut diatur
di dalam:
a. Permenaker No. Per-02/Men/1992
b. Permenaker No. Per-03/Men/1982
c. Permenaker No. Per-05/Men/1985
d. Permenaker No. Per-01/Men/1976

30. Peran pihak pengusaha dan pekerja dalam pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja adalah, kecuali:
a. Tidak melakukan stigma dan diskriminasi terhadap pekerja yang terinfeksi
HIV/AIDS
b. Melakukan pemeriksaan HIV/AIDS pada pemeriksaan Kesehatan berkala
c. Memfasilitasi untuk mendapatkan pelayanan (konseling, pemeriksaan/tes HIV,
pengobatan ARV dan perawatan)
d. Meningkatkan kewaspadaan
31. Melakukan upaya untuk menghindari sikap dan Tindakan stigma dan diskriminasi
terhadap HIV-AIDS dibuktikan dengan, kecuali:
a. Dapat melakukan tes HIV dengan tanpa prinsip Konsultasi dan Tes HIV Sukarela
(VCT)
b. Memiliki system atau prosedur baku untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality)
status HIV pekerja
c. Pekerja dengan HIV/AIDS diperlakukan sama
d. Pekerja dengan HIV/AIDS diberi dukungan dan difasilitasi untuk mendapatkan
pengobatan/perawatan

32. Pengobatan dan perawatan bagi pekerja yang mengidap TB harus yang memenuhi
prinsip:
a. Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat dan dosis yang
tepat
b. Diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas Menelan Obat)
c. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup yang terbagi dalam tahap
awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan
d. Semua benar

33. Peraturan Perundangan terkait Pelayanan Kesehatan Kerja, kecuali:


a. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1992
b. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976
c. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982
d. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980

34. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam pentingnya pencegahan dan
penanggulangan HIV yang ditujukan pada usia kerja melalui tempat kerja antara lain:
a. Upaya penjangkauan pelanggan secara langsung di lokalisasi prostitusi hingga
saat ini masih sulit dilakukan
b. ODHA yang berhasil dicatat latar belakang pekerjaannya, hamper setengahnya
adalah ODHA yang bekerja di sector formal dimana program HIV dapat
diintegrasikan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Untuk pelaksanaan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat
kerja sudah tersedia payung hukum di tingkat global maupun di Indonesia
d. Perubahan pola penularan HIV dari populasi kunci ke populasi umum belum
terlihat signifikan
35. Lembaga yang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berdasarkan
Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 adalah…
a. Pelayanan kesehatan kerja di dalam perusahaan
b. Perusahaan jasa bidang pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan kesehatan
kerja, yang telah mendapat pengesahan
c. Rumah sakit atau laboratorium yang lengkap alat pemeriksaannya
d. a dan b benar

36. pedoman diagnosis dan penilaian cacat telah diatur di dalam peraturan?
a. Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 53/DJPPK/VIII/2009
b. UU No. 13/2003
c. Permenakertrans No. 25/Men/XII/2008
d. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980

37. Konseling dan Testing HIV harus dilakukan secara?


a. Wajib
b. Paksaan
c. Sukarela
d. Salah semua

38. Berdasarkan Permenakertrans No. Per. 15/Men/2008, tujuan diadakannya P3K di


tempat kerja adalah:
a. Mencegah kecelakaan kerja
b. Memberikan perlindungan bagi pekerja/buruh yang mengalami kecelakaan di
tempat kerja
c. Menyediakan obat P3K
d. Memeriksa lokasi yang dapat menimbulkan kecelakaan di tempat kerja

39. Permenaker No. Per. 03/Men/1982 mengatur Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Tujuan dari Pelayanan Kesehatan Kerja antara lain:
a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik,
mental terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja
b. Jawaban a dan c benar
c. Meningkatkan Kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga
kerja
d. Jawaban a dan c salah
40. Efek samping penggunaan ganja yaitu:
a. Sulit ambil keputusan
b. Tidak produktif
c. a dan b benar
d. salah semua

41. Dalam Permenakertrans No. Per. 11/Men/VI/2005 mengenai peraturan tentang?


a. Pelayanan kesehatan kerja
b. Penyakit akibat kerja
c. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
NARKOBA, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya
d. Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida

42. Dampak kesehatan pada pemakai Sabu-sabu yaitu:


a. Depresi
b. Paranoid
c. Gangguan Mental
d. Benar semua

43. Berikut ini faktor yang mempengaruhi tenaga kerja memakai NARKOBA kecuali?
a. Ketersedian Narkoba di tempat kerja
b. Harga murah yang terjangkau
c. Depresi
d. Kesehatan

44. Perusahaan di anjurkan menyediakan ruang makan yang mempekerjakan:


a. 100-220 buruh
b. 50-220 buruh
c. 30-180 buruh
d. 20-150 buruh

45. Pengobatan dan perawatan bagi pekerja yang mengidap TB harus yang memenuhi
prinsip:
a. Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat dan dosis yang
tepat
b. Diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan Obat)
c. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup yang terbagi dalam tahap
awal seta tahap I lanjut untuk mencegah kekambuhan
d. Semua benar
46. Persyaratan tenaga kerja dalam penyelenggaraan makan di tempat kerja antara lain,
kecuali:
a. Bebas TBC
b. Menggunakan pakaian penutup dan tutup kepala sewaktu melayani makanan
c. Mengikuti pelatihan foof handler
d. Apabila sakit harus di karantina

47. Bila dalam penelitian stastus laik kerja seseorang pekerja dengan TB dikatakan
bahwa pekerja dapat melakukan tugas pekerjaannya dan perlu dilakukan
penyesuaian di tempat kerjanya, maka hasil penilaian
a. Laik kerja
b. Laik kerja dengan catatan
c. Tidak laik kerja dengan sementara
d. Tidak laik kerja untuk pekerjaan tertentu

48. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan produktivitas Tenaga Kerja
antara lain:
a. Beban kerja
b. Lingkungan Kerja
c. a dan b benar
d. a dan b salah

49. Berikut ini pernyataan yang benar tentang perjalanan infeksi HIV, antara lain:
a. Apabila HIV memasuki tubuh seseorang, maka tubuh akan terinfeksi dan virus
mulai memperbanyak diri
b. Selama periode jendela, seseorang dengan HIV sangat infeksius, sangat mudah
menularkan kepada orang lain meskipun hasil pemeriksaan laboratoriumnya
negative
c. Jawaban A dan B Benar
d. Orang yang terinfeksi HIV (HIV+) sering memberikan gejala dan tanda untuk
jangka waktu cukup lama

50. Berikut pernyataan terkait Ruang P3K yang harus memenuhi kebutuhan sebagai
berikut, kecuali:
a. Lokasi ruang P3K dekat jalan keluar, lokasi parkir dan mudah dijangkau
b. Bersih dan terang memiliki ventilasi yang baik
c. Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat
d. Ruang P3K sekurang-kurangnya dilengkapi dengan toilet, kertas tissue, tandu,
kotak P3K
51. Beberapa program/Kegiatan yang bersifat preventif dalam Penanggulangan TB di
Tempat kerja antarra lain:
a. Sosialisasi/workshop tentang “Penerapan buku Pedoman Penanggulangan TB di
Tempat Kerja” bagi stake holder terkait
b. Pengendalian lingkungan kerja
c. Peningkatan gizi kerja, olahraga dan program bebas rokok di tempat kerja
d. Pelatihan program DOTS bagi dokter dan paramedis perusahaan

52. Dalam penerapan pengendalian Tuberkolosis (TB) di tempat kerja, untuk


membangun komitmen pimpinan di tempat kerja yang menjamin terselenggaranya
pengendalian TB di tempat kerja sesuai standar perlu dilakukan advokasi oleh
a. Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja
b. Perwakilan asosiasi pengusaha/APINDO
c. Perwakilan serikat pekerja
d. Semua benar

53. Pengertian Kesehatan Kerja menurut ILO/WHO Tahun 1995 adalah:


a. Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari kesehatan fisik,
mental dan social dari pekerjaan pada semua pekerjaan
b. Pencegahan gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh kondisi
kerja mereka
c. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikologisnya
d. Benar semua

54. Berdasarkan Permenakertrans No. Per. 15/Men/VII/2008, tujuan diadakannya P3K di


tempat kerja adalah:
a. Mencegah kecelakaan kerja
b. Memberikan perlindungan bagi pekerja/buruh yang mengalami kecelakaan di
tempat kerja
c. Menyediakan obat P3K
d. Memeriksa lokasi yang dapat menimbulkan kecelakaan di tempat kerja

55. Yang termasuk objek pengawasan Norma Kesehatan Kerja:


a. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
b. Pelaksanaan P3K di Tempat Kerja
c. Gizi Kerja
d. Semua benar
56. Penyakit akibat kerja (PAK) di sebabkan oleh factor-faktor sebagai berikut, kecuali?
a. Faktor fisika
b. Faktor upah
c. Faktor kimia
d. Faktor biologi

Bahan Kimia Berbahaya (B3)


57. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor:187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia
b. Pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali
c. Pembuatan dokumen
d. Membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar

58. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimis berbahaya sesuai Kepmenakertrans
No.Kep.187/Men/1999 adalah:
a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas
b. Penetapan Katagori Potensi Bahaya Perusahaan
c. Penetapan Nilai Ambang Batas
d. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan Label

59. Kewajiban pengusaha atau pengurus sesuai Kepmenakertrans


Nomor:187/Men/1999 adalah sebagai berikut:
a. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia
b. Mempekerjakan Petugas K3 Kimia
c. Menyediakan LDKB dan Label
d. Semua benar

60. Bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI Nomor:187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja adalah:
a. Penyimpanan dan penanganan yang baik
b. Penyediaan alat pelindung diri
c. Pembuatan prosedur kerja
d. Penyediaan LDKB dan Label
Kebakaran dan Kelistrikan

61. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan


kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Hal
ini diatur berdasarkan:
a. Kepmenaker No.Kep.187/Men/1999
b. Permenaker No. 12 Tahun 2015
c. Kepmenaker No.Kep.186/Men/1999
d. Kepmenaker No.Kep.51/Men/1999

62. Pengujian K3 listrik secara berkala dilakukan paling sedikit:


a. 5 (lima) tahun sekali
b. 10 (sepuluh) tahun sekali
c. 15 (lima belas) tahun sekali
d. 20 (dua puluh) tahun sekali

63. Tingkat kehandalan instalasi listrik ditentukan oleh:


a. Besarnya nilai tahanan isolasi
b. Perencanaan sesuai dengan PUIL
c. Pemasangan sesuai gambar rencana
d. Semua jawaban benar

64. Pengawas instalasi penyalur petir diatur berdasarkan:


a. Permenaker No.Per.04/Men/1987
b. Permenaker No.37 Tahun 2016
c. Permenaker No.Per.02/Men/1989
d. Permenaker No.Per.01/Men/1979

65. Pelaksanaan K3 listrik bertujuan untuk:


a. Melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain yang berada
di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik
b. Menciptakan instalasi listrik yang aman, handal dan memberikan keselamatan
bangunan beserta isinya
c. Menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk mendorong
produktifitas
d. Semua jawaban benar
66. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat terjadi peristiwa yang disebut back
draft. Back draft dapat terjadi apabila:
a. Kebakaran didalam ruangan tertutup dengan oksigen yang cukup dan terdapat
bahan yang mudah meledak
b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oksigen, bila ada kesempatan udara
masuk akan terjadi ledakan
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

67. Jumlah petugas peran kebakaran adalah:


a. 2 orang untuk setiap 25 orang tenaga kerja
b. 2 orang untuk setiap 20 orang tenaga kerja
c. Sekurang-kurangnya 2 orang untuk setiap 25 orang tenaga kerja
d. Sekurang-kurangnya 2 orang untuk setiap 20 orang tenaga kerja

68. Pengamanan instalasi listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran seperti dibawah
ini, kecuali:
a. Pembumian instalasi listrik pada setiap panel listrik
b. Pemasangan isolasi lantai kerja ditempat terdapat gas yang mudah terbakar dan
memasang head detector
c. Pemasangan pembatas arus pada setiap sirkit pembebanan listrik
d. Penentuan peralatan dan perlengkapan listrik sesuai klasifikasi ruangan

69. Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhan pada instalasi penyalur
petir yang diatur dalam Permenaker No.Per.02/Men/1989 adalah:
a. Maksimal 0,5 ohm
b. Maksimal 5 ohm
c. Maksimal 50 ohm
d. Maksimal 0,05 ohm

70. Pemerikasaan dan pengujian K3 listrik di tempat kerja di lakukan oleh:


a. Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik
b. Ahli K3 bidang listrik pada perusahaan
c. Ahli K3 bidang listrik pada PJK3
d. Semua jawaban benar
71. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuhan langsung?
a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal umumnya
bertegangan dan atau dialiri arus
b. Sentuh pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang
menjadi bertegangan akibat kegagalan-kegagalan isolasi
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi listrik
d. Semua jawaban a, b, dan c benar

Higine dan sanitasi

72. Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan disebut:


a. Ilmu biologi
b. Ilmu fisika
c. Ilmu ergonomi
d. Ilmu psikomotorik

73. Penerapan Higiene dan Saniasi dalam gedung paling sedikit memberikan ruang gerak
pada tenaga kerja sebesar:
a. 2 (dua) meter persegi per orang
b. 10 (sepuluh) meter persegi per orang
c. 15 (lima belas) meter persegi per orang
d. Semua benar

74. Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha


kesehatan individu maupun usaha pribadi hidup manusia adalah pengertian dari:
a. Sanitasi
b. Higiene
c. Welfare facility
d. Preventif exposure
75. Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR) adalah:
a. Kualitas udara di ruangan tempat kerja, yang dalam kondisi yang baik yang
disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja, yang dapat
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan Kesehatan
tenaga kerja
b. Kualitas udara di ruangan tempat kerja, yang dalam kondisi yang buruk yang
disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja, yang dapat
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan Kesehatan
tenaga kerja
c. Kualitas udara di ruangan tempat kerja, yang dalam kondisi yang buruk yang
disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja, yang tidak
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan Kesehatan
tenaga kerja
d. Kualitas udara di ruangan tempat kerja, yang dalam kondisi yang baik yang
disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja, yang tidak
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan Kesehatan
tenaga kerja

PUBT PAPA PTP

76. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompresor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak:
a. 1 kali tekanan kerja
b. 1,3 kali tekanan kerja
c. 1,5 kali tekanan kerja
d. Jawaban a, b, dan c benar

77. Yang dimaksud sebagai petugas madya dalam ruang terbatas adalah:
a. Petugas yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat
b. Petugas yang melakukan pengukuran gas atmosfer
c. Petugas yang masuk dan bekerja di dalam ruang terbatas
d. Petugas yang berjaga di luar ruang terbatas

78. Masa pemeriksaan berkala untuk penggunaan elevator adalah:


a. 1 (satu) tahun sekali
b. 2 (dua) tahun sekali
c. 3 (tiga) tahun sekali
d. 5 (lima) tahun sekali
79. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas I sesuai dengan
Permenaker No.8 Tahun 2020 :
a. Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton
b. Mengoperasikan overhead crane dengan beban antara 25 ton s/d 100 ton
c. Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton
d. Jawaban a,b dan c benar

80. Perusahaan jasa K3 yang mendapatkan penunjukan dibidang Pesawat Angkat dan
Angkut, didalam kegiatannya memeriksa dan menguji pesawat uap dan bejana
tekan. Bagaimana pendapat saudara tentang hal tersebut:
a. Boleh
b. Boleh kalau tidak ada yang lain
c. Tidak tahu
d. Tidak boleh

81. Setiap instalasi dan pesawat yang digunaan di tempat kerja harus memiliki izin
pemakaian, yang bukan tujuan dari hal tersebut adalah:
a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya
b. Untuk memenuhi peraturan perundangan
c. Untuk memperpanjang umur pesawat
d. Agar instalasi pesawat tersebut selalu baru

82. Berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020, setiap pesawat angkat dan angkut harus
diuji terlebih dahulu antara lain dengan pengujian beban lebih sebesar:
a. 110 persen dari jumlah beban maksimum
b. 125 persen dari jumlah beban maksimum
c. 120 persen dari jumlah beban maksimum
d. 135 persen dari jumlah beban maksimum

83. Jenis-jenis Operator Pesawat Tenaga dan Produksi yang dimaksud pada Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 38 Tahun 2016, antara lain:
a. Operator Penggerak Mula Jenis Motor Diesel
b. Operator Loader
c. Operator Pesawat Uap
d. Operator Genset

84. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap:
a. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali
b. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali
c. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali
d. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali
85. Peraturan pelaksanaan yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas (Confined Spaces) adalah:
a. UU No. 3 Tahun 1969
b. Keputusan Menaker No. 187/Men/1999
c. Surat Edaran Menakertrans No. 117/Men/2005
d. Surat Keputusan Dirjen PPK No. 113/DJPPK/2006

86. Yang tidak termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No.37 tahun 2016
adalah:
a. Bejana penyimpanan gas, campuran gas yang mempunyai tekanan lebih dari 1
kg/cm2 dan volume lebih dari 2,25 liter
b. Bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan
c. Bejana proses
d. Bejana penyimpanan gas, campuran gas yang mempunyai tekanan kurang dari 1
kg/cm2 atau volume maksimal 2,25 liter

87. Pada prinsipnya akte ijin pesawat uap diterbitkan adalah:


a. Untuk mengetahui kekuatan kontruksinya
b. Aman untuk dioperasikan
c. Untuk mengetahui materialnya
d. Untuk mengetahui pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan

88. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, yang dimasukan kategori tangki penimbun
cairan selain cairan bahan mudah terbakar dan cairan bahan berbahaya, mempunyai
volume paling sedikit:
a. 150 liter
b. 250 liter
c. 350 liter
d. 450 liter

89. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah:
a. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya
b. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada disetiap perusahaan
c. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar peswatnya dan harus
ad cerobong asap
d. Jawban a,b dan c benar
90. Pengawas K3 Pesawat tenaga dan produksi dilakukan dengan tahapan:
a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran
b. Pemeliharaan
c. Pemakaian dan/atau perbaikan teknis
d. Jawaban a,b, dan c benar

91. Mesin produksi adalah mesin untuk:


a. Membuat, dan/atau memproduksi barang, bahan, dan produk teknis
b. Menyiapkan, membentuk, memotong, dan/atau memproduksi barang, bahan,
dan produk teknis
c. Mengepres, menarik, menempa, menghancurkan, menggiling, menumbuk,
merakit, dan/atau memproduksi barang, bahan, dan produk teknis
d. Semua benar

92. Mesin bubut termasuk kedalam kelompok ruang lingkup?


a. Pengerak Mula
b. Mesin Produksi dan Perkakas
c. Transmisi Tenaga Mekanik
d. Tanur

93. Kewenangan Operator Mesin Produksi dan Perkakas dibagi menjadi:


a. 2 Kelas, yaitu Kelas 1 dan Kelas 2
b. 2 Kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B
c. 3 Kelas, yaitu Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3
d. 3 Kelas, yaitu Kelas A, Kelas B dan Kelas C

94. Dalam mengoperasikan pesawat Mesin Produksi dan Perkakas harus dilakukan oleh:
a. Operator yang memiliki kemampuan dan keterampilan
b. Jawaban a, c dan d benar
c. Operator yang memiliki pengalaman
d. Operator yang memiliki Lisensi K3/SIO (Surat Ijin Operasi)

95. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah:
a. Dongkrak, pneumatik, gondola, keran tower dan takel
b. Escalator, rantai berjalan dan ban berjalan
c. Truk, traktor, loader, truk derek dan forklift
d. Semua jawaban benar
96. Definisi pesawat angkat dan angkut menurut Permenaker No.8 Tahun 2020 adalah:
a. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat
muatan baik bahan atau barang atau orang secara vertical dan atau horizontal
dalam jarak yang ditentukan
b. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat
muatan baik bahan atau barang atau orang dalam jarak yang ditentukan
c. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan baik bahan
atau barang atau orang secara vertical dan atau khorizontal dalam jarak yang
ditentukan
d. Suatu pesawat yang digunakan untuk mengangkat muatan baik bahan atau
barang atau orang dalam jarak yang ditentukan

97. Berdasarkan Permenaker No.8 Tahun 2020, operator peralatan angkat kelas III dapat
ditingkatkan menjadi operator peralatan angkat kelas II, dan operator peralaatan
angkat kelas II dapat ditingkatkan menjadi operator peralatan angkat kelas I dengan
persyaratan sebagai berikut:
a. Berpengalaman sebagai operator sesuai dengan kelasnya sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun terus menerus
b. Lulus uji operator peralatan angkat sesuai dengan kualifikasinya
c. Jawaban a dan b benar
d. Berpengalaman sebagai operator sesuai dengan kelasnya sekurang-kurangnya 1
tahun dan lulus uji operator peralatan angkat sesuai dengan kualifikasinya

98. Di bawah ini adalah contoh peralatan angkat, kecuali:


a. Gondola
b. Keran Menara (Tower Crane)
c. a dan b benar
d. Excavator

99. Apabila suatu perusahaan menggunakan/memakai forklift dengan kapasitas


maksimal 20 ton, maka operator yang mengoperasikan wajib memiliki:
a. Lisensi K3 Operator Forklift Kelas I dari Kemnaker RI
b. Lisensi K3 Operator Forklift Kelas II dari Kemnaker RI
c. Lisensi K3 Operator Mobile Crane Kelas II dari Kemnakar RI
d. Jawaban a dan b benar
Lingkungan Kerja

100. Kegiatan inspeksi di tempat kerja terdiri dari beberapa kegiatan dibawah ini,
kecuali:
a. Upaya mencari ketidaksesuaian didalam system
b. Upaya menemukan sumber bahaya
c. Tempat kerja/bagian tertentu
d. Penekanan terhadap hasil akhir

101. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari
pekerja merupakan:
a. Unsafe action
b. Sebab tidak langsung
c. Unsafe condition
d. Merupakan sebab langsung

102. Sikap perbuatan manusia dalam bekerja antara lain dilatar belakangi oleh:
a. Usia seseorang
b. Sifat dan perilaku seseorang
c. Factor Pendidikan dan pengalaman
d. Kondisi fisik seseorang

103. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkungan kerja adalah:


a. Tempat kerja yang kotor
b. Cara pengamatan bahan yang salah
c. Kebisingan
d. Jawaban a, b, dan c benar

104. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkungan kerja adalah:


a. Tempat kerja yang kotor
b. Cara pengamanan bahan yang salah
c. Kebisingan
d. Jawaban a,b dan c benar

105. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja di atur dalam:


a. Permenaker No.13/Men/2011
b. Kepmenaker No.187/Men/1999
c. Kepmenaker No.51/Men/1999
d. Permenaker No.5 tahun 2018
106. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai potensi bahaya Faktor Ergonomi
adalah:
a. Pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja
b. Desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan antropometri
Tenaga Kerja
c. Postur tubuh yang tidak sesuai
d. Cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang sesuai saat melakukan pekerjaan

107. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja yang dilakukan oleh


Lembaga eksternal dari luar Tempat Kerja hanya dapat dilaksanakan oleh:
a. Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan kerja
b. Unit pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDTD)
yang membidangi pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi
dan dituju oleh menteri
c. Dinas Tenaga Kerja
d. Semua dapat melakukan
108. Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kesehatan tergantung kepada
konsentrasi dan lamanya paparan terjadi, pengaruh tersebut dapat menyebabkan
hal sebagai berikut, kecuali:
a. Menyebakan iritasi, korosif, sulit bernafas, menimbulkan alergi, keracunan
sistematik
b. Menyebabkan kanker, kerusakan/kelainan janin
c. Menyebabkan kebakaran dan peledakan
d. Pneumoconiosis dan menyebabkan efek bius
109. Pengertian dari Nilai Ambang Batas (NAB) adalah:
a. Standar faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted overage) yang dapat diterima Tenaga Kerja
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
b. Standar faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted overage) yang dapat diterima Tenaga Kerja
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 10 jam sehari atau 40 jam seminggu
c. Kadar bahan kimia di udara Tempat Kerja yang tidak boleh dilampaui agar Tenaga
Kerja yang terpajan pada periode singkat yaitu tidak lebih dari 15 menit masih
dapat menerimanya tanpa mengakibatkan iritasi, kerusakan jaringan tubuh
maupun terbius yang tidak boleh dilakukan lebih dari 4 kali dalam satu hari kerja
d. –
SOAL ESSAI Done

I. Sistem Manajemen K3 (SMK3)


1. Sebutkan cara perusahaan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di
perusahaan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012.!
Jawaban :
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pengukuran
- Audit Internal

Wajib dilakukan oleh SDM yang berkompeten atau dapat menggunakan Jasa Pihak
Lain, dan hasilnya dilaporkan ke Pengusaha untuk dilakukan tindakan perbaikan

Dasar Hukum : Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang


Penerapan SMK3

2. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan sebagai


landasan hukum yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3
a. Penetapan kebijakan K3
b. Perencanaan K3
c. Pelaksanaan rencana K3
d. Pemantauan & evaluasi kinerja K3
e. Peninjauan & peningkatan SMK3
Dasar Hukum PP No. 50 tahun 2012 tentang : Penerapan SMK3 : Pasal 6 (1)

3. PENGERTIAN SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara


keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

TUJUAN SMK3 :
1. meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
2. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh;
serta
3. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktifitas

4. KRITERIA AUDIT SMK3 :

1. Penilaian tingkat awal sebanyak 64 kriteria


2. Penilaian tingkat transisi sebanyak 122 kriteria
3. Penilaian tingkat lanjutan 166 kriteria

4. TEMUAN AUDIT SMK3


1. KATAGORI KRITIKAL Temuan yg mengakibatkan fatlity/kematian
2. KATAGORI MAJOR
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk 1 kriteria audit di
beberapa lokasi
3.KATAGORI MINOR Ketidak konsistenan dlm pemenuhan persyaratan per. per-
uu-an, standar, pedoman, dan acuhan lainnya.

II. LINGKUNGAN KERJA


1. Sebutkan standar kotak P3K di tempat kerja sesuai Permenaker No.
15/MEN/VIII/2008 !
Jumlah Tenaga Kerja Jenis Kotak P3K Jumlah Kotak P3K
<26 A 1 Kotak A
26-50 B/A 1 Kotak B
2 Kotak A
50-100 C/B/A 1Kotak C
2 Kotak B
4 Kotak A
1 kotak B, 2 Kotak A
>100 C/B/A 1Kotak C
2 Kotak B
4 Kotak A
1 kotak B, 2 Kotak A
1 Kotak B setara dengan 2 Kotak A
1 Kotak C setara dengan 2 Kotak B

2. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN TENAGA KERJA


- FISIK, Faktor fisik misalnya karena suara yang tinggi/bising bisa menyebabkan
ketulian. Gangguan pendengaran sering terjadi akibat paparan kebisingan yang
tinggi
- KIMIA, Penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, mencakup 38 jenis PAK
akibat bahan kimia spesifik, ditambah dengan penyakit yang disebabkan oleh
bahan kimia lain di tempat kerja di luar 38 jenis tersebut, di mana ada hubungan
langsung antara paparan bahan kimia dan penyakit yang dialami oleh pekerja
yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat.
Penyakit yang timbul oleh Faktor Kimia antara lain:
a. Gagal ginjal akut akibat paparan uap logam (cadmium,merkury, timah
hitam)pelarut
b. organic dan pestisida
c. dan Keracunan
d. Gangguan Kesubran (infertilitas) akibat paparan radiasi mangion
- BIOLOGI, Virus, Bakteri, Parasit, Cacing, Jamur, dan lain-lain
- ERGONOMI DAN Gangguan otot dan kerangka (Faktor Fisiologi/Ergonomi) L
Radial Styloid Tenosynovitis, Tenosynouitis Kronis, Olecranon Bursitis,
Prepatellar Bursitis, Epicondilitis, Meniscus Lesions, Carpal Tunel
Syndrome
- PHSIKOLOGIS Gangguan mental dan perilaku (Faktor Psikososial) : Gangguan
Stress pasca trauma, dan Gangguamn Mental dan perilaku.
DASAR HUKUM : PERMENAKER 5 TAHUN 2018 TENTANG LINGKUNGAN KERJA

3. Jelaskan Definisi Ruang Terbatas menurut Kepdirjen 113 tahun 2006?


Ruangan yang mempunyai karakter-karakter sebagai berikut : Konstruksi ruangan
yang mencukupi untuk seorang memasukinya dan melakukan pekerjaan di
dalamnya, berakses keluar masuk terbatas, tidak dirancang untuk ruang ruang
kerja dan pekerjaan terus menerus

Area yang memiliki resiko kekurangan oksigen atau terpapar gas beracun, contoh :
vessel, tangki, galian yang dalamnya lebih dari 1,5 meter

Ruang terbatas (confined spaces) berarti ruangan yang: cukup luas dan memiliki
konfigurasi sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk dan melakukan pekerjaan di
dalamnya; mempunyai akses keluar masuk yang terbatas. Seperti pada tank, kapal, silo,
tempat penyimpanan, lemari besi atau ruang lain yang mungkin mempunyai akses yang
terbatas) tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus-menerus
di dalamnya.

4. Perusahaan yang memiliki genset dengan tingkat kebisingan 91 dBA, sebutkan


pengendalianya dilihat dari hirarki pengendalian lingkungan kerja !
Permenaker No. 05 tahun 2018 tentang k3 lingkungan kerja
Rekayasa engineering berupa membuat peredam kebisingan.

5. Sebutkan siapa saja yang memiliki kewenangan melakukan pemeriksaan dan


pengujian lingkungan kerja !
Pasal 45, Permenaker No.05/Men/2018 tentang K3 lingkungan kerja
- Unit Pelaksana Tehnis Pengawasan Ketenagakerjaan (Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis Lingkungan Kerja)
- Direktorat Bina K3 beserta UPT Bidang K3 (Penguji K3)
- UPTD yang membidangi pelayanan pengujian K3 (Penguji K3)
- Lembaga Lain yang terakriditasi dan ditunjuk oleh Menteri (Ahli K3 Lingkungan
Kerja)

6. Pasal 45 ayat 2, Personil K3 Lingkungan Kerja


- Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja (Min D3 pengalaman 1 Tahun)
- Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja ( Min D3 pengalaman 3 Tahun)
- Akli K3 Utama Lingkungan Kerja *Min D3 Pengalaman 5 tahun)

7. Kewajiban Pengurus wajib melaksanakan syarat-syarat k3 lingkungan kerja, yang dimana


meliputi : (Permenaker No.05/Men/2018 tentang K3 Lingkungan Kerja, Pasal 2 dan 3)
- Pengendalian Faktor Fisika dan Kimia agar berada dibawah NAB
- Pengendalian Faktor Biologi, Faktor Ergonomi dan Faktor Psikologis dan Kimia agar
memenuhi standar
- Penyediaan Fasilitas Kebersihan, dan sarana Hygiene di tempat kerja yang bersih dan
sehat
- Penyediaan Personil K3 yan memiliki kopetensi dan kewenangan K3 di bidang LK

8. Kotak P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, berwarna dasar putih dengan lambang
P3K berwarna hijau;
b. isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Menteri ini dan tidak
boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja;
c. penempatan kotak P3K :
1. pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas, cukup
cahaya serta mudah diangkat apabila akan digunakan;
2. disesuaikan dengan jumlah pekerja/buruh, jenis dan jumlah kotak P3K sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini;
3. dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih masing-masing
unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja/buruh;
4. dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat, maka
masingmasing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja/buruh.
Dasar hukum : Permenaker No.15 tahun 2008 tentang Pertolongan pertama pada
kecelakaan di tempat kerja

III. KELEMBAGAAN
1. Sebutkan dan jelaskan persyaratan pembentukan P2K3 !
- Tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan 100 karyawan atau lebih
- Suatu tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan Kurang dari 100 orang akan
tetapi menggunakan bahan, proses, alat dan atau instalasi yang besar resiko
bahaya tinggi terhadap K3
Dasar hukum Pasal 2 Permenaker 4 Thun 1987 tentang P2K3

KESEHATAN TENAGA KERJA


1. Jelaskan penerapan program pencegahan pananggulangan HIV dan AIDS (P2HIV
dan AIDS) di tempat kerja.?
- Mengembangkan Kebijakan dituangkan dalam bentuk PP atau PKB
- Mengkomunikasikan kebijakan melalui penyebar luasan informasi dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
- Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja terhadap tindakan dan perlakuan
diskriminatif
- Menerapkan prosedur K3 Khusus
Dasar Hukum : Kepmen No.68 tahun 2004 tentang Pencegahan dan
penanggulangan HIV/Aids ditempat kerja

2. Siapa yang berperan dalam melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan


penyalahgunaan narkoba di tempat kerja?
- Pengusaha
- Serikat Buruh/Pekerja
- Pihak III atau ahli di bidang narkotika
Permenaker No. 11/Men/IV/ 2005 tentang Pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainya
ditempat kerja
3. Program pencagahan dan penanggulangan TB di tempat kerja harus memenuhi hak
pekerja mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan pemenuhan
persyaratan K3 yang Merupakan kewajiban pengusaha yaitu?
- Manajerial
Dukungan manajemen yang efektif berupa komitmen dan kepemimpinan
- Administratif
Upaya untuk mencegah /mengurangi pajanan kuman Tb kepada pekerja, petugas
kesehatan dan lingkungan
- Pengendalian lingkungan Tempat Kerja
- Alat Pelindung Diri (APD)
Dasar hukum : Permenkes no.67 tahun 2016 tentang penanggulangan
Tuberkolosis

4. Ruang lingkup pemeriksaan kesehatan dan lingkungan kerja :


Pemeriksaan awal, berkala dan khusus,
Dasar hukum Permenaker Nomor 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan TK

5. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan 3 cara yaitu :


a. sendiri
b. kerjasama dengan poliklinik atau rumah sakit
c. bersama sama dengan perusahaan lain membentuk unit pelayanan kesehatan
Dasar hukum permenaker no 03 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan

6. Pemeriksaan awal bagi tenaga kerja baik fisik maupun mental diperlukan karena :
untuk agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-
tingginya tidak memiliki penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainya dan
cocok untuk pekerjaan yang dilkukan sehingga kesehatan dan keselamtan tenaga kerja yg
bersangkutan dan tenaga lainnya dapat terjamin.
Dasar hukum : permenaker no 02 tahun 1980, pasal 2 tentang pemeriksaaan kesehatan tenaga
kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja

7. Bentuk Program/Kegiatan Penanggulangan TB di Tempat kerja :


1. Promotif :
a. Pelatihan program DOTS bagi dokter dan paramedis perusahaan
b. Sosialisasi workshop/seminar program TB dan P2HIV&AIDS di tempat kerja bagi pekerja
(penyuluhan & KIE) sebagai bagian dari promosi gaya hidup sehat
c. Peningkatan gizi kerja, olahraga dan program bebas rokok di tempat kerja/ Penerapan
PHBS
2. Preventif :
a. Penemuan kasus/suspek TB melalui pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (Awal, Berkala,
Khusus)
b. Pengendalian lingkungan kerja
c. Penggunaan APD
d. Imunisasi pada anak2 pekerja
e. Petugas pengelola makan bagi tenaga kerja dipersyaratkan tidak mengidap penyakit
menular (TB, Typhoid, Cacingan) dan dideteksi minimal 1 tahun sekali
f. Penerapan prosedur K3 Khusus Pencegahan Penyakit di tempat kerja
3. Kuratif :
a. Pengobatan dan perawatan bagi pekerja yang mengidap TB dengan penerapan standar
DOTS (Direct Observed Treatment Short Course) dalam Pelayanan kesehatan kerja
disertai :
 Petugas pengawas minum obat (PMO)
 Tenaga kerja dianjurkan untuk istirahat di rumah saat pengobatan awal TB
b. Rujukan pasien ke layanan kesehatan (laboratorium, diagnosis dan pengobatan
4. Rehabilitasi :
Penyesuaian pekerjaan (jenis pekerjaan, beban kerja, lama kerja dan kondisi lingkungan)
pada pekerja yang sakit/dalam pengobatan TB
8. Kewajiban Pengusaha: Permenaker no 68 tahun 2004 tentang pencegahan HIV/Aids
ditempat kerja, Pasal 2 :
(1) Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat
kerja.
(2) Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pengusaha wajib :
a. mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di
tempat kerja, yang dapat dituangkan dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja
Bersama;
b. mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan cara
menyebarluaskan informasi dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ;
c. memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh Dengan HIV/AIDS dari tindakan dan
perlakuan diskriminaif;
d. menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khusus untuk pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundangundangan dan standar
yang berlaku.
9. PASAL 3 PERMENKER NO. 11 Tahun 2005
Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja, pengusaha,
pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dapat berkonsultasi dengan instansi
pemerintah yang terkait.
10.
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

1. Perusahaan saudara mempunyai CNC/PTP. Sebutkan dan jelaskan pemenuhan


norma dan persyaratan K3nya. Lengkap dengan dasar hukumnya !
Permenaker No.38 tahun 2016 pasal 4 ayat 1
Syarat-syarat K3 PTP:
- Perencanaan
- Pembuatan
- Pemasangan atau perakitan
- pemakaian
- perbaikan
- perubahan atau modifikasi
- pemeriksaan dan pengujian

2. Ruang Lingkup K3 Mekanik/PTP :


- Penggerak mula
- Mesin perkakas dan produksi
- Transmisi tenaga mekanik
- Tanur

Dasar Hukum Permenaker no 38 tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi, Pasal
4 ayat 2

LISTRIK DAN KEBAKARAN

1. RUANG LINGKUP K3 LISTRIK :


Pasal 4 ayat 2, Permenaker no. 12 tahun 2015
Ruang lingkup Instalasi Listrik:
- Pembangkitan
- Transmisi
- Distribusi
- Pemanfaatan

Pasal 4 ayat 1, Persyaratan k3 Instalasi Listrik :


- Perencanaan, Pemasangan,Pengguna an,Perbaikan/Reparasi, Pemeliharaan dan
Pemeriksaan Pengujian

Syarat K3 Elevator dan Eskalator (Permenaker No.6 Tahun 2017 Pasal 4)


- mulai dari Perencanaan,
- Pembuatan/Fabrikasi,
- Pemasangan,Penggunaan,Perbaikan/Reparasi, Pemeliharaan dan Pemeriksaan
Pengujian
Batasan Ahli K3 Umum melakukan pengawasan pelaksanaan kewajiban administratif
dan identifikasi potensi bahaya yang dapat diketahui dengan pemeriksaan visual.
Kewajiban teknis menjadi tanggung jawab personil K3 bidang Listrik Elevator dan
Eskalator

2. Peraturan Perundangan Kelistrikan :


Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik ditempat Kerja
Permenaker No. 33 Tahun 2015 perubahan dari Permenaker No.12 Tahun 2015
Kepdirjen No. 47 Tahun 2015 tentang pembinaan calon ahli K3 bidang listrik
Kepdirjen No. 48 Tahun 2015 tentang pembinaan teknisi listrik
Permenaker No. 2 Tahun 1989 tentang K3 Penyalur Petir
Permenaker No. 31 Tahun 2015’
Elevator dan Ekskalator
Permenaker No. 6 Tahun 2017
Selain Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dapat mengacu juga terkait teknis K3 Listrik
pada PUIL SNI 04-0225-tahun sesuai kebutuhan maupun Standar Internasional

3. Listrik harus di periksa oleh K3 Spesialis listrik karena


untuk menjamin keamanan dan keselamatan terhadap resiko bahaya listrik karena listrik
mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam tenaga kerja dan orang lain yang
berada dalam lingkungan tempat kerja dan mengancam bangunan beserta isinya, oleh
karena itu perlu dilakukan pemeriksaan mulai dari perencanaan, pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian oleh tenaga teknisi yang berkompeten

K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Peraturan Perundangan Penanggulangan Kebakaran :

- Personil K3 Penanggulangan Kebakaran (Tingkat DCBA), dan penyusunan


rencana tanggap darurat diatur pada Kepmenaker No. 186 Tahun 1999
Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari: a.
Petugas peran kebakaran; b. Regu penanggulangan kebakaran; c. Koordinator unit
penanggulangan kebakaran; d. Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai
penanggung jawab teknis.

Sarana Proteksi Kebakaran Pasif


- APAR (Permenaker No. 4 Tahun 1980)
- Detektor dan Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis (Permenaker No. 2 Tahun
1983)
- Pemeriksaan Hidran Sprinkler Detektor Alarm (Instruksi Menaker No.
11 Tahun 1997
Sarana Kebakaran Pasif :
pemeriksaannya diatur pada Instruksi Menaker No. 11
Tahun 1997
Selain Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dapat mengacu juga terkait teknis K3
Penanggulangan Kebakaran pada SNI maupun Standar Internasional seperti
NFPA

Ruang Lingkup K3 Penanggulangan Kebakaran :

Manajemen K3 Penanggulangan Kebakaran :


a. Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran (Perencanaan Personil dan
Pemenuhan Sarana Prasarana)
b. Pembuatan Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran
Sarana Proteksi Kebakaran Aktif yang meliputi APAR, Hidran, Detektor,
Sprinkler dan Alarm
c. Sarana Proteksi Kebakaran Pasif yang meliputi Sarana Evakuasi,
Kompartemenisasi, Penggunaan Bahan/Material tidak mudah terbakar dll
Batasan Ahli K3 Umum melakukan pengawasan pelaksanaan kewajiban
administratif dan identifikasi potensi bahaya yang dapat diketahui dengan
pemeriksaan visual.
Kewajiban teknis menjadi tanggung jawab personil K3 bidang Penanggulangan
Kebakaran

1. Klasifikasi Tingkat potensi bahaya kebakaran di tempat kerja?


Kelas A, kebakaran yang terjadi pada benda padat kecuali logam
Kelas B, kebakaran yang terjadi pada benda gas, uap atau cairan
Kelas B, kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik yang bertegangan

2. Bagaimana cara menaggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik


secara teoritis maupun praktek di perusahaan saudara
a. Memberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
b. menempatkan barang barang yang mudah terbakar ditempat yang aman dan jauh
dari api
c. tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas ditempat barang barang yang mudah
terbakar
d. Tidak membuat sambungan listrik sembarangan
3.
2. KONSTRUKSI
1. Apa yang menjadi dasar hukum pelaksanaan pengawasan bidang K3 konstruksi
bangunan?
Permenaker No. 1/men/1980 Tentang K3 pada Kontruksi Bangunan
Kepmen No. 174/men/1986
Kepdirjen No.20 /DJPPK/VI/2004 Tentang Sertifikasi Kompetensi K3 bidang Kontruksi
bangunan

2. Ruang Lingkup K3 Konstruksi bangunan :


a. Pekerjaan Penggalian
b. Pekerjaan pondasi
c. Pekerjaan konstruksi beton
d. pekerjaan konstruksi baja dan pembongkaran (Permenaker no 01 tahun 1980 tentang
K3 pada konstruksi bangunan)
3. Berikan contoh jenis jenis pekerjaan pada proyek konstruksi bangunan yang
memerlukan izin kerja !
Work Permit ada beberapa macam misalnya izin kerja panas (Hot Work Permit), izin
kerja dingin (Cold Work Permit), izin kerja memasuki ruang terbatas (Confined Space
Entry Permit), izin kerja penggalian, izin kerja listrik, izin kerja radiografi, dan izin bekerja
di atas ketinggian.

3. PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN


1. Perusahaan anda mempunyai Turbin Uap kapasitas 215 HP, sebutkan dan
jelaskan pemenuhan norma dan persyaratan K3nya, Lengkap dengan dasar
hukumnya.
2. Perusahaan saudara mempunyai ketel uap pipa air dengan kapasitas uap 180 ton
perjam. Sebutkan dan jelaskan pemenuhan norma dan persyaratan K3nya lengkap
dengan dasar hukumnya.

3. Sumber bahaya penggunaan pesawat uap :


a. bilamana manometer tidak berfungsi dengan baik
b. bila safety valve tidak berfungsi dengan baik
c. bila gelas duga tidak berfungsi dengan baik
d. air pengisi ketel tidak memenuhi syarat
e. boiler tidak dilakukan blow down
f. terjadi pemanasan lebih karena kebutuhan produksi uap
g. tidak berfungsinya pompa air
h. karena perubahan tak sempurna
i. karena umur boiler sudah tua

4. PESAWAT UAP TERDIRI DARI

yang di maksud pesawat uap adalah ketel uap dan alat-alat lainnya. Ketel uap adalah
suatu pesawat yang dibuat guna menghasilkan uap atau stoom yang di pergunakan
diluar pesawatnya. KETEL UAP, KETEL AIR PANAS, KETEL VAPOUR, PEMENAS AIR,
PENGERING UAP, BEJANA UAP DAN KETEL CAIRAN PANAS

Dasar Hukum

- Peraturan Uap tahun 1930


- Permenaker 01 tahun 1988 tentang kwalifikasi dan syarat-syarat operator
pesawat Uap.

4. PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT


1. Perusahaan saudara mempunyai forklift kapasitas 15 ton dan 50 ton. Sebutkan dan
sebutkan dan jelaskan pemenuhan norma dan persyaratan K3nya, Lengkap
dengan dasar hukumnya.
2. OPERATOR PESAWAT YANG MEMBAHAYAKAN DALAM MENGOPERASIKAN PERLU
MENDAPAT LISENSI
KARENA UNTUK MEMPEROLEH LISENSI SEORANG OPERATOR HARUS MENGIKUTI
PEMBINAAN DAN SERTIFIKASI DAN DINYATAKAN LULUS YANG BERTUJUAN DAPAT
MENGETAHUI TEORI DAN PRAKTEK MENGOPERASIKAN ALAT dan ASPEK K3 NYA untuk
mencegah kecelakaan kerja dan PAK
3. RUANG LINGKUP PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT :
1. Bahan dari Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan
2. Alat Bantu Angkat dan Angkut
Dasar Hukum Permenaker Nomor 8 Tahun 2920 tentang K3 Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut.
Jawaban….

11. (1) Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
(2) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui
pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten.
(3) Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya untuk melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menggunakan jasa pihak lain.
(4) Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan
kepada pengusaha.
(5) Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan
untuk melakukan tindakan perbaikan.
(6) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan/atau standar

12. (1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja guna memperkembangkan kerjasama, saling pengertian dan partisipasi
efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tugas dan lain-lainnya
ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja
3. (1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk
P2K3. (2) Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah:
a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih;
b. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang, akan
tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
Studi Kasus
1. PT. Andalan Sawit Utama
a. Kelembagaan
PT. Andalan Sawit Utama memiliki TK sebanyak 316 orang dimana sesuai
dengan UU. No.01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 10 dan
Permenaker No.04 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja Pasal 2 telah
wajib membentuk P2K3 karena memiliki Tenaga Kerja lebih dari 100 orang .

Keahlian
Sekretaris P2K3 di perusahaan ini tidak sesuai dengan Permenaker No.04 tahun
1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tata cara
penunjukan ahli keselamatan kerja pasal 3 ayat 2 dimana dijelaskan Sekretaris
P2K3 ialah Ahli Keselamatan Kerja dari perushaan bersangkutan dan harus
merupakan Ahli K3 Umum sesuai dengan Permenaker No.02 tahun 1992
tentang Tata Cara Petunjukan, Kewajiban,
Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

b. B3
Perusahaan ini menyimpan acethylene sebanyak 60 ton dimana melebihi Nilai
Ambang Kuantitas bahan, maka sesuai dengan Kepmen No.187 tahun 1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja pasal 15
perusahaan /Industri yang mempergunakan bahan kimia berbahaya dengan
kuantitas melebihi NAK dikategorikan sebagai perushaan yang mempunyai
potensi bahaya besar, maka pengusaha/pengurus sebagaimana tertuang dalam
pasal 16 memiliki kewajiban :
- Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan
dengan system Non Shift sekurang-kurangya 2 orang dan apabila system
shift sekurang- kurangnya 5 orang
Bahan chlorine yang tidak berlabel dan MSDS diletakksan diruang arsip,
seharusnya MSDS diletakkan ditempat yang mudah diketahui oleh Tenaga
Kerja dan Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan Kepmenaker No.187
tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Pasal 3 Point a dan Pasal 6.
c. Ketel Uap
Penggunaan Ketel Uap pipa air sebanyak 3 Unit dengan kapasitas masing-
masing 20 T/jan harus dipenuhi operator yang berlisensi K3 sebanyak 1 orang
Kelas I dan 1 orang Kelas II per unit Ketel Uap sesuai dengan Permenaker
No.01 tahun 1988 tentang Kwalifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Pesawat
Uap.
Untuk sterilizer sebanyak 5 unit dengan kapasitas 60 T/j harus memiliki Operator
berlisensi K3 sebanyak 1 orang Kelas I dan 3 Orang Kelas II per unit sesuai
dengan No.01 tahun 1988 tentang Kwalifikasi Dan Syarat-Syarat Operator
Pesawat Uap.

Forklift dan Overhead Crane


sesuai dengan Permenaker No.08 tahun 2020 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut pasal 165 Untuk alat
angkut berupa forklift berkapasitas 10 ton harus memiliki operator berlisensi K3
kelas 2 dan operator overhead crane kapasitas 25 ton harus memiliki operator
berlisensi K3 Kelas II. Sehingga dapat disimpulkan pemakaian forklift telah
sesuai dengan Permenaker No.08 tahun 2020
sedangkan pemakaian overhead crane belum sesuai karena operator belum
berlisensi K3 Kelas II.

Kebisingan
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan, perushaan ini memiliki kebisingan
melebihi NAB. Maka sesuai dengan Permenaker No.05 tahun 2018 tentang
Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja Pasal 10 ayat 4 , maka
perushaan ini harus melakukan tindakan pengendalian berupa menyediakan APD
secara Cuma-Cuma berupa earplug seerta pengurus wajib melakukan hirarki
pengendalian resiko berupa rekayasa engineering.

GetaranKondisi getaran sebesar 5m/det2 berdasarkan Permenaker No.05 tahun 2018


tentang Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja Pasal 3 lampiran
I , pengurus wajib melakukan hirarki pengendalian kerja Administrasi berupa pengurangan
jam Kerja

d. Sesuai dengan PP. No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pasal 5, Perusahaan sudah wajib menerapkan
SMK3 karena perusahaan memiliki TK lebih dari 100 orang dan mempunyai potensi
Bahaya tinggi karena memakai PUAP, PAPA, dan B3.
- Sesuai dengan 1.4.3 telah terbentuknya P2K3
- Sesuai dengan 1.4.5 telah mempunyai sertifikasi P2K3
2. Fajar Bahari
a. Kelembagaan dan Keahlian
Sesuai dengan UU. No.01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 10
perushaan ini telah wajib membentuk P2K3 karena memiliki Tenaga Kerja lebih
dari 100 orang, perusahaan harus memiliki minimal AK3U 6 orang
Dan berdasarkan Permenaker No.04 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tata cara penunjukan ahli keselamatan
kerja, p2k3 harus disahkan oleh disnaker setempat & wajib melaporkan setiap 3
bulan sekali
Safety patrol sebaiknya dilakukan 1 bulan sekali

b. Petugas P3K dan Pemeriksaan Kesehatan


Berdasarkan Permenaker no. 01 tahun 1976 tentang kewajiban latihan bagi dokter
Perusahaan, karena dokter perusahaan bertanggung jawab terhadap higine
perusahaan serta keselamatan & kesehatan kerja.
Berdasarkan Permenaker No.15 tahun 2008 tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja Lampiran II perusahaan ini
harus memiliki Kotak P3K minimal tipe C sebanyak 2 Kotak dan Tipe B
sebanyak 1 Kotak
Berdasarkan Permenaker No.15 tahun 2008 tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja Lampiran I, Petugas P3K
Minimal ada 6 Orang Bersertifikasi Kemenaker RI

c. Penanggulangan Kebakaran, Listrik dan Penyalur Petir


Sesuai dengan Permenaker No.04 tahun 1980 tentang Syarat-Syarat
Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan pasal 4 APAR
dipasang pada dengan tinggi 125 cm dari dasar lantai tepat diatas 1 atau
kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan. Penempatan APAR tidak
melebihi 15 meter per unit.
Dan berdasarkan Permen no.186 tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran Di Tempat Kerja pasal 6 ayat 1 Perusahaan harus menyediakan 27
orang peran pemadam Kebakaran dan dilengkapi dengan 3 orang ahli Spesialis
Kebakaran.

Berdasarkan dengan Permenaker No.12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja pasal 7 perushaan ini wajib memiliki ahli
K3 Listrik karena adanya pembangkit Listrik yang memiliki kapasitas 200 KVa
dan dilengkapi dengan teknisi listrik berlisensi dari menteri/pejabat yang ditunjuk,
minimal 3 orang ahli k3 listrik

Berdasarkan Permen n0.02 tahun 1989 tentang Instalasi penyalur petir pasal 50
poin 2 pemeriksaan dan pengujian instalasi penyalur petir harus dilakukan
secara berkala tiap 2 tahun sekali.

d. SMK3
Sesuai dengan PP. No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pasal 5, Perusahaan sudah wajib menerapkan
SMK3 karena perusahaan memiliki TK lebih dari 100 orang dan mempunyai potensi
Bahaya tinggi karena mempunyai pembangkit listrik dgn kapasitas 750 Kva sebanyak 2
Buah.
3. Maju Bersama
a. Kelembagaan dan keahlian
Berdasarkan Permenaker no.04 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 3 ayat 3 P2K3 wajib didaftarkan ke
Disnaker Provinsi Jabar dan HRD yang tidak memiliki lisensi AK3U tidak bisa
menjadi Sekretaris P2K3 di perusahaan tersebut.

b. B3
Berdasarkan Kepmen No.187 tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerjapasal 16 ayat 2 perusahaan ini memiliki kuantitas B3
melebihi NAK sehingga harus memiliki K3 Kimia sebanyak 2 orang dan MSDS
harus berada di tempat yang mudah diketahui/ditemukan oleh TK

c. Ketel Uap dan PAPA


Sesuai dengan Permenaker No.01 tahun 1988 tentang Kwalifikasi Dan Syarat-
Syarat Operator Pesawat Uap, penggunaan 2 pesawat uap dengan kapasitas 20
ton/j di perusahaan ini harus memiliki 1 orang operator kelas I dan 1 orang
Operator Kelas II.

Sesuai dengan Permenaker No.08 tahun 2020 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut perusahaan ini harus
memiliki operator forklidt kelas II sebanyak 1 orang dan operator overhead crane
Kelas II sebanyak 1 orang per shift

d. Hirarki Pengendalian
Berdasarkan Permenaker no.05 tahun 2018 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerjapasal 10 ayat 3 dan 4 perusahaan wajib menyediakan APD
berupa earplug dan berusaha untuk melakukan rekayasa engineering dan menurut ayat 3
lampiran I perusahan wajib melakukan pengendalian bahaya kerja dengan pengendalian
Adm yaitu mengurangi jam kerja di perusahaannya.

e. SMK3
Sesuai dengan PP. No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pasal 5, Perusahaan sudah wajib menerapkan
SMK3 karena perusahaan memiliki TK lebih dari 100 orang dan mempunyai resiko
bahaya tinggi di Tempat kerja.
4. PT. Sejahtera Bahagia
a. Kelembagaan , Keahlian dan SMK3
- Kelembagaan
Dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan ini, maka
perusahaan ini telah membentuk P2K3 sebagaimana sesuai dengan UU
No.01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 10 dan Permen no.04
tahun 1987 tentang P2K3 pasal 2.
- Keahlian
Sesuai dengan Permen No.04 tahun 1987 tentang P2K3 sekretaris P2K3
adalah ahli keselamatan kerja dari perusahaan yang bersangkutan tetapi
harus memperpanjang SKP yang telah kadaluarsa sebagaimana sesuai
dengan Permen No.04 tahun 1987 tentang P2K3 pasal 5 dan jumlah AK3u
perlu ditambah menjadi 3 orang sesuai dengan Permen No.04 tahun 1987
tentang P2K3 sekretaris P2K3 pasal 2
- SMK3
Perusahaan belum menerapkan SMK3 dan hal ini tidak sesuai dengan PP
no.50 tahun 2012 tetang Penerapan Sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja pasal 3 dan perusahaan wajib menerapkan SMK3 karena
adanya TK lebih dari 100 orang dan penetapak SMK3 harus disahkanoleh
pucuk pimpinan perusahaan, tertulis tanggal, dan di tanda tangani, secara
jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 sesuai dengan Lampiran I pedoman
Penerapan SMK3.

b. Penyalur petir dan Listrik


- Penyalur Petir
Sesuai dengan Permenaker no.2 tahun 89 tentang pengawasan instalasi
penyalur petir pasal 50 ayat 2, penyalur petir harus diperiksa dan diuji
secara berkala setiap dua tahun sekali dan pengukuran grounding tidak
boleh lebih dari 5 ohm sesuai dengan Permen no. 02 tahun 1989 tentang
pengawasan instalasi penyalur petir sehingga harus dilakuakn
pemeriksaan agar tidak melebihi standar.
- Listrik
Sesuai dengan permenaker no.12 thun 2015 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja listrik di tempat kerja pasal 11 ayat 1 pemeriksaan berkala
pada listrik paling sedikit satu tahun sekali dan yang harus melakukan
pemeliharaan pada pembangkit, transmisi, distribusi dan pemanfaatan listrik
harus dilakukan oleh teknisi K3 Listrik bak dari perusahaan atau PJK3 sesuai
dengan permenaker no.12 thun 2015 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja listrik di tempat kerja pasal 6 ayat 4

c. Ketel uap dan PAPA


- Ketel Uap
Sesuai dengan Permenaker No.01 tahun 1988 tentang kwalifikasi dan
syarat-sayarat operator pesawat uap untuk penggunaan ketel uap kapasitas
20 ton/j harus memenuhi operator K3 sebanya 1 orang Kelas II dan 1 orang
Kelas II per shift

- PAPA
Sesuai dengan permenaker No. 8 tahun 2020 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja pesawat angkat dan pesawat angkut pasal 165 forklidt
yang berkapasitas 20 ton/j harus memenuhi 1 orang operator Kelas I
berlisesnsi K3 untuk 1 unit forklift dan per shift.

d. K3 Kesehatan dan Lingkungan Kerja


Perusahaan seharusnya memiliki dokter perushaan yang telah mengikuti
pelatihan hiperkes disertai dengan sertifikat hiperkes sesuai dengan
Permenaker no. 01 tahun 1976 tentang kewajiban pelatihan hiperkes bagi
dokter perusahaan pasal 1.
Perusahaan seharusnya melakuka pemeriksaan kesehatan khusus dan berkala
terhadap TK setiap 1 tahun sekali sesuai denan Permenaker no 02 tahun1980
tentang pemeriksaan kesehatan TK dalam penyelenggaraan K3 pasal 3 dan
psal 4.

- Lingkungan Kerja
Perusahaan wajib melakukan tindakan pengendalian sesuai dengan
Permenaker no 5 tahun 2018 tenang k3 lingkungan kerja pasal 10 ayat 4
pengurus wajib menyediakan APD secara Cuma-Cuma berupa earplug
serta pengurus wajib menerapkan hirarki pengendalian resiko berupa
rekayasa engineering.

5. PT. Berani Usaha


a.) Kelembagaan, Keahlian K3 dan SMK3
- Perusahaan belum mengirimkan laporan P2K3 ke disnaker setempat,
Berdasarkan Permenaker no 4 thn 1987 tentang P2K3 serta tata cara
penunjukan AK3 pasal 12, Perusahaan wajib melaporkan laporan P2K3
tiga bulan 1x ke disnaker setempat.
- Perusahaan Wajib memiliki AK3 sekurang-kurangnya 3 orang untuk 335
tenaga kerja, berdasarkan permenaker no 2 thn 1992 pasal 2 ayat 2.
- (SMK3) Berdasarkan pp no 50 thn 2012, tentang penerapan SMK3,
pasal 5 yaitu perusahaan wajib menetapkan SMK3 di perusahaan yg
dimana perusahaan tsbt telah memiliki karyawan lebih dr 100 org dan
memiliki potensi bahaya tinggi.
b.) Penanggulangan kebakaran
- Petugas Peran Kebakaran PT. Berani usaha berdasarkan kepmenaker no
186 thn 1999 tentang penanggulangan kebakaran di tempat kerja pasal 6
sekurang- kurangnya 2 utk 25 org pekerja, artinya hrs ada 27 org petugas
peran kebakaran.
- Untuk penggunaan APAR berdasarkan Permenaker no 4 thn 1980 tentang
syarat- syarat Pemasangan dan pemeliharaan APAR pasal 4 dimana
pemasangan antar APAR satu dengan yg lainnya tidak boleh melebihi 15
meter.
c.) K3 PTP

- Pada area produksi yg terdapat roda gigi dalam mesin produksi,


berdasarkan permenaker no 38 thn 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga
dan Produksi pasal 87 bahwa transmisi roda gigi harus tertutup
- Mesin Produksi harus memiliki lisensi yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu
kelas I dan kelas II berdasarkan permenaker no 38 thn 2016 tentang K3
PTP pasal 116.
- Hasil pemeriksaan berkala pada mesin produksi berdasarkan
permenaker 38 thn 2016 tentang PTP pasal 133 pemeriksaan dilakukan
secara berkala paling lama 1 thun sekali.
d.) P3K

- Kotak P3k diperusahaan hanya memiliki Type C dengan jumlah 1 buah,


berdasarkan kemenaker no 15 thn 2008 tentang P3K ditempat kerja pada
Lampiran III perusahaan harus memiliki kotak P3K Type C sebanyak 3
kotak.
- Perusahaan Menggunakan bahan kimia mudah terbakar, akan tetapi tidak
terdapat MSDS serta label pada wadah penyimpanan tersebut. Berdasarkan
kepmenaker 187 thn 1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja pasal 6
dimana MSDS dan Label wajib diletakkan di tempat bahan yg mudah di
ketahui oleh tenaga kerja dan pengawas ketenagakerjaan.
1. Kondisi tempat kerja yang berbahaya tidak berkaitan erat dengan :
a. cara kerja
b. cuaca
c. proses produksi
d. mesin, pesawat, alat
2. Yang masuk didalam ruang lingkup objek pengawas K3 bedasarkan Undang-undang no 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja
a. perusahaan swasta
b. Tempat kerja milik Negara
c. Tempat kerja
d. Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi
3. Pemimpin tertinggi perusahaan harus membuat komitmen tentang K3. Bentuk komitmen
tersebut adalah :
a. Tertulis dan disebarluaskan ke karyawan
b. Secara lisan disampaikan kepada karyawan
c. Tertulis bertanggal dan ditandatangani pemimpin dan disebarluaskan kepada karyawan
d. Tertulis dan ditanda tangani manajer safety dan disebarluaskan kepada karyawan
4. Pengawas K3 yang bersifat preventif dan represif meliputi :
a. Perencanaan
b. Perencanaan dan modifikasi
c. Pemakaian dan peredaran
d. Perencanaan, pembuatan dan pemakaian
5. Kegiatan inspeksi di tempat kerja terdiri dari beberapa kegiatan dibawah ini, kecuali :
a. Upaya mencari ketidaksesuaian didalam system
b. Upaya menemukan sumber bahaya
c. Tempat kerja/bagian tertentu
d. Penekanan terhadap hasil akhir
6. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian risiko dilakukan dengan
urutan sbb :
a. Identifikasi, monitoring, pengendalian
b. Identifikasi, evaluasi, pengendalian, monitoring
c. Monitoring, evaluasi, pengendalian
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian
7. Pengertian keselamatan kerja secara etimologi adalah :
a. Suatu upaya perlindungan tenaga kerja
b. Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat serta selamat
c. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
d. Upaya agar produksi tidak terganggu
8. Berdasarkan pasal 14 undang-undang No. 1 tahun 1970 yang bukan kewajiban pengurus
perusahaan adalah :
a. Menyediakan alat pelindung diri
b. Memasang gambar poster K3 di tempat kerja
c. Memberikan kebebasan berserikat.
d. Menempatkan semua syarat-syarat K3 dan lembaran Undang-undang No. 1 tahun
1970 di tempat kerja
9. Dokter yang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berdasarkan
Pemenakertrans No. per 2
a. Dokter yang bekerja pada PJK3
b. Dokter yang ditunjuk oleh pengusahan dan dibenarkan oleh Direktur
c. Dokter yang bekerja di perusahaan
d. Benar semua
10. Ketentuan tentang P3K3 diatur dalam Undang-undang No. 1 tahu 1970 pada pasal :
a. Pasal 3
b. Pasal 9
c. Pasal 15
d. Pasal 10
11. Lembaga yang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berdasarkan
Permenaker
a. Pelayanan kesehatan kerja di dalam perusahaan
b. Perusahaan jasa bidang pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan kesehatan
c. Rumah sakit atau Laboratorium yang lengkap alat pemeriksaanya
d. a dan b benar
12. Persyaratan tenaga kerja dalam penyelanggaraan makan di tempat kerja antara lain,
kecuali :
a. Bebas TBC
b. Menggunakan pakaian penutup dan tutup kepala sewaktu melayani makanan
c. Mengikuti pelatihan food handler
d. Apabila sakit harus di karantina
13. Pemberian Makanan bagi tenaga kerja memberikan keuntungan baik bagi tenaga kerja
maupun perusahaan. Antara lain :
a. Meningkatkan dan mempertahankan finansial perusahaan
b. Meningkatkan produktivitas
c. Memeriksakan derajat kesehatan
d. Menurunkan biaya transportasi
14. Audit SMK3 tidak dapat dilakukan oleh :
a. Auditor internal
b. Semua pimpinan perusahaan
c. Auditor eksternal
d. Semua jawaban benar
15. Jelaskan tentang sifat SMK3 bagi perusahaan :
a. Perusahaan wajib melaksakan
b. Perusahaan tidak wajib melaksanakan
c. Perusahaan wajib melaksanakan apabila telah memiliki karyawan dengan jumlah atau
potensi bahaya tentang
d. Perusahaan wajib melaksanakan bila hasil produksinya di ekspor
16. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :
a. Unsafe action
b. Sebab tidak langsung
c. Unsafe condition
d. Merupakan sebab langsung
17. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk sesuai
dengan permenaker no 8
a. Operator gondola
b. Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
c. Juru ikat (rigger)
d. Teknisi Lift
18. P2K3 yang dibentuk di suatu perusahaan terdiri dari unsur :
a. Tripartite
b. Bipartite
c. Organisasi Pekerja
d. Pimpinan perusahaan
19. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis ialah :
a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan secara efisien
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja
c. Suatu pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan khususnya baik karya dan budaya menuju masyarakat adil makmur dan
sejahtera
d. Upaya untuk menekan cost dan berupaya untuk menghasilkan produktivitas yang
tinggi
20. Berikut ini merupakan factor factor yang mempengaruhi kesehatan dan produktivitas
pekerja, kecuali ?
a. Beban kerja
b. Kondisi lingkungan kerja
c. Istirhat kerja
d. Kapasitas kerja
21. Pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang
bekompeten dan berwenang dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan, hal ini di
atur dalam :
a. Undang-undang No 13 Tahun 2003
b. Permenakertrans No. 13 Tahun 2011
c. Permenaker No. 5 Tahun 2018
d. Undang-undang No 3 tahun 1992
22. Menurut permenaker No. 37 Tahun 2016 yang dimasukan kategori bejana tekan, yaitu :
a. Tekanan lebih dari 1 kg/cm2
b. Volume lebih dari 2.25 liter
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah
23. Berikut adalah upaya dalam ketatarumahtanggaan, kecuali :
a. Memisahkan alat, perkakas dan bahan yang diperlukan atau digunakan
b. menata alat, perkakas, dan bahan sesuai dengan posisi yang ditetapkan
c. menetapkan dan melaksanakan prosedur kebersihan penempatan dan penataan untuk
alat, perkakas, dan bahan
d. menyimpan alat perkakas dan bahan sesuai dengan labelnya
24. Urutan penerapan K3 pada bagian konstruksi yaitu :
a. Identification, evaluation, develops the plan, implementation, monitoring
b. Develops the plan, identification, evaluation, implementation, monitoring
c. Implementation, monitoring, Develops the plan, identification, evaluation
d. Semua jawaban salah
25. Menurut permenaker No. 37 tahun 2016 yang dimasukan kategori bejana tekan, yaitu :
a. Tekanan lebih dari 1 kg/cm2
b. volume lebih dari 2,25 liter
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah
26. Kualitas udara dalam ruangan (KUDR) adalah :
a. Kualitas udara diruangan tempat kerja yang dalam kondisi yang baik yang disebabkan
oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan kesehatan tenaga kerja
b. Kualitas udara di ruangan tempat kerja yang dalam kondisi yang buruk yang
disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja, yang dapat
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan kesehatan tenaga kerja
c. Kualitas udara di ruangan tempat kerja yang dalam kondisi yang buruk yang
disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja yang tidak
menimbulkan gangguan kenyamanan kerja samapai pada gangguan kesehatan tenaga
kerja
d. Kualitas udara diruangan tempat kerja, yang dalam kondisi yang baik yang disebabkan
oleh pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja yang tidak menimbulka gangguan
kenyamanan kerja sampai pada gangguan kesehatan tenaga kerja
27. Pemakai pesawat uap tanpa izin melanggar :
a. Undang-undang uap tahun 1930 pasal 6 ayat 1
b. Peraturan uap tahun 1930 padal 8 ayat 1
c. Undang-undang uap tahun 1930 pasal 9 ayat 1
d. Peraturan Uap tahun 1930 pasal 10 ayat 1

28. Pengisian bejana tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan menggunakan
compressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling banyak :
a. 1 kali tekanan kerja
b. 1,3 kali tekanan kerja
c. 1,5 kali tekanan kerja
d. Jawaban a, b dan c benar
29. Berikut ini pernyataan yang benar tentang perjalanan infeksi HIv anatra lain :
a. Apabila HIv memasuki tubuh seseorang maka tubuh akan terinfeksi dan virus mulai
memperbanyak diri
b. Selama periode jendela seseorang dengan HIV sangat infeksius, sangat mudah
menularkan kepada orang lain meskipun hasil pemeriksaan laboratorium negative
c. Jawaban a dan b benar
d. Orang yang terinfeksi HIV sering memberikan gejala dan tanda untuk jangka waktu
cukup lama
30. APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernafasan dari debu/partikel halus
adalah :
a. Respiratory mask
b. Full face mask
c. Self contined breathing apparatus
d. Semua benar
31. Pengaman instalasi listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran seperti dibawah ini,
kecuali :
a. Pembumian instalasi listrik pada setiap panel listrik
b. Pemasangan isolasi lantai kerja ditempat terdapat gas yang mudah terbakar dan
memasang head detector
c. Pemasangan pembatasan arus pada setiap sirkit pembebanan listrik
d. Penentuan peralatan dan perlengkapan listrik sesuai klasifikasi ruangan
32. Penyebab kebakaran karena listrik adalah
a. Pemakaian jenis kabelnya di dalam ruangan
b. Pemakaian beban melebihi kuat hantar arus (KHA) peghantar
c. Pemakaian penghantar listrik dari bahan aluminium
d. Pemakaian kotak kotak sluruhnya dibebani
33. Air receiver tank (bejana angina compressor) yang dipakai di BUMN/swasta harus
diriksa ujikan kepada …
a. Sekali setiap 5 tahun dan jika isinya Chlorine (campuran/senyawa dg Chlorine)
minimal 2 tahun
b. Sekali setiap 3 tahun
c. Sekali setiap 4 tahun
d. Sekali setiap 1 tahun
34. Job safety observation bertujuan untuk
a. Menganalisis potensi bahaya proses pekerjaan
b. Menganalisis kinerja pelaksanaan K3
c. Menganalisis penerapan SMK3
d. Menganalisis potensi bahaya cara kerja karyawan
35. Mesin produksi adalah mesin untuk:
a. Membuat dan/ atau memproduksi barang, bahan dan produksi teknis
b. Menyiapkan, membentuk, memotong, dan/atau memproduksi barang, bahan dan
produk teknis
c. Mengepres, menarik, menempa, menghancur, menggiling, menumbuk, merakit,
dan/atau memproduksi barang bahan dan produk teknis
d. Semua benar
36. Ketel uap dengan tekanan 2 kg/cm2 dan volumenya 250 dm2, harus dipasang :
a. 1 tingkap pengaman
b. 2 tingkap pengaman
c. 1 pipa pengaman
d. 1 pompa pengisi
37. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia saat ini dapat berpedoman kepada
a. Standar Nasional Indonesia
b. Standar Internasional
c. Standar nasional Negara lain yang ditentukan pengawas ketenagakerjaan spesialis K3
d. Semua jawaban benar
38. Adanya gas beracun akibat peristiwa kebakaran disebabkan oleh :
a. Adanya bahan beracun yang dikandung bahan bahan
b. Adanya bahan beracun yang berasal dari bahan-bahan maupun dari bahan yang ikut
terbakar
c. Adanya bahan beracun dari bahan yang ikut terbakar
d. Semua jawaban salah

39. Pemeriksaan dan pengujian K3 listrik di tempat kerja dilakukan oleh:


A. Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.
B. Ahli K3 bidang listrik pada perusahaan.
C. Ahli K3 bidang listrik pada PJK3
D. Semua jawaban benar.

40. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali:
A. Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat angkat
dan angkut/Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang di tunjuk oleh Menaker
RI.
B. Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemenaker RI.
C. A dan B benar.
D. Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan angkut
tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.

41. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan compressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisan paling banyak:
A. 1 Kali tekanan kerja.
B. 1,3 kali tekanan kerja.
C. 1,5 kali tekanan kerja
D. Jawaban A, B, dan C benar.

42. APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu/partikel halus
adalah:
A. Respiratory mask.
B. Full face mask.
C. Self contined breathing apparatus.
D. Semua benar.
43. Lingkup pekerjaan dibidang konstruksi bangunan, meliputi:
A. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin pesawat alat perkakas, peralatan
atau installasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan kerja kebakaran
dan peledakan.
B. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting.
C. Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar, atau radiasi, suara atau getaran.
D. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
Gedung atau bangunan lainya termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan
di bawah tanah dan sebagainya.

44. Dokeumen yang tertera di Safety Plan proyek konstruksi, meliputi:


A. Kondisi proyek, Program K3 proyek.
B. Organisasi K3 proyek, Site Plan.
C. Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC.
D. A, B, dan C benar.

45. Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016, tangki timbun harus memiliki tanggul atau
tembok untuk menahan dan menampung isi ciran dalam tangka timbun sebesar:
A. 80 persen dari jumlah isi tangka untuk pemasangan 1 tangki timbun
B. 60 persen dari jumlah isi tangka untuk pemasangan 1 tangki timbun
C. 50 persen dari jumlah isi tangka untuk pemasangan 1 tangki timbun
D. Jawaban A, B, dan C benar

46. Dalam kejadian kebakaran didalam Gedung dapat terjadi peristiwa yang disebut back
draf. Back draft dapat terjadi apabila:
A. Kebakaran didalam ruangan tertutup dengan oksigen yang cukup dan terdapat bahan
yang mudah meledak
B. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oksigen, bila ada kesempatan
udara masuk akan terjadi ledakan.
C. Jawaban A dan B benar.
D. Jawaban A dan B salah.

47. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap:
A. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali.
B. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali.
C. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali.
D. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali.

48. Suatu Ketel Uap dengan kapasitas uap 30 ton/jam memerlukan operator pesawat uap:
A. 1 (satu) orang Kelas I
B. Masing-masing 1 (satu) orang Kelas I dan Kelas II
C. 1 (satu) orang Kelas II
D. 1 (satu) orang Kelas I dan 2 (dua) orang Kelas II

49. Mesin bubut termasuk kedalam ruang lingkup:


A. Pengerak Mula
B. Mesin Produksi dan Perkakas
C. Transmisi Tenaga Mekanik
D. Tanur

50. Kewajiban pengurus dalam mengelola pestisida sebagai berikut, KECUALI:


A. Menyediakan fasilitas merawat dan mencuci pakaian
B. Adanya loker untuk menyimpan pakaian
C. Fasilitas makan dan minum
D. Fasilitas olahraga

51. Pada prinsipnya akte ijin pesawat uap diterbitkan adalah:


A. Untuk mengetahui kekuatan konstruksinya
B. Aman untuk dioperasikan
C. Untuk mengetahui materialnya
D. Untuk mengetahui pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan
52. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali:
A. Vibro Roller
B. Back Hoe Loader
C. Jawaban A dan B benar
D. Tower Crane

53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan menggunakan
compressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisan paling banyak:
A. 1 Kali tekanan kerja.
B. 1,3 kali tekanan kerja.
C. 1,5 kali tekanan kerja
D. Jawaban A, B, dan C benar.

54. Suatu Ketel Uap dengan kapasitas uap 30 ton/jam memerlukan operator pesawat uap:
A. 1 (satu) orang Kelas I
B. Masing-masing 1 (satu) orang Kelas I dan Kelas II
C. 1 (satu) orang Kelas II
D. 1 (satu) orang Kelas I dan 2 (dua) orang Kelas II

55. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap:
A. Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun sekali.
B. Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali.
C. Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali.
D. Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahun sekali.

56. Menurut Permenaker No. 37 tahun 2016, tangki timbun harus dilakukan pemeriksaan
berkala paling lambat:
A. 1 tahun sekali
B. 2 tahun sekali
C. 3 tahun sekali
D. 5 tahun sekali

57. Mesin bubut termasuk kedalam ruang lingkup:


A. Pengerak Mula
B. Mesin Produksi dan Perkakas
C. Transmisi Tenaga Mekanik
D. Tanur
58. Kewajiban pengurus dalam mengelola pestisida sebagai berikut, KECUALI:
A. Menyediakan fasilitas merawat dan mencuci pakaian
B. Adanya loker untuk menyimpan pakaian
C. Fasilitas makan dan minum
D. Fasilitas olahraga

59. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali:
A. Vibro Roller
B. Back Hoe Loader
C. Jawaban A dan B benar
D. Tower Crane

60. Pada prinsipnya akte ijin pesawat uap diterbitkan adalah:


A. Untuk mengetahui kekuatan konstruksinya
B. Aman untuk dioperasikan
C. Untuk mengetahui materialnya
D. Untuk mengetahui pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan

61. Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh ahli Muda K3
Lingkungan Kerja dituangkan ke dalam Format hasil pemeriksaan dan Pengujian
Awal/Berkala/Khusus sesuai dengan:
A. Permenaker nomor 9 tahun 2016
B. Permenaker nomor 5 tahun 2018
C. Permenaker nomor 13 tahun 2011
D. Semua salah

62. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan menggunakan
compressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisan paling banyak:
A. 1 Kali tekanan kerja.
B. 1,3 kali tekanan kerja.
C. 1,5 kali tekanan kerja
D. Jawaban A, B, dan C benar.

63. Menurut Permenaker No. 37 tahun 2016, tangki timbun harus dilakukan pemeriksaan
berkala paling lambat:
A. 1 tahun sekali
B. 2 tahun sekali
C. 3 tahun sekali
D. 4 tahun sekali

64. Berdasarkan Peraturan Menaker No.37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun, pewarnaan bejana tekanan antar lain sebagai berikut kecuali:
A. Kelompok gas mudah terbakar warna merah.
B. Kelompok gas beracun warna kuning.
C. Kelompok gas pengoksidasi warna biru muda.
D. Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu-abu.

65. Peledakan pada ketel uap tidak diakibatkan karena:


A. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman pada gelas duga.
B. Ketel uap tidak memiliki thermometer.
C. Tingkap pengamanan tidak bekerja.
D. Tekanan yang berlebihan.

66. Apabila suatu perusahaa menggunakan/memakai forklift dengan kapasitas maksimal 20


ton, maka operator yang mengoperasikan wajib memiliki:
A. Lisensi K3 Operator Forklift Kelas I dari Kemenaker RI.
B. Lisensi K3 Operator Forklift Kelas II dari Kemenaker RI.
C. Lisensi K3 Operator Mobile Crane Kelas II dari Kemenaker RI.
D. Jawaban A dan B benar.

67. Di bawah ini adalah kewenangan teknisi bejana tekanan dan tangka timbun sesuai dengan
Permenaker Nomor 37 Tahun 2016 kecuali :
A. Mengoperasikan bejana tekanan dan tangka timbun.
B. Pemasangan, perbaikan, atau perawatan bejana tekanan dan tangka timbun.
C. Pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi keadaan bejana tekanan dan tangka
timbun.
D. Pengangkutan bejana tekanan dan tanki timbun.

68. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali:
A. Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat dan angkut/Ahli K3 bidang pesawat
angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker RI.
B. Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3
dikeluarkan oleh pengawas Kemenaker RI.
C. A dan B benar.
D. Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan angkut
tidak melewa

69. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 Tahun 2016:


A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut.
B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Genset.
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Uap.

70. Yang tidak termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No. 37 tahun 2016 adalah:
A. Bejana penyimpan gas, campuran gas yang mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/ dan
volume lebih dari 2,25 liter.
B. Bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan.
C. Bejana proses.
D. Bejana penyimpanan gas, campuran gas yang mempunyai tekanan kurang dari 1 kg/
atau volume maksimal 2,25 liter.
71. Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh ahli Muda K3
Lingkungan Kerja dituangkan ke dalam Format hasil pemeriksaan dan Pengujian
Awal/Berkala/Khusus sesusai dengan:
A. Permenaker nomor 9 tahun 2016
B. Permenaker nomor 5 tahun 2018
C. Permenaker nomor 13 tahun 2011
D. Semua salah

72. Tingkap pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi untuk :
A. Menahan tekanan.
B. Untuk mengatur tekanan.
C. Membuang tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih.
D. Membuang air berlebih.

73. Kewenangan Operator Mesin Produksi dan Perkakas dibagi menjadi :


A. 2 Kelas, yaitu Kelas 1 dan Kelas 2
B. 2 Kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B
C. 3 Kelas, yaitu Kelas 2 dan Kelas 3
D. 3 Kelas, yaitu Kelas A, Kelas B dan Kelas C

74. Sesuai Permenaker No. 38 tahun 2016, Unit Mesin Produksi dan Perkakas wajib
dilakukan pengujian ulang setelah pengujian pertama. Pengujin tersebut selambat-lambat:
A. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama.
B. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.
C. 5 (lima) tahun setelah pengujian pertama.
D. Jawaban a, b, dan c benar.

75. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, Permenaker No. 8 Tahun 2020, dan Permenaker
No.33 Tahun 2016, setiap hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat dan angkut wajib
dituangkan ke dalam surat keterangang memenuhi syarat K3 yang dikeluarkan oleh:
A. Instansi Pemerintah yang membidangi urusan pengawasan ketenagakerjaan di tingkat
provinsi.
B. Instansi Pemerintah yang membidangi urusan pengawasan ketenagakerjaan di tingkat
kabupaten/kota.
C. Instansi Pemerintah yang membidangi urusan pengawasan ketenagakerjaan di tingkat
pusat.
D. Perusahaan jasa K3 bidang pemeriksaan dan pengujian yang telah ditunjuk oleh
Menaker RI.

76. Definisi pesawat angkat dan angkut menurut Permenaker No.8 Tahun 2020 adalah:
A. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan
baik bahan atau barang atau orang secara vertical dan atau horizontal dalam jarak
yang ditentukan.
B. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan
baik bahan atau barang atau orang dalam jarak yang ditentukan.
C. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan baik bahan atau
barang atau orang secara vertical dan atau horizontal ditentukan.
D. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk mengangkat muatan baik bahan atau
barang atau orang dalam jarak yang ditentukan.

77. Air receiver tank (bejana angin compressor) yang dipakai di BUMN/Swasta harus
diriksa-ujikan kepada yang berwenang, minimal;
A. Sekali setiap 5 tahun dan jika isinya Chlorine (campuran/senyawa dg Chlorine),
minimal sekali tiap 2 tahun.
B. Sekali setiap 3 tahun.
C. Sekali setiap 4 tahun.
D. Sekali setiap 1 tahun.

78. Ketel uap tekanan rendah harus memiliki perlengkapan antara lain:
A. Sekurang-kurangnya 1 gelas pedoman air dan 1 alat pengisi.
B. Sekurang-kurangnya 1 gelas pedoman air dan 2 alat pengisi.
C. Sekurang-kurangnya 2 gelas pedoman air dan 1 alat pengisi.
D. Sekurang-kurangnya 2 gelas pedoman air dan 2 alat pengisi.

79. Berikut ini adalah hal yang dilarang dalam pemakaian forklift sesuai dengan Permenaker
no.8 Tahun 2020 :
A. Operator forklift mengoperasikan dengan ketinggian garpu 15 cm dari permukaan
lintasan kerja.
B. Forklift digunakan untuk mengangkut orang.
C. Forklift digunakan operator dengan jarak lebih dari 10 meter dengan kendaran lain.
D. Semua benar.

80. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
A. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi.
B. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinanterjadi kecelakaan
C. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
D. Jawaban a, b dan c benar

81. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah:
A. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara kontinu
dengan menggunakan bantuan pita.
B. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara kontinu
dengan menggunakan ban berjalan.
C. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara kontinu
dengan menggunakan bantuan rantai berjalan.
D. Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan secara kontinu
dengan menggunakan bantuan eskalator.
82. Pemadaman api dengan APAR efektif dilakukan pada periode:
A. Surut.
B. Flash over.
C. Pertumbuhan.
D. Awal penyalaan hingga sebelum masa flash over.

83. Pengawasan K3 Pesawat tenaga dan produksi dilakukan dengan tahapan:


A. Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran
B. Pemeliharaan
C. Pemakaian dan/atau perbaikan teknis
D. Jawaban a, b dan c benar
SOAL ESSAY

1. SEBUTKAN KEWAJIBAN PENGURUS SESUAI UU 1 TAHUN1970!

 Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan yang diwajibkan, sehelai undang-
undang ini (UU 1 tahun 1970) dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat
kerja yang bersangkutan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca

 Memasang semua gambar keselamatan erja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca di tempat kerja

 menyediakan semua alat pelindung diri yang diwajibkan secara cuma-cuma pada tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki
tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut ahli
keselamatan kerja

2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KECELAKAAN KERJA?

 Kecelakaan kerja : adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan,
gangguan dari pekerjaan yang berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang dan
pencemaran lingkungan

3. MENGAPA SETIAP KARYAWAN HARUS DILAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL, BERKALA MAUPUN KHUSUS?

 Permen No 02 tahun 1980, Pasal 2 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan sebelum kerja agar tenaga
kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginynya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang
akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan
tenaga kerja lain dapat terjamin

 Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk
mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta
memiliki kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan

 Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk
menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau
golongan-golongan tenaga kerja tertentu

4. SEBUTKAN TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG AHLI K3 UMUM!

 Tugas Ahli k3 umum : Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus menyelenggarakan dan
meningkatkan usaha keselamatan dan kesehatan kerja, membantu pengawasan ditaatinya
ketentuan-ketentuan perundang-undangan bidang k3
 Kewajiban Ahli k3 umum :

 a) Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan k3 sesuai dengan bidang


yan ditentukan dalam keputusan penunjuknya.

 b) Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugas

 Wewenang AK3 Umum

 a) Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan

 b) Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat k3 di


tempat kerja dengan keputusan penunjukkannya

 c) Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan


persyaratan serta pembinaan k3 yang meliputi

1. Keadaan dan fasilitas kerja

2. Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lain

3. Penanganan bahan-bahan

4. Proses produksi

5. Sifat pekerjaan

6. Lingkungan kerja

5. SEBUTKAN FUNGSI DAN TUGAS P2K3 SERTA SEBUTKAN LANDASAN HUKUM PEMBENTUKKAN P2K3!

 Landasan hukum P2K3 Per No. 04/MEN/1987 tentang P2K3 serta tata cara penunjukkan AK3

 Fungsi P2K3

 a) Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja

 b) Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai


berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk
bahaya kebakaran dan peledakan serta cara penanggulangannya

 c) Membantu menunjukkan APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan

 d) Menjelaskan cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya

 e) Membantu pengurus dalam mengevaluasi cara kerja, lingkungan kerja, penyebab


timbulnya kecelakaan kerja

 f) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja dan mengembangkan pelayanan


kesehatan tenaga kerja
 g) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun kebijaksanaan manajemen dan
pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, kesehatan kerja,
ergonomi dan gizi kerja

6. BAGAIMANA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA SESUAI DENGAN PERATURAN


TERKAIT?

 Cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja (Permen No.03/Men/1982 Pasal 4 ayat 1)

 a) Dapat diselenggarakan sendiri oleh pengurus

 b) Dapat diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter


atau pelayanan kesehatan

 c) Diselenggarakan oleh pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama

7. JELASKAN OBJEK PEGAWASAN LINGKUNGAN KERJA SERTA SEBUTKAN PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN TERKAIT!

 Landasan hukum objek pengawasan lingkungan kerja : Permen No 07 tahun 1964 tentang syarat
kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja pasal 2.

 Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk:

 a) Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan

 b) Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan atau timbulnya


penyakit

 c) Memajukan kebersihan dan ketertiban

 d) Mendapatkan penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk


melakukan pekerjaan

 e) Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup

 f) Menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak


menyenangkan

 Landasan hukum pengawasan lingkungan kerja

 a) UU No 1 tahun 1970 : Kesehatan kerja, pasal 2, pasal 3 ayat (1), pasal 5, pasal 8, pasal
9, pasal 14

 b) UU No 3 tahun 1969 : Persetujuan konversi ILO No 120 Hygiene dalam perniagaan


dan kantor-kantor, pasal 7

 c) PP No 7 tahun 1973 : Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan gangguan


pestisida
 d) PP Perburuhan No 7 tahun 1964 : Syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan
dalam tempat kerja

 e) Permenaker No 3 tahun 1985 : K3 pemakaian asbes

 f) Permenaker No 3 tahun 1986 : Syarat keselamatan dan kesehatan di tempat kerja


mengelola pestisida

 g) Kepmenaker No 187 tahun 1999 : Pengendalian bahan kimia berbahaya

 Objek pengawasan lingkungan kerja :

 a) Faktor – faktor bahaya lingkungan kerja

 b) Hygiene perusahaan

 c) Pengendalian bahaya besar

 d) Pestisida

 e) Bahan kimia berbahaya

 f) Sanitasi lingkungan

 g) Alat Pelindung Diri (APD)

 h) Limbah industri

8. SEBUTKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA

 Pengendalian lingkungan dimaksudkan sebagai penerapan metode teknik tertentu untuk


menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat ditoleransi oleh
manusia dan lingkungannya

9. APA YANG DISEBUT DENGAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA? SEBUTKAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT BAHAYA DARI BAHAN KIMIA BERBAHAYA!

 Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker 187/MEN/1999 Pasal 1 : Bahan kimia berbahaya
adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan fisika
dan/atau toksikologi berbahay terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan

 Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat bahay : daya racun, cara bahan kimia masuk dalam
tubuh, konsentrasi, macam dana lama paparan bahan kimia, efek kombinasi bahan kimia,
kerentanan calin korban paparan bahan kimia.

10. SEBUTKAN KEWABIJAN PENGUSAHAN DALAM MENGENDALIKAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA!


 Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan besar (kepmenaker no 187 tahun
1999 pasal 16)

 a) Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan


sistem kerja noshift sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila diperkerjakan dengan
sistem shift sekurang-kurangnya 5 orang

 b) Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang

 c) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar

 d) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses
dan modifikasi instalasi yang digunakan

 e) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali

 f) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 2 tahun sekali

 g) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

 Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan menengah (kepmenaker no 187


tahun 1999 pasal 17)

 a) Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan


sistem kerja noshift sekurang-kurangnya 1 orang dan apabila diperkerjakan dengan
sistem shift sekurang-kurangnya 3 orang

 b) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah

 c) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses
dan modifikasi instalasi yang digunakan

 d) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali

 e) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 3 tahun sekali

 f) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

11. JELASKAN RUANG LINGKUP PENGAWASAN K3 KONSTRUKSI BANGUNAN DAN SEBUTKAN


PERATURAN TERKAIT

 Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan

 a) Pekerjaan penggalian

 b) Pekerjaan pondasi
 c) Pekerjaan konstruksi beton

 d) Pekerjaan konstruksi baja

 e) Pekerjaan pembongkaran

 Ruang lingkup K3 sarana bangunan

 a) perancah bangunan

 b) Plumbing

 c) Peralatan bangunan

 Peraturan terkait

 a) UU No 1 tahun 1970

 b) Permenakertrans RI NO Per 01/MEN/1980 tentang K3 pada konstruki bangunan

 c) Keputusan bersama tenaga kerja dan menteri pekerjaan umum No KEP 174/MEN/86,
No KEP 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi

12. SEBUTKAN DAN JELASKAN KEWAJIBAN PENGURUS DALAM MENGURANGI, MENCEGAH DAN
MEMEDAMKAN KEBAKARAN SESUAI KEPMENAKERTRANS NO 186/1999

 Pasal 2 :

 (1) Pengurus/pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

 (2) Meliputi :

 a) Pengendalian setiap bentuk energy

 b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

 c) Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas

 d) Pembentukkan unit penanggulangan kebakaran secara berkala

 e) Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala

 f) Memiliki buku rencan penanggulangan keadaan darurat kebakaran

13. DALAM IDENTIFIKASI MASALAH BAHAYA KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA SAUDARA TERDAPAT
BEBERAPA APAR YANNG TELAH BERAKHIR MASA PAKAI, COBA JELASKAN TINDAKAN ANDA SEBAGAI
AK3!
 Jika APA telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian purchasing agar menghubungi
suplier untuk pengisian kembali APAR. Selain itu jangan lupa dilakukan pemeriksaan jangka 6
bulan dan 12 bulan. Pengisian tabung APAR harus diiisi kembali dengan cara sebagai berikut :

 a) Untuk asam soda, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali

 b) Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2 tahun sekali

 c) Untuk jenis tabung gas hidrokarbon berhalogen, tabung diisi setiap 3 tahun sekali

 d) Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali

14. SEBUTKAN HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN INSTALASI PENYALUR PETIR

 Pengawasan instalasi penyalur petir diatur dalam Permenaker No 2 tahun 1989. Instalasi
penyalur petir berdasarkan pasal 2, harus direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara sesuai
dengan ketentuan dalam Permen dan/atau standar. Persyaratan yang harus diikuti antara lain:

 a) Kemampuan perlindungan secara teknis

 b) Ketahanan mekanis

 c) Ketahanan terhadap korosi

15. SEBUTKAN DASAR HUKUM LIFT

 Permenaker No Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift


untuk pengangkutan orang dan barang

 Keputusan direktur jendral pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan


no Kep-407/BW/1999 tentang persyaratan, penunjukkan, hak dan kewajiban teknisi lift

 Permenaker No.32 tahun 2015 tenang perubahan atas


Permenaker No.Per03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift
untuk pengankutan orang dan barang

16. MENGAPA SEORANG OPERATOR SUATU PERALATAN/PESAWAT YANG MEMBAHAYAKAN DALAM


MENGOPERASIKAN HARUS MENDAPATKAN LISENSI DARI DEPNAKER?

 Sesuai permenakertrans RI no per 09/MEN/VII/2010 tentang operator dan petugas pesawat


angkat-angkut butir 10 : Lisensi K3 adalah kartu tanda kewenangan seorang operator untuk
penanganan pesawat angkat-angkut

 Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat angkat-angkut sesuai


dengan permenaker RI No per 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut perlu adanya
pelindungan atas keselamatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan perbuatan,
pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat angkat-angkut
 Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu peralatan/pesawat dapat
beroperasi dengan baik dan tanpa masalah/kecelakaan maka harus ada lisensi

17. JELASKAN RUANG LINGKUP PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MEKANIK DAN SEBUTKAN PERATURAN PERUNDANGAN K3 TERKAIT!

 Permenaker RI No Per 04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi

 Permenaker RI No Per 05/MEN/1985 tentang pedawat angkat-angkut ruang lingkup K3 mekanik


:

 a) Penggerak mula : Mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik

 1. Mesin kalor : Motor pembakar luar, motor pembakar dalam turbin

 2. Kincir angin

 b) Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : peralatan yang berfungsi untuk


memindahkan daya/gerakan mekanik dari penggerak mula ke pesawat lainnya,
antaralain :

 roda gigi dengan roda gigi

 rantai dengan piringan roda gigi

 batang berulir dengan roda gigi

 roda-roda gesek

 c) Mesin perkakas kerja : pesawat atau alat untuk membentuk suatu bahan, barang,
produk teknis dengan cara memotong, mengepres, menarik/atau menumbuk, antaral
lain:

 Mesin asah

 Mesin poles

 Pelicin

 Pelubang

 Mesin rol

 d) Mesin produksi : Semua mesin peralatan kerja yang dikerjakan untuk menyiapkan,
membentuk, membuat, merakit, finishing barang produksi. Contohnya : Mesin jahit,
mesin pak

 e) Dapur : Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk mengolah,


memperbaiki sifat barang/produk barang teknis, antara lain : dapur tinggi, dapur baja,
oven
18. SEBUTKAN SUMBER-SUMBER BAHAYA YANG TERDAPAT DI PERUSAHAAN SAUDARA KHUSUSNYA
DIBIDANG MEKANIK, PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

 a) Mekanik :

 bagian yang bergerak

 suhu tinggi

 peledakan

 kebisingan

 debu

 gas buang

 benda tajam

 b) Pesawat uap :

 listrik

 kebisingan

 suhu tinggi

 getaran

 terjatuhnya benda

 peledakan

 c) Bejana tekan :

 peledakan

 suhu tinggi

 gas buang

 terkena cairan dingin yang menghasilkan luka bakar

19. JELASKAN NORMA RUANG LINGKUP PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BAJANA TEKAN

 ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai permenakertrans No Per 01/MEN/1982 tentang
bejana tekan:

 perencanaan

 pembuatan, perakitan, pemasangan

 pengangkutanperedaran/perdagangan
 pemakaian/penggunaan

 pemeliharaan/perbaikan

 penyimpanan

 pemusnahan

20. JELASKAN DASAR HUKUM DAN TUJUAN DARI PELAKSANAAN SISTEM MENAJEMEN K3 PADA SETIAP
TEMPATA KERJA

 Dasar hukum SMK3

 Permenakertrans RI No Per18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggaraan audit sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

 PP No 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan


kesehatan kerja

 Tujuan SMK3 menurut PP No 50 tahun 2012 :

 a) meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur dan


terintegrasi

 b) mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/buruh

 c) menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan effisien untuk mendorong
produktifitas

21. JELASKAN 5 PRINSIP DASAR SMK3! DAN SEBUTKAN PERATURAN PERUNDANGAN SEBAGAI
LANDASAN HUKUM YANG MEWAJIBKAN SETIAP PERUSAHAAN MENERAPKAN SMK3!

 Lima prinsip dasar SMK3

 1) kebijakan K3 dan komitmen penerapan K3

 2) perencanaan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3

 3) penerapan kebijakan K3

 4) pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3

 5) tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus

 Dasar hukum : PP No 50 tahun 2012 pasal 5

 1) Setiap perusahan wajib menerapkan SMK3 di perusahaan

 2) Berlaku bagi perusahaan


 a) memperkerjakan lebih dari 100 orang

 b) mempunyai potensi bahaya tinggi

22. SEBUTKAN DAN JELASKAN HIRARKI PENGENDALIAN RISIO K3

 Hirarki pengendalian

 1) Eliminasi : Menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja

 2) Substitusi : Mengganti alat/bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan yang
potensi bahaya yang lebih rendah

 3) Engineering control : Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya

 4) Administrasi Control : Melakukan kontrol secara sistematis terhadap hal-hal yang ada
di tempat kerja (orang, barang, prosedur kerja)

 5) APD : Memberikan alat pelindung diri pada pekerja

23. JELASKAN PENGERTIAN SMK3 DAN AUDIT SMK3

 SMK3 : Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif (PP No 50 tahun 2012)

 Audit SMK3 : Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang
telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 diperusahaan

24. SEBUTKAN SYARAT-SYARAT PERUSAHAAN YANG WAJIB MENERAPKAN SMK3

 Berlaku bagi perusahaan (PP No 50 tahun 2012)

 a) memperkerjakan lebih dari 100 orang (minimam 100 orang)

 b) mempunyai potensi bahaya yang tinggi

Advertisements
KERJAKANLAH SOAL-SOAL BERIKUT INI SESUAI PETUNJUK

1. PENGETAHUAN DASAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara filosofis ialah :

a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan secara efisien

b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

c. Pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan


khususnya tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil makmur dan sejahtera.

2. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara etimologis ialah :

a. Suatu upaya perlindungan kerja

b. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi


kecelakaan dan penyakit akibat kerja

c. Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat dan selamat

d. Upaya agar produksi tidak terganggu

3. Batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang berakibat :

a. Adanya korban yang cidera luka-luka atau meninggal dunia

b. Adanya kerusakan peralatan dan nyaris terjadi korban manusia

c. Terganggunya proses pekerjaan walaupun tidak terjadi korban yang cidera maupun
kerusakan peralatan

d. Jawaban a, b dan c benar

4. Faktor penyebab kecelakaan kerja :

a. Perbuatan manusia yang tidak aman

b. Kondisi yang berbahaya

c. Kombinasi a dan b

d. Jawaban a, b dan c benar


5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan perbuatan tidak aman dari pekerja merupakan :

a. Sebab dasar

b. Sebab tidak langsung

c. Sebab langsung

6. Ruang lingkup obyek pengawasan keselamatan kerja menurut undang-undang keselamatan


kerja ialah :

a. Perusahaan Swasta

b. Tempat kerja

c. Perusahaan Negara

d. Tempat usaha

7. Sikap perbuatan manusia dalam bekerja antara lain dilatar belakangi oleh :

a. Usia

b. Sifat seseorang

c. Pendidikan dan pengalaman

d. Kondisi fisik

8. Kondisi tempat kerja yang berbahaya bertalian dengan :

a. Mesin, pesawat, alat

b. Proses produksi

c. Cara kerja

d. Jawaban a, b dan c benar

9. Usaha pencegahan kecelakaan kerja antara lain melalui :

a. Inspeksi
b. Riset

c. Asuransi

d. Jawaban a, b dan c benar

10. Dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja :

a. Permen No. 02/Men/1992

b. Permen No. 01/Men/1988

c. Permen No. 04/Men/1987

11. Kondisi berbahaya yaitu antara lain kondisi yang tidak aman dari :

a. Kondisi pekerja

b. Kondisi pengusaha

c. Kondisi lingkungan

12. Sumber bahaya yang termasuk dalam lingkungan kerja adalah :

a. Kebisingan

b. Cara penanganan bahan yang salah

c. Tempat kerja yang kotor

d. Jawaban a, b dan c benar

13. Pengawasan K3 yang bersifat preventif dan reprensif meliputi :

a. Perencanaan, pembuatan dan pemakaian

b. Perencanaan dan modifikasi

c. Perencanaan

14. Setiap instalasi atau pesawat yang digunakan di tempat kerja diharus memiliki izin pemakaian,
hal tersebut bertujuan :

a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya


b. Memenuhi peraturan perundangan

c. Memperpanjang masa umur pesawat

d. Jawaban a, b dan c benar

15. Di dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja, upaya pengendalian
resiko dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

a. Identifikasi, Evaluasi, Pengendalian dan Monitoring

b. Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian

c. Identifikasi, Monitoring dan Pengendalian

d. Identifikasi, Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian

16. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat

a. Wajib bagi setiap perusahaan

b. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi export

c. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko bahaya tinggi

17. Audit SMK3 bertujuan untuk :

a. Meneliti kejadian kecelakaan kerja

b. Menilai kelayakan semua peralatan dan mesin-mesin yang berbahaya

c. Mengukur kinerja penerapan SMK3

18. Seorang Ahli K3 bekerja sama dengan teknisi dan tenaga operator melakukan aktifitas
mengamati tahapan proses kerja peralatan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan faktor
penyebab kecelakaan untuk dijadikan sebagai pedoman prosedur kerja. Aktivitas itu disebut :

a. Job Safety Analisis

b. Job Safety Ovsevation

c. Analisa kecelakaan

d. Safety audit
19. P2K3 yang dibentuk di suatu perusahaan terdiri dari unsur :

a. Bipartite

b. Tripartite

c. Organisasi pekerja

d. Organisasi independen

20. Manajemen K3 merupakan integral dari manajemen perusahaan adalah mutlak diperlukan
untuk penanganan masalah K3.

a. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian perusahaan

b. Pada pelaksanaan proses produksi

c. Sejak dibentuk P2K3


1. Uraikan Latar Belakang dikeluarkannya UU No 1 tahun 1970
a. Veiligheilds Reglement 1910 (VR 1910, stbl No, 406) sudah tidak sesuai lagi
b. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industry / pabrik
c. Perkembangan IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaan
d. Sifat represif dan polisional pada VR 1910 sudah tidak sesuai lagi

2. Siapa yang melakukan pengawasan K3 berdasarkan UU No 1 tahun 1970 dan


sebutkan PERMENnya. Jelaskan mekanisme pengawasan terhadap ditaatinya Undang-
Undang No 1 tahun 1970 yang dilakukakan oleh AK3U.
Pengusaha, direktur, pengurus, pegawai pengawas dan AK3U.
Pegawai pengawas langsung menjalankan pengawasan terhadap ditaatinya UU &
membantu pelaksanaannya kecuali kalau pegawai pengawas sedang berhalangan maka
Kemenaker akan mengutus AK3U dan Direktur

3. Jelaskan bahaya faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam
melakukan pekerjaan terutama yang ada di perusahaan saudara.
faktor fisika, kimia, biologi, psikologi, fisiologi

4. Sebutkan definisi dari :


a. Kecelakaan Kerja = kecelakaan yang tidak diinginkan di lingkungan kerja
b. Penyakit Akibat Kerja (PAK) = penyakit yang disebabkan oleh faktor dan lingkungan kerja

5. Jelaskan langkah-langkah saudara (AK3U) dalam melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja di


Perusahaan suadara.
- mengungkapkan data dan fakta
- mengumpulkan informasi
- menarik kesimpulan

6. Sebutkan kewajiban pengurus yang diatur dalam UU No 1 Tahun 1970.


a. Menempatkan semua syarat keselamatan kerja, UU dan semua
peraturan pelaksanaannya pada tempat yang terlihat dan terbaca
b. Memasang poster K3
c. Menyediakan secara Cuma” APD pada tenaga kerja yang ada

7. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970.
- memberikan keterangan yang diminta secara benar
- memakai APD
- memenuhi dan menaati syarat” K3
- meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat” K3
- menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat” K3 serta APD yang diwajibkan
diragukan

8. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan


pesawat uap di Indonesia. Sebutkan nama-nama pesawat yang tergolong pesawat uap
menurut peraturan tersebut.
peraturan UAP tahun 1930 ; ketel uap dan ketel uap selain pesawat uap

9. Mengapa seorang operator peralatan pesawat yang membahayakan dalam mengoperasikan


harus mendapat lisensi dari Depnaker?
Karena berdasarkan Permen No. PER.05/MEN/1985 ttg PAA bahwa perlu perlindungan atas
K3 setiap tenaga kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan
PAA

10. Jelaskan ruang lingkup Pengawasan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.
A. Rang lingkup pengawasan kesehatan kerja
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan (sarana, tenaga, organisasi)
b. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja (awal, berkala, khusus, purna
bakti)
c. Pelaksanaan P3K (petugas, kotak da nisi kotak P3K)
d. Pelaksanaan gizi kerja
e. Pelaksanaan pemeriksaan syarat – syarat ergonomic
f. Pelaksanaan pelaporan (PAK, PKK, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja)
B. Ruang lingkup pegawasan Lingkungan Kerja
a. Penanganan bahan kimia berbahaya (Kep.187/Men/1999 dan SE No.1 tahun 1997 NAB kimia
di tempat kerja)
b. Lingkungan kerja ( Kepmenaker No 5/men/1999 NAB Fisika di tempat kerja dan PMB No 7
tahun 1964 syarat kebersihan serta penerangan di tempat kerja
c. Penggunaan pestisida (PP No 7 tahun 1973 P4 pestisida dan Permenaker No 3/Men/1986 K3
tempat kerja yang mengelola pestisida)
d. Limbah industry di tempat kerja (UU No 1 tahun 1970)
e. Hygiene industry (PMP No 7 tahun 1964)
f. APD (Instruksi Menaker No 2/M/BW/BK/1984 pengesahan APD)

11. Sebutkan ruang lingkup K3 bidang Konstruksi Bangunan.


a. Ruang lingkup K3 kontruksi Bangunan
1) Pekerjaa penggalian
2) pekerjaan pondasi
3) pekerjaan kontruksi beton
4) pekerjaan pembongkaran
b. ruang lingkup K3 sarana bangunan:
1) perancah bangunan
2) plambing
3) penanganan bahan
4) peralatan bangunan

12. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Mekanik.


a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, peggunaan atau pengoperasian, da
pemeliharaan pesawat tenaga produksi
b. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau pengoperasian, dan
pemeliharaan pesawat angkat angkut
c. Operator yang mengoperasikan peralatan tersebut pada a dan b
13. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
a Ruang lingup pengawasan K3 listrik:
1) BAB II Pasal 2 ayat (2) huruf q UU 1/1970 (disetiap tempat dimana dibagkitkan, diubah,
disimpan, dibagi – bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air)
2) Pasal 3 ayat (1) huruf q UU1/70 (dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat – syarat
K3 untuk mencegah terkena aliran listrik)
3) Menurut ketentuan PUIL 2000 listrik yang berbahaya adalah listrik yang memiliki tegangan
lebih dari 25 volt di tempat lembab atau 50 volt ditempat normal
b Ruang lingkup pengawasan K3 penanggulangan kebakaran
1) identifikasi potensi bahaya (fire hazard identification)
2) Analisa resiko (fire risk assessment)
3) Sarana proteksi kebakaran aktif
4) Sarana proteksi kebakaran pasif

14. Mengapa Tenaga Kerja yang diperkerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan
pemeriksaan awal dan berkala baik fisik maupun mental?
a. tenaga kerja yg diterima sehat dan tidak mempunyai penyakit menular
b. mempertahankan drajat kesehatan
c. menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu
d. untuk pengendalian lingkungan kerja

. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan


saudara di bidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan !
a. Mekanik – PTP, PAA dan operator Pesawat uap
– manometer tidak berfungsi dengan baik
- Air pengisi ketel tidak terlalu banyak
- Safety valve tidak berfungsi dengan baik
- Pompa air tidak berfungsi
- Gelas duga tidak berfungsi dengan baik
b. Bejana Tekan
- bahaya kebakaran - bahaya peledakan
- bahaya keracunan - bahaya cairan dingin
- bahaya pernapasan/tercekik

16. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara di lakukan reksa uji oleh pegawai pengawas
Spesialis K3 listrik ?
- Untuk resistansi isolasi
- Untuk mendapat izin dari instansi yang berwenang
- Untuk pengujian sistem proteksi
- Untuk pemeriksaan&pengujian instalasi listrik

17. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik secara teoritis
maupun praktek di perusahaan saudara?
- Pendinginan (Cooling)
- Mengurangi bahan (Stavation)
- Penyelimutan (Smothering)
- Memutuskan rantai reaksi api (Mencekik)
- Melemahkan (Dilution)

18. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan sebagai
landasan hukum yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3.
5 Prinsip dasar SMK3
a. penetapan kebijakan k3
b. perencanaan penerapan k3
c. penerapan k3
d. pengukuran pemantauan dan evaluasi
e. peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja k3 secara berkesinambungan

Landasan Hukum =
UUD 1945 Pasal 27 ayat (2)
UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86,87
UU No.1 tahun 1970
Permenaker No PER 05/Men/1996
PP No 50 tahun 2012

19. Sebutkan Tugas Ahli K3 Umum !


a. Membantu mengawasi pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
b. Memberikan laporan kepada mentri/pejabat yang ditunjuk
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/institusi

20. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 dan sebutkan landasan hukum opembentukan P2K3
tugas = memberikan saran dan pertimbangan dibidang k3 kepada pengusaha/pengurus tempat kerja
baik diminta atau pun tidak.
Fungsi = - Menghimpun dan mengolah data
- Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada TK :
Factor bahaya
Factor yg mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
APD
Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
Landasan hukum =
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 10
Permenaker No. Per 04/Men/1987
Permenaker No. Per 02/Men/1992
II. A. PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN MEKANIK
1. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui:
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamannya.
b. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
c. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

2. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan dapat mengakibatkan :
a. Terjadinya kenaikan temperature air.
b. Terjadinya overheating dan peledakan
c. Terjadinya kenaikan tekanan kerja.
d. Jawaban a, b dan c benar.

3. Akte Izin Pemakaian Pesawat Uap diberikan kepada pemakai bilamana :


a. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan pengaman dan alat-alat pembakarannya memenuhi
syarat.
b. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan otomatisnya memenuhi syarat.
c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan pengamannya memenuhi syarat.
d. Jawaban a, b dan c benar.

4. Menurut Undang-Undang dan Peraturan Uap 1930, apakah setiap pesawaat uap yang akan dioperasikan :
a. Perlu diberi izin pemakaian.
b. Tidak perlu diberi izin pemakaian
c. Ada yang tidak perlu diberi izin pemakaian.
d. Jawaban a, b dan c benar.

5. Peledakan pada ketel uap dapat terjadi karena :


a. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
b. Peledakan hanya dapat terjadi bila tingkap pengaman tidak bekerja.
c. Tidak memiliki thermometer.
d. Jawaban a dan c benar.

6. Untuk ketel uap tekanan rendah harus dilengkapi dengan :


a. 2 (dua) tingkap pengaman
b. 1 (satu) tingkap pengaman
c. 1 (satu) pipa pengaman
d. Jawaban b dan c benar

7. Akibat buruk dari suatu pengujian padat dengan air dingin yang dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku,
dipertanggung jawabkan kepada yang :
a. Pemohon pemadatan
b. Yang melakukan pemadatan
c. Yang mengawasi pemadatan
d. Jawaban a, b dan c benar.
8. Ketel uap dengan tekanan uap maksimal sebesar ½ kg/cm2 diberi perlengkapan :
a. Sekurang – kurangnya satu gelas pedoman air
b. Sekurang – kurangnya satu pompa air pengisi
c. Satu pipa pengaman terbuka
d. Jawaban a, b dan c benar.

9. Ketel uap yang mengalami temperature berlebihan (over heating) adalah disebabkan oleh :
a. Tingkap pengaman tidak bekerja.
b. Kapasitas pembakaran terlalu besar.
c. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
d. Jawaban a, b dan c benar.

10. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, baru dapat dibuat apabila :
a. Mempunyai gambar rencana.
b. Mempunyai pehitungan kekuatan konstruksi.
c. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana.
d. Jawaban a, b dan c benar.

11. Yang dimaksud dengan ketel uap adalah :


a. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada ruang bakar.
b. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada cerobong asap.
c. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

12. Pesawat uap dengan tekanan kerja 8 kg/cm2, uji padatnya :


a. 16 kg/cm2.
b. 12 kg/cm2.
c. 13 kg/cm2.
d. 10 kg/cm2.

13. Semua pesawat uap yang tidak memerlukan izin dalam pemakaiannya harus :
a. Terus menerus diawasi.
b. Tidak perlu diawasi
c. Diawasi seperlunya saja
d. Tergangung pada pemakai.

14. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap :
a. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali.
c. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali.

15. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan setiap :


a. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali.
c. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali.

16. Pada saat akan melakukan cleaning/pembersihan sedangkan ketel uap masih beroperasi :
a. Ketel uap dimatikan dan airnya dibuang sebagian.
b. Ketel uap dimatikan dan airnya langsung dibuang.
c. Ketel uap dimatikan dan airnya didinginkan, baru dibuang.
d. Ketel uap dimatikan, uapnya dibuang dan airnya langsung dibuang.

17. Pengujian pertama dari pesawat uap darat tetap adalah :


a. Sebelum pesawat uap itu ditembok.
b. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 1 tahun
c. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 2 tahun
d. Setelah pesawat itu diberi izin.

18. Apakah dibenarkan setiap orang / tenaga kerja melakukan pelayanan terhadap ketel uap :
a. Dibenarkan, karena setiap orang dapat melakukan bermacam-macam pekerjaan.
b. Tidak dibenarkan karena harus memiliki keahlian khusus.
c. Dibenarkan karena memenuhi perintah pimpinan perusahaan.
d. Dibenarkan asal sudah diberi petunjuk cara mengoperasikan.

19. Sesuai Permenaker No. Per. 01/Men/1982 setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan harus memiliki :
a. Surat tanda hasil pengujian
b. Sertifikat bahan yang diakui.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.

20. Tingkap pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi untuk :
a. Menahan tekanan
b. Untuk mengatur tekanan
c. Membuang tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih
d. Membuang air berlebih.

21. Pemeriksaan bahan pada pesawat uap dapat dilakukan apabila telah berumur :
a. 25 tahun
b. 30 tahun
c. 35 tahun
d. 40 tahun

22. Cara mengambil/memotong pelat badan pesawat uap yang akan diuji dengan cara :
a. Digergaji
b. Dipotong dengan alat potong las listrik
c. Dibor
d. Dipotong dengan brander las.

23. Diameter pemotongan pelat badan pesawat uap yang akan dipotong untuk PB adalah:
a. 3 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
d. 15 cm

24. Kapan suatu pesawat uap harus dilakukan pemeriksaan secara khusus (secara keseluruhan) :
a. Sesudah berumur 50 tahun
b. Sesudah terjadi kecelakaan
c. Sesudah dilakukan pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 3x
d. Setelah pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 5x

25. Berdasarkan PP No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja bidang
Pertambangan, PP ini tidak berlaku bagi pengaturan dan pengawasan :
a. Ketel uap berdasarkan Stoom Ordonantie 1930 (stbl 1930 No. 225)
b. Bejana tekan berdasarkan Permenaker No. Per.01/Men/1982.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

26. Ruang lingkup Permen No. 05/Men/1985 meliputi :


a. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan, alat angkutan jalan rel.
b. Pesawat tenaga dan produksi
c. Pesawat Lift
d. Jawaban a, b dan c benar.

27. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu psawat atau alat yang digunakan untuk :
a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu.
b. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal.
c. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal dalam jarak yang ditentukan.
d. Jawaban a, b dan c benar.
28. Pembinaan K3 mekanik merupakan mitra efektif dalam rangka usaha mencegah dan mengurangi terjadinya
kecelakaan ditempat kerja. Hal tersebut merupakan :
a. Kewajiban pengusaha / pengurus.
b. Kewajiban tenaga kerja
c. Kewajiban Depnakertrans
d. Jawaban a, b dan c benar.

29. Pengawasn K3 bidang mekanik yang bersifat preventif meliputi :


a. Perencanaan dan pemakaian
b. Perencanaan, reparasi dan modifikasi
c. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemakaian dan perawatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

30. Dasar teknik K3 bidang mekanik pada prinsipnya ditujukan untuk pengamanan terhadap :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya/kecelakaan
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

31. Dalam mengoperasikan pesawat angkat dan angkut harus dilakukan oleh :
a. Operator yang memiliki kemampuan dan ketrampilan.
b. Operator yang memiliki pengalaman
c. Operator yang memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
d. Jawaban a, b dan c benar.

32. Berdasarkan peraturan perundangan K3 bidang Mekanik bahwa setiap pesawat harus memiliki pengesahan
pemakaian dengan maksud dan tujuan :
a. Efektif, efisien dan aman dalam pemakaian
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang umur pemakaian
d. Jawaban a, b danc benar.

33. Sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang
harus memiliki persyaratan teknis kepada :
a. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
b. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.
c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

34. Hal – hal yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan dari pemakaian pesawat angkat dan angkut adalah :
a. Putusnya kabel dan kait pengangkat.
b. Terganggunya barang yang diangkat maupun keseimbangan
c. Tidak adanya pengaman kait maupun rem tali tidak berfungsi.
d. Jawaban a, b dan c benar.
35. Sesuai Permenaker No. Per 05/Men/1985 setiap pesawat angkat dan angkut wajib dilakukan pengujian setelah
pengujian pertama : Pengujian tersebut selambatlambatnya:
a. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama
b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama
d. Jawaban a, b dan c benar.
36. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :
a. Truk, traktor, kereta gantung, truk Derek dan forklift.
b. Dongkrak, penumatik, gondola, keran tower dan tekel.
c. Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan
d. Jawaban a, b dan c benar.

37. Untuk menjamin pengoperasian peralatan mekanik dapat aman maka peralatan –peralatan tersebut harus :
a. Dioperasikan oleh operator yang memiliki sertifikat.
b. Diperiksa dan diuji sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
c. Peralatan mekanik harus baru
d. Jawaban a, b dan c benar.

38. Yg dimaksud dgn peralatan angkat sesuai dgn Permen No. 05/Men/1985 tentang pesawat angkat dan angkut,
kecuali :
a. Elevator / lift.
b. Crane
c. Forklift
d. Hoist

39. Pengawasan K3 mekanik dilakukan mulai dari :


a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran
b. Pemakaian dan atau perbaikan tehnis
c. Pemeliharaan
d. Jawaban a, b dan c benar.

40. Operator pesawat tenaga dan produksi sesuai Permenaker No. 04/Men/1985 adalah :
a. Wajib memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
b. Tidak wajib memiliki SIO
c. Setiap tenaga kerja
d. Jawaban a, b dan c benar.

41. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator dapat :
a. Mewakilkan kepada orang lain
b. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting
c. Dilarang meninggalkan tempat kerja
d. Jawaban a, b dan c benar.

42. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai Permen No. 04/Men/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
adalah:
a. Turbin air
b. Motor listrik
c. Transformator
d. Jawaban a, b dan c benar.

43. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-lambatnya :


a. 2 tahun sekali
b. 3 tahun sekali
c. 5 tahun sekali
d. 10 tahun sekali

44. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi.
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan.
c. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
d. Jawaban a, b dan c benar.

45. Yang termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No.Per 01/Men/1982 adalah :
a. Botol – botol baja yang mempunyai volume air paling tinggi 60 liter.
b. Bejana transport yang mempunyai volume air lebih dari 60 liter.
c. Bejana penyimpan gas atau campuran dalam keadaan padat ditempa menjadi cair terlarut atau terbeku.
d. Jawaban a, b dan c benar.

46. Beberapa dasar hukum yang berkaitan dengan K3 Mekanik seperti tertera dibawah ini kecuali :
a. Permenaker No. 04/Men/1985
b. Permenaker No. 05/Men/1985
c. Permenaker No. 09/Men/2010
d. Permenaker No. 04/Men/1987

47. Tali baja yang dipergunakan untuk mengangkat harus :


a. Terbuat dari bahan baja yang kuat dan berkualitas tinggi.
b. Mempunyai faktor keamanan sekurang-kurangnya 3½ kali beban max serta tidak boleh ada sambungan.
c. Tidak ada simpul, belitan, kusut, berjumbai atau terkelupas.
d. Jawaban a, b dan c benar.

48. Berdasarkan Permenaker No. 05/Men/1985 setiap pesawat angkat dan angkut harus diuji terlebih dahulu antara
lain dengan pengujian beban lebih sebesar :
a. 105 % dari jumlah beban max
b. 110 % dari jumlah beban max
c. 120 % dari jumlah beban max
d. 125 % dari jumlah beban max

49. Berdasarkan Surat Edaran Menaker No.SE 06/Men/1990 tentang Pewarnaan Botol Baja / Tabung gas bertekanan
antara lain sebagai berikut :
a. Kelompok gas beracun warna kuning tua
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda
c. Kelompok gas campuran warna abu-abu
d. Jawaban c salah

50. Perlengkapan pengaman bejana tekan adalah; terkecuali :


a. Manometer
b. Thermometer
c. Safety valve
d. Pressure switch

II. B. KONSTRUKSI BANGUNAN, INSTALASI LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


1. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa :
a. Kondisi tabung APAR nya saja
b. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
c. Cara penempatan dan peralatannya
d. Cara penggunaan dengan benar.

2. Sistem penanggulangan aktif merupakan langkah penting dlm system penanggulangan kebakaran, jenisnya
diantaranya adalah :
a. Keadaan kualitas gedung dan perlengkapannya.
b. Instalasi penanggulangan kebakaran permanen maupun temporer
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.
3. Instalasi penangkal petir radio aktif saat ini tidak diizinkan dipasarng di Indonesia, sebab mengundang bahaya
potensial berupa :
a. Exposure radio aktif
b. Kurang efektif menyalurkan arus petir
c. Sulit cara pemasangan
d. Mengundang badai petir.

4. Penanggulangan K3 Kebakaran dan listrik dilaksanakan dengan pola peventif, apakah yang dimaksud dengan
pola tsb :
a. Dimulai dari saat perencanaan.
b. Dilakukan perawatan rutin
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan
d. Dimulai saat pelaksanaan.

5. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran pasif antara lain :


a. Kualitas bahan bangunan
b. Alat Pemadam Api Ringan
c. Sarana Evakuasi
d. Hydran

6. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hydrant/springkler yaitu :


a. Pompa listrik, pompa disel, pompa air.
b. Pompa listrik, pompa disel, pompa jocky
c. Pompa utama, pompa jocky dan pompa cadangan
d. Jawban a, b dan c benar.

7. Untuk mendeteksi kebakaran pada ruangan yang cenderung memiliki suhu yang berubah-ubah sebaiknya
dipasang detector :
a. Detektor asap tipe ionisasi
b. Detector panas suhu tetap
c. Detector nyala api
d. Detector panas tipe kenaikan suhu.

8. Penggunaan media pemadam Halon Total Flooding System dibatasi penggunaannya di Indonesia disebabkan oleh
:
a. Kualitas pemadam buruk
b. Merusak lingkungan (lapisan ozon)
c. Harga terlalu mahal
d. Jawaban a, b dan c benar.

9. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam rangka memadamkan kebakaran antara lain :
a. Mengetahui arah angin
b. Mengetahui jenis benda yang terbakar
c. Mengetahui kondisi bangunan
d. Jawaban a, b dan c benar.

10. Dlm system jaminan keamanan pd jalur tangga kebakaran dari pengaruh gas atau asap akibat kebakaran,
diperlukan pelengkapan :
a. Fan system penyedot udara
b. Fan system tekanan udara
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan c salah.
11. Tekanan minimum dan maximum pada titik hidran terjauh atau tertinggi dari pompa adalah :
a. Minimum 4kg/cm2 max 7 kg/cm2.
b. Minimum 5kg/cm2 max 8 kg/cm2.
c. Minimum 4,5kg/cm2 max 7 kg/cm2.
d. Jawaban a, b dan c benar.

12. Hydran dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas I, II dan III. Isi hydran box klas III adalah :
a. Nozle lengkap dengan selang hydran 1½ “ dan landing Valve 2½”
b. Nozle lengkap dengan selang 2½ “
c. Nozle lengkap dengan selang 1½ “
d. Gulungan selang ukuran 2½ “ dan landing Valve 2½”

13. Untuk mendeteksi kebakaran diruang genset sebaiknya dipasang detector kebakaran jenis :
a. Detektor asap
b. Detector panas temperature tetap
c. Detector nyala api
d. Detector panas type kenaikan suhu.

14. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurangkurangnya, :
a. 2 (dua) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 4 (empat) buah
d. 5 (lima) buah

15. Sudut perlindungan setiap penerima petir adalah :


a. 90 O
b. 110 O
c. 112 O
d. 120 O

16. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat terjadi yang disebut back draft. Back draft dapat terjadi apabila
:
a. Kebakaran didalam ruangan tertutup dengan oxygen yang cukup dan terdapat bahan yang mudah meledak.
b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oxygen, bila ada kesempatan udara masuk akan terjadi ledakan.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

17. Produk dari kebakaran dapat berupa :


a. Termal
b. Non termal
c. CO2 dan CO
d. Jawaban a, b dan c benar.

18. Salah satu cara pengendalian energi diatur dalam peraturan perundangan dibawah ini :
a. Permenaker No. 04/Men/1981
b. Peraturan khusus EE
c. Permenaker No. 04/Men/1987
d. Permenaker No. 02/Men/1983.

19. Dibawah ini cara pemadam api yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran kecuali :
a. Starvation
b. Cooling
c. Conduction
d. Smothering
20. Salah satu system Pasif Fire Protection adalah Fire/smoke damper. Yang dimaksud dengan Fire/Smoke damper
adalah :
a. Damper pada koridor
b. Damper pada ducting AC Sentral
c. Damper pada setiap bukaan
d. Jawaban a, b dan c benar.

21. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantarannya :


a. Beban lebih
b. Panas
c. Kebakaran
d. Peledakan

22. Alat yang digunakan untuk mengukur kehandalan elektroda pembumian instalasi penyalur petir adalah :
a. Mega ohm meter
b. Insulation tester
c. Earth Resistans tester
d. Sound level meter

23. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi isolasi sekurang-kurangnya sebesar.
a. 10 kilo – Ohm
b. 20 kilo – Ohm
c. 50 kilo – Ohm
d. 70 kilo – Ohm

24. Pemasangan instalasai listrik di Indonesia pada saat ini berpedoman kepada :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1977 (PUIL 1977)
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987)
c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
d. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2002 (PUIL 2002)

25. Apa kemungkinan bahaya yang dapat dialami seseorang terhadap instalasi listrik ? :
a. Bahaya sambaran petir karena sambaran tidak langsung
b. Bahaya sentuh langsung
c. Bahaya sentuh tidak langsung
d. Jawaban b dan c benar.

26. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ?


a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal umumnya bertegangan dan atau dialiri arus.
b. Sentuk pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat
kegagalan kegagalan isolasi.
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi listrik
d. Semua jawaban a, b dan c benar.

27. SNI – 04 – 0225 – 2000 tentang PUIL 2000 diberlakukan melalui Kepmenaker dan Transmigrasi Nomor :
a. Kepmenaker No. Per.04/Men/1988.
b. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2000
c. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2001
d. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2002

28. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain dipersyaratkan :
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum
b. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 dibidang listrik yang disyahkan oleh Depnaker.
c. Tidak harus memiliki teknisi
d. Semua jawaban a, b dan c benar.

29. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
d. Jawaban a, b dan c benar.

30. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, salah satunya persyaratan untuk
mencegah terkena aliran listrik. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi kumpulan
ketentuan yang disusun
secara :
a. Acak, smar dan praktis
b. Teratur, samar dan praktis
c. Teratur, jelas dan praktis
d. Jawaban a, b dan c tidak ada yang benar.

31. Instansi yang berwenang menurut PUIL 2000 adalah :


a. Lembaga yang membuat PUIL
b. Instansi yang memberlakukan PUIL
c. Badan Standarisasi Nasional Indonesia
d. Badan Pengusahaan Listrik

32. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan :


a. Permenaker No. Per. 02/Men/1989.
b. Permenaker No. Per. 04/Men/1987.
c. Permenaker No. Per. 04/Men/1985.
d. Permenaker No. Per. 01/Men/1979.

33. Penggunaan lift yang salah yaitu :


a. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang didalam sangkar lift.
b. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift.
c. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam sangkar lift.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku.

34. Surat izin operasi pemakaian lift berlaku selama :


a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali
d. Tidak ada yang benar.

35. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan :


a. Kemampuan perlindungan secara tehnis.
b. Ketahanan mekanis
c. Ketahanan terhadap korosi
d. Semua jawaban benar.

36. Instalasi proteksi petir internal diatur dalam peraturan :


a. SNI 04-0225-2000 (PUIL 2000)
b. Permenaker No.Per.02/Men/1989.
c. Kepmenaker No. Kep. 75/2002
d. Jawaban a, b dan c salah
37. Alat untuk mengukur tahanan isolasi kabel listrik adalah :
a. Multi tester
b. Ohm meter
c. Insulation Resistan Tester
d. Volt meter.

38. Besarnya nilai pembumian (grounding) adalah :


a. Max 0,5 Ohm
b. Max 5 Ohm
c. Max 50 Ohm
d. Jawaban a, b dan c salah.

39. Dasar hukum pengawasan K3 konstruksi bangunan antara lain :


a. UU No. 1 tahun 1970
b. Permenaker No. 1/Men/1980
c. SKB Menaker dan Menteri PU
No. Kep.174/Men/1986
No. 104/Kepts/1986
d. Jawaban a, b dan c benar.

40. Pengawasan K3 Konstruksi bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan yaitu :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan.
b. Penggalian, pembetonan.
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

41. Yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan gedung adalah :
a. Konsultan perencana
b. Pemberi tugas
c. Kontraktor
d. Supplier material

42. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan akan dimulai pengurus membentuk unit K3yang berfungsi untuk :
a. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.
b. Usaha – usaha pertolongan pertama pada kecelakaan.
c. Usaha-usaha penyelamatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

43. Pengawasan K3 sarana Bangunan meliputi :


a. Semua instalasi dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah
terima pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan /perawatan.
b. Semua peralatan dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan serah
terima pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan/perawatan.
c. Semua sarana pendukung mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan masa
pemeliharaan / perawatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

44. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari :


a. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi.
b. Rancangan teknis pelaksanaan
c. Rancangan pasca konstruksi
d. Jawaban a, b dan c benar.

45. Salah satu bentuk pengawasan K3 konstruksi bangunan yaitu :


a. Akte Pengawasan Tempat Kerja kegiatan konstruksi bangunan
b. Wajib lapor perjaan/proyek konstruksi bangunan
c. Daftar periksa / Checklist K3 bangunan tinggi
d. Jawaban a, b dan c benar.

46. Langkah-langkah dalam melaksanakan tahapan kegiatan konstruksi bangunan yaitu :


a. Akte Pengawasan Tempat Kerja kegiatan konstruksi bangunan.
b. Standard Operation Procedue
c. Daftar periksa /Checklist K3 Bangunan tinggi
d. Wajib lapor pekerjaan / proyek konstruksi bangunan

47. Petugas teknis K3 yg mengkoordinir pelaksanaan K3 terhadap seluruh tahapan pekerjaan konstruksi bangunan
dalah:
a. Construction Safety Engineer
b. Construction Safety Inspector
c. Construction Safety Officer
d. Jawaban a, b dan c benar.

48. Terdapat beberapa cara perpindahan panas pada kejadian kebakaran seperti dibawah ini kecuali :
a. Radiation
b. Reduction
c. Convection
d. Conduction

49. Pasif Fire protrection antara lain sebagaimana tertera dibawah ini, kecuali:
a. Kompartemen
b. Fire/smoke damper
c. Fire Extinguisher
d. Fire Reterdant

50. Setiap 5 (lima) tahun sekali tabung APAR harus diuji hydrostatic test dengan air
dingin. Pada tabung apar dengan tekanan kerja 12 kg/cm2 berapa besar tekanan uji
hydrostatic test yang harus dilakukan
a. 17 kg/cm2
b. 18 kg/cm2
c. 20 kg/cm2
d. 24 kg/cm2
1. Kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3?
- Sesuai pasal 10 ayat (1), UU no 1 tahun 1970, Jo: Permenaker 02/1992, perusahaan harus membentuk
P2K3, dimana sekertaris nya harus dijabat oleh seseorang yg sudah mempunyai sertifikat kompetensi
ahli K3 umum di perusahaan tersebut.

2. Pengendalian bahan kimia berbahaya?


- Sesuai pasal 2 Kepmenaker no 187/1999, untuk bahan kimia berbahaya wajib di simpan di tempat
khusus dan diberikan label serta harus di sediakan LDKB / MSDS guna mencegah terjadinya kecelakaan
kerja dan PAK.

3. Pengendalian penanggulangan kebakaran?


- Perusahaan harus memasang alat pemadam api ringan (APAR) dan diletakkan pada tempat yg mudah
di lihat dan dijangkau, hal ini sesuai dengan Permanaker no 04/1980 pasal 4 ayat (1-6).

4. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja?


- Sesuai pasal 8 ayat (1-3) UU no.1 tahun 1970, perusahaan wajib memeriksakan kesehatan badan
secara berkala pada dokter yg telah mempunyai sertifikat hiperkes (higiene perusahaan kesehatan).

5. Pemakaian pesawat uap / boiler?


- Pesawat uap atau boiler harus mendapatkan ijin pemakaian dari disnaker setempat, hal ini
berdasarkan UU Uap 1930 Jo: peraturan UAP 1930, sedangkan operator yg mengoperasikan harus
mempunyai lisensi K3 Operator ketel uap kelas 1 yg diterbitkan oleh kemenaker RI.

6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3? Jelaskan.
- Perusahaan wajib menerapkan smk3, karena perusahaan tersebut termasuk perusahaan yg
mempunyai sumber bahaya yg sangat tinggi, hal ini sesuai dengan pasal 87 ayat (1) UU no.13 tahun
2003 Jo: PP no.50 Tahun 2012.
RANGKUMAN MATERI PELATIHAN
K3 PESAWAT UAP & BEJANA TEKAN

1. Riksa-uji pertama Ketel Uap tetap, yaitu riksa-uji yang dilakukan sebelum
Ketel uapnya dilakukan penembokan / isolasi, sedangkan riksa-uji berkala dilakukan
secara teratur setiap sekian tahun sekali.

2. Pengujian pertama itu dilakukan sebelum Pesawat uapnya memiliki AI, sedangkan
riksa-uji berkala dilakukan terhadap Pesawat Uap yang telah memiliki AI.

3. Pengujian tersebut wewenang Pengawas Ketenagakerjaan spesialis PU & BT


Depnaker/Disnaker, atau AK3 spesialis PU & BT dari PJK3.

4. Setiap Pesawat Uap harus dilengkapi perlengkapan dengan maksud agar Pesawat
Uap dimaksud aman dipakai. Pada Ketel-ketel uap yang tergolong modern,selain
dilengkai apendages yang wajib juga ditambah dengan
perlengkapan elektrik otomatis.

5. Ketel Uap tekanan diatas 0,5 Kg/Cm2 harus dilengkapi perlengkapan (apendages)
yang terdiri dari ;
Manometer, Safety Valve, Gelas pedoman air, Batas air terendah, Alarm, Pompa
Air pengisi, Check valve, Kerangan pembuang, Man hole , sludge hole dan
Pelat nama.

6. Tingkap pengaman ( safety Valve ) pada Ketel uap berfungsi untuk membuang
Steam dalam Ketel Uap secara otomatis jika terjadi kelebihan tekanan, sedangkan
Gelas pedoman air berfungsi sebagai penunjuk tinggi permukaan air dalam Boiler,
dan alarm berfungsi memberitahukan bilamana air dalam boiler kurang.

7. Kekurangan air dalam Ketel Uap, dapat mengakibatkan over heating dan
kemudian karena over heating itu Ketel tersebut bisa meledak.

8. Over heating juga bisa disebabkan adanya kerak ketel pada permukaan pelat
dan pipa Ketel yang bersinggungan dengan air Ketel.

9. Kerak Ketel terjadi karena disebabkan mutu air pengisinya tidak memenuhi
syarat atau blow down tidak diakukan dengan baik.

10. Ada Ketel Uap yang dipakai di perusahaan tetapi tidak wajib memiliki Akte Izin,
namun juga harus diawasi oleh Pengawas Ketenagakerjaan.
11. Sebelum 1988 AI Ketel uap direrbitkan oleh Ditjen PPK/DPNK3 tetapi
setelah tahun 1988 diterbitkan Depnaker Propinsi, tetapi setelah Otoda ,Ketel yg
dipakai
di kota-kab secara menetap, diterbitkan Disnaker setempat.

12. Perlengkapan ( Apendages ) untuk Ketel Uap tekanan rendah antara lain;
- Gelas pedoman air.
- Pompa air
- pipa pengaman

13. Peledakan Ketel Uap yang telah memiiki AI bisa terjadi antara lain karena;
- Safety valve tidak berfungsi
- Kekurangan air
- Adanya kerak yg mengakibatkan over heating.

14. Jika terjadi over heating,maka kekuatan pelat pipa Ketel akan menjadi lebih
rendah dari semula.

15. Ketel uap ialah Pesawat penghasil uap dan uap itu dipergunakan diluar
Pesawatnya.

16. Akte Izin Pesawat uap diterbitkan jika dari hasil riksa-uji oleh yang
berwenang ternyata konstruksi Pesawat uap dan perlengkapannya memenuhi syarat.

17. Setiap bahan Bejana Tekan harus memiliki ; Sertifikat bahan atau surat tanda
hasil uji bahan.

18. Jumah minimal Safety Valve Ketel Uap bertekanan kerja diatas 3 Kg/Cm2 minimal
harus 2 unit, tetapi jika tekanan kerjanya hanya 3 Kg/Cm2 kebawah cukup satu saja.

19. Pemeriksaan berkala Ketel Uap kapal minimal sekali setiap tahun, Ketel uap
darat sekali tiap 2 tahun, Ketel loco sekali tiap 3 tahun, Bejana Uap sekali tiap
4 tahun.

20. Pemeriksaan berkala Bejana Tekan minimal sekali tiap 5 tahun. Tetapi untuk
Bejana Tekan penampung Chlorine atau senyawanya minimal sekali tiap 2 tahun.

21. Pesawat Uap atau Bejana Tekan baru dapat dimulai pembuatannya di pabrik
pembuatnya setelah gambar rencananya disyahkan oleh Dirjen
Binwasnaker Depnakertrans RI, dan pembuatan ini harus diawasi oleh Pengawas
Ketenagakerjaan spesialis Pesawat Uap dan Bejana Tekan.

22. Ketel uap hanya boleh dioperasikan oleh Operator yang bersertifikat dari Dirjen
Binwasnaker Depnakertrans RI.
- Untuk Ketel Uap kapasitas diatas 10 Ton Uap per jam ; Oprt,kelas I
- Untuk Ketel Uap kapasitas 10 T uap perjam atau kurang; Oprt kelas II.

23. Untuk pemeriksaan pertama Pesawat Uap bertekanan kerja (Wp) 4 Kg/Cm2 tekanan
uji padatnya (Hydro Test ) = 8 Kg/Cm2, untuk Ketel Uap Wp= 6 Kg/Cm2 uji
padatnya = 11 Kg/Cm2, untuk Ketel Uap Wp 10 Kg/Cm2 uji padatnya=15 Kg/cm2.

24. Untuk pemeriksaan berkala Pesawat Uap bertekanan kerja berapapun, tekanan
Uji padatnya = Wp + 3 Kg/Cm2.

25. Pada suatu saat ,Ketel uap harus dibersihkan. Untuk keperluan itu Ketelnya harus
dimatikan dan air didalamnya harus dibuang.

26. Pemeriksaan visual pesawat uap baru bertujuan untuk mengetahui kondisi seluruh
bagian konstruksi dan seluruh perlengkapannya.

27. Jika HT dilakukan sampai tekanan tertentu sesuai peraturan , kemudian terjadi
pecah atau bocor atau kerusakan karenanya, hal itu menjadi tanggung jawab
pemiliknya.

28. Jika Ketel Uap Wp ( Kg/cm2) x HS (m2) tidak lebih dari 0,2, maka tidak wajib
memikiki AI untuknya, kecuali Wp nya lebih dari 2 Kg/Cm2.

29. Jika suatu Bejana penampung uap Wp ( Kg/Cm2) x Volume (dm3) tidak
lebih dari angka 600, maka tidak wajib memiliki AI.

30. Jika suatu Superheater yang terbuat dari pipa-pipa dan terpisah dari Ketel uapnya
memiliki ukuran diamater dalam pipa lebih dari 25 mm, maka harus memiliki
AI tersendiri untuknya.

31. Jika suatu Pemanas air ( Economiser ) yang terbuat dari pipa-pipa dan terpisah dari
Ketel Uapnya memiliki ukuran diamater dalam pipa lebih dari 50 mm, maka harus
memiliki AI tersendiri untuknya.
32. Pesawat Uap digolongkan menjadi dua yaitu Ketel Uap dan Pesawat Uap selain
Boiler.

33. Yang termasuk Pesawat Uap selain Boiler yaitu ; Pengering uap, Pemanas air, Bejana
Uap, Penguap.

34. Bejana Uap , media bertekanan didalamnya adalah steam.


Sedangan media didalam Bejana Tekan adalah ; Udara, atau Gas, atau Gas yang
jika dikempa menjadi cair.

35. Botol baja berisi NH3 harus berwarna kuning muda, Botol baja berisi N2 harus
berwarna abu-abu rokok, sedangkan Botol baja yang berisi O2 harus berwarna
putih atau biru muda.

36. Botol baja harus ditempatkan berdiri, tidak kena sinar matahari langsung, dan
berkelompok sesuai jenis media yang ada didalamnya.

37. Setiap Bejana angin compressor harus dilengkapi dengan tingkap pengaman,
Manometer dan kerangan pembuang.

38. Setiap botol baja harus dilengkapi katup pengaman.

39. Bejana tekan yang memiliki volume kurang dari 220 cm3 dan Wp tidak lebih
dari 2 Kg/Cm2, tidak wajib memiliki Pengesahan pemakaian.

40. Tebal minimal Pesawat Uap atau Bejana Tekan yang dipakai di Indonesia,
untuk menghitung tebal minimal yang diperbolehkan, dapat memakai rumus
menurut JIS, ASME, DIN, BS dan Gronslagen.

41. Tingkap pengaman yang ukuran diamater dalamnya kurang besar, dapat
mengakibatkan tekanan steam dalam Boiler terus meningkat melebihi tekanan
tertinggi yang diizinkan.

42. Setiap pesawat uap suatu saat akan mengalami kerusakan. Sebelum dilakukan
reparasinya harus diperiksakan terebih dahulu kepada yang berwenang untuk
mendapatkan petunjuk-petunjuknya , selama repair diawasinya dan setelah repair
dilakukan riksa-uji kembali.. Pemeriksaan ini tergolong pemeriksaan khusus.

43. Ketel Uap yang telah mencapai umur 35 tahun harus dilakukan PB (Penelitian Bahan
). Sebelum di PB dan setelah di PB harus diperiksakan kepada yang
berwenang. Pemeriksaan ini tergolong pemeriksaan khusus.
44. Untuk PB tersebut , pelat Ketel uap dipotong secara dingin, dengan ukuran diamater
luar pemotongan = 110 mm, dan diamater dalam pemotongan=100mm,
yang berarti mata bor yang dipakai berdiameter 5 mm.

45. PB tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sifat mekanis dan chemis bahan,
melalui uji tarik, uji kekerasan dsb.

46. PB kemungkinan besar dapat dilakukan sampai 3 kali, tetapi setelah itu Ketel
Uap nya harus diafkir.

47. Reparasi berat suatu Ketel Uap, gambar rencana reparasinya harus mendapat
Pengesahan terlebih dahulu dari Dirjen Binwasnaker Depnakertrans RI, tetapi
untuk reparasi ringan tidak memerlukan pengesahan rencana gambar repair tsb.

48. Jika suatu Ketel pipa api akan diganti 100 % pipa apinya , termasuk reparasi
ringan.

49. Jika suatu Ketel pipa air akan diganti lebih dari 10 % jumlah pipanya, termasuk
reparasi berat.

50. Jika las-lasan memanjang pada Drum Ketel pipa api atau Ketel pipa air akan
dilakukan reparasi yang panjangnya lebih dari 25 % dari las-lasan memanjang
tersebut ,maka termasuk reparasi berat.

51. Welder yang melakukan pengelasan konstruksi Pesawat Uap haruslah Juru
Las kelas I.

52. Juru Las Kelas I tersebut adalah juru las yang telah lulus uji G1, G2,G3, G4, G5,
dan G6 , bersertifikat dari yang berwenang , serta masih berlaku.

53. Kawat las yang dipakai untuk mengelas Pesawat Uap harus yang sejenis dengan
base materialnya / sesuai dengan standar internasional yang berlaku,
Contoh Philips Ph 36, Nikko steel RD 360, Kobe LB 52.

=============================================================
LINGKUNGAN KERJA
1. Dasar hukum NAB Faktor Fisika ditempat kerja adalah UU.No.1 tahun
1970 dan Kepmenaker No.Kep.51 / Men/1999.

1. Yang termasuk Faktor fisika ditempat kerja meliputi;


Iklim kerja, Kebisingan, Getaran, microwafe, sinar UV.

1. NAB ( Nilai ambang batas ) ialah :.................................................


( lihat Kepmenaker No.Kep.51/Men/1999)

1. Secara garis besar Hirarki pengendalian LK adalah meliputi ;


Engineering control, adminisrration control dan Personil Protective Equipment.

1. Di suatu ruangan produksi pabrik paku, dilakukan pengukuran


kebisingan dengan Sound level meter ternyata menunjukkan angka 120 dBA.
Pekerja di ruangan tersebut semuanya memamai ear muff sehingga kebisingan
yang memajan para pekerja tinggal mencapai 88 dBA. Maka sebaiknya waktu
tugas para pekerja di ruang tersebut berdasarkan
Kepmenaker No.Kep.51/Men/1999 dilakukan rotasi dengan bagian lain setiap
harinya yang intensitas kebisingannya tidak terlalu tinggi, sehingga dalam
setiap hari mereka hanya terpapar kebisingan max 88 dBA selama 4 jam saja.

Jadi Hirarki pengendalian lingkungan kerja hendaknya berurut yaitu dg metode


Engineering control, kalau kurang berhasil dengan Adinistration control dan jika sulit
untuk dilakukan, maka terakhir adalah penggunaan APD yang sesuai yaitu Ear Muff
atau Ear plug.

1. Terpajan kebisingan yang melebihi batas akan dapat mengakibatkan


penurunan daya dengan / tuli, dan mengurangi konsentrasi kerja.

1. Orang yang bekerja di bagian ruangan yang panas selama 8 jam sehari
termasuk istirahat 2 jam dengan beban kerja sedang, tidak boleh terpajan
tekanan panas (ISBB) lebih dari 28 derajat celsius ( Lamp.I ).
Nama alat ukur tekanan panas (ISBB) = Heat stress aparturs
Kalau sendainya melebihi batas bagaimana cara mengatasinya ?
. Engineering control misal = pasang kipas angin, ventilasi alam.
. Kalau belum berhasil, lakukan administration control misal = rotasi.
8. Pekerja bagian mesin gerinda pada pabrik “wajan” bekerja selama 9 jam sehari
termasuk istirahat 1 jam, dikalukan pengukuran pada lengan/tangannya
dengan “Human vibration meter “ menunjukkan angka 10 m/det2.
Maka menurut ketentuan yang berlaku, berarti pekerja tersebut telah terpajan getaran
getaran melebihi batas.

1. Seorang pekerja yang melayani dapur peleburan logam, setiap hari


bekerja
9 jam kerja, termasuk istirahat 1 jam. Dari hasil pengukuran dengan UV radiometer,
Ia terpajan radiasi sinar UV yang mamancar dari dapur tersebut = 0,2 mW/cm2. maka
menurut ketentuan yang berlaku maka radiasi sinar UV yang memajan pekerja
tersebut melebihi NAB.
Bagaimana teknik hirarki pengandaliannya ?
. Dengan engineering control misal : pasang shielding
- Kalau kurang berhasil---adm.control --rotasi
- Kalau rotasi tak mungkin dilakukan, maka terakhir PPE.

1. NAB faktor kimia di udara lingkungan kerja diatur dengan UU.No.1


tahun 1970 dan SE.Menaker No.SE.01/Men/1997.

1. Pada pabrik pengilingan gandum, udara dalam ruang produksi terjadi


polusi debu gandum sedemikan rupa, dimana hasil pengujian dengan Dust
sampler dan Analitic balance menunjukkan bahwa kandungan debu gandum
di udara lingkungan kerja tersebut mencapai 10 mg/m3. Menurut SE Menaker
No.SE.01/Men/1997 tentang NAB Faktor kimia diudara lingkungan kerja
ternyata telah memelbihi batas ( lebih dari 4 mg/m3).

1. Atas kondisi ruangan tersebut pada soal No.10 diatas, perusahaan harus
melakukan engineering contol dengan cara memasang blower peghisap debu
( dust collector ), dan apabila masih melebihi batas juga maka pekerja harus
memakai Masker yang disediakan perusahaan.

1. Pada pabrik pengolahan karet alam menjadi barang setengah jadi untuk
di export, menggunakan bahan kimia yaitu NH3 ( Amoniak ).
Dari hasil pengukuran kandungan gas NH3 dalam ruang produksi dengan
menggunakan impinger & AAS ( Atomic absorbtion spechtrtofotometric ) ternyata
menunjukkan angka 20 mg/m3.
Menurut SE Manaker No.SE.01/Men/1997, maka kandungan gas NH3 diudara
lingkungan kerja tersebut telah melebihi NAB ( 17 mg/m3) oleh karena itu
perusahaan wajib mengendalikannya dengan Engineering control dg cara memasang
exhaust fan dan jika masih melebihi NAB, pekerja harus memakai repirator yang
disediakan perusahaan.

1. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja diatur dengan


UU.No.1 Tahun 1970 dan Kepmenaker No.Kep.187/Men/1999.

1. Bahan kimia berbahaya memiliki sifat antara lain ; iritasi, korosi,


radiasi, mudah meledak/menyala.

1. Pengaruh bahan kimia berbahaya yang melebihi batas terhadap manusia


;
sulit bernafas, kerusakan janin, kanker, pneomokoniosis dsb.

16. Masuknnya bahan kimia kedalam tubuh manusia melalui ; makanan/tertelan atau
pernapasan.

17. Tempat kerja yang menggunakan bahan kimia berbahaya dengan jumlah melebihi
NAK ( Nilai ambang kuantitas ) wajib mengujikan faktor kimia diudara lingkungan
kerjanya kepada laboratorium yang berwenang, minimal sekali setiap 6 bulan.

18. Tempat kerja yang menggunakan bahan kimia berbahaya dengan jumlah kurang dari
NAK , wajib mengujikan faktor kimia di udara lingkungan kerja kepada laboratorium
yang berwenang, minimal sekali setiap tahun.

1. Ergonomis ,artinya sudah sesuai antara ; pekerjaan, sikap dg peralatan.


Contoh ; posisi permukaan meja tulis yang ergonomis adalah 10 Cm diatas pusat kita.

1. Ilmu pengetahuan Hygiene perusahaan, yaitu mempelajari manusia


dengan lingkungan kerjanya.

1. Dampak penerangan di tempat kerja yang kurang memenuhi syarat ;


Kekelahan yang lebih cepat pada mata, menimbulkan kecelakaan kerja.

1. Dampak penerangan yang baik antara lain mencegah kecelakaan kerja,


memelihara produktivitas kerja dan kenyamanan kerja.

1. Penerangan yang memenuhi syarat memenuhi 7 kriteria sbb ;


a. Tidak menyilaukan.
b. Tidak menimbulkan panas yang berlebihan.
c. Tidak berasap.
d. Tidak menimbulkan kontras yang berlebihan.
e. Tidak berkedip
f. Cahayanya merata
g. Intensitasnya cukup ( alat ukurnya “ Lux meter “ )

1. Soal penerangan
Pada suatu ruangan administrasi di Kantor PT.ABD, dilakukan pengukuran pada meja
kerja dengan Lux meter menunjukkan angka 200 Lux.
Menurut Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964, intensitas penerangan di
ruang kerja tersebut adalah kurang karena semestinya minimal 300 Lux.

Contoh memperlirakan berapa lux pemerangan di ruang tsb ( kita tdk


Punya alat ukur )

I . A = N. L. Mf. Cf
Misal :
Luas ruangan ini ( A ) = 6 x 6 m = 36 m2
Menurut standart intensitas penerangan > 300 lux.
Jumlah lampu 13 buah, masing-masing 1000 lumens ..?
Cara pemasangan = Direck lifghting ( coefisien factor / Cf ) = 0,75
Maintanance faktor (Mf) = 0,60 lampu agak kotor
Hitung berapa sekitar berapa Lux intensitas penerangan ruang ini
Jawab :
I x 36 = 13. 1000. 0,60. 0,65
I = 13. 1000. 0,60. 0.75 / 36
= 200 Lux.

Catatan :
Setiap merk lampu, walaupun watt nya sama, besarnya lumens berbeda.
Contoh lampu neon, 10 watt merk philips, jumlah lumens = 370 lumens.
Tetapi untuk lampu pijar walaupun sama-sama philips 10 watt tidak sama
dengan = 370 lumens. Apalagi merknya beda maka besarnya lumen
berbeda. Untuk melihat berapa lumens pada suatu lampu dapat dilihat pada
bungkus lampu tsb.
1. Yang diatur dalam Kepmen 187/Men.1987 antara lain
menganai NAK, Petugas K3 Kimia, Ahli K3 Kimia, LDKB dan frekwensi
pengujian.

1. Secara garis besar ada dua macam ventilasi ditempat kerja , yaitu
ventilasi alam dan ventilasi buatan.

1. Beberapa macam APD antara lain ; Safety Helmet, Masker,


Respirator, Ear muff, ear plug, sarung tangan Safety shoes dsb.

1. APD yang baik, memenuhi kriteria sbb ; Modelnya tepat dan baik, harga
relatif murah, memberi perlindungan yang efektip, meningkatkan rasa percaya
diri, memiliki Sertifikat / Recomondasi.

1. Menurut peraturan perundangan K3 yang berlaku, APD buatan dalam


negeri perlu ada sertifikat kelayakan dari Direktur PNK3 Depnakertrans RI,
dan
APD buatan luar negeri yang telah bersertifikat luar negeri perlu recomondasi dari
Direktur PNK3 Depnakertrans RI.

1. Menurut peraturan K3 yang berlaku, perusahaan catering yang


mengalola makanan di perusahaan wajib memiliki Rekomondasi dari Disnaker
setempat.

1. Menurut PMP No.7 tahun 1964, Cubic Space pada ruang kerja di
perusahaan
semestinya tidak kurang dari 1 : 10.
Sebagai contoh, pada suatu ruang Adm.di perusahaan berkuran 4 x 5 meter, tinggi
lantai hingga internite= 4 meter, maka jumlah staf administrasi yang
Bekerja disitu jangan lebih dari 4 x 5 x 4 dibagi 10 = 8 orang.

1. Suatu ruangan produksi di pabrik yang luasnya 12 X 20 meter, menurut


peraturan K3 yang berlaku total luas jendelanya minimal = 10 % x 240 M2=
24 m2.

1. Luas ruang gerak setiap pekerja menurut peraturan K3 yang berlaku,


minimal = 2 M2.
1. Menurut peraturan K3 yang berlaku ,Toilet bagi pekerja di perusahaan
harus terpisah antara toilet tenaga kerja pria dengan toiletb tenaga kerja wanita.

36. Suatu perusahaan memiliki 60 pekerja pria dan 30 wanita, maka toilet yang harus
tersedia di perusahaan tersebut = 6 unit, yaitu 4 unit bagi tenaga kerja pria dan 2
unit bagi tenaga kerja wanita.

1. Tempat cuci muka yang disediakan bagi pekerja , menurut peraturan K3


yang berlaku wajib tersedia di perusahaan.

1. Ruang ganti pakaian dan locker bagi pekerja yang untuk bekerja di
perusahaan harus berganti dengan pakaian kerja tertentu ( misal pekerja pada
bagian yang mau tidak mau terkena kotoran seperti oli, gemok dsb, ) menurut
peraturan K3 yang berlaku harus disediakan di perusahaan.

1. Pada perusahaan yang mempekerjakan pekerja wanita, menurut


peraturan K3 yang berlaku wajib menyediakan Ruang istirahat sekaligus
tempat berhias
bagi pekerja wanita tsb.

1. Tempat pengumpulan sampah di perusahaan harus di sediakan ,dan tidak


boleh menimbulkan akibat bersarangnya serangga /lalat disitu dan tidak menganggu
kesehatan pekerja.

1. Alat masak dan alat untuk makan/minum di Kantin perusahaan


harus bersih dan mudah dibersihkan. Kebersihan , penerangan dan ventilasi
pada ruang makan/kantin/dapur harus diperhatikan.

1. Air minum yang disediakan bagi pekerja harus bersih dan sehat yang
dibuktikan dengan sertifikat dari Lab.kesehatan.

1. Pekerja yang melayani di dapur/kantin juga harus sehat dan tidak


menderita penyakit menular, yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter, dan pada waktu bertugas harus memakai tutup kepala dan clemek.

1. Untuk perusahaan yang memiliki pekerja antara 50 sampai 200


orang,wajib menyediakan ruang makan, sedangkan perusahaan yang memiliki
pekerja lebih dari 200 orang wajib menyediakan Kantin bagi pekerja.
1. Dasar hukum yang mengatur syarat-syarat kebersihan,kesehatan dan
penerangan di tempat kerja adalah Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun
1964.

KESEHATAN KERJA

1. Dasar Hukum pemeriksaan awal, berkala dan khusus tenaga kerja adalah
UU.No.1 tahun 1970 pasal 8 Juncto Permenaker No.Per.02/Men/1980 tentang
Pemeriksaan kesehatan kerja dalam penyelenggaraan K3.

2. Menurut peraturan K3 yang berlaku, Frekwensi pemeriksaan berkala bagi seluruh


pekerja di perusahaan, adalah minimal sekali setiap tahun.

3. Dokter pemeriksa kesehatan awal, berkala, khusus bagi pekerja,menurut peraturan K3


yang berlaku adalah bahwa Dokter yang ditunjuk oleh perusahaan itu sendiri, tetapi
Dokter tersebut telah memiliki SKP dari Dirjen Binwasnaker Depnakertrans RI.

4. Menurut Permenaker No.per.02/Men/1980, Dokter pemeriksan kesehatan kerja


tersebut adalah ada di perusahaan itu sendiri, dan menurut Permenaker
No.Per.04/Men/1995 Dokter pemeriksan tersebut juga ada yang di PJK3 bidang
kesehatan kerja.

5. Kewajiban melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan berkala pekerja tersebut harus


disampaikan oleh perusahaan ke Disnaker setempat selambat-lambatnya 2 bulan
setelah pemeriksaan dilakukan.

6. Jika ditemui Penyakit akibat kerja ( occupational decease ) pada tenaga kerja
dalam pemeriksaan kesehatan berkala atau khusus tersebut, harus dilaporkan ke
Disnaker setempat oleh perusahaan dalam 2 X 24 Jam.

7. Jumlah Jenis PAK menurut Permenaker No.Per.01/Men/1981 adalah =


30 sedangkan jumlah jenis PAK menurut Kepres No.22/1993 =

8. Perusahaa-perusahaan tertentu harus menyediakan pelayanan kesehatan kerja.


(Klinik di perusahaan ). Menurut Permenaker No.Per.01/Men/1976, Dokter
perusahaan harus memiliki Sertifikat Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan kerja dari
Depnakertrans, begitu juga tenaga Paramedisnya berdasarkan Permenaker
No.Per.01/Men/1979 harus memiliki sertifikat pelatihan Hiperkes dan Keselamatan
Kerja dari Depnakertrans.

9. Menurut peraturan K3 yang berlaku, Frekwensi kunjungan Dokter perusahaan pada


pelayanan kesehatan kerja di perusahaan tergantung kepada jumlah pekerja dan
tingkat bahaya di perusahaan ybs.

10. Sarana P3K harus tersedia di perusahaan, yaitu meliputi Kotak obat lengkap dengan
isinya dan tandu.

11. Dasar Hukum pengawasan/penerapan kesehatan kerja di perusahaan adalah sbb:


a. UU.No.1 Tahun 1970
b. Permenaker No.Per.02/Men/1980 tentang pemeriksaan kesehatan kerja dalam
penyelenggaraan K3.
c. Pemenaker No.Per.03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan ditempat kerja.
d. Permenaker No.Per.01/Men/1981 tentang Penyakit akibat kerja.
e. Permenaker No.Per.01/Men/1976
f. Permenaker No.Per.01.Men/1979.
g. Kepres No.22/1993.
1. Ahli K3 yang bekerja di perusahaan jasa K3 wajib menyampaikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau peja
bat yam ng ditunjuk:

a) Setiap 3 (tiga) bulan sekali.

b) Setiap 1 (satu) tahun sekali.

c) Setiap saat setelah selesai melakukan kegiatan.

d) Setiap 2 (dua) tahun sekali sesuai dengan masa berla kunya surat keputusa n penu nju kan
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri
Ketenagakerjaan dalam mengawasi peraturan perundang-undangan K3. Ahli K3 tersebut berasal dari, kecuali:

a) Dari Kemnaker/Disnaker sendiri.

b) lnstansi diluar Kemnaker/Disnaker.

c) Dari Perusahaan.

d) Dari BUMN/BUMD.
2. Berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020, setiap pesawat angkat dan angkut ha rus diuji terlebih dahulu antara lain dengan
pengujian beban lebih sebesar:

a) 110 persen dari jumlah beban maksimum


b) 125 persen dari ju mla h beban maksimum
c) 120 persen dari ju mla h beban maksim um
d) 135 persen dari ju mla h beban maksi mu
3. Perusahaan jasa K3 yang mendapatkan penunjukan dibidang Pesawat Angkat dan Angkut, didalam kegiatan nya memeriksa dan
menguji pesawat uap dan bejana tekan. Bagaimana penda pat saudara tentang hal tersebut :

a) Boleh.

b) Boleh kalau tida k ada yang lain.

c) Tidak tahu.

d) Tidak boleh
4. Berikut yang bukan merupakan usaha mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah :
a) lnspeksi
b) Riset
c) Asu ransi
d) Pengujin
5. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :
a) Pasal 3
b) Pasal 9
c) Pasal 15
d) Pasal 10
6. Terdapat beberapa kegiatan dalam melaksanakan manajemen resiko seperti dibawah ini, kecuali :
a) ldentifikasi sumber bahaya
b) Penilaian risiko
c) Memahami risiko
d) Pengendalian risiko
7. Unsur yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar, lebih kurang 60% badan manusia adalah
a) A Karbohidrat
b) B Vitamin
c) c Air
d) D Lemak
8. Pengobatan dan perawatan bagi pekerja yang mengidap TB harus yang memenuhi prinsip:

a) Pengobata n diberi kan dalam bentuk panduan OAT yang tepat dan dosis yang tepat

b) Diawasi secara langsu ng oleh PMO (Pengawas Menelan Obat)

c) Pengobata n diberikan dalam ja ngka waktu yang cukup yang terbagi dalam tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah
kekambuhan.

d) Semua benar
Berikut ini pernyataan yang benar tentang perjalanan infeksi HIV, antara lain :

a) Apabila HIV memasuki tubuh seseorang, maka tubuh akan terinfeksi dan virus mulai memperbanyak diri

b) Selama periode jendela,seseorang dengan HIV sangat infeksius, sangat mudah menularkan kepada orang lain meskipun hasil pemeriksaan
laboratoriumnya negatif
c) Jawaban A dan B Benar
d) Orang yang terinfeksi HIV (HIV +) sering memberikan gejala dan tanda untuk jangka waktu cukup lama.
Berikut adalah syarat personil Pelayanan Kesehatan Kerja di perusahaan, kecuali:

a) Dokter pemeriks harus memiliki sertifikat Hiperkes

b) Dokter penanggu ng jawab Pelayanan Kesehatan Kerja baik ya ng ada di perusahaan , maupu n di instansi kesehatan di luar perusahaan ditunju k
oleh pimpina n perusahaan/kepala unit atau intsa nsinya.

c) Dokter penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Kerja baik ya ng ada di perusahaan , maupu n di instansi kesehatan di luar perusahaan dan wajib
memili ki lisensi/Surat Keputusan Penunjuka n (SKP) sebagai Do

d) Dokter perusa haan yang menjalankan pelayanan kesehatan kerja tidak ha rus memiliki Surat ljin Pra ktek (SIP) dari Dinas Kesehatan apabila tidak
melaksankan praktek kedokteran di perusahaa n
Peraturan perundang-undangan terkait P3K di tempat kerja adalah :
a) Kepmenaker No. Kep. 68/Men/2004
b) Permenakertrans No. Per. 15/Men/Vl/2008
c) UU No. 13/2003
d) Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980
Lembaga yang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berdasarkan Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980..

a) pelayanan kesehatan kerja di dalam perusahaan

b) Perusahaa n Jasa bida ng pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan kesehatan kerja, yang telah mendapatkan pengesahan

c) Rumah sakit atau Laboratoriu m yang lengkap alat pemeriksaa nnya

d) a dan b benar
Berikut adalah peraturan perundangan terkait Kesehatan Kerja, kecuali
A Kepmennakertrans No. Kep.68/Men/IV/2004

B Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 333 Tahun 1989


c Permennakertrans No. Per. 11/Men/2005

D Permenaker No. 5 Tahun 2018


Dampak pada minum alkohol kecuali
a) Mengurangi konsentrasi
b) Menurunkan daya ingat
c) Emositidak terkontrol
d) Benar semua
Tujuan dilakukakn pemeriksaan kesehatan awal adalah ..

a) agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehata n yang setinggi-tingginya

b) tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya

c) cocok untuk pekerjaan yang akan dilakuka n

d) semua benar
Dibawah ini termasuk Fasilitas P3K di tempat kerja,kecuali :

a) Peralatan darurat berupa shower, Kotak P3K dan isi,

b) Alat Evakuasi, dan Alat Transportasi

c) Ruang P3K dan Alat Pengaman Mesin

d) Peralatan Khusus untuk tempat kerja dengan potensi bahaya khusus, Alat Pelindung Diri
Alat untuk mengukur intensitas pencahayaan yaitu:
a) Sound Level Meter

b) ISBB

c) Luxmeter

d) Anemometer
APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu/partikel halus adalah:
a) Respiratory mask

b) Full face mask

c) Self contined breathing appa ratus

d) Semua benar
Penyesuaian pekerjaan,sikap dan peralatan disebut:
a) llmu biologi

b) llmu fisika

c) llmu ergonomi

d) llmu psikomotorik
Manfaat penilaian lingkungan kerja :

a) Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana selanjutnya.

b) Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan yang terjadi.

c) Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan.

d) Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja membahayakan atau tidak.
Indonesia telah menyetujui ratifikasi Konvensi ILO No.120 tentang Hygiene dalam perniagaan dan kantor kantor melalui :

a) Undang Undang No. 3 Tahun 1969

b) Undang Undang No. 1 Tahun 1970

c) Permenaker No. 5 Tahun 2018

d) Permenaker No. 13 Tahun 2011


Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut,
kecuali:

a) mempekerjakan Ahli K3 kimia.

b) pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.

c) pembuatan dokumen

d) membuat dokumen pengendalia n instalasi bahaya besar.


Alat Pelindung Diri (APD) sebagai sarana perlindungan harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
a) Harga terjangkau dan kuat

b) Meningkatkan rasa percaya diri pemakai

c) Mampu memberikan perlindungan yang efektif

d) Model yang tepat dan baik


Kondisi tempat kerja ya ng berbahaya sangat erat kaitannya dengan :
a) Cara kerja

b) Proses produ ksi

c) Mesin, pesawat, alat

d) Jawaban a,b dan c benar


Yang wajib melaporkan pekerjaan/proyek konstruksi bangunan sesuai Permenaker No. Per. 01/Men/1980 adalah:

a) Pemilik.

b) Kontraktor.

c) Perencana.

d) Konsultan pengawas.
Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurang-kurangnya :
a) 4 (empat) buah.

b) 3 (tiga) buah.

c) 2 (dua) bua h.

d) 5 (lima
Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, salah satunya persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik
yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam:

a) UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf a.

b) UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q.

c) Permenaker No 6 Tahun 2017

d) Semua jawaban salah.


Besarnya nilai tahanan pembumian (grounding) keseluruhan pada instalasi penyalur petir yang diatur dalam Permenaker
No.Per.02/Men/1989 adalah:

a) A Maksimal 0,5 Ohm

b) Maksimal 5 Ohm

c) c Maksimal SO Ohm

d) D Maksimal 0,05 Ohm


Terjadinya peristiwa kebakaran disebabkan oleh:

a) Adanya unsur bahan bakar, oksigen dan pa nas pada suatu kondisi tertentu.

b) Adanya unsur bahan bakar, oksigen dan panas pada suatu kondisi tertentu yang disertai dengan rea ksi rantai yang berlangsu ng secara terus
menerus.

c) Adanya bahan ba ka r dan oksigen dimana uap campura n bahan tersebut mencapai titi k nyala.
d) Kurang memiliki rasa tanggung jawab atau disiplin terhadap pencegahan kebakara n.
Terjadinya peristiwa kebakaran disebabkan oleh:
a) Adanya unsur bahan bakar, oksigen dan pa nas pada suatu kondisi tertentu.
b) Adanya unsur bahan bakar, oksigen dan pa nas pada suatu kondisi tertentu yang disertai dengan reaksi rantai ya terus menerus.
c) Adanya bahan bakar dan oksigen dimana uap campura n baha n tersebut menca pai titi k nyala.
d) Kurang memili ki rasa tanggung jawa b atau disiplin terhadap pencegahan kebakaran.
Berdasarka n Peraturan Menaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun, pewarnaan bejana tekanan antara lain
sebagai berikut kecuali:

a) Kelompok gas mud ah terbakar warna merah.

b) Kelompok gas beracun warna kuning.

c) Kelompok gas pengoksidasi warna biru muda.

d) Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu-abu.


Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016,tangki timbun harus memiliki tanggul atau tembok untuk menahan dan menampung isi cairan
dalam tangki timbun sebesar :

a) 80 persen dari jumlah isi tangki untuk pemasangan 1tangki timbun


b) 60 persen dari jumlah isi tangki untuk pemasangan 1tangki timbun
c) 50 persen dari jumlah isi tangki untuk pemasangan 1tangki timbun
d) Jawaban a,b dan c benar
Pada prinsipnya akte ijin pesawat uap diterbitkan adalah :
a) Untuk mengetahui kekuatan konstruksinya

b) Aman untuk dioperasikan

c) Untuk mengetahui materialnya

d) Untuk mengetahui pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan


akte lzin Pemakaian Pesawat Uap diberikan kepada pemakai bilamana :

a) Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapa n pengamannya memenuhi syarat.

b) Hasil pemeriksaa n dan pengujian alat-alat perlengkapa n pengaman dan alat-alat pem bakara nnya memen u hi syarat.

c) Hasil pemeriksaa n dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapa n otomatisnya memenu hi syarat.

d) Semua jawaban benar.


Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi TangkiTimbun,Tangki penyimpan Solar termasuk kedalam jenis ;

a) tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar;

b) tangki penimbun cairan bahan berbahaya;

c) tangki penimbun cairan selain huruf a dan huruf b;

d) Jawaban a, b dan c benar.


Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dapat dibuat tanpa :

a) Mempunyai pesawat lift.


b) Mempunyai gambar rencana.
c) Mempu nyai perhitu ngan kekuatan konstruksi.
d) Mempunyai pengesahan gambar rencana.
Kekurangan air di dalam ketel uap pada saat sedang tidak dioperasi kan dapat mengakibatkan :
a) Terjadinya kenaikan temperatur air.

b) Terjadinya kenaikan tekanan kerja.

c) Terjadinya overheating dan peledakan.

d) Semua jawaba n salah


Peraturan Menteri Ketenaga kerjaan Nomor 38 Tahun 2016 tentang:

a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut.

b) Kesela matan dan Kesehatan Kerja Genset.

c) Kesela matan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Prod uksi.

d) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Ua p.


Kewenangan Operator Mesin Produksi dan Perkakas dibagi menjadi :

a) 2 Kelas, yaitu Kelas 1 dan Kelas 2


b) 2 Kelas,yaitu Kelas A dan Kelas B
c) 3 Kelas,yaitu kelas 1,Kelas 2 dan Kelas 3
d) 3 Kelas, yaitu kelas A, Kelas B dan Kelas C
Mesin Produksi adalah mesin untuk :

a) membuat, dan /atau memproduksi barang, bahan,dan produk teknis

b) menyiapkan,membentuk, memotong, dan /atau memproduksi barang, bahan, dan produk teknis

c) mengepres,menarik, menempa, menghancur, menggiling,menumbuk, merakit,dan /atau memproduksi barang,bahan, dan produk teknis

d) semua benar
Sesuai Permenaker No. 38 tahun 2016, Unit Mesin Produksi dan Perkakas wajib dilakukan pengujian ulang setelah pengujian pertama .
Pengujian tersebut selambat-la mbatnya :

a) 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama.

b) 3 (tiga) tahu n setelah pengujian pertama.

c) 5 (lima) tahun setelah pengujian pertama.

d) Jawa ba n a, b dan c bena r.


Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
a) Tenaga kerja dari ancama n bahaya yang mu ngkin terjadi

b) Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan

c) Pesawat tenaga dan produ ksi agar tidak cepat rusak

d) Jawaban a, b dan c benar


Dasar hukum K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut adalah :

a) Permenaker No. 8 Tahun 2020

b) Permenaker No. 3 Tahun 2020

c) Permenaker No. 2 Tahun 2020

d) Permenaker No. 7 Tahun 2020


Berdasarkan UU No. 23 Tah un 2014, Permenaker No. 8 Ta hu n 2020, dan Permenaker No. 33 Tahun 2016, setiap hasil pemeri ksaan dan
pengujian pesawat angkat dan angkut wajib dituangka n ke dalam Surat Keterangan Memenu hi Syarat K3 yang dikelua rkan oleh :

a) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusan pengawasan ketenaga kerjaan di tingkat provi nsi.

b) lnstansi Pemerintah yang membida ngi urusan ketenagakerjaan di tingkat ka bupaten/kota.

c) lnstansi Pemerintah ya ng mem bida ngi urusan ketenagekerjaan di tingkat pusat.

d) Perusahaan jasa K3 bida ng pemeri ksaan dan pengujian ya ng tela h ditunju k oleh Menaker
Efek sampuing pengguna ganja yaitu:
a) Sulit ambil keputusan

b) Tidak produktif

c) A dan b bena r

d) Salah semua
Hal yang perlu diperhatikan terkait penyiapan dapur di tem pat kerja yaitu

a) Letak dapur dekat dengan toilet

b) Letak dapur berhubungan langsung dengan tempat kerja

c) Fasilitas dapur memadai

d) Kondisi dapur bebas dari panas dan asap


Berdasarka n permena kertra ns No. 15/MEN/Vlll/2008 tentang P3K di Ternpat Kerja, rasio jumlah petugas P3K di ternpat kerja yang tepat
kecuali ;

a) Tempat kerja potensi bahaya rendah, jumlah petugas P3K adalah 1 orang untuk setiap 25-150 orang pekerja

b) Tempat kerja potensi bahaya tinggi,jumlah petugas P3K adalah 1 orang untuk setiap 100 orang pekerja atau kurang

c) Tempat kerja potensi bahaya rendah, jumlah petuga s P3K adalah 1 orang u ntu k setiap ku rang dari 25 orang pekerja

d) Jawaba n a dan b benar


Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Kesehatan Kerja di perusahaan (dokter perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan
Hyperkes. Hal ini tersebut diatur

a) Permenaker No.Per-02/Men/1992

b) Permenaker No. Per-03/Men/1982

c) Permenaker No.Per-05/Men/1985

d) Permenaker No.Per-01/Men/1976
Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan secara periodik yaitu ...

A 1 tahun sekali

B 2 tahun sekali

c 3 tahun sekali

D Semua salah
Faktor-faktor yang mem pengaruhi derajat kesehatan tenaga kerja adalah beban kerja, kapasitas kerja, lingkungan kerja, yang bukan
termasuk hal yang mem pengaruhi kapasitas kerja adalah :

a) Pendidikan

b) Kesegaran Jasmani

c) Keadaan Kesehatan

d) Jenis Kelamin
Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pemajanan 8jam per hari,sesuai Permenaker No 5 Tahun 2018 adalah :
a) 90 dBA

b) 85 dBA

c) 80 dBA

d) 95 dBA
Indonesia telah menyetujui ratifikasi Konvensi ILO No.120 tentang Hygiene dalam perniagaan dan kantor kantor melalui :

a) Undang Undang No. 3 Tahun 1969

b) Undang Undang No. 1 Tahun 1970

c) Permenaker No. 5 Tahun 2018

d) Permenaker No. 13 Tahun 2011


Peraturan perundangan yang mengatur tentang alat pelindung diri adalah
a) Permenaker No. 9 tahun 2010

b) UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf f, pasal 9 ayat 1 huruf c,pasal 12 huruf b,pasal 12 huruf e, pasal 12, dan pasal 14 huruf c

c) UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf f, pasal 9 ayat 1 huruf c,pasal 12 huruf b,pasal 12 huruf e, pasal 12, dan pasal 14 huruf c dan Permenaker
nomor 08/MEN/Vll/2010

d) UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 huruf f, pasal 9 ayat 1 huruf c,pasal 12 huruf b,pasal 12 huruf e, pasal 12, dan pasal 14 huruf c dan Permenaker
nomor 09/MEN/Vll/2010
Perusahaan yang wajib memiliki Ahli K3 bidang listrik adalah:

a) Perusahaan yang memmiliki pembangkitan listrik lebih dari 20 (dua puluh) kilo Volt Ampere.

b) Perusahaan yang memmiliki pembangkitan listrik lebih dari 200 (dua ratus) kilo Volt Ampere.

c) Perusahaan yang memmiliki pembangkitan listrik lebih dari 2000 (dua ribu) kilo Volt Ampere.

d) Semua jawaban benar.


Yang tidak termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No.37 tahun 2016 adalah

a) Bejana penyimpan gas,campuran gas yang mempunyai tekanan lebih dari 1 kg/cm2 dan volume lebih dari 2,25 liter.

b) Bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan.

c) Bejana proses.

d) Bejana penyimpan gas,campuran gas yang mempunyai tekanan kurang dari 1 kg/cm2 atau volume maksimal 2,25 liter.
Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap :
A Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahu n sekali.

B Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahun sekali.

c Selambat-lambatnya setiap 3 (tiga) tahun sekali.

D Selambat-lam batnya setiap 4 (empat) tahun sekali.


Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016,pengangkutan bejana tekanan dan tangki timbun dilakukan oleh :
a) Operator Pesawat Angkat dan Angkut

b) Teknisi K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun

c) Ahli K3 Umum

d) Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan


Berdasarkan peraturan perundangan K3 berlaku di Indonesia Bejana Tekanan, LPG Stora e Tank termasuk kedalam jenis

a) Beja na Penyimpanan Gas, Campuran Gas

b) bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan;

c) bejana transport yang digunakan untu k penyim panan atau pengangkuta n;

d) bejana proses;
Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016,yang dimasukan kategori tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar,mempunyai volume paling
sedikit ;

a) 5O liter.

b) 100 liter.

c) 150 liter.

d) 200 liter.
Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun, setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan
harus memiliki :

a) Sertifikat bahan atau surat tanda hasil uji yang diakui oleh Kemnaker

b) Surat hasil uji dengan poldy hammer

c) Cukup surat hasil uji dengan NDT bahan saja.

d) Semua nya salah


Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016,tangki timbun harus dilakukan pengujian berkala paling lambat :
a) 1 tahun sekali

b) 2 tahun sekali

c) 3 tahun sekali

d) 5 tahun sekali
Pengawasan K3 Pesawat tekanan dan produksi dilakukan dengan tahapan

a) Perencanaan, pembuatan , pemasangan, peredaran

b) Pemelihaan

c) Pemakaian dan/atau perbaika n teknis

d) Jawa ba n a, b dan c bena r


Unit mesin produksi dan perkakas wajib dilakukan pengujian ulang, setelah pengujian pertama..pengujian tersebut selambatlambatnya
(permen 38 2016)

2 tahun setelah pengujian pertama


Alat perlindungan adalah alat untuk melindungi :

a) Tenaga kerja dari ancaman ba haya ya ng mu ngkin terjadi

b) Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan

c) Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak

d) Jawa ban a, b dan c bena r


Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, Permenaker No. 8 Tahun 2020, dan Permenaker No. 33 Tahun 2016, setiap hasil pemeriksaan dan
pengujian pesawat angkat dan angkut wajib dituangkan ke dalam Surat Keterangan Memenuhi Syarat K3 yang dikeluarkan oleh :

a) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusan pengawasan ketenagakerjaan di tingkat provinsi.

b) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusan ketenagakerjaan di tingkat kabupaten/kota.

c) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusan ketenagekerjaan ditingkat pusat.

d) Perusahaan jasa K3 bidang pemeriksaan dan pengujian yang telah ditunjuk oleh Menaker RI.
Berdasarka n Permenaker No 8 Ta hu n 2020, operator peralata dapat ditingkatkan menjadi operator peralatan angkat kelas II , dan operator peralatan
angkat kelas II dapat ditingkatkan menjadi operator peralatan angkat kelas I dengan persyaratan sebagai berikut :

a) berpengalaman sebagai operator sesuai dengan kelasnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus menerus.

b) lulus uji operator peralatan angkat sesuai dengan kual ifikasinya.

c) Jawa ba n a dan b benar

d) berpengala ma n sebagai operator sesuai dengan kelasnya sekurang-ku rangnya 1 tahun dan l ulus uji operator peralatan angkat sesuai denga n
kualifikasi nya.
Berikut ini adalah hal yang dilarang dalam pemakaian forklift sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 202

a) Operator forklift mengoperasikan dengan ketinggian garpu 15 cm dari permukaan lintasan kerja.

b) Forklift digunakan untuk mengangkut orang.

c) Forklift digunakan operator dengan jarak lebih dari 10 meter dengan kendaraan lain.

d) Semua benar
Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:

a) Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.

b) Jawaban a, c dan d benar.

c) Pemili k/pemakai dapat menentu kan persyaratan.

d) Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.


Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020,kecuali

a) Operator gondola

b) Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut

c) Juru ikat (rigger)

d) Teknisi
Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :
a) Pasal 3

b) Pasal 9

c) Pasal 15

d) Pasal 10
Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan di tempat kerja harus memiliki izin pemakaian, yang bukan tujuan dari hal tersebut adalah

a) Agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya.

b) Untuk memenuhi peraturan perundangan.

c) Untuk mem perpa njang um ur pesawat.

d) Agar instalasi pesawat tersebut selalu baru.


Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah :
A Permenaker No. Per-04/Men/1987

B Permenaker No. Per-02/Men/ 1988

c Permenaker No. Per-02/Men/1992

o Permenaker No. Per-01/Men/1988


Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya pengendalian risiko dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

a) ldentifikasi, monitoring, pengendalian.

b) ldentifikasi, evaluasi, pengendalian,monitoring.

c) Monitoring, evaluasi, pengendalian.

d) ldentifikasi, monitoring,evaluasidan pengendalian.


Menurut ketentuan,bahwa sekretaris P2K3 adalah:
a) Petugas K3

b) Ahli K3

c) Supervisor senior

d) Manajer HRD
Peraturan yang mengatur SMK3 adalah :

a) Peraturan Pemerintah No.50/2012

b) Permenaker No.Per-05/Men/ 1995

c) Permenaker No.Per-04/Men/1997

d) Permenaker No.Per-02/Men/1992
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan tidak aman dan kondisi tidak aman menjadi tanggung jawab :
a) Pengusaha

b) Pekerja

c) Pemerintah

d) Jawaban a, b dan c benar.


Ada 3 (tiga) cara dalam penilaian resiko seperti dibawah ini,kecuali:
a) Analisa kualitatif

b) Analisa kuantitatif

c) Analisa semi kualitatif

d) Analisa semi kuantitatif


Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas I sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020 :
a) Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton

b) Mengoperasikan overhead crane dengan beban antara 25 ton s/d 100 ton

c) Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton.


d) Jawaban a,b, dan c benar.
Kapan P2K3 melaporkan kegiatannya ke kantor Disnaker setempat ?
a) 2 (dua) bulan sekali
b) 3 (tiga) bulan sekali
c) 4 (empat) bulan sekali
d) 5 (lima) bulan sekali
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri
Ketenagakerjaan dalam mengawasi peraturan perundang-undangan K3. Ahli K3 tersebut berasal dari, kecuali :

a) Dari Kemnaker/Disnaker sendiri.

b) lnstansi diluar Kemnaker/Disnaker.

c) Dari Perusahaan.

d) Dari BUMN/BUMD.
Kegiatan inspeksi di tempat kerja terdiri dari beberapa kegiatan dibawa h ini, kecuali :

a) Upaya mencari ketidaksesuaia n didalam sistem.

b) Upaya menemukan sum ber bahaya.

c) Tempat kerja/bagian tertentu.

d) Penekanan terhadap hasil akhir.


Dasar hukum yang mengatur tentang kewajiban untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja adalah

a) Undang-Undang No.1 Tahun 1970

b) Undang-Undang No.13 Tahun 2013

c) Kepmennakertrans No. Kep.68/Men/IV/2004

d) Keputusan Dirjen PPK No. Kep.44/PPK/Vlll/ 2012


Berikut adalah Pemeriksaan kesehatan khusus, kecuali.....
a) Pemeriksaan kadar kimia dalam darah

b) Pemeriksaan audiometri dan spirometri

c) Pemeriksaan EKG

d) Pemeriksaan Papsmear
Fungsi utama Pelayanan Kesehatan Kerja yaitu:

a) penyelenggaraan pemeri ksaan kesehata n tenaga kerja (awal, berkala, khusus)


b) pemeriksaan, pengobatan , perawata n dan reha bilitasi tenaga kerja
c) ,sebagai sarana perli ndu ngan tenaga kerja melal ui program-progra m kesehatan kerja ya ng bersifat komprehensif
d) pusat informasi kesehatan bagi karyawan
Dari hasil epidemiologi menunjukan bahwa sebagian besar yang menggunakan narkoba pada umumnya berusia?

a) 20 tahun

b) <25>

c) >25 tahun

d) 29 tahun >30 tahun


Yang termasuk dalam upaya preventif kesehatan kerja yaitu :

a) Melaku kan penilaian terhadap faktor risiko kesehatan di tempat kerja

b) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (awal, berkala dan khusus)

c) Penerapan ergonomi kerja

d) a dan b benar
Peraturan Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja terdapat di?
a) Permenakertrans No. 03 Tahun 1982

b) Permeenaker No. 36 Tahun 2001

c) Permenaker No.Per. 02/Men/1980

d) Permenakertrans No. 25/Men/Xll/2008


Berdasarkan SE Menakertrans No. SE 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan ruang makan, perusahaan dengan pekerja 200 orang
supaya menyediakan...

a) Dapur

b) Katering

c) Kantin

d) Ruang makan
Unsur yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar,lebih kurang 60?rat badan manusia adalah
a) Karbohidrat

b) Vitamin

c) Air

d) Lemak
Pedoman diagnosis dan penilaian cacat telah diatur di dalam peraturan?
a) Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 53/DJPPKNlll/2009

b) UU No.13/2003

c) Permenakertrans No.25/Men/Xll/2008

d) Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980


Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan produktivitas Tenaga Kerja antara lain :
a) Beban Kerja

b) Lingku ngan Kerja

c) a dan b bena r

d) a dan b salah
Untuk menyelenggarakan makan tenaga kerja secara umum diperlukan persyaratan minimal yang meliputi hal dibawah ini, kecuali

a) Mempunyai dapur

b) Mempunyai dokter penyakit dalam

c) Mempunyai tenaga pelaksana

d) Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku


Jenis-jenis pemeriksaan yang harus dilakukan pada pemeriksaan kesahatan berkala antara lain,kecuali...
a) Pemeriksaan urien rutin

b) Pemeriksaan Fisik

c) Rontgen

d) Pemeriksaan gula dan kolesterol


Berikut adalah syarat personil Pelayanan Kesehatan Kerja di perusa haan, kecuali:

a) Dokter pemeri ksa harus memiliki sertifikat Hiperkes

b) Dokter penanggu ng jawab Pelayana n Kesehatan Kerja baik yang ada di perusahaan , mau pun di instansi ditunjuk oleh pim pinan
perusahaan/kepala unit atau intsansinya.

c) Dokter penanggu ng jawab Pelayana n Kesehatan Kerja baik yang ada di perusahaan , ma upu n di instansi dan wajib memiliki
lisensi/Su rat Keputusan Penunjuka n (SKP) sebagai Do

d) Dokter perusahaan ya ng menjala nkan pelayanan kesehatan kerja tidak harus memili ki Surat ljin Praktek apabila tidak mela ksa
nkan praktek kedokteran di perusahaa n
Konseling dan Testing HIV harus dilakukan secara?
a) Wajib

b) Paksaan

c) Sukarela

d) Salah semua
Pengusaha atau pengurus wajib melaksanakan manajemen alat pelindu ng diri di ternpat kerja yang meliputi :

a) identifikasi kebutuhan dan syarat APD dan pemiliha n APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan kebutuha n/k1

b) pelatiha n dan penggu naan, perawata n, dan penyi mpana n

c) penatalaksanaan pem bua ngan atau pemusnaha n

d) semua benar
surat Kerja untuk melakukan jenis pekerjaan administratif, umum dan fungsi manaterial harus memenuhi Kualitas dalam ruangan (KUDR)
sehat dan bersih, meliputi

a) suhu, kelembaban, kadar oksigen dan kadar kontaminan udara

b) suhu, pencahayaan, ergonomi, psikologi

c) kelembaban, kadar oksigen, biologi

d) kadar kontaminan udara,psikologi dan biologi


Tenaga kerja yang kompeten dan berwenang yang bekerja di ketinggian meli puti tingkata n sebagai beri kut:
a) Tenaga kerja bangunan tinggi tingkat 1 dan 2, serta tenaga kerja pada ketinggian
b) Tenaga kerja bangunan tinggi dan tenaga kerja pada ketinggian
c) Tenaga kerja bangunan tinggi tingkat 1 dan 2, serta tenaga kerja pada ketinggian tingkat 1, 2 dan 3
d) Teknisi bekerja pada ketinggia n tingkat 1 dan 2, serta teknisi akses tali tingkat 1, 2 dan 3
Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh ahli Muda K3 Lingkungan Kerja dituangkan ke dalam pemeriksaan dan
Pengujian Awal/Berkala/Khusus sesuai dengan :

a) Permenaker nomor 9 tahun 2016


b) Permenaker nomor 5 tahun 2018
c) , Permenaker nomor 13 tahun 2011
d) semua salah
Pengukuran dan Pengendalian Lingkungan Kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam
perusahaan atau dari luar perusahaan,hal ini di atur dalam :

a) Undang Undang No. 13 Tahun 2003

b) Permenakertrans No. 13 Tahun 2011

c) Permenaker No. 5 tahun 2018

d) Undang undang No.3 tahun1992


Berikut adalah upaya dalam ketata rumah tanggaan, KECUALI :

a) memisahkan alat, perkakas, dan baha n yang diperlu kan atau digunakan

b) menata alat, perkakas, dan bahan sesuai dengan posisi yang ditetapkan

c) meneta pkan dan melaksana kan prosedur kebersihan, penempatan dan penataan untuk alat, perka kas, dan baha n;

d) menyi mpan alat, perkakas, dan baha n sesuai dengan labelnya


Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa:

a) Kondisi tabu ng APAR nya saja.

b) Cara penem patan dan pera latannya.

c) Kond isi tabung APAR dan kualitas baha n pemadam nya.

d) Cara penggu naa n dengan bena r.


Pengamanan lnstalasi listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran seperti dibawah ini kecuali :

a) Pembumian instalasi listrik pada setiap panel listrik.

b) Pemasangan isolasi lantai kerja ditempat terda pat gas yang mudah terbakar clan memasa ng head detector.

c) Pemasangan pembatas arus pada setiap sirkit pem bebanan listri k.

d) Penentuan peralata n clan perlengka pan listrik sesuai klasifikasi ruanga n,


Job Safety Observation bertujuan untuk:

a) Menganalisis potensi bahaya proses pekerjaa n.

b) Menganalisis kinerja pela ksa naan K3.

c) Menganalisis penera pan SMK3.

d) Menganalisis potensi bahaya cara kerja ka ryawan.


Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini dapat berpedoman kepada:
a) Standar Nasional Indonesia.
b) Standar lnternasional.

c) Standar nasional negara lain yang ditentukan pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 listrik.

d) Semua jawaban benar.


Tingkat kehandalan instalasi listrik ditentukan oleh:
a) besarnya nilai tahanan isolasi.

b) perencanaan sesuai dengan PUil.

c) pemasangan sesuai gambar rencana.

d) Semua jawaban benar.


Adanya gas beracun akibat peristiwa kebakaran disebabkan oleh:

a) Adanya bahan beracun yang dikand ung bahan-bahan .

b) Adanya bahan beracu n ya ng berasal dari ba ha n-baha n maupu n dari bahan yang ikut terbaka r.

c) Adanya bahan beracun dari ba han yang ikut terba kar.


d) Semua jawaban salah.
Tabung apar dilakukan percobaan tekan secara berkala dalam jangka waktu:

a) Tidak lebih dari 5 tahun.


b) Lebih dari 5 tahu n.
c) Setiap setahun sekali.
d) Setiap enam bulan sekali.
Pemeriksaan dan pengujian K3 listrik di tempat kerja di lakukan oleh:
a) Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.
b) Ahli K3 bidang listrik pada perusahaan.
c) Ahli K3 bidang listrik pada PJK3.
d) Semua jawaban benar.
dokumen yang tertera diSafety Plan konstruksi, meliputi:

a) Kondisi proyek, Program K3 proyek.

b) Organisasi K3 proyek, Site Plan.

c) Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC.

d) A,B dan C benar.


Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016,tangki timbun harus memiliki tanggul atau tembok untuk menahan dan menampung isi cairan
dalam tangki timbun sebesar :

a) 80 persen dari jumlah isi tangki untuk pemasangan 1 tangki timbun


b) 60 persen dari jumlah isi tangki untuk pemasangan 1tangki timbun
c) 50 persen dari jumlah isi tangki untuk pemasangan 1tangki timbun
d) Jawaban a,b dan c benar
Suatu Ketel Uap dengan kapasitas uap 30 ton/jam memerlukan operator pesawat uap :

a) 1 (satu) orang Kelas I

b) Masing-masing 1 (satu) orang Kelas I dan Kelas II

c) 1 (satu) orang Kelas II

d) 1 (satu) orang Kelas I dan 2 (dua) orang Kelas II


Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dapat dibuat tanpa :

a) Mempunya i pesawat lift

b) Mem pu nyai gamba rrencana.

c) Mem pu nyai perhitu ngan kekuatan konstru ksi.

d) Mem pu nyai pengesahan gambar rencana.


Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berindah dilakukan setiap
a) Selambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahu n sekali.
b) Selambat-lambatnya setiap 2 (dua) tahu n sekali.

c) Selambat-lam batnya setiap 3 (tiga) tahun sekali.

d) Selambat-lambatnya setiap 4 (empat) tahu n sekali.


Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-U ndang 1930 adalah :

a) Pesawat yang menghasil kan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.


b) Pesawat ya ng menghasil kan ua p yang dipergunakan dilua r pesawatnya dan harus ada disetia pperusa haa n.
c) Pesawat ya ng menghasilka n ua p yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada cerobong asap.
d) Jawaban a, b dan c benar.
Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan menggunakan kompressor atau pornpa dengan tekanan kerja pengisian
paling banyak;

a) 1 kali tekana n kerja.

b) 1,3 kali tekana n kerja.

c) 1,5 kali tekana n kerja.

d) Jawa ba n a, b dan c benar.


Berdasarkan Peraturan Menaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun, pewarnaan bejana tekanan antara lain
sebagai berikut kecuali:

a) Kelompok gas mudah terbakar warna merah.

b) Kelompok gas beracun warna kuning.

c) Kelompok gas pengoksidasi warna biru muda.

d) Kelompok gas yang dapat menyebabkan tercekik warna abu-abu.


Peledakan ada ketel uap tidak diakibatkan karena :

a) Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman pada gelas duga.

b) Ketel uap tidak memiliki thermometer.

c) Tingkap pengaman tidak bekerja.

d) Tekanan yang berlebihan


Di bawah ini adalah kewenangan teknisi bejana tekanan dan tangki timbun sesuai dengan Permenaker Nomor 37 Tahun 2016 kecuali :

a) Mengoperasikan bejana tekanan dan tangki tim bu n

b) Pemasangan , perbaikan, atau perawatan bejana tekanan dan tangki tim bu n.

c) Pemeri ksaan, penyetelan , dan mengevaluasi keadaan beja na tekana n dan tangki timbun.

d) Pengangkutan bejana tekanan dan tangki timbun.


Tingkap pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi untuk :
a) Menahan tekanan.
b) Untuk mengatur tekanan.
c) Membuang tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih.
d) Membuang air berlebih.
Sesuai Permenaker No. 38 tahu n 2016, Unit Mesin Produksi dan Perkakas wajib dilakuk n pengujian ulang setelah pengujian pertama.
Pengujian tersebut selambat-lambatnya :

a) 1 (satu) tahun setelah pengujia n pertama.


b) 3 (tiga) tahu n setelah pengujia n pertama.
c) 5 (lima) tahu n setelah pengujian perta ma.
d) Jawaban a, b dan c benar.
Jenis-jenis Operator Pesawat Tenaga dan Produksi yang dimaksud pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 Tahun 2016, antara
lain:

a) Operator Penggerak Mula Jenis Motor Diesel.

b) Operator Loader.

c) Operator Pesawat Uap.

d) Operator Genset.
Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
a) Tenaga kerja dari ancama n bahaya yang mu ngkin terjadi
b) Pesawat tenaga dan prod uksi untuk mencegah kem ungkina n terjadi kecela kaa n
c) Pesawat tenaga dan produksi agar tida k cepat rusa k
d) jawa ba n a, b dan c benar
Pengawasan K3 Pesawat tenaga dan produksi dilakukan dengan tahapan :

a) Perencanaan, pembuatan

b) Pemeliha raa n
c) Pemakaian dan/atau perbai kan teknis

d) Jawa ba n a, b dan c bena r


Alat perlindungan adalah alat untuk melindungi :

a) Tenaga kerja dari ancaman ba haya yang mungkin terjadi

b) Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan

c) Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak


d) Jawaban a, b dan c benar
Operator Berkewajiban untuk :

a) melaku kan pengeceka n terhadap kondisi atau kemampuan kerja Mesin Produ ksi dan Perkakas, alat-alat penga man, dan alat-alat perlengka
pa n lainnya sebelum pengoperasia n

b) Melaku kan Pemeriksaan dan Pengujian Mesin Produ ksi dan Perkakas

c) pemasangan , pemeliha raan, perbaikan, dan/atau pemeri ksaa n peralata n/kom ponen Mesi n Prod uksi dan Perkakas

d) Jawa ban a, b dan c benar.


Sebelum dapat dioperasikan Pesawat Tenaga Produksi harus?
a) Sesuai dengan standar negara pem buat
b) Memiliki Manual Book
c) Memili ki Surat Keterangan Layak
d) Jawa ban a, b dan c salah
Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi berlaku selama :
a) 5 tahun dan dapat diperpanjang

b) 3 tahun dan dapat diperpanjang

c) 2 tahun dan dapat diperpanjang

d) 1 tahun dan dapat diperpanjang


Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali

a) Operator gondola
b) Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
c) Juru ikat (rigger)
d) Teknisi
Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas I sesuai denga n Permena ker No 8 Tahun 2020 :
a) Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton

b) Mengoperasikan overhead crane dengan beban anta ra 25 ton s/d 100 ton

c) Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton.

d) Jawaban a,b, dan c bena r.


Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :

a) Vibro Roller

b) Back Hoe Loader

c) Jawa ba n a dan b benar

d) tower Crane
Berikut ini adalah beberapa syarat pemasangan sebuah gondola, kecuali :

a) Tidak mempunyai rintangan-rintanga n pada tali baja pengga ntungnya.

b) Kemampuan daya ikat tuas penga man terjami n.

c) Wajib menggu na kan motor diesel sebagai penggera k.


d) Keduduka n tali baja pada alurnya
Sesuai Permenaker No. 8 Tahu n 2020 setiap pesawat dan angkut waji b dilakukan pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut
selambat-lambatnya:

a) 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.

b) 2 (dua) tahun setelah pengujia n pertama

c) 1 (satu) tahun setelah pengujian perta ma..


d) 3 (tiga) tahu n setelah pengujian pertama.
Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020,lisensi K3 operator pesawat angkat dan angkut berlaku untuk :
a) 2 tahun
b) 3 tahun
c) 4 tahun
d) 5 tahun
Ruang lingkup Permenaker No 8 Tahun 2020 meliputi:
a) Pesawat tenaga dan produksi.

b) Pera Iatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas landasa n dan diatas perm u kaan, alat angkutan jalan rel.

c) Pesawat lift.

d) Semua jawaba n benar


Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :

a) suatu pesawat atau alat ya ng digunakan u ntu k memindahkan muatan secara konti nu dengan mengguna kan bantua n pita.

b) suatu pesawat atau alat ya ng digunakan u ntu k memindahkan muatan secara konti nu dengan menggunakan ban berjalan.

c) suatu pesawat atau alat ya ng digunakan untuk memindahkan


d) muatan secara konti nu dengan menggunakan bantua n rantai berjalan.
e) suatu pesawat atau alat yang digunakan u ntu k memindahkan muatan secara konti nu dengan menggunakan bantua n
eskalator.
Berdasarkan UU No. 23 Ta hun 2014, Permena ker No. 8 Ta hu n 2020, dan Permenaker No. 33 Tahun 2016, setiap hasil per pengujian
pesawat angkat dan angkut wajib dituangkan ke dalam Surat Keter ngan Memenuhi Syarat K3 yang dikeluark

a) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusa n pengawasa n ketenaga kerjaa n di tingkat provi nsi.

b) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusa n ketenagakerjaan di tingkat ka bupaten/kota .

c) lnstansi Pemerintah yang membidangi urusan ketenagekerjaan di tingkat pusat.

d) Perusahaan jasa K3 bidang pemeri ksaan dan pengujian yang telah ditunju k oleh Menaker RI.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemasangan dan pemeliha raa n pada
pembangkitan, transmisi, distribusi dan pema n faatan l istrik, dapat d i la ku kan oleh :

A Ahli K3 U m u m pada perusahaan.

B Ahli K3 Bidang Li stri k pada perusahaan atau Ahl i K3 Bidang Listrik pada PJ K3.

c Teknisi K3 Listri k pada peru sahaan atau Tekni si K3 Listrik pada PJ K3.

D Sem ua jawaba n benar.


Ya ng bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menu ru t peratu ran peru nd ang-
undangan adalah :
A Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang
ditunjuk mengena i hasil pelaksa naan tu gasnya.

B Memi nta keterangan atau informasi mengenai pelaksa naa n syarat-syarat K3


di tempa t kerja.

c Membuat sura t tegu ran terhadap pelanggaran ketentuan peru nd ang-u nda
ngan K3 di tempat kerja.

D Memperbaiki sendiri segala kerusakaan alat yang ada di tem pat kerja.
Berikut ini bebera pa kewajiba n pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :

a) Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalu i pemeriksaa n
dan peng ujia n oleh pengawas ketenagakeaan spesialis pesawat angkat dan angkut /Ahl i
K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah d itu nju k oleh Menaker RI.

b) Menugaskan operator pesawat angkat dan angku t yang memiliki lisensi K3 yang d i
kel uarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pem bi naan dan pelatihan ya ng ditunjuk Kem
naker RI.

c) c a dan b benar.

d) D Memastikan pengangkatan yang d ilakukan menggunakan pesawat angkat dan


angkut tidak melewati/mel i n tasi langsung pada manusia.
Berdasarka n Permena ker No 8 Tahun 2020, operator peralata n angkat kelas 111 dapat
ditingkatkan menjadi operator peralatan angkat kelas I I , dan operator peralatan angkat
kelas I I dapat ditingkatka n menja di operator peralatan angkat kelas I dengan persya
ratan sebaga i berikut :

A berpengalama n sebagai operator sesuai dengan kelasnya sekurang-ku ra ngnya 2


(dua) ta hu n terus menerus.

B lulus uji operator peralatan angkat sesuai denga n kualifikasinya.

c Jawa ba n a dan b benar

D berpengalama n sebagai operator sesuai dengan kel asnya sekurang -kura ngnya 1
tahun dan lulus uji operator pera lata n angkat sesuai dengan kualifikasi nya.
Produksi dan Perkakas Kelas 1 berwenang mengoperasikan?

a) Mesin Perkakas Manual


b) Mesin Perkakas CNC
c) Mesin Perkakas dengan Motor Kurang dari 214,47 HP D
d) Mesin Perkakas dengan Motor lebih dari 214,47 HP

Sesuai dengan Permenaker No 8Ta hu n 2020, Lisensi dan buku kerja operator pesawat
angkat dan angku t dapa t dicabu t apabila yang bersa ngkuta n :

a) A m elakukan tugasnya tidak sesuai dengan jenis dan kual ifi kasi pesawat angkat
dan angkut.

b) B m elakukan kesalahan, atau kelalaian, atau kecerobohan sehingga menim bulkan


keadaan berbahaya atau kecelaka an ke1ja.

c) c tidak melaksanaka n kewaji ba n nya sebagaimana dima ksud dalam Pasal 34 sesuai
bidangnya.

d) D Jawaban a,b, dan c benar.


Da la m mengoperas ikan pesawat M esin Produksi dan Perkakas ha rus di laku kan oleh:

A Operator yang memili ki kemam pua n da n ketrampi la n

B J avva ban a, b dan d benar.

c Operator yang memili ki penga laman

D Operator yang memil i ki Lisensi K3 / SIO (Surat ljin Operasi)

Penerapan SM K3 di tem pat kerja bersifat :

A Wajib bagi tenaga kerja.

B Su ka rela bagi perusahaan yang berori enta si ekspor.

c Wajib bagi setiap perusahaan.

D Wajib bagi perusah aan besa r dan beresi ko ba haya tinggi.


Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan syarat syarat K3 Lingkungan Kerja dengan c.ara
melakukan ;
a) Pengendalian Faktor Fistka dan Faktor Kimia agar berada di bawah NAB dan pengendalian Faktor
Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor Psikologi Kerja agar memenuh i standar

b) Penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat Kea yang bersih dan sehat dan
penyediaan person il K3 yang memillki kompetensi dan kewenangan K3 di bidang Lingkungan
Kerja

c) Mewujudkan Lingkungan Keda yang aman, sehat, dan nyaman dalam rangka mencegah
kecelakaan kerja dan penyakit akibat keda

d) A dan B benar
Ba ha n kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarka n sifat kimia, fisika atau
toksi kologi berbahaya terhadap tenaga keda, instalasi dan lingku ngan, kecu al i :

A Cairan mudah larut.

B Bahan beracun, bahan reaktif.

c Bahan mudah meledak, bahan oksidator.

D Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar.


Penerapa n syarat-syarat kesel amatan dan kesehatan kerja di bidang ko nstruksi
bangunan pada U ndang-Undang No.1Tahun 1970 adalah:

A Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

B Mencegah dan mengu rangi bahaya peledaka n .

c Menga rnan ka n dan m emelihara segala je n is ba ng u nan.

D Mencegah terkena aliran listrik yang berba haya.

Bentuk pengendalia n baha n kimia berbahaya dala m Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor
:187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berba haya di Tempat Kerja adalah :

A Penyimpanan dan pena nganan yang baik

B Penyed iaan alat pel i ndung diri

C Pem buatan prosedur kerja

D Penyed iaa n LDKB dan Label


Bila dalam penilaian status laik kerja seorang pekerja denga n TB dikat.a ka n bahwa pekerja dapat
melakuka n tugas pekerjaan nya dan perlu di laku ka n penyesua ian di tem pat kerjanya, maka hasil
penilaian

A Laik kerja

B Laik kerja denga n ca tatan

c Tidak laik kerja dengan sementara

0 ndak taik kerja u ntuk pekerjaan tertentu


Ya ng termasu k dalam faktor bahaya fisika l ingku nga n kerja adalah :

A lklim Kerja, Kebisi ngan, Getaran, rad iasi gelombang mikro, Rad iasi U ltra
U ngu (Ultra Violet), rad iasi Medan Magnet Statis, tekanan udara dan Penca
hayaan

B lklim Ke a, Kebisi ngan, Getara n, rad iasi gelombang mikro, Rad iasi U ltra U ngu
(U ltra Violet), psikologi

c Biologi, Kebisingan, Getara n, radiasi gelombang mikro, Radiasi Ultra U ngu (U


ltra Violet), radiasi Medan Magnet Statis

D lklim Kerja, Kebisi ngan, Getaran, rad iasi gelom bang mikro, Ergonomi, radiasi
Medan Mag net Statis
Ya ng tida k termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang mem punyai
sifat antara la i n :

A M udah mencair.

B Oksidator, mud ah meledak, muda h m enyala atau terba ka r.

c Memanca rkan rad iasi.

D Ko rosif, i rita si karsinogenik.

Dokumen yang di periksa dalam pengawasan norma penyelenggaraan pelayanan


kesehatan keda adalah?

A Surat keterangan dari pimpinan perusahaan

B Dokumen nota kedasama (MOU) antara perusahaan d engan provider


pelayanan kesehatan kerja

c Lapo ran hasil produksi perussahaan

D Strulctur organisasi per usahaan


Pengertian Kesehatan Kerja menurut ILO/WHO Tahun 1995 adalah...

A Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi tingginya dari kesehatan


fisik, mental dan sosial dari pekelja pada semua pekerjaan

B Pencegahan gangguan kesehatan pada peke1ja yang disebabkan oleh


kondisi kerja mereka

c Penempatan dan pemeliharaan pekelja dalam suatu lingkungan kelja yang


sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya

D Benar semua
Pedoman diagnosis dan penilaian cacat telah diatur di dalam

peraturan? A Kepdirjen Binwasnake r No.

Kep.53/DJPPK/Vlll/2009

B UU No.13/2003

c Permenakertrans No.25/Men/Xll/2008

D Permenakertrans No.Per.02/Men/1980
Tindakan P3K dan Sosialisasi P3K pada pekea termasuk dalam upaya upaya yang
dilakukan ditempat ke a yang berhubungan dengan pengelolaan kesehatan kerja;

a) Upaya kuratif dan preventif


b) Upaya promotif dan preventlf
c) Upaya kuratif dan promotif
d) Upaya p1eventif dan ku1a1ir

Di tempat kerja, penerapan prinsip Universal Precautions menjadi st.andar baku untuk pencegahan
penularan H IV AIDS, berikut penerapannya kecuali :

A Cuci rangan sebelum dan sesudah setiap prosedur kegiatan di air mengalir dengan
memakai detergen atau sabu n atau alkohol 70%.

B Penggunaan berbagai pelindung seperti sarung tangan,jubah , masker, setiap kali


kontak langsung dengan darah atau berbagai cairan tubuh.

c Semua peralatan yang tercemar dilakukan sterilisasi dengan menggunakan disinfektan


yang tepat secara khusus.

D Kain-kain kotor dibuang ke tempat sampah atau dibakar


P2K3 yang dibentu k di suatu perusa ha an terdiri dari unsu r :

A Tri partite

B Biparti te

c Organisasi pekerja

D Pim pinan perusahaan


Sebaga i dasa r hu kum penunju ka n Ahli Keselamatan da n Kesehatan Kerja

adalah : A Perm enaker No. Per-04/Men/1987

8 Permenaker No. Per-02/Men/ 1988

c Permenaker No. Per-02/Men/1992

o Permenaker No. Per-01/Men/1988

Anda mungkin juga menyukai