Anda di halaman 1dari 93

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


EVALUASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CALON AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UMUM
II
PETUNJUK
Sebelum Saudara mengerjakan soal-soal, bacalah terlebih dahulu ketentuan-ketentuan
sebagaimana berikut :
1. Tuliskan nama, instansi Saudara, hari, tanggal dan tanda tangan Saudara pada lembar jawaban.
2. Pilih salah satu jawaban saja yang paling benar dari alternatife jawaban yang tersedia dengan memberi tanda X (silang)
pada lembar jawaban.
3. Jika pilihan jawaban pertama salah, coret dengan memberi 2 (dua) garis sejajar (X) di jawaban yang salah kemudian pilih
salah satu jawaban yang peling benar dari alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi tanda X (silang) pada lembar
jawaban (hanya 1 kali saja)
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan atau tanda waktu telah selesai.
5. Lembar soal/pertanyaan tidak boleh dicoret-coret.
6. Waktu : 90 menit
SELAMAT BEKERJA

II. A. PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN MEKANIK


1. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui:
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamannya.
b. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
c. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

2. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan dapat mengakibatkan :
a. Terjadinya kenaikan temperature air.
b. Terjadinya overheating dan peledakan
c. Terjadinya kenaikan tekanan kerja.
d. Jawaban a, b dan c benar.

3. Akte Izin Pemakaian Pesawat Uap diberikan kepada pemakai bilamana :


a. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan pengaman dan alat-alat pembakarannya memenuhi syarat.
b. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan otomatisnya memenuhi syarat.
c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan pengamannya memenuhi syarat.
d. Jawaban a, b dan c benar.

4. Menurut Undang-Undang dan Peraturan Uap 1930, apakah setiap pesawaat uap yang akan dioperasikan :
a. Perlu diberi izin pemakaian.
b. Tidak perlu diberi izin pemakaian
c. Ada yang tidak perlu diberi izin pemakaian.
d. Jawaban a, b dan c benar.

5. Peledakan pada ketel uap dapat terjadi karena :


a. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
b. Peledakan hanya dapat terjadi bila tingkap pengaman tidak bekerja.
c. Tidak memiliki thermometer.
d. Jawaban a dan c benar.

6. Untuk ketel uap tekanan rendah harus dilengkapi dengan :


a. 2 (dua) tingkap pengaman
b. 1 (satu) tingkap pengaman
c. 1 (satu) pipa pengaman
d. Jawaban b dan c benar

7. Akibat buruk dari suatu pengujian padat dengan air dingin yang dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku,
dipertanggung jawabkan kepada yang :
a. Pemohon pemadatan
b. Yang melakukan pemadatan
c. Yang mengawasi pemadatan
d. Jawaban a, b dan c benar.
1
8. Ketel uap dengan tekanan uap maksimal sebesar ½ kg/cm2 diberi perlengkapan :
a. Sekurang – kurangnya satu gelas pedoman air
b. Sekurang – kurangnya satu pompa air pengisi
c. Satu pipa pengaman terbuka
d. Jawaban a, b dan c benar.

9. Ketel uap yang mengalami temperature berlebihan (over heating) adalah disebabkan oleh :
a. Tingkap pengaman tidak bekerja.
b. Kapasitas pembakaran terlalu besar.
c. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
d. Jawaban a, b dan c benar.

10. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, baru dapat dibuat apabila :
a. Mempunyai gambar rencana.
b. Mempunyai pehitungan kekuatan konstruksi.
c. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana.
d. Jawaban a, b dan c benar.

11. Yang dimaksud dengan ketel uap adalah :


a. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada ruang bakar.
b. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada cerobong asap.
c. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

12. Pesawat uap dengan tekanan kerja 8 kg/cm2, uji padatnya :


a. 16 kg/cm2.
b. 12 kg/cm2.
c. 13 kg/cm2.
d. 10 kg/cm2.

13. Semua pesawat uap yang tidak memerlukan izin dalam pemakaiannya harus :
a. Terus menerus diawasi.
b. Tidak perlu diawasi
c. Diawasi seperlunya saja
d. Tergangung pada pemakai.

14. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap :
a. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali.
c. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali.

15. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan setiap :


a. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali.
c. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali.

16. Pada saat akan melakukan cleaning/pembersihan sedangkan ketel uap masih beroperasi :
a. Ketel uap dimatikan dan airnya dibuang sebagian.
b. Ketel uap dimatikan dan airnya langsung dibuang.
c. Ketel uap dimatikan dan airnya didinginkan, baru dibuang.
d. Ketel uap dimatikan, uapnya dibuang dan airnya langsung dibuang.

17. Pengujian pertama dari pesawat uap darat tetap adalah :


a. Sebelum pesawat uap itu ditembok.
b. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 1 tahun
c. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 2 tahun
d. Setelah pesawat itu diberi izin.

2
18. Apakah dibenarkan setiap orang / tenaga kerja melakukan pelayanan terhadap ketel uap :
a. Dibenarkan, karena setiap orang dapat melakukan bermacam-macam pekerjaan.
b. Tidak dibenarkan karena harus memiliki keahlian khusus.
c. Dibenarkan karena memenuhi perintah pimpinan perusahaan.
d. Dibenarkan asal sudah diberi petunjuk cara mengoperasikan.

19. Sesuai Permenaker No. Per. 01/Men/1982 setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan harus memiliki :
a. Surat tanda hasil pengujian
b. Sertifikat bahan yang diakui.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.

20. Tingkap pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi untuk :
a. Menahan tekanan
b. Untuk mengatur tekanan
c. Membuang tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih
d. Membuang air berlebih.

21. Pemeriksaan bahan pada pesawat uap dapat dilakukan apabila telah berumur :
a. 25 tahun
b. 30 tahun
c. 35 tahun
d. 40 tahun

22. Cara mengambil/memotong pelat badan pesawat uap yang akan diuji dengan cara :
a. Digergaji
b. Dipotong dengan alat potong las listrik
c. Dibor
d. Dipotong dengan brander las.

23. Diameter pemotongan pelat badan pesawat uap yang akan dipotong untuk PB adalah:
a. 3 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
d. 15 cm

24. Kapan suatu pesawat uap harus dilakukan pemeriksaan secara khusus (secara keseluruhan) :
a. Sesudah berumur 50 tahun
b. Sesudah terjadi kecelakaan
c. Sesudah dilakukan pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 3x
d. Setelah pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 5x

25. Berdasarkan PP No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja bidang Pertambangan, PP
ini tidak berlaku bagi pengaturan dan pengawasan :
a. Ketel uap berdasarkan Stoom Ordonantie 1930 (stbl 1930 No. 225)
b. Bejana tekan berdasarkan Permenaker No. Per.01/Men/1982.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

26. Ruang lingkup Permen No. 05/Men/1985 meliputi :


a. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan, alat angkutan jalan rel.
b. Pesawat tenaga dan produksi
c. Pesawat Lift
d. Jawaban a, b dan c benar.

27. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu psawat atau alat yang digunakan untuk :
a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu.
b. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal.
c. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal dalam jarak yang ditentukan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

3
28. Pembinaan K3 mekanik merupakan mitra efektif dalam rangka usaha mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
ditempat kerja. Hal tersebut merupakan :
a. Kewajiban pengusaha / pengurus.
b. Kewajiban tenaga kerja
c. Kewajiban Depnakertrans
d. Jawaban a, b dan c benar.

29. Pengawasn K3 bidang mekanik yang bersifat preventif meliputi :


a. Perencanaan dan pemakaian
b. Perencanaan, reparasi dan modifikasi
c. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemakaian dan perawatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

30. Dasar teknik K3 bidang mekanik pada prinsipnya ditujukan untuk pengamanan terhadap :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya/kecelakaan
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

31. Dalam mengoperasikan pesawat angkat dan angkut harus dilakukan oleh :
a. Operator yang memiliki kemampuan dan ketrampilan.
b. Operator yang memiliki pengalaman
c. Operator yang memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
d. Jawaban a, b dan c benar.

32. Berdasarkan peraturan perundangan K3 bidang Mekanik bahwa setiap pesawat harus memiliki pengesahan pemakaian
dengan maksud dan tujuan :
a. Efektif, efisien dan aman dalam pemakaian
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang umur pemakaian
d. Jawaban a, b danc benar.

33. Sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang harus
memiliki persyaratan teknis kepada :
a. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
b. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.
c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

34. Hal – hal yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan dari pemakaian pesawat angkat dan angkut adalah :
a. Putusnya kabel dan kait pengangkat.
b. Terganggunya barang yang diangkat maupun keseimbangan
c. Tidak adanya pengaman kait maupun rem tali tidak berfungsi.
d. Jawaban a, b dan c benar.
35. Sesuai Permenaker No. Per 05/Men/1985 setiap pesawat angkat dan angkut wajib dilakukan pengujian setelah
pengujian pertama : Pengujian tersebut selambatlambatnya:
a. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama
b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama
d. Jawaban a, b dan c benar.

36. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :


a. Truk, traktor, kereta gantung, truk Derek dan forklift.
b. Dongkrak, penumatik, gondola, keran tower dan tekel.
c. Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan
d. Jawaban a, b dan c benar.

37. Untuk menjamin pengoperasian peralatan mekanik dapat aman maka peralatan –peralatan tersebut harus :
a. Dioperasikan oleh operator yang memiliki sertifikat.
b. Diperiksa dan diuji sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

4
c. Peralatan mekanik harus baru
d. Jawaban a, b dan c benar.

38. Yg dimaksud dgn peralatan angkat sesuai dgn Permen No. 05/Men/1985 tentang pesawat angkat dan angkut, kecuali :
a. Elevator / lift.
b. Crane
c. Forklift
d. Hoist

39. Pengawasan K3 mekanik dilakukan mulai dari :


a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran
b. Pemakaian dan atau perbaikan tehnis
c. Pemeliharaan
d. Jawaban a, b dan c benar.

40. Operator pesawat tenaga dan produksi sesuai Permenaker No. 04/Men/1985 adalah :
a. Wajib memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
b. Tidak wajib memiliki SIO
c. Setiap tenaga kerja
d. Jawaban a, b dan c benar.

41. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator dapat :
a. Mewakilkan kepada orang lain
b. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting
c. Dilarang meninggalkan tempat kerja
d. Jawaban a, b dan c benar.

42. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai Permen No. 04/Men/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi adalah:
a. Turbin air
b. Motor listrik
c. Transformator
d. Jawaban a, b dan c benar.

43. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-lambatnya :


a. 2 tahun sekali
b. 3 tahun sekali
c. 5 tahun sekali
d. 10 tahun sekali

44. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi.
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan.
c. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
d. Jawaban a, b dan c benar.

45. Yang termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No.Per 01/Men/1982 adalah :
a. Botol – botol baja yang mempunyai volume air paling tinggi 60 liter.
b. Bejana transport yang mempunyai volume air lebih dari 60 liter.
c. Bejana penyimpan gas atau campuran dalam keadaan padat ditempa menjadi cair terlarut atau terbeku.
d. Jawaban a, b dan c benar.

46. Beberapa dasar hukum yang berkaitan dengan K3 Mekanik seperti tertera dibawah ini kecuali :
a. Permenaker No. 04/Men/1985
b. Permenaker No. 05/Men/1985
c. Permenaker No. 09/Men/2010
d. Permenaker No. 04/Men/1987

47. Tali baja yang dipergunakan untuk mengangkat harus :


a. Terbuat dari bahan baja yang kuat dan berkualitas tinggi.
b. Mempunyai faktor keamanan sekurang-kurangnya 3½ kali beban max serta tidak boleh ada sambungan.

5
c. Tidak ada simpul, belitan, kusut, berjumbai atau terkelupas.
d. Jawaban a, b dan c benar.

48. Berdasarkan Permenaker No. 05/Men/1985 setiap pesawat angkat dan angkut harus diuji terlebih dahulu antara lain
dengan pengujian beban lebih sebesar :
a. 105 % dari jumlah beban max
b. 110 % dari jumlah beban max
c. 120 % dari jumlah beban max
d. 125 % dari jumlah beban max

49. Berdasarkan Surat Edaran Menaker No.SE 06/Men/1990 tentang Pewarnaan Botol Baja / Tabung gas bertekanan antara
lain sebagai berikut :
a. Kelompok gas beracun warna kuning tua
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda
c. Kelompok gas campuran warna abu-abu
d. Jawaban c salah

50. Perlengkapan pengaman bejana tekan adalah; terkecuali :


a. Manometer
b. Thermometer
c. Safety valve
d. Pressure switch

II. B. KONSTRUKSI BANGUNAN, INSTALASI LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


1. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa :
a. Kondisi tabung APAR nya saja
b. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
c. Cara penempatan dan peralatannya
d. Cara penggunaan dengan benar.

2. Sistem penanggulangan aktif merupakan langkah penting dlm system penanggulangan kebakaran, jenisnya diantaranya
adalah :
a. Keadaan kualitas gedung dan perlengkapannya.
b. Instalasi penanggulangan kebakaran permanen maupun temporer
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.

3. Instalasi penangkal petir radio aktif saat ini tidak diizinkan dipasarng di Indonesia, sebab mengundang bahaya potensial
berupa :
a. Exposure radio aktif
b. Kurang efektif menyalurkan arus petir
c. Sulit cara pemasangan
d. Mengundang badai petir.

4. Penanggulangan K3 Kebakaran dan listrik dilaksanakan dengan pola peventif, apakah yang dimaksud dengan pola tsb :
a. Dimulai dari saat perencanaan.
b. Dilakukan perawatan rutin
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan
d. Dimulai saat pelaksanaan.

5. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran pasif antara lain :


a. Kualitas bahan bangunan
b. Alat Pemadam Api Ringan
c. Sarana Evakuasi
d. Hydran

6. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hydrant/springkler yaitu :


a. Pompa listrik, pompa disel, pompa air.
b. Pompa listrik, pompa disel, pompa jocky
c. Pompa utama, pompa jocky dan pompa cadangan

6
d. Jawban a, b dan c benar.

7. Untuk mendeteksi kebakaran pada ruangan yang cenderung memiliki suhu yang berubah-ubah sebaiknya dipasang
detector :
a. Detektor asap tipe ionisasi
b. Detector panas suhu tetap
c. Detector nyala api
d. Detector panas tipe kenaikan suhu.

8. Penggunaan media pemadam Halon Total Flooding System dibatasi penggunaannya di Indonesia disebabkan oleh :
a. Kualitas pemadam buruk
b. Merusak lingkungan (lapisan ozon)
c. Harga terlalu mahal
d. Jawaban a, b dan c benar.

9. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam rangka memadamkan kebakaran antara lain :
a. Mengetahui arah angin
b. Mengetahui jenis benda yang terbakar
c. Mengetahui kondisi bangunan
d. Jawaban a, b dan c benar.

10. Dlm system jaminan keamanan pd jalur tangga kebakaran dari pengaruh gas atau asap akibat kebakaran, diperlukan
pelengkapan :
a. Fan system penyedot udara
b. Fan system tekanan udara
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan c salah.

11. Tekanan minimum dan maximum pada titik hidran terjauh atau tertinggi dari pompa adalah :
a. Minimum 4kg/cm2 max 7 kg/cm2.
b. Minimum 5kg/cm2 max 8 kg/cm2.
c. Minimum 4,5kg/cm2 max 7 kg/cm2.
d. Jawaban a, b dan c benar.

12. Hydran dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas I, II dan III. Isi hydran box klas III adalah :
a. Nozle lengkap dengan selang hydran 1½ “ dan landing Valve 2½”
b. Nozle lengkap dengan selang 2½ “
c. Nozle lengkap dengan selang 1½ “
d. Gulungan selang ukuran 2½ “ dan landing Valve 2½”

13. Untuk mendeteksi kebakaran diruang genset sebaiknya dipasang detector kebakaran jenis :
a. Detektor asap
b. Detector panas temperature tetap
c. Detector nyala api
d. Detector panas type kenaikan suhu.

14. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurangkurangnya, :
a. 2 (dua) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 4 (empat) buah
d. 5 (lima) buah

15. Sudut perlindungan setiap penerima petir adalah :


a. 90 O
b. 110 O
c. 112 O
d. 120 O

16. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat terjadi yang disebut back draft. Back draft dapat terjadi apabila :
a. Kebakaran didalam ruangan tertutup dengan oxygen yang cukup dan terdapat bahan yang mudah meledak.

7
b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oxygen, bila ada kesempatan udara masuk akan terjadi ledakan.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

17. Produk dari kebakaran dapat berupa :


a. Termal
b. Non termal
c. CO2 dan CO
d. Jawaban a, b dan c benar.

18. Salah satu cara pengendalian energi diatur dalam peraturan perundangan dibawah ini :
a. Permenaker No. 04/Men/1981
b. Peraturan khusus EE
c. Permenaker No. 04/Men/1987
d. Permenaker No. 02/Men/1983.

19. Dibawah ini cara pemadam api yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran kecuali :
a. Starvation
b. Cooling
c. Conduction
d. Smothering

20. Salah satu system Pasif Fire Protection adalah Fire/smoke damper. Yang dimaksud dengan Fire/Smoke damper adalah :
a. Damper pada koridor
b. Damper pada ducting AC Sentral
c. Damper pada setiap bukaan
d. Jawaban a, b dan c benar.

21. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantarannya :


a. Beban lebih
b. Panas
c. Kebakaran
d. Peledakan

22. Alat yang digunakan untuk mengukur kehandalan elektroda pembumian instalasi penyalur petir adalah :
a. Mega ohm meter
b. Insulation tester
c. Earth Resistans tester
d. Sound level meter

23. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi isolasi sekurang-kurangnya sebesar.
a. 10 kilo – Ohm
b. 20 kilo – Ohm
c. 50 kilo – Ohm
d. 70 kilo – Ohm

24. Pemasangan instalasai listrik di Indonesia pada saat ini berpedoman kepada :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1977 (PUIL 1977)
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987)
c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
d. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2002 (PUIL 2002)

25. Apa kemungkinan bahaya yang dapat dialami seseorang terhadap instalasi listrik ? :
a. Bahaya sambaran petir karena sambaran tidak langsung
b. Bahaya sentuh langsung
c. Bahaya sentuh tidak langsung
d. Jawaban b dan c benar.

26. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ?


a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal umumnya bertegangan dan atau dialiri arus.

8
b. Sentuk pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan
kegagalan isolasi.
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi listrik
d. Semua jawaban a, b dan c benar.

27. SNI – 04 – 0225 – 2000 tentang PUIL 2000 diberlakukan melalui Kepmenaker dan Transmigrasi Nomor :
a. Kepmenaker No. Per.04/Men/1988.
b. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2000
c. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2001
d. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2002

28. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain dipersyaratkan :
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum
b. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 dibidang listrik yang disyahkan oleh Depnaker.
c. Tidak harus memiliki teknisi
d. Semua jawaban a, b dan c benar.

29. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
d. Jawaban a, b dan c benar.

30. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, salah satunya persyaratan untuk mencegah
terkena aliran listrik. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi kumpulan ketentuan yang disusun
secara :
a. Acak, smar dan praktis
b. Teratur, samar dan praktis
c. Teratur, jelas dan praktis
d. Jawaban a, b dan c tidak ada yang benar.

31. Instansi yang berwenang menurut PUIL 2000 adalah :


a. Lembaga yang membuat PUIL
b. Instansi yang memberlakukan PUIL
c. Badan Standarisasi Nasional Indonesia
d. Badan Pengusahaan Listrik

32. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan :


a. Permenaker No. Per. 02/Men/1989.
b. Permenaker No. Per. 04/Men/1987.
c. Permenaker No. Per. 04/Men/1985.
d. Permenaker No. Per. 01/Men/1979.

33. Penggunaan lift yang salah yaitu :


a. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang didalam sangkar lift.
b. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift.
c. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam sangkar lift.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku.

34. Surat izin operasi pemakaian lift berlaku selama :


a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali
d. Tidak ada yang benar.

35. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan :


a. Kemampuan perlindungan secara tehnis.
b. Ketahanan mekanis
c. Ketahanan terhadap korosi
d. Semua jawaban benar.

9
36. Instalasi proteksi petir internal diatur dalam peraturan :
a. SNI 04-0225-2000 (PUIL 2000)
b. Permenaker No.Per.02/Men/1989.
c. Kepmenaker No. Kep. 75/2002
d. Jawaban a, b dan c salah

37. Alat untuk mengukur tahanan isolasi kabel listrik adalah :


a. Multi tester
b. Ohm meter
c. Insulation Resistan Tester
d. Volt meter.

38. Besarnya nilai pembumian (grounding) adalah :


a. Max 0,5 Ohm
b. Max 5 Ohm
c. Max 50 Ohm
d. Jawaban a, b dan c salah.

39. Dasar hukum pengawasan K3 konstruksi bangunan antara lain :


a. UU No. 1 tahun 1970
b. Permenaker No. 1/Men/1980
c. SKB Menaker dan Menteri PU
No. Kep.174/Men/1986
No. 104/Kepts/1986
d. Jawaban a, b dan c benar.

40. Pengawasan K3 Konstruksi bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan yaitu :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan.
b. Penggalian, pembetonan.
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

41. Yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan gedung adalah :
a. Konsultan perencana
b. Pemberi tugas
c. Kontraktor
d. Supplier material

42. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan akan dimulai pengurus membentuk unit K3yang berfungsi untuk :
a. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.
b. Usaha – usaha pertolongan pertama pada kecelakaan.
c. Usaha-usaha penyelamatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

43. Pengawasan K3 sarana Bangunan meliputi :


a. Semua instalasi dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima
pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan /perawatan.
b. Semua peralatan dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan serah terima
pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan/perawatan.
c. Semua sarana pendukung mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan /
perawatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

44. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari :


a. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi.
b. Rancangan teknis pelaksanaan
c. Rancangan pasca konstruksi
d. Jawaban a, b dan c benar.

10
45. Salah satu bentuk pengawasan K3 konstruksi bangunan yaitu :
a. Akte Pengawasan Tempat Kerja kegiatan konstruksi bangunan
b. Wajib lapor perjaan/proyek konstruksi bangunan
c. Daftar periksa / Checklist K3 bangunan tinggi
d. Jawaban a, b dan c benar.

46. Langkah-langkah dalam melaksanakan tahapan kegiatan konstruksi bangunan yaitu :


a. Akte Pengawasan Tempat Kerja kegiatan konstruksi bangunan.
b. Standard Operation Procedue
c. Daftar periksa /Checklist K3 Bangunan tinggi
d. Wajib lapor pekerjaan / proyek konstruksi bangunan

47. Petugas teknis K3 yg mengkoordinir pelaksanaan K3 terhadap seluruh tahapan pekerjaan konstruksi bangunan dalah:
a. Construction Safety Engineer
b. Construction Safety Inspector
c. Construction Safety Officer
d. Jawaban a, b dan c benar.

48. Terdapat beberapa cara perpindahan panas pada kejadian kebakaran seperti dibawah ini kecuali :
a. Radiation
b. Reduction
c. Convection
d. Conduction

49. Pasif Fire protrection antara lain sebagaimana tertera dibawah ini, kecuali:
a. Kompartemen
b. Fire/smoke damper
c. Fire Extinguisher
d. Fire Reterdant

50. Setiap 5 (lima) tahun sekali tabung APAR harus diuji hydrostatic test dengan air
dingin. Pada tabung apar dengan tekanan kerja 12 kg/cm2 berapa besar tekanan uji
hydrostatic test yang harus dilakukan
a. 17 kg/cm2
b. 18 kg/cm2
c. 20 kg/cm2
d. 24 kg/cm2

11
I. MATERI UU NO.1 TAHUN 1970, DASAR-DASAR K3&KELEMBAGAAN ,SMK3 DAN AUDIT SMK3.
1. Ruang lingkup UU no 1 Tahun 1970 adalah :
- Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, didalam tanah, dipermukaan tanah, didalam air
maupun diudara, yang berada didalam Negara Republik Indonesia.
- Tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha, adanya tenaga kerja yang bekerja serta adanya
bahaya kerja ditempat tersebut.
2. Pengertian kecelakaan berdasarkan UU no 1 tahun 1970 adalah :
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang mengaqcaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda.
3. Yang dimaksud dengan tempat kerja adalah
Tiap ruangan tertutup atau terbuka,bergerak atau btetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya sebagaimana terinci
dalam pasal2 UU Keselamatan Kerja.
4. Siapa yang dilindungi oleh UU No.1 Th 1970:
1. Tenaga kerja yang melakukan aktivitas dan orang yang berada disekitar lokasi tempat kerja.
2. Aset perusahaan termasuk peralatan dlsbnya.
5. Pengertian pengurus perusahaan :
Orang yang mempunyai tugas memimpin langsung disuatu tempat kerja atau yang berdiri sendiri.
6. Mengapa kecelakaan kerja harus dilaporkan:
Karena diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970 dalam Bab Kecelakaan berdasarkan UU no 1 tahun 1970 dalam Bab
VII Pasal 11 ayat 1.
7. Kecelakaan kerja yg bagaimana yang harus dilaporkan berdasarkan UU No.1 Th 1970 yaitu :
- Kecelakaan yang terjadi saat aktivitas pekerjaan (kecelakaan kerja),
- Kebakaran/peledakan,
- Kejadian berbahaya lainnya.
8. Apa yang dimaksud dengan ahli K3 adalah
Personil yang berada diluar Depnaker yang berkeahlian tertentu atau khusus dibidang K3, yang ditunjuk oleh
Menaker untuk membantu mengawasi ditaatinya UU Keselamatan Kerja.
9. Apa saja kewenangan ahli K3 yaitu,
Tugas :Memberikan saran dan pertimbangan bidang keselamatan dan kesehatan kerjakepada
pengusaha/pengurus ditempat kerja baik diminta maupun tidak.
Fungsi:
o Menghimpun dan mengolah data K3,
o Membantu dan menunjukkan serta menjelaskan tentang
▪ Faktor bahaya,
▪ Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produksi,
▪ Alat Pelindung Diri,
▪ Cara dan sikap kerja yg benar dan aman.
o Membantu pengusaha atau pengurus hal
▪ Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja,
▪ Tindakan koreksi dan alternatif,
▪ Mengembangkan sistem pengendalian bahaya,
▪ Mengevaluasi penyebab kecelakaan dan PAK,
▪ Mengembangkan penyuluhan dan penelitian,
▪ Pemantauan gizi kerja dan makanan,
▪ Memeriksa kelengkapan peralatan K3,
▪ Pelayanan kesehatan tenaga kerja,
▪ Mengembangkan lap dan interpretasi hasil pemeriksaan,
▪ Menyelenggarakan adiministrasi K3.
o Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman kerja.

10. Apa saja kewenangan P2K3 ialah,


Tugas :Memberikan saran dan pertimbangan bidang keselamatan dan kesehatan kerjakepada
pengusaha/pengurus ditempat kerja baik diminta maupun tidak.

1
Fungsi:
o Menghimpun dan mengolah data K3,
o Membantu dan menunjukkan serta menjelaskan tentang
▪ Faktor bahaya,
▪ Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produksi,
▪ Alat Pelindung Diri,
▪ Cara dan sikap kerja yg benar dan aman.
o Membantu pengusaha atau pengurus hal
▪ Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja,
▪ Tindakan koreksi dan alternatif,
▪ Mengembangkan sistem pengendalian bahaya,
▪ Mengevaluasi penyebab kecelakaan dan PAK,
▪ Mengembangkan penyuluhan dan penelitian,
▪ Pemantauan gizi kerja dan makanan,
▪ Memeriksa kelengkapan peralatan K3,
▪ Pelayanan kesehatan tenaga kerja,
▪ Mengembangkan lap dan interpretasi hasil pemeriksaan,
▪ Menyelenggarakan adiministrasi K3.
o Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman kerja.
11. Apa dasar penunjukkan Ahli K3 adalah,
Pasal 2 Per.Menaker No.02/EN/1992 dan UU no 1 Thn 1970, serta memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3,
dan PER.Menaker 03/MEN/1978.
12. Apa saja kewajiban karyawan perusahaan adalah
Mentaati semua peraturan keselamatan kerja dan memakai alat pelindung diri yang diwajibkan saat bekerja.
13. Apa saja kewajiban pengurus perusahaan:
a) Menempatkan syarat2 K3 ditempat kerja(UU No. Th 1970 dan peraturan pelaksanaannya).
b) Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3,
c) Menyediakan APD secara Cuma-Cuma.
14. Apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan:
1. Manusia,
2. Peralatan,
3. Material/bahan baku,
4. Lingkungan kerja.
15. Bagaimana pencegahan kecelakaan:
1. Peraturan perundangan.
2. Standarisasi..
3. Inspeksi.
4. Riset, teknis mesin,psychologis,statistic kecelakaan..
5. Persuasi
6. Asuransi
7. Penerapan K3 ditempat kerja.
16. Apa maksud dan tujuan JSO:
Maksud :Job Safety Observation adalah pengamatan atas pelaksanaan keselamatan pekerjaan.
Tujuan :Meninjau kembali kesesuaiann antara prosedur dan pelaksanaannya.
17. Apa maksud dan tujuan JSA:
Maksud : Job Safety Analisis adalah menganalisa setiap langkah kerja. .
Tujuan : Mengidentifikasi resiko dari pekerjaan dan langkah-langkah penanggulangannya.
18. Pasal brp UU No.1 Tahun 1970 yang mengatur tentang pencegahan kecelakaan:
Bab III Pasal3 ayat 1.
19. Apa yang dimaksud dengan pasal 17 UU No 1 Th 1970:
Selama peraturan perundang-undangan until melaksanakan ketentuan dalam UU ini belum dikeluarkan, maka
peraturan didalam bidang keselamatan kerja yang ada pada waktu UU ini mulai berlaku tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan UU ini.
20. Bagaimana tata cara penunjukan perusahaan jasa inspeksi teknik:
o Calon PJK3 mengajukan permohonan (sesuai Permen 04/1995 pasal 8) kepada Menaker (cq Dirjen
Binwasker).
o Dengan melampirkan persyaratnya yang tertera dalam pasal 4 ayat 2, CV, pengalaman K3, keterangan
sehat,keterangan psykotes,keterangan kelakuan baik, pernyataan bekerja penuh, sertifikat diklat K3, salinan
ijazah/sttb dan pas photo.
o Kemudian dinilai oleh tim penilai(sesuai pasal 5,6).
o Setelah dinyatakan layak Menaker mengeluarkan SK Penunjukkan.
2
21. Apa tugas dan fungsi DK3N:
Tugas :Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta ataupun tidak kepada menteri mengenai masalah-
masalah dibidang keselamatan dan kesehatan kerja serta membantu pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja secara nasional.
Fungsi :Menghimpun dan mengelola segala data dan atau permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja
ditingkat nasional serta membantu menteri dalam membina DK3W, melaksanakan penelitian, pendidikan,
pelatihan, pengembangan, dan upaya memasyarakatkan dan membudayakan K3.
22. Berapa tahun sekali surat ijin oprasi seorang ahli K3 harus diperpanjang:
3 (tiga)tahun sekali.
23. Mengapa kecelakaan kerja bisa terjadi :
1. Lemahnya kontrol :
a. Program tidak sesuai,
b. Standard tidak sesuai,
c. Kepatuhan terhadap standard.
2. Penyebab dasar:
a. Faktor pribadi:
o Kemampuan fisik atau psykologi tidak layak.
o Kemampuan mental tidak layak.
o Stress phisik atau psykologi.
o Stress mental.
o Kurang pengetahuan.
o Kurang keahlian.
o Motivasi tidak layak.
b. Faktor kerja :
o Pengawasan/kepemimpinan.
o Engineering.
o Pengadaan (puchasing).
o Kurang peralatan.
o Maintenance.
o Standard kerja.
o Salah pakai/salah menggunakan.
3. Penyebab langsung:
a. Perbuatan tak aman;
o Operasi tanpa otorisasi.
o Gagal memperingatkan.
o Gagal mengamankan.
o Kecepatan tidak layak.
o Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
o Pakai alat rusak.
o Pakai APD tidak layak.
o Pemuatan tdk layak.
o Penempatan tidak layak.
o Mengangkat tidak layak.
o Posisi tidak aman.
o Service alat beroperasi.
o Bercanda, main-main.
o Mabok alkohol, obat.
o Gagal mengikuti prosedur.
b. Kondisi tidak aman:
o Pelindung/pembatas tidak layak.
o ADP kurang dan tidak layak.
o Peralatan rusak.
o Ruang kerja sempit/terbatas.
o Sistem peringatan kurang.
o Bahaya kebakaran.
o Kebersihan kerapihan kurang.
o Kebisingan.
o Terpapar radiasi.
o Temperatur extrim.
o Penerangan tidak layak.
o Lingkungan tidak aman.

3
24. Apa pengertian K3 berdasarkan a. Filosofi, b. Keilmuan :
Filosofi : Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan.
o Tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani.
o Hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
Keilmuan : Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya menimbulkan kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit dll.
25. Apa yang dimaksud dengan a). Hazard, b). Danger, c). Risk.
a) Hazard adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa
cedera,penyakit,kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
b) Danger adalah merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya.
c) Risk (resiko) adalah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu tertentu
atau siklus operasi tertentu.
26. Apa yang diatur oleh UU no. 1 Tahun 1970 :
Undang-undang pokok yang memuat aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja
dalam segala tempat kerja baik didarat , didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara yang berada
di wilayah kekuasaajn hukum Republik Indonesia.
27. Mengapa analisa kecelakaan kerja harus dilakukan :
Karena dengan analisa suatu masalah dapat dicarikan alternatif pemecahannya sehingga kecelakaan yang sama
tidak terulang kembali.
28. Apa yang menjadi dasar SMK3 :
Peraturan Menteri 05/MEN/1996.
29. Apa tujuan SMK3 ;
Menciptakan suatu sistem K3 ditempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen , tenaga kerja, dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang aman
dan efisien dan produktif.
30. Apa perbedaan Audit dan Inspeksi :
Audit adalah pemeriksaan secara manajemen dan sistematik dan independenuntuk menentukan suatu kegiatan
danhasil-hasiln sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan efektif dan cocok mencapai
kebijakan dan tujuan perusahaan.
Inspeksi adalah melihat/memeriksa konsistensi prosedur dan pelaksanaan berkaitan dengan kebijakan K3.
31. Kapan Audit SMK3 dilakukan,
Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1kali dalam 3tahun. Sedangkan untuk eksternal dilakukan 3 (tiga)
tahunsekali.
32. Apa maksud dan tujuan Audit.
Maksud audit ialah untuk memeriksa atau menguji kesesuaian system secara sistematis.
Tujuannya adalah menilai efektifitas penerapan system manajemen diperusahaan serta memberi masukan kepada
pihak manajemen dalam rangka pengembangan secara terus menerus.
33. Manfaat Audit bagi perusahaan.
a. Memberikan suatu evaluasi pelaksanaan K3.
b. Memberikan tata cara penyelenggaraan system pengawasan mandiri yang terus menerus terhadap
sumber bahaya dan K3.
c. Memberikan indicator kinerja K3.
d. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan secara efisien.
e. Memberikan daya saing yang positif terhadap perusahaan.
f. Menambah kemapuan dalam mempridiksi dan menganalisa potensi bahaya.
g. Menurunkan kerugian akibatkecelakaan dan penyakit.
h. Bagi perusahaan dapat meraih penghargaan.
34. Apa saja tahapan pelaksanan Audit.
a. Mengkaji informasi laporan hasil audit terdahulu, rencana tindakan yang dilaksanakan dan pengalaman
K3 serta pernyataan tujuan dan kebijakan.
b. Menyiapkan lembaran kerja (check list).
c. Memahami informasi2 (catatan,prosedur,inspeksi, dan wawancara).
d. Menyiapkan rekomendasi until didiskusikan.
e. Menyiapkan rekomendasi akhir.
f. Melaporkan hasil audit.
35. Apakah SMK3, wajib bagi semua perusahaan.
Tidak. Hanya perusahaan/tempat kerja yang memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih dan memiliki resiko tinggi
ditempat kerjanya maka perlu menerapkan SMK3.
36. Apa bentuk komitmen perusahaan terhadap K3.
a) Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.

4
b) Menyediakan anggaran tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang dapat diperlukan dibidang
K3.
c) Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab,wewenang dan kewajiban yang jelas dalam
penanganan K3.
d) Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
e) Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
37. Bagaimana membentuk Audit Internal?
a) Dilaksanakan oleh personil yang independenterdapat bagian yang diaudit.
b) Personel yang terlatih dan mempunyai pengalaman.
c) Berjumlah tidak melebihi7 orang dengan komposisi 1 orang mqanajemen, 2 orang anggota P2K3, 2 orang
ahli dalam bidang oprasi atau produksi dan 2 orang ahli K3 atau ahli yang lain yang ditunjuk.
38. Pasal berapa dalam UU No 1 Th 1970 yang mengatur tentang kecelakaan kerja?
Pasal 11 ayat 1.
39. Dimana diatur tentang kewajiban membentuk P2K3?
Pasal 10 UU No.1 Tahun 1970.
40. Kondisi tidak aman dan perbuatan tidak aman disebabkan oleh?
1. Kondisi tidak aman:
o Pelindung/pembatas tidak layak.
o ADP kurang dan tidak layak.
o Peralatan rusak.
o Ruang kerja sempit/terbatas.
o Sistem peringatan kurang.
o Bahaya kebakaran.
o Kebersihan kerapihan kurang.
o Kebisingan.
o Terpapar radiasi.
o Temperatur extrim.
o Penerangan tidak layak.
2. Perbuatan tak aman;
o Operasi tanpa otorisasi.
o Gagal memperingatkan.
o Gagal mengamankan.
o Kecepatan tidak layak.
o Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
o Pakai alat rusak.
o Pakai APD tidak layak.
o Pemuatan tdk layak.
o Penempatan tidak layak.
o Mengangkat tidak layak.
o Posisi tidak aman.
o Service alat beroperasi.
o Bercanda, main-main.
o Mabok alkohol, obat.
o Gagal mengikuti prosedur.
41. Apa batasan kecelakaan kerja menurut UU No 1 Tahun 1970/
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang sudah diatur yang dapat menimbulkan
korban baik manusia maupun harta benda.
42. Jelaskan Sifat SMK3?
Suatu pola preventif terhadap kecelakaan yang akan terjadi / pengendalian resiko.
43. Dari mana pengawasan K3 dimulai?
1. Identifikasi kondisi yang yang ada disbanding dengan ketentuan yang berlaku.
2. Identifikasi sumber-sumber bahaya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
3. Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan dan standard K3.
4. Membandingkan penerapanK3 dengan perusahaan dan sector lain yang lebih baik.
5. Meninjau sebab akibat kejadian yang membahayakan kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian
sebelumnya yang berkaitan dengan K3.
6. Menilai efisiensi dan efektifitas sumber daya yang disediakan.;
44. Pelaksanaan audit dilaksanakan oleh siapa?
Dilaksanakan olehtean audit K3 yang independent.
45. Bagaimana cara mengendalikan resiko? Dengan cara:
1. Eliminasi.

5
2. Substitusi.
3. Rekayasa engineering..
4. Pengendalian administrasi.
5. Alat Pelindung Diri/APD.
46. Dalam UU No 1 Th 1970 pasal berapa yang mengatur P2K3?
Pasal 10.
4. Apa saja kewajiban seorang ahli?
o Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai dengan bidang yang ditentukan
dalam keputusan penunjukannya.
o Memberikan laporan mengenai hasil pelaksanaan tugas tempat kerja.
o Merahasiakan segala kekurangan tentang rahasia perusahaan yang didapat, yang berhubungan dengan
jabatannya.
48. Berapa bulan sekali kegiatan P2K3 dialporkan?
3 (tiga) bulan sekali.
49. Apa yang mempengaruhi perbuatan yang berbahaya pada manusia?
o Kurangnya pengetahuan.
o Tidak adanya motivasi.
o Masalah fisik dan mental.
50. Apa dasar hukum SMK3?
o UUD 1945 pasal 27 ayat 2,
o Permen 05/’96.
o UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

II. MATERI: KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN


1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan berdasarkan Permen No.03/1982?
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik phisik maupun mental, terutama
dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan
kerja.
3. Meningkat kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
2. Apa yang dimaksud dengan Dokter Hyperkes?
Setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau bertanggung jawab atas hygiene
perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Permen mana yang mengatur tentang dokter perusahaan?
Permenaker No. Per.01/MEN/1976.
4. Permen mana yang mengatur btentang penyakit akibat kerja?
Permenaker No.Per.01/MEN/1981.
5. Mengapa penyakit akibat kerja harus dilaporkan?
Karena penyakit akibat kerja menurut PerMenaker No. Per.01/MEN/1981 merupakan suatu kecelakaan kerja.
6. Jelaskan tentang kelompok penyakit yang dapat timbul dalam hubungan kerja sesuai Kepres No.22/1993?
1. Penyakit paru-parudaqn saluran pernafasan(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras ,
debu panas.
2. Penyakit alergi,
3. Semua pekerjaan yang bertalian dengan kejadiqan pemaparan terhadap penyebab yang bersangkutan
(berilium,cadmium, phosphor,krom,mangan,arsen,air raksa,timbale, carbon dioxide,derivate halogen,
hydrocarbon,alifiatik atau aromatic,benzene,derivatre nitro dan amina,bitrogliserin, alcohol, dan gas
beracun).
4. Kelainan pendengarann karena kebisingan.
5. Kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi yang disebabkan oleh getaran
mekanik.
6. Penyakit karena tekanan darah lebih.
7. Penyakit korean radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion.
8. Penyakit kulit.
9. Kanker kulit.
10. Kanker paru-paru.
11. Penyakit infeksi.
12. Penyakit karena suhu tinggi atau rendah atau panasradiasi atau kelembaban udara tinggi.
13. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
7. Mengatur tentang apa saja UU No.3/1969 Ratifikasi ILO No. 120 tentang Hygiene dalam perniagaan dan
kantor?
6
o Pemeliharaan bangunan tempat kerja termasuk keberihannya.
o Ventilasi udara.
o Penerangan.
o Kenyamanan.
o Sarana kerja ergonomic.
o Fasilitas bagian terpelihara.
o Serta perlidungan bagi tenaga kerja terdapat hal-hal yang dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang
bersangkutan.
8. Apa tujuan dari UU Kesehatan No. 23/1992?
Program Kesehatan untuk menjamin jaminan sosial dihari tua tenaga kerja antara lain :
1. Untuk meningkatkan kesadarab keamanan hidup sehat.,
2. Bagi setiap orang dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
9. Apa tujuan Kepmen No.51/1999 tentang NAB faktor fisika ditempat kerja?
Menentukan Nilai Ambang Batas fisika ditempat kerja agar tidak menimbulkan penyakit akibat kerja.
10. Apa fungsi kotak P3K ditempat kerja?
Menyimpan peralatan/obat-obat untuk memudahkan pengobatan yang diperlukan oleh tenaga kerja.
11. Jelaskan persyaratan tentang APD?
- Disesuaikan dengan kebutuhan pekerja sesuai dengan tempat/sifat kerjanya,
- Standard material/bahan APD harus sesuai dengan UU No 1 Th 1970.
- Harus efektif melindungi tenaga kerja.
12. Jelaskan SE No. 16/B/1989 tentang Perusahaan Katering?
- Harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Depnaker,
- Kandepnaker melaksanakan pembinaan dan monitoring.
13. Bagaimana cara mendapatkan rekomendasi Penunjukan Perusahaan Katering?
Mengajukan ke Disnaker setempat untuk mendapatkan rekomendasi sebagai perusahaan jasa penyedia katering.
14. Apa yang dimaksud dengan Ergonomi?
Ilmu yang mempelajari tentang cara/sistem kerja manusia dalam bekerja (human performance at work).
15. Apa tujuan dari Ergonomi?
Tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-
optimalnya.
16. Apa yang dimaksud dengan B3 berdasarkan Kepmen No. 187/1999?
Bentuk kimia dlm bentuk tunggal atau campuran yg berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toxikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
17. Apa saja program pokok dar Hygenes Industry?
Identifikasi, survey/sampling, pengendalian, evaluasi.
18. Bagaimana cara-cara mengendalikan polusi?
1. Pemeriksaan Nilai Ambang Batasnya.
2. Ventilasi until sirkulasi udara yang memadai.
3. Penggunaan APD yang sesuai dengan jenis pollutannya.
19. Apa yg dimaksud dengan penyakit akibat kerja?
Setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
20. Apa yg dimaksud dengan beban kerja?
Suatu keadaan yg harus dihadapi oleh pekerja baik secara fisik maupun mental dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan ditempat kerja.
21. Jelaskan tentang pemeriksaan penyakit akibat kerja?
• Monitoring kesehatan tenaga kerja (pemeriksaan kesehatan awal,berkala,khusus)
o Riwayat penyakit
o Riwayat pekerjaan
o Pemeriksaaan klinik
o Pemeriksaan laboratorium
o Pemeriksaan khusus
o Hubungan penyakit dengan pekerjaan
• Monitoring lingkungan kerja
o Environmental monitoring
o Biological monitoring
22. Apa yg menjadi dasar hukum dari Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya?
KepMenaker RI No. Kep-187/MEN/1999.
23. Bagaimana ketentuan WC/Toilet until karyawan?
a. Kakus harus terbuat dari bahan yg kuat.
b. Kakus harus terpisah antara laki-laki dan perempuan.
c. Kakus tdk boleh berhubungan langsung dengan tempat kerja dan letaknya harus jelas.
7
d. Kakus harus selalu dibersihkan.
e. Kakus harus mendapat penerangan cukup dan pertukaran udara dengan baik.
f. Jumlah kakus.
g. 1:15 sampai 100 orang.
h. Selanjutnya untuk setiap 100 orang untuk 6 kakus.
i. Dinding kakus harus setinggi 1,5 meter dari lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
j. Lantai dan dinding kakus harus selalu terlihat bersih.
k. Kakus yang bersih sbb;
a. Tidak boleh berbau.
b. Tidak boleh ada kotoran yang terlihat.
c. Tidak boleh ada lalat, nyamuk atau serangga lain.
d. Tersedia air bersih yang cukup.
e. Harus mudah dibersihkan.
f. Paling sedikit 2-3 kali sehari.
l. Pintu kakus harus dapat ditutup dengan mudah.
24. Apa tujuan dari P3K?
Pertolongan pertama dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat kepada kortban sebelum pertolongan yang
lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lannya. P3K diberikan untuk menyelamatkan nyawa
korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cedera yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban,
dan mencarikan pertolongan lebih lanjut.
25. Bila terpapar kebisingan 85 dB berapa lama waktu yang diijinkan?
8 jam per hari atau 40 jam per minggu.
26. Apa yg dimaksud dengan penyesuaian sikap dengan peralatan?
Penyesuaian dimaksudkan agar sikap tubuh dlm bekerja sesuai dengan aturan kerja atau ketentuan-ketentuan alat
dan saran kerja yang sesuai dan serasi dengan karakteristik tenaga kerja yang akan menggunakannya.
27. Apa dasar hukum dari NAB?
KepMenaker RI Kep-187/MEN/1985.
28. Apa yang dimaksud dengan manfaat yang lebih dari pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja?
❖ Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama dalam
penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
❖ Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
❖ Meningkat kesehatan badan , kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
❖ Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita.
29. Apa saja sasaran Hygiene Perusahaan?
Pengendalian, Penilaian, dan Pengendalian Lingkungan.
30. Penerapan Ergonomie berkaitan dengan apa saja?
a) Antropometri.
b) Sikap tubuh dalam bekerja.
31. Bagaimana kriteria tinggi meja kerja?
Tinggi permukaan meja kerja dibuat setinggi siku dan disesuaikan sikap tubuh pada waktu bekerja.
Untuk sikap berdiri:
Untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi meja kerja adalah 10-20 cm lebih tinggi dari tinggi siku.
Pada pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan tangan tinggi meja kerja adalah 10-20 cm lebih rendah dari
tinggi siku.
Untuk sikap duduk ukuran yang diusulkan tinggi meja kerja adalah 68-78 cm yang diukur dari permukaan daun meja
sampai ke lantai.
32. Pencahayaan memiliki standard, bagaimana bila pencahayaan kurang?
Menyebabkan ;
o Kelelahan pada mata sehingga produktivitas kerja dapat menurun.
o Kelelahan terus menerus akan menurunkan kesehatan pada mata yang bisa yang menyebabkan
penyakit akibat kerja.
33. Apa yang diatur dalam Permen 03/MEN/1982?
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
34. Bagaimana cara menghindari keracunan pada polusi dalam udara?
1. Pemeriksaan Nilai Ambang Batas.
2. Ventilasi until sirkulasi udara yang memadai.
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
35. Pemeriksaan kesehatan berkala diatur dengan peraturan apa?
Permen No. 02/MEN/1980 pasal 1,b.
36. Berapa persen maximum beban kerja fisik?
30 persen.
8
37. Kepmen 51/99 yang mengatur NAB meliputi apa saja?
1. NAB iklim kerja.
2. NAB kebisingan.
3. NAB getaran alat kerja
4. NAB radiasi frekuensi radio dan gelombang radio.
5. NAB radiasi sinar ultra violet.
38. Apa sebagai alternatif terakhir pencegahan bahaya/kecelakaan?
APD (alat pelindung diri).
39. Dalam UU No.1 Tahun 1970 pasal berapa yang mengatur tentang kesehatan kerja?
Bab IV Pasal 10.
40. Terdapat 31 kelompok penyakit, dimana hal tersebut diatur?
Kepres No. 22 Tahun 1993.

III. MATERI: K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN MEKANIK


1. Apa yang dimaksud dengan Bejana Tekan?
Bejana selain pesawat uap didalamnya terdapat tekanan udara luar dan dipakai untuk menampung gas atau
campuran gas termasuk udara baik dikempa menjadi cair dalam keadaan larut atau beku.
2. Apa yang dimaksud dengan pesawat uap?
Suatu pesawat yang dibuat dan dipergunakan sebagai kelengkapan dari ketel uap dalam system penggunaan uap
yang dihasilkan oleh suatu ketel uap. (lihat UU uap pasal 1 ayat I
3. Apa yang dimaksud dengan ketel uap?
Suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air didalamnya menjadi uap dengan jalan pemanasan.(lihat UU uap
pasal 1 ayat 2.
4. Apa yang menyebabkan terjadinya peledakan pada Ketel Uap dan Bejana Tekan?
• Ketel Uap meledak karena kekurangan air dari batas yang sudah ditentukan.
• Bejana Tekan meledak karena tidak mampuan kemasan dalam menahan tekanan gas yang ada didalamnya
• Over pressure.
5. Apa saja perlengkapan Ketel Uap tekanan tinggi?
- Minimal dua gelas pedoman air.
- Minimal dua alat pengisi.
- Dua tingkap pengaman yang berukuran cukup yang dipasang pada kamar uap atau punuknya.
- Sekurang-kurangnya 1 pedoman tekanan.
- Keran pembuang.
- Keterangan memakai pendes berukuran 40mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya until dipasangkan pedoman
tekan coba.
- Plat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12J.
6. Apa saja perlengkapan Ketel Uap tekanan rendah?
o Minimal satu gelas pedoman air
o Minimal satu alat pengisi.
o Satu pipa pengaman terbuka yang ujungnya berada pada tinggi batas air terendah, mempunyai garis tengah
ukuran dalam sekurang-kurangnya 50 mm dan mempunyai jarak antara ujung ke ujung diukur secara tegak lurus
paling besar 5 m.
o Keran pembuang.
o Plat nama sesuai dengan yang ditetapkan dalam pasal 12J.
7. Apa penyebabnya terjadinya over heating?
Kekurangan air dibawah yang disyaratkan.
8. Berapa besar tekanan Hydrostatic pada ketel uap dengan tekanan :
4 Kg/Cm2 = 3 Kg/Cm2 (tekanan 5 s/d 5kg/cm2 diuji dgn tekanan hydrostatis 2x).
7 Kg/Cm2 = 12 Kg/Cm2 ( tekanan 5-10kg/Cm2 diuji dgn hydrostatic +5 kg/cm2).
12 Kg/Cm2 = 18 Kg/Cm2 (tekanan >10kg/cm2 diuji dgn hydrostatic 0,5x tenya).

9. Apa persyaratan Ketel Uap tanpa ijin?


a) Ketel uap yang mempunyai jumlah tidak melebihi 0,2 sebagai hasil kali dari jumlah luas pemanasannya dalam
M2 dengan jumlah tekanan sebenarnya yang tertinggi dalam Kg/Cm2 kecuali bila tekanan ini lebih besar dari
2 atmosfer.
b) Bagi pemanas air yang dibuat dari pipa-pipa yang mempunyai garis tengah ukuran dalam sebesar 50 mm
atau kurang.
c) Bagi pengering2 uap yang tidak langsung bersatu dengan ketel uapnya yang dibuat dari pipa2 yang
mempunyai garis tengah ukuran dalam sebesar 25 mm atau kurang.
10. Kapan dilakukan pemeriksaan berkala untuk:
- Bejana tekan 5 th 1x - Pengering uap 5 th 1x
9
- Ketel uap 2 th 1x - Pemanas air 5 th 1x
- Penguap 5 th 1x - Bejana uap 5 th 1x

11. Apa yang diatur dalam Permen No. 01/1982 tentang bejana tekan?
Dalam pembuatan bejana tekan harus memiliki pengesahan tertulis atau gambar rencana bejana tekanan yang akan
dibuatnya dari direktur atau pejabat yang ditunjuk.
Permohonan pengesahan gambar rencana bejana tekanan harus diajukan dengan melampirkan :
a. Gambar rencana lengkap dengan penjelasan ukuran, tebal dinding, garis tengah.
b. Bila ada sambungan dijelaskan ukuran dan tempat sambungan pelat dan bahan yang bersangkutan.
c. Disampaikan dalam rangkap empat dan gambar diatas kalkir.
12. Sebutkan jenis2 ketel uap yang anda ketahui?
- Pemanas air.
- Pengering uap.
13. Apa persyaratan untuk menjadi Operator Pesawat Uap?
Operator klas 1;
a. Sekurang-kurangnya SLTA jurusan mekanik,listrik atau IPA.
b. Pengalaman dibidang pelayanan pesawat uap minimal 2 tahun.
c. Berkelakuan baik dari kepolisian.
d. Berbadan sehat dari dokter.
e. Umur minimal 23 tahun.
f. Kursus operator paket A1 & A2.
g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Depnaker Cq Ditjen Binawas.
Operator klas 2;
a. Sekurang-kurangnya SLTP diutamakan teknik mekanik, listrik.
b. Pengalaman sebagai pembantu operator minimal 1 tahun.
c. Berkelakuan baik dari kepolisian.
d. Berbadan sehat dari dokter.
e. Umur minimal 20 tahun.
f. Kursus operator paket A1
g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Depnaker Cq Dijen Binawas.
14. Apa saja pengaman bejana tekan?
Pressure Gauge, Level Gauge, Termometer Gauge.
15. Bagaiman prosedur until mendapatkan ijin pemakaian:
Pesawat Uap/Ketel Uap.
Bejana Tekan.
Pemeriksaan pertama dan pengujian atau sesuatu pesawat uap yang dilakukan oleh pemerintah atau oleh Negara
pula mendapatkan akte baru, bilamana akte semulanya hilang adalah diwajibkan membayar jumlah biaya yang akan
ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
- Memohon ijin until menggunakan sesuatu pesawat uap harus menyediakan baik para pekerja maupun alat-
alat yang diperlukan untuk pemadatannya, kepada pegawai pemerintah atau ahli yang mengerjakan
pemadatan itu.
- Akibat buruk dari suatu pengujian ialah dibebankan atau dipertanggung jawabkan kepada yang meminta
pemadatan ini, kecuali bila pemadatan itu dilakukan tidak penuh kebijaksanaan sebagaimana mestinya.
- Dalam hal yang terakhir yakni bila pemadatan itu tidak dilakukan dengan sempurna dan karenanya pesawat
itu menjadi rusak, maka penggantian kerugian akan dibayar pemerintah.
16. Jelaskan tentang ruang lingkup Permen 05/1985?
Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran, pemakaian, perubahan, dan atau perbaikan teknis serta
pemeliharaan pesawat angkut dan angkat.
17. Apa saja yg dapat menimbulkan kecelakaan pada Pesawat Angkat dan Angkut?
- Peralatan yang tidak layak dioperasikan,
- Pengusaha, pengurus dan operator belum memahami ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja.
- Kurangnya sosialisasi peraturan dan perundang-undangan keselamatan kerja.
- Belum optimalnya pengawasan terhadap peralatan.
18. Apa yang dimaksud dengan Penggerak Mula?
Yaitu mesin kalor ialah mesin yang menggunakan energi termal until melakukan kerja mekanik.
19. Apa saja yang termasuk Penggerak Mula?
Mesin uap, turbin uap, mesin udara panas, turbin gas siklus tertutup, motor bensin, motor diesel, motor gas, turbin
gas, propulsi pancar gas.
20. Kapan waktu pengujian Penggerak Mula?
Dilakukan satu tahun sekali.
21. Bagaimana prosedur mendapatkan ijin pemakaian pesawat angkat/angkut?
10
a. Perusahaan membuat permohonan tertulis kepada Kadis stempat, dengan lampiran yang diperlukan.
b. Kadis setempat menyampaikan pemberitahuan dan lampirannya ke pegawai pengawqas spesialis mekanik.
c. Pegawai pengawas dari dinas melakukan verifikasi dan pemeriksaan serta pengujian.
d. Laporan pemeriksaan dan penujian disampaikan kepada kadis setempat dan pemerintah until dikeluarkan
ijinpemakaian.
22. Apa persyaratan operator angkat/angkut?
Telah mengikuti pembinaan dan pengujian dan mempunyai lisensi K3 operator pesawat angkat/angkut dan
dinyatakan lulus ujian dan mendapatkan sertifikat operator pesawat angkat/angkut.
23. Bagaiman prosedur pengujian pesawat/angkut?
1) Kadis setempat menerbitkan surat pemberitahuan rencana pemeriksaan kepada pemakai pesawat.
2) Pemakai pesawat mengusahakan agar pesawat dan perlengkapan siap periksa dan diuji.
3) Pegawai pengawas membuat dan menyerahkan laporan pemeriksaan dan pengujian peasawat kepada kadis
setempat.
4) Pegawai pengawas melakukan pencatatan pada lembar pengesahan pemakaian sesuai hasil pemeriksaan dan
pengujian.
24. Dari mana pengawasan K3 mekanik dimulai?
Perencanaan, Pembuatan, Pemasangan atau Perakitan, Penggunaan atau Pengoperasian&Pemeliharaan pesawat
tenaga dan produksi.
Perencanaan, Pembuatan, Pemasangan atau Perakitan, Penggunaan atau Pengoperasian dan pengujian pesawat
angkat dan angkut.
Operator yang mengoperasikan peralatan tersebut.
25. Bagaimana dengan waktu pengujian:
a. Pesawat angkat & angkut.
b. Pesawat tenaga & produksi
Angkat&angkut 2 tahun.
Tenaga produksi 5 tahun selanjutnya 1x per tahun.
26. Apa yang dimaksud dengan pesawat angkat diatas landasan dan diatas permukaan?
Pesawat atau alat yg digunakan untuk memindahkan muatan/orang dengan menggunakan kemudi baik didalam atau
diluar pesawat dan bergerak diatas suatu landasan maupun permukaan.
27. Apa yg dimaksud dengan pesawat angkat&angkut:
Pesawat atau alat yg digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan ,barang, orang secara vertikal
dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan.
28. Ditujukan untuk apa dasar teknik K3 Mekanik?
Pengendalian, pembinaan, dan pengawasan atas penggunaan/pengoperasian peralatan mekanik.
29. Apa yg dimaksud dengan peralatan angkat menurut Permen 05/85?
Alat yang dikonstruksi atau yang dibuat khusus untuk mengangkat naik dan menurunkan muatan.
30. Apa yg dimaksud dengan alat angkutan jalan rel menurut Permen 05/85?
Suatu alat angkutan yang bergerak diatas rel.
31. Apa saja bahaya dari pesawat angkat & angku:
Terguling, terjepit, peledakan/kebakaran, tertimpa/tertimbun, roboh.
32. Bagaimana dengan pengujian pertama pesawat uap?
1. verifiaksi dokumen teknik yng disyaratkan until pembuatan.
2. pemeriksaan bahan baku/material yg akan digunkan utk pembuatan.
3. pemeriksaan pd saat dan atau pada akhir pekerjaan pembuatan.
4. pengujian
5. pembelian data teknik pembuatan dan laporan pengawasan pembuatan unit/komponen.
33. Apa fungsi tingkap pengaman:
Sesuatu alat yg bekerja secara otomatis membuka dan menutup tingkap atau katupnya tergantung pada tekanan dan
bagian yg dihubungkan dg alat tersebut shg ruangan yg berhubungan dengan alat itu dijamin dari kenaikan tekanan
yang berlebihan.
34. Bagaimana kalau ketel kekurangan air?
Menimbulkan bengkak atau pecah bahkan meledak akibat tidak dapat menstranfer panas.
35. AKte ijinketel uap yg awalnya dikeluarkan oleh Direktorat PNKK Pusat sejak 1988 dikeluarkan oleh siapa:
Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi.
36. Apa saja perlengkapan ketel uap dengan tekanan ½ kg/cm2:
o Minimal satu gelas pedoman air.
o Minimal satu alat pengisi.
o Satu pipa pengaman ter buka yg ujungnya berada pada tinggi batas air terendah, mempunyai garis tengah
ukuran dalam sekurang-kurangnya 50 mm dan mempunyai jarak antara ujung ke ujung diukur secara tegak
lurus paling besar 5 m.
o Keran pembuang.
11
o Plat nama sesuai dengan yg ditetapkan dalam pasal 12J.
37. Kapan ijin ketel uap diberikan?
Diberikan apabila pemeriksa dan pengujian atas pesawat uap dan pemeriksaan alat2 perlengkapannya memberikan
hasil yang memenuhi syarat yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
38. Berdasarkan Permen No. 01/88 setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan harus memiliki apa saja?
Harus memiliki sertifikat atau hasil uji.
39. Untuk Ketel Uap dengan tekanan 2,5 kg/cm2 harus dilengkapi dengan apa?
➢ Minimal dua gelas pedoman air.
➢ Minimal dua alat pengisi.
➢ Dua tingkap pengaman yang berukuran cukup yang dipasang pada kamar uap atau punuknya.
➢ Sekurang-kurangnya 1 pedoman tekanan.
➢ Keran pembuang.
➢ Kerangan memakain pendes berukuran 40 mm garis tengahnya dan 8 mm tebalnya untuk dipasangkan
pedoman tekan coba.
➢ Plat nama sesuai dengan yg ditetapkan pada pasal 12J.
40. Untuk dpt membuat pesawat uap dan bejanan tekan persyaratan apa yg harus dipenuhi?
1. Bahan konstruksnya hrs kuat.
2. Kekuatan tarik 35 kg/mm dstnya,
3. Angka regeng dalam proses harus sesuai dengan angka yg ditetapkan.
41. Apa maksud dan tujuan permohonan pembuatan pesawat uap dan bejana tekan?
Untuk memenuhi syarat2 keselamatan&kesehatan kerja dan pengawas yg berwewenang untuk mengetahui gambar2
peasawat yang memungkinkan perlu perubahan-perubahan.
42. Apakah dibenarkan setiap teknisi pabrik melayani ketel uap?
Tidak diperkenankan setiap tehnisi mengoperasikan ketel uap karena yg berhak mengoperasikannya adalah mereka
yang telah memiliki surat ijin.
43. Apa yg harus dilakukan apabila ketel uap yg sedang beroperasi akan dibersihkan?
Lebih dulu dimatikan selanjutnya didinginkan diperiksa apakan udara didalamnya cukup aman kemudian dibersihkan.
44. Apa tujuan pemeriksaan visual ketel uap yang masih baru?
• Untuk mengetahui kebocoran dan kelayaan ketel uap tersebut.
• Apakah sesuai dengan gambar (ukuran).
• Melihat saat kerusakan atau cacat saat pengangkutan.
45. Apa persyatatan operator berdasarkan Permen 04/85?
Operator Pesawat Tenaga Produksi harus memenuhi syarat2 keselamatan dan Kesehatan Kerja. Operator dilarang
meninggalkan tempat kerjanya pada Pesawat Tenaga & produksi sedang operasi.
46. Bagaimana dengan akibat buruk dari suatu proses PEMADATAN?
Mengakibatkan kerusakan peralatan jikalau tidak melalui system prosedur yang telah dibuat. Jika akibat kesalahan
pengawas dibebankan Negara, jika ahlik3 dibebankan perusahaan. Kalau bukan pengawas dan k3 dibebankan
perusahaan.
47. Apa yg dimaksud alat pengaman pada pesawat tenaga dan produksi?
Suatu alat perlengkapan yg dipasang permanent pada pesawat tersebut guna menjamin pemakain pesawat tersebut
dpt beroperasi dengan aman.
48. Apa yg dimaksud alat pengaman K3 pada bidang/peralatan mekanik bersifat preventif?
Semua perlengkapan yang dipasang agar peralatan mekanik dapat beroperasi dengan aman until mencegah
terjadinya kecelakaan.
49. Apa saja persyaratan pesawat uap yg akan kita operasikan?
Telah dilakukan kegiatan pemeriksaan dan pengujian serta ijin pemakaian pesawat uap yang telah diterbitkan.
50. Apa yg harus dilakukan sebelum mengoperasikan pesawat angkat dan angkut?
Pesawat angkat & angkut harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.

IV. MATERI: K3 LISTRIK, KONSTRUKSI BANGUNAN DAN KEBAKARAN


01. Perlengkapan apa yg ada pada tangga kebakaran?
➢ Tangga dalam gedung
➢ Pintu tahan api
➢ Lampu emergency’
➢ Pressurize fan/blower secara otomatis
➢ Tanda exit..
02. Apa tahapan pengawasan kegiatan konstruksi?
➢ Kontrak kerjasama mencantumkan persyaratan K3.
➢ Peralatan berat yg akan dipakai harus memiliki izin dari Depnaker.
➢ Operator yg akan mengoperasikan alat pesawat angkat dan angkut harus memiliki SID dari Depnaker.
➢ Harus ada pembekalan K3 pada operator dan pekerja yang akan dipekerjakan.
12
➢ Pembangunan konstruksi harus dalam pengawasan Ahli K3 Umum.
03. Apa persyaratan perancah agar aman?
➢ Pondasi perancah harus kuat.
➢ Konstruksi perancah harus kuat.
➢ Bahan perancah harus sesuai standard.
➢ Dilengkapi pagar pengaman.
➢ Tersedia peralatan K3.
04. Berapa tahun sekali SIO teknisi lift harus diperpanjang?
5 (lima) tahun sekali.
05. Apa saja tahapan pelaksanaan konstruksi?
➢ Perencanaan,
➢ Pelaksanaan pembangunan konstruksi,
➢ Pengawasan pembangunan konstruksi,
➢ Wajib lapor ketenagakerjaan,
➢ Perlindungan JAMSOSTEK pada tenaga kerja,
➢ Commissioning.
06. Siapa instansi yang berwenang menurut PUIL 2000?
Depnakertrans Dep Pertambangan & Energi.
07. Bagaimana bentuk pengawasan K3 konstruksi pembangunan?
➢ Penerbitan Ijin Konstruksi.
➢ Penerbitan Akte Pengawan.
08. Apa bahaya penyalur petir radio aktif?
Mengandung bahaya radiasi.
09. Jenis detector apa yg sesuai until ruangan genset?
Heat Detektor type Ritofprize.
10. Apa persyaratan teknis instalasi penyalur petir?
1. Instalasi petir hrs kuat secara mekanik membentuk grounding maks 5 ohm.
2. Memiliki secara elektrik.
3. Memiliki sambungan ukur.
4. Memenuhi perhitungan2..
11. Bagaimana persyaratan memadamkan api?
Harus meminimalisir resiko sekecil-kecilnya dan kebakaran untuk gedung bertingkat harus dapat dipadamkan secara
mandiri agar api tidak menjalar kemana-mana.
12. Apa potensi bahaya listrik?
Bahaya sentuhan langsung dan sentuhan tidak langsung.
13. Apabila terjadi kecelakaan pada kegiatan kontruksi, siapa penanggung jawabnya?
Kepala proyek.
14. Apasaja fungsi SCAFOLDING?
Pelataran kerja/platform yang dibuat sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan dan
peralatan kerja.
15. Pengawasan K3 sarana bangunan dilaksanakan oleh siapa?
Ahli K3 Konstruksi Bangunan dan Pengawas dan Pengawas K3 Konstruksi Bangunan.
16. Apa tujuan membentuk Unit K3 pada pekerjaan konstruksi?
Sebagai forum komunikasi dibidang K3 pada pekerjaan konstruksi antara pihak kepala proyek, ahli K3, mandor,
tenaga kerja dll.
17. Apa dasar Hukum pengawasan K3 konstruksi?
➢ UUD 1945.
➢ UU No.01 Tahun1970 tentang Keselamatan Kerja.
➢ Permenaker No.01/MEN/1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan.
➢ Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. Kep.174/MEN/1986 dan
No.104/Kpts/1986.
18. Apa yg dimaksud dengan sentuh langsung?
Menyentuh pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan.
19. Apa yg dimaksud dengan setuh tidak langsung?
Menyentuh pd bagian konduktif yg secara normal tidak bertegangan menjadi bertegangan karena kebocoran isolator.
20. Berapa nilai ohm tahanan sebaran tanah?
Maksimum 5 (lima) ohm.
21. Apa alat untuk yg mengukur tahanan sebaran tanah?
Earth Tester..
22. Berapa nilai tahanan isolasi kabel (ohm) untuk ruang kering?
1000 omh/volt
13
23. Apa nama alat untuk mengukur tahanan isolasi?
Meger atau Mega Ohm Meter
24. Apa manfaat dari pembumian?
Untuk menyalurkan arus petir atau kebocoran arus listrik kebumi.
25. Berapa besar tahanan isolasin lantai kerja minimal (ohm)?
50 KOhm
26. Jelaskan tentang klasifikasi tegangan listrik?
➢ Tegangan Ekstra tinggi (TET)>500 KV
➢ Tegangan Tinggi (TT)>35KV.
➢ Tegangan Menengah (TM) >1000V- lebih/sama dengan 35 KVm .
➢ Tegangan Rendah (TER) <50V. <50 Volt AC Basah <120 V.
➢ Tegantgan Rendah 1000 v/av
27. Undang-undang yg mengatur tentang K3 Listrik?
UU No.1 Tahun1970 Pasal3 ayat 1 huruf q: mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
28. Kepmen yg memperlakukan PUIL 2000?
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP 75/MEN/2002.
29. Apakah SNI 04-0225-2000 termasuk wajib atau sukarela, mengapa berikan penjelasan?
Termasuk wajib karena peraturan kepnaker 75/2002 / memperlakukan PUIL.
30. Dimana ruang lingkup pengawasan K3 Listrik?
Didalam UU No.1 Tahun 1970 Bab II Pasal 2 ayat 2 huruf q.
31. Permenaker mana yg mengatur tentang instalasi penyalur petir?
Permenaker No. Per 02/MEN/1989.
32. Instalasi petir seperti apa yg diatur dalam permen tersebut?
Instalasi seperti penyalur petir konvensional franklin.
33. Terdiri dari apa saja sistem instalasi penyalur petir?
Instalasi penyalur petir adalah seluruh sarana saluran petir terdiri atas Penerima (air terminal/rod), Penghantar
penurunan (down conductor), Elektroda Bumi (earth electrode) termasuk seluruh perlengkapan lainnya yang
merupakan satu kesatuan berfungsi untuk menangkap muatan petir dan menyalurkannya ke bumi.
34. Apa fungsi dari Kotak Sambung?
Untuk mengukur tahanan sebaran tanah.
35. Berapa jumlah minimal Hantaran Penurunan dalam satu sistem penyalur petir?
Paling sedikit harus mempunyai 2 (dua) buah penghantar penurunan.
36. Berapa ukuran penghantar minimal dari penyalur petir?
Ukuran penampang sekurang-kurangnya 50 mm dan tebal serendah-rendahnya 2mm.
37. Berapa sudut perlindungan dari system Franklyn?
Suatu kerucut yg mempunyai sudut puncak 112 derajat.
38. Apa yg dimaksud sangkar Faraday?
Adalah system intalasi proteksi petir (dipergunakan di Belanda) dengan cara memanfaatkan kolom-kolom gedung
bertingkat tinggi until pembumian, menggunakan pancang pada kolom-kolom tersebut. Sambungan antar kolom besi
betonnya harus berhubungan secara elektrik.
39. Jelaskan tentang system proteksi petir eksternal dan internal?
Eksternal adalah sistemn proteksi terhadap sambaran langsung dengan cara memasang konduktor dibagian atas
obyek yang dilindungi dengan instalasi penyalur petir.
Internal adalah sistem proteksi terhadap sambaran petir secara tidak langsung, misalnya imbas melalui grounding
listrik, menyambar bagian listrik sehingga jaringan listrik bertegangan listrik.
40. Apa yg dimaksud dgn sambaran langsung dan tidak langsung?
o Langsung:langsung kpd objek,menggunakan penangkal petir eksternal.
o Tidak langsung .Tdk langsung pd objek melalui sesuatu penangkal petir internal proteksin,
41. Pembangian tentang kelas perlengkapan?
1. Perlengkapan kelas 0,
2. Perlengkapan kelas I,
3. Perlengkapan kelas II,
4. Perlengkapan kelas III.
42. Permenaker yang mengatur tentang LIFT?
➢ Permenaker No. 03/MEN/1999 Pasal 27.t.
43. Kapan Lift dilakukan pemeriksaan/pengujian?
Permen No.03/MEDN/1999 Bab IV Pasal 30 bahwa setiap Lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji terlebih
dahulu sesuai dengan standar uji yang telah ditentukan.
Pemeriksaan dan Pengujian sebagaimana dimaksud pada 1 dilakukan Pegawai Pengawas dan atau Ahli K3 dan
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
44. Apa yg dimaksud dengan Proteksi Kebakaran Aktif?
14
Sistem proteksi kebakaran yg menggunakan/membutuhkan energy.
45. Apa saja yg termasuk Proteksi Aktif?
1. Man Of Escape (jalan penyelamatan)
2. Fire retardant.
3. Smoke kontrol..
46. Apa yg dimaksud dengan Proteksi Kebakaran Pasif?
Sistem proteksi yang tidak menggunakan energy.
47. Apa saja yg termasuk dengan Proteksi Kebakaran Pasif?
1. Mean Of Escape (jalan penyelamatan).
2. Treatment/Clothy Fire Retardant.
3. Sarana Pengendalian Asap (SPA).
4. Sarana Evaluasi.
5. Sistem Pengendalian asap dan api/smoke control.
6. Evakuasi dan Rescue.
48. Permen yang mengatur tentang APAR?
Permen No.04/MEN/1980 Pasal3.
49. Apa maksud dan tujuan Pengujian Kualitas APAR?
a) Until mengetahui dan memastikan kualitas APAR sesuai dengan peruntukkannya.
b) Untuk mengetahui bahwa APAR dapat berfungsi dengan baik setiap bila terdapat keadaan darurat
(kebakaran).
50. Sistem pompa kebakaran untuk hydrant/sprinkle terdiri dari pompa apa saja?
a) Pompa Jockey.
b) Pompa Utama.
c) Pompa Cadangan.
51. Terdiri dari apa saja Sistem Deteksi Kebakaran?
a. Detektor untuk mendeteksi kebakaran secara otomatis.
b. Tombol Manual dioprasikan secara manual yang dilindungi dengan kaca, yg dapat diaktifkan secara manual
dengan memecahkan kaca terlebih dahulu, apabila ada yang melihat kebakaran tetapi detektor otomatik
belum bekerja.
c. Panel Kendali adalah pusat pengendali sistem deteksi dari alarm yang dapat mengidentifikasikan signal input
dari detektor mapupun tombol manual dan mengaktifkan alarm tanda kebakaran.
d. Signal Alarm sebagai indikasi adanya bahaya kebakaran dapat didengar berupa bell berdering, sirene atau
yang dapat dilihat berupa lampu.
e. Sistem instalasi alarm kebakaran ototomatik. Yang dapat diintegrasikan dengan peralatan yang ada di dalam
bangunan yang bersnagkutana.antara.lain lift , AC, Pressurezed fan, indikator aliran sistem sprinkler dll.
52. Untuk suhu yg berubah-ubah jenis detektor apa yang sesuai?
Detektor Panas ROR.
53. Apa yg dimaksud dengan Sistem pemadaman Total Flooding Sistem?
Pemadaman serentak otomatis menggunakan gas
54. Apa yg dimaksud dengan Preuraise Fan untuk tangga kebakaran?
Sampai menahan asap tidak masuk ke tangga kebakaran.
55. Apa tujuan dari Klas Api Kebakaran?
Untuk menentukan jenis media pemadam yang sesuai.
56. Apa maksud tulisan ABC pada tabung APAR?
Untuk pemadaman jenis A,B,C atau multi purpose.).
57. Kepmenaker No. No.186/1999 mengatur tentang apa?
Tentang unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja.
58. Apa yang dimaksud dengan evakuasi?
Usaha menyelamatkan diri sendiri dari tempat berbahaya menuju ketempat yang aman.
59. Bagaimana dengan pemadaman jenis Halon?
Yaitu media yang bekerja secara kimia memotong rantai reaksi pembakaran yaitu mengikat unsur2 carbon dan
hydrogen yang berdiri bebas dan sifat ikatannya sangat juat sehingga akan menghentiakn rantai reaksi pembakaran
secara kimia. Sifat lain yang memiliki adalah sifat radikal sehingga akan bereaksi secara berantai.
60. Apa saja prinsip pemadaman api kebakaran?
Menghilangkan salah satu atau beberapa unsur dalam proses nyala api yaitu
➢ Pendinginan (cooling) dengan menyemprotkan air.
➢ Menutup bahan yang terbakar.
➢ Mengurangi oksigen (dilution) misalnya menyemprotkan CO2.
➢ Memutus mata rantai reaksi api(mencekik) dengan media kimia.
61. Berapa tekanan pengujian hydrostatics Test until APAR dengan tekanan :
1. 10 kg/cm2.
15
2. 12 kg/cm2.
3. 15 kg/cm2.
Jawab:
1. 1,5 x 10 = 15.
2. 1,5 x 12 = 12.
3. 1,5 x 15 = 22,5
62. Berapa tahun sekali hydrostatic test dilakukan until APAR jenis CO2?
10(sepuluh) tahun setelah itu per 5 tahun.
63. Total Fooding System untuk pemadaman kebakaran apa saja?
Untuk pemadaman pada tempat kerja yg barang3nya sangat vital dan sulit penggantinya
Rinosuryandaru@yahoo.co.id

16
1. TugasKewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum (Permen 02 Tahun 1992)
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasannya:
PP RI No 50 Tahun 2012:
1. Penetapan kebijakan K3 (Pasal 7)
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian da pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang
lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahagiakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasik penilaian sebelumnya yang
membahayakan dengan keselamatan
b. Memperhatikan peningkatan kerja atau buruh maupun serikat pekerja
2. Perencanaan K3 (Pasal 9)
Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pegusaha dengan mengacu kepada
kebijakan K3 yang telah ditetapkan
3. Pelaksanaan Rencana K3 (Pasal 10)
Pengusaha dalam pelasanaan rencana K3 didukung oleh SDM di bidang K3,
sarana dan prasarana, anggaran yang memadai
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 (Pasal 14)
Pengusaha wajib meakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Hasil
pemantauab diaporkan kepada pengusaha. Hasil pemantauab dan evaluasi
kinerja K3 digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 (Pasal 15)
Untuk menjamin keseuaian dan efektivitas penerapan SMK3, pengusaha wajib
melakukan pengujian
3. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kewajiban Pengurus perusahaan untuk mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran di tempat kerja: (Kepmenaker 186 Tahun 1999:
a. PengendalRian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelanggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan
atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
5. Ruang lingkup Permenaker No. 5 /1985:
a. Peraturan ini berlaku untuk perncanaan pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian perubahan dan atau perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat
angkat angkut
b. Pesawat angkat angkut Ayat (1)
- Peralatan angkat
- Pita transport
- Pesawat angkutan di atas landasan dan dia atas permukaan
- Alat angkuta jalan rel

Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah
6. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan
Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja
Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):
Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri

9. Untuk Tabel; Pa ungkapanmu:


NO. Jenisa Bahan Jumlah NAK
1 Ammonia 60 Ton 100 Ton
2 Chlorine 10,1 Ton 10 Ton
3 Elpigi 5 Ton 50 Ton
4 Solar 500.000 Liter 200 Ton
Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk
perushaan potensi bahaya besar atau menengah, dan sebutkan kewajiban
perusahaan tersebut setelah disebutkan potensi bahaya.
10. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi bersarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!
11. Keselamatan Kerja
a. Secara etimologis adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
b. Secara fislosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera dan budaya dalam
upaya mencapai masyarakat adil makmur dan sejahtera
c. Secara keilmuan : Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
1. SEBUTKAN TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN AHI K3 UMUM!
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
c. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
d. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
d. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
e. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
f. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. Penyakit Akibat Kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau Lingkungan
Kerja (Permenaker No. 1/1981)
Kecelakan Kerja : suatu kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya
proses pekerjaan / Produksi yang direncanakan sebelumnnya
3. Sebutkan tugas dan Fungsi P2K3! Dan sebutkan Landasan Hukumnya!
Tugas : membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3
Tujuan: Supaya tidak ada saling lempar tanggung jawab
Dasar Hukumnya: KepmenNakertrans No. 155 Tahun 1984
4. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970
a. Kewajiban : Memntaati aturan perusahaan; Memberi Keterangan yang Benar;
Memakai APD
b. Hak:
1. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
2. Menyatakan keberatan bekerja bila syarat dan K3 dan APD tidak memenuhi
syarat-syarat
5. Tujuan penerapan SMK3 pada perusahaan:
Berdasarkan PP no.50 Tahun 2012 pasal 2:
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi
b. Menegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen dan syarikat pekerja
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas
6. Lima Prinsip Dasar SMK3 dan Dasar Hukum
Berdasrkan Permen No. 50 Tahun 2012;
1. Penetapan Kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan Perencanaan K3;
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3;
5. Peninjauan dan Peningkatan Kerja
7. Bagaimana cara mendeteksi PAK:
Berdasarkan Permen 01 Tahun 1981:
Untuk mendeteksi dan mendiagnosa PAK perlu dilakukan 2 hal:
1. Monitoring kesehatan tenaga kerja melallui pemeriksaan kesehatan dan
pemantauan
2. Monitoring pemantauan lingkungan kerja terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja
8. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku
9. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam
mengurangi kebakaran! Sesuai dengan Kepmen 186 Tahun 1999 Pasal 2
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm dan pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempunyai karyawan melebihi 50 orang tenaga kerja atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
10. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik! Berdasarkan Kepdirjen No. 48
Tahun 2015:
a. Gagal kerja jantung
b. Gangguan pernafasan
c. Kerusakan sel
d. Terbakar
11. Jelaskan Ruang Lingkup Pengawasan K3 di bidang Konstruksi bangunan dan
sebutkan Peraturan dan Perundangan Terkait!
Berdasarkan Permen No.1 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat (3)
Melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan, kebakaran, peledakan, PAK,
Pertolongan Pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyeamatan.
12. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja berdasarkan Permenakertrans No. 187 Tahun 1999:
a. Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
dengan sistem kerja Non Shift sekurang-kurangnya 2 orang apabila
diperkerjakan dengan system kerja shift seurang-kurangnya 5 orang
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 Orang
c. Membuat dokumen pengendalian dengan potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakuka pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali
SOAL UJIAN III

1. Uraikan Latar Belakang dikeluarkannya UU No 1 tahun 1970

2. Siapa yang melakukan pengawasan K3 berdasarkan UU No 1 tahun 1970 dan


sebutkan PERMENnya. Jelaskan mekanisme pengawasan terhadap ditaatinya
Undang-Undang No 1 tahun 1970 yang dilakukakan oleh AK3U.

3. Jelaskan bahaya faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan seseorang


dalam melakukan pekerjaan terutama yang ada di perusahaan saudara.

4. Sebutkan definisi dari :


a. Kecelakaan Kerja
b. Penyakit Akibat Kerja (PAK)

5. Jelaskan langkah-langkah saudara (AK3U) dalam melakukan Investigasi


Kecelakaan Kerja di Perusahaan suadara.

6. Sebutkan kewajiban pengurus yang diatur dalam UU No 1 Tahun 1970.

7. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970.

8. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum


pengawasan pesawat uap di Indonesia. Sebutkan nama-nama pesawat yang
tergolong pesawat uap menurut peraturan tersebut.

9. Mengapa seorang operator peralatan pesawat yang membahayakan, dalam


mengoperasikan harus mendapat lisensi dari Depnaker?

10. Jelaskan ruang lingkup Pengawasan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.

11. Sebutkan ruang lingkup K3 bidang Konstruksi Bangunan.

12. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Mekanik.

13. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Listrik dan Penanggulangan Kebakaran

14. Mengapa Tenaga Kerja yang diperkerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan
pemeriksaan awal dan berkala baik fisik maupun mental?

15. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara di bidang


mekanik, pesawat uap dan bejana tekan !

16. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara di lakukan reksa uji oleh pegawai
pengawas Spesialis K3 listrik ?

17. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik


secara teoritis maupun praktek di perusahaan saudara ?

18. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan


sebagai landasan hukum yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3.

19. Sebutkan Tugas Ahli K3 Umum !

20. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 dan sebutkan landasan hukum opembentukan
P2K3.

----ooo0ooo-----
PABRIK MANUFACTURE

Ada perusahaan bergerak di bidang manufacturing yang menggunakan bahan kimia


sebagai bahan baku, diantaranya sodium selenide dengan kuantitas 100 kg/hari dan
sodium picramate dengan kuantitas 100 ton/hari, mempunyai karyawan tetap 56 orang
dan karyawan tidak tetap 45 orang. Diperusahaan tersebut belum ada P2K3 dan ahli K3.
Menggunakan dua buah boiler yang terletak dalam satu ruangan, dengan kapasitas
masing-masing 15 ton /jam
Anda sebagai calon ahli K3, bagaimana upaya anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3
diperusahaan tersebut terkait :
1. Kelembagaan dan keahlian K3
2. Pengendalian Kimia berbahaya
3. Pengendalian penanggulangan kebakaran
4. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja
5. Pemakaian oesawat uap/boiler
6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3,
jelaskan.
Jawaban :
1. Kelembagaan / organisasi K3 :
Menurut undang-undang No. 01 Tahun 1970 (Pasal 10 ayat 1)
Permenaker No : PER-04/MEN/1987 :
Pasal 1
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib
membentuk P2K3
Pasal 2
Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah :
a. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau
lebih
b. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan kurang dari 100
orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai
resiko yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
penyinaran radio aktif.
Pasal 3
1. Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunanya
terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.
2. Sekretaris P2K3 ialah ahli K3 dari perusahaan yang bersangkutan.
3. P2K3 ditetapkan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk atau usul dari
pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.
Pasal 5 (ayat 1)
Pengusaha atau pengurus yang akan mengangkat ahli K3 harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada menteri.
Pasal 6
Permohonan disampaikan kepada menteri dengan tembusan :
a. Kantor departement Tenaga kerja setempat
b. Kantor wilayah departement tenaga kerja dimana perusahaan yang bersangkutan
melakukan kegiatan usahanya.
Pasal 12
Sekurang-kurangnya 3 bulan sekali pengurus wajib menyampaikan laporan tentang
kegiatan P2K3 kepada menteri melalui kantor departement tenaga kerja setempat.
Keahlian K3 :
1. Permenaker NO:PER-04/MEN/1987 (pasal 5 ayat 1) pengangkatan ahli K3
2. Permenaker NO: PER.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan
kewajiban dan wewenang ahli K3
3. Kepmenaker NO.KEP.187/MEN/1999 (pasal 16 & 17) tentang
memperkerjakan petugas K3 kimia dan ahli K3 kimia
4. Permenaker NO.PER.01/MEN/1988 tentang klasifikasi & syarat-syarat
operator pesawat uap.

2. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya


Sesuai Pasal 2 Kepmenaker no 187 tahun 1999, yaitu “pengusaha/pengurus yang
menggunakan, menyimpan, memakai, produksi dan mengangkut bahan kimia
berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja”.

3. Pengendalian penanggulangan kebakaran


Menurut permenakertrans no 04 tahun 1980, pasal 04 (ayat 1-6)
1. Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada
posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
2. Pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) harus sesuai dengan lampiran
I
3. Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125cm dari
dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan yang
bersangkutan
4. Pemasangan dan penepatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan
jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut dalam lampiran 2
5. Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu dengan
lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter,
kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli tenaga kerja
6. Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.

4. Penerapan kesehatan kerja dan tenaga kerja bagi tenaga kerja sesuai dengan
undang-undang no 01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pada pasal 8 ayat :
1. pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan sifat–sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan
dibenarkan oleh direktur.
3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan.

5. Pesawat uap harus mendapatkan ijin pemakaian berdasarkan UU no.1 tahun


1930 pasal 26 “pemakaian dari sesuatu uap dihukum kurungan atau denda
paling tinggi Rp 500,00”
a. Perusahaan membuat gambar rencana untuk kemudian disetujui oleh Kepala
jawatan Pengawasan Keselamatan Kerja sesuai dengan pasal 5 dalam
Peraturan Uap 1930.
b. Bila pesawat Uapnya dijalankan sebelum akte ijinnya yang diperlukan untuk
diberikan atau setelah akte ijinnya itu dicabut, ataupun pemakaian selanjutnya
dilarang menurut ayat (1) dari pasal 21 atau ayat (1) dan pasal 22
c. Harus mempunyai Sio operator pesawat Uap level 1 di karenakan masing-
masing pesawat uap kapasitas melebihi 10 ton/jam (15 ton/jam)

6. Audit Eksternal SMK3


Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3 sesuai
dengan undang-undang no 13 tahun 2003 junto Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pasal 87 ayat :
1. setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan.
2. Ketentuan mengenai penerapan system keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.
Bagan 1UAP
Soal Ujian AK3 Umum

1. Sebutkan tugas, kewajiban dan kewenangan Ahli K3 Umum beserta landasan


hukumnya.
2. Sebutkan dan jelaskan 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasan hukumnya.
3. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus perusahaan untuk mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja. Jelaskan disertai
landasan hukumnya.
4. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam undang-
undang No. 1 Tahun 1970.
5. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup Permenaker No. Per.05/MEN/1985.
6. Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan di tempat kerja? Sebutkan
peraturannya.
7. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus perusahaan dalam penerapan
program P3K ditempat kerja disertai landasan hukumnya.
8. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Konstruksi Bangunan dan sebutkan
peraturan perundangan K3 yang terkait..?
9. PT. Indonesia abadi menggunakan bahan kimia sebagai berikut :
No. Jenis bahan Jumlah NAK
1. Ammonia 60.000 kg 100 ton
2. Chlorine 10,1 ton 10 ton
3. Elpigi 5 ton 50 ton
4. Solar 500.000 liter 200 ton

Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk


perusahaan dengan potensi bahaya besar atau menengah, dan sebutkan
kewajiban perusahaan tersebut setelah ditetapkan potensi bahayanya.
10. Berapa kebutuhan ahli K3 Konstruksi berdasarkan jumlah pekerja dan lama
pekerjaan proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya.

______________Selamat Mengerjakan _________________________


Jawaban :
1. Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Ahli K3 Umum (Permenaker No. 02
Tahun 1992) :
a. Memasuki tempat kerja
b. Meminta keterangan kepada tenaga kerja mengenai K3
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan syarat-syarat pembinaan K3, antara lain :
 Keadaan dan fasilitas kerja
 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi, peralatan
 Penanganan bahan
 Proses produksi
 Sifat pekerjaan
 Lingkungan kerja

2. Prinsip dasar SMK3 :


a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
b. Strategi dan pendokumentasian
c. Peninjauan ulang desain dan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Landasan hukumnya : Pasal 87 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 Jo. PP No
50 Tahun 2012.

3. Tugas kewajiban pengurus/pengusaha :


a. Pengendalian setiap bentuk energy
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran ditempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja dan
atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
Landasan hukumnya : Kepmenaker No KEP 186/MEN/1999

4. Hak dan kewajiban tenaga kerja :


a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai Pengawas
atau ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat pelindung diri
c. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus perusahaan agar dilaksanakan semua syarat-
syarat K3 yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan kerja apabila syarat-syarat K3 dan APD tidak
memenuhi syarat

5. Ruang lingkup Permenaker No Per 05/MEN/1985 :


Adalah mulai dari perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, perubahan dan atau perbaikan tehnis serta pemeliharaan
pesawat angkat dan angkut yang meliputi peralatan angkat, pita transport,
pesawat angkutan diatas landasan dan di atas permukaan serta alat
angkutan jalan ril.

6. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja :


a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus perusahaan
b. Diselenggarakan oleh pengurus perusahaan dengan mengadakan ikatan
dengan dokter atau pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan kerja
Landasan hukumnya : Permenaker No 03 Tahun 1982

7. Pengusaha perusahaan wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K


ditempat kerja serta wajib melaksanakan P3K ditempat kerja dengan
ketentuan :
a. Mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih
b. Mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100 orang dengan potensi
bahaya tinggi
Landasan hukumnya : Permenaker No 15 Tahun 2008

8. Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan meliputi :


a. Pekerjaan konstruksi yang mencakup : pekerjaan struktur, sipil, mekanikal,
elektrikal dan tata lingkungan
b. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang meliputi : perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan
c. Masyarakat jasa konstruksi yaitu pengguna jasa, penyedia jasa dan
pekerja
Landasan hukumnya : Permenaker No 01 Tahun 1980

9. Perusahaan termasuk potensi bahaya besar. Kewajibannya : Kepmenaker


No KEP 187/MEN/1999 Pasal 16 ayat (1)

10. Kebutuhan ahli K3 Konstruksi :


a. Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan tenaga kerja
lebih dari 100 orang atau penyelenggaran proyek diatas 6 bulan harus
memiliki sekurang-kurangnya 1 ahli utama K3 konstruksi 1 orang ahli
madya konstruksi dan 2 orang ahli muda konstruksi.
b. Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan tenaga kerja
kurang dari 100 orang atau penyelenggaraan proyek dibawah 6 bulan
harus memiliki sekurang-kurnagnya 1 ahli madya K3 konstruksi dan 1
orang ahli muda konstruksi
c. Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan tenaga kerja
kurang dari 25 orang atauu penyelenggaraan proyek dibawah 3 bukan
harus memiliki sekurang-kurangnya 1 orang ahli muda konstruksi
Peraturan : KepDirjen No 20/DJPPK/VI/2004
SOAL ANALISA K3

Pada suatu lokasi industry konstruksi sedang dilakukan pekerjaan welding,


sandblasting dan steel erection, aktivitas tersebut dilaksanakan dalam waktu 200
hari dengan mempekerjakan 110 pekerja, dimana dalam pekerjaan tersebut
terdapat potensi bahaya menengah dengan tingkat resiko bahaya kebakaran
sedang II, sedang III dan berat.
Untuk memperlancar proses pekerjaan tersebut di atas, pihak perusahaan
menggunakan sarana perancah untuk membantu pada kondisi pekerjaan di
ketinggian, sarana peralatan angkat crane mobile 300 ton.
Jelaskan persyaratan yang harus dipenuhi bagi pihak pengurus perusahaan
dalam lingkup pengawasan norma K3 beserta masing-masing dasar hukumnya.?

______________Selamat Mengerjakan _________________________


SOAL KASUS AK3 UMUM

Ada perusahaan bergerak dibidang manufacturing, yang menggunakan bahan


kimia sebagai bahan baku, diantaranya sodium picramate dengan kuantitas 60
ton per hari, mempunyai karyawan tetap 56 orang dan karyawan tidak tetap 45
orang. Di perusahaan tersebut belum ada P2K3 dan Ahli K3. Menggunakan 2
buah boiler yang terletak dalam satu ruangan, dengan kapasitas masing-masing
15 ton/jam.
Anda sebagai calon ahli K3, bagaimana upaya anda dalam pemenuhan syarat-
syarat K3 di perusahaan tersebut terkait :
1. Kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3
2. Pengendalian bahan kimia berbahaya
3. Pengendalian penanggulangan kebakaran
4. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja
5. Pemakaian pesawat uap/boiler
6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3. Jelaskan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(sebutkan dan jelaskan juga peraturan perundangan yang terkait soal No. 1
s/d No. 6)

_______selamat mengerjakan ________________


Jawabannya :

1. Sesuai UU No 1 Tahun 1970 Pasal 10 ayat (1) Jo. Permenaker No 02 Tahun 1992
perusahaan harus membentuk P2K3, dimana sekretaris harus dijabat oleh ahli K3
umum diperusahaan tersebut
2. Sesuai Pasal 2 Kepmenaker No 187 Th 1999 untuk bahan kimia berbahaya wajib
disimpan ditempat yang khusus dan diberi label serta harus disediakan lembar data
keselamatan bahan (LDKB) guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan PAK
3. Sesuai Pasal 4 ayat (1) s/d(6) Permenaker No 04 Th 1980, perusahaan diwajibkan
memasang APAR dan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau
serta diberi tanda “APAR”
4. Sesuai Pasal 8 ayat (1) s/d (3) UU No 1 Th 1970 perusahaan wajib memeriksakan
kesehatan badan seluruh tenaga kerjanya secara berkala maupun khusus pada
dokter hyperkes
5. Sesuai UU uap 1930 Jo. PU 1930, pesawat uap harus mendapatkan ijin
pemakaian. Sedangkan operator yang mengoperasikan harus orang yang
berpengalaman dan mempunyai lisensi operator pesawat uap kelas 1 yang
diterbitkan oleh Kemenaker RI
6. Perusahaan wajib menerapkan SMK3 dan wajib audit eksternal SMK3,karena
perusahaan tersebut termasuk perusahaan yang mempunyai sumber bahaya yang
sangat tinggi, hali ini sesuai dengan Pasal 87 ayat (1) UU No 13
Soal Ujian

1. Sebutkan tugas, kewajiban dan kewenangan Ahli K3 Umum


a. Memasuki tempat kerja
b. Meminta keterangan kepada tenaga kerja mengenai K3
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisis, mengevaluasi dan
memberikan syarat-syarat pembinaan K3, antara lain :
 Keadaan dan fasilitas kerja
 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi, peralatan
 Penanganan bahan
 Proses prosuksi
 Sifat pekerjaan
 Lingkungan kerja

2. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam UU. 1
Tahun 1970
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai Pengawas
atau ahli keselamatan kerja
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus perusahaan agar dilaksanakan semua syarat-
syarat K3 yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan kerja apabila syarat-syarat K3 dan APD tidak
memenuhi syarat

3. Jelaskan bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai


permenaker No. 03 Tahun 1982
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus perusahaan
b. Diselenggarakan oleh pengurus perusahaan dengan mengadakan ikatan
dengan dokter atau pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan kerja

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. PAK : sutau penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan karena faktor
lingkungan kerja
b. Kecelakaan kerja : suatu kecelakaan yang terjadi dengan cara tidak diduga
sebelumnya dan tidak direncanakan yang mengakibatkan kerugian harta
benda maupun jiwa
5. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan
sebagai landasan hukum yang mewajibkan setiap perusahaan menerapkan
SMK3
a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
b. Strategi dan pendokumentasian
c. Peninjauan ulang desain dan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Landasan hukumnya : Pasal 87 ayat (1) UU No 13 Tahun 2003 Jo. PP No 50
Tahun 2012

6. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam


rangka mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran berdasarkan
Kepmenaker No. KEP.186/MEN/1999
a. Pengendalian setiap bentuk energy
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran ditempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja dan atau
tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

7. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 dibidang instalasi listrik dan


penanggulangan kebakaran dan sebutkan peraturan perundangan K3 yang
terkait.
a. Sesuai Kepmenaker No 72 tahun 2002 adalah setiap perusahaan yang
menggunakan instalasi listrik ditempat kerja wajib mendapatkan pengesahan
pemakaian dari Disnaker setempat mulai dari perencanaan, pemasangan,
pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik.
b. Sesuai UU No 1 Th 1970 Jo Kep 186 Th 1999 pengguna perusahaan
diwajibkan mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan
penanggulangan kebakaran ditempat kerja
8. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 dibidang konstruksi bangunan dan
sebutkan peraturan perundangan K3 yang terkait
a. Pekerjaan konstruksi yang mencakup : pekerjaan struktur, sipil, mekanikal,
elektrikal dan tata lingkungan
b. Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang meliputi : perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan
c. Masyarakat jasa konstruksi yaitu pengguna jasa, penyedia jasa dan pekerja

9. Apa kewajiban operator pesawat uap apabila ketel uap sedang dalam keadaan
beroperasi sesuai dengan Permenaker No. PER. 01/MEN/1988
a. Dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama peaswat uapnya di
operasikan
b. Melakukan pengecekan dan pengamatan kondisi/kemampuan kerja serta
merawat pesawat uap,alat-alat pengaman dan alat perlengkapan lainnya
yangterkait dengan bekerjanya pesawat uap yang dilayaninya
c. Operator harus mengisi buku laporan harian pengoperasian pesawat uap
yang bersangkutan selama melayani pesawat uap meliputi data tekanan
kerja, prosuksi uap, debit air pengisi ketek uap, pH air, julah bahan bakar dan
lain-lain serta tindakan operator yang dilakukan selama melayani pesawat
uap
d. Apabila pesawat uap dan atau alat-alat pengaman/perlengkapannya tidak
berfungsi dengan baik atau rusak, maka operator harus segera
menghentikan pesawatnya dan segera melaporkan pada atasannya
e. Untuk operator kelas 1 disamping kewajiban tersebut pada ayat 1, 2, 3 dan 4
juga wajib mengawasi kegiatan dan mengkoordinir operator kelas 2
f. Oeprator kelas 1 bertanggung jawab atas seluruh unit instalasi pesawat uap
g. Segera melaporkan kepada atasannya apabila terjasi kerusakan/peledakan
atau gangguan lain
h. Membuat laporan bulanan pemakaian pesawat uap kepada P2K3
diperusahaan yang bersangkutan

10. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya


ditempat kerja berdasarkan Kepmenakertrans No. Kep. 187/MEN/1999.
a. Mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan PAK
b. Penyediaan lembar data keselamatan bahan (LDKB) dan label
c. Penunjukan petugas K3 kimia dan ahli K3 kimia
PABRIK MANUFACTURE

Ada perusahaan bergerak di bidang manufacturing yang menggunakan bahan kimia


sebagai bahan baku, diantaranya sodium selenide dengan kuantitas 100 kg/hari dan
sodium picramate dengan kuantitas 100 ton/hari, mempunyai karyawan tetap 56 orang
dan karyawan tidak tetap 45 orang. Diperusahaan tersebut belum ada P2K3 dan ahli K3.
Menggunakan dua buah boiler yang terletak dalam satu ruangan, dengan kapasitas
masing-masing 15 ton /jam
Anda sebagai calon ahli K3, bagaimana upaya anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3
diperusahaan tersebut terkait :
1. Kelembagaan dan keahlian K3
2. Pengendalian Kimia berbahaya
3. Pengendalian penanggulangan kebakaran
4. Penerapan kesehatan kerja bagi tenaga kerja
5. Pemakaian oesawat uap/boiler
6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3,
jelaskan.
Jawaban :
1. Kelembagaan / organisasi K3 :
Menurut undang-undang No. 01 Tahun 1970 (Pasal 10 ayat 1)
Permenaker No : PER-04/MEN/1987 :
Pasal 1
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib
membentuk P2K3
Pasal 2
Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah :
a. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau
lebih
b. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan kurang dari 100
orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai
resiko yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
penyinaran radio aktif.
Pasal 3
1. Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunanya
terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.
2. Sekretaris P2K3 ialah ahli K3 dari perusahaan yang bersangkutan.
3. P2K3 ditetapkan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk atau usul dari
pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.
Pasal 5 (ayat 1)
Pengusaha atau pengurus yang akan mengangkat ahli K3 harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada menteri.
Pasal 6
Permohonan disampaikan kepada menteri dengan tembusan :
a. Kantor departement Tenaga kerja setempat
b. Kantor wilayah departement tenaga kerja dimana perusahaan yang bersangkutan
melakukan kegiatan usahanya.
Pasal 12
Sekurang-kurangnya 3 bulan sekali pengurus wajib menyampaikan laporan tentang
kegiatan P2K3 kepada menteri melalui kantor departement tenaga kerja setempat.
Keahlian K3 :
1. Permenaker NO:PER-04/MEN/1987 (pasal 5 ayat 1) pengangkatan ahli K3
2. Permenaker NO: PER.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan
kewajiban dan wewenang ahli K3
3. Kepmenaker NO.KEP.187/MEN/1999 (pasal 16 & 17) tentang
memperkerjakan petugas K3 kimia dan ahli K3 kimia
4. Permenaker NO.PER.01/MEN/1988 tentang klasifikasi & syarat-syarat
operator pesawat uap.

2. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya


Sesuai Pasal 2 Kepmenaker no 187 tahun 1999, yaitu “pengusaha/pengurus yang
menggunakan, menyimpan, memakai, produksi dan mengangkut bahan kimia
berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja”.

3. Pengendalian penanggulangan kebakaran


Menurut permenakertrans no 04 tahun 1980, pasal 04 (ayat 1-6)
1. Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada
posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
2. Pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) harus sesuai dengan lampiran
I
3. Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125cm dari
dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan yang
bersangkutan
4. Pemasangan dan penepatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan
jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut dalam lampiran 2
5. Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu dengan
lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter,
kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli tenaga kerja
6. Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.

4. Penerapan kesehatan kerja dan tenaga kerja bagi tenaga kerja sesuai dengan
undang-undang no 01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pada pasal 8 ayat :
1. pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan sifat–sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan
dibenarkan oleh direktur.
3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan.

5. Pesawat uap harus mendapatkan ijin pemakaian berdasarkan UU no.1 tahun


1930 pasal 26 “pemakaian dari sesuatu uap dihukum kurungan atau denda
paling tinggi Rp 500,00”
a. Perusahaan membuat gambar rencana untuk kemudian disetujui oleh Kepala
jawatan Pengawasan Keselamatan Kerja sesuai dengan pasal 5 dalam
Peraturan Uap 1930.
b. Bila pesawat Uapnya dijalankan sebelum akte ijinnya yang diperlukan untuk
diberikan atau setelah akte ijinnya itu dicabut, ataupun pemakaian selanjutnya
dilarang menurut ayat (1) dari pasal 21 atau ayat (1) dan pasal 22
c. Harus mempunyai Sio operator pesawat Uap level 1 di karenakan masing-
masing pesawat uap kapasitas melebihi 10 ton/jam (15 ton/jam)

6. Audit Eksternal SMK3


Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan dan wajib audit eksternal SMK3 sesuai
dengan undang-undang no 13 tahun 2003 junto Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pasal 87 ayat :
1. setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan.
2. Ketentuan mengenai penerapan system keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai