Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dita Rahmawati

Nim : E13.2021.00177
A. Tugas Awal
1. Berikan penjelasan mekanisme sistem pola pernafasan naik – turun oleh dada dan perut
bagian atas ?

Saluran Pernapasan Atas :


- Rongga Hidung
- Faring
- Laring
Pernapasan Dada
Mekanisme ini disebut pernapasan dada karena terjadi kontraksi pada otot-otot antar
tulang rusuk yang menyebabkan dada bergerak naik.

Inspirasi pada pernapasan dada :


- Otot antar tulang rusuk berkontraksi (menegang)
- Tulang rusuk terangkat naik
- Volume rongga dada membesar
- Tekanan udara di rongga dada mengecil
- Udara dari luar masuk ke paru-paru

Ekspirasi pada pernapasan dada :


- Otot antar tulang rusuk berelaksasi (mengendur)
- Tulang rusuk turun
- Volume rongga dada mengecil
- Tekanan udara di rongga dada membesar
- Udara di paru-paru keluar tubuh
Pernapasan Perut

Mekanisme ini disebut pernapasan perut karena dalam proses inspirasi dan ekspirasi
terjadi gerakan membesar dan mengecilnya perut akibat dari aktivitas diafragma (otot
yang membatasi rongga dada dan rongga perut).

Inspirasi pada pernapasan perut :


- Otot diafragma berkontraksi
- Diafragme mendatar
- Volume rongga dada membesar
- Tekanan di rongga dada mengecil
- Udara dari luar masuk ke paru-paru

Ekspirasi pada pernapasan perut :


- Otot diafragma berelaksasi
- Diafragme kembali ke bentuk semula
- Volume rongga dada mengecil
- Tekanan di rongga dada membesar
- Udara di paru-paru ke luar tubuh

2. Sebutkan dan jelaskan dampak ketidaknormalan pernafasan pada tubuh manusia ?

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
ketidaknormalan akibat terkena gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau
penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkannya proses
pernapasan.
Contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia :
1. Emfisema, penyakit pada paru-paru yang mengalami pembengkakan karena
pembuluh darahnya kemasukan udara
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan salran pernapasan yang disebabkan
oleh energi, seperti debu, bulu ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan dan
juga kambuh jika suhu lingkungan tidak bersih.
3. Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru yang disebabka oleh Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin lua, dapat menyebabkan sel
paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut
menyebabkan para penderita TBC napasny sering terengah-engah
4. Influenza (Flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus infuenza.
Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
5. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Sel-
sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-
kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-
paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-
paru dan kerusakan paru-paru.
3. Berikan pemahaman anda terhadap fisiologi organ pada sistem transportasi pernafasan
manusia ?

Fisiologi organ pada sistem transportasi pernafasan manusia dikenal dengan sistem
respirasi dimulai dari :

1. Zona Konduksi

 Zona konduksi berperan sebagai saluran tempat lewatnya udara pernapasan, serta
membersihkan, melembabkan dan menyamakan suhu udara pernapasan dengan suhu
tubuh
 Proses pembentukan suara.
 Zona konduksi terdiri dari hidung, faring, trakea,
 bronkus, serta bronkioli terminalis.
2. Zona Respiratorik

 Terdiri dari bronkiolus respiratorius dan alveoli.


 Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi dalam alveoli. Sistem pernafasan memiliki
sistem pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat
merusak

4. Berikan penjelasan cara pemeriksaan pernafasan : Inspeksi, Auskultasi & Perkusi ?


1. Inspeksi (pengamatan)
Pada tahapan ini, pemeriksaan bisa dilakukan dengan melihat bentuk dan ukuran
dada, warna kulit di area dada, serta cara bernapas dan penggunaan otot-otot
dada. Pada pemeriksaan ini, dapat dinilai adanya kelainan tulang dada, baik
cekung maupun menonjol, serta kelainan tulang belakang. Dapat dinilai juga
posisi dan penggunaan otot bantu pernapasan yang khas pada pasien asma dan
pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis.
2. Auskultasi
Auskultasi adalah metode pemeriksaan untuk mendengarkan bunyi dari dalam
tubuh dengan menempelkan stetoskop di area tertentu. Pemeriksaan bunyi
jantung dilakukan pada dada sebelah kiri, sedangkan pemeriksaan bunyi paru-
paru dilakukan pada seluruh bagian dada. Bunyi jantung sehat memiliki irama
yang teratur, dan tidak ada bunyi tambahan. Sementara pada paru-paru yang
sehat, akan terdengar suara napas yang normal, tanpa ada mengi, stridor, atau
suara napas abnormal lainnya.
3. Perkusi (ketukan)
Perkusi dada dapat dilakukan oleh dokter dengan mengetuk jari pada sejumlah
area di permukaan dada maupun punggung atas. Bunyi dari ketukan ini bisa
menandakan kondisi organ di bawahnya. Bunyi ketukan akan lebih kencang dan
bergaung pada bagian tubuh yang berisi udara, dan akan lebih lemah dan redup
pada bagian tubuh yang padat atau berisi air. Dengan pemeriksaan ini, dapat
terdeteksi gangguan paru-paru, seperti efusi pleura dan pneumothoraks, serta
kelainan jantung, seperti kardiomegali.

Anda mungkin juga menyukai