PERNAFASAN
Dewi Sartika MS
PENGKAJIAN
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. Inspeksi
a) Barrel Chest
Timbul akibat terjadinya overinflation paru, sering
terjadi pada klien emfisema.
b) Funnel Chest (Pectus Excavatum)
Timbul jika terjadi depresi dari bagian bawah dari
sternum. Hal ini akan menekan jantung dan
pembuluh darah besar, yang mengakibatkan
murmur. Kondisi ini dapat timbul pada ricketsia,
marfan’s syndrome atau akibat kecelakaan kerja.
c) Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
Timbul sebagai akibat dari ketidaktepatan sternum,
Timbul pada klien dengan kyphoscoliosis berat.
d) Kyphoscoliosis
Terlihat dengan adanya elevasi scapula. Deformitas ini
akan mengganggu pergerakan paru-paru, dapat timbul
pada klien dengan osteoporosis dan kelainan
muskuloskeletal lain yang mempengaruhi thorax.
Kiposis :
meningkatnya kelengkungan normal kolumna
vertebrae torakalis menyebabkan klien tampak
bongkok.
Skoliosis :
melengkungnya vertebrae torakalis ke lateral,
disertai rotasi vertebral
9) Observasi kesimetrisan pergerakan dada.
Gangguan pergerakan atau tidak adekuatnya
ekspansi dada mengindikasikan penyakit pada
paru atau pleura.
Hiperresonan
Flatness : bergaung lebih rendah dibandingkan
dengan resonan dan timbul pada bagian paru yang
abnormal berisi udara.
sangat dullness dan oleh karena itu nadanya lebih
tinggi. Dapat didengar pada perkusi daerah paha,
dimana areanya seluruhnya berisi jaringan.
d. Auskultasi
a) Bronchial :
sering juga disebut dengan “Tubular sound” karena
suara ini dihasilkan oleh udara yang melalui suatu
tube (pipa), suaranya terdengar keras, nyaring,
dengan hembusan yang lembut. Fase ekspirasinya
lebih panjang daripada inspirasi, dan tidak ada
henti diantara kedua fase tersebut.
Normal terdengar di atas trachea atau daerah
suprasternal notch.
b) Bronchovesikular :
merupakan gabungan dari suara nafas bronchial dan
vesikular. Suaranya terdengar nyaring dan dengan
intensitas yang sedang. Inspirasi sama panjang dengan
ekspirasi.
Suara ini terdengar di daerah thoraks dimana bronchi
tertutup oleh dinding dada.
c) Vesikular :
terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi.
Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi
terdengar seperti tiupan.
Suara nafas tambahan :
Pengkajian
Data Obyektif : Pasien nampak kesulitan
bernafas,menggunakan bantuan otot-otot
pernafasan,retraksi dada,pernafasan cuping
hidung,penumpukan sekret pd saluran
nafas,pasien tampak pucat dan lemah, kurus,
lab(AGD) diluar batas normal,sianosis,dispnea.
Data Subyektif : Pasien mengeluh sesak, lelah, anorexia,
nyeri dada, cemas, tidak tahu ttg penyakitnya.
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tak efektif
2. Pola nafas tak efektif
3. Resiko thd perubahan fungsi pernafasan
4. Disfungsi respon penyapihan ventilator
5. Intoleransi aktifitas
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
7. Resiko tinggi terhadap infeksi
8. Perubahan rasa nyaman (nyeri)
9. Cemas
10.Kurang pengetahuan
11. Perub perfusi jar perifer
12. Kerusakan pertukaran gas
Rencana Keperawatan
1. Jaga kepatenan jalan nafas pasien
2. Lakukan klaping dan firasi bila keadaan
memungkinkan
3. Ajarkan batuk efektif dan tekhnik distraksi
relaksasi
4. Beri posisi semifowler
4. Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit pasien
5. Jaga kebersihan pasien dan lingkungan
6. Anjurkan pasien banyak minum terutama air hangat
utk mengencerkan dahak dan makan makanan yg
bergizi dlm porsi kecil, tapi sering dan hangat
7. Beri penjelasan pada pasien aktifitas yang boleh dan
tidak boleh dilakukan
8. Cegah terjadinya penularan infeksi
9. Kolaborasi dan pantau hasil pemeriksaan lab
( AGD )
Evaluasi