Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

TAHAPAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH TRI


TRI ARMANIA

NIM. H0A120026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMERINTAHAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan 1

BAB II. PEMBAHASAN 2


2.1. Pengertian, tujuan dan fungsi 2
2.2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 3
2.3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 4
2.4. Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 4

BAB. III PENUTUP 12


3.1. Kesimpulan 12
3.2. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya
membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa memberikan
nilai tambah. Nilai tambah di sini maksudnya mengolah kembali atau
mengubah bentuk sifat barang, sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.
Sederhananya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang
kemudian menjualnya kembali tanpa mengubah produknya.
Dalam menjalankan sebuah bisnis maupun perusahaan, pemilik bisnis
pasti ingin memastikan bisnis atau perusahaannya berjalan dengan lancar
salah satunya dengan menyadari pentingnya mencatat keuangan bisnis sesuai
dengan sistim akuntansi perusahaan dagang.
Akuntansi perusahaan dagang adalah proses dan prosedur pencatatan
akuntansi perusahaan dagang, meliputi siklus akuntansinya, akun bisnis yang
digunakan, serta mengetahui laporan keuangan yang praktis seperti laba atau
rugi, arus kas, maupun jenis laporan lain dalam suatu perusahaan pada
periode yang ditetapkan.
Laporan keuangan perusahaan dagang pada dasarnya sama seperti
perusahaan lainnya, yang membedakan adalah elemen-elemen atau jenis akun
yang termasuk di dalam laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan ini
sangat dibutuhkan oleh pengguna (pemilik dan atau unsur pimpinan
perusahaan) dalam menentukan seluruh kebijakan dan mengambil keputusan
untuk mengembangkan usaha nya, sehingga kewajiban-kewajiban dapat
dipenuhi dan keuntungan bisa diperoleh.

1.2. Rumusan Masalah


Mengingat pentingnya suatu laporan keuangan perusahaan dagang
disajikan dengan baik menurut kaidah akuntansi, maka dalam makalah ini
akan diuraikan :
1) Pengertian, tujuan dan fungsi laporan keuangan pada suatu
perusahaan dagang;
2) Siklus akuntansi perusahaan dagang;
3) Tahapan penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang.

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1) Memahami pengertian, tujuan dan fungsi laporan keuangan pada suatu
perusahaan dagang
2) Memahami tahapan siklus akuntansi laporan keuangan perusahaan
dagang;
3) Memberikan contoh penyusunan laporan perusahaan dagang;
4) Menguasai tata cara penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang;
5) Memahami dan menguasai tata cara penyusunan jurnal pembalik.

1
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian, tujuan dan fungsi


Laporan keuangan (Financial Statement) perusahaan dagang adalah
laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba/rugi, neraca, laporan
perubahan modal, dan laporan arus kas.
Tujuan penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang adalah
memberikan informasi tentang posisi dan kinerja keuangan perusahaan secara
terstruktur kepada pengguna/pimpinan/manager untuk digunakan dalam
mengambil keputusan.
Fungsi laporan keuangan bagi perusahaan dagang antara lain adalah
sebagai laporan untuk pengawas keuangan, dijadikan dasar prinsip
pendapatan, penentuan nilai investasi, dasar pengendalian biaya dan dasar
prinsip perpajakan.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang berfungsi untuk membalikkan
jurnal penyesuaian dengan tujuan membentuk akun neraca. Jurnal yang
memiliki nama lain reverse entry ini dibutuhkan untuk mencegah terjadinya
akun ganda. Sedangkan pembuatannya biasanya dilakukan pada awal periode
baru supaya muncul analisis yang real. Jika dilihat dari konsep siklus
akuntansi, jurnal ini memiliki kategori jurnal opsional, maksudnya jurnal ini
boleh dibuat atau tidak.

Fungsi jurnal pembalik antara lain untuk :


1) Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang
baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
2) Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya.
Jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat
ayat jurnal yang jumlahnya banyak.
3) Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi,
seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena
penyusunan ayat jurnal penyesuaian.

Pada jurnal pembalik, akun jurnal penyesuaian yang digunakan hanya


yang berpotensi memunculkan data saldo baru tetapi belum terlihat pada
neraca. Akun yang harus dicatat/dilaporkan dalam sistim jurnal pembalik
adalah :

1) Akun Beban Yang Masih Harus Dibayarkan


Beban yang dimaksud adalah beban yang masih akan dikeluarkan oleh
perusahaan atau badan usaha pada periode tertentu. Yang nantinya masih
memungkinkan catatan beban tersebut akan muncul di periode
selanjutnya.

2) Beban Yang Khusus Dibayar Di muka


Akun beban yang khusus dibayar di muka maksudnya adalah akun yang
sudah dibayarkan oleh perusahaan tetapi transaksinya masih belum
tercatat di dalam neraca. Sehingga tidak ada catatan tentang beban pada
periode tersebut. Kasus ini sering terjadi manakala setiap beban yang
dibayarkan oleh perusahaan uangnya diambilkan dari pengeluaran yang
dianggarkan pada periode tertentu.

2
3) Akun Pendapatan Yang Masih Akan Diterima Perusahaan
Akun yang harus dibuatkan jurnal ini selanjutnya adalah akun
pendapatan yang masih akan diterima perusahaan. Maksudnya
penghasilan tersebut sudah diterima tetapi masih belum tercatat sebagai
pendapatan usaha.

4) Pendapatan Diterima Di Awal


Jika ada pendapatan perusahaan yang diterima di awal transaksi maka itu
juga bisa dibuatkan jurnal pembalik. Sekalipun laporannya masih belum
ditunjukkan pada pelanggan.

5) Beban Pemakaian Atas Perlengkapan


Terkadang perusahaan memasukkan peralatan-peralatan operasi sebagai
beban. Jika sistem ini yang dicatat dalam jurnal penyesuaian maka juga
perlu dibuatkan jurnal pembalik.

2.2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


Lazimnya, suatu perusahaan dagang akan mengikuti siklus akuntansi
dalam pengelolaan keuangannya. Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah
sebagai berikut :

3
2.3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
1) Laporan laba rugi – laporan keuangan perusahaan dagang yang dibuat pada
periode tertentu dengan menghitung semua pendapatan dan dikurangi
dengan biaya, seperti biaya operasional, biaya penyusutan, biaya
administrasi, dan biaya lain yang harus dikeluarkan dalam rangka
mendapatkan pendapatan tersebut.
2) Neraca – laporan yang dibuat untuk mengetahui nilai debit dan kredit dalam
keuangan perusahaan.
3) Laporan arus kas – menunjukkan berapa banyak jumlah kas masuk dan
kas keluar sehingga laporan keuangan ini berpengaruh dalam hal yang
berkaitan dengan investasi atau penambahan modal. Nah, apabila
perusahaan dagang mengalami perubahan modal, maka wajib menulis
laporan perubahan modal untuk mengetahui besarnya modal yang dimiliki
oleh perusahaan dagang pada suatu periode tertentu.
4) Laporan perubahan modal – Apabila perusahaan dagang mengalami
perubahan modal, maka wajib menulis laporan perubahan modal untuk
mengetahui besarnya modal yang dimiliki oleh perusahaan dagang pada
suatu periode tertentu.

2.4. Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang


Tahapan penyusunan laporan perusahaan dagang adalah :
1) Mencatat seluruh transaksi
2) Menyusun jurnal khusus (pembelian, pengeluaran, penjualan dan
penerimaan)
3) Menyusun jurnal umum
4) Posting ke buku besar
5) Menyusun neraca saldo
6) Menyusun jurnal penyesuaian
7) Menyusun neraca lajur/kertas kerja dan harga pokok penjualan (HPP)
8) Menyusun laporan keuangan (terdiri dari laporan laba/rugi, neraca,
perubahan modal dan arus kas)

Contoh :
Diketahui neraca saldo, jurnal penyesuaian dan neraca lajur Perusahaan
Dagang Sentosa sebagai berikut :

4
PD.
SENTOSA
Neraca Saldo
Per 31 Desember
2019
Nama Debet (Rp) Kredit (Rp)
Akun
Kas 34,508,000
Piutang dagang 35,446,000
Persediaan barang dagangan 99,120,000
Asuransi dibayar di muka 3,000,000
Perlengkapan toko 2,320,000
Peralatan toko 43,440,000
Akun penyusutan peralatan toko 10,080,000
Utang dagang 10,040,000
Modal Tuan Fatih 143,416,000
Prive Tuan Fatih 20,000,000
Penjualan 654,310,000
Return penjualan dan pengurangan 12,680,000
harga
Potongan penjualan 4,400,000
Pembelian 436,952,000
Return pembelian dan pengurangan 2,000,000
harga
Potongan pembelian 500,000
Beban angkut pembelian 600,000
Beban angkut penjualan 480,000
Beban gaji bagian penjualan 61,680,000
Beban iklan 16,400,000
Beban penjualan rupa-rupa 2,240,000
Beban gaji bagian kantor 24,240,000
Beban sewa 21,520,000
Beban administrasi rupa-rupa 1,320,000
Jumlah 820,346,000 820,346,000

PD.
SENTOSA
Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember
2019
Tanggal Keteranga Debet (Rp) Kredit (Rp)
n
Des 3 Piutang bunga 80,000
2019 1
Pendapatan bunga 80,000
3 Ikhtisar laba/rugi 99,120,000
1
Persediaan barang dagangan 99,120,000
3 Persediaan barang dagangan 75,854,000
1
Ikhtisar laba/rugi 75,854,000
3 Beban asuransi 1,000,000
1
Asuransi dibayar di muka 1,000,000
3 Beban perlengkapan toko 1,480,000
1
Perlengkapan toko 1,480,000
3 Beban penyusutan peralatan toko 7,088,000
1
5
Akumulasi penyusutan peralatan 7,088,000
toko
3 Beban gaji bagian penjualan 1,000,000
1
Beban gaji bagian kantor 800,000
Utang gaji 1,800,000
Jumla 186,422,00 186,422,00
h 0 0

6
PD. SENTOSA
Neraca Lajur/Kertas Kerja (Work
Sheet)
Periode Berakhir 31 Desember
2019

Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan Laba/Ru Nerac


No Akun Nama gi a
Akun Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
111 Kas 34,508,000 34,508,000 34,508,000
112 Piutang dagang 35,446,000 35,446,000 35,446,000
113 Persediaan barang dagangan 99,120,000 75,854,000 99,120,000 75,854,000 75,854,000
114 Asuransi dibayar di muka 3,000,000 1,000,000 2,000,000 2,000,000
115 Perlengkapan toko 2,320,000 1,480,000 840,000 840,000
121 Peralatan toko 43,440,000 43,440,000 43,440,000
122 Akumulasi penyusutan peralatan toko 10,080,000 7,088,000 17,168,000 17,168,000
211 Utang dagang 10,040,000 10,040,000 10,040,000
311 Modal Tuan Fatih 143,416,000 143,416,000 143,416,000
321 Prive Tuan Fatih 20,000,000 20,000,000 20,000,000
411 Penjualan 654,310,000 654,310,000 654,310,000
412 Return penjualan dan pengurangan harga 12,680,000 12,680,000 12,680,000
413 Potongan penjualan 4,400,000 4,400,000 4,400,000
511 Pembelian 436,952,000 436,952,000 436,952,000
512 Return pembelian dan pengurangan harga 2,000,000 2,000,000 2,000,000
513 Potongan pembelian 500,000 500,000 500,000
611 Beban angkut pembelian 600,000 600,000 600,000
612 Beban angkut penjualan 480,000 480,000 480,000
613 Beban gaji bagian penjualan 61,680,000 1,000,000 62,680,000 62,680,000
614 Beban iklan 16,400,000 16,400,000 16,400,000
615 Beban penjualan rupa-rupa 2,240,000 2,240,000 2,240,000
616 Beban gaji bagian kantor 24,240,000 800,000 25,040,000 25,040,000
617 Beban sewa 21,520,000 21,520,000 21,520,000
618 Beban administrasi rupa-rupa 1,320,000 1,320,000 1,320,000
Jumlah 820,346,000 820,346,000
116 Piutang bunga 80,000 80,000 80,000
414 Pendapatan bunga 80,000 80,000 80,000
519 Beban asuransi 1,000,000 1,000,000 1,000,000
510 Beban perlengkapan toko 1,480,000 1,480,000 1,480,000
Beban penyusutan peralatan toko 7,088,000 7,088,000 7,088,000
212 Utang gaji 1,800,000 1,800,000 1,800,000
415 Ikhtisar laba/rugi 99,120,000 75,854,000 99,120,000 75,854,000 99,120,000 75,854,000
Jumlah 186,422,000 186,422,000 905,168,000 905,168,000 693,000,000 732,744,000 212,168,000 172,424,000
Laba bersih sebelum pajak 39,744,000 39,744,000
- 732,744,000 212,168,000 212,168,000
6
Ayat-ayat penyesuaian pada 31 Desember, adalah sebagai berikut :
1) Pendapatan bunga dari wesel tagih yang belum diterima sebesar
Rp.80.000,00.
2) Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp.75.854.000,00.
3) Asuransi yang terpakai sebesar Rp.1.000.000,00.
4) Perlengkapan toko yang tersisa sebesar Rp.840.000,00.
5) Penyusutan peralatan toko sebesar Rp.7.088.000,00.
6) Gaji yang belum dibayar, yaitu gaji bagian penjualan sebesar
Rp.1.000.000,00 dan gaji bagian kantor Rp.800.000,00.

Dari data laporan tersebut susun laporan keuangan perusahaan dagang


Sentosa, meliputi :
1. Laporan laba/rugi
2. Neraca
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan arus kas, serta
5. Jurnal pembalik

Langkah Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

1) Laporan laba/rugi
Laporan ini dibuat setelah neraca lajur, pastikan untuk menuliskan nama
laporan, identitas perusahaan dan periode tahun laporan di bagian header.
Selanjutnya, ada 4 elemen yang pasti ada dalam laporan ini yaitu:

a) Total Beban
Rincian beban diperoleh pada neraca lajur di kolom laba rugi. Semua
pos beban harus masuk ke dalam laporan laba rugi.

b) Total Pendapatan
Pos pendapatan ini juga diambil dari neraca lajur kolom laba rugi.
Semua pendapatan termasuk penjualan, pendapatan bunga dan
pendapatan lain-lain harus dimasukkan ke dalam laporan laba rugi.

c) Harga Pokok Penjualan


Dalam laporan laba rugi untuk perusahaan dagang, akan ada pos harga
pokok penjualan. Perhitungan HPP sangat penting karena dibutuhkan
untuk menentukan harga jual produk, juga menentukan PO dan PR.

d) Laba atau Rugi


Nilai laba atau rugi ini diperoleh dengan menghitung selisih dari total
pendapatan dan total beban. Jika nominal pendapatan lebih besar maka
ini artinya perusahaan mendapat laba. Sebaliknya, jika nominal beban
lebih besar, maka perusahaan merugi.

7
PD. SENTOSA
Laporan Laba/Rugi
Periode Berakhir 31 Desember
2019
Penjualan Rp
654,310,000
Return penjualan dan pengurangan harga Rp
12,680,000
Potongan Penjualan Rp 4,400,00
0
-Rp
17,080,000
Penjualan bersih Rp
637,230,000

Harga pokok penjualan


Persediaan barang dagangan 1 Desember Rp
2019 99,120,000
Pembelian Rp
436,952,000
Beban angkut pembelian Rp 600,000
Rp
437,552,000
Return pembelian dan pengurangan harga Rp
2,000,000
Potongan pembelian Rp 500,00
0
-Rp 2,500,000
Pembelian bersih Rp
435,052,000
Barang yang tersedia untuk dijual Rp
534,172,000
Persediaan barang dagangan 31 Desember -Rp
2019 75,854,000
Harga pokok penjualan Rp
458,318,000
Laba kotor Rp
178,912,000

Beban Usaha
Beban penjualan
Beban angkut penjualan Rp 480,000
Beban gaji bagian penjualan Rp
62,680,000
Beban iklan Rp
16,400,000
Beban perlengkapan toko Rp 1,480,000
Beban penyusutan peralatan toko Rp 7,088,000
Beban penjualan rupa-rupa Rp 2,240,000
Rp
90,368,000
Beban administrasi dan umum
Beban gaji bagian kantor Rp
25,040,000
Beban sewa Rp
21,520,000
Beban asuransi Rp 1,000,000
Beban administrasi rupa-rupa Rp 1,320,000
Rp
48,880,000
8
Jumlah beban usaha -Rp
139,248,000
Laba bersih Rp
39,664,000

Pendapatan dan beban di luar usaha


Pendapatan bunga Rp 80,00
0
Laba bersih sebelum pajak Rp
39,744,000

9
2) Neraca
Sama halnya dengan laporan keuangan lain, neraca juga memiliki
beberapa komponen penting, yaitu:

a) Aset (Assets)
Dalam komponen pertama ini Anda bisa menemukan dua jenis aset
yaitu:
• Aset lancar berupa kas, persediaan, perlengkapan, piutang,
investasi jangka panjang dan lain sebagainya.
• Aset tetap berupa bangunan, peralatan, kendaraan, mesin dan
sumber daya fisik lain

b) Kewajiban atau Liabilitas (Liability)


Komponen kedua dalam laporan neraca adalah liabilitas yang
merupakan utang atau kewajiban hukum perusahaan yang bisa timbul
di saat perusahaan beroperasi. Beberapa akun yang masuk dalam
komponen liabilitas adalah sebagai berikut:
• Kewajiban lancar: utang lancar, utang bunga, utang gaji dan lain
sebagainya.
• Kewajiban jangka panjang: obligasi, wesel bayar, sewa guna usaha,
jaminan produk jangka panjang hingga kewajiban pensiun.

c) Ekuitas atau Modal (Equity)


Komponen ketiga atau yang terakhir adalah ekuitas atau modal. Nilai
ekuitas sendiri bisa diambil dari aset residual yang sudah dikurangi
dengan kewajiban. Ekuitas ini biasanya terdiri dari dana pemilik dan
pemegang saham serta cadangan dan laba ditahan yang telah
dikurangi dividen.
PD.
SENTOSA
Neraca
Per Desember
2019

Aktiva
Aktiva lancar
Kas Rp
34,508,000
Piutang dagang Rp
35,446,000
Piutang bunga Rp 80,000
Persediaan barang dagangan Rp
75,854,000
Asuransi dibayar di muka Rp 2,000,000
Perlengkapan toko Rp 840,000
Jumlah aktiva lancar Rp
148,728,000

Aktiva tetap
Peralatan toko Rp
43,440,000
Akumulasi penyusutan peralatan -Rp
toko 17,168,000
Jumlah aktiva tetap Rp
26,272,000
Rp
175,000,000
10
Kewajiban dan ekuitas pemilik
Kewajiban
Utang usaha Rp
10,040,000
Utang gaji Rp 1,800,000
Rp
11,840,000
Modal pemilik Rp
163,160,000
Modal Tuan Fatih Rp
175,000,000

11
3) Laporan perubahan modal
Komponen Penyusun Laporan Perubahan Modal adalah :
a) Modal Awal, nilainya dapat dilihat pada neraca saldo.
b) Tambahan Investasi. Tidak semua perusahaan memiliki ini. Tapi jika
tambahan investasi terjadi, bisa dilihat di jurnal penyesuaian.
c) Laba atau Rugi Bersih. Diperoleh dari data laba atau rugi bersih pada
kolom neraca lajur bagian laba rugi atau di laporan laba rugi yang sudah
dbuat.
d) Data Prive/pengambilan pribadi yang dilakukan oleh pemilik
perusahaan. Data dapat dilihat di bagian debit neraca lajur.

PD. SENTOSA
Laporan Perubahan
Modal
Periode Berakhir 31 Desember 2019

Modal Tuan Fatih 1 Desember Rp


2019 143,416,000
Laba bersih Rp
39,744,000
Prive Tuan Fatih -Rp
20,000,000
Penambahan modal Rp
19,744,000
Modal Tuan Fatih 31 Desember Rp
2019 163,160,000

4) Laporan arus kas, serta


Komponen dalam menyusun laporan arus kas adalah :
a) Menyusun Data Aktivitas Operasional
b) Menyusun Data Aktivitas Investasi
c) Menyusun Data Aktivitas Pendanaan
d) Menyajikan Hasil Laporan Arus Kas Metode Langsung (Cash Flow)
Perusahaan

PD.
SENTOSA
Laporan Arus Kas
Periode Berakhir 31 Desember 2019

Arus kas masuk


Pelunasan piutang dagang Rp
62,480,000
Penjualan tunai Rp
14,640,000
Rp
77,120,000
Arus kas keluar
Pelunasan utang dagang Rp
12
50,260,000
Pembelian tunai Rp 6,920,000
Pembayaran beban Rp 8,160,000
Return penjualan dan pengurangan Rp 600,000
harga
-Rp
65,940,000
Penambahan kas Rp
11,180,000
Kas awal Rp
23,328,000
Kas akhir Rp
34,508,000

13
5) Jurnal pembalik
Komponen untuk menyusun jurnal pembalik adalah :
a) Akun Beban Yang Masih Harus Dibayarkan
b) Beban Yang Khusus Dibayar Di muka
c) Akun Pendapatan Yang Masih Akan Diterima Perusahaan
d) Pendapatan Diterima Di Awal
e) Beban Pemakaian Atas Perlengkapan

PD.
SENTOSA
Jurnal Pembalik
Per 1 Januari 2020

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


Januar 1 Pendapatan bunga Rp 80,000
i
2020 Piutang bunga
1 Utang gaji Rp
1,800,000
Beban gaji bagian Rp
penjualan 1,000,000
Beban gaji bagian kantor Rp 800,000
Jumlah Rp Rp
1,880,000 1,800,000

Berdasarkan Jurnal penyesuaian, akun yang bisa diinput ke Jurnal


pembalik
hanya :
1. Pendapatan yang masih diterima perusahaan (piutang
bunga)
2. Akun beban yang masih harus dibayar (utang gaji)

14
BAB. III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1) Penyajian laporan keuangan perusahaan dagang harus disusun dengan
baik dan benar menurut kaidah akuntansi.
2) Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang akun-akun
yang menjadi komponen tiap laporan harus benar-benar dicatat dengan
teliti.

3.2. Saran
Sajikanlah laporan keuangan perusahaan dengan benar, agar pengguna
laporan tidak keliru/salah dalam menentukan kebijakan dan
menetapkan keputusan, sehingga kesejahteraan seluruh sumber daya
manusia yang terlibat dapat dipenuhi dan perusahaan memperoleh
keuntungan.

15
DAFTAR PUSTAKA

• https://akuntansis.blogspot.com/2015/01/laporan-keuangan-
perusahaan-dagang.html
• https://www.jurnal.id/id/blog/2017-memahami-akuntansi-perusahaan-
dagang-dengan-mudah/
• https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-perusahaan-dagang-ciri-
jenis-dan-karakteristik

16

Anda mungkin juga menyukai