Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

Disusun oleh :

Kelompok 4
1. Li’ana Nurul Rahma (F3318049)
2. Muhammad Habib A.H (F3318057)
3. Muhammad Bayu S (F3318059)
4. RR. Frielenia (F3318066)
5. Krisna Gamastio L.W (F3318048)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2018/2019
BAB 3
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi, mengumpulkan dan memproses data transaksi dan kemudian
menyebarluaskan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan.berbagi faktor
membentuk sistem ini:
• Sifat bisnis dan transaksi di mana ia terlibat
• Ukuran perusahaan
• Volume data yang akan ditangani
• Informasi yang menuntut manajemen dan pihak lain dibutuhkan

Terminologi Dasar
➢ Peristiwa
➢ Transaksi
➢ Akun
➢ Akun riil dan nominal
➢ Buku besar
➢ Jurnal
➢ Posting
➢ Neraca saldo
➢ Jurnal penyesuaian
➢ Laporan keuangan
➢ Jurnal penutup

Debit dan Kredit


Ketika perusahaan memasukkan jumlah pada sisi kiri akun berarti perusahaan mendebit akun.
Ketika perusahaan membuat jurnal di sisi kanan, berarti perusahaan mengkredit akun. Ketika
membandingkan jumlah dari kedua sisi, akun menunjukkan saldo debit jika total jumlah debit
melebihi kredit. Sebaliknya, suatu akun menunjukkan saldo kredit jika jumlah kredit melebihi
debit.
Dalam sistem akuntansi pencatatan berganda yang umumnya banyak digunakan, perusahaan
mencatat pengaruh ganda dari setiap transaksi dalam akun yang sesuai. Sistem ini memberikan
metode logis untuk pencatatan transaksi. Sistem ini juga memberikan cara untuk membuktikan
keakuratan jumlah yang dicatat. Jika suatu perusahaan mencatat setiap transaksi dengan debit
dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh debit pada akun harus sama dengan jumlah semua
kredit.

Persamaan Akuntansi

aset liabilitas ekuitas


Laporan Keuangan dan Struktur Kepemilikan
Laporan Posisi Keuangan

ekuitas

Modal saham Saldo laba


(investasi oleh pemegang saham) (saldo laba neto dalam bisnis)

Laba neto atau rugi neto


dividen
(pendapatan dikurangi beban)
Laporan laba rugi

SIKLUS AKUNTANSI

Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi dan Peristiwa Lain


Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis transaksi dan memilih peristiwa lain.
Masalah pertama adalah menentukan apa yang dicatat.
Singkatnya, suatu perusahaan mencatat sebanyak mungkin transaksi yang memengaruhi posisi
keuangan.

Penjurnalan
Dalam bentuk yang paling sederhana, jurnal umum secara kronologis memuat transaksi dan
peristiwa lain, dinyatakan dalam debit dan kredit pada akun. Dalam beberapa kasus, selain
menggunakan jurnal umum, perusahaan juga menggunakan jurnal khusus. Jurnal khusus
meringkas transaksi yang memiliki karakteristik umum.

Posting
Posting mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dalam buku besar, masuk ke kolom yang sesuai pada tanggal akun yang didebit,
halaman jurnal, dan jumlah debit yang ditampilkan dalam jurnal
2. Dalam kolom referensi jurnal, tulis nomor akun yang jumlah debitnya telah diposting
3. Dalam buku besar, masuk ke kolom yang sesuai pada tanggal akun yang dikredit,
halaman jurnal, dan jumlah kredit yang ditampilkan dalam jurnal
4. Pada kolom referensi jurnal, tulis nomor akun yang jumlah kreditnya telah diposting
Neraca Saldo
Prosedur untuk menyiapkan neraca saldo meliputi:
1. Membuat daftar nama akun dan saldonya
2. Menjumlah kolom debit dan kredit
3. Membuktikan persamaan kedua kolom tersebut
Neraca saldo tidak membuktikan bahwa perusahaan mencatat seluruh transaksi atau bahwa
buku besar telah benar.

Jurnal Penyesuaian
Penggunaan jurnal penyesuaian memungkinkan untuk melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas
yang tepat dalam laporan posisi keuangan pada tanggal laporan. Jurnal penyesuaian juga
memungkinkan untuk melaporkan pendapatan dan beban yang tepat dalam laporan laba rugi
untuk periode tersebut. Namun, neraca saldo penarikan Bersama data transaksi yang pertama
mungkin tidak mengandung data terbaru dan lengkap. Hal ini terjadi karena beberapa alasan:
1. Beberapa peristiwa tidak dijurnal setiap hari karena tidak perlu
2. Beberapa biaya tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya ini akan berakhir
dengan berjalannya waktu dan bukan sebagai hasil transaksi harian yang berulang
3. Beberapa komponen mungkin tidak tercatat

Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian selama penangguhan Jurnal penyesuaian untuk akrual


1. Biaya dibayar di muka. Biaya 3. Pendapatan yang masih harus
yang dibayar secara tunai dan diterima. Pendapatan yang
dicatat sebagai aset sebelum diperoleh, tetapi belum diterima
digunakan atau dikonsumsi secara tunai atau dicatat
2. Pendapatan diterima di muka. 4. Biaya yang masih harus
Pendapatan diterima secara tunai dibayar. Biaya yang terjadi,
dan dicatat sebagai liabilitas tetapi belum dibayar secara tunai
sebelum pendapatan tersebut atau dicatat
diperoleh

Neraca Saldo Disesuaikan


Menunjukkan saldo semua akun, termasuk yang disesuaikan, pada akhir periode akuntansi.
Dengan demikian, neraca saldo disesuaikan menunjukkan dampak dari semua peristiwa
keuangan yang terjadi selama periode akuntansi.

Penyusunan Laporan Keuangan


Dapat menyusun laporan keuangan secara langsung dari neraca saldo disesuaikan.

Penutupan
Proses penutupan (closing process) mengurangi saldo akun nominal (sementara) hingga
menjadi nol guna mempersiapkan akun tersebut untuk transaksi periode berikutnya.

Jurnal Penutup
Beberapa peringatan tentang penyusunan jurnal penutup:
1. Hindari menggandakan saldo pendapatan dan beban secara tidak sengaja, melainkan
mengurangkan hingga nol.
2. Jangan menutup deviden melalui akun ikhtisar laba rugi. Dividen bukan merupakan
beban dan bukan merupakan faktor dalam menentukan laba neto.

Posting Jurnal Penutup


Semua akun sementara/temporer memiliki saldo nol setelah posting ayat jurnal penutup. Selain
itu, perhatikan bahwa saldo laba merupakan akumulasi laba yang tidak dibagikan pada akhir
periode akuntansi. Perusahaan tidak menutup akun permanen.

Neraca Saldo Pascapenutupan


Neraca saldo setelah penutupan, yang disebut neraca saldo pascapenutupan, hanya terdiri dari
akun aset, liabilitas, dan ekuitas akun riil. Neraca saldo pascapenutupan memberikan bukti
bahwa perusahaan telah dengan benar menjurnal dan memposting ayat jurnal penutup. Hal ini
juga menunjukkan bahwa persamaan akuntansi harus seimbang pada akhir periode akuntansi.
Namun, seperi neraca saldo lainnya, neraca saldo pascapenutupan tidak membuktikan bahwa
semua transaksi atau buku besar ini sudah benar.

Jurnal Pembalik
Perusahaan membuat jurnal pembalik pada awal periode akuntansi berikutnya; jurnal ini adalah
kebalikan dari jurnal penyesuaian terkait yang dibuat pada periode sebelumnya. Pembuatan
jurnal pembalik merupakan langkah opsional dalam siklus akuntansi bahwa perusahaan dapat
melakukan pada awal periode akuntansi berikutnya.

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi menyatakan laba dalam beberapa kategori seperti pendapatan kotor,
pendapatan operasional, pendapatan sebelum pajak, dan pendapatan bersih. Laporan laba/rugi
juga memuat jumlah HPP (Harga Pokok Penjualan) yang dihasilkan produk hasil penjualan
perusahaan.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang digunakan untuk mengetahui berapa jumlah
ekuitas milik perusahaan setelah terjadi aktivitas yang bias merubah jumlah ekuitas diakhir
periode akuntansi. Biasanya laporan perubahan ekuitas dibuat setelah menyusun laporan
laba/rugi.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan berisi informasi mengenai asset, liabilitas, dan ekuitas pada akhir
periode akuntansi. Laporan posisi keuangan dibuat setelah menyusun laporan laba/rugi,
laporan perubahan modal karena laporan ini digunakan untuk melihat apakah jumlah asset
ditambah jumlah liabilitas dan ekuitas sama atau tidak. Jika jumlah asset dengan liabilitas dan
ekuitas tidak sama, maka terjadi kesalahan dipencatatan akuntansinya.
Jurnal Penutup
Jurnal penutup di perusahaan dagang bentuknya sama dengan jurnal penutup pada perusaan
jasa. Jurnal penutup digunakan untuk menutup akun-akun nominal (pendapatan dan beban),
prive, dan ikhtisar laba/rugi.
Kertas Kerja
Kertas kerja biasanya digunakan untuk membantu perusahaan untuk menghitung serta
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah laporan keuangan.
Meskipun demikian, kertas kerja tidak dapat digunakan sebagai laporan keuangan. Kertas
kerja memiliki 5 kolom, yaitu:
1. Kolom Neraca Saldo
2. Kolom Penyesuaian
3. Kolom Neraca Saldo setelah Penyesuaian
4. Kolom Laba/rugi
5. Kolom Neraca
Akuntansi berbasis kas versus akuntansi berbasis akrual
Sebagian besar perusahaan menggunakan akuntansi berbasis akrual. Perusahaan mengakui
pendapatan saat pendapatan tersebut telah diperoleh dan beban pada saat terjadinya, tanpa
memerhatikan waktu penerimaan atau pembayaran kas.
Namun, beberapa usaha kecil dan rata-rata wajib pajak orang pribadi menggunakan
pendekatan berbasis kas yang ketat atau yang dimodifikasi. Dalam basis bas yang ketat,
perusahaan mencatat pendapatan hanya ketika mereka menerima uang tunai, dan mencatat
biaya hanya ketika mengeluarkan uang tunai.
Konversi dari basis kas menjadi basis akrual
Perhitungan pendapatan jasa
Untuk mengonversi jumlah kas yang diterima dari pasien atas pendapatan jasa pada basis
akrual, kita harus mempertimbangkan perubahan piutang dan pendapatan jasa diterima
dimuka pada tahun yang bersangkutan.
Menghitung beban operasi
Untuk mengonversi kas yang dibayarkan untuk beban operasi selama tahun berjalan pada
basis akrual, kita harus mempertimbangkan perubahan biaya dibayar dimuka dan liabilitas
yang masih harus dibayar.
Kelemahan teoretis basis kas
Basis kas tidak dapat membantu memprediksi arus kas masa depan dengan melaporkan
transaksi dan peristiwa lainnya dengan konsekuensi kas pada saat transaksi dan peristiwa
terjadi. Sedangkan perekonomian saat ini jauh lebih banyak dijalankan oleh kredit daripada
uang tunai.
BAB 4
LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan pada
suatu periode waktu tertentu. Masyarakat bisnis dan investasi menggunakan laporan laba rugi
untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi dan kekayaan kredit.laporan laba rugi
menyediakan informasi yang membantu investor dan kreditor memprediksikan jumlah, waktu,
dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Kegunaan laporan laba rugi
1. Mengevaluasi kinerja perusahaan sebelumnya
Memeriksa pendapatan dan beban menunjukkan bagaimana perusahaan bekerja dan
memungkinkan perbandingan kinerja perusahaan dengan pesaingnya.
2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
Informasi tentang kinerja sebelumnya dapat membantu menentukan trend penting yang,
jika berkelanjutan, dapat memberikan informasi tentang kinerja masa depan.
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan
Laporan laba rugi juga membantu menilai resiko tidak tercapainya tingkat arus kas
tertentu di masa depan
Batasan laporan laba rugi
1. Perusahaan menghilangkan pos dari laporan laba rugi yang tidak dapat diukur secara
andal.
Praktik terkini melarang pengakuan pos tertentu dari penentuan laba rugi meskipun
dampak dari pos ini mungkin dapat mempengaruhi kinerja perusahaan
2. Jumlah laba rugi dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
Satu perusahaan mungkin menyusutkan asset tetap secara cepat, perusahaan
lainmemilih penyusutan garis lurus.
3. Pengukuran laba melibatkan penilaian
Penggolongan Laba
Manajemen laba sering didefinisikan sebagai waktu yang direncanakan untuk pengakuan
pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam rangka mengurangi fluktuasi laba.
Kebanyakan kasus, perusahaan menggunakan manajemen laba untuk meningkatkan
pendapatan pada tahun berjalan dengan mengorbankan laba ditahun-tahun mendatang. Untuk
mengurangi laba kini untuk meningkatkan pendapatan dimasa depan. Manajemen laba yang
demikian ini mempengaruhi kualitas laba secara negative jika praktik tersebut mendistorsi
informasi sehingga mengurangi kegunaannya dalam memprediksi laba dan arus kas masa
depan.
Format Laporan Laba Rugi
Unsur Laporan Laba Rugi
Pendekatan transaksi berfokus pada berfokus pada aktivitas yang terkait laba yang telah terjadi
selama periode berjalan. Dua unsur utama laporan laba rugi adalah :

• Penghasilan, kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk
arus masuk atau penambahan asset penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemegang saham.
• Beban, penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada pemegang saham
Pengungkapan Minimum
IFRS tidak memspesifikasikan perangkat tertentu dari komponen yang harus digunakan untuk
melaporkan informasi laporan laba rugi. Namun, laporan laba rugi paling tidak menyajikan
pos-pos berikut ini.

• Pendapatan
• Beban pajak
• Biaya keuangan
• Bagian dari laba atau rugi entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
• Jumlahtunggal yang terdiri dari total :
Laba setelah pajak atau rugi operasi yang dihentikan dan laba setelah pajak atau rugi
yang diakui pada pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan
kelompok aset atau pelepasan asset yang merupakan operasi dihentikan
• Laba bersih atau rugi bersih
IFRS menyatakan bahwa pos, judul, dan subtotal tambahan harus disajikan pada lembar muka
laporan laba rugi
Komponen Menengah Laporan Laba Rugi

• Bagian penjualan atau pendapatan


• Bagian beban pokok penjualan
• Laba bruto
• Beban penjualan
• Beban administrasi atau umum
• Pendapatan atau beban lain
• Laba dari operasi
• Biaya keuangan
• Laba sebelum pajak penghasilan
• Pajak penghasilan
• Laba dari operasi yang dilanjutkan
• Operasi dihentikan
• Laba neto
• Kepentingan nonpengendalian
• Laba per saham
Pelaporan Dalam Laporan Laba Rugi
Laba Bruto
Pelaporan laba bruto yang memberikan informasi untuk mengevaluasi dan memprediksi laba
masa depan
Laba dari Operasi
Ukuran yang sering digunakan oleh para analisis untuk membantu memprediksi jumlah, waktu,
dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Kualitas beban
Perusahaan diharuskan untuk menyajikan analisis beban yang diklasifikasikan berdasarkan
sifatnya atau berdasarkan fungsinya. Keuntungan dari metode sifat beban adalah bahwa hal itu
mudah diterapkan karena tidak memerlukan alokasi beban untuk fungsi yang berbeda. Metode
fungsi beban sering dipandang sebagai metode yang lebih relevan karena metode ini
mengidentifikasi pemicu biaya utma dari perusahaan sehingga membantu pengguna dalam
menilai apakah jumlah tersebut sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.
Keuntungan dan Kerugian
Secara umum IASB menyatakan bahwa pendapatan dan beban serta penghasilan dan beban
lainnya harus dilaporkan sebagai bagian dari laba operasi. Perusahaan dapat memberikan
tambahan baris, judul, dan subtotal ketika penyajian pos tersebut relevan dengan pemahaman
kinerja keuangan entitas. Contoh pos yang tidak biasa adalah :
• Kerugian atas penghapusan persediaan ke nilai realisasi neto atau nilai aset tetap ke
jumlah terpulihkan dan pembalikan dari penghapusan tersebut.
• Kerugian atas restrukturisasi dari aktivitas perusahaan serta pembalikan dari penyisihan
untuk beban restrukturisasi
• Keuntungan atau kerugian atas pelepasan pos asset tetap atau investasi
• Penyelesaian tuntutan hukum
• Pembalikan lain atas liabilitas
Sebagian besar perusahaan melaporkan pos ini sebagai bagian dari operasi dan
mengungkapkan secara terperinci jika jumlahnya material. Perusahaan lainnya menggunakan
keterangan pendapatan dan beban lain.
Laba sebelum pajak penghasilan
Menghitung laba sebelum pajak penghasilan dengan cara mengurangkan beban bunga dari laba
operasi. Berdasarkan IFRS, perusahaan harus melaporkan biaya pendanaannya pada laporan
laba rugi.
Laba neto
Mengurangi laba sebelum pajak penghasilan dengan pajak penghasilan. Laba neto
mencerminkan laba setelah semua pendapatan dan beban selama periode yang diperhitungkan.
Pajak penghasilan dilaporkan pada laporan laba rugi tepat sebelum laba neto karena beban ini
tidak dapat dihitung sampai semua pendapatan dan beban ditentukan.
Alokasi kepada Kepentingan Nonpengendalian
Asumsikan bahwa Boc hong disebut entitas induk dan LTM grup disebut sebagai entitas anak.
Berdasarkan pengaturan, kepemilikan atas LTM dibagi menjadi dua : (1) kepentingan
mayoritas diwakili oleh pemegang saham yang memiliki hak pengendalian (2)kepentingan
nonpengendalian yang diwakili oleh pemegang saham yang bukan bagian dari kelompok
pengendalian. IFRS mesyaratkan bahwa laba neto dialokasikan untuk kepentingan pengendali
dan kepentingan nonpengendalian.
Laba per saham
Laba Per saham adalah laba neto dikurangi dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi
pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Oleh
karena pentingnya LPS, perusahaan harus mengungkapkan laba per saham pada lembar muka
laporan laba rugi.
Laba per saham perusahaan akan mengalami dilusi (pengurangan) di masa depan karena
kontinjensi yang ada memungkinkan penerbitan saham tambahan.
Operasi dalam Penghentian
IASB mendefinisikan operasi yang dihentikan sebagai komponen dari entitas yang telah
dibuang, atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:
1. Mewakili lini bisnis utama, atau
2. Merupakan bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk membuang lini bisnis utama,
atau
3. Apakah anak perusahaan diperoleh secara eksklusif dengan maksud untuk dijual kembali.
Perusahaan melaporkan sebagai operasi yang dihentikan dalam kategori laporan laba rugi
terpisah keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis. Dan perusahaan
melaporkan hasil operasi dari komponen yang telah atau akan dibuang secara terpisah dari
operasi yang berkelanjutan. Perusahaan menggunakan frasa “Penghasilan dari operasi yang
dilanjutkan” hanya ketika keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan terjadi.
Perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan harus melaporkan jumlah per saham
untuk item baris baik di muka laporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Alokasi Pajak Intraperiod
Beban pajak penghasilan kadang-kadang disebut sebagai provisi pajak penghasilan pada
periode fiskal untuk item-item tertentu yang meningkatkan jumlah provisi pajak penghasilan.
Alokasi pajak intraperiod membantu pengguna laporan keuangan lebih memahami dampak
pajak penghasilan pada berbagai komponen pendapatan bersih (pendapatan dari operasi yang
berkelanjutan). Ini membantu pengguna untuk lebih memprediksi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan. ITA mencegah pembaca laporan untuk menggunakan
ukuran sebelum pajak kinerja ketika mengevaluasi hasil keuangan, dan dengan demikian
mengakui bahwa beban pajak penghasilan adalah biaya riil.
Perusahaan menggunakan alokasi pajak intraperiod pada laporan laba rugi untuk item-item
berikut: (1) pendapatan dari operasi yang berkelanjutan dan (2) operasi yang dihentikan
(untung atau rugi).
Alokasi untuk Kepentingan Non-Kontrol
Kepentingan nonpengendali adalah bagian dari kepemilikan aset bersih ekuitas pada entitas
anak yang tidak dapat diatribusikan kepada entitas induk. IFRS mensyaratkan bahwa laba
bersih dialokasikan untuk kepentingan pengendali dan non-pengendali. Alokasi ini dilaporkan
di bagian bawah laporan laba rugi, setelah laba bersih. Laporkan sebagai item terpisah di bawah
laba atau rugi bersih sebagai alokasi dari laba atau rugi bersih (bukan sebagai item dari item
pendapatan atau beban).
Perubahan dan Kesalahan Akuntansi
Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan dalam akuntansi sering terjadi dalam praktik karena peristiwa atau kondisi penting
mungkin dalam sengketa atau tidak pasti pada tanggal pernyataan. Perubahan dalam prinsip
akuntansi mencakup perubahan dalam metode penentuan harga persediaan dari FIFO menjadi
biaya rata-rata, atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak konstruksi dari persentase
penyelesaian ke metode penyelesaian kontrak.
Perusahaan dapat mengubah prinsip, tetapi mereka harus menunjukkan bahwa prinsip yang
baru diadopsi lebih disukai daripada yang lama. Perubahan tersebut menghasilkan konsistensi
yang hilang dari periode ke periode.
Perubahan Estimasi Akuntansi
Perubahan dalam estimasi akuntansi melekat dalam proses akuntansi. Kriteria normal, koreksi
dan penyesuaian berulang. Penempatan pada laporan laba rugi hanya menunjukkan perubahan
dalam akun yang terpengaruh (tidak ditampilkan setelah dikurangi pajak) dan mengungkapkan
sifat perubahan tersebut.
Koreksi Kesalahan
Kesalahan terjadi sebagai akibat dari kesalahan, penyalahgunaan fakta. Perusahaan
memperbaiki kesalahan dengan membuat entri yang tepat di akun dan melaporkan koreksi
dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode
sebelumnya. Perusahaan mencatat koreksi kesalahan pada tahun ditemukannya kesalahan
tersebut. Perusahaan melaporkan kesalahan dalam laporan keuangan sebagai penyesuaian
terhadap saldo awal jika laba ditahan.
Pernyataan Ekuitas Terkait
Pernyataan Laba Ditahan
Penghasilan bersih meningkatkan laba ditahan. Kerugian bersih mengurangi laba ditahan.
Kedua kas dan dividen mengurangi laba ditahan. Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian
periode sebelumnya dapat meningkatkan atau menurunkan laba ditahan. Perusahaan
membebankan atau mengkredit penyesuaian ini (bersih atau pajak) ke saldo awal dari laba
ditahan.
Batasan dari Saldo Laba
Perusahaan sering membatasi laba ditahan untuk mematuhi persyaratan kontrak, kebijakan
dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. Perusahaan mengungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan jumlah laba ditahan terbatas. Perusahaan mentransfer jumlah laba ditahan yang
terbatas pada akun berjudul Pendapatan Diterima yang Diadopsi. Bagian laba ditahan
melaporkan dua jumlah terpisah: (1) laba ditahan gratis dan (2) laba ditahan sesuai.
Laporan Penghasilan Komprehensif
Penghasilan komprehensif mencakup semua perubahan ekuitas selama periode kecuali yang
dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Perusahaan harus
menampilkan komponen dari pendapatan komprehensif lain dalam satu dari dua cara: (1) satu
pernyataan kontius (satu pendekatan pernyataan) atau (2) dua laporan terpisah dari laba bersih
dan penghasilan komprehensif lain (pendekatan dua pernyataan).
Dengan pendekatan mana pun, perusahaan menampilkan setiap komponen pendapatan bersih
dan setiap komponen pendapatan komprehensif lainnya. Penghasilan bersih dan penghasilan
komprehensif dilaporkan. Perusahaan tidak diharuskan melaporkan informasi pendapatan per
saham yang terkait dengan pendapatan komprehensif.
Satu Pendekatan Pernyataan
Dalam pendekatan ini, pendapatan bersih tradisional adalah subtotal, dengan pendapatan
komprehensif totoal ditampilkan sebagai total akhir. Laporan gabungan memiliki keuntungan
karena tidak memerlukan penciptaan laporan keuangan baru. Mengubur laba bersih sebagai
subtotal pada pernyataan itu adalah kerugian.
Dua Pendekatan Pernyataan
Melaporkan pendapatan komprehensif dalam pernyataan terpisah menunjukkan bahwa
keuntungan dan kerugian yang diidentifikasi sebagai pendapatan komprehensif lainnya
memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional.
Pelaporan Penghasilan
Tujuan pelaporan keuangan:
1. Ketidaksepakatan informasi sehingga berguna dalam memprediksi arus kas masa depan
suatu entitas. Berasal dari perkembangan kegiatan dan karakteristik ekonomi.
2. Menggambarkan gambaran keuangan yang kohesif dari kegiatan perusahaan. Berasal dari
laporan keuangan yang jelas dan saling melengkapi.
Pernyataan Perubahan Ekuitas
Perusahaan juga diharuskan untuk menyajikan pernyataan perubahan ekuitas. Ekuitas pada
umumnya terdiri dari modal saham biasa, premi saham biasa, laba ditahan, dan akumulasi saldo
dalam penghasilan komprehensif lain. Hal-hal berikut diungkapkan dalam pernyataan ini.
1. Akumulasi penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.
2. Constribusion (asuransi saham) dan distribusi (deviden) kepada pemilik.
3. Rekonsiliasi jumlah tercatat setiap komponen ekuitas dari awal hingga akhir periode.

Anda mungkin juga menyukai