Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN MATERI KULIAH

Ch. 3 Accounting Information System


Ch. 4 Financial Statement

Oleh:

Kelompok 4

Diyah Febriyani F3318029


Evita Hari Nurdiati F3318038
Febriana Candra Dewi F3318039
Hanung Sri Wijanarko F3318045
Kharisma Sekar K. W F3318047

Kelas B / D3 Akuntansi 2018

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2019
CHAPTER 3
Sistem Informasi Akuntansi

A. Termilogi Dasar

Akuntansi keuangan bergantung pada sekelompok konsep yang digunakan untuk


mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasikan, dan mengiterpretasikan transaksi serta
kejaian lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. Jadi, sangat penting untuk memahami
termilogi dasar yang dipakai dalam mengumpulkan data akuntansi.Istilah-istilah dasar yang
terdapat di dalam sebuah laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Kejadian (event). Peristiwa yang berpengaruh. Suatu kejadian yang umumnya


merupakan sumber atau penyebab dari perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Kejadian bisa bersifat eksternal ataupun internal.
b. Transaksi (transaction). Kejadian eksternal yang melibatkan transfer atau pertukaran
antara dua entitas atau lebih.
c. Akun (account). Catatan sistematis yangmeperlihatkab pengaruh dari transaksi dan
kejadian lainnya terhadap unsur tertentu aktiva kewajiban dan seterusnya). Akun yang
terpisah digunkan untuk setiapaktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal (ekuias
pemilik).
d. Akun riil dan nominal .akun riiil(permanen) adalah akun –akunaktiva, kewajiban, dan
ekuitas; akun-akun ini muncul pada neraca. Akun nominal (temporer ) adalah akun-akun
pendapatan, bebab, dan deviden; akun-aku ini muncul pada laporan laba-rugi. Akun
nominal akan ditutup secara periodik ; sementara skun riil tidak.
e. Buku besar (ledger). Buku (cetakan computer) yang mengandung akun-akun. Buku
besar umum (buku besar saja) berisi semua akun aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik,
pendapatan, dan beban. Buku besar pembantu mencatat rincian yang berhubungan dengan
akun buku besar umum tertentu.
f. Jurnal. Buku pencatatan awal di mana transaksi dan kejadian-kejadian lainya dicatat
pertama kali. Berbagai jumlah yang terdapat dalam jurnal kemudian dipindahkan ke buku
besar.
g. Pemindahbukuan (posting). Proses pemindahan fakta-fakta dan angka-angkapenting
dari jurnal ke aku buku besar.
h. Neraca saldo (trial balance). Daftar semua aku terbuka dalam buku besar beserta
saldonya. Neraca saldo yang tercipta setelah semua penyesuaian dipindahkan ke buku
besar disebut neraca saldoyang disesuiakan. Neraca saldo yang tercipta setelah semua
ayat junal penutup dipindahkan ke buku besar disebut neraca saldo pasca-penutupan.
Neraca saldo bisa dibuat kapan saja.
i. Ayat jurnal penyesuain ( adjusting entries). Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk memperbaharui semua akun menurut akuntansi akrual agar laporan
keuangan yang tepat bisa dibuat.
j. Laporan keuangan. Laporan yang mrcermikan pengumpulan , tabulasi, dan ikhtisar
akhir dari data akuntansi. Empat laporan yang umum adalah :

 Neraca, yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan padaakhir suatu periode


 Lavoran laba-rugi , yang mengukur hasil-hasil operasi selama periode bersangkutan
 Laporan arus kas, yang melaporkan kas ang disediakan dan digunakn oleh aktivitas
operasi, investasi, dan pembiayaan selama suatu periode.
 Lapoan laba ditahan,yang merekonsiliasikan saldo akun laba ditahan dari awal
periode sampai akhir periode.

k. Ayat jurnal penutup. Proses formal yang dipakai untuk mengurangi semua akun
nominal menjadi nol dan menentukan serta mentransfer laba bersih atau rugi bersih kea
kun ekuitas pemilik yang juga disebut “ menutup buku besar,” “menutup buku,” atau
“menutup” saja.

B. Aturan Sistem Berpasangan

Menurut sistem akuntansi berpasangan (double-entry accounting system) yang


digunakan secara universal, pengaruh berganda (dua sisi) dari setiap transaksi dicatat pada
akun yang sesuai. System ini menyediakan metode pencatatan tranaksi yang logis .site mini
juga menwarkan cara untuk membuktikan keakuratan dari jumlah-jumlah yang telah
dicacata. Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah yang sama pada sisi debet dan kredit,
maka jumlah semua debet pasti akan sama dengan jumlah semua kredit.
Sistem akuntansi berpasangan

Saldo Normal- Debet Saldo Normal- Kredit


Akun aktiva Akun kewajiban

Debet kredit Debet kredit


+(penigkatan) - (penurunan) - (penurunan) +(pertambahan)

Akun beban Akun ekuitas pemegang saham


Debet kredit Debet kredit
+(penigkatan) - (penurunan) - (penurunan) +(penigkatan)

Akun Pendapatan

Debet kredit

- (penurunan) +(penigkatan)
Semua akun aktiva dan beban meningkat pada sisi kiri (atau sisi debet) dan menurun
pada sisi kanan (atau sisi kredit). Sebaliknya, semua akun kewajiban dan penda pat
meningkat pada sisis kanan (atau sisi kredit) dan menurun pada sisi kiri (atau sisis debet).
Akun ekuitas pemegang saham, se perti saham biasa dan laba ditahan , meningkat pada sisi
kredit, sementara dividen meningkat pada sisis debet.
C. Siklus Akuntansi

D. Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi serta Kejadian Lainnya

Langkah pertama pada siklus akuntansi adalah menganalisis sebuah transaksi dan
kejadian lainnya. Masalah utama adalah menentukan apa yang harus dicatat. Suatu item harus
diakui pada laporan keuangan apabila diakui sebagai suatu elemen akuntansi yang dapat
diukur. Transaksi biasanya terjadi apabila ada pertukaran nilai antar dua pihak, atau dapat
juga hanya terjadi berdasarkan kepentingan satu pihak saja seperti kontribusi amal.

1. Menjurnal

Perusahaan mencatat akun sebuah transaksi yang mempengaruhi asset, utang, dan
modal dalam sebuah jurnal. Jurnal dibuat secara kronologis berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi-transaksi yang terjadi secara sistematis, yang terdiri dari akun pada
posisi debit dan kredit. Contoh dari praktek menjurnal adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 3 Januari 2013, PT. Maju Mundur menginvestasikan sahamnya untuk
kegiatan pendanaan perusahaan sebesar $100.000, dan pada tanggal 10 Januari 2013,
mereka membeli gedung perusahaan sebesar $7.000 tunai.

Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Date Account Title Ref. Debit Credit


Jan. 3 Cash 100 100,000
Common stock 300 100,000

10 Computer Equip. 130 7,000


Cash 220 7,000

Di dalam jurnal umum terdapat empat bagian yang harus ada, yaitu : tanggal
transaksi, nama akun dan jumlahnya di sisi debit, nama akun dan jumlahnya di sisi kredit,
dan penjelasan transaksi ataupun kode rekening.

Berbeda dengan jurnal umum, jurnal khusus deiperlukan apabila perusahaan tersebut
berbentuk selain perusahaan jasa. Jurnal khusus memisahkan transaksi-transaksi yang
berhubungan langsung dengan kegiatan jual-beli dan arus kas. Jurnal khusus terdiri dari
empat bagian, yaitu : jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan
jurnal pengeluaran kas. Dengan kata lain jurnal khusus memisahkan setiap transaksi yang
berhubungan langsung dengan masing-masing kegiatan yang telah diklasifikasikan
sebelumnya.

2. Posting

Posting adalah serangkaian prosedur yang memindahkan data dari jurnal ke buku
besar. Posting terdiri dari beberapa langkah :

a. Memasukkan kolom yang sesuai dengan akun di sisi debit, tanggal transaksi, dan
jumlah yang terdapat di jurnal.

b. Menulis nomor rekening debit pada kolom referensi jurnal


c. Memasukkan kolom yang sesuai dengan akun di sisi kredit, tanggal transaksi, dan
jumlah yang terdapat di jurnal.

d. Menulis nomor rekening kredit pada kolom referensi jurnal

3. Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu.
Biasanya neraca saldo dibuat pada akhir periode akuntansi. Urutan akun yang
dicantumkan pada neraca saldo sesuai dengan urutan yang terdapat di dalam buku besar,
dimana saldo debit ditunjukkan pada kolom sebelah kiri dan saldo kredit ditampilkan
pada kolom sebelah kanan. Total kedua kolom tersebut harus sama atau balance. Tujuan
utama pembuatan neraca saldo adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan dalam
pembuatan ayat jurnal dan posting, disamping bermanfaat untuk menyusun laporan
keuangan. Prosedur pembuatan neraca saldo:

a. Membuat daftar judul akun beserta jumlah saldonya

b. Menjumlahkan kolom debit dan kredit

c. Membuktikan kesamaan antara kedua kolom tersebut


Acct. No. Account Debit Credit
100 Cash $ 140,000
105 Accounts receivable 35,000
110 Inventory 30,000
130 Building 150,000
200 Accounts payable $ 60,000
220 Note payable 150,000
300 Common stock 100,000
330 Retained earnings
400 Sales 75,000
500 Cost of goods sold 30,000
$385,000 $ 385,000

4. Ayat Jurnal Penyesuaian

Penggunaan ayat jurnal penyesuaian akan memungkinkan perusahaan melaporkan


aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik yang akurat pada tanggal neraca dibuat dan
melaporkan pendapatan serta beban yang tepat dalam laporan laba-rugi. Jenis-jenis ayat
jurnal penyesuaian ada empat, yaitu:

a. Beban dibayar dimuka

Beban-beban yang dibayar tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum digunakan
atau dikonsumsi. Akun ini biasanya memiliki masa jatuh tempo entah karena
berlalunya waktu atau karena pemakaian atau konsumsi. Sebelum disesuaikan, aktiva
yang diperoleh akan ditetapkan terlalu tinggi dan beban ditetapkan terlalu rendah.
Sehingga ayat jurnal penyesuaian menyajikan aku beban dicatat di sebelah debit dan
aktiva di sebelah kredit. Kategori penyesuaian beban dibayar di muka ini berlaku
untuk pemakaian perlengkapan, asuransi, dan penyusutan aktiva tetap.
b. Pendapatan yang diterima di muka

Pendapatan yang diterima dalam bentuk kas dan dicatat sebagai kewajiban
sebelum dihasilkan. Akibatnya, kewajiban perusahaan meningkat. Sebelum
disesuaikan, kewajiban akan dicatat terlalu tinggi sedangkan pendapatan akan
ditetapkan terlalu rendah sehingga di dalam ayat jurnal penyesuaian akun kewajiban
akan dicatat di sisi debit dan akun pendapatan akan di catat di sisi kredit.
c. Pendapatan akrual

Pendapatan yang telah dihasilkan namun belum diterima dalam bentuk kas atau
belum dicatat. Pendapatan akrual dapat berasal dari akumulasi penghasilan yang
belum tertagih atas pengorbanan yang telah diberikan. Ayat jurnal penyesuaian untuk
pendapatan akrual diperlukan untuk mengetahui jumlah piutang atas pendapatan
pada periode berjalan. Sebelum penyesuaian, baik akun piutang maupun pendapatan
sama- sama dicatat terlalu rendah. Untuk itu, ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk
menaikkan jumlah saldo kedua akun tersebut dengan mencatat akun piutang di
sebelah debit dan akun pendapatan di sebelah kredit.

d. Beban akrual

Beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan secara tunai atau belum
dicatat. Sebelum penyesuaian, akun beban dan kewajiban akan dicatat terlalu rendah
sehingga diperlukan penyesuaian akan akun-akun tersebut. Di dalam ayat jurnal
penyesuaian, jumlah saldo kedua akun tersebut akan dinaikkan dengan mendebit
beban dan mengkredit akun kewajiban.

5. Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan

Neraca saldo setelah penyesuaian dibuat setelah semua ayat jurnal penyesuaian
dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya lalu dibuat dari akun-akun buku besar.
Neraca saldo ini menunjukkan saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah
disesuaikan, pada akhir periode akuntansi. Jadi tujuan neraca saldo yang telah
disesuaikan adalah untuk menunjukkan pengaruh dari semua kejadian keuangan yang
telah terjadi selama periode akuntansi.

6. Laporan Keuangan

Setelah neraca saldo yang telah disesuaikan selesai dibuat, perusahaan dapat
menyusun laporan keuangan dengan mengambil data- data akun beserta jumlah saldonya
dari neraca saldo yang telah di sesuaikan. Laporan keuangan yang umum biasanya terdiri
atas laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan neraca. Ketiganya saling berkaitan
karena untuk menyusun neraca, diperlukan data laba ditahan yang dapat diperoleh dari
laporan laba ditahan. Dan untuk menyusun laporan laba ditahan, diperlukan data
mengenai laba/ rugi bersih yang tersedia di dalam laporan laba- rugi.
7. Penutupan

Proses penutupan dilakukan untuk meng-nolkan saldo- saldo akun nominal dalam
rangka menyiapkan akun- akun tersebut untuk periode berikutnya. Proses meng-nolkan
ini dilakukan dengan cara mentransfer semua saldo akun pendapatan dan beban ke akun
temporer yang disebut ikhtisar laba- rugi yang nantinya akun ini pun akan di transfer ke
rekening ekuitas pemilik (laba ditahan atau modal). Pada akhir periode akuntansi,
perusahaan biasanya membuat ayat jurnal penutup. Namun, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika membuat ayat jurnal penutup, yaitu:
a. Hindari penggandaan yang tidak disengaja atas saldo pendapatan dan beban.
b. Jangan menutup akun dividen melalui akun ikhtisar laba- rugi, Hal ini karena dividen
bukanlah sebuah akun beban dan tidak bukan faktor dalam menentukan laba bersih.

Acct. No. Account Debit Credit


100 Cash $ 140,000
105 Accounts receivable 35,000
130 Building 190,000
220 Note payable $ 150,000
300 Common stock 100,000
330 Retained earnings 38,000
380 Dividends declared 10,000
400 Sales 185,000
430 Interest income 17,000
500 Cost of goods sold 47,000
520 Salary expense 25,000
Acct. No. Account Debit Credit
100 Cash $ 140,000
105 Accounts receivable 35,000
130 Building 190,000
220 Note payable $ 150,000
300 Common stock 100,000
330 Retained earnings 115,000
380 Dividends declared -
400 Sales -
430 Interest income -
500 Cost of goods sold -
520 Salary expense -
550 Depreciation expense -
$ 365,000 $ 365,000

Setelah ayat jurnal penutup diposting, semua akun temporer memiliki saldo sebesar
nol. Saldo laba ditahan berubah menjadi akumulasi laba yang tidak di distribusikan.
Setelah proses penutupan selesai, setiap akun dalam laporan laba- rugi dan akun dividen
dicocokkan menjadi nol dan siap dipakai pada periode akuntansi berikutnya.

8. Neraca Saldo Pasca-Penutupan

Neraca saldo pasca penutupan dibuat setelah pemostingan ayat jurnal penutup ke
buku besar rampung dikerjakan. Neraca saldo ini hanya terdiri atas akun- akun permanen
(aktiva, kewajiban, dan ekuitas).

9. Ayat Jurnal Pembalik

Ayat jurnal pembalik dibuat setelah laporan keuangan selesai dibuat dan ditutup
untuk akun-akun nominal. Kemudian ayat jurnal penyesuaian sebelum mencatat transaksi
regular pada periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik dibuat pada awal periode
akuntansi berikutnya dan merupakan kebalikan dari ayat jurnal penyesuaian terkait yang
telah dibuat pada periode sebelumnya.

E. Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Agar perusahaan dapat mencatat pendapatan pada periode di mana perusahaan


memperoleh pendapatan tersebut, serta mengakui beban pada periode dimana beban tersebut
timbul. Jurnal penyesuaian dibuat atau dicatat pada akhir periode akuntansi. Singkatnya,
penyesuaian memastikan bahwa suatu perusaan mengikuti prinsip pengakuan pendapatan dan
pengakuan beban.

Penggunaan jurnal penyesuaian memungkinkan untuk melaporkan asset, liabilitas, dan


ekuitas yang tepat dalam laporan posisi keuangan pada tanggal laporan. Jurnal penyesuaian
juga memungkinkan untuk melaporkan pendapatan dan beban yang tepat dalam laporan laba
rugi untuk perode tersebut. Namun, neraca saldo penarikan bersama data transaksi yang
pertama-mungkin tidak memungkinkan data terbaru dan lengkap. Hal ini terjadi karena
beberapa alasan berikut :

1. Beberapa peristiwa tidak dijurnal setiap hari karena tidak perlu. Contohnya adalah
konsumsi persediaan dan perolehan gaji karyawan.
2. Beberapa baya tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya ini akan berakhir
dengan berjalannya waktu dan bukan sebagai hasil transaksi harian yang berulang.
Contoh biaya tersebut adalah penyusutan gedung dan peralatan serta sewa dan asuransi.
3. Beberapa komponen mungkin tidak tercatat. Contohnya adalah tagihan jasa utilitas yang
tidak akan diterima sampai periode akuntansi berikutnya.

Jurnal penyesuaian diperlukan setiap kaliperusahaan, menyusun laporan keuangan.


Perusahaan harus menganalisis setiap akun dalam neraca saldoo untuk menentukan apakah
data tersebut adalah lengkap dan terbaru untuk tujuan laporan keuangan. Analisis tersebut
membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang operasi dan hubungan antarakun. Daam
pembuatan jurnal penyesuaian maka perusahaan harus melakukan control dan penghitungan
terhadap jumlah persediaan perlengkapan.
F.Membuat Laporan Keuangan dari Neraca Saldo yang Disesuaikan

Dalam membuat laporan keuangan maka suatu perusahaan harus membuat neraca saldo
yang telah disesuaikan terlebih dahulu. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan
menggunakan akun pendapatan dan beban. Laporan tersebut membentuk laporan saldo laba
dari saldo laba, deviden, dan laba neto (atau rugi neto) yang ditampilkan dalam laporan laba
rugi. Kemudian perusahaan menyiapkan laporan posisi keuangan dari akun asset liabilitas,
akun Modal Saham-Biasa, dan saldo laba akhir seperti yang dilaorkan dalam laporan saldo
laba. Proses penutupan mengurangi saldo akun nominal (sementara) hingga menjadi nol guna
mempersiapkan akun tersebut untuk transaksi periode berikutnya. Dalam proses penutupan,
perusahaan mengalihkan semuaa saldo akun pendapatan dan beban (pos lporan laba rugi)
pada akun kliring atau penangguhan yang disebut ikhtisar laba rugi.

G. Membuat Jurnal Penutup

Perusahaan biasanya membuat jurnal penutup hanya pada periode akuntansi tahunan
perusahaan. Beberapa peringatan tentang penyusunan jurnal penutup : (1) Hindari
menggandakan saldo pendapatan dan beban secara tidak sengaja, melainkan mengurangkan
hingga nol. (2) Jangan menutup deviden melalui ikhtisar laba rugi. Deviden bukan merupakan
beban dan bukan merupakan factor dalam menentukan laba neto.

Perusahaan tidak menutup akun permanen (permanent accounts) berupa asset, liabilitas,
dan ekuitas (Modal Saham-Biasa dan Saldo Laba). Sebaliknya, penyusunan laporan keuangan
menggunakan aturan tunggal jurnal balik pada periode berjalan, dan memasukkan aturan
tunggal saldo akun balik yang akan dilakukan ke depan pada periode selanjutnya. Setelah
proses penutupan, masing-masing akun laporan laba rugi dan akun deviden yang seimbang
menjadi nol dan siap untuk digunkan pada periode akuntansi berikutnya.

H. Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan yang dibuat untuk perusahaan dagang adalah sebagai berikut :

1. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi mengklarifiksikan jumlah ke dalam beberapa kategori seperti laba
brutoo pada penjualan, laba dari operasi, laba sebelum pajak, dan laba neto. Meskipun
informasi laba per saham diperlukan untuk ditampilkan pada laporan laba rugi awal bagi
perseroan, bagian ini mengabaikan informasi laba per saham tersebut; laba persaham
akan dibahas lebih lengkap pada bagian berikutnya.
2. Laporan Saldo Laba
Perusahaan tetap mempertahankan laba neto yang diperleh dalam bisnis, atau mungkin
pula membagikannya kepada pemegang saham melalui pembayaran deviden. Dalam
ilustrusi tersebut, Perusahaan menambahkan laba neto yang diperoleh selama tahun
berjalan sampai saldo laba pada awal tahun, sehingga meningkatkan saldo laba.
3. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuanga merupakan laporan keuangan yang menyajikan aktiva,
kewajiban, dan modal perusahaan pada tanggal tertentu (contohnya akhir bulan, akhir
semester, atau akhir tahun). Neraca, disebut juga laporan posisi keuangan, merupakan
sumber informasi utama tentang posisi keuangan perusahaan karena neraca merangkum
elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu
aktiva, kewajiban, dan ekuitas.Laporan posisi keuangan berguna untuk menilai risiko-
risiko terkait perusahaan serta prospek arus kas masa depan yang akan dihasilkan
perusahaan.
4. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup
akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan
menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Akun yang ditutup adalah akun nominal dan
akun pembantu modal. Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan dan beban,
sedangkan akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal
penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah perkiraan riil (assets,
liabilities, capital/equity).
CHAPTER 4
Laporan Keuangan

A. Laporan Keuangan Berubah


Beberapa perusahaan memisahkan biaya produk (seperti bahan dan tenaga kerja) serta
biaya umum dan administrasi (seperti sewa dan utilitas) dalam laporan laba rugi mereka.
Perusahaan lain hanya melaporkan biaya produk secara agregat, yang kemudian membuatnya
sulit untuk memahami sifat dari biaya ini (berulang atau tidak berulang, tetap atau variabel).
Hasilnya adalah bahwa dua perusahaan yang berbeda dapat memenuhi standar yang ada untuk
penyajian laporan laba rugi tetapi sangat bervariasi dalam detail yang diberikan.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
untuk periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan laba
rugi untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit. Ini memberi
investor dan kreditor informasi yang membantu mereka memprediksi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan.
2. Kegunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi membantu pengguna laporan keuangan memprediksi arus kas
masa depan dalam sejumlah cara. Misalnya, investor dan kreditor menggunakan
informasi laporan laba rugi untuk:
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.
b. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan.
c. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian dalam mencapai arus kas masa
depan.
3. Keterbatasan Laporan Laba Rugi
Karena laba bersih adalah perkiraan dan mencerminkan sejumlah asumsi, pengguna
laporan laba rugi perlu mengetahui batasan tertentu yang terkait dengan informasinya.
Beberapa batasan ini meliputi:
a. Perusahaan menghilangkan item dari laporan laba rugi yang tidak dapat diukur
dengan andal.
b. Jumlah pendapatan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
c. Pengukuran pendapatan melibatkan penilaian.
4. Kualitas Laba Rugi
Pentingnya informasi dalam laporan laba rugi untuk investasi dan keputusan kredit,
termasuk evaluasi perusahaan dan para manajernya. Manajemen laba didefinisikan
sebagai waktu yang direncanakan dari pendapatan, pengeluaran, keuntungan, dan
kerugian untuk memuluskan gundukan dalam pendapatan. Perusahaan juga menggunakan
manajemen laba untuk mengurangi laba saat ini untuk meningkatkan pendapatan di masa
depan.
B. Konten dan Format Laporan Keuangan
1. Elemen Laporan Laba Rugi
a. Elemen Laporan Keuangan
Elemen laporan keuangan terdiri atas pendapatan dan beban
Definisi penghasilan mencakup pendapatan dan keuntungan. Penghasilan
timbul dari aktivitas biasa perusahaan dan mengambil banyak bentuk, seperti
penjualan, biaya, bunga, dividen, dan sewa. Keuntungan mencakup, misalnya,
keuntungan dari penjualan aset jangka panjang atau keuntungan yang belum
direalisasi dari perdagangan efek.
Definisi pengeluaran mencakup pengeluaran dan kerugian. Pengeluaran
umumnya timbul dari aktivitas biasa perusahaan dan mengambil banyak bentuk,
seperti biayabarang yang dijual, depresiasi, sewa, gaji dan upah, dan pajak.
Kerugian meliputi kerugian pada biaya restrukturisasi, kerugian terkait untuk
penjualan aset jangka panjang, atau kerugian yang belum direalisasi dari
perdagangan efek.
b. Komponen Intermediate dari Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mencakup semua item utama dalam daftar di atas, kecuali
untuk operasi yang dihentikan. Dalam mencapai laba bersih, pernyataan
menyajikan subtotal dan total berikut: laba kotor, pendapatan dari operasi,
pendapatan sebelumnya pajak penghasilan, dan laba bersih.
2. Laporan Laba Rugi Kondensasi
Laporan laba rugi tidak mungkin menyajikan semua biaya secara detail. Untuk
mengatasi masalah ini, perusahaan hanya menyertakan total komponen dalam laporan
laba rugi. Kemudian juga menyiapkan jadwal tambahan untuk mendukung total. Dengan
demikian, format ini dapat mengurangi laporan laba rugi menjadi beberapa baris pada
satu lembar.

C. Pelaporan Item Pendapatan


1. Laba Kotor
Laba kotor diperoleh dari pengurangan Harga Pokok Penjualan pada penjualan
bersih. Penjualan bersih dapat diperoleh dengan mengurangi potongan penjualan dan retur
penjualan pada penjualan. Pelaporan laba kotor menyediakan angka yang berguna untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan dan memprediksi pendapatan di masa depan.
2. Laba dari aktivitas operasi
Laba dari aktivitas operasi diperoleh dengan mengurangkan beban penjualan, beban
operasi dan juga beban dan pendapatan lainnya pada laba kotor. Laba dari aktivitas operasi
menekankan pada item yang mempengaruhi aktivitas bisnis sehari-hari.
3. Klasifikasi beban
Beban merupakan penurunan keuntungan ekonomi selama periode akuntansi dalam
bentuk penurunan atau pelepasan aktiva atau peningkatan utang sehingga terjadi penurunan
modal, selain berhubungan dengan kontribusi dari pemegang saham.
Definisi beban terdiri dari beban dan kerugian. Beban umumnya terbentuk dari aktivitas
sehari-hari perusahaan dan beberapa bentuk, seperti Harga Pokok Penjualan, depresiasi,
sewa, gaji dan upah, serta pajak. Kerugian terdiri dari perubahan restruksuritasi dan
kerugian tak terduga atas penjualan sekuritas.
4. Laba sebelum pajak
Dalam IFRS perusahaan harus membedakan anatara biaya administrasi dan biaya
operasional. Jadi dalam laporan laba rugi, perusahaan harus memisahkan antara biaya
administrasi dan biaya operasional. Dalam hal ini pajak penghasilan tidak termasuk ke
dalam biaya administrasi maupun biaya operasional karena pajak muncul di luar dari
aktivitas perusahaan.
5. Laba bersih
Laba bersih kita peroleh dari menjumlahkan seluruh pendapatan perusahaan
dikurangi dengan seluruh biaya baik biaya administrasi maupun biaya operasional pabrik
termasuk pajak. Pajak penghasilan ditentukan setelah perusahaan mengetahui besarnya
pendapatan bersih hasil dari menjumlahkan seluruh pendapatan perusahaan dikurangi
seluruh biaya perusahaan.
6. Pendapatan per saham
Laba per lembar saham merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada
para pemegang saham. Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung, dengan
rumus laba bersih dikurangi dividen untuk para pemegang saham preferen dibagi dengan
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Angka yang ada pada laba per lembar
saham menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan per lembar saham biasa, bukan jumlah
uang yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
7. Operasi dihentikan
Merupakan salah satu dari komponen dari sebuah entitas dimana komponen itu bisa
dijual maupun diklasifikasikan :
a. Siap untuk dijual,
b. Merepresentasikan lini bisnis utama atau wilayah geografis dari suatu operasi,
c. Merupakan bagian dari satu, rencana co-terkoordinasi untuk membuang garis
utama bisnis atau wilayah geografis dari suatu operasi,
d. Apakah pengakuisisian anak perusahaan secara eksklusif dimaksudkan untuk
dijual kembali
Sebuah perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan wajib melaporkan
jumlah per saham baik di muka laporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
8. Alokasi pajak intraperiod
Pada laporan laba rugi, pajak penghasilan dialokasikan pada pendapatan dari operasi
yang berjalan sebelum pajak dan penghentian operasi, di mana dalam alokasi pajak
intraperiod ini mempunyai konsep ―biarkan pajak mengikuti pendapatan‖
9. Kepentingan Non-Pengendali
Kepentingan non-pengendali berarti ini adalah bagian/hak dari pihak yang bukan
pengendali atas perusahaan itu. Karena kepentingan non-pengendali adalah hak atas
ekuitas atau laba dari pihak lain yang menyetorkan modal tanpa menjadi pengendali
operasional perusahaan tersebut. Akun ini bisa muncul karena perusahaan tersebut
memiliki anak yang bagian kepemilikannya dimiliki oleh pihak lain.

D. Pelaporan Perubahan dan Kesalahan Akuntansi


1. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
Perubahan ini sering terjadi karena peristiwa atau kondisi penting yang tidak pasti
dalam tanggal pernyataan. Perubahan dalam prinsip akuntansi mencakup perubahan dalam
penentuan harga persediaan dari FIFO menjadi biaya rata-rata. Sebuah perusahaan
mengakui perubahan dalam prinsip akuntansi dengan membuat penyesuaian retropektif
terhadap laporan keuangan. Perusahaan mencatat efek kumulatif dari perubahan untuk
periode sebelumnya sebagai penyesuaian untuk laba ditahan awal tahun yang paling awal
disajikan.
2. Perubahan Estimasi Akuntansi
Perubahan ini mengacu pada contoh proses akuntansi, perusahaan memperkirakan
masa manfaat dan nilairesidu asset yang dapat didepresiasi piutang tak tertagih, persediaan
usang, dan jumlah periode yang diharapkan menguntungkan untuk pengeluaran tertentu.
Sebuah perusahaan memperhitungkan perubahan dalam perubahan periode mendatang jika
perusahaan tersebut mempengaruhi keduanya.
3. Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematika. Kesalahan
dalam prinsip akuntansi atau pengawasan atau penyalahgunaan fakta yang ada pada saat
laporan keuangan di susun. Kesalahan tersebut melibatkan hal-hal seperti pelaporan
pendapatan yang tidak benar, akuntansi untuk opsi saham, penyisihan utang, persediaan
dan ketentuan lainnya.
4. Ringkasan
Dampak perubahan dalam prinsip akuntansi dan koreksi kesalahan di debit atau di
kreditkan langsung ke laba ditahan, jika terkait dengan periode sebelumnya.

E. Laporan Laba Ditahan


Laba bersih meningkatkan laba ditahan. Kerugian bersih mengurangi laba ditahan baik
tunai dan dividen saham mengurangi laba ditahan. Perusahaan membebankan atau mengkredit
penyesuaian ini ke saldo awal dari penilaian yang ditahan perusahaan dapat menunjukan
informasi laba ditahan dengan cara yang berbeda.

Perusahaan sering membatasi laba ditahan untuk mematuhi persyaratan kontrak,


kebijakan dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. Dalam beberapa kasus perusahaan
mentransfer jumlah laba ditahan oleh karena itu bagian laba ditahan dapat melapor dua jumlah
yang terpisah, yaitu laba ditahan gratis dan laba ditahan sesuai.

F. Laporan Laba Rugi Komprehensif


Semua pendapatan, keuntungan dan kerugian diakui selama periode barang-barang ini
diklasifikasikan dalam laporan laba rugi sehingga pembaca laporan keuangan dapat lebih
memahami pentingnya berbagai komponen laba bersih.
Perubahan dalam prinsip akuntansi dan koreksi kesalahan dikecualikan dari perhitungan
laba bersih karena pengaruhnya terkait dengan periode sebelumnya. IASB setuju dan telah
mengidentifikasi sejumlah transaksi yang harus dicatat langsung ke ekuitas. Perusahaan harus
menampilkan komponen pendapatan komprehensif lain dengan salah satu cara yaitu
pernyataan kontinu tunggal (satu pendekatan pernyataan) atau dua laporan terpisah dari laba
bersih dan penghasilan komprehensif lain yang terpisah (pendekatan dua laporan). Dibawah
pendekatan manapun, perusahaan menampilkan setiap komponen pendapatan bersih dan
masing-masing komponen pendapatan komprehensif lainnya. Selain itu, laba bersih dan
pendapatan komprehensif dilaporkan. Perusahaan tidak diharuskan melaporkan informasi
pendapatan per saham yang terkait dengan pendapatan komprehensif.
1. Laporan Satu Pendekatan
Dalam pendekatan ini, jaringan tradisional pendapatan adalah subtotal, dengan total
pendapatan komperhensif ditampilkan sebagai total akhir. Laporan gabungan memiliki
keuntungan karena tidak memerlukan penciptaan laporan keuangan yang baru. Namun,
mengubur laba bersih sebagai subtotal pada pernyataan itu merupakan kerugian.
2. Laporan Dua Pendekatan
Dalam pendekatan ini, melaporkan pendapatan komprehensif dalam pernyataan
terpisah menunjukan bahwa keuntungan dan kerugian yang diidentifikasi sebagai
pendapatan komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan
kerugian tradisional.

Anda mungkin juga menyukai