Oleh:
Kelompok 4
A. Termilogi Dasar
k. Ayat jurnal penutup. Proses formal yang dipakai untuk mengurangi semua akun
nominal menjadi nol dan menentukan serta mentransfer laba bersih atau rugi bersih kea
kun ekuitas pemilik yang juga disebut “ menutup buku besar,” “menutup buku,” atau
“menutup” saja.
Akun Pendapatan
Debet kredit
- (penurunan) +(penigkatan)
Semua akun aktiva dan beban meningkat pada sisi kiri (atau sisi debet) dan menurun
pada sisi kanan (atau sisi kredit). Sebaliknya, semua akun kewajiban dan penda pat
meningkat pada sisis kanan (atau sisi kredit) dan menurun pada sisi kiri (atau sisis debet).
Akun ekuitas pemegang saham, se perti saham biasa dan laba ditahan , meningkat pada sisi
kredit, sementara dividen meningkat pada sisis debet.
C. Siklus Akuntansi
Langkah pertama pada siklus akuntansi adalah menganalisis sebuah transaksi dan
kejadian lainnya. Masalah utama adalah menentukan apa yang harus dicatat. Suatu item harus
diakui pada laporan keuangan apabila diakui sebagai suatu elemen akuntansi yang dapat
diukur. Transaksi biasanya terjadi apabila ada pertukaran nilai antar dua pihak, atau dapat
juga hanya terjadi berdasarkan kepentingan satu pihak saja seperti kontribusi amal.
1. Menjurnal
Perusahaan mencatat akun sebuah transaksi yang mempengaruhi asset, utang, dan
modal dalam sebuah jurnal. Jurnal dibuat secara kronologis berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi-transaksi yang terjadi secara sistematis, yang terdiri dari akun pada
posisi debit dan kredit. Contoh dari praktek menjurnal adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 3 Januari 2013, PT. Maju Mundur menginvestasikan sahamnya untuk
kegiatan pendanaan perusahaan sebesar $100.000, dan pada tanggal 10 Januari 2013,
mereka membeli gedung perusahaan sebesar $7.000 tunai.
Di dalam jurnal umum terdapat empat bagian yang harus ada, yaitu : tanggal
transaksi, nama akun dan jumlahnya di sisi debit, nama akun dan jumlahnya di sisi kredit,
dan penjelasan transaksi ataupun kode rekening.
Berbeda dengan jurnal umum, jurnal khusus deiperlukan apabila perusahaan tersebut
berbentuk selain perusahaan jasa. Jurnal khusus memisahkan transaksi-transaksi yang
berhubungan langsung dengan kegiatan jual-beli dan arus kas. Jurnal khusus terdiri dari
empat bagian, yaitu : jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan
jurnal pengeluaran kas. Dengan kata lain jurnal khusus memisahkan setiap transaksi yang
berhubungan langsung dengan masing-masing kegiatan yang telah diklasifikasikan
sebelumnya.
2. Posting
Posting adalah serangkaian prosedur yang memindahkan data dari jurnal ke buku
besar. Posting terdiri dari beberapa langkah :
a. Memasukkan kolom yang sesuai dengan akun di sisi debit, tanggal transaksi, dan
jumlah yang terdapat di jurnal.
3. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu.
Biasanya neraca saldo dibuat pada akhir periode akuntansi. Urutan akun yang
dicantumkan pada neraca saldo sesuai dengan urutan yang terdapat di dalam buku besar,
dimana saldo debit ditunjukkan pada kolom sebelah kiri dan saldo kredit ditampilkan
pada kolom sebelah kanan. Total kedua kolom tersebut harus sama atau balance. Tujuan
utama pembuatan neraca saldo adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan dalam
pembuatan ayat jurnal dan posting, disamping bermanfaat untuk menyusun laporan
keuangan. Prosedur pembuatan neraca saldo:
Beban-beban yang dibayar tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum digunakan
atau dikonsumsi. Akun ini biasanya memiliki masa jatuh tempo entah karena
berlalunya waktu atau karena pemakaian atau konsumsi. Sebelum disesuaikan, aktiva
yang diperoleh akan ditetapkan terlalu tinggi dan beban ditetapkan terlalu rendah.
Sehingga ayat jurnal penyesuaian menyajikan aku beban dicatat di sebelah debit dan
aktiva di sebelah kredit. Kategori penyesuaian beban dibayar di muka ini berlaku
untuk pemakaian perlengkapan, asuransi, dan penyusutan aktiva tetap.
b. Pendapatan yang diterima di muka
Pendapatan yang diterima dalam bentuk kas dan dicatat sebagai kewajiban
sebelum dihasilkan. Akibatnya, kewajiban perusahaan meningkat. Sebelum
disesuaikan, kewajiban akan dicatat terlalu tinggi sedangkan pendapatan akan
ditetapkan terlalu rendah sehingga di dalam ayat jurnal penyesuaian akun kewajiban
akan dicatat di sisi debit dan akun pendapatan akan di catat di sisi kredit.
c. Pendapatan akrual
Pendapatan yang telah dihasilkan namun belum diterima dalam bentuk kas atau
belum dicatat. Pendapatan akrual dapat berasal dari akumulasi penghasilan yang
belum tertagih atas pengorbanan yang telah diberikan. Ayat jurnal penyesuaian untuk
pendapatan akrual diperlukan untuk mengetahui jumlah piutang atas pendapatan
pada periode berjalan. Sebelum penyesuaian, baik akun piutang maupun pendapatan
sama- sama dicatat terlalu rendah. Untuk itu, ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk
menaikkan jumlah saldo kedua akun tersebut dengan mencatat akun piutang di
sebelah debit dan akun pendapatan di sebelah kredit.
d. Beban akrual
Beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan secara tunai atau belum
dicatat. Sebelum penyesuaian, akun beban dan kewajiban akan dicatat terlalu rendah
sehingga diperlukan penyesuaian akan akun-akun tersebut. Di dalam ayat jurnal
penyesuaian, jumlah saldo kedua akun tersebut akan dinaikkan dengan mendebit
beban dan mengkredit akun kewajiban.
Neraca saldo setelah penyesuaian dibuat setelah semua ayat jurnal penyesuaian
dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya lalu dibuat dari akun-akun buku besar.
Neraca saldo ini menunjukkan saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah
disesuaikan, pada akhir periode akuntansi. Jadi tujuan neraca saldo yang telah
disesuaikan adalah untuk menunjukkan pengaruh dari semua kejadian keuangan yang
telah terjadi selama periode akuntansi.
6. Laporan Keuangan
Setelah neraca saldo yang telah disesuaikan selesai dibuat, perusahaan dapat
menyusun laporan keuangan dengan mengambil data- data akun beserta jumlah saldonya
dari neraca saldo yang telah di sesuaikan. Laporan keuangan yang umum biasanya terdiri
atas laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan neraca. Ketiganya saling berkaitan
karena untuk menyusun neraca, diperlukan data laba ditahan yang dapat diperoleh dari
laporan laba ditahan. Dan untuk menyusun laporan laba ditahan, diperlukan data
mengenai laba/ rugi bersih yang tersedia di dalam laporan laba- rugi.
7. Penutupan
Proses penutupan dilakukan untuk meng-nolkan saldo- saldo akun nominal dalam
rangka menyiapkan akun- akun tersebut untuk periode berikutnya. Proses meng-nolkan
ini dilakukan dengan cara mentransfer semua saldo akun pendapatan dan beban ke akun
temporer yang disebut ikhtisar laba- rugi yang nantinya akun ini pun akan di transfer ke
rekening ekuitas pemilik (laba ditahan atau modal). Pada akhir periode akuntansi,
perusahaan biasanya membuat ayat jurnal penutup. Namun, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika membuat ayat jurnal penutup, yaitu:
a. Hindari penggandaan yang tidak disengaja atas saldo pendapatan dan beban.
b. Jangan menutup akun dividen melalui akun ikhtisar laba- rugi, Hal ini karena dividen
bukanlah sebuah akun beban dan tidak bukan faktor dalam menentukan laba bersih.
Setelah ayat jurnal penutup diposting, semua akun temporer memiliki saldo sebesar
nol. Saldo laba ditahan berubah menjadi akumulasi laba yang tidak di distribusikan.
Setelah proses penutupan selesai, setiap akun dalam laporan laba- rugi dan akun dividen
dicocokkan menjadi nol dan siap dipakai pada periode akuntansi berikutnya.
Neraca saldo pasca penutupan dibuat setelah pemostingan ayat jurnal penutup ke
buku besar rampung dikerjakan. Neraca saldo ini hanya terdiri atas akun- akun permanen
(aktiva, kewajiban, dan ekuitas).
Ayat jurnal pembalik dibuat setelah laporan keuangan selesai dibuat dan ditutup
untuk akun-akun nominal. Kemudian ayat jurnal penyesuaian sebelum mencatat transaksi
regular pada periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik dibuat pada awal periode
akuntansi berikutnya dan merupakan kebalikan dari ayat jurnal penyesuaian terkait yang
telah dibuat pada periode sebelumnya.
1. Beberapa peristiwa tidak dijurnal setiap hari karena tidak perlu. Contohnya adalah
konsumsi persediaan dan perolehan gaji karyawan.
2. Beberapa baya tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya ini akan berakhir
dengan berjalannya waktu dan bukan sebagai hasil transaksi harian yang berulang.
Contoh biaya tersebut adalah penyusutan gedung dan peralatan serta sewa dan asuransi.
3. Beberapa komponen mungkin tidak tercatat. Contohnya adalah tagihan jasa utilitas yang
tidak akan diterima sampai periode akuntansi berikutnya.
Dalam membuat laporan keuangan maka suatu perusahaan harus membuat neraca saldo
yang telah disesuaikan terlebih dahulu. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan
menggunakan akun pendapatan dan beban. Laporan tersebut membentuk laporan saldo laba
dari saldo laba, deviden, dan laba neto (atau rugi neto) yang ditampilkan dalam laporan laba
rugi. Kemudian perusahaan menyiapkan laporan posisi keuangan dari akun asset liabilitas,
akun Modal Saham-Biasa, dan saldo laba akhir seperti yang dilaorkan dalam laporan saldo
laba. Proses penutupan mengurangi saldo akun nominal (sementara) hingga menjadi nol guna
mempersiapkan akun tersebut untuk transaksi periode berikutnya. Dalam proses penutupan,
perusahaan mengalihkan semuaa saldo akun pendapatan dan beban (pos lporan laba rugi)
pada akun kliring atau penangguhan yang disebut ikhtisar laba rugi.
Perusahaan biasanya membuat jurnal penutup hanya pada periode akuntansi tahunan
perusahaan. Beberapa peringatan tentang penyusunan jurnal penutup : (1) Hindari
menggandakan saldo pendapatan dan beban secara tidak sengaja, melainkan mengurangkan
hingga nol. (2) Jangan menutup deviden melalui ikhtisar laba rugi. Deviden bukan merupakan
beban dan bukan merupakan factor dalam menentukan laba neto.
Perusahaan tidak menutup akun permanen (permanent accounts) berupa asset, liabilitas,
dan ekuitas (Modal Saham-Biasa dan Saldo Laba). Sebaliknya, penyusunan laporan keuangan
menggunakan aturan tunggal jurnal balik pada periode berjalan, dan memasukkan aturan
tunggal saldo akun balik yang akan dilakukan ke depan pada periode selanjutnya. Setelah
proses penutupan, masing-masing akun laporan laba rugi dan akun deviden yang seimbang
menjadi nol dan siap untuk digunkan pada periode akuntansi berikutnya.
Laporan Keuangan yang dibuat untuk perusahaan dagang adalah sebagai berikut :