Anda di halaman 1dari 17

3.

8 Menerapkan jurnal, konsep, debet dan kredit, saldo normal, sistematika


pencatatan dan bentuk jurnal
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan buku jurnal
3.8.2 Menjelaskan konsep debet dan kredit
3.8.3 Menguraikan saldo normal
3.8.4 Menjelaskan sistematika pencatatan
3.8.5 Menjelaskan bentuk jurnal
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.8.1 Menerapkan buku jurnal
4.8.2 Melaksanakan konsep debet dan kredit
4.8.3 Melaksanakan saldo normal
4.8.4 Melaksanakan sistematika pencatatan
4.8.5 Melaksanakan bentuk jurnal

Jurnal Umum
1. Pengertian Jurnal Umum
Pengertian Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat
semua jenis bukti transaksi keuangan yang muncul dari semua transaksi
keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Secara etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Perancis, yaitu Jour
yang artinya hari. Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat berbagai
aktivitas transaksi keuangan secara kronologis sesuai tanggal dengan
mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominalnya pada kolom
debit atau kredit.
Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum dilakukan
setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan
adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Jurnal
umum bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan dampak transaksi
yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.
2. Fungsi Jurnal Umum
adapun fungsi dari jurnal umum yang terbagi menjadi 5 yaitu Fungsi Historis,
fungsi pencatatan, fungsi analisis, fungsi intruksi, dan fungsi informatif
a. Fungsi Historis
Pencatatan setiap bukti transaksi ke dalam jurnal umum dilakukan secara
sistematis, kronologis, urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
b. Fungsi Pencatatan
jurnal umum juga dapat dikatakan berfungsi sebagai pencatatan semua
transaksi dalam suatu perusahaan secara terperinci dan mudah dibaca agar
pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan baik.
c. Fungsi Analisis
Bukti transaksi dianalisa untuk menentukan nama akun, jumlah, dan di sisi
mana (debit atau kredit) suatu akun dicatat.
d. Fungsi instruksi
Memberi perintah untuk memposting ke buku besar, baik yang didebit
ataupun yang dikredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
e. Fungsi Informatif
Memberikan keterangan seputar transaksi keuangan yang terjadi didalam
perusahaan secara jelas dan apa adanya.
3. Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang akan kita ketahui dalam proses pencatatan pada buku
jurnal, diantaranya:
a. Dianalisa untuk mengetahui apakah akan menimbulkan bertambah
atau berkurangnya satu atau lebih suatu perkiraan.
b. Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada
satu atau lebih perkiraan.
c. Dilakukan analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan di
debet dan di kredit
d. Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di
kredit harus sama.
e. Dibuat referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah
dilakukan posting ke perkiraan yang tepat pada buku besar, sesuai
nomor perkiraannya.
4. Bentuk jurnal umum
Tanggal No. Keterangan (3) Ref Debet (5) Kredit (6)
(1) bukti (2) (4)

Keterangan:
(1) Diisi tahun, bulan, serta tanggal transaksi. Untuk tahun cukup ditulis
sekali saja tiap halaman judul, kecuali ada pergantian tahun. Sama halnya
dengan bulan.
(2) Diisi nomor bukti transaksi
(3) Diisi oleh akun yang akan didebet dan dikredit. Aturan untuk penulisan
akun yang didebet di mulai dari kiri, dan akun kredit ditulis di bawahnya
sedikit ke kanan.
(4) Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah
dipindahkan ke buku besar.
(5) Diisi nilai nominal akun yang didebet
(6) Diisi nilai nominal akun yang dikredit
5. Pengertian Debet
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan dari bahasa Latin
credere, merupakan lawan dari debit. Kode perkiraan (akun) jenis liabilitas,
ekuitas, dan pendapatan akan bertambah nilainya jika dikredit, sedangkan aset
dan beban akan berkurang jika dikredit. Konsep ini dipakai dalam pembukuan
berpasangan.
6. Pengertian Kredit
Dalam akuntansi, debit (disingkat Dr), yang diturunkan dari bahasa Latin
debere, merupakan lawan dari kredit. Kode perkiraan (akun) jenis aset dan
beban akan bertambah nilainya jika didebit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan
pendapatan akan berkurang jika didebit. Konsep ini dipakai dalam pembukuan
berpasangan.
7. Saldo Normal
Saldo normal yaitu klasifikasi terhadap suatu kode anggaran (akun) yang
adalah salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan.
Suatu akun mampu mempunyai saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr).
Akun dengan saldo normal debit akan lebih nilainya jika terjadi transaksi pada
sisi debit. Sebaliknya, untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal
kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi kredit.
Persamaan landasan/dasar akuntansi yaitu sebagai berikut:
Aktiva = Kewajiban + Modal
Akun pada sisi pada sisi kiri persamaan memiliki saldo normal debit,
sedangkan akun pada sisi kanan memiliki saldo normal kredit.
Saldo normal untuk akun-akun lain dikurangi dari hubungan dengan ketiga
akun utama tersebut. Contohnya:
Laba/rugi = Pendapatan – Beban
Karena laba/rugi adalah komponen dari modal, karenanya mampu
diasumsikan bahwa pendapatan berada di sisi kanan persamaan, sedangkan
beban berada di sisi kiri.

Berikut saldo normal untuk beberapa akun umum:


Aktiva: Debit
Kewajiban: Kredit
Modal: Kredit
Pendapatan: Kredit
Beban: Debit
Laba ditahan: Kredit
Dividen: Debit
Proses Pencatatan Akuntansi
Proses pencatatan akuntansi transaksi keuangan Ssdah merupakan keharusan bahwa
setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan
bahwa transaksi telah dilakukanTahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu
kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah,
sehingga terbentuk sebuah laporan keuangan.
Proses yang berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi
sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri dari
kegiatan-kegiatan sebagai berikut .
Langkah-langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan bukti pencatatan
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan
keuangan. Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis
bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar
pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan
Sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan
harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah
dilakukan.
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini
harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat
untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis
Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet
atau di kredit, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
a. Harta (asset), yaitu sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang
terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat di masa yang
akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran
(likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak
berwujud dan harta-harta lainnya.
b. Utang (kewajiban), yaitu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh
perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan
datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang
lancar dan utang jangka panjang
c. Modal, yaitu selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak
pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada
perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada
persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan
Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham
d. Pendapatan, yaitu penghasilan yang diperoleh perusahaan baik yang
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan
langsung
e. Biaya, yaitu pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha
untuk memperoleh pendapatan, baik yang berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan langsung.
Bukti transaksi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu transaksi internal dan eksternal.
Berikut adalah macam-macam bukti transaksi perlu di catat :
a. Bukti Transaksi Internal
1) Memo antar bagian
Dibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk kepentingan
perusahaan itu sendiri. Biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan
selanjutnya
2) Memorial Post
Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya dari bagian
penanggung jawab perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan
perusahaan
b. Bukti Transaksi Eksternal
1) Faktur
adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang
dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
2) Kwitansi
Merupakan bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima
uang atau telah membayar uang secara tunai.
3) Nota Kredit
Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara
kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang
sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan.
Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual dan
dikirimkan kepada pihak pembeli.
4) Nota Debit
Bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli karena
sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan.
Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada
penjual.
5) Cek
Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai
rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak
yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang
berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah :
a) Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan
menandatangani cek tersebut.
b) Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek
tersebut.
6) Bilyet GiroBilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah suatu
bank kepada bank yang bersangkutan, untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening nya ke dalam rekening yang namanya
tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain.
2. Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan
keuangan, buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan
sistematis dengan menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi
peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan,
penerimaan, dan pengeluaran keuangan.
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini
harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat
untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis
Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet
atau di kredit.
Jurnal merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan
kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan keterangannya
ringkas. Diantaranya waktu kejadian, keterangan transaksi serta debet dan kredit.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi
keuangan.
b. Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut
tanggal kejadiannya.
c. Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan
mendebit dan mengkredit akun.
d. Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double
entry accounting].
e. Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama/seimbang.
Beberapa fungsi jurnal sebagai catatan sistematis dalam pencatatan bukti
transaksi :
a. Fungsi pencatatan , artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti
dokumen yang ada harus dicatat seluruhnya
b. Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya
c. Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus
merupakan analisis dari bukti bukti transaksi
d. Fungsi instruktif artinya pencatatan dala jurnal merupakan instruksi atau
perintah untukmelakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar
e. Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang
terjadi
Transaksi pada awalnya di catat secara kronologis di buku jurnal (journal) sebelum
dipindahkan ke akun – akun. Jadi, jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Jurnal
memberikan beberapa kegunaan yang signifikan pada proses pencatatan :
a. Menggunakan pengaruh lengkap suatu transaksi pada satu tempat
b. Menyediakan catatan transaksi secara kronologis.
c. Membantu mencegah atau mengetahui adanya kesalahan karena jumlah
debit dan kredit untuk setiap ayat dapat dengan mudah dibandingkan.
Dalam pembagiannya, Jurnal terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Jurnal Umum merupakan jurnal yg mencatat seluruh transaksi dalam satu
kesatuan (berdasarkan urutan waktu).
Bentuk dari jurnal umum sebagai berikut :
a) Terdapat kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun
terjadinya transaksi.
b) Kolom akun atau keterangan digunakan untuk mencatat transaksi yang
didebet dan dikredit, disertai keterangan singkat tentang transaksi tersebut.
c) Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat
jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum dipindahkan, kolom ref. tetap
dalam keadaan kosong.
d) Kolom debet digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
e) Kolom kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
f) Halaman digunakan sebagai referensi pada buku besar.
2) Jurnal Khusus dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik
berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering
dipergunakan adalah:
a) Jurnal penjualan (Sales Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi
penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
b) Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal) Berfungsi sebagai tempat
mencatat semua transaksi penerimaan kas.
c) Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal) Berfungsi sebagai tempat
mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
d) Jurnal Pembelian (Purchases Journal) Jumal pembelian berfungsi sebagai
tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit.
3. Melakukan posting kedalam buku besar
Merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang
telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai tahapan
catatan terakhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Berikut adalah jenis-
jenis bentuk buku besar :
a. Bentuk Buku Besar
1) Bentuk T

2) Bentuk Scontro
Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau
disebut 2 kolom.

3) Bentuk Staffel (berkolom saldo tunggal)


Buku besar bentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan bentuk buku
besar yang digunakan jika jumlah transasksinya banyak.

4) Bentuk Staffel (berkolom saldo rangkap)


Buku besar bentuk ini hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal,
namun bedanya dalam buku satffle saldo rangkap ini kolom saldo dibagi
dua kolom, yakni kolom debet dan kolom kredit.

Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah


memindahkan data yg terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun bersangkutan di
buku besar. Tahap ini di sebut pemindahanbukuan (posting).
Urutan yg harus di ikuti dalam menganalisis setiap transaksi adalah sebagai
berikut :
a. Tentukan jenis akun yg di pengaruhi oleh transaksi (akun aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan, atau beban).
b. Tentukan akibat transaksi terhadap akun (bertambah atau berkurang)
c. Tentukan debit atau kredit atas akun yg di pengaruhi oleh transaksi.
d. Catatan debit atas kredit dalam jurnal umum.
Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut
a. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur perkiraan yang
bersangkutan yang ada pada buku besar
b. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debet atau
kredit perkiraan buku besar
c. Catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah
jurnal telah dipindahkan ke buku besar
d. Catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar setiap
pemindah-bukuan.
4. Tahap pelaporan
Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informasi ekonomi,
untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir
mudah dimengerti dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data
perusahan perlu diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan
suatu prinsip yang berterima umum. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode
kutansi misal setiap 3 bulan, persemester atau setahun sekali dan sebagainya.
Laporan keuangan terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan rugi/laba
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan perubahan posisi keuangan.
e. Catatan atas laporan keuangan
f. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap
Neraca saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-
masing buku besar.
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi
pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara
menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet
sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi
jika tidak sama berarti pencatatannya salah.

Bentuk-Bentuk Jurnal
1. Jurnal umum
Jurnal umum merupakan tempat untuk mencatat semua transaksi keuangan
perusahaan pada periode tertentu secara sistematis.
Untuk membuat jurnal umum akuntansi, kita harus paham mengenai saldo
normal masing-masing akun. Dalam akuntansi ada lima akun yang perlu kita
ketahui posisi saldo normalnya.
Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal
Aset (harta/aktiva) + – Debit
Utang (kewajiban) – + Kredit
Modal – + Kredit
Pendapatan – + Kredit
Beban + – Debit
Bentuk Jurnal umum dan contohnya:
Pada tanggal 1Februari 2020, Toko Mawar membeli peralatan kantor berupa
kursi sebesar Rp5.000.000,00 secara tunai, maka jurnalnya adalah:
Tanggal keterangan Ref Debet Kredit
1 Feb 20 Peralatan Kantor Rp5.000.000,00
Kas Rp5.000.000,00
Selain itu jurnal umum juga bisa digunakan untuk memasukkan:
(1) Ayat jurnal penyesuaian (adjustment entry)
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk membandingkan jumlah yang dicatat apakah sudah
sama dengan periode pengakuan yang sama.
Jadi pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum
dicatat, atau ada transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka
dicatat dalam jurnal penyesuaian.
(2) Ayat jurnal penutup (closing entry)
Jurnal penutup adalah salah satu dari macam macam jenis jenis jurnal
yang dibuat untuk menormalkan atau memindahkan saldo perkiraan
sementara sehingga perusahaan dapat mengetahui laba rugi bisnis
selama satu periode. Saldo perkiraan sementara yang dimaksud adalah
perkiraan normal dan prive. Adapun dasar untuk menyusun jurnal
penutup yaitu kertas kerja kolom laba/rugi.
Akun yang harus dibuat kan jurnal penutup ada empat: akun pendapatan,
akun beban, rekening prive dan rekening ikhtisar laba/rugi.
(3) Ayat jurnal pembalik (reversing entry)
Jurnal pembalik dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pencatatan
transaksi di awal periode akuntansi.
Transaksi yang perlu dibuat jurnal pembalik yaitu:
a. Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban.
b. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan.
c. Beban yang masih harus dibayar.
d. Pendapatan yang masih harus diterima.
2. Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang dikelompokkan secara khusus sesuai dengan
jenis transaksi nya.
Jurnal khusus ini dikelompokkan karena transaksi nya yang sering terjadi
pada setiap bulannya.

Terdapat empat jenis jurnal khusus, seperti:


a) Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian
barang / produk atau jasa secara kredit.
Transkasi yang akan dicatat dalam jurnal pembelian diantaranya:
(1) Pembelian barang dagang secara kdedit
(2) Pembelian perlengkapan, peralatan dan aktiva lain secara kredit
Bentuk jurnal pembelian:

b) Jurnal penjualan, untuk mencatat seluruh transaksi penjualan secara


kredit.
Bentuk jurnal penjualan

c) Jurnal penerimaan kas, berfungsi untuk mencatat semua transaksi


penerimaan uang dari berbagai sumber pemasukan, seperti pendapatan
penjualan dan yang lainnya. Transaksi yang dicatat dalam jurnal
penerimaan kas diantaranya adalah:
(1) Penjualan tunai
(2) Penerimaan pelunasan piutang
(3) Retur pembelian secara tunai
(4) Penerimaan pendapatan
Bentuk jurnal penerimaan kas:
d) Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
pengeluaran uang untuk berbagai macam biaya / beban.
Transaksi yang termasuk pengeluaran kas diantaranya:
(1) Pembelian secara tunai
(2) Pembayaran atau pelunasan utang dagang
(3) Retur penjualan
(4) Pembayaran beban-beban
(5) Pengambilan uang tunai untuk pribadi (prive).
Bentuk jurnal pengeluaran kas:

UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal umum!
………………………………………….
2. Toko A adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang mebel.
Toko A menjual barang dagangannya kepada Toko B sebesar Rp5.000.000,00
secara kredit. Maka, transakasi apakah yang dilakukan oleh Toko A dan di
jurnal apakah ia harus mencatat transaksi tersebut? Mengapa?
……………………………………………….
3. Jelaskan apa maksud fungsi historis pada jurnal umum!
……………………………………………………………..
4. Apa yang dimaksud dengan jurnal khusus dan sebutkan fungsinya..
……………………………………………………..
5. Apakah yang harus dilakukan sebelum mencatat jurnal pada jurnal umum?
……………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai