Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah : Akuntansi Intermediate 1

Dosen Pengampu : Rendra Arief Hidayat, S.Pd, M.Sc


Kelas : Akuntansi 2022 C
Disusun Oleh : 1. Nisrina Sania Marwah 22080694093
2. Revalina Ping Dam Tung 22080694108
3. Resa Ferdhea Novita 22080694110
4. Tersa Intan Trycahyono 22080694111
5. Qonita Hilda 22080694112
6. Ayu Febrianti Dolok Saribu 22080694114
7. Nur Sukma Wati 22080694130

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu sistem berupa formulir, catatan dan laporan
yang disusun untuk menampung informasi mengenai akuntansi, informasi ini memuat data
terkait dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan, informasi karyawan, serta
informasi pajak dari perusahaan yang dibutuhkan oleh para akuntan dan eksekutif perusahaan
untuk dapat menciptakan keputusan tepat.

Terminologi Dasar
Terminologi dasar akuntansi terdiri dari beberapa hal berikut.
 Kejadian (Event)
Suatu peristiwa yang menjadi penyebab berubahnya aset, liabilitas, dan ekuitas baik itu
secara eksternal maupun internal.
 Transaksi (Transaction)
Peristiwa eksternal yang melibatkan pertukaran antara dua atau lebih perusahaan.
 Akun (Account)
Catatan sistematis yang memperlihatkan pengaruh transaksi terhadap aset, liabilitas, dan
ekuitas.
 Akun Riil dan Akun Nominal (Real and Nominal Accounts)
Akun Rill (permanen) terdiri dari akun aset, liabilitas, dan ekuitas yang terdapat pada
laporan posisi keuangan. Sedangkan Akun Nominal (sementara) terdiri dari akun
pendapatan, beban, dan dividen yang terdapat pada laporan laba rugi (kecuali dividen),
serta akan ditutup secara periodik.
 Buku Besar (Ledger)
Buku besar umum terdiri dari akun aset, liabilitas, ekuitask, pendapatan, dan beban. Buku
besar pembantu berisi rincian yang tidak tercantum pada buku besar umum.
 Jurnal (Journal)
Sejumlah transaksi yang dicatat di buku catatan pertama dipindahkan ke buku besar,
pemindahan atau memasukkan data ini disebut penjurnalan.
 Pemindahbukuan (Posting)
Proses memindahkan angka-angka yang tercatat dalam jurnal dan memisahkan angka-
angka tersebut ke rekening buku besar berdasarkan akunnya masing-masing. 
 Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca saldo merupakan ringkasan dari buku besar. Setelah penyesuaian, angka
dimasukkan ke buku besar yang disebut neraca saldo yang disesuaikan. Neraca saldo
berada setelah semua jurnal penutup dimasukkan ke buku besar yang disebut neraca saldo
setelah penutupan.
 Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)
Dibuat pada akhir periode akuntansi menyesuaikan akun-akun supaya jumlah yang ada
sesuai dan akurat. 
 Laporan Keuangan (Financial Statements)
Suatu catatan yang merefleksikan pengumpulan, tabulasi, dan ringkasan akhir dari data
akuntansi. Terdapat empat laporan keuangan yang biasa dibentuk oleh perusahaan, antara
lain: 
a) neraca, menampilkan keadaan keuangan perusahaan pada akhir periode,
b) laporan keuntungan-rugi, menghitung besarnya hasil operasi perusahaan selama
periode tersebut, 
c) laporan arus kas, melaporkan arus kas perusahaan selama satu periode, dan
d) laporan laba ditahan, merekonsiliasi saldo akun laba ditahan dari awal hingga akhir
periode.
 Ayat Jurnal Penutup
Ayat jurnal ini digunakan untuk menutup semua akun nominal (sementara) suatu
perusahaan.
Debit dan Kredit
Debit dan kredit bukan menjadi penambah maupun pengurang, melainkan hal ini
menandakan di mana tempat perusahaan dapat membuat entri/catatan dalam proses
pecatatannya. Debit dan kredit dapat diistilahkan menjadi sisi kiri dan sisi kanan, yang berarti
perusahaan mendebit akun ketika memasukkan angka di sisi kiri akun, dan perusahaan
mengkredit akun ketika memasukkan angka di sisi kanan akun.
Persamaan antara debit dan kredit dapat disebut sebagai dasar pada sistem pencatatan
transaksi pembukuan ganda. Sistem ini memberikan metode logis untuk pencatatan transaksi
dan juga cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jumlah seluruh akun debit
harus sama dengan jumlah seluruh kredit apabila perusahaan mencatat setiap transaksi
dengan debit dan kredit yang sama.

Persamaan Akuntansi

Gambar tersebut merupakan rumus persamaan akuntansi atau dapat disebut sebagai aturan
debit kredit dan juga pengaruhnya pada masing-masing jenis akun. Prinsip umum dari
persamaan akuntansi adalah keseimbangan, yang berarti antara sisi pemasukan dan sisi
pengeluaran harus seimbang. Misalnya, Salon Anna membayar sewa gedung sebesar $400
pada akhir bulan, maka dalam persamaan akuntansi menjadi:

- $400 - $400
Laporan Keuangan dan Struktur Kepemilikan
Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode akuntansi tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja usaha atau
perusahaan tersebut. Laporan keuangan terdiri dari:
a) laporan laba rugi, untuk mengetahui posisi laba dan rugi suatu perusahaan,
b) laporan perubahan modal, untuk mengetahui peningkatan dan penurunan aktiva suatu
perusahaan dalam satu periode,
c) laporan neraca, untuk mengetahui posisi dan informasi keuangan suatu perusahaan,
d) laporan arus kas, untuk mengetahui aliran kas yang masuk dan keluar dalam suatu
perusahaan,
e) catatan atas laporan keuangan, untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai
keuangan perusahaan.
Struktur kepemilikan perusahaan menentukan jenis akun yang termasuk dari bagian ekuitas
atau mempengaruhi bagian ekuitas. Suatu perusahaan biasanya menggunakan akun modal
saham, premi saham, dividen, dan laba ditahan. Sedangkan kemitraan biasanya menggunakan
akun modal pemilik dan akun penarikan pemilik. Investasi pemilik atau pemilik di
perusahaan ditunjukkan oleh akun modal pemilik.

Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi meliputi:
1. Identifikasi Transaksi
Mengidentifikasi transaksi yang terjadi untuk menentukan unsur apa yang dicatat dan
cara mencatatnya. Proses identifikasi meliputi perancangan chart of account,
pengikhtisaran, dan penyajian informasi keuangan.
2. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal (Penjurnalan)
Transaksi yang dicatat adalah transaksi yang memengaruhi aset, liabilitas, dan ekuitas
dalam bentuk debit dan kredit.
3. Posting Buku Besar
Pencatatan transaksi masing-masing akun untuk mencari saldo akhir pada masing-masing
akun agar diketahui nominalnya.
4. Penyusunan Neraca Saldo
Neraca saldo disusun pada akhir periode akuntansi untuk menguji kesamaan saldo debit
dan kredit setelah dilakukan posting. Neraca saldo memuat akun-akun sesuai urutan
pancatatannya dalam buku besar dengan saldo debit di kolom kiri dan saldo kredit
dikolom kanan. Jumlah saldo debit dan kredit harus sama.
5. Penyesuaian
Penyesuaian dilakukan saat pendapatan atas jasa yang telah diberikan serta beban diakui
pada saat terjadinya. Penyesuaian digunakan untuk menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas
dengan nominal yang tepat pada laporan posisi keuangan.
6. Penyajian Laporan Keuangan
Disajikan berdasarkan data keuangan pada neraca saldo setelah penyesuaian. Dalam
laporan posisi keuangan disajikan aset, liabilitas, dan ekuitas. Pendapatan dan beban
disajikan dalam laporan keuangan. Sedangkan data kas pada buku besar dijadikan dasar
penyusunan laporan arus kas.
7. Penutupan
8. Neraca saldo setelah penutupan
9. Pembalik
MENCATAT DAN MERINGKAS TRANSAKSI

Penjurnalan
Perusahaan mencatat transaksi yang memengaruhi aset, liabilitas, dan ekuitas dalam jurnal
umum. Dalam pencatatannya digunakan kolom seperti gambar di bawah, dengan penulisan
debit dilakukan lebih dulu kemudian penulisan kredit sedikit menjorok. Penjelasan transaksi
ditulis di bawah nama akun terakhir yang dicatat.

Jurnal Umum J1

Ref
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
.

28/02/2023 Peralatan Rp 2.000.000

Pendapatan Rp 2.000.000

Dalam beberapa kasus, perusahaan menggunakan jurnal khusus. Transaksi yang dicatat
dalam jurnal khusus adalah penerimaan, penjualan, pembelian, dan pembayaran yang
dilakukan secara tunai

Posting

Posting ke buku besar dilakukan dengan mencatat masing-masing akun untuk mengetahui
saldo akhir dari setiap akun. Dalam penyusunannya dapat menggunakan kolom buku besar
standar maupun bentuk kolom tiga. Bentuk kolom tiga merupakcara pencatatan dengan
menuliskan kredit, debit, dan saldo. Kolom “Ref.” Digunakan untuk menulis nomor referensi
atas akun yang dicatat. Setiap perusahaan bebas menentukan sendiri nomor referensi yang
mereka gunakan.

CoA atau Chart of Account


CoA atau Chart of Account atau dalam bahasa Indonesianya adalah Bagan Akun adalah suatu
daftar berbagai akun perusahaan yang sering digunakan untuk melakukan identifikasi ataupun
melancarkan proses pencatatan transaksi, baik itu dalam hal pemasukan, maupun
pengeluaran. Selanjutnya, seluruh catatan transaksi ini akan digabungkan dalam Jurnal
Umum. Dengan memanfaatkan Chart of Account sebuah perusahaan bisa mengatur ataupun
mengubah sendiri setiap tatanan ataupun bagan akunting perusahaannya.
a) Manfaat Chart of Account
 Berbagai catatan ataupun data yang ada akan lebih mudah untuk dikontrol,
dibandingkan, serta dianalisa secara tepat yang selanjutnya bisa digunakan oleh yang
bersangakutan dalam hal pengambilan keputusan.
 Akan membantu memudahkan dalam hal memperbaiki berbagai data atau catatan lain
yang mengalami perubahan yang bisa disebabkan oleh kesalahan pengguna atau
terjadinya transaksi tambahan lain.
 Mempermudah berbagai hasil catatan atau data yang sudah didapatkan dan proses
tersebut nantinya akan lebih bisa terkontrol dengan baik.
 Mampu memudahkan penyusunan laporan
 Memudahkan membaca laporan, sehingga pihak terkait mampu menerapkan
keputusan dengan tepat dan mudah.
b) Syarat pembuatan Chart of Account
 Nomor kode akun harus unik, artinya setiap nomor hanya bisa digunakan untuk satu
akun perkiraan saja.
 Akun perkiraan akan dimasukan kedalam kelompok ataupun sub kelompok.
Contohnya adalah piutang, dan seluruh peralatan yang dimasukkan ke dalam suatu
aktiva lancar.
 Perkiraan yang ada kaitannya harus disusun secara urut. Seperti: hutang pengadaan
dengan hutang lainya.
 Penulisan nomor diusahan agar tidak terlalu ketat agar bisa memudahkan jika suatu
waktu terjadi penambahan atas sejumlah akun baru. Seperti, kelompok beban yang di
labeli nomor 300, 305 beban angkutan, dan 310 beban lainnya. Jika ada penambahan,
maka bisa disisipkan antara 305-310.
 Sebaiknya menulis nama akun dengan singkat dan jelas, seperti penulisan beban
pejalanan dinas tentu akan lebih baik dibandingkan dengan beban perjalanan ke luar
kota bagi para direksi.
c) Jenis-Jenis Chart of Account
 Angka (Numerik)
Angka adalah suatu simbol yang paling umum digunakan dalam pembuatan kode
akun dalam Chart of Account atau bagan akun. Sebagai contoh, 500-000 (harga pokok
penjualan), 200-000 (utang), 300-000 (modal),100-000 (asset atau aktiva), dll.
 Huruf (Alphabet)
Huruf adalah simbol yang masih jarang digunakan dalam membuat Chart of
Account atau kode akun. Biasanya, huruf akan lebih sering digunakan untuk kode
nama perusahaan, nama pembeli atau pelanggan, nama bank, nama supplier, nama
wilayah, dll. Contohnya adalah AALI untuk kode nama perusahaan PT Astra Agro
Lestari.
 Campuran Angka dan Huruf
Simbol campuran huruf dan angka biasa digunakan ketika simbol huruf sudah
digunakan untuk kode nama wilayah, nama supplier, nama perusahaan, nama bank,
ataupun nama pelanggan, tapi masih memerlukan pembagian lanjutan agar kodenya
bisa lebih jelas dan mudah dimengerti oleh berbagai pihak yang bersangkutan.
d) Struktur Chart of Account atau Bagan Akun
 Chart of Account Perusahaan Jasa
 Chart of Account pada Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manuktur adalah suatu perusahaan yang mengolah bahan baku dan
ditambah dengan bahan pembantu lainnya dengan didukung oleh tenaga kerja
langsung, serta berbagai biaya overhead pabrik hingga menjadi suatu bahan yang siap
untuk dijual.
Berbagai biaya tersebut bersifat tetap dan bersifat variabel. Biaya yang sifatnya
variabel adalah biaya yang dikeluarkan sesuai kuantitas produk barang jadi.
Banyaknya variabel yang harus dikeluarkan akan berbanding lurus dengan kuantitas
barang yang diproduksi. Contoh biaya variabel adalah bahan \ baku dan biaya upah
langsung.
Sedangkan biaya yang sifatnya tetap merupakan biaya yang nominalnya tidak
tergantung dengan jumlah produksi barang yang sudah jadi. Jadi, kuantitas produksi
tidak akan mengubah biaya tetap yang sudah memang harus dikeluarkan.
 Chart of Account Perusahaan Dagang
Terdapat beberapa perbedaan antara Chart of Account pada perusahaan dagang
dengan perusahaan jasa. Beberapa akun yang ada dibawah ini tidak terdapat pada
perusahaan jasa tapi tetap ada pada perusahaan dagang:
1) Akun Persediaan (dicantumkan dalam kelompok aset)
a. Persediaan Suku Cadang
b. Persediaan Barang Dalam Proses
c. Persediaan Barang Jadi
d. Persediaan Bahan Baku
e. Persediaan Bahan Pembantu
2) Akun Biaya Produksi (dicantumkan dalam kelompok harga pokok)
a. Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
b. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
c. Barang Dalam Proses (Awal dan Akhir)
d. Barang Jadi (Awal dan Akhir)
e. Barang Jadi Standar
f. Biaya Bahan Baku
g. Biaya Upah Langsung
h. Biaya Overhead Pabrik
i. Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar
The Recording Process
Akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah
transaksi/data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (ouput) yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi
ekonomi yang bersangkutan.
1. Proses Pencatatan Transaksi Keuangan
Setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan
salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi
telah dilakukan. Berikut macam-macam bukti transaksi :
a. Bukti transaksi internal
 Memo antar bagian. Dibuat oleh bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk
kepentingan perusahaan itu. Digunakan sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
 Memorial post. Merupakan bukti yang menunjukkan adanya keputusan.
b. Bukti transaksi eksternal
 Faktur
Bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual
dan diberikan kepada pihak pembeli.
 Kwitansi
Bukti transaksi bahwa yang bersangkutan telah menerima uang atau telah membayar
secara tunai.
 Nota kredit
Bukti transksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur
penjualan), atau pengurangan faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang
tidak sesuai barang dengan pemesanan.
 Nota debit
Bukti transaksi pengiriman kembali barang yang telah dibeli karena sebagian barang
yang beli ada yang rusak atau tidak sesui pesanan.
 Cek
Surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekeningdi Bank agar Bank
membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut.
2. Analisis Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa
hukum dimasa yang akan datang,dan sebagai  dasar, pencatatan,penerimaan,pengeluaran
keuangan. Jadi, fungsi Analisis Bukti Transaksi yaitu untuk menentukan apakah perkiraan
haru didebet atau dikredit.
3. Jurnal
Merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis dari
transaksi-transaksi finansial yang jumlahnya dan keterangannya ringkas. Jurnal disebut
juga “book of original entry”. Fungsi Jurnal :
 Fungsi pencatatan artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkanbukti dokumen
yang ada harus dicatat seluruhnya.
 Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya.
 Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan
analisis dari bukti-bukti transaksi..
 Fungsi instruktif artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah
untuk melakukan postingan debet/kredit kedalam buku besar.
 Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang terjadi.
Jurnal terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Jurnal umum. Jurnal yang mencatat seluruh transaksi dalam satu kesatuan
(berdasarkan urutan waktu).
b. Jurnal khusus. Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik
berdasarkan jenis.sesuai kebutuhan perusahaan.
4. Neraca saldo
Neraca  saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar.
Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat disiapkan kapan saja untuk
memastikan keseimbangan Buku Besar
5. Jurnal penyesuaian
Setelah transaksi dicatat seluruhnya kedalam jurnal dan buku besar, kemudian dibuat
neraca percobaan (trial balance)yang angka-angkanya diambil dari saldo Buku Besar.
Neraca percobaan berguna untuk menguji ketepatan pencatatan transaksi kedalam buku
jurnal dan buku besar
6. Neraca jalur
Neraca jalur merupakan kertas berkolom (berlajur) yang digunakan sebagai kertas kerja
untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan perusahaan secara sistematis.
Pemakaian neraca jalur bermanfaat bagi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan,
memeriksa data (rekening dan jumlah saldo) yang disajikan dalam laporan keuangan,
dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang dilakukan untuk menyusun laporan
keuangan telah dilaksanakan, dan dapat mempermudah menentukan kesalahan yang
mungkin dilakukan.
7. Jurnal penutup
Pada akhir periode setelah laporan keuangan tersusun, suatu perusahaan masih harus
membuat jurnal yaitu jurnal penutup. Jurnal penutup digunakan untuk menutup rekening-
rekening nominal yaitu pendapatan dan biaya.
8. Penyusunan laporan keuangan
Tujuan penyusunan laporan keuangan untuk memberikan informasi yang relevan pada
pihak-pihak diluar perusahaan
9. Neraca saldo setelah penutupan
Setiap perkiraan yang belum sesuai pada akhir periode akuntansi dilakukan penyesuaian,
hal ini dipandang perlu karena ada suatu transaksi yang terjadi tetapi belum dilakukan
pencatatan pada perkiraan yang tertentu.
10. jurnal pembalik
Jurnal pembalik ini bukan merupakan keharusan dalam proses akuntansi,akan tetapi
untuk menyederhanakan akan lebih baik bila dilakukan.

Trial Balance
Trial balance atau neraca saldo adalah suatu laporan akuntansi yang mana seluruh saldo di
dalam akun besar terdaftar dalam kolom akun debit dan kredit secara terpisah. Saldo yang
terdaftar di dalam neraca digunakan untuk mencapai nilai yang sama dalam total akun debit
dan akun kredit yang mana saldo yang terdaftar dalam neraca adalah untuk mencapai nilai
yang sama dalam total akun kredit dan debit.
a. Manfaat Trial Balance (Neraca Saldo)
1. Memudahkan Penyesuaian Posting
Trial balance yang sudah dihitung dengan tepat akan memberikan kenyamanan yang
signifikan terkait keakuratan dalam setiap hasil laporan keuangan neraca, sehingga
penyesuaian setelah kegiatan trial balance akan bisa dilakukan dengan mudah.
2. Mempermudah Dalam Melakukan Audit
Trial balance akan mampu memberikan daftar seluruh buku besar dengan saldo agar
bisa memudahkan kegiatan audit. Contohnya, bila sifat akun adalah di debit namun
mempunyai saldo kredit, maka semua buku besar akan diperiksa secara menyeluruh.
3. Menunjukkan Kredibilitas
Neraca percobaan pun seringkali digunakan oleh perusahaan perbankan atau lembaga
pemberi pinjaman untuk mengetahui kapasitas pinjaman bisnis dan kredibilitas dari
bisnis itu sendiri. Pasalnya, perusahaan harus mengetahui bahwa neraca percobaan
yang sudah dihitung tidak ada kesalahan sedikitpun. Tapi bila ada kesalahan dalam
hal offset, maka trial balance akan dihitung kembali. Selain itu, neraca
percobaan juga bisa mendeteksi kesalahan perhitungan yang ada di dalam buku besar.
b. Jenis-Jenis Trial Balance
1. Unadjusted Trial Balance
Neraca saldo/ neraca percobaan belum disesuaikan atau unadjusted trial balance
adalah ringkasan daftar saldo yang berisi nama dan saldo rekening dalam buku besar
sebelum ayat jurnal penyesuaian dipindahkan.
2. Adjusted Trial Balance
Neraca Saldo/Neraca percobaan setelah disesuaikan atau adjusted trial balance adalah
adalah daftar saldo yang disiapkan setelah seluruh ayat jurnal penyesuaian
dimasukkan.
3. Post Closing Trial Balance
Neraca Saldo/Neraca percobaan setelah penutupan atau post closing trial balance
adalah ringkasan yang menyajikan nama dan saldo account dalam buku besar setelah
ayat jurnal penutupan disiapkan untuk memastikan buku besar telah memiliki saldo
awal untuk periode berikutnya.
c. Metode yang Bisa Digunakan Dalam Melakukan Trial Balance
1. Metode Total
Dengan melakukan metode total atau yang lebih dikenal dengan metode neraca saldo
kotor, maka seluruh akun yang ada pada buku besar akan dijumlahkan dan total dari
sisi debit dan kredit akan dibawa pada neraca saldo.
Metode ini akan menghemat lebih banyak waktu, karena waktu yang digunakan untuk
menyeimbangkan akun akan disimpan dan setiap trial balance akan disiapkan saat
seluruh akun sudah dijumlahkan. Tapi, metode ini tidak bisa digunakan secara umum,
karena tidak mampu membantu dalam penyusunan akun akhir.
2. Metode Saldo
Banyak perusahaan yang menggunakan metode ini karena metode menyusun trial
balance dibuat dengan berdasarkan saldo akun besar. Hal pertama yang dilakukan
untuk melakukan metode saldo adalah menjumlahkan dan menyeimbangkan hasil
yang sudah dihitung. Sehingga, hasil saldo bisa dipindahkan ke trial balance. Dalam
metode ini, saldo akan mengacu pada perbedaan total dalam sisi debit dan kredit dari
setiap akun buku besar.
3. Metode Total dan Saldo
Metode ini sering dikenal sebagai salah satu metode gabungan, yang mana
menggabungkan metode total dan saldo. Dalam metode ini juga terdapat pernyataan
yang berisi kolom untuk total ataupun saldo.
d. Contoh Neraca Saldo atau Trial Balance
Pada contoh neraca percobaan ini mencakup daftar semua total akun buku besar. Dalam
contoh neraca percobaan ini harus terdapat nomor akun, deskripsi akun, dan saldo
debit/kredit akhirnya.
MENGIDENTIFIKASI DAN MENYIAPKAN JURNAL PENYESUAIAN

Jenis-Jenis Penyesuaian (Adjustments Entries)


Dalam melakukan pembukuan akuntansi, transaksi yang berkaitan dengan uang pasti dicatat
dengan teliti. Tetapi ada juga ada transaksi-transaksi yang secara prinsip sudah terjadi tetapi
belum dibukukan misalnya sewa yang harus dibebankan pada periode tersebut. Secara praktis
transaksi-transaksi ini memang lebih mudah dimasukkan sebagai transaksi adjustments atau
penyesuaian yang dimasukkan sebelum penutupan pembukuan suatu periode akuntansi.
Transaksi-transaksi adjustments ini adalah transaksi terkait revenues dan expenses. Jadi dapat
disimpulkan bahwa adjusting entry ini berhubungan dengan adjusting revenues dan adjusting
expenses.
Empat jenis transaksi adjustments entries adalah:
1. Adjustments entries yang menambah revenues: Deferred Revenues atau Pendapatan
tertunda
Adjustment entries ini terjadi karena ada transaksi penerimaan uang muka untuk suatu
layanan yang akan diberikan. Saat terjadi penerimaan uang muka maka akan dibukukan
sebagai cash pada kewajiban.
Jika ada sebagian atau seluruh layanan diberikan maka perlu kewajiban akan dipindahkan
ke pendapatan atau dengan kata lain ada penambahan revenues dan pengurangan
kewajiban.
2. Adjustments entries yang menambah revenues: Accrued Revenues
Transaksi adjustment ini bisa terjadi jika kita memberikan suatu layanan dan belum
dicatat karena kita belum menerima pembayarannya. Meskipun belum menerima
pembayaran, kita tetap harus memasukkan penambahan revenues dan penambahan
account receivable atau trankasi AR pada revenues.
3. Adjustments entries yang menambah expenses: Deferred Expenses atau expenses yang
tertunda
Pada defered Expenses ini terjadi pada waktu kita membayar Prepaid Rent. Misal pada
bulan Juli ita membayar prepaid rent untuk masa 1 tahun atau masa 12 bulan. Pada bulan
Juli kita memasukkan Asset pada Kas.
Pada akhir periode kita harus menyesuaikan nilai aset dan nilai sewa tempat atau
transaksi Rent pada Prepaid rent.
4. Adjustments entries yang menambah expenses: Accrued Expenses
Contoh transaksi ini adalah tagihan listrik akhir priode yang baru bisa diketahui pada
periode selanjutnya. Secara pembukuan tagihan listrik pada bulan terakhir periode
transaksi harus dimasukkan supaya expense matching principle bisa dilakukan. Juga
termasuk accrued expenses adalah hutang pegawai yang dibayar mingguan.
Ada beberapa adjustment yang baru diketahui setelah tanggal tutup buku sebagai contoh
beban pajak, beban listrik, beban air, beban bunga, dan pendapatan bunga. Oleh karena
itu penutupan periode akuntansi baru bisa dilakukan setelah semua pendapatan dan beban
diidentifikasi dengan baik.

Accrual dan Defferal


Accrual yaitu suatu beban yang belum dibayar atau pendapatan yang belum diterima, deferral
yaitu penangguhan pengakuan atas suatu beban yang telah dibayar atau pendapatan yang
telah diterima Beban ditangguhkan yang diperkirakan bermanfaat untuk jangka waktu yang
pendek dicantumkan di neraca dalam aktiva lancar, yang disebut beban dibayar dimuka.
Sedangkan pembayaran di muka jangka panjang yang dapat dibebankan pada operasi
beberapa tahun disajikan di neraca dalam bagian yang disebut beban yang ditangguhkan
(deferral charges).
Pendapatan yang ditangguhkan dapat dicantumkan di neraca sebagai kewajiban lancar, yang
disebut pendapatan yang belum dihasilkan atau pendapatan di terima di muka. Sedangkan
pendapatan yang ditangguhkan yang mencakup jangka panjang, disajikan di neraca pada
bagian yang disebut kredit yang ditangguhkan. (deferral credits).
Beban yang masih harus dibayar dinyatakan di neraca sebagai kewajiban yang masih harus
dibayar. Kewajiban untuk beban yang masih harus dibayar biasanya jatuh tempo dalam
jangka waktu jangka satu tahun dan dicantumkan di neraca sebagai kewajiban lancar.
Pendapatan yang masih harus diterima dapat dicantumkan di neraca sebagai aktiva yang
masih harus diterima. Jumlah piutang usaha untuk pendapatan yang masih akan diterima
biasanya jatuh tempo dalam jangka pendek dan digolongkan sebagai aktiva lancar.
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Beban Yang Masih Harus Dibayar (Accrual). Beban yang
masih harus dibayar yaitu biaya yang telah diakui dalam periode akuntansi yang sedang
berjalan namun belum dilakukan pembayaran (uang belum keluar).
 Contoh akun perkiraan accrual:
a) Tunjangan yang masih harus dibayar,
b) gaji yang masih harus dibayar,
c) pendapatan yang masih harus diterima
 Contoh jurnal accrual:
a) Beban Tunjangan (Dr)
b) Tunjangan Yang Masih Harus Dibayar (Cr)

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Setelah menjurnal dan memposting semua jurnal penyesuaian, akuntan harus memindahkan
saldo penyesuaian ke dalam buku besar dan membuat neraca saldo setelah penyesuaian yaitu
dengan memindahkan saldo akun-akun dari buku besar setelah adanya penyesuaian. Tujuan
neraca saldo setelah penyesuaian adalah untuk membuktikan persamaan total saldo debet dan
total saldo kredit di buku besar setelah semua penyesuaian. Karena berisi semua data akun
yang diperlukan untuk laporan keuangan, neraca saldo setelah penyesuaian adalah dasar
utama dalam penyusunan laporan keuangan.
 Cara membuat neraca saldo setelah penyesuaian:
Dalam menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian terdapat dua metode, yaitu:
1) Metode yang pertama mirip dengan penyusunan neraca saldo yang belum
disesuaikan. Akun buku besar disesuaikan untuk jurnal penyesuaian akhir periode,
dan saldo akun dicantumkan untuk menyiapkan neraca saldo yang disesuaikan. Cara
ini memakan banyak waktu, namun sangat sistematis dan biasanya digunakan oleh
perusahaan besar dimana banyak penyesuaian yang perlu dilakukan oleh perusahaan
dalam menjalankan usahanya. rekening buku besar.
2) Metode kedua cukup cepat dan lugas, tetapi tidak sistematis dan biasanya digunakan
oleh perusahaan kecil di mana sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan. Dalam
penyesuaian ini, entri ditambahkan langsung ke neraca saldo yang belum disesuaikan
untuk mengubahnya menjadi neraca saldo yang disesuaikan.
 Tujuan
a) Tujuan utama neraca saldo yang disesuaikan adalah dokumen yang menunjukkan
jumlah total hutang terhadap jumlah total kredit. Itu tidak dianggap sebagai laporan
keuangan karena hanya digunakan sebagai dokumen internal.
b) Memastikan bahwa entri dilakukan dengan benar; jika saldo yang dimasukkan ke
dalam laporan keuangan salah, laporan keuangan itu sendiri akan menjadi tidak
akurat, dan totalnya harus sama.
c) Setiap perbedaan menunjukkan beberapa kesalahan dalam entri, buku besar, atau
perhitungan. Sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja perusahaan.
Ini juga membantu untuk memantau kinerja perusahaan karena neraca saldo yang
disesuaikan disiapkan setelah mempertimbangkan semua penyesuaian entri dari
berbagai akun.
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

Jurnal Penutup
Jurnal penutup (closing entries) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi guna
menutup kelompok akun nominal atau menjadi nol untuk menyiapkan akun untuk transaksi
periode berikutnya. Jurnal penutup dikerjakan dari saldo akun-akun buku besar setelah
penyesuaian diposting. Dalam praktiknya, perusahaan umumnya menyiapkan jurnal penutup
hanya pada akhir tahunan perusahaan periode akuntansi.
 Langkah-langkah membuat jurnal penutup:
a. Memindahkan akun-akun pendapatan ke akun ikhtisar laba rugi (income summary)
Pendapatan xxx
Ikhtisar laba rugi xxx

b. Memindahkan akun-akun beban ke akun ikhtisar laba rugi


Ikhtisar laba rugi xxx
Beban-beban xxx

c. Memindahkan akun ikhtisar laba rugi ke akun ekuitas pemilik


1) Jika perusahaan memperoleh laba
Ikhtisar laba rugi xxx
Ekuitas pemilik xxx

2) Jika perusahaan menderita rugi


Ekuitas pemilik xxx
Ikhtisar laba rugi xxx

d. Memindahkan saldo pengambilan prive


Ekuitas pemilik xxx
Prive xxx

Beberapa peringatan tentang penyusunan jurnal penutup:


1) Hindari menggandakan saldo pendapatan dan beban secara tidak sengaja, melainkan
mengurangkan hingga nol
2) Jangan menutup dividen melalui akun ikhtisar laba rugi. Dividen bukan merupakan
beban dan bukan merupakan faktor dalam menentukan laba neto
 Posting Jurnal Penutup
Setelah jurnal penutup selesai dikerjakan, selanjutnya diposting ke buku besar.
Perusahaan tidak menutup akun permanen (permanent accounts)- aset, liabilitas, dan
ekuitas (modal saham-biasa dan saldo laba).

Neraca Saldo Pascapenutupan


Neraca saldo setelah penutupan dibuat setelah memposting ayat jurnal penutup. Neraca saldo
setelah penutupan adalah suatu daftar yang dibuat pada akhir periode akuntansi setelah jurnal
penutup diposting di buku besar guna mengetahui keseimbangan saldo akun-akun buku besar.
Neraca saldo setelah penutupan, yang disebut neraca saldo pascapenutupan (posting-trial
balance), hanya terdiri atas akun-akun permanen (akun riil) yakni aset, liabilitas, dan ekuitas.
Neraca saldo pascapenutupan memberikan bukti bahwa perusahaan telah dengan benar
menjual dan memposting ayat jurnal penutup. Hal ini juga menunjukkan bahwa persamaan
akuntansi harus seimbang pada akhir periode akuntansi. Namun, seperti neraca saldo lainnya,
neraca saldo pascapenutupan tidak membuktikan bahwa Pioneer telah mencatat semua
transaksi atau buku besar ini sudah benar, Misalnya. neraca saldo pascapenutupan akan
seimbang jika transaksi tidak dijurnal dan diposting, atau jika suatu transaksi dijurnal dan
diposting sebanyak dua kali.

Anda mungkin juga menyukai