Anda di halaman 1dari 8

A.

Sistem Informasi Akuntansi


Sebuah sistem informasi akuntansi mengumpulkan dan memproses sebuah data
transaksi dan kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam sebuah laporan keuangan.
Sistem informasi akuntansi berbeda-beda dari setiap perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi banyaknya perbedaan tersebut adalah, ukuran dari perusahaan terkait,
banyaknya data yang dapat ditampung, serta tuntuntan informasi yang dibutuhkan
manajemen. Sistem informasi yang baik di desain untuk menjawab beberapa persoalan
akuntansi seperti, berapa banyak utang perusahaan yang beredar, apakah penjualan
periode sekarang lebih tinggi dari periode sebelumnya, berapa asset yang dimiliki
perusahaan, apakah perusahaan menghasilkan laba pada periode sebelumnya,dan apakah
dividen yang di distribusikan kepada pemegang saham meningkat. Ketika pertanyaan
tersebut dapat di jawab dengan positif oleh manajemen, maka penerapan system
informasi di perusahaan terkait sudah dapat dikatakan baik dan memadai.
Istilah-istilah dasar yang terdapat di dalam sebuah laporan keuangan adalah
sebagai berikut :
 Event, Serangkaian peristiwa yang terjadi. Sebuah event biasanya
disebabkan oleh perubahan pada asset, utang, dan modal.
 Transaksi. transaksi adalah event yang mempengaruhi langsung keadaan
ekonomi atau keuangan suatu perusahaan.
 Akun. Sebuah rangkaian yang sistematis yang menunjukkan dampak dari
sebuah transaksi dan event lainnya dalam unsur-unsur yang spesifik
seperti asset, utang, dan modal. perusahaan memisahkan akun-akun yang
terpisah dalam setiap unsur-unsur akuntansi. contohnya, piutang masuk ke
dalam asset dan modal saham masuk ke dalam modal.
 Akun nominal dan riil. Akun-akun riil adalah asset atau merupakan akun
permanent yang pada saat akhir periode, akun ini dilaporkan pada laporan
posisi keuangan, dan digunakan kembali pada periode berikutnya sebagai
saldo awal. Sedangkan akun nominal atau akun yang temporer, dilaporkan
pada laporan laba rugi perusahaan dan pada akhir periode ditutup atau di
nolkan kembali pada periode selanjutnya.
 Jurnal. Penjurnalan adalah proses pembukuan atau pencatatan awal oleh
perusahaan terkait transaksi yang terjadi secara terus-menerus.
 Buku Besar. Buku besar adalah kumpulan atau rekapitulasi dari akun-akun
yang dicatat di jurnal. Di dalam buku besar dicatat kumpulan transaksi
dari akun sejenis dalam suatu periode. Sedangkan buku besar pembantu
adalah buku besar yang isinya terdapat akun-akun seperti piutang yang
dipisahkan menurut perusahaan-perusahaan lain yang telah melakukan
pembelian secara kredit sehingga mudah dalam pengendalian piutang
tersebut.
 Posting. Suatu kegiatan mentransfer atau memindahkan akun-akun
transaksi dari jurnal kedalam buku besar.
 Neraca Saldo. Daftar kalkulasi dari seluruh saldo akun-akun yang terdapat
di dalam buku besar. Dalam dunia akuntansi, ada beberapa transaksi yang
masih perlu disesuaikanterkait beberapa prinsip dalam akuntansi seperti
pengakuan pendapatan dan beban, sehingga dibutuhkan neraca saldo
penyesuaian. Neraca saldo biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi.
 Financial Statement. Sebuah laporan yang menggambarkan pengumpulan,
kalkulasi, dan ringkasan akhir dari data akuntansi. Laporan keuangan
komprehensif terdiri atas,laporan posisi keuangan yang menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan pada akhir periode, laporan laba rugi yang
menggambarkan sejauh mana perusahaan dapat memperoleh laba pada
suatu periode, laporan arus kas menggambarkan alokasi kas yang
digunakan untuk kegiatan operasional, pembiayaan perusahaan, dan
investasi pada suatu periode, dan laporan perubahan modal yang
menggambarkan saldo dari laba yang ditahandari awal hingga akhir
periode.
 Ayat penutup. Proses dimana akun nominal dijadikan nol kembali pada
awal periode yang baru.
Di dalam dunia akuntansi dikenal sebuah sistem Double Entry. Double
entry adalah sistem pencatatan dua kali. Maksudnya, setiap transaksi
mempengaruhi dua akun sekaligus, baik menambah atau mengurangi di
sisi debit maupun kredit. Sistem ini memiliki nilai akurasi yang lebih
dibandingkan sistem single entry dalam hal pencatatan. Apabila
perusahaan mencatat setiap transaksi dengan menyamakan jumlah debit
dan kredit, maka jumlah keseluruhan seluruh akunyang berada di posisi
debit harus sama dengan yang ada di posisi kredit.

B. Aturan-aturan Sistem Berpasangan.


Sisi kiri dari setiap akun merupakan sisi debet; sisi kanannya adalah sisi kredit.
Semua akun aktiva dan beban akan bertambah jika didebet dan berkurang jika dikredit.
Sebaliknya, semua akun kewajiban dan pendapatan akan bertambah jika dikredit dan
berkurang jika didebet. Akun ekuitas pemegang saham, saham biasa, dan laba ditahan,
akan bertambah jika dikredit, sementara dividen akan bertambah jika didebet.

C. Langkah-langkah Dalam Siklus Akuntansi.


1. Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi dan Kejadian Lainnya
Langkah pertama pada siklus akuntansi adalah menganalisis sebuah transaksi dan
kejadian lainnya. Masalah utama adalah menentukan apa yang harus dicatat. Suatu
item harus diakui pada laporan keuangan apabila diakui sebagai suatu elemen
akuntansi yang dapat diukur. Transaksi biasanya terjadi apabila ada pertukaran nilai
antar dua pihak, atau dapat juga hanya terjadi berdasarkan kepentingan satu pihak
saja seperti kontribusi amal.
2. Menjurnal
Perusahaan mencatat akun sebuah transaksi yang mempengaruhi asset, utang, dan
modal dalam sebuah jurnal. Jurnal dibuat secara kronologis berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi-transaksi yang terjadi secara sistematis, yang terdiri dari akun
pada posisi debit dan kredit.
Di dalam jurnal umum terdapat empat bagian yang harus ada, yaitu : tanggal
transaksi,nama akun dan jumlahnya di sisi debit, nama akun dan jumlahnya di sisi
kredit, dan penjelasan transaksi ataupun kode rekening.
Berbeda dengan jurnal umum, jurnal khusus deiperlukan apabila perusahaan
tersebut berbentuk selain perusahaan jasa. Jurnal khusus memisahkan transaksi-
transaksi yang berhubungan langsung dengan kegiatan jual-beli dan arus kas. Jurnal
khusus terdiri dari empat bagian, yaitu : jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Dengan kata lain jurnal khusus
memisahkan setiap transaksi yang berhubungan langsung dengan masing-masing
kegiatan yang telah diklasifikasikan sebelumnya.
3. Posting
Posting adalah serangkaian prosedur yang memindahkan data dari jurnal ke buku
besar. Posting terdiri dari beberapa langkah :
a. Memasukkan kolom yang sesuai dengan akun di sisi debit, tanggal transaksi,
dan jumlah yang terdapat di jurnal.
b. Menulis nomor rekening debit pada kolom referensi jurnal.
c. Memasukkan kolom yang sesuai dengan akun di sisi kredit, tanggal transaksi,
dan jumlah yang terdapat di jurnal.
d. Menulis nomor rekening kredit pada kolom referensi jurnal.
4. Neraca Saldo.
Neraca saldo adalah daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu.
Biasanya neraca saldo dibuat pada akhir periode akuntansi. Urutan akun yang
dicantumkan pada neraca saldo sesuai dengan urutan yang terdapat di dalam buku
besar, dimana saldo debit ditunjukkan pada kolom sebelah kiri dan saldo kredit
ditampilkan pada kolom sebelah kanan. Total kedua kolom tersebut harus sama atau
balance. Tujuan utama pembuatan neraca saldo adalah untuk mencegah kesalahan-
kesalahan dalam pembuatan ayat jurnal dan posting, disamping bermanfaat untuk
menyusun laporan keuangan.
Prosedur pembuatan neraca saldo :
a. Membuat daftar judul akun beserta jumlah saldonya.
b. Menjumlahkan kolom debit dan kredit.
c. Membuktikan kesamaan antara kedua kolom tersebut.
5. Ayat Jurnal Penyesuaian.
Penggunaan ayat jurnal penyesuaian akan memungkinkan perusahaan melaporkan
aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik yang akurat pada tanggal neraca dibuat dan
melaporkan pendapatan serta beban yang tepat dalam laporan laba-rugi. Jenis-jenis
ayat jurnal penyesuaian ada empat, yaitu:
a. Beban Bayar Dimuka
Akun beban dibayar dimuka akan muncul apabila aktiva yang diperoleh
secaratunai mulai dikonsumsi. Akun ini biasanya memiliki masa jatuh tempo
entah karena berlalunya waktu atau karena pemakaian atau konsumsi.
Sebelum disesuaikan, aktiva yang diperoleh akan ditetapkan terlalu tinggi dan
beban ditetapkan terlalu rendah. Sehingga ayat jurnal penyesuaian menyajikan
aku beban dicatat di sebelah debit dan aktiva di sebelah kredit. Kategori
penyesuaian beban dibayar di muka ini berlaku untuk pemakaian
perlengkapan, asuransi, dan penyusutan aktiva tetap.
b. Pendapatan Diterima Dimuka
Sementara itu, akun pendapatan diterima dimuka muncul apabila
perusahaan telah menerima sejumlah kas atas pekerjaan yang belum di
selesaikan. Akibatnya, kewajiban perusahaan meningkat. Sebelum
disesuaikan, kewajiban akan dicatat terlalu tinggi sedangkan pendapatan akan
ditetapkan terlalu rendah sehingga di dalam ayat jurnal penyesuaian akun
kewajiban akan dicatat di sisi debit dan akun pendapatan akan di catat disisi
kredit.
c. Pendapatan Akrual
Pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum diterima dalam bentuk kas
atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut pendapatan akrual.
Pendapatan akrual dapat berasal dari akumulasi penghasilan yang belum
tertagih atas pengorbanan yang telah diberikan. Ayat jurnal penyesuaian untuk
pendapatan akrual diperlukan untuk mengetahui jumlah piutang atas
pendapatan pada periode berjalan. Sebelum penyesuaian, baik akun piutang
maupun pendapatan sama- sama dicatat terlalu rendah. Untuk itu, ayat jurnal
penyesuaian dibuat untuk menaikkan jumlah saldo kedua akun tersebut
dengan mencatat akun piutang di sebelah debit dan akun pendapatan di
sebelah kredit.
d. Beban Akrual
Pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum diterima dalam bentuk kas
atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut pendapatan akrual.
Pendapatan akrual dapat berasal dari akumulasi penghasilan yang belum
tertagih atas pengorbanan yang telah diberikan. Ayat jurnal penyesuaian untuk
pendapatan akrual diperlukan untuk mengetahui jumlah piutang atas
pendapatan pada periode berjalan. Sebelum penyesuaian, baik akun piutang
maupun pendapatan sama- sama dicatat terlalu rendah. Untuk itu, ayat jurnal
penyesuaian dibuat untuk menaikkan jumlah saldo kedua akun tersebut
dengan mencatat akun piutang di sebelah debit dan akun pendapatan di
sebelah kredit.
6. Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan
Neraca saldo setelah penyesuaian dibuat setelah semua ayat jurnal penyesuaian
dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya lalu dibuat dari akun-akun buku besar.
Neraca saldo ini menunjukan saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah
disesuaikan pada periode akhir akuntansi. Jadi tujuan neraca saldo yang telah
disesuaikan adalah untuk menunjukkan pengaruh dari semua kejadian keuangan yang
telah terjadi selama periode akuntansi.
7. Laporan Keuangan.
Setelah neraca saldo yang telah disesuaikan selesai dibuat, perusahaan dapat
menyusun laporan keuangan dengan mengambil data- data akun beserta jumlah
saldonya dari neraca saldoyang telah di sesuaikan. Laporan keuangan yang umum
biasanya terdiri atas laporan laba-rugi,laporan laba ditahan, dan neraca. Ketiganya
saling berkaitan karena untuk menyusun neraca,diperlukan data laba ditahan yang
dapat diperoleh dari laporan laba ditahan. Dan untuk menyusun laporan laba ditahan,
diperlukan data mengenai laba - rugi bersih yang tersedia didalam laporan laba- rugi.
8. Penutupan
Proses penutupan dilakukan untuk meng-nolkan saldo- saldo akun nominal dalam
rangka menyiapkan akun- akun tersebut untuk periode berikutnya. Proses meng-
nolkan ini dilakukandengan cara mentransfer semua saldo akun pendapatan dan
beban ke akun temporer yang disebut ikhtisar laba- rugi yang nantinya akun ini pun
akan di transfer ke rekening ekuitas pemilik (labaditahan atau modal). Pada akhir
periode akuntansi, perusahaan biasanya membuat ayat jurnal penutup.
9. Neraca Saldo Pasca-Penutupan.
Neraca saldo pasca penutupan dibuat setelah pemostingan ayat jurnal penutup ke
buku besar rampung dikerjakan. Neraca saldo ini hanya terdiri atas akun- akun
permanen (aktiva,kewajiban, dan ekuitas)
10. Ayat Jurnal Pembalik
Ayat jurnal pembalik dibuat setelah laporan keuangan selesai dibuat dan ditutup
untuk akun-akun nominal. Kemudian ayat jurnal penyesuaian sebelum mencatat
transaksi regular pada periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik dibuat pada awal
periode akuntansi berikutnya dan merupakan kebalikan dari ayat jurnal penyesuaian
terkait yang telah dibuat pada periode sebelumnya.

D. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang


1. Laporan Laba rugi
Salah satu jenis penyusunan laporan laba- rugi perusahaan adalah secara self-
explanatory, yaitu format laporan yang mengklasifikasikan jumlah ke dalam kategori
seperti laba kotor atas penjualan, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
2. Laporan Laba Ditahan
Ada dua pilihan bagi perusahaan dalam memperlakukan laba bersih yang
diperolehnya. Yang pertama adalah menahan laba tersebut untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan atau yang kedua, mendistribusikan laba tersebut kepada
para pemegang saham dalam bentuk dividen.
3. Neraca
Laporan posisi keuangan atau neraca dapat disajikan berklasifikasi, artinya yaitu
mengkategorikan setiap akun ke dalam suatu klasifikasi tertentu. Tanah, mesin, dan
peralatan dapat diklasifikasikan ke dalam aktiva tetap. Sedangkan piutang, kas, dan
perlengkapan dapat diklasifikasikan ke dalam aktiva lancer.

Anda mungkin juga menyukai