DISUSUN OLEH :
Segala puji bagi Allah SWT tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Berpikir Kritis “, makalah ini ditulis
untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun
berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki
makalah selanjutnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
A. Latar belakang ................................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 3
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian Berpikir kritis .................................................................................................................. 5
B. Manfaat Berpikir kritis ...................................................................................................................... 5
C. Metode Berpikir kritis ....................................................................................................................... 6
D. Karakteristik Berpikir kritis .............................................................................................................. 6
E. Proses Berpikir kritis......................................................................................................................... 7
F. Aplikasi Berpikir kritis dalam Keperawatan dan Kehidupan sehari-hari.......................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis
merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan
proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas
tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari definisi,
manfaat dari berpikir kritis, metode dalam berpikir kritis, karakteristik, proses berpikir
dan pengaplikasian dalam keperawatan serta kehidupan sehari-hari.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita
dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih
mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua
proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.
Sebagai seorang perawat yang merupakan bagian dalam pemberian pelayanan
kesehatan, yaitu memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan akan selalu di tuntut untuk berpikir kritis dalam berbagai situasi. Seseorang
yang berpikir dengan cara kritis dan kreatif akan melihat setiap maslah dengan sudut yang
selalu berbeda, meskipun objeknya sama. Dengan kata lain, tersedianya pengetahuan
baru, seorang profesional harus melakukan sesuatu dan mencari apa yang selalu efektif
dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri sendiri maupun
orang lain.
Keterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan
disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran
rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator umum untuk pengetahuan
yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.
B. Rumusan Masalah
3
1. Pengertian Berpikir kritis
2. Manfaat Berpikir kritis
3. Metode Berpikir kritis
4. Karakteristik Berpikir kritis
5. Proses Berpikir kritis
6. Aplikasi Berpikir kritis dalam keperawatan dan kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian Berpikir kritis
2. Dapat memanfaatkan dari berpikir kritis
3. Mengetahui langkah-langkah dala berpikir kritis
4. Dapat memahami karakteristik Berpikir kritis
5. Memahami proses Berpikir kritis dalam keperawatan
6. Mampu mengaplikasikan metode Berpikir kritis dalam kehidupan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut Kozier, berpikir kritis ditujukan pada situasi, rencana, aturan yang terstandar
dan mendahului dalam menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang
diharapkan keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
3. Argumentasi dalam Keperawatan
Dalam kegiatan sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi
untuk menentukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan
penjelasan, serta mempertahankan terhadap suatu tuntutan atau tuduhan.
4. Penerapan Proses Keperawatan
Perawat berpikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan, mengumpulkan data
dan validasi, perawat melakukan observasi berpikir kritis dalam pengumpulan data,
mengelola dan menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.
6
Karakteristik berpikir kritis adalah sebagai berikut :
1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sementara itu,
konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran
tentang kejadian, objek atribut, dan sejenisnya.
2. Rasional dan Beralasan
Artinya, argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar
kuat dari fakta, fenomena nyata.
3. Reflektif
Sorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir atau
mengambil keputusan, tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan
menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta, dan kejadian.
4. Bagian dari Suatu Sikap
Artinya, pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk di banding yang
lain.
5. Kemandirian Berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran
dan keyakinan orang lain dalam menganalisis semua isu, memutuskan secara benar,
dan dapat di percaya.
6. Berpikir Adil dan Terbuka
Artinya mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.
7. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Keyakinan
Digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu
pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.
8. Watak
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptic,
sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data.
7
1. Menganalisis
Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur
ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut .
Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami sebuah konsep global
dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian yang
lebih kecil dan terperinci. Pertanyaan analisis, menghendaki agar perawat
mengindentifikasi langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga
sampai pada sudut kesimpulan (Harjasujana, 1987: 44)
2. Mensintesis
Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan
keterampilan menganalisis. Keterampilan mensintesis adalah keterampilan
menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru.
Pertanyaan sintesis menuntut perawat untuk menyatu padukan semua informasi yang
diperoleh dari sekitar, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang tidak dinyatakan
secara eksplisit di dalam tindakannya. Pertanyaan sintesis ini memberi kesempatan untuk
berpikir bebas dan terkontrol (Harjasujana, 1987: 44).
3. Mengenal dan Memecahkan Masalah
Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian
baru. Keterampilan ini menuntut untuk memahami keadaan dengan (Walker, 2001:15).
4. Menyimpulkan
Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan
pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat beranjak mencapai
pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru dan yang lain (Salam, 1988: 68).
5. Mengevaluasi atau Menilai
Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu
dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan menilai menghendaki perawat agar
memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar tertentu
(Harjasujana,1987:44).
8
a. Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan
data berfikir kritis, mengelola dan mengkategorikan data menggunakan ilmu-
ilmu lain.
b. Perumusan diagnosa keperawatan: tahap pengambilan keputusan yang paling
kritis, menentukan masalah dan dengan argumen yaitu secara rasional.
c. Perencanaan keperawatan : menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan
hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk
memilih tindakan.
d. Pelaksanaan keperawatan: pelaksanaan tindakan keperawatan adalah
keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakan nyata yang menentukan tingkat
keberhasilan.
e. Evaluasi keperawatan: mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat
mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien.
2. Pengaplikasian Berpikir kritis dalam Kehidupan sehari-hari
a. Memecahkan persoalan antar teman.
b. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
c. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
d. Peka terhadap tingkat keilmuan dan keahlian orang lain.
e. Menghubungkan masalah khusus yang menjadi subjek diskusi dengan prinsip
yang lebih bersifat umum.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir kritis adalah salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam
pembentukan sistem konseptual. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang
sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan dan efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya.
Berpikir secara kritis menantang indi8idu untuk menelaah asumsi tentang informasi terbaru
dan untuk menginterpretasikan serta mengevaluasi uraian dengan tujuan mencapai
simpulan suatu perspektif baru.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai seorang individu atau seorang perawat bisa berpikir secara kritis,
sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Serta dapat menyelesaikan
masalah dengan baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ediconnect.blogspot.com/2012/03/teori-belajar-berpikir-kritis.html
http://wonderfulmidwife.blogspot.com/2013/04/definisi-bidan-dan-filosofi-dalam.html
Nur, Indah. 1990. Berfikir Kritis dalam kehidupan Sehari-hari. Bandung. Media
Bersama
11