Anda di halaman 1dari 12

BERPIKIR KRITIS

“ Konsep Dasar Keperawatan I (KDK I) “

DISUSUN OLEH :

Abdullah Zidan ( 2720190012 )

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Berpikir Kritis “, makalah ini ditulis
untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, namun
berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki
makalah selanjutnya.

Jakarta, 22 Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
A. Latar belakang ................................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 3
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian Berpikir kritis .................................................................................................................. 5
B. Manfaat Berpikir kritis ...................................................................................................................... 5
C. Metode Berpikir kritis ....................................................................................................................... 6
D. Karakteristik Berpikir kritis .............................................................................................................. 6
E. Proses Berpikir kritis......................................................................................................................... 7
F. Aplikasi Berpikir kritis dalam Keperawatan dan Kehidupan sehari-hari.......................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis
merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan
proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas
tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari definisi,
manfaat dari berpikir kritis, metode dalam berpikir kritis, karakteristik, proses berpikir
dan pengaplikasian dalam keperawatan serta kehidupan sehari-hari.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita
dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih
mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua
proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.
Sebagai seorang perawat yang merupakan bagian dalam pemberian pelayanan
kesehatan, yaitu memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan akan selalu di tuntut untuk berpikir kritis dalam berbagai situasi. Seseorang
yang berpikir dengan cara kritis dan kreatif akan melihat setiap maslah dengan sudut yang
selalu berbeda, meskipun objeknya sama. Dengan kata lain, tersedianya pengetahuan
baru, seorang profesional harus melakukan sesuatu dan mencari apa yang selalu efektif
dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri sendiri maupun
orang lain.
Keterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan
disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran
rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator umum untuk pengetahuan
yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.

B. Rumusan Masalah

3
1. Pengertian Berpikir kritis
2. Manfaat Berpikir kritis
3. Metode Berpikir kritis
4. Karakteristik Berpikir kritis
5. Proses Berpikir kritis
6. Aplikasi Berpikir kritis dalam keperawatan dan kehidupan sehari-hari

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian Berpikir kritis
2. Dapat memanfaatkan dari berpikir kritis
3. Mengetahui langkah-langkah dala berpikir kritis
4. Dapat memahami karakteristik Berpikir kritis
5. Memahami proses Berpikir kritis dalam keperawatan
6. Mampu mengaplikasikan metode Berpikir kritis dalam kehidupan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Berpikir kritis


Berpikir adalah aktivitas yang sifatnya mencari ide atau gagasan dengan
menggunakan berbagai ringkasan yang masuk akal. Menurut Tri Rusmi (Perilaku
Manusia, 1996), berpikir adalah suatu proses sensasi, persepsi, dan memori/ingatan,
berpikir menggunakan lambang (visual atau gambar), serta adanya suatu penarikan
kesimpulan yang disertai proses pemecahan masalah Berpikir adalah menggunakan
pikiran dan mencakup membuat pendapat, membuat keputusan, menarik kesimpulan, dan
merefleksikan (Gordon, 1995).
Menurut para ahli (Potter dan Perry,2005), berpikir kritis adalah suatu proses
dimana seseorang atau individu di tuntut untuk mengintervensikan atau mengevaluasi
informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan,
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Menurut Bandman (dalam Bates, 1983), berpikir kritis adalah pengujian secara
rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip pemikiran, masalah,
kepercayaan, dan tindakan. Berpikir kritis adalah suatu proses pengujian yang
menitikberatkan pendapat atau fakta yang mutakhir dan mengintervensikan serta
mengevalusasi pendapat-pendapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang
adanya perspektif pandangan baru.

B. Manfaat Berpikir kritis


Secara garis besar manfaat berpikir kritis bagi perawat sebagai berikut :
1. Penerapan Profesionalisme
Seorang perawat yang baik tentu juga seorang pemikir yang baik. Hal ini dikarenakan
perawat setiap hari mengambil keputusan, menggunakan pengetahuan dari bebagai
subjek dan lingkungannya serta menangani perubaha nyang berasa dari stressor
lingkungan.
2. Penting dalam Membuat Keputusan

5
Menurut Kozier, berpikir kritis ditujukan pada situasi, rencana, aturan yang terstandar
dan mendahului dalam menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang
diharapkan keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
3. Argumentasi dalam Keperawatan
Dalam kegiatan sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi
untuk menentukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan
penjelasan, serta mempertahankan terhadap suatu tuntutan atau tuduhan.
4. Penerapan Proses Keperawatan
Perawat berpikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan, mengumpulkan data
dan validasi, perawat melakukan observasi berpikir kritis dalam pengumpulan data,
mengelola dan menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.

C. Metode Berpikir kritis


1. Debate : metode yang digunakan untuk mencari, membantu, dan merupakan
keputusan yang beralasan bagi seseorang atau kelompok dimana dalam proses terjadi
perdebatan atau argumentasi
2. Individual decision : Individu dapat berdebat dengan dirinya sendiri dalam proses
mengambil keputusan
3. Group discussion : sekelompok orang memperbincangkan suatu masalah dan masing-
masing mengemukakan pendapatnya.
4. Persuasi : komunikasi yang berhubungan dengan mempengaruhi perbuatan,
keyajinan, sikap, dan nilai-nilai orang lain melalui berbagai alas an, argument, atau
bujukan. Debat dan iklan adalah dua bentuk persuasi
5. Propoganda : komunikasi dengan menggunakan berbagai media yang sengaja
dipersiapkan untuk mempengaruhi massa pendengar
6. Coercion : mengancam atau menggunakan kekuatan dalam berkomunikasi untuk
memaksakan suatu kehendak
7. Kombinasi beberapa metode

D. Karakteristik Berpikir kritis

6
Karakteristik berpikir kritis adalah sebagai berikut :
1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sementara itu,
konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran
tentang kejadian, objek atribut, dan sejenisnya.
2. Rasional dan Beralasan
Artinya, argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar
kuat dari fakta, fenomena nyata.
3. Reflektif
Sorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir atau
mengambil keputusan, tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan
menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta, dan kejadian.
4. Bagian dari Suatu Sikap
Artinya, pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk di banding yang
lain.
5. Kemandirian Berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran
dan keyakinan orang lain dalam menganalisis semua isu, memutuskan secara benar,
dan dapat di percaya.
6. Berpikir Adil dan Terbuka
Artinya mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.
7. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Keyakinan
Digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu
pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.
8. Watak
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptic,
sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data.

E. Proses Berpikir kritis

7
1. Menganalisis
Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur
ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut .
Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami sebuah konsep global
dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian yang
lebih kecil dan terperinci. Pertanyaan analisis, menghendaki agar perawat
mengindentifikasi langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga
sampai pada sudut kesimpulan (Harjasujana, 1987: 44)
2. Mensintesis
Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan
keterampilan menganalisis. Keterampilan mensintesis adalah keterampilan
menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru.
Pertanyaan sintesis menuntut perawat untuk menyatu padukan semua informasi yang
diperoleh dari sekitar, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang tidak dinyatakan
secara eksplisit di dalam tindakannya. Pertanyaan sintesis ini memberi kesempatan untuk
berpikir bebas dan terkontrol (Harjasujana, 1987: 44).
3. Mengenal dan Memecahkan Masalah
Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian
baru. Keterampilan ini menuntut untuk memahami keadaan dengan (Walker, 2001:15).
4. Menyimpulkan
Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan
pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat beranjak mencapai
pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru dan yang lain (Salam, 1988: 68).
5. Mengevaluasi atau Menilai
Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu
dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan menilai menghendaki perawat agar
memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar tertentu
(Harjasujana,1987:44).

F. Aplikasi Berpikir kritis dalam Keperawatan dan Kehidupan sehari-hari


1. Pengaplikasian Berpikir kritis dalam Keperawatan

8
a. Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan
data berfikir kritis, mengelola dan mengkategorikan data menggunakan ilmu-
ilmu lain.
b. Perumusan diagnosa keperawatan: tahap pengambilan keputusan yang paling
kritis, menentukan masalah dan dengan argumen yaitu secara rasional.
c. Perencanaan keperawatan : menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan
hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk
memilih tindakan.
d. Pelaksanaan keperawatan: pelaksanaan tindakan keperawatan adalah
keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakan nyata yang menentukan tingkat
keberhasilan.
e. Evaluasi keperawatan: mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat
mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien.
2. Pengaplikasian Berpikir kritis dalam Kehidupan sehari-hari
a. Memecahkan persoalan antar teman.
b. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
c. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
d. Peka terhadap tingkat keilmuan dan keahlian orang lain.
e. Menghubungkan masalah khusus yang menjadi subjek diskusi dengan prinsip
yang lebih bersifat umum.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berpikir kritis adalah salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam
pembentukan sistem konseptual. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang
sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan dan efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya.

Berpikir secara kritis menantang indi8idu untuk menelaah asumsi tentang informasi terbaru
dan untuk menginterpretasikan serta mengevaluasi uraian dengan tujuan mencapai
simpulan suatu perspektif baru.

B. Saran
Sebaiknya kita sebagai seorang individu atau seorang perawat bisa berpikir secara kritis,
sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Serta dapat menyelesaikan
masalah dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://ediconnect.blogspot.com/2012/03/teori-belajar-berpikir-kritis.html

http://wonderfulmidwife.blogspot.com/2013/04/definisi-bidan-dan-filosofi-dalam.html

Nur, Indah. 1990. Berfikir Kritis dalam kehidupan Sehari-hari. Bandung. Media

Bersama

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:EGC

Budiono, Sumirah. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Bumi Medika

11

Anda mungkin juga menyukai