Anda di halaman 1dari 16

LEGAL ETIS ASPEK PEMERIKSAAN FISIK

DALAM ASUHAN KEPERAWATAN


(KMB)

DEWI SARTIKA MS
Latar Belakang

47,29% perawat  melakukan pemeriksaan fisik pasien,  Pengkajian yang dilakukan perawat di ruang Rawat di
kategorikan rendah. Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat dapat
 Aspek yang paling sering dilaksanakan adalah aspek pra- dikatakan lengkap namun tidak akurat , tidak semua
prosedur (68,2%) kategori sedang. pengkajian dilakukan langsung kepada pasien namun
 Aspek yang kurang dilaksanakan yaitu intra-prosedur sudah terisi di lembar pengkajian.
(43,3%) kategori rendah.  Pengkajian langsung kepada pasien tidak semua
 Sedangkan aspek pasca-prosedur (58,2%) kategori dilakukan sesuai format pengkajian seperti pengkajian
rendah pupil 0%, reaksi cahaya 0%, dll.
Physical Assessment ??
Tujuan Physical Assessment

Mengumpulkan data dasar kesehatan klien

Data tentang riwayat keperawatan.

Mengidentifikasi diagnosis keperawatan

Membuat penilaian klinis tentang perubahan status Kesehatan

Mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan


Manfaat Physical Assessment

Data untuk perawat dalam


menegakkan diagnosis keperawatan.
Mengetahui masalah Keperawatan
yang di alami klien.
Sebagai dasar untuk memilih
intervensi keperawatan yang tepat
Sebagai data untuk mengevaluasi hasil
dari asuhan keperawatan
Physical Assessment Techniques

Inspection Palpation

Auscultation Percussion
Paradigma Lama vs Baru
Defenisi Legal Aspek Keperawatan

Aspek legal keperawatan adalah aspek aturan Keperawatan dalam


memberikan Asuhan Keperawatan sesuai lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan termasuk
hak dan kewajibannya.
Standar Praktik Keperawatan

 Standar praktik keperawatan adalah ekpektasi/harapan-


harapan minimal dalam memberikan asuhan
keperawatan yang aman, efektif dan etis.

 Standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi


keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap
praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.
Standar Praktik Keperawatan

Standar I Pengkajian
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat ,
singkat dan berkesinambungan.

Standar II Diagnosa Keperawatan


Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
Standar III Perencanaan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
meningkatkan kesehatan pasien.
Standar IV Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (Implementasi)
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan
keperawatan

Standar V Evaluasi
Perawat mengevaluasi perkembangan kesehatan pasien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan,
sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan perencanaan.
Wewenang Perawat
PMK RI NO 26 TAHUN 2019 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan Pasal 17,
Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
b. menetapkan diagnosis Keperawatan;
c. merencanakan tindakan Keperawatan;
d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. melakukan rujukan;
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter;
i. dst…
Prinsip Etis dalam Melakukan
Pengkajian
1. Perawat berusaha untuk mengetahui dan memahami secara keseluruhan
tentang keluhan yang dialami oleh pasien.
2. Perawat berusaha mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan
dengan masa lalu, saat ini, bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi
masalah bagi pasien dimasa yang akan dating.
3. Perawat juga harus memahami bahwa pasien adalah sumber informasi
primer.
Permasalahan Etika dalam
Praktek Keperawatan
Malpraktik : sebagai tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan yang baik. Malpraktik terbagi kedalam tiga
jenis, yaitu malpraktik kriminil (pidana), malpraktik sipil (perdata), malpraktik
etik.

Kelalaian : melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan pada tingkatan


keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau melakukan tindakan dibawah standar
yang telah ditentukan.. Jenis-jenis kelalaian: Malfeasance, Misfeasance,
Nonfeasance.

Liabilitas : tanggungan yang dimiliki oleh seseorang terhadap setiap tindakan


atau kegagalan melakukan tindakan. Perawat profesional, seperti halnya
tenaga kesehatan lain mempunyai tanggung jawab terhadap setiap bahaya
yang timbulkan dari kesalahan tindakannya.
Kesimpulan

• Physical Assessment merupakah salah satu wewenang yang


harus dilakukan oleh perawat  senantiasa meningkatkan
kemampuan dalam melakukan wewenang tersebut.

• Perawat senantiasa melaksanakan standar praktik


keperawatan termasuk Standar I, Pengkajian Keperawatan
untuk meminimalkan terjadinya masalah-masalah Etik.
Terimakasih
Final
• https://forms.gle/1t34BcTmsqLQhcs2A

Anda mungkin juga menyukai