PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
SPESIMEN DARAH
2. Tahap Instrumentasi
KEWASPADAAN STANDAR
( TINGKAT I )
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Pastikan Anda memiliki cukup pengetahuan dan
ketrampilan tentang prosedur studi diagnostik.
Jelaskan tujuan dan prosedur setiap studi diagnostik
kepada pasien dan keluarga.
Sediakan waktu yang cukup, dan berempatilah pada saat
menjawab setiap pertanyaan yang muncul. Jadilah Anda
motivator bagi pasien dan keluarganya.
Ikuti setiap langkah prosedur yang ditetapkan untuk tiaptiap studi diagnostik.
Cantumkan pada label spesimen tentang informasi yang
berkaitan dengan pasien.
Hubungkan temuan studi diagnostik dengan masalah
klinis dan obat. Sampaikan bahwa studi diagnostik ini
dapat diulang untuk konfirmasi kecurigaan masalah.
Laporkan hasil studi diagnostik yang abnormal ke
pemberi layanan kesehatan.
Persiapan Keperawatan
Pasien Dengan Prosedur Studi
Diagnostik.
1. Pendidikan Kesehatan
bertujuan meningkatkan fungsi kooperatif dan
peran aktif klien
Pendidikan kesehatan yang dapat Anda berikan
adalah pengertian, tujuan, masalah klinis dan
prosedur.
Media yang Anda dapat gunakan adalah : leaflet,
audio visual, atau sharing pengalaman nyata
pasien yang telah dilakukan studi diagnostik.
dipergunakan, akan
membantu klien
mempersiapkan dirinya
untuk menjalani
pemeriksaan.
2. Persiapan pasien
1) Puasa
)Menghentikan aktifitas makan sebaiknya
dilakukan selama 10-12 jam sebelum dilakukan
prosedur studi diagnostik. Karena selama jam
tersebut makanan sudah tercerna sempuran,
proses absorbsi dan metabolisme tubuh relatif
basal.
)Dengan catatan asupan cairan tetap diperhatikan
kecukupannya, dengan hanya memberikan air
putih tawar sesuai jumlah yang dianjurkan.
)Dua jam setelah makan,kira-kirasebanyak 800
kalori dapat mengakibatkan peningkatan volume
plasma. Perubahan volume plasma akan
mengakibatkan perubahan susunan kandungan
bahan dalam plasma dan jumlah sel darah.
2) Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan :hematologi
Pemberian vitamin : asam folat, Fe, vitamin
B12.
Pemberian kortikosteroid akan menurunkan
jumlah eosinofil,
pemberian adrenalin akan meningkatkan
jumlah leukosit dan trombosit.
Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi
komposisi darah sehingga menyulitkan
pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi
maupun penilaian hemostasis.
Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi
hasil pemeriksaan hemostasis.
Warna
Tutup
Tabung
Merah
Zat Aditif
Jenis
Identifikasi
Serum
(Sampel
darah dalam
kondisi
beku )
Lembayun
g
EDTA
plasma dan
darah
Hijau
HEPARIN
plasma
Biru
SITRAT
plasma
Abu-abu
NATRIUM FLORIDA
plasma
Studi Laboratorium
pemeriksaan kimiawi
(elektrolit, protein, enzim,
lipid, hormon),
pemantauan obat metode
RIA (radioimmunoassay),
serologi, serta bank
darah.
Hindari hemolisis
uji hematologik (hitung
darah lengkap (CBC),
hitung trombosit)
uji gas darah arteri (ABG),
Lupus Eritematosus (LE),
kadar hormon dan
elektrolit
uji koagulasi (masa
protrombin (PT), masa
tromboplastin parsial
teraktivasi (APTT), masa
tromboplastin
parsial(PTT), serta kadar
hemoglobin.
Uji kadar glukosa.
Zat aditif ini bertujuan
mencegah glikolisis
sehingga mampu
KEWASPADAAN KLINIS
Tenaga keperawatan harus menerapkan
kesesuaian kebijakan institusi dalam pemakaian
Nilai Rujukan dengan prinsip valid dan
akuntabel.
Indirek)
(tidakterkonjuga
si
Nilai Normal
Unit
Unit Satuan
Konvensional
Internasional
0,3-1,0 mg/dl
5,1-17mol/l
0,2-0,8 3,4-12,0mol/l
mg/dl
1,7-5,1mol/l
0,1-0,3 mg/dl
Rendah
Direk
(terkonjugasi)
Gas darah
(dipengaruhi
ketinggian
tempat)
pH arteri
pH vena
PCO2 arteri
PO2 arteri
7,35-7,45
7,31-7,41
35-45 mm Hg
80-100 mm Hg
7,35-7,45
7,31-7,41
4,6-5,9 kPa
12,6-13,3kPa
Alkalosis (metabolik
dan respiratori)
Alkalosis metabolik
atau asidosis repiratori
terkompensasi
Pemberian oksigen
konsentrasi tinggi
Alkalosis metabolik
(normal untuk
ketinggian 1mil)
Asidosis metabolik
Studi/Uji
Nilai Normal
Unit
Unit Satuan
Konvensional
Internasional
Kalsium
Total
4,65-5,28 mEq/l
Terionisasi
8,4-10,2 mg/dl
1,16-1,32 mmol/l
Troponin T jantung
Troponin I jantung
Klorida
98-106 mEq/l
98-106 mmol/l
Sindrom Gushing
Dehidrasi, Hipernatremia
Asidosis metabolik Alkalosis
respiratori
Disfungsi ginjal
Kolesterol
<200 mg/dl
5,20 mmol/l
Hiperkolesterolemia,
Sirosis bilier, Hipertensi,
Hipotiroidisme, Infark, ,
Miokardium, Kehamilan,
Hiperlipidemia, DM tak
terkontrol
Rendah
Kalsium Total :
Penurunan albumin
Hiperparatiroidsme
Defisiensi vitamin D
Kalsium terionisasi :
Pankreatitis akut
Asidosis diabetik
Hiperventilasi
Defisiensi vit D
Cedera miokardium
Infark miokardium
Hidrasi berlebih,
Penyakit Addison,
Luka bakar (berat), Diare,
penggunaan diuretik,
Alkalosis metabolik,
Asidosis respiratori
kronik, Muntah, pengisapan
gastrik
Anemia pernisiosa atau
hemolitikum, penyakit hati ,
hipertiroidisme, malnutrisi,
kelaparan, malabsorpsi
Nilai Normal
Studi/Uji
Kreatinin
fosfokmase (CPK)
atau kreatinin
kinase (CK)
Pria
Wanita
Isoenzim CPK:
CPK-BB (CPK1)
Unit
Konvensional
55-170U/I
30-135U/I
Unit Satuan
Internasional
55-170U/I
30-175U/I
0%
CPK-MB (CPK2)
0%-4%
CPK-MB:
Infark miokad akut
Iskemia jantung
Gagal ginjal kronis
CPK-MM (CPK3)
96%-100%
CPK-MM :
Injeksi intramuskuler (IM),
Pembedahan , hipotiroid
Kreatinin
0,5-1,5mg/dl
45-106 mol/l
Rendah
Nilai Normal
Studi/Uji
Glukosa puasa
Serum
Darah lengkap
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Rendah
70-110 mg/dl
60-105 mg/dl
3,9-6,11 mmol/l
3.3-5,81 mmol/l
Diabetes mellitus,
sindroma Cushing,
pankreatitis akut,
penyakit hati berat
Overdosis insulin,
penyakit Addison,
penyakit hati,
hipotiroidsme, tumor
pankreas, hipofungsi
hipofisis, pasca
gastrektomi
Dehidrogenase
laktat (LDH)
100-190 U/I
(pada 370C)
Tergantung
metode
100-190 U/I
Magnesium
1,3-2,1 mEq/l
0,65-1,05 mmol/l
Penyakit Addison,
dehidrasi, ketoasidosis
diabetik, penggunaan
obat antasid, hipotiroid,
gangguan ginjal
Hemodialisis, tranfusi
darah, gangguan ginjal
kronik, luka bakar,
malabsorbsi, alkoholisme
kronis, hipertiroidisme,
hipoparatiroidisme
Osmolalitas
285295mOsm/kg
285-295mOsm/kg
Hipernatremia, dehidrasi,
hiperglikemia, penyakit
ginjal kronis, diabetes
insipidus
Hiponatremia, hiper
volume cairan, sindroma
inappropiate antidiuretik
hormon (SIADH)
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Kalium
3,5-5,0 mEq/l
3,5-5,0 mmol/l
Asidosis, ketoasidosis
diabetes, gagal ginjal,
terapi diuretik,
hipoaldosteronisme
Natriun
136-145 mEq/l
136-145 mmol/l
Dehidrasi, sindroma
Cushing, hipernatremi,
gangguan fungsi ginjal,
diabetes insipidus
Nitrogen Urea
(BUN)
7-18 mg/dl
2,5-6,4 mmol/l
Peningkatan katabolisme
protein (demam, Stress
berat), luka bakar,
penyakit ginjal, obstruksi
saluran kemih, over
proteinemia
Asam Urat
Pria
Wanita
3,5-8,0 mg/dl
2,8-6,8 mg/dl
Rendah
Nilai Normal
Studi/Uji
Aminotransferase
alanin (ALT) atau
Serum Glutamic
Pyuric
Transaminase
(SGPT)
Aminotrasferase
aspartat (AST) atau
Serum Glutamic
Oxaloacetic
Transaminase
(SGOT)
Unit
Konvensional
10-35 U/I
5-40 U/ml
(Frankel)
16-60 U/ml
(Karmen pada
300C)
Unit Satuan
Internasional
4-36 U/I
(pada 370C)
8-38 U/I
8-33 U/I ( pada 370C)
Rendah
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Tinggi
Rendah
Partial
Thromboplastin
Time (PTT)
60-70 detik
Defisiensi faktor
pembekuan VII,
defisiensi vit.K, sirosis
hepatis, diseminata
intravaskuler koagulasi
(DIC), hemofilia
Activated Partial
Thromboplastin
Time (APTT)
30-40 detik
Defisiensi faktor
DIC tahap awal
pembekuan I, II, V, VIII,
IX, X,XI,XII, DIC, terapi
heparin, sirosis hepetis
Masa Protrombin
(PT/Protime)
10-13 detik
10-13 detik
4,7-6,1x10 /l
4,2-5,4x106/l
4,7-6,1x10 /l
4,2-5,4x1012/l
Hitung Eritrosit
Pria
Wanita
12
Kanker ekstensif
Terapi antikoagulan,
toksisitas salisilat,
defisiensi vit. K,
kortikosteroid,
kontrasepsi oral.
Hematokrit meningkat,
hemorrhagik
Hipovolumia, PPOK,
polisitemia vera,
penyakit jantung
konginetal.
Anemia, leukemia,
mieloma multipel,
hemorrhagik, gagal
ginjal, kehamilan.
Nilai Normal
Studi/Uji
Hemoglobin
Pria
Wanita
Hitung Pletelet
(thrombosit)
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Tinggi
Rendah
Hemorragik, reaksi
hemolitik, anemia
defisiensi Fe, penyakit
ginjal, SLE.
150.000-400.000 150-400x10 /l
l
5000-10.000l
Kemoterapi, disfungsi
bone marrow, toksisitas
obat kloramfenikol,
penyakit otoimun, infeksi
berat
<15 mm/jam
<20 mm/jam
42%-52%
37%-47%
14,0-18,0 g/dl
12,0-16,0 g/dl
<15 mm/jam
<20 mm/jam
0,42-0,52
0,37-0,47
8,7-11,2 mmol/l
7,4-9,9 mmol/l
5,0-10,0x109/l
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
55%-70%
Limfosit
20%-40%
Monosit
2%-8%
0,02-0,08
Eosinofil
1%-4%
0,01-0,04
0,005-0,002
Basofil
0,5%-1%
0,005-0,002
Rendah
Penyakit inflamasi
kronis, malaria, infeksi
virus, TBC, leukemia
monositik.
Reaksi hipersensitifitas,
penyakit parasit,
penyakit otoimun,
leukemia.
Infeksi akut berat,
leukemia,
mieloproliferatif
Terapi prednison.
Terapi adrenokortikoid,
sepsis, SLE, leukemia.
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Rendah
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Rendah
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Rendah
Nilai Normal
Studi/Uji
Unit
Konvensional
Unit Satuan
Internasional
Rendah