MANAJEMEN
DISASTER
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROV. JAWA TIMUR
Assalammualaikum
Nama
: abdul hamid
Tempat/Tgl Lahir
: surabaya, 03 peb 1955
Kesatuan
: BPBD Prop Jatim
Jabatan
: Supervisor PUSDALOPS
Status
: K2
Riwayat Pendidikan
Sepada
Sepala
Sepadya
Diklat Pim II
Riwayat Jabatan
Riwayat Pelatihan
Pra Bencana :
kurang diperhatikan,
kesiapsiagaan kurang, Bencana terjadi pada waktu kita tidak siap
Pada saat kondisi darurat :
Panik berkepanjangan
Tidak tahu apa yang harus diperbuat
Koordinasi kacau, kewenangan tidak jelas
Stress (diri, famili/Keluarga, tetangga menjadi korban)
Distribusi bantuan kacau
Ketidakpercayaan pada pemerintah
Tekanan Media
Isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab
Semua ingin membantu tapi tidak banyak yang bisa diperbuat
Keamanan terganggu
Kondisi Pasca Bencana:
Pemulihan Fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan berjalan lambat, dan
tidak menyeluruh
Bantuan hanya sebatas pada masa tanggap darurat
Bantuan tidak merata
Psikososial tidak tertangani secara tuntas, menyisakan depresi yang
mendalam
UU No. 24/2007 : PB
Peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yg
disebabkan, baik faktor alam,
non alam maupun manusia, shg
menyebabkan timbulnya korban
jiwa, kerusakan lingkungan,
Bencana Non-Alam
Bencana Sosial
(12) Konflik sosial antarkelompok
atau antar komunitas masyarakat,
(13) Teror
Klasifikasi Bencana
Berdasar jenisnya:
Alam
Non alam / ulah manusia
Konflik Sosial
Berdasar terjadinya:
Perlahan (slow onset)
Mendadak (sudden / quick onset)
Berdasar aspek
penyebabnya:
Geologi
Hidrometeorologi
Biologi
Teknologi
Lingkungan
Geologi
Geologi
Gempabumi,
Gempabumi,tsunami,
tsunami,
longsor
longsor//gerakan
gerakantanah,
tanah,
letusan
letusangunung
gunungapi
api
Hidro-meteorologi
Hidro-meteorologi
Banjir,
Banjir,topan,
topan,banjir
banjir
bandang,
bandang,kekeringan,
kekeringan,rob
rob
//air
airlaut
lautpasang
pasang
Biologi
Biologi
Epidemi,
Epidemi,penyakit
penyakit
tanaman,
tanaman,hewan
hewan
Teknologi
Teknologi
Kecelakaan
Kecelakaantransportasi,
transportasi,
kegagalan
kegagalanindustri
industri
Lingkungan
Lingkungan
Kebakaran,
Kebakaran,kebakaran
kebakaran
hutan,
(hapus
hutan, (hapus
penggundulan
penggundulanhutan),
hutan),
pencemaran,
abrasi
pencemaran, abrasi
Sosial
Sosial
Konflik,
Konflik,terorisme
terorisme
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) Perbuatan Allah yang membuat dengan
kukuh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg kamu
kerjakan.
1. Kemudian Kami Belah bumi dengan sebaik-baiknya (Abasa; 80, ayat 26)
2. dan laut yang di dalam tanahnya ada api
3. dan gunung benar-benar berjalan (Ath Thuur; 52, ayat 6 dan 10)
RING OF FIRE
KONDISI TEKTONIK
INDONESIA
Wilayah NKRI terbentuk dari pertemuan 3 lempeng tektonik dunia (di dunia ada 13 lempeng tektonik), yaitu
dari selatan lempeng Indo-Australia, dari barat lempeng Pasific (keduanya lempeng samudra) dan dari utara
lempeng Eurasia (lempeng benua). Hasil pertemuan tiga lempeng ini dihasilkan lempeng tektonik (garis
merah) yang merupakan gempabumi dan deretan gunungapi. Ada 129 gunungapi aktif yang ada di Indonesia,
yang saat ini dimonitor oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (ESDM). Untuk lempeng
tektonik dimonitor oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang secepatnya akan
memberikan informasi mengenai gempabumi dan tsunami.
Skala Richter
Dampak Gempabumi
Jumlah
kejadian
Mikro
< 2,0
8.000/hari
Sangat
Minor
2,0 2,9
1000/hari
Minor
3,0 3,9
49.000/ th
Lemah
4,0 4,9
6.200 / th
Sedang
5,0 5,9
800 / th
Kuat
6,0 6,9
120 / th
Sangat Kuat
7,0 7,9
18 / th
Besar
8,0 8,9
1 / th
Besar dan
Langka
> 9,0
1 / 20 th
Skala
Richter
Contoh
- 1,5
3 kg
Granat
1,0
15 kg
1,5
160 kg
2,0
1 ton
2,5
4,6 ton
Bom rakitan PD II
3,0
29 ton
3,5
73 ton
4,0
1 kilo ton
4,5
5 kiloton
5,0
32 kiloton
5,5
80 kiloton
6,0
1 megaton
6,5
5 megaton
7,0
32 megaton
7,5
160 megaton
8,0
1 gigaton
8,5
5 gigaton
9,0
32 gigaton
Ilustrasi sekaligus
Saat peristiwa gempa di Jepang tahun 2007
renungan
dengan skala 6,9
korban meninggal hanya
GAMBAR AN
22
GAMBAR D
23
GAMBAR F
GAMBAR C
25
GAMBAR G
GAMBAR H
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
4499
Total
3526
Hidromet
616
Biologi
357
Geologi
1900-1909
1910-19
1920-29
1930-39
Hydro-met
1940-49
1950-59
Geological
1960-69
1970-79
Biological
1980-89
1990-99
2000-09
Total
2,000
1,500
1,000
500
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Sejak tsunami Aceh 2004 hingga erupsi Merapi 2010, menyebabkan kerugian
dan kerusakan akibat bencana besar mencapai sekitar Rp 105 trilyun
R =H x V / C
R = Risiko
H (azard)
= Bahaya
V (ulnerability) = kerentanan
C (apacity)
= kemampuan
Kerentanan
(vulnerability)
Sekumpulan kondisi dan atau
suatu akibat keadaan (faktor fisik,
sosial, ekonomi dan lingkungan)
yang berpengaruh buruk
terhadap upaya-upaya
pencegahan dan penanggulangan
bencana.
Kerentanan
Kerentanan adalah
keadaan/kondisi yang sedang
berlaku atau sifat/perilaku
manusia atau masyarakat yang
menyebabkan ketidakmampuan
menghadapi bahaya atau
ancaman.
1. Fisik (rumah tahan gempa, tanggul
sungai dll)
2. Ekonomi (mata pencaharian,
kemiskinan)
3. Sosial (pendidikan, pengetahuan, kebudayaan,
kesehatan)
4. Lingkungan (dataran banjir, kemiringan lereng,
pantai, gunungapi dll)
5. Politik Lokal (kondisi politik setempat dalam
pengambilan keputusan penanggulangan bencana,
Kapasitas
Kapasitas adalah kemampuan
sumberdaya dalam menghadapi
ancaman atau bahaya
1. Kapasitas kelembagaan (ada
tidaknya BPBD, Platform Daerah PRB,
dan forum lainnya)
2. Kapasitas Sumberdaya
- Sumberdaya manusia (pelatihan
personil, relawan, masyarakat)
- prasarana (kantor, pusdalops, alat
transportasi, komunikasi)
3. Kapasitas IPTEK (penguasaan IPTEK,
pendidikan tinggi, IPTEK terapan)
4. Kapasitas Manajemen (prosedur koordinasi,
komando dan pelaksanaan penanggulangan
bencana)
Kejadian Bencana
PEMIC
U
BAHAYA
RESIKO
BENCA
NA
KERENTANA
N
BENCANA
Definisi
Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan
berkaitan dengan bencana yang
dilakukan pada sebelum, pada saat
dan setelah bencana.
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI
MANAJEMEN
KEDARURATAN
MANAJEMEN
PEMULIHAN
SAAT BENCANA
PASCA
BENCANA
KESIAPSIAGAA
N
PRA BENCANA
Kegiatan-kegiatan Manajemen
Bencana
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Pencegahan (prevention)
Mitigasi (mitigation)
Kesiapan (preparedness)
Peringatan Dini (early
warning)
Tanggap Darurat (response)
Bantuan Darurat (relief)
Pemulihan (recovery)
Rehablitasi (rehabilitation)
Rekonstruksi (reconstruction)
Pencegahan (prevention)
Mitigasi (mitigation)
Mitigasi ..
lanjutan
1. Menegakkan peraturan yg telah
ditetapkan
2. Memasang tanda-tanda bahaya/larangan
3. Membangun Pos-pos pengamanan,
pengawasan/pengintaian
4. Membangun sarana pengaman bahaya
dan memperbaiki sarana kritis (tanggul,
dam, sudetan dll)
5. Pelatihan kebencanaan
Kesiapsiagaan (preparedness)
Upaya memberikan
tanda peringatan
akan kemungkinan terjadinya
bencana
Tanggap Darurat
(response)
Serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan,
serta pemulihan prasarana dan sarana
(UU no. 24/2007)
Upaya pada saat bencana
Pemulihan (recovery)
Rehabilitasi
(rehabilitation)
Perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat
sampai tingkat yang memadai pada
wilayah pasca-bencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan
masyarakat. (UU no. 24/2007)
Upaya untuk membantu
Masyarakat untuk
Memperbaiki rumah,
Fasilitas umum & sosial,
Dan menghidupkan roda
Perekonomian.
Sugeng Triutomo, Sugiharto, Siswantobp
Rekonstruksi
(reconstruction)
Pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana, kelembagaan pada wilayah
pasca-bencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat
dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian,
sosial dan budaya, tegaknya hukum dan
ketertiban dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek
untuk perbaikan
kehidupan bermasyarakat.Program
fisik, sosial, dan ekonomi
untuk mengembalikan
kehidupan masyarakat
pada kondisi yang
sama atau lebih baik.
PERAN/ TUGAS
TUGAS POKOK
POKOK
33 PERAN/
BPBD
BPBD
1.PERAN
1.PERAN
KOORDINASI
KOORDINASI ::
Badan/Dinas
yang
membidangi PB
Baik ditingkat Prov/Kab/Kota
secara horisontal
Instansi/lembaga (TNI, Polri,
SAR, PMI, BMKG dll)
Swasta, Perusahaan,
Masyarakat,
Ormas dll
Tokoh
PERAN
PERAN PELAKSANA
PELAKSANA
a. Mengendalikan
Penggunaan
Teknologi
Yang
Berpotensi Menjadi Sumber Bahaya Bencana
b. Penguasaan & Pengelolaan SDA Yang Berlebihan
c. Perencanaan & Penegakan Rencana Tata Ruang
Wilayah Dalam Kaitan Penanggulangan Bencana
d. Kegiatan
PB
Yang
Dilakukan
Oleh
Lembaga/Instansi/Organisasi Pemerintah Dan Nonpemerintah
e. Penetapan
Kebijakan
Pembangunan
Yang
Berpotensi Menimbulkan Bencana
f. Pengumpulan & Penyaluran Bantuan Berupa Uang
Dan/Atau
Barang
Serta
Jasa
Lain
Yang
Diperuntukkan Untuk PB, Termasuk Pemberian Ijin
Pengumpulan Sumbangan
2.
2. PERAN
PERAN KOMANDO
KOMANDO
Mengomando Penanggulangan Bencana dalam
Status Keadaan tanggap darurat dan dapat
menunjuk seorang komandan
BPBD
PROV/KAB/K
OTA
BNPB
KKP
World Bank
Kemkes
Mercy
Corps
Kemsos
Kemtan
Kemkominfo
KPDT
Penanga
nan
bencana
GIZ
Oxfam
IOM
Kemdagri
Kem. PU
UNDP
PMI
BUMN
Plan
Kemhut
BUMD
Kem. ESDM
UMKM
K/L lainnya
Perusahaan
Swasta
Lembaga
Nasional dan
Internasional
lainnya
53
DIS-PU
DIS-PU
DDI
INN
KKE
ESS
GG IINN
O
A
O
A
L
L
L
L
O
DDO ORR
O
T
T
KK
E
SSE
LSM
LSM
SKPD
SKPD
LAIN
LAIN
KKO
S
ODD
S
E
E
R
IIM
R
L
L
O
O
PP
DINSOS
DINSOS
DINSOS
DOLOG
SEKTORAL
DINKES
POLRES
SKPD
LAIN
RENCANA
KONTINJENSI
DAERAH
LSM
DUNIA
USAHA
KODIM
DIS-PU
LANJUTAN......
B. Informasi Klimatologi
Prakiraan Musim (karangploso.jatim.bmkg.go.id)
o Prakiraan Awal Musim Hujan
o Prakiraan Awal Musim Kemarau
o Prakiraan Sifat Hujan
o Prakiraan Jumlah Curah Hujan Bulanan
o Prakiraan Potensi Banjir
C. Informasi Geofisika.
o Kejadian gempa bumi ( Episentrum, intensitas,
kedalaman) dari BMKG Tretes.
o Peringatan Dini Tsunami (melalui media elektronik dan
media sosial) BMKG PUSAT memasang WRS (Warning
Resiver System di BPBD Provinsi Jatim)
o Frekuensi Petir
b)
c)
Frequensi VHF BPBD Jawa Timur RX:164.525. Mhz, TX :169.525. MHZ. TONE : DPL
125 N.
d)
e)
Server
o)
Password : salamtanggu
o)
Port : 10024
f)
HF 11.473.5 Mhz
: 118.97.222.173.
a)
Zulu Bravo Zulu (ZBZ) 1. Out put 143.550 mhz , Input 142.000 mhz duplex 155
b)
Zulu Bravo Zulu (ZBZ) 2. Out put 143.575 mhz , Input 142.025 mhz tone 88.5.
g)
Radio komunikasi RPU Orari pada frequensi. Output 146.90 MHz, Input
146.30 MHz.
h)
Pada saat siaga Banjir ditetapkan BPBD Prov Jatim beserta lembaga /Dinas
/Intansi/TNI/Polri melaksanakan Posko Bersama bertempat di BPBD Prov Jatim
sebagai LO (Laison officer).
Semoga Bermanfaat
Think Globally, Act Locally
Working Together to Disaster Risk Reduction and
Do Little, Do Now !!!
Bpbd provinsi jawa timur
Jl. S. Parman 55 waru sidoarjo
TERIMA KASIH