Oleh Kelompok 3:
Aprillia Angelita Cahyani (06)
Arino Cahyaning Gusti (07)
Esa Rahma Putri A. (12)
Filsya Salsabilla (13)
Livia Rahmadani W.S (16)
Maulida Izza Nadhira (17)
Naesa Ashfanani (20)
Nina Cahya Irany (21)
Pischa Arielly (22)
Revano Jian Fernandito (24)
Sriwidiyo (30)
Yenny Arvita Sari (36)
KELAS XI IPS 2
SMA NEGERI 1 SUMBERPUCUNG 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr.wb, terima kasih kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
perkenan beliau lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua
itu hanya karena berkat serta tutunan Allah dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun ini,
berisi tentang jenis-jenis bencana alam dan penanggulangan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, guru dan semua yang telah membantu. Besar harapan
kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dalam rangka penyempurnaan.
Wassalamu’alaikum Wr.wb.
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
BAB I PENGERTIAN DAN JENIS BENCANA ALAM …………………….
A. Pengertian Bencana………………………………………………………
B. Jenis – Jenis Bencana Alam ……………………………………………..
BAB II MITIGASI BENCANA ……………………………………………….
A. Pengertian Mitigasi Bencana ……………………………………………
B. Manfaat Mitigasi ………………………………………………………...
C. Tujuan Mitigasi………………………………………………………….
D. Jenis –Jenis Mitigasi……………………………………………………..
E. Kegiatan Dalam Mitigasi Bencana………………………………………
BAB III UPAYA DAN PENGURANGAN ……………………………………
BAB IV ADAPTASI …………………………………………………………….
BAB V DAERAH RAWAN BENCANA ALAM ……………………………..
BAB I
PENGERTIAN DAN JENIS BENCANA
A. PENGERTIAN
Menurut UU No. 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mangancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugianharta benda, dan dampak psikologis.
Rangkaian peristiwa belum dikatakan bencana jika tidak mengakibatkan kerugian termasuk
korban jiwa, harta, dan benda.
Bencana alam adalah konsekuensi dan kombinasi aktivitas alam (suatu peristiwa fisik, seperti
letusan gunung, gempa bumi, dan tanah longsor) dan aktivitas manusia. Bencana alam juga dapat
diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Kerugian akibat bencana tergantung
pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan manusia.
https://youtu.be/uhxNkn0718s
https://youtu.be/uhxNkn0718s
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin
besar kekuatan gempa, kerusakan yang ditimbulkan semakin parah. Gempa bumi
menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran
sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan
sebagainya.
b). bencana alam yang diakibabkan oleh dinamika hidrosfer:
1) Banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi
kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan
rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
2) Tsunami
Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut,
seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah
dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut
memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi
amplitudonya membesar saat mendekati pantai.
c). bencana alam yang diakibatkan oleh dinamika atmosfer
1) Badai tropis
Siklon tropis merupakan badai berkekuatan besar dengan radius atau jangkauan rata-rata
mencapai 150-200 km. Siklon ini terbentuk di atas lautan luas yang mempunyai suhu
permukaan laut hangat, lebih dari 26,5 oC. Biasanya terjadi di wilayah perairan Atlantik
Barat, Pasifik Timur dan Selatan, Samudra Hindia, serta Australia.
2) Tornado
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara
awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah. Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih
dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum
menghilang, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat.
3) Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul
bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata.
Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah
akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh
manusia.
4) Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan peristiwa terbakarnya hutan yang disebabkan proses alami
atau aktivitas manusia. Secara alami, kebakaran hutan umumnya terjadi pada musim
kemarau dan dapat disebabkan oleh sambaran petir, gas metana yang keluar dari
singkapan pada batu bara pada lahan gambut, dan lkava pijar dari gunung api, kebakaran
hutan juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia.
BAB II
MITIGASI BENCANA
A. PENGERTIAN
Mitigas bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupaun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana. Kementrian dalam negeri berpendapat sebgai berikut, mitigasi (penjinakan) adalah
segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik,
kewaspadaan, dan kemampuan mobilitasi.
B. MANFAAT MITIGASI
a) Mengurangi risiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi,
dan kerusakan sumber daya alam.
b) Menjadi landasan perencaan pembangunan
c) Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi serta mengurangi dampak dan
risiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup aman.
C. TUJUAN MITIGASI
Adapun tujuan dari kegiatan mitigasi bencana yang paling utama adalah untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
Berdasarkan siklus waktunya dalam penanganan bencana terdapat tempat kategori, yaitu sebelum
bencana mitigasi, saat terjadi bencana, perlindungan dan evakuasi, sesaat setelah bencana
pencarian dan penyelamatan, serta pasca bencana.
a. Mengenalkan dan memantau risiko bencana
b. Merencanakan pertisipasi penanggulangan bencana
c. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat.
BAB III
UPAYA DAN PENGURANGAN
Adaptasi bencana adalah penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap stimulus bencana alam nyata
atau yang diharapkan tidak ada dampak-dampaknya, yang menyebabkan kerugian atau mengekspolitasi
kesempatakesempatan yang memberi manfaat.
Hal-hal penting dalam adaptasi dan ancaman bencana alam sebagai berikut:
1) Kesadaran publik
2) Kesiapsiagaan
3) Ketangguhan/tangguh
4) Langkah-langkah structural/nonstruktural
5) Manajemen risiko bencana
6) Diperlukan partisipasi
1. Gempa bumi banyak terjadi di Aceh, Padang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Tasikmalaya,
Klaten, Sulawesi, dan Papua.
2. Gunung meletus, terjadi di sekitar gunung berapi yang masih aktif, misalnya Gunung Merapi,
Anak Krakatau, Kelud, Tengger, dan Lakon.
3. Tanah longsor, terjadi pada daerah Manggarai, Kupang, Boyolali, Sulawesi, dan Lampung.
4. Banjir, terjadi pada daerah hilir Sungai Bengawan Solo (Bojonegoro), daerah Pacitan, daerah
hilir Sungai Ciliwung (Jakarta), dan Bandung.
5. Arus laut dan ombak besar, terjadi pada daerah Laut Jawa perbatasan Sulawesi dengan
Kalimantan, daerah Samudra Hindia bagian selatan Lombok, selatan Pelabuhan Ratu, selatan
Cilacap, selatan Karang Bolong, selatan Pacitan, selatan Popoh, dan selatan Nusa Barung
6. Tsunami, tersebar di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Pangandaran, Aceh, Nias,
Meulaboh, dan Maluku