Oleh:
Kelompok 2
A11-A
DENPASAR
2020
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat beliau penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Bencana dengan judul “Permasalahan dan Penanganan Gunung Meletus dan
Tsunami; Jenis Gunung Meletus dan Karakteristik Kejadian Tsunami” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan disusunnya makalah ini, penulis
berharap agar pembaca dapat memahami konsep perencanaan penanggulangan
bencana di berbagai area dalam bidang keperawatan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I (Pendahuluan)
BAB II (Pembahasan)
3.1 Simpulan..........................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C.
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Sedangkan tsunami merupakan
serangkaian gelombang ombak laut raksaksa yang timbul karena adanya
perubahan struktur geologis dasar laut secara vertikal, sehingga
mengakibatkan air laut dalam volume sangat banyak berpindah tempat secara
mendadak. Kedua bencana alam tersebut terjadi dalam hitungan menit, tetapi
dampak yang ditimbulkan amat sangat memprihatinkan dan merugikan
banyak pihak. (BNBP, 2012)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gunung api merupakan lubang kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya
permukaan bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah ragam
bentuk dan tipe letusan gunung api. Tipe atau jenis dari gunung meletus
atau letusan gunung berapi, diantaranya:
1. Gunung meletus dengan tipe stromboli
Merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang
hampir sama di setiap letusannya sehingga letusan dapat terjadi
setiap beberapa kali dalam interval waktu yang sama. Material-
material yang keluar akibat letusan ini berupa bom, lipari
maupun abu vulkanik.
2. Gunung meletus dengan tipe hawai
Merupakan letusan yang terjadi pada gunung yang memiliki
lava sangat cair dan memiliki bentuk seperti perisai atau
tameng yang dapat mengalir ke segala arah. Skala letusan tipe
Hawaii ini relatif kecil namun memiliki intensitas yang tinggi.
3. Gunung meletus dengan tipe merapi
Adalah letusan untuk gunung yang memiliki lava yang kental
yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal ini akan berakibat
tekanan gas menjadi semakin kuat dan menyebabkan sumbatan
di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan
di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini pada
akhirnya terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke
lereng gunung menjadi sebuah ladu atau gloedlawine.Tipe
letusan ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut
dengan gloedwolk. Tipe letusan ini pernah terjadi di Gunung
Merapi (Jawa Tengah) yang pernah menimbulkan banyak
korban jiwa
4. Gunung meletus dengan tipe vulkano
Merupakan letusan yang mengeluarkan material- material padat
seperti bom, abu vulkanik, lapili dan juga bahan- bahan padat
atau cair seperti lava
4
5. Gunung meletus dengan tipe peret atau plinian
Adalah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang
sangat dahsyat dan dapat merusak lingkungan. Dengan
demikian, material yang dikeluarkan pun jangkauannya bisa
sangat sejauh hingga 80 km. Karakteristik yang dimiliki oleh
letusan ini adalah ketika erupsi dikeluarkannya juga gas yang
sangat tinggi dan juga awan yang menyembur menyerupai
kembang kol.
6. Gunung meletus dengan tipe pelee
Adalah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah di
puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan
menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila
sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu kuat maka
gunung ini akan meletus.
7. Gunung meletus dengan tipe saint vincent
Terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah. Ketika
gunung ini meletus maka air di danau kawah tersebut akan
tumpah bersama lava.
5
- Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju
lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
Jangan memakai lensa kontak
- Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
- Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah
dengan kedua belah tangan.
c. Setelah terjadi letusan gunung berapi
- Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa
merusak atau meruntuhkan atap bangunan
- Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan
abu sebab bisa merusak mesin
6
4. Hantaman meteor
7
mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa mencapai beberapa
kilometer.
Salah satu pertanda datangnya tsunami adalah surutnya permukaan
air di pantai, pada pantai yang landai, surutnya air laut dapat mencapai
lebih dari 80 meter menjauhi pantai. Tanda-tanda lain terjadinya
tsunami yaitu:
1. Tanah bergetar (gempa bumi keras) dan suara gemuruh ombak
yang tidak biasa
2. Air laut mendadak surut
3. Bau asin yang sangat menyengat
4. Seringkali binatang akan menunjukkan sikap awas terhadap
bahaya
5. Makhluk laut (ikan dan lain sebagainya) tampak bermunculan
ke permukaan
8
- Janganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami
datang. Kepanikan akan menghambat Anda untuk berpikir
dengan jernih dalam mencari jalan keluar
- Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika
Anda tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke
tempat yang lebih tinggi (ingat ketinggian genangan air
akibat gelombang tsunami bisa mencapai 24 meter)
- Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui
adalah tanda-tanda terjadinya gelombang tsunami,
peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga dan orang-
orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri
- Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang
konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai.
Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan tua.
Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu hingga
keadaan membaik.
- Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah
benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya
batang pohon. Usahakan tidak meminum air laut dan tetep
di permukaan air untuk bernapas
- Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi,
misalnya atap rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu
hingga air surut dan keadaan tenang.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma
di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Tsunami merupakan serangkaian gelombang ombak
laut raksaksa yang timbul karena adanya perubahan struktur geologis dasar
laut secara vertikal, sehingga mengakibatkan air laut dalam volume sangat
banyak berpindah tempat secara mendadak. Karakteristik kejadian tsunami
yaitu dilihat dari kecepatan dan kedalaman gelombang air laut yang tidak
seperti biasanya. Kedua bencana alam tersebut terjadi dalam hitungan menit,
tetapi dampak yang ditimbulkan amat sangat memprihatinkan dan merugikan
banyak pihak.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah Permasalahan Dan Penanganan Gunung
meletus Dan Tsunami ini, penulis berharap materi ini dapat menambah
wawasan pembaca dan dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makalah
atau jurnal berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11