DENPASAR
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
BAB I (Pendahuluan)
BAB II (Pembahasan)
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas biostatistik keperawatan
2. Untuk mengetahui independent sample t-test dalam uji beda analitik
parametric
3. Untuk memahami lebih lanjut terkait independent sample t-test dalam uji
beda analitik parametric.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Tujuan Uji Beda Independent Simple T-Test
Tujuan dari uji beda independent simple t-test ini yaitu digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua
kelompok sampel yang tidak berhubungan (bebas/independent).
Prinsipnya, yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara
dua populasi melalui mean dua samplenya. Jika ada perbedaan, maka
dapat dilihat perbandingan rata-rata manakah yang lebih tinggi, dan
begitu pula sebaliknya. Data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio. Dalam kasus tertentu, bisa dicari perbedaan antara
suatu sampel dengan nilai tertentu.Contohnya, suatu penelitian ingin
mengetahui hubungan status merokok ibu hamil dengan berat badan
bayi yang dilakukan. Responden terbagi dalam dua kelompok, yaitu
yang merokok dan yang tidak merokok. Perbandingan inilah yang
dapat dicari perbedaannya dengan menggunakan uji beda independent
simple t-test.
4
3. Data yang dipakai dalam uji int berupa data kuantitatif
(angka asli) berskala interval atau rasio.
4. Data untuk kedua sampel berdistribusi normal. Jika data
salah satu sampel atau keduanya tidak berkstribusi normal,
maka uji hipotesis perbandingan dilakukan dengan metode
statistik non parametrik menggunakan Uji Mann Whitney
5. Adanya kesamaan varians atau homogen untuk kedua
sampel data penelitian (bukan merupakan syarat mutlak).
Jika temyata di dapati varians data untuk kedua sampel tidak
homogen, maka uji independent sample t test tetap dapat
dilakukan. Akan tetapi pengambilan keputusan di dasarkan
pada hasil yang berdapat dalam tabel output SPSS "Equal
variances not assurned".
5
Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan
varian (homogenitas) dengan F test (Levene,s Test), artinya jika
varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed
(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan
Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
1. Pengujian independen sample t test
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1) Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian
kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas
A dengan rata-rata nilai ujian kelas B
3) Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal
variance assumed) adalah 3,490
4) Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji
2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 20-2 =
18. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil
diperoleh untuk t tabel sebesar 2,101 (Lihat pada
6
lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara
pada cell kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter.
5) Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas :
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
7) Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan
P value (0,003 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa
ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A
dengan rata-rata nilai ujian kelas B. Pada tabel Group
Statistics terlihat rata-rata (mean) untuk kelas A adalah
40,30 dan untuk kelas B adalah 32,80, artinya bahwa
rata-rata nilai ujian kelas A lebih tinggi daripada rata-
rata nilai ujian kelas B.
Nilai t hitung positif, berarti rata-rata group1 (kelas A)
lebih tinggi daripada group2 (kelas B) dan sebaliknya
jika t hitung negatif berarti rata-rata group1 (kelas A)
lebih rendah dari pada rata-rata group2 (kelas B).
Perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 7,50
(40,30-32,80), dan perbedaan berkisar antara 2,98
sampai 12,02 (lihat pada lower dan upper).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Independen T Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk
mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara 2
kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas
yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya
sumber data berasal dari subjek yang berbeda. Dalam statistik parametrik
terdapat syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum kita dapat melakukan
pengujian hipotesis (dalam hal ini uji hipotesis menggunakan uji
independent sample t-test). Adapun langkah-langkah uji beda independent
semple test yaitu menentukan hipotesis, menentukan tingkat signifikan,
menentukan t hitung, menetukan t table, kriteria pengkajian,
Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas, dan kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya materi Uji Beda Independent Simple T-Test diharapkan
bisa menjadi acuan dan referensi bagi pembaca, penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini jadi kritik dan saran sangat penulis
harapkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Hidayat. 2014. Tutorial Independen T Test dengan SPSS Tersedia pada
statistikian.com/2014/04/independen-t-test-
denganspss.html#:~:text=Independen%20T%20Test%20adalah%20uji,beras
al%20 dari%20subjek%20yang%20berbeda Diakses pada tanggal 11 oktober
2020
Sahid, Raharjo. 2018. Cara Uji Independent Sample T-Test dan Interpretasi dengan
SPSS. Tersedia pada spssindonesia.com/2015/05/cara-ujiindependent-
sample-t-test-dan.html diakses pada tanggal 11 oktober 2020
Siwi, Tamara. 2018. Analitik Parametrik Uji Beda : Independent Simple T-Test.
Tersedia pada https//:
www.academia.edu/34254849/ANALITIK_PARAMETRIK_Uji_Beda_Ind
ependent_Simple_T_Test diakses pada tanggal 11 Oktober 2020
Swan statistic. 2018. Uji Beda Independent-Sample T Test Dengan Spss. Tersedia
pada swanstatistics.com/uji-beda-independent-sample-t-test-dengan-spss/
diakses pada tanggal 11 oktober 2020