Anda di halaman 1dari 11

PAPER BIOSTATISTIK KEPERAWATAN

“Metode Analitik Parametrik”

“Uji Beda Independent Simple T-Test”

Oleh: Kelompok 3 A11-A


A.A Istri Meidina Cindy (17.321.2657)

I Made Wahyu Aditra (17.321.2671)

Kadek Aristiani Putri (17.321.2673)

Ni Komang Sri Wahyuni (17.321.2687)

Ni Luh Kade Nopita Wahyuningrum (17.321.2691)

Ni Made Anggi Febrianti (17.321.2694)

Ni Putu Eva Pradnyayanti (17.321.2700)

Pande Eka Sukma Karisma (17.321.2706)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................ i

BAB I (Pendahuluan)

1.1 Latar belakang................................................................................................. 1


1.2 Rumusan masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan penulisan .............................................................................................2
1.4 Manfaat penulisan ...........................................................................................2

BAB II (Pembahasan)

2.1 Metode Analitik Parametrik.............................................................................3


2.1.1 Definisi Uji Beda Independent Simple T-Test .....................................3
2.1.2 Tujuan Uji Beda Independent Simple T-Test........................................4
2.1.3 Asumsi Persyaratan Penggunaan Uji Independent Sample T-Test.......4
2.1.4 Langkah-Langkah Uji Beda Independent Simple T-Test .....................5

BAB III (Penutup)

3.1 Simpulan ............................................................................................................8


3.2 Saran .................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistika adalah ilmu yang mempelajari mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data sampai kepada pengambilan kesimpulan berdasarkan data
tersebut. Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat
digunakan untuk mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut
yang diambil. Seandainya sampel yang diambil merupakan sampel yang saling
berhubungan, maka akan timbul suatu permasalahan bagaimana cara (metode)
menganalisisnya dan uji statistik apa yang digunakan. Salah satu uji statistik
parametrik digunakan adalah uji T-test independent.
Uji T independen dilakukan untuk melakukan pengujian pada dua variabel
apabila sampel yang diuji adalah berbeda dan perlakuan yang diberikan juga
berbeda. Independen maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak
dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain. Konsep dasar
yang diterapkan dalam perhitungan uji t ini adalah dengan menggunakan nilai
variance dari tiap-tiap kelompok sampel. Hal yang membedakan dengan paired
test adalah adanya independensid dari kelompok sampel serta perlu
dilakukannya uji homogenitas (keseragaman variance) untuk menentukan jenis
uji yang nantinya akan digunakan. Sampel independen biasanya digunakan
dalam penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian survey.
Uji beda rata-rata dengan sample saling bebas (independent Sample T-Test)
adalah uji statistik parametrik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
mean dua kelompok data yang independen atau tidak terkait. Uji t independen
pada prinsipnya membandingkan rata-rata dari dua group yang tidak
berhubungan satu dengan yang lain dengan tujuan apakah kedua group tersebut
mempunyai rata-rata yang sama atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah independent sample t-test dalam uji beda analitik parametrik?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas biostatistik keperawatan
2. Untuk mengetahui independent sample t-test dalam uji beda analitik
parametric
3. Untuk memahami lebih lanjut terkait independent sample t-test dalam uji
beda analitik parametric.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar mahasiswa mengetahui konsep independent sample t-test dalam uji
beda analitik parametric
2. Agar mahasiswa dapat memahami independent sample t-test dalam uji beda
analitik parametric.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Analitik Parametrik


2.1.1 Definisi Uji Beda Independent Simple T-Test
Uji independent sample t-test jika diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia maka berarti uji t sampel tidak berhubungan atau
tidak berpasangan (sampel bebas). Perhatikan kata "independen" atau
"bebas" maknanya adalah tidak ada hubungan atau keterkaitan antara
dua sampel yang akan di analisis menggunakan uji independent
sample t-test ini. Dengan demikian maka kita dapat merumuskan
sebuah definisi umum bahwa Uji independent sample t-test
merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk membandingkan
dua sampel yang tidak saling berpasangan. Sementara jika penelitian
anda bertujuan untuk membandingkan dua sampel berpasangan
(seperti perbandingan antara nilai pre-test dengan post-test), maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan uji paired sample t test.

Independen T Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk


mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara
2 kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok
bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak
berpasangan, artinya sumber data berasal dari subjek yang berbeda.
Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B, di mana responden
dalam kelas A dan kelas B adalah 2 kelompok yang subjeknya
berbeda. Bandingkan dengan nilai pretest dan posttest pada kelas A,
di mana nilai pretest dan posttest berasal dari subjek yang sama atau
disebut dengan data berpasangan. Apabila menemui kasus yang data
berpasangan, maka uji beda yang tepat adalah uji paired t test.

3
2.1.2 Tujuan Uji Beda Independent Simple T-Test
Tujuan dari uji beda independent simple t-test ini yaitu digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua
kelompok sampel yang tidak berhubungan (bebas/independent).
Prinsipnya, yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara
dua populasi melalui mean dua samplenya. Jika ada perbedaan, maka
dapat dilihat perbandingan rata-rata manakah yang lebih tinggi, dan
begitu pula sebaliknya. Data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio. Dalam kasus tertentu, bisa dicari perbedaan antara
suatu sampel dengan nilai tertentu.Contohnya, suatu penelitian ingin
mengetahui hubungan status merokok ibu hamil dengan berat badan
bayi yang dilakukan. Responden terbagi dalam dua kelompok, yaitu
yang merokok dan yang tidak merokok. Perbandingan inilah yang
dapat dicari perbedaannya dengan menggunakan uji beda independent
simple t-test.

2.1.3 Asumsi Persyaratan Penggunaan Uji Independent Sample T-Test


Uji independent sample t-test merupakan bagian dari statistik
inferensial parametrik (uji beda atau uji perbandingan). Perlu kita
pahami bersama bahwa dalam statistik parametrik terdapat syarat-
syarat yang harus terpenuhi sebelum kita dapat melakukan pengujian
hipotesis (dalam hal ini uji hipotesis menggunakan uji independent
sample t-test). Adapun lima asumsi persyaratan penggunaan uji
independent sample t-test adalah sebagai berikut :

1. Kedua sampel tidak saling berpasangan. Jika sampel


berpasangan maka uji hipotesis dilakuan dengan
menggunakan Uji Paired Sample t-test
2. Jumlah data untuk untuk masing-masing sampel kurang dari
30 buah. Sementara jika jumlah data lebih dari 30 buah,
maka sebaiknya uji hipotesis dilakukan dengan uji z
(Singgih Santoso. 2014. "Panduan Lengkap SPSS Versi 20
Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo. hal.270).

4
3. Data yang dipakai dalam uji int berupa data kuantitatif
(angka asli) berskala interval atau rasio.
4. Data untuk kedua sampel berdistribusi normal. Jika data
salah satu sampel atau keduanya tidak berkstribusi normal,
maka uji hipotesis perbandingan dilakukan dengan metode
statistik non parametrik menggunakan Uji Mann Whitney
5. Adanya kesamaan varians atau homogen untuk kedua
sampel data penelitian (bukan merupakan syarat mutlak).
Jika temyata di dapati varians data untuk kedua sampel tidak
homogen, maka uji independent sample t test tetap dapat
dilakukan. Akan tetapi pengambilan keputusan di dasarkan
pada hasil yang berdapat dalam tabel output SPSS "Equal
variances not assurned".

2.1.4 Langkah-Langkah Uji Beda Independent Simple T-Test


Contoh kasus :
Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui
apakah ada perbedaan nilai ujian antara kelas A dan kelas B pada
fakultas Psikologi suatu universitas. Penelitian dengan menggunakan
sampel sebanyak 20 responden yang diambil dari kelas A dan kelas
B. Dalam uji ini jumlah kelompok responden yang diambil tidak harus
sama, misalnya kelas A sebanyak 8 orang dan kelas B sebanyak 12
orang. Data-data yang didapat sebagai berikut

5
Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan
varian (homogenitas) dengan F test (Levene,s Test), artinya jika
varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed
(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan
Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
1. Pengujian independen sample t test
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1) Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian
kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas
A dengan rata-rata nilai ujian kelas B

2) Menentukan tingkat signifikansi


Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi a = 5%. Tingkat signifikansi dalam hal ini
berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil
keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian)

3) Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal
variance assumed) adalah 3,490

4) Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji
2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 20-2 =
18. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil
diperoleh untuk t tabel sebesar 2,101 (Lihat pada

6
lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara
pada cell kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter.

5) Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas :
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05

6) Membandingkan t hitung dengan t tabel dan


probabilitas
Nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value
(0,003 < 0,05) maka Ho ditolak.

7) Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan
P value (0,003 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa
ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A
dengan rata-rata nilai ujian kelas B. Pada tabel Group
Statistics terlihat rata-rata (mean) untuk kelas A adalah
40,30 dan untuk kelas B adalah 32,80, artinya bahwa
rata-rata nilai ujian kelas A lebih tinggi daripada rata-
rata nilai ujian kelas B.
Nilai t hitung positif, berarti rata-rata group1 (kelas A)
lebih tinggi daripada group2 (kelas B) dan sebaliknya
jika t hitung negatif berarti rata-rata group1 (kelas A)
lebih rendah dari pada rata-rata group2 (kelas B).
Perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 7,50
(40,30-32,80), dan perbedaan berkisar antara 2,98
sampai 12,02 (lihat pada lower dan upper).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Independen T Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk
mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara 2
kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas
yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya
sumber data berasal dari subjek yang berbeda. Dalam statistik parametrik
terdapat syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum kita dapat melakukan
pengujian hipotesis (dalam hal ini uji hipotesis menggunakan uji
independent sample t-test). Adapun langkah-langkah uji beda independent
semple test yaitu menentukan hipotesis, menentukan tingkat signifikan,
menentukan t hitung, menetukan t table, kriteria pengkajian,
Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas, dan kesimpulan

3.2 Saran
Dengan adanya materi Uji Beda Independent Simple T-Test diharapkan
bisa menjadi acuan dan referensi bagi pembaca, penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini jadi kritik dan saran sangat penulis
harapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Hidayat. 2014. Tutorial Independen T Test dengan SPSS Tersedia pada
statistikian.com/2014/04/independen-t-test-
denganspss.html#:~:text=Independen%20T%20Test%20adalah%20uji,beras
al%20 dari%20subjek%20yang%20berbeda Diakses pada tanggal 11 oktober
2020
Sahid, Raharjo. 2018. Cara Uji Independent Sample T-Test dan Interpretasi dengan
SPSS. Tersedia pada spssindonesia.com/2015/05/cara-ujiindependent-
sample-t-test-dan.html diakses pada tanggal 11 oktober 2020
Siwi, Tamara. 2018. Analitik Parametrik Uji Beda : Independent Simple T-Test.
Tersedia pada https//:
www.academia.edu/34254849/ANALITIK_PARAMETRIK_Uji_Beda_Ind
ependent_Simple_T_Test diakses pada tanggal 11 Oktober 2020
Swan statistic. 2018. Uji Beda Independent-Sample T Test Dengan Spss. Tersedia
pada swanstatistics.com/uji-beda-independent-sample-t-test-dengan-spss/
diakses pada tanggal 11 oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai