Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI
RUANG ANAK RSUD KOTA KOTAMOBAGU

Thalia Kusmia A. Sulaeman(1) Amatus Y Ismanto(2) Heriyana Amir(3)


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Graha Medika Kotamobagu

ABSTRAK
Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses karena suatu alasan berencana atau
darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap
tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi diruang anak RSUD Kota
Kotamobagu.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan
rancangan penelitian pre eksperimental design dengan rancangan one grup pretestpostest.
Jumlah sampel sebanyak 30 pasien anak, pengambilan sampel teknik Accidental Sampling
dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Adanya pengaruh yang signifikan pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat
kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi dengan hasil P-Value sebesar 0,000
atau lebih kecil dari α 0,05.
Adanya pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan anak usia
prasekolah akibat hospitalisasi diruang anak RSUD Kota Kotamobagu. Disarankan untuk
pelayanan keperawatan agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada anak
khususnya yang sedang di hospitalisasi.

Kata kunci : Terapi Bermain, Tingkat Kecemasan, Hospitalisasi

ABSTRACT
Hospitalization in children is a process for a reason or emergency that requires the
child to stay in the hospital to undergo therapy and treatment until returning home.
This study aims to determine the effect of puzzle play therapy on the anxiety level of
preschoolers due to hospitalization in the children's room at RSUD Kota Kotamobagu. This
study used experimental research using a pre-experimental design with the design of one
pretest-posttest group. The total sample was 30 pediatric patients, accidental sampling
technique sampling using the Wilcoxon Signed Ranks Test.
There is a significant effect of the effect of puzzle play therapy on the anxiety level of
preschool children due to hospitalization with the results of P-Value of 0,000 or smaller
than α 0.05.
The influence of puzzle play therapy on the anxiety level of preschoolers due to
hospitalization in the children's room at Kotamobagu City Hospital. It is recommended for
nursing services to be able to improve health services for children, especially those who
are being hospitalized.
Keywords: Play Therapy, Anxiety Level, Hospitalization

18
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

PENDAHULUAN anak dengan insiden anak yang dirawat di


Hospitalisasi pada anak rumah sakit 57 anak setiap tahunnya
merupakan suatu proses karena suatu dimana 75% mengalami trauma berupa
alasan berencana atau darurat yang ketakutan dan kecemasan saat menjalani
mengharuskan anak untuk tinggal di perawatan (Dayani dkk, 2015).
rumah sakit untuk menjalani terapi dan Data di Indonesia menurut Badan
perawatan sampai pemulangan kembali Pusat Statistik (BPS) Indonesia
ke rumah. Selama proses hospitalisasi, presentase anak usia prasekolah yang
anak dan orang tua dapat mengalami pernah dirawat inap dalam tiga tahun
berbagai kejadian yang ditujukan dengan terakhir mengalami peningkatan,
pengalaman yang sangat traumatik dan presentase anak usia prasekolah yang
penuh dengan kecemasan. pernah dirawat inap pada tahun 2016
Perasaan yang sering muncul pada adalah 5,27%, pada tahun 2017 adalah
anak yaitu cemas, marah, sedih, takut, 5,44% dan presentase anak usia
dan rasa bersalah yang timbul karena prasekolah yang pernah dirawat inap di
menghadapi sesuatu yang baru, rasa tidak Indonesia pada tahun 2018 adalah
aman dan nyaman, perasaan kehilangan sebesar 6,22%. Berdasarkan data Badan
sesuatu yang biasa dialaminya, dan Pusat Statistik (BPS) Indonesia di
sesuatu yang dirasakan menyakitkan Sulawesi Utara presentase anak yang
(Mendri & Prayogi, 2017). pernah dirawat inap pada tahun 2015
Faktor yang mempengaruhi adalah 3,52% dan presentase anak yang
kecemasan anak akibat hospitalisasi pernah dirawat dalam setahun terakhir
adalah kondisi rumah sakit, lingkungan pada tahun 2018 adalah 22,89% (Badan
rumah sakit, bau khas rumah sakit, obat- Pusat Statisik Indonesia, 2018).
obatan, alat-alat medis, petugas Tingkat kecemasan anak yang
kesehatan, warna seragam dan sikap sedang dalam proses hospitalisasi dapat
petugas kesehatan seperti dokter dan diatasi dengan pemberian terapi bermain.
perawat, serta tindakan/ prosedur Bermain bagi anak diperlukan untuk
pengobatan yang dilakukan. mengembangkan daya cipta, imajinasi,
Hospitalisasi sering kali perasaan, kemauan, motivasi dalam
dipersepsikan anak prasekolah sebagai suasana riang gembira. Sehingga kondisi
hukuman sehingga anak akan merasa ini bisa digunakan sebagai salah satu cara
malu, bersalah, cemas dan takut. Hal ini untuk menurunkan kecemasan pada anak
disebabkan karena anak mengalami saat menjalani hospitalisasi.
perasaan asing dengan lingkungan Dengan terapi bermain anak juga
sekitar dan asing dengan kondisi akan memperoleh kegembiraan dan
tubuhnya yang sakit. Anak yang kesenangan sehingga membuat anak
seharusnya mengalami masa bermain lebih kooperatif terhadap tindakan
diharuskan tidur dan patuh dengan keperawatan yang akan diberikan selama
aturan-aturan yang kadang membuat anak menjalani hospitalisasi (Apriza,
dirinya tidak nyaman. Kondisi inilah 2017).
yang berdampak pada timbulnya Berdasarkan hasil penelitian
kecemasan pada anak yang menjalani Warastuti dan Astuti (2015)
hospitalisasi (Supartini, 2012) tentang kecemasan anak usia prasekolah
Prevalensi hospitalisasi pada anak 3-6 tahun dengan hospitalisasi pre dan
di Amerika Serikat diperikirakan lebih post pemberian terapi bermain
dari 5 juta dan lebih dari 50% dari jumlah menunjukkan sebagian besar anak
tersebut, anak mengalami kecemasan. mengalami penurunan kecemasan dari
Berdasarkan data UNICEF (United kecemasan sedang menjadi kecemasan
Nations Children’s Fund) tahun 2012, ringan dan kecemasan berat menjadi
jumlah anak usia prasekolah di 3 negara kecemasan sedang. Menurut penelitian
terbesar dunia mencapai 148 juta 958 Kaluas dkk, (2015) tentang perbedaan
terapi bermain puzzle dan bercerita

19
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

terhadap kecemasan anak usia dengan konteks penelitian. Analisis data


prasekolah (3-5 tahun) selama dilakukan dalam bentuk univariat dan
hospitalisasi menunjukkan bahwa ada bivariat.
penurunan respon kecemasan anak usia Analisis univariat ini dilakukan
prasekolah selama hospitalisasi. terhadap variabel dependen yaitu tingkat
Hasil studi pendahuluan yang kecemasan anak sebelum dilakukan
dilakukan di RSUD Kota Kotamobagu, terapi bermain puzzle dan tingkat
selama 3 bulan terakhir dari bulan kecemasan anak setelah dilakukan terapi
Oktober sampai dengan bulan Desember bermain puzzle. Untuk data yang terdiri
2018 didapatkan data jumlah pasien anak dari jenis kelamin dianalisis
yang dirawat inap sebanyak 255 pasien menggunakan distribusi frekuensi,
atau rata-rata 85 pasien/bulan dan jumlah sedangkan untuk data numerik yaitu usia
pasien anak usia prasekolah (3-6 tahun) digunakan nilai mean atau rata-rata. Pada
dalam 3 bulan terakhir adalah 110 pasien analisis bivariat dilakukan uji untuk
atau rata-rata 37 pasien/bulan. Hasil mengetahui Pengaruh terapi bermain
observasi 9 anak didapatkan 5 anak puzzle terhadap tingkat kecemasan anak
mengalami kecemasan yang tidak mau akibat hospitalisasi diruang anak RSUD
berpisah dengan orangtua/walinya, 3 Kota Kotamobagu dengan menggunakan
anak menangis ketika akan dilakukan uji Wilcoxon Signed Rank untuk
perawatan pemberian obat, dan 1 anak mengetahui pengaruh antar variabel
yang selalu menangis terutama ketika bebas dan variabel terikat dimana untuk
melihat perawat serta tidak ada program menganalisa sebelum dan setelah
bermain terapeutik dan tidak terdapat perlakuan dengan tingkat kemaknaan
ruang bermain di ruang anak RSUD Kota ɑ=0,05 dan tingkat kepercayaan 95%.
Kotamobagu.
Berdasarkan uraian diatas maka HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti tertarik untuk melakukan 1. Karakteristik Responden
penelitian lebih lanjut mengenai Tabel 1. Distribusi Berdasarkan
“Pengaruh terapi bermain puzzle Umur
terhadap tingkat kecemasan anak usia Umur n %
prasekolah akibat hospitalisasi diruang 3 Thn 12 40
anak RSUD Kota Kotamobagu”. 4 Thn 10 33,3
5 Thn 2 6,7
METODE PENELITIAN 6 Thn 6 20
Jenis penelitian yang digunakan Total 30 100
dalam penelitian ini adalah Berdasarkan tabel di atas diketahui
eksperimental dengan menggunakan bahwa karakteristik responden
rancangan penelitian pre eksperimental berdasarkan umur sebagian besar
design dengan rancangan one grup responden berumur 3 tahun yaitu, 12
pretest-postest. Penelitian ini responden (40,0%), responden yang
dilaksanakan pada bulan April sampai berumur 4 tahun yaitu, 10 responden
Mei 2019. Penelitian ini dilaksanakan di (33,3%), responden yang berumur 5
Ruang Anak RSUD Kota Kotamobagu. tahun yaitu, 2 responden (6,7%), dan
Populasi dari penelitian ini adalah
responden yang berumur 6 tahun yaitu, 6
seluruh pasien anak usia prasekolah (3-6
tahun) yang dirawat diruang anak RSUD responden (20,0%).
Kota Kotamobagu pada bulan Oktober –
Desember 2018 yaitu 110 pasien atau
rata-rata 37 pasien/bulan. Pengambilan
sampel menggunakan teknik Accidental
Sampling, dilakukan dengan mengambil
responden yang kebetulan ada atau
tersedia diruang rawat inap anak sesuai

20
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

Tabel 2. Distribusi Berdasarkan sedang yaitu, 22 responden (73,3%) dan


Jenis Kelamin Tingkat Kecemasan responden dengan
Jenis Kelamin n % kecemasan ringan yaitu, 8 responden
Laki-Laki 14 46,7 (26,7%).
Perempuan 16 53,3
Total 30 100
3. Perbedaan Tingkat Kecemasan Anak
Berdasarkan tabel di atas dapat
Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi
diketahui bahwa karakteristik responden
Sebelum Dan Setelah Diberikan
berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
Terapi Bermain Puzzle Diruang Anak
responden perempuan yaitu, 16
RSUD Kota Kotamobagu.
responden (53,3%) dan responden
Tabel 6. Analisis Perbedaan Tingkat
dengan jenis kelamin laki-laki yaitu, 14
Kecemasan Anak Usia Prasekolah
responden (46,7%).
Akibat Hospitalisasi Sebelum dan
2. Karakteristik Variabel
Setelah Diberikan Terapi Bermain
Tabel 3. Distribusi frekuensi
Puzzle Diruang Anak RSUD Kota
berdasarkan tingkat kecemasan Anak
Kotamobagu Tahun 2019
Usia Prasekolah Sebelum Diberikan
Var n Mean SD SE p
Terapi Bermain Puzzle Diruang Anak Sebelum 30 2,67 .606 .111 .000
RSUD Kota Kotamobagu. Terapi
Tingkat n % Bermain
Kecemasan Setelah 30 1,73 .450 .82
Ringan 2 6,7 Terapi
Sedang 6 20 Bermain
Berat 22 73,3 Berdasarkan tabel di atas dapat
Total 30 100 diketahui perbedaan nilai rata-rata
Berdasarkan tabel di atas dapat tingkat kecemasan pada anak usia
diketahui bahwa tingkat kecemasan anak prasekolah akibat hospitalisasi sebelum
usia prasekolah akibat hospitalisasi dan setelah terapi bermain puzzle, rata-
sebelum diberikan terapi bermain puzzle rata tingkat kecemasan sebelum terapi
sebagian besar memiliki kecemasan berat bermain puzzle adalah 2,67 dengan
yaitu, 22 responden (73,3%), responden standar deviasi 0,606 sedangkan ratarata
dengan kecemasan ringan yaitu, 2 tingkat kecemasan setelah terapi bermain
responden (6,7%), dan responden dengan puzzle adalah 1,73 dengan standar
kecemasan sedang yaitu, 6 responden deviasi 0,450. Hasil mean rank pada
(20,0%). negative rank adalah 14,50 yang berarti
ada penurunan kecemasan setelah
Tabel 4. Distribusi frekuensi diberikan terapi bermain puzzle
berdasarkan tingkat kecemasan Anak sebanyak 28 responden (14,50).
Usia Prasekolah Setelah Diberikan
Terapi Bermain Puzzle Diruang Anak PEMBAHASAN
RSUD Kota Kotamobagu. Pengaruh Terapi Bermain Puzzle
Tingkat n % Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia
Kecemasan
Ringan 8 26,7
Prasekolah Akibat Hospitalisasi Di
Sedang 28 73,3 Ruang Anak RSUD Kota Kotamobagu.
Total 30 100 Hasil penelitian yang dilakukan
Berdasarkan tabel di atas dapat pada 30 responden yang merupakan anak
diketahui bahwa tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami
usia prasekolah akibat hospitalisasi kecemasan akibat hospitalisasi diruang
setelah diberikan terapi bermain puzzle anak RSUD Kota Kotamobagu pada
sebagian besar memiliki kecemasan sebagian besar responden berumur 3

21
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

tahun yaitu, 12 responden (40,0%), yang mereka lebih mudah beradaptasi dengan
berumur 4 tahun sebanyak 10 responden lingkungan rumah sakit maka kecemasan
(33,3%), yang berumur 5 tahun sebanyak akibat hospitalisasi lebih minimal.
2 responden (6,7%), dan yang berumur 6 (Potter & Perry, 2010) menyebutkan
tahun sebanyak 6 responden (20,0%). kecemasan yang terjadi pada anak umur
Masa prasekolah khususnya pada 3-6 tahun, akan lebih sering terjadi pada
usia 3 tahun, anak lebih rentan anak perempuan dibandingkan laki-laki.
mengalami cedera. Cedera yang dialami Hal ini karena laki-laki lebih aktif dan
anak dapat berupa jatuh, aspirasi, dan eksploratif sedangkan perempuan lebih
luka bakar sehingga memungkinkan anak sensitif dan banyak menggunakan
untuk menjalani perawatan dirumah perasaan. Berdasarkan hasil penelitian
sakit. yang dilakukan diruang anak RSUD Kota
Usia sangat berkaitan dengan Kotamobagu bahwa karakteristik
tingkat perkembangan kognitif anak. variabel tingkat kecemasan anak usia
Anak usia prasekolah belum mampu prasekolah akibat hospitalisasi sebelum
menerima persepsi tentang penyakit, diberikan terapi bermain puzzle adalah
pengalaman baru serta lingkungan asing. sebagian besar memiliki kecemasan berat
Semakin muda usia anak maka semakin yaitu, 22 responden (73,3%), kecemasan
tinggi kecemasan akibat hospitalisasi. sedang sebanyak 6 responden (20,0%),
Anak usia infant, toddler, dan prasekolah dan kecemasan ringan sebanyak 2
lebih memungkinkan untuk mengalami responden (6,7%).
stress hospitalisasi karena dilihat dari Kecemasan adalah perasaan tidak
usia mereka yang masih terbatas tenang yang samar-samar karena
kemampuan kognitif dalam memahami ketidaknyamanan atau ketakutan yang
hospitalisasi (Sutejo, 2017). disertai dengan ketidakpastian,
Hasil penelitian didapati bahwa ketidakberdayaan, isolasi, dan
anak usia prasekolah yang mengalami ketidakamanan. Perasan takut dan tidak
kecemasan akibat hospitalisasi diruang menentu dapat mendatangkan sinyal
anak RSUD Kota Kotamobagu pada peringatan tentang bahaya yang akan
sebagian besar responden adalah berjenis datang dan membuat individu untuk siap
kelamin perempuan yaitu, 16 responden mengambil tindakan menghadapi
(53,3%) dan jenis kelamin laki-laki ancaman (Sutejo, 2017).
sebanyak 14 responden (46,7%). Hal ini Pada anak yang menjalani
sesuai dengan pernyataan (Mahat & hospitalisasi seringkali kebutuhan untuk
Scoloveno dalam Dayani dkk, 2015) mengekspresikan sikap permusuhan,
bahwa anak perempuan yang menjalani marah atau perasaan negatif lainnya
hospitalisasi akan memiliki tingkat muncul dengan cara lain seperti
kecemasan yang lebih tinggi irritabilitas dan agresi terhadap orangtua,
dibandingkan anak laki-laki. menarik diri dari petugas kesehatan, tidak
Hal ini kemungkinan karena mampu berhubungan dengan teman
pengaruh hormon estrogen yang apabila sebaya, menolak sibling atau masalah
berinteraksi dengan serotonin akan perilaku sekolah.
memicu timbulnya kecemasan. Menurut Kecemasan yang terjadi pada anak
(Dewi, 2018) jenis kelamin dapat saat menjalani hospitalisasi dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan memperlambat proses penyembuhan,
dikarenakan anak laki-laki dan menurunkan semangat untuk sembuh dan
perempuan memiliki tingkat keaktifan tidak kooperatif terhadap tindakan yang
yang berbeda, anak laki-laki cenderung diberikan oleh petugas kesehatan
lebih aktif dalam bermain sehingga sehingga akan mempercepat terjadinya

22
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

komplikasi selama perawatan (Supartini, Hal ini sesuai dengan pendapat


2012). (Kaluas dkk, 2015) bahwa penerapan
Berdasarkan hasil penelitian yang terapi bermain puzzle lebih baik
dilakukan diruang anak RSUD Kota dibandingkan dengan penerapan terapi
Kotamobagu bahwa karakteristik bercerita dalam menurunkan kecemasan
variabel tingkat kecemasan anak usia anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama
hospitalisasi. Permainan yang memiliki
prasekolah akibat hospitalisasi setelah
nilai terapeutik didasari oleh pandangan
diberikan terapi bermain puzzle adalah
bahwa bermain bagi anak merupakan
sebagian besar memiliki kecemasan aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk
sedang yaitu, 22 responden (73,3%) dan kelangsungan tumbuh kembang anak.
kecemasan ringan 8 responden (26,7%). Pada saat menjalani hospitalisasi
Hal ini diperkuat oleh pendapat aktivitas bermain yang terapeutik
(Supartini, 2012) bahwa terapi bermain memungkinkan anak untuk
dapat mengurangi dampak hospitalisasi mengekspresikan perasaan termasuk
pada anak, permainan yang terapeutik kecemasan, ketakutan dan perasaan
didasari oleh pandangan bahwa bermain kehilangan kontrol. Dengan demikian
bagi anak merupakan aktifitas yang kegiatan bermain harus menjadi bagian
sehat, diperlukan untuk kelangsungan integral dari pelayanan kesehatan anak
tumbuh kembang anak dan dirumah sakit.
memungkinkan untuk dapat menggali, Penelitian ini juga sejalan dengan
mengekspresikan perasaan atau pikiran hasil penelitian yang dilakukan Warastuti
anak, mengalihkan perasaan nyeri, dan dan Astuti (2015) tentang kecemasan
relaksasi. anak usia prasekolah 3-6 tahun dengan
Pada saat anak menjalani hospitalisasi pre dan post pemberian
perawatan di rumah sakit, anak akan terapi bermain menunjukkan bahwa
mengalami berbagai macam perasaan tingkat kecemasan ringan yang tetap atau
yang tidak menyenangkan diantaranya tidak berubah sebanyak 6 responden,
yaitu takut, cemas, sedih, marah, dan kecemasan sedang menjadi kecemasan
nyeri. Perasaan-perasaan tersebut ringan sebanyak 20 responden,
merupakan dampak dari hospitalisasi kecemasan sedang yang tetap atau tidak
karena anak mendapatkan banyak berubah sebanyak 4 responden, dan
tekanan dari lingkungan rumah sakit. kecemasan berat menjadi kecemasan
Untuk itu anak membutuhkan sesuatu sedang sebanyak 4 responden.
yang bisa membuat ketegangannya Berdasarkan hasil penelitian tersebut
menurun. sebagian besar anak mengalami
Salah satunya yaitu dengan penurunan kecemasan dari kecemasan
melakukan permainan, dengan bermain sedang menjadi kecemasan ringan dan
anak mengalihkan rasa sakitnya (Dewi, kecemasan berat menjadi kecemasan
2018). Hasil penelitian dengan sedang.
menggunakan uji stasistik Wilcoxon Menurut (Apriza, 2017) tingkat
menunjukkan terdapat pengaruh terapi kecemasan anak yang sedang dalam
bermain puzzle terhadap tingkat proses hospitalisasi dapat diatasi dengan
kecemasan anak usia prasekolah diruang pemberian terapi bermain. Bermain bagi
anak RSUD Kota Kotamobagu P Value anak diperlukan untuk mengembangkan
sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai α daya cipta, imajinasi, perasaan, kemauan,
0,05. Data yang diperoleh berjumlah 30 motivasi dalam suasana riang gembira.
responden setelah diberikan terapi Sehingga kondisi ini bisa digunakan
bermain puzzle tingkat kecemasan berat sebagai salah satu cara untuk
22 responden turun menjadi kecemasan menurunkan kecemasan pada anak saat
sedang 22 responden, lalu kecemasan menjalani hospitalisasi. Dengan terapi
sedang 6 responden turun menjadi bermain anak juga akan memperoleh
kecemasan ringan 8 responden. kegembiraan dan kesenangan sehingga

23
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

membuat anak lebih kooperatif terhadap akibat hospitalisasi di ruang anak


tindakan keperawatan yang akan RSUD Kota Kotamobagu
diberikan selama anak menjalani
4. Bagi pelayanan keperawatan.
hospitalisasi.
Hasil penelitian ini dapat menjadi
KESIMPULAN masukan dalam rangka meningkatkan
1. Sebagian besar tingkat kecemasan pelayanan kesehatan pada anak dan
akibat hospitalisasi pada anak usia memberikan informasi tentang terapi
prasekolah diruang anak RSUD Kota bermain puzzle terhadap tingkat
Kotamobagu sebelum diberikan 7 kecemasan anak usia prasekolah
terapi bermain puzzle ada pada akibat hospitalisasi di ruang anak
kategori kecemasan berat. RSUD Kota Kotamobagu.
2. Sebagian besar tingkat kecemasan
akibat hospitalisasi pada anak usia
prasekolah diruang anak RSUD Kota DAFTAR PUSTAKA
Kotamobagu setelah diberikan terapi Adriana & Dian. (2013). Tumbuh
bermain puzzle ada pada kategori Kembang dan Terapi Bermain Pada
kecemasan sedang. Anak. Jakarta: Salemba Medika
3. Terdapat pengaruh terapi bermain
puzzle terhadap tingkat kecemasan Anggika & Wahyuni. (2016). Tingkat
anak usia prasekolah akibat Kecemasan Pada Anak Prasekolah
hospitalisasi diruang anak RSUD yang Mengalami Hospitalisasi
Kota Kotamobagu. Berhubungan Dengan Perubahan
Pola Tidur di RSUD Karanganyar.
Vol XIV, No 2. Stikes Aisyiyah
SARAN Surakarta. Di akses
1. Bagi peneliti. http://jurnal.stikesaisyiyah.
Menambah pengetahuan peneliti ac.id/pdf. Pada tanggal 25 Januari
tentang terapi bermain puzzle 2019.
terhadap tingkat kecemasan anak usia
Apriza. (2017). Pengaruh Biblioterapi
prasekolah akibat hospitalisasi dan
Dengan Buku Cerita Bergambar
pengalaman melakukan penelitian
Terhadap Tingkat Kecemasan Efek
serta menambah wawasan dalam
Hospitalisasi Pada Anak
mengembangkan diri.
Prasekolah. Vol 1, No 2. Fakultas
2. Bagi penelitian selanjutnya Ilmu Kesehatan Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai. Di
Penelitian ini dapat dijadikan data
akses https://www.obsesi.or.id/pdf.
dasar tentang pengaruh terapi bermain
Pada tanggal 25 Januari 2019.
puzzle terhadap tingkat kecemasan
anak usia prasekolah akibat Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.
hospitalisasi untuk bahan (2018). Kesehatan Ibu dan Anak. Di
pembanding dan menjadi sumber akses
informasi bagi penelitian selanjutnya https://www.bps.go.id/publication/2
untuk mengembangkan penelitian 018/11/profil-kesehatan-ibu-
yang sudah ada. dananak- 2018.html. Pada tanggal 4
3. Bagi institusi pendidikan. Februari 2019.
Dapat menambah bahan kepustakaan Dayani, Budiati, & Lestari. (2015).
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Terapi Bermain Clay Terhadap
GRAHA MEDIKA Kotamobagu Kecemasan Pada Anak Usia
tentang terapi bermain puzzle Prasekolah (3-6 Tahun) Yang
terhadap tingkat kecemasan anak Menjalani Hospitalisasi di RSUD

24
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

Banjarbaru. Vol 3, No 2. Universitas (2017). Reaksi Anak Terhadap


Lambung Mangkurat. Di akses Stressor Hospitalisasi Dengan
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/pdf. Pada Tingkat Kecemasan Anak Usia
tanggal 25 januari 2019. Sekolah RSUD dr.Zainoel Abidin.
Universitas Syiah Kuala Banda
Dewi, D.A. (2018). Skripsi Pengaruh Aceh. Di akses
Terapi Bermain Plastisin Terhadap http://etd.unsyiah.ac.id/pdf. Pada
Tingkat Kecemasan Akibat tanggal 25 januari 2019.
Hospitalisasi Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 tahun). Stikes Insan Notoadmodjo, S. (2010). Metode
Cendekia Medika. Jombang. Penelitian Kesehatan. Cetakan
Pertama. Rineka Cipta: Jakarta
Donsu, D. T. J. (2017). Metodologi
Penelitian Keperawatan. Pustaka Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
Baru Press. Yogyakarta Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta
Elis, et al. (2018). Hubungan Peran
Keluarga Dengan Tingkat Nursalam. (2011). Konsep dan
Kecemasan Anak Usia Sekolah Penerapan Metodologi Penelitian
Yang Mengalami Hospitalisasi. Ilmu Keperawatan. Salemba
Stikes Muhammadiyah Ciamis. Di Medika. Jakarta
akses
http://journal.unigres.ac.id/pdf. Potter & Perry. (2010). Fundamental of
Pada tanggal 25 januari 2019. nursing (Fundamental
Keperawatan). Salemba Medika.
Jaya, K. (2015). Keperawatan Jiwa. Indonesia
Binarupa Aksara Publisher.
Kalimantan Tengah. Purnomo. (2016). Skripsi Pengaruh
Terapi Bermain Dengan Teknik
Kaluas, Ismanto, & Kundre. (2015). Bercerita Terhadap Kecemasan
Perbedaan Terapi Bermain Puzzle Akibat Hospitalisasi Pada Anak
dan Bercerita Terhadap Kecemasan Usia Prasekolah di RSUD Kota
Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) Madiun. Stikes Bhakti Husada
Selama Hospitalisasi Di Ruang Mulia Madiun.
Anak RS TK. III. R. W. Mongisidi
Manado. Vol, 3 No 2. Universitas Purwati. (2017). Skripsi Pengaruh Terapi
Samratulangi Manado. Di akses Bermain Mewarnai Gambar
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
hp/jkp/article/viewFile/7969/7527. Prasekolah Selama Hospitalisasi Di
Pada tanggal 10 Februari 2019. RSUD Kota Madiun. Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun.
Lina & Maf. (2015). Hubungan Peran
Orang Tua Dengan Kecemasan Saputro & Intan. (2017). Penurunan
Hospitalisasi Pada Anak Tingkat Kecemasan Anak Akibat
Prasekolah. Fakultas Ilmu Hospitalisasi Dengan Penerapan
Kesehatan Universitas Gresik. Di Terapi Bermain. Prodi S1
akses Keperawatan. Stikes Surya Mitra
https://journal.unigres.ac.id/pdf. Husada Kediri
Pada tanggal 8 Februari 2019
Soetjiningsih & Ranuh. (2014). Tumbuh
Mendri & Prayogi. (2017). Asuhan Kembang Anak Edisi 2. Buku
Keperawatan Pada Anak Sakit dan Kedokteran. Jakarta : EGC
Bayi Resiko Tinggi. Pustaka Baru
Press. Yogyakarta Mimi & Sri.

25
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 2, NOMOR 2, SEPTEMBER 2019

Sriwahyudati. (2017). Hubungan


Frekuensi Hospitalisasi Dengan
Tingkat Kecemasan Anak Usia
Sekolah di RSUP Dr. Soedarji
Tirtonegoro Klaten. Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Di akses

26

Anda mungkin juga menyukai