Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR OTAK

KELOMPOK I

1. Fatmawati : 21906125
2. Riska : 21906133
3. Resky Wulandari : 21906134
4. Dewi Sartika : 21906124
5. Nur Resky Aulia : 21906131
6. Nur Alainah : 21906168
8. Muhammad Adrian Ajih : 21906130
9. Muh. Wahid Bayu : 21906098

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR


TEHUN PELAJARAN
2019
A. DEFINISI
Tumor otak atau tumor intracranial adalah neoplasma atau
proses desak ruang (space occupying lesion atau space taking lision)
yang timbul didalam rongga tengkorak baik didalam kompartemen
supratentotrial maupun infratentotrial. (Amin Huda Nurarif,dkk 2015
dalam satyanegara)
B. KLASIFIKASI
Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan jenis tumor
a. Jinak: acoustic neuroma, meningioma, pituitary adenoma,
astrocytoma (grade I)
b. Malignant: astrocytoma (grade II, III, IV), oligodendroglioma,
apendymoma.
2. Berdasarkan lokasi
a. Tumor indradural
1) Ekstramedural: cleurofibroma, meningioma.
2) Intramedurar: oligodendroglioma, hemangioplastoma,
apendymoma, astrocytoma.
b. Tumor ekstradural
Merupakan mestastase dari lesi primer, biasanya pada
payudara, prostal, tiroid, paru-paru, ginjal dan lambung.
C. Etiologi
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti,
walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-
faktor yang perlu ditinjau:
1. Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan
kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat
dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga. Sclerosis tuberosa
atau penyakit sturge -weber yang dapat dianggap sebagai
manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familiar yang
jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-bukti
yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang
kuat pada neoplasma.
2. Sisa-sisa sel embrional (embrionic cell rest)
Bangunan-bangunan ambrional berkembang menjadi bangunan-
bangunan yang mempunyai morflogi dan fungsi yang terintegrasi
dalam tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan
embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak
bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal itu dapat terjadi
pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan kordoma.
3. Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat
mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi
dapat memicu terjadinya suatu glioma.
4. Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan
besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran
infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat
ini belum ditemukan antara infeksi virus dengan perkembangan
tumor pada sistem saraf pusat
5. Substansi -substansi karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas
dilakukan. kini telah diakui bahwa ada substansi yang
karsionogenik seperti methylclanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini
berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan.
D. PENYIMPANGAN KDM
Etiologi Pertumbahan sel Tumor otak
otak abnormal

Massa dalam otak


Obstruksi sirkulasi Penekanan jaringan bettambah
cairan serebrospinal otak terhadap
dari ventrikel lateral sirkulasi darah dan
ke sub arachnoid O2 Mengganggu
spesifik bagian otak
tempat tumor

hidrochepalus Penurunan suplai Timbul manifestasi


o2 kejaringan otak klinik/ gejala lokal
akibat obstruksi sesuai fokal tumor
Kerusakan aliran sirkulasi otak
darah keotak

Tumor cerebellum,
Hipoksia cerebral
hipotalamus,fossa
Perpindahan cairan
poosterior
intravaskuler
kejaringan serebral

Risiko ketidakefektifan Tubuh melakukan


Volume intracranial kompensasi dengan
perfusi jaringan otak
mempercepat
pernafasan
Kompensasi (butuh waktu
Peningaktan TIK
berhari-hari sampai berbulan-
bulan dengan cara :
Ketidakefektifamn
 Volume darah intracranial pola napas
Kelebihan volume  Volume cairan serebrospinal
cairan  Kandungan cairan intra sel
 Mengurangi sel-sel parenkim
kematian
Herniasi cerebral

Bergesernya ginus medialis


labis temporal ke inverior Tidak terkompensasi Nyeri akut (kepala)
melalui insisura tentorial

Obstruksi sistem serebral,


Kompresi subkortikal
obstruksi drainage vena retina, Statis vena serebral
dan batang otak
tumor pada lobus oksipital

Papil edema Kehilangan auto


Sukkortikal tertekan
regiulasi serebral

Kompresi saraf optikus Iritasi pusat vegal


Suhu tubuh meningkat
dimedula oblongata

Gangguan penglihatan Ketidakefektifan Muntah


termoregulasi

Ketidakseimbangan
Risiko jatuh nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Konsultasikan tentang tindakan (pembedahan, kemoterpai dan
radiasi)
2. Terapi hormon
3. Konsultasikan perawatan yang harus dilakukan selam dirumah
serta larangan yang harus dilakukan dan lakukan gaya hidup yang
sehat
4. Foto polos dada
5. Ct Scan dam MRI
6. Pemeriksaan cairan serebrospinal
7. Biobsis stereostatik
8. Angiografi serebral
9. Eletroensefologram (EEG)

F. PENATALAKSANAAN
Penanganan yang dilakukan tergantung dari keadaan tumor tersebut,
masih bisa dioperasi (operable) ataupun in operable. Sebelum
dilakukan pembedahan, persiapan pre-operasi harus dilakukan seperti
pemeriksaan laboratorium lengkap, tes fungsi hati, ginjal, EKG, dll.
1. Tindakan operatif dilkukan pada keadaan berikut
a. Emergency, misalnya pasien dengan penurunan kesadaran
b. Elektif (direncanakan), misalnya pada penderita tumor otak
stadium dini.
2. Tindakan operatif dengan radioterarapi dan kemoterapi,
temozolomide dilakukan pada kasus anak plastic
oligodandroligioma (grade III). Untuk kasus malignant glioma
dilanjutkan dengan interstitial radioterapi/brachyterapy dengan
radiogtif irredium192 atau ladime-125 langsung ke tumor
stereotactic radioterapi dan radiosurgeri (linac dan gamma kinife)
dilakukan hanya terbatas pada lesi-lesi dengan diameter tidak lebih
dari 3-4cm, dan sangat potensial untuk malignant glioma yang
berad jauh didalam otak. Pada tumor dengan metastase tunggal
diotak, dilakukan tindakan operatif terhadap tumornya tetapi disertai
dengan wolebrain radioterapi atau (BBRT) ataupun dengan
stereotactic radiosurgery (SRS). Selain itu, dilanjutkan lagi dengan
kemoterapi, seperti pada tumor smalkell lung carcinoma, grem
tumor ataupun pada breach cancer
3. Paliatif, dilakukan pada kasus –kasus yang tidak mungkin lagi
operasi.
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN NANDA
1. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agens cedera biologis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
berhubungan dengan asupan diet kurang.
H. NOC
1. kontrol nyeri (1605)
a. Mengenali kapan nyeri terjadi (160502) 2/5
b. Menggambarkan faktor penyebab (160501) 3/5
c. Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik
(160504) 3/5
I (paling tidak normal - / 5(normal)
2. status nurisi (1004)
a. asupan makanan (100402) 1/5
b. asupan cairan (100408) 2/5
c. rasio berat badan atau tinggi badan (100405) 3/5
I. NIC
1. Manajeman nyeri (10400)
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
b. Berikan informasi mengenai nyeri
c. Ajarkan penggunaan non farmakologi
d. Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri
2. Manajemen nutrisi (1100)
a. Identifikasi (adanya) alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki
pasien
b. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
c. Pastikan makanan yang disajikan dengan cara yang menarik dan
pada suhu yang paling cocok untuk komsumsi secar optimal

Anda mungkin juga menyukai