KRISIS HIPERTENSI
Oleh:
Widya Aprinika Sari, S.Kep
NPM 2014901110093
B. Pathway
C. Tatalaksana Pasien dengan Krisis Hipertensi
PENGKAJIAN
ETIOLOGI Anamnesis:
- Penyakit Parenkim Ginjal
Infeksi ginjal karena bakteri
- Riwayat HT (awitan, durasi, pengoatan anti-HT
Peradangan pada glomerulus sebelumnya)
- Penyakit Vaskular pada Ginjal - Riwayat obat-obatan (pengguna steroid, esterogen)
Penyempitan Arteri Renalis - Riwayat sosial (merokok, minum alcohol, kehamilan)
Peradangan pembuluh darah arteri - Riwayat penyakit keluarga
- Obat-obatan Pemeriksaan Fisik:
Penghentian tiba-tiba obat obatan agonis alfa-2 adrenergik - Pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan kecurigaan
yang bekerja sentral seperti clonidine dan metildopa organ target yang terkena berdasarkan anamnesis
Masuknya obat simpatomimetik (kokain, dll)
- Pengukuran peningkatan tekanan darah
Interaksi dengan obat MAO-Inhibitor (phenilzine,
selegiline)
- Kehamilan
Eklampsia/pre-eklampsi berat
- Pemeriksaan
Endokrin Penunjang: Komplikasi :
Feokromositoma Aldosteronisme primer (tumor) a. Jantung
1. Darah perifer lengkap
Kelebihan hormone glukokortikoid b. Gagal jantung kongestif
2. Urinalisis
Tumor yang mensekresikan rennin
3. EKG c. Stroke
- Kelainan Sistem Saraf Pusat
4. CT Scan d. Gangguan penglihatan
Stroke hemoragik
5. MRI
Cedera Kepala e. Ginjal
6. Foto thoraks
PENATALAKSANAAN UMUM HT URGENCY
Manajemen penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutuhkan obat-
obatan parenteral. Pemberian obat-obatan oral aksi cepat akan memberi manfaat untuk menurunkan
tekanan darah dalam 24 jam awal Mean Arterial Pressure (MAP) dapat diturunkan tidak lebih dari 25%.
Pada fase awal standard goal penurunan tekanan darah dapat diturunkan sampai 160/110 mmHg.
Penggunaan obat-obatan anti-hipertensi parenteral maupun oral bukan tanpa risiko dalam menurunkan
tekanan darah. Pemberian loading dose obat oral anti-hipertensi dapat menimbulkan efek akumulasi dan
pasien akan mengalami hipotensi saat pulang ke rumah. Optimalisasi penggunaan kombinasi obat oral
merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan hipertensi urgensi.
Mengetahui,
Presptor Akademik