Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

TRAUMA KEPALA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Gawat Darurat

Oleh:
Aprillia Novitasari
2014901110010

PEMBIMBING:

Zaqyah Huzaifah, Ns., M.Kep

Maria Ulfah,S.Kep., Ns

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

BANJARMASIN 2021
Pathway

Trauma kepala, benturan akselerasi, deselerasi

Luka-luka lecet Cidera primer


Cidera sekunder / tak
atau langsung langsung

Kerusakan integritas Kerusakan saraf


otak
kulit jaringan
Laserasi
Resiko infeksi

Aliran darah ke otak menurun

Suplay nutrien ke otak menurun

Perubahan metabolisme anaerob

Asam laktat meningkat Hipoksia Produksi ATP menurun

Vasodilatasi cerebri Edema jaringan otak Energi berkurang, lesu

Aliran darah ke
TIK meningkat
otak bertambah Penurunan
kemampuan kognitif,
motorik, afektif

Penekanan pembuluh darah Mual, muntah Nyeri kepala Kelemahan fisik


dan jaringan cerebral

Nyeri Akut
Resiko Ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral

Penurunan intake oral Defisit Hambatan


perawatan mobilitas
diri fisik

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Diagnosa yang sering muncul


- Nyeri Akut
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh
- Resiko Cedera
B. Perencanaan Keperawatan

No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil (NIC) Intervensi (NIC)

1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri


selama … x 24 jam diharapkan pasien 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
tidak mengalami nyeri dengan kriteria komprehensif termasuk lokasi,
hasil : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
1. Memperlihatkan teknik relaksasi secara
2. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
individual yang efektif untuk mencapai untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
keamanan 3. Kaji kultur yang mempengaruhi respon
2. Mempertahankan tingkat nyeri pada nyeri
pasien atau kurang 4. Kurangi rangsangan
3. Melaporkan nyeri pada penyedia 5. Pemberian obat analgetik sesuai dengan
layanan kesehatan program
6. Ciptakan lingkungan yang nyaman
4. Tidak mengalami gangguan dalam
termasuk tempat tidur
frekuensi pernapasan, frekuensi
7. Berikan sentuhan terapeutik, lakukan
jantung atau tekanan darah distraksi dan relaksasi
2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nutrisi
selama … x 24 jam diharapkan pasien 1. Kaji adanya alergi makanan
tidak mengalami ketidakseimbangan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
nutrisi dengan kriteria hasil :
dibutuhkan pasien.
1. Mempertahankan BB atau bertambah 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
2. Menoleransi diet yang dianjurkan intake Fe
3. Mempertahankan massa tubuh dan 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
berat badan dalam batas normal protein dan vitamin C
5.  Berikan substansi gula
4. Memiliki nilai labotatorium dalam
batas normal
3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Lingkungan
selama … x 24 jam diharapkan pasien 1. Sediakan Iingkungan yang aman untuk
tidak mengalami resiko cedera dengan pasien
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
kriteria hasil :
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
1. Mempersiapkan lingkungan yang aman kognitif pasien dan riwayat penyakit
2. Mengidentifikasi resiko yang terdahulu pasien
meningkatkan kerentanan terhadap 3. Menghindarkan lingkungan yang
cedera berbahaya (misalnya memindahkan
3. Menghindari cedera fisik perabotan)
4. Memasang side rail tempat tidur
5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman
dan bersih
6. Membatasi pengunjung
7. Menganjurkan keluarga untuk menemani
pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Judith M.Wilkinso, Nancy R. Ahern (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 9.
Jakarta: EGC.

Amin H, Hardhi K. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta:
Mediaction.

Nurarif, A. H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Mediaction.

Ahern, N. R & Wilkinson, J. M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Edisi
Revisi. Jakarta: EGC.

Banjarmasin, April 2021

Preseptor Akademik, Ners Muda

(Zaqyah Huzaifah, Ns., M.Kep) (Aprillia Novitasari S. Kep)


LAPORAN PENDAHULUAN

DEFINISI : Trauma kepala adalah suatu injuri yang TRAUMA KEPALA PEMERIKSAAN PENUNJANG:
dapat melibatkan seluruh struktur kepala mulai dari - Foto polos tengkorak (skull X-ray)

lapisan kulit kepala atau tingkat yang paling ringan, KLASIFIKASI : - Angiografi serebral

tulang tengkorak, duramater, vaskuler otak sampai a. Cedera kepala primer - Pemeriksaan MRI

dengan jaringan otak sendiri baik berupa luka Merupakan akibat cedera awal. Cedera - CT Scan

tertutup maupun tembus (Morton, 2012 dalam awal menyebabkan gangguan integritas (Satyanegara, 2010)

Asuhan Keperawatan Praktis, 2016) fisik, kimia, dan listrik dari sel diarea
tersebut, yang menyebabkan kemtian
sel.
Trauma Kepala terbagi menjadi 3 :

a. Cedera kepala ringan (GCS 14-15)


b. Cedera kepala sekunder
b. Cedera kepala sedang (GCS 9-13)
Cedera ini merupakan cedera yang KOMPLIKASI : Kerusakan saraf
c. Cedera kepala berat (CGS – 8)
menyebabkan kerusakan otak lebih kranial
lanjut yang terjadi setelah trauma a. Anosmia
sehingga meningkatkan TIK yang tak b. Gangguang penglihatan
TANDA DAN GEJALA : terkendali, meliputi respon fisiologis c. Gangguan pendengaran
- Penurunan kesadaran cedera otak, termasuk edema serebral, d. Disfasia
- Keabnormalan pada sistem pernafasan perubahan biokimia, dan perubahan e. Sindrom pasca trauma kepala
- Penurunan reflek pupil, reflek kornea hemodinamik serebral, iskemia serebral, f. Epilepsi
- Perubahan TTV hipotensi sistemik dan infeksi lokal atau
- Pusing, vertigo, mual dan muntah sistemik.
- Perubahan pada perilaku, kognitif, maupun
fisik amnesia
- Kejang

Anda mungkin juga menyukai