1
R: agar obat dapat langsung masuk ke vena tidak naik ke selang infus
diatasnya.
g. Disenfeksi daerah atau karet yang akan dilakukan penusukan dengan
kapas alkohol.
R: membersihkan area yang akan dilakukan penusukan.
h. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukan obat secara perlahan – lahan ke
dalam selang intravena.
R: memberikan obat kepada pasien.
i. Mencabut jarum dari selang infus.
R: pemberian obat sudah selesai.
j. Buka klem dan hitung tetesan sesuai dengan program terapi.
R: mengalirkan cairan sesuai dengan program terapi.
4.4 Tahap terminasi
a. Evaluasi pasien.
R: mengetahui perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
b. Berpamitan pada pasien.
R: menerapkan komunikasi terapeutik
c. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
R: mengurangi penyebarab bakteri dan penularan penyakit.
d. Dokumentasikan.
R: mencatat yang sudah dilakukan.
5. Tujuan tindakan
Sebagai jalan masuknya obat pre dan post medikasi.
6. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya
a. Kesalahan dalam pemberian obat.
Cara mengatasi: pastikan melakukan 6 benar sebelum memberikan obat ke
pasien.
b. Emboli udara
Cara mengatasi: sebelum memberikan injeksi pastikan tidak ada udara di
dalam spuit.
2
7. Analisa sintesa
Kecelakaan
Fraktur
Injeksi Analgetik