PEMBIMBING AKADEMIK Zaqyyah Huzaifah, Ns., M. Kep PEMBIMBING KLINIK Maria Ulfah, S. Kep., Ns
NAMA : RIRIN KHAIRINA
NIM : 2014901110075 KELOMPOK :1
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN 2021 RESUME KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. T
Umur/tanggal lahir : 53 tahun Diagnosa Medis : Epitaksis Tanggal Pengkajian : 26 April 2021
A. Riwayat keluhan saat pengkajian
Klien mengatakan hidung mengeluarkan darah terus menerus dari jam 5 sore dan kepala terasa pusing B. Data Fokus 1. Data Subjektif - Klien mengatakan hidung mengeluarkan darah terus menerus dari jam 5 sore - Klien mengatakan kepala terasa pusing - Klien mengatakan apa pendarahannya bisa berhenti 2. Data Objektif TD: 169/109 mmHg N: 117x/menit RR: 24x/menit T: 36,7C Spo2: 96% GCS: E4V5M6 - Klien tampak gelisah - Klien tampak tidak fokus - Konjungtiva anemis - Wajah klien tampak tegang - Tampak balutan kassa diatas hidung klien - Tampak darah di sisi balutan kassa diatas hidung klien 3. Data Penunjang Nilai Rujukan/Satuan Pemeriksaan Hematolgoi Hasil
Hemoglobin 11.8 14.0-18.0/g/dl
Lekosit 8.6 4.0-10.5/ribu/ul Eritrosit 4.24 4.10-6.00/jut/ul Hematokrit 34.8 42.0-52.0/% Trombosit 353 150-450/ribu/ul RDW-CV 14,8 12.1-14.0/% Pemeriksaan Hemostatis Hasil Nilai Rujukan/Satuan Hasil PT 9.6 9.9-13.5/detik INR 0.88 Control Normal PT 10.8 Hasil APTT 23.7 22.2-37.0/detik Control Normal APTT 24.8 Pemeriksaan Elektrolit Hasil Nilai Rujukan/Satuan Natrium 126 136-145/Meq/L Kalium 4.8 3.5-5.1/Meq/L Klorida 94 98-107/Meq/L Obat-obatan Cara Pemberian Nama Obat Dosis
IVFD Nacl 0,9% 1500cc/24 jam IV
Inj. Omeprazole 1x40 mg IV Inj. Traneksamat 3x500 mg IV Candesartan Analisis Data Data Problem Etiologi DS Ansietas Perubahan dalam (status - Klien mengatakan kesehatan; pendarahan yang kepala terasa pusing diderita) - Klien mengatakan bahwa khawatir dengan darah yang terus keluar dari hidungnya - Klien mengatakan apa pendarahannya bisa berhenti DO TD: - Klien tampak gelisah - Klien tampak tidak fokus - Wajah klien tampak tegang Faktor Risiko Risiko Syok - Hipoksemia - Hipoksia - Hipotensi - Kekurangan volume cairan - Sepsis - Sindrom respons inflamasi sistemik Kondisi Klinis Terkait - Perdarahan Faktor Risiko Risiko Perdarahan - Aneurisma - Gangguan koagulasi (mis. Trombositopenia) - Efek agen farmakologis - Trauma - Kurang terpapar informasi tentang pencegahan perdarahan Kondisi Klinis Terkait - Aneurisma - Koagulopati intravaskuler diseminata - Trombositopenia 1. Ansietas b.d Perubahan dalam (status kesehatan; pendarahan yang diderita) NOC NIC Rasional Implementasi Evaluasi Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction 1. Klien merasa nyaman 1. Menggunakan S: klien mengatakan mulai keperawatan selama 3x7 (penurunan kecemasan) dan tidak terganggu pendekatan yang merasa tenang dari jam ansietas pada klien 1. Gunakan pendekatan 2. Agar klien merasa aman menenangkan sebelumnya meskipun masih dapat berkurang, dengan yang menenangkan dan nyaman 2. Membina hubungan khawatir dengan hidungnya - Anxiety self-control 2. Bina hubungan saling 3. Mengkaji masalah yang saling percaya - Anxiety level percaya dihadapi klien 3. Membantu klien O: klien tampak melakukan - Coping 3. Bantu klien mengenal 4. Agar klien merasa lebih mengenal situasi teknik relaksasi nafas dalam, Kriteria hasil: situasi yang tenang dan rileks yang menimbulkan klien tidak gelisah lagi, wajah 1. Klien mampu menimbulkan kecemasan klien masih tegang mengidentifikasi kecemasan 4. Menginstruksikan dan 4. Instruksikan klien klien menggunakan A: Masalah ansietas teratasi mengungkapkan menggunakan teknik teknik relaksai sebagian kecemasan relaksasi nafas dalam 2. Vital sign dalam P: Intervensi dilanjutkan batas normal - Instruksikan klien 3. Postur tubuh, menggunakan Teknik ekspresi wajah, ralksasi nafas dalam bahasa tubuh dan jika merasa cemas tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan 2. Risiko Syok Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status 1. Untuk mengetahui 1. Memoonitor status S: Keluarga klien mengatakan keperawatan selama 3x7 kardiopulmonal perubahan pada kardiopulmonal akan mengawasi tanda dan jam menit diharapkan (frekuensi dan kekuatan frekuensi dan kekuatan (frekuensi dan gejala yang sudah dijelaskan risiko syok tidak terjadi, nadi, frekuensi nafas, nadi, frekuensi nafas, kekuatan nadi, dengan TD) TD frekuensi nafas, TD) O: Tidak ada tanda gejala - Syok prevention 2. Monitor status 2. Mengetahui adanya 2. Memonitor status awal syok - Syok management oksigenasi perubahan pada status oksigenasi TD: 169/109 mmHg Kriteria hasil: 3. Monitor status cairan oksigenasi klien 3. Memonitor status N: 117x/menit 1. Nadi dalam batas (masukan dan haluaran, 3. Untuk mengetahui cairan (masukan dan RR: 24x/menit normal (60- turgor kulit dan crt) apakah klien mengalami haluaran, turgor kulit T: 36,7C 100x/menit) 4. Monitor tingkat kekurangan cairan dan crt) Spo2: 96% 2. Frekuensi nafas kesadaran 4. Untuk mengetahui 4. Memonitor tingkat GCS: E4V5M6 dalam batas 5. Jelaskan penyebab/factor tingkat kesadaran klien kesadaran A: Masalah teratasi sebagian normal (16- risiko syok 5. Agar klien dan keluarga 5. Menjelaskan P: Intervensi dilanjutkan 24x/menit) 6. Jelaskan tanda dan yang menjaga tahu penyebab/faktor - Monitor status 3. Natrium serum gejala awal syok mengenai risiko syok kardiopulmonal dalam batas 7. Anjurkan penyebab/faktor risiko 6. Menjelaskan tanda (frekuensi dan normal (136- memperbanyak asupan syok dan gejala awal syok kekuatan nadi, 145/Meq/L) oral 6. Agar klien dan keluarga 7. Menganjurkan frekuensi nafas, TD) 4. Kalium serum tahu tanda dan gejala memperbanyak - Monitor status dalam batas awal syok dan bisa asupan oral oksigenasi normal (3.5- segera melapor pada - Monitor status cairan 5.1/Meq/L) perawat jika klien (masukan dan 5. Klorida serum memiliki salah satu dari haluaran, turgor kulit dalam batas tanda dan gejala syok dan crt) normal (98- 7. Utuk mempertahakan 107/Meq/L) cairan 3. Risiko Perdarahan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab 1. Untuk mencari 1. Mengidentifikasi S: keperawatan selama 3x7 perdarahan penyebab terjadinya penyebab perdarahan - Klien mengatakan jam diharapkan risiko 2. Catat nilai HB dan HT perdarahan 2. Mencatat nilai HB perdarahan terjadi perdarahan tidak terjadi, sebelum dan sedudah 2. Untuk mengetahui dan HT sebelum dan tiba-tiba dengan terjadinya perdarahan kemampuan pembekuan sedudah terjadinya O: - Blodd lose severity 3. Monitor ketat tanda- darah sebelum dan perdarahan - Nilai HB (11.8g/dl), - Blood koagulation tanda perdarahan sesudah. Dan 3. Memonitor ketat nilai HT (34.8%) Kriteria hasil: 4. Monitor nilai lab mengetahui jumlah sel tanda-tanda - PT (9.6), APTT (23.7) 1. Kehilangan darah (koagulasi) yang darah merah dalam perdarahan A: Masalah belum teratasi yang terlihat meliputi PT, PTT, darah 4. Memonitor nilai lab P: Intervensi dilanjutkan 2. Tekanan darah Trombosit 3. Mencegah terjadinya (koagulasi) yang - Identifikasi penyebab dalam batas 5. Monitor status cairan hemorreige (kehilangan meliputi PT, PTT, perdarahan normal (90/60- meliputi intake dan darah) Trombosit - Catat nilai HB dan HT 120/80) output 4. Uji lab yang digunakan 5. Memonitor status sebelum dan sedudah 3. Hemoglobin dalam 6. Kolaborasi pemberian untuk menilai cairan meliputi intake terjadinya perdarahan batas normal (14.0- tampon hidung arterior kemampuan dalam dan output - Monitor ketat tanda- 18.0/g/dl) jika masih terjadi pembekuan darah 6. Melakukan tanda perdarahan 4. Hematrokrit dalam perdarahan 5. Untuk mengetahui kolaborasi pemberian - Monitor nilai lab batas normal (42.0- apakah klien mengalami tampon hidung (koagulasi) yang 52.0/%) kekurangan cairan arterior jika masih meliputi PT, PTT, 6. Untuk mencegah jika terjadi perdarahan Trombosit masih terjadi perdarahan - Monitor status cairan meliputi intake dan output - Kolaborasi pemberian tampon hidung arterior jika masih terjadi perdarahan Banjarmasin, 29 April 2021
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,
(Zaqqyah Huzaifah, Ns., M.Kep) (Maria Ulfah, S. Kep., Ns)