SKRIPSI
USWATUN HASANAH
C13114028
Skripsi
USWATUN HASANAH
Kepada
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
terhadap kemampuan Activity Of Daily Living (ADL) pada pasien post stroke
di Makassar”.
arahan dan motivasi dari berbagai pihak, penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Oleh karna itu dengan hati yang tulus dan penuh rasa hormat
1) Kedua Orang Tua ku, Julkifli dan St salmah beserta saudara-saudara ku,
2) Bapak Drs. H. Djohan Aras, S.Ft., Physio., M.Pd., M.Kes., selaku ketua
ini.
vi
5) Salki Sadmita S.Ft., Physio., M.Kes., selaku pembimbing akademik
saya sebut satu per satu, kanda Fero, anak- anak suku mbojo yang
Penulis
vii
ABSTRAK
USWATUN HASANAH Pengaruh Motor Relearning Programme (MRP)
terhadap kemampuan Activity of Daily Living (ADL) pada Pasien Post Stroke di
Makassar (dibimbing oleh Andi Besse Ahsaniyah dan Irianto)
Potret terjadinya permasalahan kesehatan masa kini sangat beragam, salah
satu yang terus mengalami peningkatan yakni serangan stroke. Stroke merupakan
penyebab kematian utama kecacatan yang dapat dicegah. Pasien post serangan
stroke yang bertahan hidup memiliki keterbatasan dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari secara mandiri . Metode MRP merupakan salah satu metode latihan
yang efektif dalam meningkatkan ADL pada pasien post stroke.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MRP terhadap
kemampuan ADL pada pasien post stroke. Penelitian ini menggunakan penelitian
pre experimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 20 orang
yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian kemampuan ADL diukur dengan
menggunakan Modifikasi Barthel Indeks (MBI).
Hasil penelitian menunjukkan dengan penerapan 12 kali MRP
menunjukkan 6 responden dependen sedang, 10 responden dependen minimal dan
4 responden independen. Berdasarkan Uji Paired T test dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh MRP terhadap kemampuan ADL pasien post stroke (p=0,001,
p<0,05)
Kata Kunci: Post Stroke, Motor Relearning Programme, Activity of Daily Living.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
x
2. Manfaat Aplikatif.................................................................... 5
3. Patofisiologi Stroke................................................................. 9
5. Gejala Stroke........................................................................... 10
7. Neuroplastisitas....................................................................... 12
Post Stroke............................................................................... 22
xi
D. Tinjauan Tentang Hubungan MRP dengan Kemampuan ADL
B. Hipotesis ...................................................................................... 28
B. Pembahasan ................................................................................. 46
xii
2. Distribusi Kemampuan ADL ................................................... 49
A. Kesimpulan .................................................................................. 56
B. Saran ............................................................................................ 56
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2. Kerangka Teori.............................................................................. 27
3. Kerangka Konsep.......................................................................... 28
5. Alur Penelitian............................................................................... 32
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
2. Informed Concent............................................................................... 67
8. Dokumentasi ...................................................................................... 82
xvi
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
HS Hemoragik Stroke
n Jumlah sampel
xvii
NSC Neural Stem Cell
Lingkungan
Sig. Significancy
Index
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stroke. Menurut WHO, stroke adalah salah satu gangguan saraf yang
sekitar 24 jam atau lebih, gangguan saraf ini bersifat permanen, tanpa
Di dunia serangan stroke terjadi pada 15 juta orang. Dari 15 juta orang
tersebut, lima juta orang meninggal, dan lima juta orang lainnya bertahan
ditemukan sebesar 8,3% dan stroke tahun 2013 sebesar 12,1% (Kemenkes,
per mil (Kemenkes, 2013). Serangan stroke dapat menyerang siapa saja
terutama dari pola dan gaya hidup serba instan (Pudiastuti, 2011: 152).
1
2
Sulawesi Selatan menjadi sorotan pada lima tahun terakhir dan tiga
tahun terakhir ini, berdasarkan data Bidang Bina P2PL Dinkes kota
angka kematian 151 jiwa. Melihat hal tersebut banyak faktor kejadian
2016). Hal ini sejalan dengan penelitian Pratami, et al., (2016), bahwa
Sebagai salah satu bagian dari tim penanganan pada insan stroke,
Australia oleh Janet H. Carr dan Roberta Shepherd pada tahun 1982.
spesifik dengan menghindari gerakan yang tidak perlu atau salah yang
Pemberian MRP selain dari pada efektif dan relatif murah, latihan
2014).
alat ukur UEFI sebanyak enam kali terapi. Selanjutkan penelitian dari
fungsional.
Syifa dan Poli Fisioterapi Rumah Sakit dr. Tadjuddin Chalid Makassar
B. Rumusan Masalah
masalah ADL pada pasien post stroke, sehingga menjadi fokus peneliti
stroke di Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Makassar.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
terbaru.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Fisioterapis
b. Bagi Masyarakat
MRP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Stroke
yang berarti suatu kecelakaan pada pembuluh darah dan otak (Junaidi,
2011: 15). Menurut Irfan (2010: 61), stroke merupakan kumpulan gejala –
gejala berupa gangguan sensorik dan motorik yang terjadi akibat adanya
gejala).
tubuh, tergantung bagian otak mana yang rusak. Bila terkena stroke dapat
6
7
2. Klasifikasi Stroke
(hemoragik).
a. Stroke Iskemik
berkurang. Iskemik otak terjadi bila aliran darah ke otak kurang dari 20
pembuluh darah serebral, baik yang besar maupun yang kecil. Pada
darah arteri yang menuju ke otak. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa
2011: 158).
8
3) Complete Stroke
b. Stroke Hemoragik
otak atau dalam ruang subaraknoid. Ini adalah jenis stroke yang
selaput otak.
3. Patofisiologi Stroke
persen dari total darah yang di pompa jantung dan otak mengonsumsi
tubuh. Jika persediaan oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh sel – sel
darah dan plasma terhalang oleh suatu bekuan darah atau terjadi
selain itu akibat trauma kepala. Pembuluh darah pecah karena arteri
4. Faktor Risiko
yang kedua yang merupakan akibat dari gaya hidup seseorang dan
5. Gejala Stroke
1) Resolusi dari faktor – faktor lokal yang merusak dan hal ini
sebagai berikut :
sebagainya.
7. Neuroplastisitas
diperankan oleh Neural Stem Cell (NSC). NSC memiliki sifat yang
berkembang menjadi neuron dan sel glia (Irawan, 2015). Pada saat
yang telah rusak. Pada proses neurogenesis belum ada sinaps yang
menjadi titik temu antara satu neuron dengan neuron lainnya sehingga
sinaps dan komunikasi antar neuron dapat berjalan lebih cepat dan
rusak. Akhirnya sel – sel endotel yang terbentuk akan menyatu untuk
sehari – hari. ADL ada dua yaitu ADL standar dan ADL instrumental
uang.
15
(Junaidi, 2011).
b. Komplikasi Penyakit
c. Psikososial
d. Fungsi Kognitif
e. Rehabilitasi
diterbitkan oleh Mahoney dan Barthel pada tahun 1965. Indeks barthel
merupakan alat ukur yang telah digunakan secara luas pada kasus
Shah et al., terdapat 11 item aktivitas sehari – hari seperti berpindah dari
tempat tidur / kursi, ambulasi, ambulasi dengan kursi roda (jika pasien
urin, kontrol buang air besar, mandi, berpakaian, berdandan, dan makan.
ADL.
18
(Irfan, 2010: 153). MRP fokus pada orientasi tugas (task – oriented
2016).
fungsional, dalam hal ini peran otak sangat penting bahwa otak
adalah:
a. Cognitive Stage
melakukannya.
20
b. Associative Stage
rujukan ini.
c. Autonomous Stage
Massed practice, satu sesi latihan terdiri dari waktu latihan yang
latihan terdiri dari jumlah waktu latihan yang sama dengan waktu
terjadi.
penampilan motorik.
acak sejumlah tugas atau sejumlah variasi dalam satu tugas motorik
keterampilan motorik.
jenis latihan ini pada penderita stroke, namun secara umum jika
Stroke
MRP pada pasien paska stroke, terdapat tiga hal yang penting dan perlu
dijalaninya.
et al., 2013). MRP terdapat tujuh sesi yang mewakili fungsi motorik
b. Fungsi orofasial,
d. Keseimbangan duduk,
a. Tahap Pertama
1) Analisa gerakan,
2) Pengamatan,
b. Tahap Kedua
3) Instruksi, dan
c. Tahap ketiga
1) Pelatihan gerakan,
3) Instruksi,
d. Tahap Keempat
otomatis.
dipelajari.
berbeda.
Post Stroke
mendasari tehnik MRP yakni eliminasi gerakan motorik yang tidak perlu
aktivitas CPGs dalam setiap latihan gerak yang dilakukan (Irfan, 2010:
Feedback adalah suatu informasi tentang suatu respon yang dapat bersifat
sensorik yang datang dari reseptor khusus dalam otot, sendi, dll.
Sama halnya dengan pemulihan fungsi setelah adanya lesi pada otak
yang ketiga adalah tugas fungsional yang diberikan akan sejalan dengan
E. Kerangka Teori
Stroke
Gangguan Sensomotorik
Gangguan ADL
MRP
Neuroplastisitas
kemampuan ADL
Sirkulasi darah dan
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
T1 X T2
Keterangan:
1. Tempat Penelitian
29
30
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yakni pasien post stroke yang datang berobat
di Poli Fisioterapi Rumah Sakit dr. Tadjuddin Chalid Makassar dan Klinik
2. Sampel Penelitian
berikut :
a. Kriteria Inklusi
2) Pasien koorperatif.
4) Usia 35 – 65 tahun.
inferior.
31
b. Kriteria Eksklusi
mmHg.
𝑁 21
𝑛 = 𝑛 = 𝑛 = 19,95
1+𝑁𝑒 2 (1+21 𝑥 0.05 𝑥 0,05)
keterangan :
n : jumlah sampel
N : ukuran populasi
D. Alur Penelitian
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Frekuensi : 3 x seminggu
Time : 5 menit
Frekuensi : 3 x seminggu
Time : 5 menit
sambil bergerak.
Frekuensi : 3 x seminggu
Time : 5 menit
34
Frekuensi : 3 x seminggu
Time : 5 menit
Frekuensi : 3 x seminggu
Intensitas : 8 x hitungan
Time : 5 menit
Frekuensi : 3 x seminggu
Time : 5 menit
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
latihan bridging latihan rolling dari tempat tidur
Sumber : www.geocities.com Sumber: Davis F.A, 2012
Sumber: www.scielo.br/sciel
F. Prosedur Penelitian
indeks.
g. Berjalan
(latihan ekstensi pelvic, kontrol lutut, gerak pelvic) dan fase swing,
latihan ekstensi lutut dan dorsofleksi kaki pada saat heel strike pada
pengolahan dan analisis data menggunakan software SPSS 22. Data yang
MRP terhadap ADL pada pasien post stroke. Kemudian hasil analisis data
H. Masalah Etika
b. Confidentiality (Kerahasiaan)
A. Hasil Penelitian
penelitian yaitu semua pasien post stroke yang datang berobat ke Poli
Fisioterapi Rumah Sakit Tadjuddin Chalid dan Klinik Asy – Syifa Makassar.
Hasil penelitian kemudian disajikan dalam bentuk tabel seperti dibawah ini.
1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi berdasarkan Karakteristik Usia, Jenis Kelamin dan Jenis Stroke
pada Responden Post Stroke dengan Pemberian Motor Relearning Programme
(MRP) di Poli Fisioterapi RS dr Tadjuddin Chalid dan klinik Asy – Syifa Makassar
Tempat Karakteristik N %
Penelitian Usia Kategori
35 – 45 Dewasa 2 10
RS dr. Dewasa Tua 3 15
46 – 55
Tadjuddin
Chalid 56 – 65 Lansia 9 45
Total 14 70
35 – 45 Dewasa 0 0
Klinik Asy – 46 – 55 Dewasa Tua 0 0
Syifa 56 – 65 Lansia 6 30
Total 6 30
Total
20 100
Keseluruhan
Jenis kelamin N %
RS dr.
Laki – Laki 6 30
Tadjuddin
Perempuan 8 40
Chalid
Total 14 70
Laki - Laki 4 20
Klinik Asy –
Perempuan 2 10
Syifa Total 6 30
Total 20 100
Keseluruhan
41
42
Jenis Stroke N %
RS dr.
Hemoragik Stroke 4 20
Tadjuddin
Non Hemoragik Stroke 10 50
Chalid
Total 14 70
Hemoragik Stroke 3 15
Klinik Asy –
Non Hemoragik Stroke 3 15
Syifa Total 6 30
Total Keseluruhan 20 100
dan jenis kelamin pada responden post stroke yang diberikan MRP.
responden pada rentang usia ini merupakan jumlah yang paling sedikit dari
(15%), dan jumlah responden paling banyak diantara semuanya ada pada
(HS) dan sebanyak 13 (65%) orang dengan non hemoragik stroke (NHS).
43
MRP di Poli Fisioterapi Rumah Sakit dr. Tadjuddin Chalid Makassar dan
Tabel 2. Distribusi Kemampuan Activity Of Daily Living (ADL) Sebelum dan Setelah
Diberi MRP di Poli Fisioterapi RS dr Tadjuddin Chalid Makassar dan klinik Asy –
Syifa Makassar
Rumah Sakit dr. Tadjuddin Chalid Makassar dan Klinik Asy – Syifa
a. Uji Normalitas
N Sig.(P)*
Pretest 20 0,144
Posttest 20 0,071
uji Shapiro – wilk, dengan hasil yang diperoleh yaitu nilai p pretest =
0,144 dan nilai p posttest = 0,071 Karena p > 0,05 maka dapat
Activity of Daily Living (ADL) pada pasien post stroke antara pretest
dan posttest.
yang mana diperoleh nilai P = 0,001 (P < 0,05). Hal ini berarti terdapat
pada responden sebelum diberi MRP dengan nilai minimum yakni 75, nilai
Q1 (kuartil pertama) yakni 83, nilai Q2 atau nilai median yakni 85, nilai Q3
(kuartil ketiga) yakni 89, dan nilai maksimum 94. Sedangkan gambar
boxplot pada responden sesudah diberi MRP didapatkan nilai minimum yakni
86, nilai Q1 (kuartil pertama) yakni 90,5, nilai Q2 atau nilai median yakni
95, nilai Q3 (kuartil ketiga) yakni 96,5, dan nilai maksimum 100.
B. Pembahasan
post stroke. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien post stroke yang
47
berkunjung ke Poli Fisioterapi Rumah Sakit dr. Tadjuddin Chalid dan Klinik
Asy – Syifa Makassar pada tanggal 27 Maret sampai 4 Mei 2018 yang
1. Karakteristik Responden
banyak pada rentang usia 56 – 65 tahun. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sofyan et al., 2015 yang mengatakan bahwa
berusia > 55 tahun dengan persentase 67,5%. Penyakit stroke tidak hanya
menyerang kelompok usia di atas 50 tahun, akan tetapi juga terjadi pada
struktur pembuluh darah yang terjadi mulai dapat dilihat ketika seseorang
memasuki usia 40 tahun ( Usrin, 2013). Pada dasarnya stroke dapat terjadi
pada usia berapa saja, hal ini terkait dengan faktor risiko terjadinya stroke
yang tidak dapat dimodifikasi yaitu faktor usia dan faktor risiko yang dapat
(Yueniwati, 2016).
paling dominan terkena serangan stroke adalah laki – laki, ada juga yang
yakni menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan
angka kejadian stroke, hal ini dapat disebabkan karena multifaktorial, bukan
dan penyakit jantung. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
kejadian stroke antara laki – laki dan perempuan adalah 50:50, kemudian
penelitian yang dilakukan oleh The tahun 2017 yang memperoleh data dengan
distribusi jenis kelamin yang sama antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1.
yang dilakukan oleh Nastiti (2012) terdapat 129 responden (85 % ) stroke non
kemudian penelitian ini juga dibuktikan oleh penelitian Gazbare, et al., (2017)
dengan dependen sedang lebih dominan, hal ini karena adanya variasi
kejadian serangan stroke yang berbeda tiap responden, dimana dari 80%
memiliki riwayat kolesterol. Hal ini sejalan dengan penelitian Laulo et al.,
2016 dimana tingginya kadar kolesterol terutama LDL yang berlebihan akan
penelitian ini yang paling banyak responden dengan kolesterol tinggi yakni
responden NHS. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat prognosis tiap
banyak menjadi pemicu adalah rasa pesimis dan ketidakpuasan terhadap citra
Hal ini dikarenakan beberapa faktor internal dan eksternal dari responden.
riwayat serangan dengan defisit neurologi ringan, serta berada di fase awal
50
recovery , yang dimana pada pemulihan fungsional masih dapat terus terjadi
oleh keluarga dan semangat responden dalam berlatih bukan hanya pada saat
diberi latihan di Poli Fisioterapi dan Klinik, beberapa responden yang masuk
dalam kategori ini sering berlatih di rumah. Hal ini terbukti dengan
diajarkan sesuai dengan tugas dan berorientasi pada pekerjaan sehari – hari.
Dari ketegori pada tabel 2 terdapat 6 orang responden (30%) yang tidak
pemahaman serta konsentrasi pada saat pemberian latihan MRP. Selain itu
serta masih cenderung untuk menggunakan alat bantu seperti tripot karena
responden mengalami peningkatan yang signifikan antara data pre – test dan
post – test, hal ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh MRP terhadap
kemampuan ADL. Pemberian MRP pada pasien stroke sangat penting pada
fase – fase awal serangan, terutama ketika pasien stroke sudah stabil, akan
memberikan efek latihan yang baik, selain itu pemahaman fisioterapis dalam
ini sesuai dengan teori Car dan Shepherd bahwa efektivitas MRP selain
MRP dan bobat untuk meningkatkan ADL pada pasien stroke. Setelah
pemberian MRP menekankan pada latihan yang berorientasi pada tugas (task
– oriented training) dan pemberian feedback yang sesuai kepada pasien untuk
hari (Chung, 2014). MRP juga melibatkan partisipasi aktif langsung dari
52
ini tentu saja tidak terjadi secara instan, melainkan dibutuhkan latihan yang
teratur dan berulang – ulang (repetitif) dan terdapat faktor pemicu lainnya.
Selama pemberian MRP antusias dari responden sangat baik hal ini terbukti
yang diberikan dan selalu dilakukan berulang – ulang secara rutin. Segala
aktivitas atau gerak manusia yang terorganisasi akan lebih baik dan lebih
efektif karena latihan (Irawan, 2014). Selain latihan yang terarah pentingnya
peningkatan ini melakukan latihan dengan baik, serta patuh dan memahami
arahan, selain itu responden tersebut mampu mengingat gerakan dalam latihan
berulang kali baik di Poli Fisioterapi terlebih lagi di rumah, karena adanya
motivasi dalam diri serta motivasi eksternal (dukungan keluarga) hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martini & Wardani (2015),
dan motivasi dalam dirinya, hal ini dikarenakan dengan dukungan keluarga
yang baik pasien stroke dapat bertahan dalam menjalani hidup, karena
53
keluarga merupakan bagian terdekat dari pasien. Hal ini juga sejalan dengan
dengan kepatuhan menjalani fisioterapi pada pasien post stroke. selain baiknya
premis dasar bahwa kapasitas otak mampu untuk reorganisasi dan beradaptasi
(kemampuan plastisitas otak) (Irfan, 2010). Hal ini terbukti MRP memiliki
plastisitas otak ini terjadi seiring dengan perbaikan neural post stroke yang
timbul langsung secara spontan dan berlanjut hingga berminggu – minggu, dan
bertahun – tahun terutama pada bahasa dan kognisi. Perbaikan neural sendiri
dapat didefinisikan sebagai pemulihan struktur atau fungsi dari sistem saraf
pusat setelah adanya kerusakan seperti post stroke (Cramer, 2018). Hal ini
neural system secara terus menerus mengalami remodelisasi, proses ini dapat
tiga mekanisme yang terjadi di otak setelah terjadi kerusakan yakni proses
54
plastisitas saraf tersebut ditandai dan dapat dilihat melalui uji serum dari
hormon NGF (Nerve Growth Factor) dan BDNF (Brain Derivet Neurotrophic
Factor ). Dimana NGF sangat diperlukan dalam berbagai macam fungsi saraf,
sensorimotor primer di otak dan yang terjadi dari Proses dari sinaptogenesis
tersebut (Dae, et al., 2016) . Hal ini dibuktikan oleh penelitian Zulkarnain
(2014) mengatakan bahwa latihan fisik yang teratur atau aerobik dapat
belajar hal baru. Latihan fisik juga dapat membantu meningkatkan kesehatan
tahun terdapat 2 orang dengan variasi gejala sisa yang berbeda, keduanya
berhubungan dengan keadaan mental dan adaptasi dari pasien itu sendiri.
55
adanya hubungan antara umur dan peningkatan kemandirian pada pasien post
stroke, dimana semakin tua usia seseorang yang terkena stroke maka semakin
sulit pasien untuk beradaptasi terhadap latihan. Hal ini dapat dilihat dari
dalam tubuh seperti misalnya sistem saraf otak, dan perubahan panca indera.
sehingga secara umum akan berpengaruh pada kehidupan sehari – hari. Hal
ini akan menjadi lebih parah bila lansia mengalami stroke (Putri dan
Hamidah, 2014). Dari hasil penelitian terdapat 4 orang responden yang tidak
diantaranya serangan stroke yang menimbulkan gejala sisa yang cukup berat,
faktor stress dan kurangnya kefokusan dalam terapi serta dari empat
C. Keterbatasan Penelitian
mempengaruhi prognosisnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
kemampuan ADL pada pasien post stroke maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kemampuan ADL pada pasien post stroke sebelum diberi MRP dengan
ringan.
2. Kemampuan ADL pada pasien post stroke setelah diberi MRP, dimana
3. Ada pengaruh MRP terhadap kemampuan ADL pada pasien post stroke.
B. Saran
modalitas terapi latihan MRP sebagai salah satu modalitas terpilih untuk
56
57
terciptanya pola – pola gerakan yang salah dan bersifat permanen serta
dengan adanya edukasi ini juga dapat memicu agar pasien cepat mandiri.
2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal yang sama
stroke, dan hemiparese yang sama agar sampel homogen serta terus
AHA/ASA. 2015. Focused Update of the 2013 Guidelines for the Early
Management of Patients With Acute Ischemic Stroke Regarding
Endovascular Treatment. (sumber: http://www.stroke.ahajournals.org. Di
akses pada tanggal 1 februari 2018 ).
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Bhalerao, G.V., Kulkarni, V., Doshi, C., Rairikar, S., Shyam, A., Sancheti, P.
2013. Comparison of Motor Relearning Programme Versus Bobath
Approach At Every Two Weeks Interval For Improving Activities of Daily
Living and Ambulation in Medical Sciences. September-December, pp.70-
77. Diakses pada tanggal 28 Januari 2018.
Breytenbach, F. 2016. Content Validity of the Modified barthel Index for Stroke
Patients In South Africa. A research report submitted to the Faculty of
Health Sciences, School of Therapeutic Sciences, University of the
Witwatersrand, Johannesburg.
Carlson, N.R. 2013. Physiology of Behavior 11th Edition. Boston: Allyn & Bocon.
58
59
Cramer, S.C. 2018. Treatments to Promote Neural Repair after Stroke. Journal of
Stroke, (Online), Vol. 20, No. 1, (http://j-stroke.org, diakses pada tanggal 11
Februari 2018).
Dae Yul Kim, Erin B. Quinlan, Robert Gramer, Steven C. Cramer; BDNF
Val66Met Polymorphism Is Related to Motor System Function After
Stroke, Physical Therapy, Volume 96, Issue 4, 1 April 2016, Pages 533–
539, https://doi.org/10.2522/ptj.20150135.
Dinkes Kota Makassar. 2016. Profil Kesehatan Kota Makassar 2015. Makassar:
Dinkes Makassar.
Dewi SR. 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. 1st ed. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Immadi, S.K., Achyuta, K.K., Reddy, A., Tatakuntla, K.P. 2015. Efectiveness Of
The Motor Relearning Approach In Promoting Physical Function Of The
Upper Limb After A Stroke. Int J Physiother. Vol 2(1), 386-390.
Kannabiran, B., Cathrine, S., Nagarani, R., Senthil, R.K., Sahayarah, S.M. 2016.
A Study on Efficacy of Bobath Technique and Motor Relearning Programme
on Functional Activities in Hemiplegic Patients. International Journal of
Neurorehabilitation,(Online), Vol 3, No. 6, (https://www.omisconline.org),
diakses pada tanggal 28 Januari 2018).
Kisner, C., Colby, L.A. 2012. Therapeutic Exercise: Foundation and Techniques
6th Edition. Philadelphia: F.A Davis Company.
Laulo, A., Tumboimbela, M.J., Mahama,C.N. 2016. Gambaran profil lipid pada
pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik yang di rawat inap di Irina F
RSUP Prof.Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2015- Juni 2016.
Jurnal e-Clinic (eCI), Volume 4, No 2.
60
Nasiti, Dian. 2012.Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke
Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Depok:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat.
Oros, R.I., Popescu, C.A., Iova, S.O., Mihancea, P., Iova, C.A. 2016. Depression
Activities of Daily Living and Quality of Life in Elderly Stroke Patients.
Department of Doctoral school in Biosciences, Medicine domain. Faculty
of Medicine and Pharmacy, Oradea University: Romania. (http://www.
hvm.bioflux.com.ro/) Diakses pada tanggal 3 Februari 2018.
Pollock, Alex et al., 2014. Physical Rehabilitation Approaches for The Recovery
of Function and Mobility Following Stroke. Cochrane Database of
Systematic Reviews, 4, CD001920. 10.1002/14651858.CD001920.pub3.
Pratami, S.F, Diani N, Wahid A. 2016. Kemampuan Basic Activity Daily Living
(ADL) dengan Keputusasaan pada Pasien Stroke di RSUD Ulin
Banjarmasin. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. 4(1): 55-59.
Shah, Vanclay & Cooper . 2016. Modified barthel Index ( Shah Version) Form
Date Unknown. [di akses pada tanggal 13 februari 2018
http://www.health.wa.gov.au/circularsnew/attachment/143.pdf.
Sofyan, AM., Sihombing, IY., Hamran, Yusuf. Hubungan Umur, Jenis Kelamin,
dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke. UHO. 2015.
Susanti, J., & Irfan, M. 2010. Pengaruh Penerapan Motor Relearning Programme
(MRP) terhadap Peningkatan Keseimbangan Berdiri pada Pasien Stroke
Hemiplegi. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 11, No. 2, 2010:
126 - 143. Diakses 20 januari 2018.
Usrin, Irawan. 2013. Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan
Stroke Hemoragik di Ruang Neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional
(RSSN) Bukittinggi Tahun 2011. USU. Medan.
Widjaja H. & Nuartha. 2015. Neurorestorasi Pasca Stroke. jurnal CDK-227/ vol.
42 no. 4, th. 2015. http://www.kalbemed.com. Diakses pada tanggal 12
maret 2018.
Zulkarnain. Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Fungsi Memori dan Kognitif
Wanita Pasca Menopause.2014; JKS: 3: 167-174.
62
LAMPIRAN
Interpretasi:
10 Pasien independen
10 Pasien mandiri
5 Independen
10 Independen
Sumber: Shah, Vanclay and Cooper 2016 Modified Barthel Index ( Shah Version)
67
INFORMED CONSENT
Nim : C13114028
Living (ADL) Pada Pasien Post Stroke di Makassar”. Penelitian ini dilakukan
responden dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini akan di jamin
kemudian hari. Semua aspek dalam penelitian ini akan didiskusikan dengan
Hasanuddin.
kali perlakuan selama penelitian berlangsung. Jika terjadi efek samping, peneliti
Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan bahan atau data
Uswatun Hasanah
69
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Demikian surat pernyataan kesediaan ini saya buat dengan penuh rasa
FORMULIR PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. Kode Responden :
2. Nama :
3. Jenis Kelamin :
4. Tempat, Tanggal Lahir :
5. Agama :
6. Umur :
7. Alamat :
8. No. Telepon :
9. Pekerjaan :
B. Anamnesis
1. Riwayat Keluarga (Stroke) : (1) Ada (2) Tidak ada
Jika ada, Siapa?
2. Riwayat Penyakit Lainnya : (1) Ada (2) Tidak ada
Jika ada sebutkan
3. Tekanan Darah :
4. Konsumsi Alkohol :
5. Konsumsi Obat :
C. Pemeriksaan Umum
1. Tekanan Darah Awal :
2. Zona Latihan :
3. Kekuatan Otot :
71
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HS DAN NHS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PRETEST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
POSTTEST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptives
Median 85,00
Variance 33,042
Minimum 75
Maximum 94
Range 19
Interquartile Range 7
Variance 19,397
Minimum 86
Maximum 100
Range 14
Interquartile Range 7
4. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
95% Confidence
P
Pretes -
aPosttes
i
-9,050 1,731 ,387 -9,860 -8,240 -23,377 19 ,001
r
1
78
Lampiran 8. Dokumentasi
83
84
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : uswatun18hasanah@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi
Unhas.