Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE (MFR) TERHADAP

PERUBAHAN LINGKUP GERAK SENDI (LGS) PADA


PENDERITA HEMIPARESE POST STROKE

SKRIPSI

MUH. SAWQI HASANUDDIN


C131 13 3018

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

i
PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE (MFR) TERHADAP
PERUBAHAN LINGKUP GERAK SENDI (LGS) PADA
PENDERITA HEMIPARESE POST STROKE

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Disusun dan diajukan oleh

MUH. SAWQI HASANUDDIN

Kepada

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muh. Sawqi Hasanuddin

NIM : C13113018

Program Studi : Fisioterapi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

sebagain atau keseluruahn skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Mei 2017

Yang menyatakan

Muh. Sawqi Hasanuddin

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kesempatan, rahmat, dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir

skripsi ini. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk meraih

gelar sarjana di Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas

Hasanuddin.

Dengan ini perkenankan penulis dengan tulus hati dan rasa hormat

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: Orang

tua saya, Bapak Hasanuddin dan Ibu Marlinah serta saudara-saudara yang telah

memberikan doa dan motivasi kepada penulis dari awal proses perkuliahan hingga

dalam proses penyusunan skripsi ini.

Dr. Djohan Aras, S.Ft., Physio, M.Pd., M.Kes., selaku ketua prodi Fisioterapi

dan sekaligus pembimbing akademik yang juga banyak membantu dalam berbagi

ilmu terkait aspek-aspek dalam penelitian sehingga membantu penulis

menyempurnakan skripsi ini.

Atifa Darwis, S.Ft., Physio, M.Kes., selaku pembimbing satu yang telah

banyak memberikan ilmu, waktu, serta tenaga dalam memberikan bimbingan selama

proses penyusunan, proses penelitian hingga skripsi ini dapat selesai.

Bustaman Wahab, S.Ft., Physio., PO. MM., selaku pembimbing dua dan

selaku penanggung jawab tempat peneliti melakukan penelitian yang telah banyak

memberikan ilmu, waktu, serta tenaga dalam memberikan bimbingan selama proses

penyusunan, proses penelitian hingga skripsi ini dapat selesai.

v
dr. St. Haeriyah Bohari, Sp. S., selaku penguji satu yang telah banyak

memberikan waktu dan ilmunya sehingga membantu penulis menyempurnakan

skripsi ini.

Nurhikmawaty Hasbiah, S.Ft., Physio., M.Kes., selaku penguji dua yang telah

banyak memberikan waktu dan ilmunya sehingga membantu penulis

menyempurnakan skripsi ini.

Staf Prodi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang

banyak membantu dalam proses administrasi sehingga adminitrasi yang terkait dalam

proses penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.

Ketua dan staf Klinik Asy-Syifa Makassar yang telah banyak membantu dan

mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian ditempat tersebut.

Rekan-rekan mahasiswa S1 Program Studi Fisioterapi angkatan 2013 yang

telah banyak memberikan motivasi dan membantu dalam proses penelitian, terkhusus

pada saudari fero, malik, ichsan, mifta, sandra, opi, juwita dan kahidir . Serta semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari selaku manusia biasa yang tidak luput dari kekeliruan,

skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengundang

pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Makassar, Mei 2017

Muh. Sawqi Hasanuddin

vi
ABSTRAK

MUH. SAWQI HASANUDDIN Pengaruh Myofascial Release (MFR) terhadap perubahan


Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita Hemiparese Post Stroke (dibimbing oleh Atifa darwis dan
Bustaman Wahab).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan
kanker. Hemiparese sebagai suatu kondisi kelemahan separuh badan yang disebabkan karena adanya
salah satu arteri dalam otak tersumbat ataupun pecahnya pembuluh darah di otak yang menimbulkan
kelemahan anggota gerak. Pasien stroke yang mengalami keterbatasan Lingkup Gerak Sendi (LGS)
akan sangat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi tingkat kemandirian
pasien itu sendiri. Metode manual terapi Myofascial Release (MFR) ialah satu metode yang dapat
digunakan untuk meningkatkan LGS pada pasien stroke.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MFR terhadap perubahan LGS pada pasien
Hemiparese post stroke. penelitian ini adalah penelitian experimental dengan desain penelitian pretest-
posttest time series design. Sampel penelitian berjumlah 10 orang dan manual terapi MFR diberikan
sebanyak 6x. Kriteria inklusi sampel tidak mengkonsumsi obat perelaksasi otot, datang ke fisioterapi
sebanyak 6x dan bersedia menjadi responden.
Data yang dikumpulkan yaitu perubahan LGS yang diukur menggunakan goniometer. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pada beberapa gerakan disetiap regio setelah diberikan 6x
manual terapi MFR namun hasil belum optimal dengan nilai p= 0,005 pada fleksi shoulder, 0,038 pada
abduksi 90°, 0,007 pada ekstensi elbow, 0,017 pada fleksi wrist, 0,012 pada fleksi hip, 0,008 pada
ekstensi hip, 0,017 pada abduksi hip, 0,027 pada fleksi knee, 0,011 pada ekstensi knee, 0,011 pada
dorsofleksi ankle. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya perubahan LGS (beberapa gerakan
disetiap regio) pada pasien hemiparese post stroke setelah diberi manual terapi MFR.

Kata Kunci: Myofascial Release (MFR), Hemiparese post stroke, Lingkup Gerak Sendi (LGS)

vii
ABSTRACT

MUH. SAWQI HASANUDDIN The influence of Myofascial Release to change the scope of
motion joints in patients with Hemiparese post stroke (mentored by Atifa Darwis and Bustaman
Wahab)

A stroke is the cause of death third in the world after heart disease and cancer. Hemiparese is a
condition weakness half the caused because of the one of the arteries in the brain is clogged or rupture
of blood vessels in the brain that cause weakness members of the motion. Stroke patients who
experience limitations of Range of Motion (ROM) would be very disturbing the activity of daily life
and influence the level of independence patients itself. A method manual therapy MFR is one of which
method can be used to improve ROM in patients with stroke.
This study aims to determine the influence of MFR against the changes to LGS in patients with
hemiparese post stroke. The study is the research experimental with the study design pretest-posttest
time series design. A sample of research amounts to 10 people and manual therapy MFR given as
much as 6x. Criteria of inclusion sample are not consume drugs relaxation muscle, came to
physiotherapy as much as 6x and willing to become the respondents.
Data on collect the changes ROM measured using goniometer. The results of research shows
there are influence on some of the movement on each regio after given 6x manual therapy MFR but the
result is not optimal with p = 0,005 in shouder flexi, 0,038 in abduction 90° shoulder, 0,007 in elbow
extension, 0,017 in wrist flexi, 0,012 in hip flexi, 0,008 in hip extensi, 0,017 in hip abduction, 0,027 in
knee flexi, 0,011 in knee extensi 0,011 in ankle dorsoflexi.. The conclusion this study shows the
changes ROM (some movement on each regio) in patients hemiparese post stroke after given manual
therapy MFR

Keyword : Myofascial Release (MFR), Hemiparese post stroke, Range of motion (ROM)

viii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 4

1. Tujuan Umum ........................................................... 4

2. Tujuan Khusus .......................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

1. Manfaat Akademik ................................................... 5

2. Manfaat Aplikatif ...................................................... 5

ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Stroke ...................................... 6

1. Definisi Stroke .......................................................... 6

2. Klasifikasi Stroke ..................................................... 7

3. Patologi Stroke Hemiparese...................................... 9

4. Etiologi Stroke .......................................................... 11

5. Gejala Stroke Hemiparese ........................................ 12

6. Fase Recovery Post Stroke ....................................... 13

B. Tinjauan Umum tentang LGS ......................................... 16

1. Definisi LGS ............................................................. 16

2. Tujuan Pengukuran LGS .......................................... 16

3. Manfaat LGS ............................................................. 17

4. Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam pengukuran

LGS ........................................................................... 17

5. Alat ukur LGS .......................................................... 18

6. Parameter Pengukuran LGS ..................................... 22

C. Tinjauan Umum tentang MFR ........................................ 23

1. Histologi Otot dan Fascia ........................................ 23

2. Definisi MFR ............................................................ 27

3. Indikasi dan Kontraindikasi dari MFR ..................... 28

4. Aplikasi MFR ........................................................... 29

5. Manfaat MFR ............................................................ 34

x
D. Tinjauan Hubungan MFR terhadap LGS ....................... 35

E. Kerangka Teori ............................................................... 37

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ......................... 38

A. Kerangka Konsep ............................................................ 38

B. Hipotesis ......................................................................... 38

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................... 39

A. Rancangan Penelitian ...................................................... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 39

1. Tempat Penelitian ..................................................... 39

2. Waktu Penelitian ....................................................... 39

C. Populasi dan Sampel ....................................................... 40

1. Populasi ..................................................................... 40

2. Sampel ...................................................................... 40

D. Alur Penelitian ................................................................ 41

E. Variabel Penelitian .......................................................... 41

1. Identifikasi Variabel ................................................. 41

2. Definisi Operasional Variabel .................................. 42

F. Rencana Pengolahan dan Analisis Data .......................... 53

G. Masalah Etika ................................................................. 53

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 55

A. Hasil Penelitian .............................................................. 55

xi
1. Karakteristik Responden .......................................... 55

2. Distribusi perubahan LGS ......................................... 56

3. Pengaruh MFR terhadap LGS ................................... 59

B. Pembahasan .................................................................... 67

C. Keterbatasan Penelitian .................................................. 71

BAB VI PENUTUP ........................................................................... 73

A. Kesimpulan ....................................................................... 73

B. Saran .................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 75

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... 79

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Parameter pengukuran Lingkup Gerak Sendi (LGS) .............. 22

Tabel 2 Distribusi berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin pada

pasien Hemiparese Post Stroke ............................................. 55

Tabel 3 Distribusi berdasarkan Karakteristik Usia pada pasien

Hemiparese Post Stroke ........................................................ 56

Tabel 4 Distribusi Perubahan LGS sebelum dan setelah di berikan

MFR ....................................................................................... 57

Tabel 5 Pengaruh 3x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS ... 60

Tabel 6 Pengaruh 6x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS

pada Regio Shoulder .............................................................. 61

Tabel 7 Pengaruh 6x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS

pada Regio Elbow .................................................................. 63

Tabel 8 Pengaruh 6x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS

pada Regio Wrist.................................................................... 63

Tabel 9 Pengaruh 6x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS

pada Regio Hip ...................................................................... 64

Tabel 10 Pengaruh 6x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS

pada Regio Knee .................................................................... 66

Tabel 11 Pengaruh 6x manual terapi MFR terhadap Perubahan LGS

pada Regio Ankle ................................................................... 66

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Klasifikasi Stroke ............................................................... 9

Gambar 2 Alat Ukur Goniometer ........................................................ 18

Gambar 3 Pemeriksaan LGS Regio Shoulder ..................................... 19

Gambar 4 Pemeriksaan LGS Regio Elbow .......................................... 20

Gambar 5 Pemeriksaan LGS Regio Wrist ........................................... 20

Gambar 6 Pemeriksaan LGS Regio Hip .............................................. 21

Gambar 7 Pemeriksaan LGS Regio Knee ............................................ 21

Gambar 8 Pemeriksaan LGS Regio Ankle........................................... 22

Gambar 9 Teknik Gross Regio Shoulder ............................................. 30

Gambar 10 Teknik Gross Regio Elbow ............................................... 30

Gambar 11 Teknik Gross Regio Wrist ................................................. 31

Gambar 12 Teknik Gross Regio Hip .................................................... 31

Gambar 13 Teknik Gross Regio Knee ................................................. 31

Gambar 14 Teknik Gross Regio Ankle ................................................ 32

Gambar 15 Teknik Focused Regio Shoulder ....................................... 32

Gambar 16 Teknik Focused Regio Elbow ........................................... 33

Gambar 17 Teknik Focused Regio Wrist ............................................. 33

Gambar 18 Teknik Focused Regio Hip ................................................ 33

Gambar 19 Teknik Focused Regio Knee ............................................. 34

Gambar 20 Teknik Focused Regio Ankle ............................................ 34

xiv
Gambar 21 Kerangka Teori .................................................................. 37

Gambar 22 Kerangka Konsep .............................................................. 38

Gambar 23 Alur Penlitian .................................................................... 41

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Informed Concent ............................................................. 79

Lampiran 2 Lembar Persetujuan menjadi Responden ......................... 80

Lampiran 3 Lembar Pengukuran LGS ................................................ 81

Lampiran 4 Hasil Olah Data SPSS ...................................................... 83

Lampiran 5 Surat Keterangan Meneliti ............................................... 155

Lampiran 6 Dokumentasi .................................................................... 156

Lampiran 7 Riwayat Hidup ................................................................. 158

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyebab kematian pertama di dunia setelah penyakit

jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang

dengan penyebab utama kecacatan yang dapat dicegah (HP. Adams dan J. Biller,

2015). Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak

yang diakibatkan oleh terganggunya suplai darah ke bagian otak. Dalam jaringan

otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang

dapat merusakan atau mematikan sel-sel saraf otak (Irdawati, 2012).

Di Amerika Serikat, stroke merupakan penyebab kematian keempat

terbesar yang membunuh lebih daripada 129.000 orang rakyat setiap tahun

(American Heart Association, 2014). Berdasarkan National Institute of

Neurological Disorders and Stroke (2013), insidensi penyakit stroke di Amerika

Serikat mencapai 795.000 pertahun. Diantaranya, 610.000 orang mendapat

serangan stroke untuk pertama kalinya dan 185.000 orang dengan serangan

stroke berulang. Data juga mendapati bahwa di Amerika Serikat, terdapat

seorang yang meninggal dalam setiap 4 menit akibat stroke (National Center for

Chronic Disease Prevention and Health Promotion, 2016).

Jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai

negara terbanyak yang mengalami stroke di seluruh Asia. Prevalensi stroke di

1
2

Indonesia mencapai 8,3 dari 1000 populasi. Angka prevalensi ini meningkat

dengan meningkatnya usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita laki-

laki lebih banyak dari perempuan dan profil usia di bawah 45 tahun cukup

banyak yaitu 11,8%, usia 45 - 64 tahun berjumlah 54,7 % dan di atas usia 65

tahun 33,5 % (R.R Irdelia et al, 2014).

Berdasarkan data RISKESDAS Nasional tahun 2013, prevalensi stroke di

Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar tujuh per mil dan yang

terdiagnosis oleh tenaga kesehatan (nakes) atau gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi,

sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh nakes. Prevalensi

stroke berdasarkan diagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi

Selatan (17,9%), DI Yogyakarta (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), diikuti Jawa

Timur sebesar 16 per mil sedangkan Sumatera Barat sebesar 12,2 per mil.

Pemulihan kekuatan ekstremitas masih merupakan masalah utama yang

dihadapi oleh pasien stroke yang mengalami hemiparesis. Sekitar 80% pasien

mengalami hemiparesis akut di bagian ekstremitas atas dan hanya sekitar

sepertiga yang mengalami pemulihan lingkup gerak sendi secara penuh (Beebe

& Lang, 2009). Lingkup gerak sendi merupakan gerak yang harus distimulasi

secara berulang-ulang supaya terjadi gerakan yang terkoordinasi secara disadari

serta menjadi refleks secara otomatis berdasarkan ketrampilan aktifitas

kehidupan sehari-sehari (Irdawati, 2012).

Untuk meminimalkan angka kecacatan pada seorang penderita stroke

Hemiparese, maka dapat ditangani dengan melakukan fisioterapi. Adapun


3

intervensi fisioterapi yang dapat diberikan yaitu dengan Myofascial Release

(MFR) dapat digunakan untuk memanjangkan soft tissue seperti otot, fasia,

tendon, dan ligamen yang mengalami pemendekan dengan patologis sehingga

dapat meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) dan menurunkan nyeri akibat

adanya spasme, pemendekan otot dan akibat adanya fibrosis. ( Sara, T. 1992

dalam Ketut et al 2015)

Myofascial release (MFR) merupakan teknik manual yang menerapkan

prinsip-prinsip biomekanik dalam pemuatan jaringan lunak dan modifikasi

refleks saraf oleh stimulasi mechanoreceptors di fascia. Aplikasi MFR ini berupa

tekanan yang diterapkan ke arah yang dituju, berperan untuk meregangkan

struktur fascia (myofascial) dan otot dengan tujuan memulihkan kualitas

cairan/pelumas dari jaringan fascia, mobilitas jaringan dan fungsi normal sendi

(Riggs, A and Grant, K.E. 2008).

Menurut Tanvir Ahmed (2012) mengatakan bahwa pasien yang diberi

terapi latihan konvensional yang dikombinasikan dengan myofascial release

dapat meningkatkan ROM pada penderita neck pain. Penelitian dari Mac Donald,

et al (2013) mengatakan bahwa self myofascial release dapat meningkatkan

fungsi otot dan Range of motion (ROM) pada sendi. Selanjutnya hasil penelitian

dari Skarabot et al (2015) mengatakan bahwa self myofascial release teknik

statik stretching dan foam rolling dapat meningkatkan fleksibilitas.

Berdasarkan hasil observasi di Klinik Asy-Syifa Makassar terdapat 15

pasien penderita stroke dengan berbagai keterbatasan / gangguan yaitu gangguan


4

ADL (Activity Daily Living), gangguan keseimbangan, gangguan Lingkup Gerak

Sendi (LGS) dll. Salah satu treatment yang digunakan fisioterapis di Klinik Asy-

Syifa Makassar adalah Myofascial release. Penerapan myofascial release ini

pada tipe spastik, kontraktur dan stiffness dengan bertujuan mengurangi nyeri,

meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) dll.

Dari pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Myofascial release (MFR) terhadap perubahan

Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita Hemiparese Post Stroke.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan masalah

sebagai berikut. Apakah terdapat Pengaruh Myofascial release (MFR) terhadap

perubahan Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita Hemiparese Post Stroke?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Myofascial release (MFR) terhadap

perubahan Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita Hemiparese Post

Stroke.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita

Hemiparese Post Stroke sebelum diberikan latihan Myofascial release

(MFR).
5

b. Mengetahui distribusi Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita

Hemiparese Post Stroke sesudah diberikan latihan Myofascial release

(MFR).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Merupakan bahan masukan untuk melakukan identifikasi Myofascial

release (MFR) terhadap perubahan Lingkup Gerak Sendi (LGS) sehingga

menjadi acuan untuk peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui lebih

lanjut tentang Myofascial release (MFR) terhadap perubahan Lingkup Gerak

Sendi (LGS).

2. Manfaat Aplikatif

a. Untuk responden dan masyarakat luas dapat memperoleh edukasi dan

informasi mengenai Myofascial release (MFR) terhadap perubahan

Lingkup Gerak Sendi (LGS) pada penderita Hemiparese Post Stroke.

b. Untuk fisioterapi, sebagai tambahan wawasan ilmu dan keterampilan

penanganan kasus Stroke dan penatalaksanaan Myofascial release (MFR)

terhadap perubahan Lingkup Gerak Sendi (LGS) sehingga dapat dijadikan

edukasi pada pasien ataupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai