Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia merasakan pengalaman nyeri dalam kehidupan mereka.

Tetapi ada rasa nyeri yang hanya dirasakan oleh perempuan yaitu nyeri

melahirkan dan nyeri menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya darah dari lapisan

endometrium secara periodik dan siklik dan merupakan suatu proses yang

fisiologis pada wanita. Setelah menstruasi pertama kali (menarche) dalam waktu

6-12 bulan akan menimbulkan rasa nyeri menstruasi atau dysminorrhea. Siklus

menstruasi yang normal antara 24-32 hari dengan durasi setiap bulannya 3-7 hari

dan jumlah darah yang dikeluarkan selama menstruasi ≤ 80mL (Olowokere et al.,

2014).

Angka kejadian dysminorrhea primer di Indonesia mencapai 54,89%,

sedangkan sisanya adalah penderita dysminorrhea sekunder yang menyebabkan

mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini dapat menurunkan

kualitas hidup pada masing-masing individu (Proverawati dan Misaroh, 2009).

Gejala berupa kembung, kesakitan pada bagian tertentu dan kelelahan, nyeri

pada payudara dan punggung bawah, sakit kepala dan kram pada bagian perut

yang terjadi sebelum menstruasi disebut premenstrual syndrome. Jika gejala

gejala tersebut berlanjut hingga waktu menstruasi itu disebut dysminorrhea.

1
2

Sekitar 50%-90% wanita mengalami nyeri menstruasi yang parah dan dapat

mengganggu kehidupan sehari-hari seperti bersekolah dan bekerja. Meskipun

sudah banyak terapi yang tidak mengandung obat pereda nyeri tapi masih banyak

wanita yang menderita dysminorrhea lebih memilih mengkonsumsi obat-obat

pereda nyeri yang memiliki efek samping berbahaya bagi tubuh (Chaegil et al.,

2013).

Kinesio taping tidak hanya digunakan untuk gangguan musculoskeletal saja

tetapi juga bisa digunakan untuk mengontrol nyeri. Pengaplikasian taping

langsung pada bagian tubuh yang mengalami gangguan. Pemasangan taping untuk

gejala dysminorrhea telah dilakukan oleh beberapa penelitian. Dari penelitian-

penelitian tersebut diketahui bahwa taping memiliki efek yang baik untuk

mengurangi gejala dysminorrhea (Hyun, 2017).

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Chaegil et al., (2013)

menggunakan teori gate control bahwa taping akan menstimulus cutaneous

mecanoreseptor yang akan merangasang αβ yang berdiameter besar kemudian

gerbang akan menutup menuju ke otak sehingga terjadi perubahan tekanan pada

kulit. Didalam kulit banyak reseptor. Hal ini akan memperlancar pembuluh darah

dan meningkatkan sistem metabolisme kemudian substansi P akan terbuang

bersama aliran darah, nyeri akan berkurang.

Penggunaan taping pada dysminorrhea bisa diberikan pada sendi

sacroiliaca dan pada perut bagian bawah yang dapat menurunkan ketegangan

otot-otot pelvic sehingga kontraksi pada uterus berkurang menyebabkan aliran

darah menjadi meningkat dan nyeri berkurang (Chaengil et al., 2013).


3

Hot pack yang diaplikasikan pada area perut bawah dapat meningkatkan

aliran darah pada area perut bawah melalui vasodilatasi, mengarah ke relaksasi

otot polos dan penurunan persepsi rasa sakit. Metode pengobatan menggunakan

hot pack bisa dengan beberapa cara, seperti menggunakan handuk atau botol.

Penelitian menemukan bahwa penggunaan panas dapat mengatasi dysmenorrhea

sebanyak 36,5%-50% kasus (Potur dan Komurcu, 2014).

Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Chaegil, (2013) menunjukkan

pemeberian kinesio taping pada dysminorrhea dapat mengurangi nyeri

menstruasi. Dan pemeberian hot pack untuk dysminorrhea telah dilakukan dari

dahulu dan dapat mengurangi nyeri menstruasi (Potur dan Komurcu, 2014) Oleh

karena itu, peneliti akan meneliti “Beda Pengaruh Pemberian Kinesio Taping dan

Hot Pack Terhadap Penurunan Nyeri Dysmonorrhea”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah penelitian

ini adalah (1) apakah ada pengaruh kinesio taping terhadap penurunan nyeri

dysminorrhea? (2) apakah ada pengaruh hot pack terhadap penurunan nyeri

dysminorrhea? (3) apakah ada perbedaan pengaruh antara kinesio taping dan hot

pack terhadap penurunan nyeri dysminorrhea? (4) manakah yang lebih baik

pengaruh kinesio taping dibandingkan hot pack terhadap penurunan nyeri

dysminorrhea?
4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kinesio taping

terhadap penurunan nyeri dysminorrhea, (2) pengaruh hot pack terhadap

penurunan nyeri dysminorrhe, (3) perbedaan pengaruh kinesio taping dan hot

pack terhadap penurunan nyeri dysminorrhea (4) manakah yang lebih baik

pengaruhnya antara kinesio taping dan hot pack terhadap penurunan nyeri

dysminorrhea.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat :

1. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi literatur terhadap institusi pendidikan

mengenai beda pengaruh pemberian kinesio taping dan hot pack pada

dysminorrhea.

2. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai dysminorrhea dan beda pengaruh pemberian kinesio taping

dan hot pack terhadap dysminorrhea sehingga dapat menambah wawasan tentang

dysminorrhea.
5

3. Bagi peneliti

Untuk mengetahui dan menganalisis beda pengaruh pemberian kinesio taping

dan hot pack terhadap dysminorrhea. Selain itu, penelitian ini merupakan salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana fisioterapi.

Anda mungkin juga menyukai