Anda di halaman 1dari 82

GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LAMA

BROWSING MAHASISWA PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS
MALIKUSSALEHTAHUN 2013


Skripsi

Diajukan ke Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
sebagai pemenuhan syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Kedokteran



Oleh:

SADDAM ARRAZI
NIM. 090610022










PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2013
Judul Skripsi : GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH DAN
LAMA BROWSING MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN 2013
Nama Mahasiswa : SADDAM ARRAZI
Nomor Induk Mahasiswa : 090610022
Program Studi : PENDIDIKAN DOKTER
Fakultas : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER



Menyetujui
Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II



(dr. Indra Zachreini, Sp. THT-KL) (Harvina Sawitri, SKM, MKM)


Penguji I Penguji II



(dr. Nora Maulina, M.Biomed) (dr. Al Muqsith, M.Si)



Sekretaris Prodi



(dr. Cut khairunnisa, M.Kes)


Tanggal Seminar Hasil : 5 Maret 2014
i

ABSTRAK
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan
tinggi badan seseorang. Pengukuran antropometri sering digunakan pada
pelayanan kesehatan untuk menentukan indikator kesehatan masyarakat.
Masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa lebih sering menggunakan
waktu luang mereka untuk melakukan browsing internet. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, populasi pada penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
yang berjumlah 215 orang dengan sampel sebanyak 68 orang. Cara pengumpulan
data dengan membagi kuesioner, pengolahan data menggunakan Program Statistik
komputer dan di analisa secara univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
responden yang memiliki indeks massa tubuh underweight 10 responden (14,7
%), normal 49 responden (72,1 %), dan overweight 9 responden (13,2 %). Dan
untuk lama browsing dengan kategori >2 jam 22 responden (32,4 %), 2-14 jam 37
responden (54,4 %), <14 jam 9 responden (13,2 %). Disarankan bagi pihak dinas
kesehatan agar dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka
mengetahui indek massa tubuhnya agar dapat menghindari resiko yang
ditimbulkan oleh indeks massa tubuh yang tidak normal.

Kata kunci : Browsing Internet, Indeks Massa Tubuh









ii

ABSTRACK
Body mass index (BMI) is a number of calculation from a weight and
heightthe persons. Anthropometric measurements are often used in health care
to determine the public health indicators. The people, especially the students are
often using their spare time to browsing the internet. The purpose of this study
is to describe of body mass index (BMI) and duration of internet browsingby
student of Medical Education Program Malikussaleh University. This research
is a descriptive study, the population in this study were all students of the
Medical Education Program Malikussaleh Universitywhich amount to 215
studentsand conducted by68 students of samples. The methods of data collection
is using questionnaire, and the processing data is using a software statistics
program which is analysis by univariatemethod. The results of this study
showed that respondents who have a body mass index of underweight is 10
respondents (14.7 %) , normal is 49 respondents (72.1 %) , and overweight is 9
respondents ( 13.2 % ) . The duration of internet browsingby category >2 hours
is 22 respondents ( 32.4 % ) , 2-14 hours is 37 respondents ( 54.4 % ) , <14
hours is 9 respondents ( 13.2 % ) . It is advisable for the health department to
giving a socialization to the peoples, so they know the body mass index and can
avoid the risks posed by an abnormalityof body mass index.

Keywords : I nternet Browsing , Body Mass Index


iii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat,
karunia serta izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi yang berjudul gambaran indeks masa tubuh dan lama browsing
pada mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas malikussaleh tahun
2013 sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, melalui perantaranya penulis dapat menikmati indahnya hidup di dalam
Islam yang penuh pengetahuan ini.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang tua Ayahanda Drs. Tgk.
H. Samsul Wardi dan Ibunda Dra.Hj. Nuraiza, dan saudara kandung serta
keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan dukungan
begitu besar baik berupa materi maupun moril sehingga penulis bisa
menyelesaikan tahapan pendidikan ini dengan baik.
Penulis menyadari skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tiada hingganya kepada :
1. dr. Razi Soangkupon S, MS dan dr. Cut Khairunnisa, M.Kes, selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh atas izin penelitian yang telah diberikan.
iv

2. dr. Indra Zachreini, Sp.THT-KL dan ibu Harvina Sawitri, SKM, MKM,
selaku Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. dr. Nora Maulina, M. Biomed dan dr. Al Muqsith, M.Si, selaku Penguji I
dan II yang telah memberi masukan dan saran untuk kelengkapan penelitian
ini.
4. dr. Yuziani, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi
bimbingan selama penulis berada dalam masa pendidikan.
5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Program Studi Pendidikan
Dokter Universitas Malikussaleh.
6. Direktur STIMIK BINA BANGSA Lhokseumawe yang telah memberikan
izin penelitian dan pengambilan data sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan dengan baik.
7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh khususnya sahabat-sahabat seperjuangan yang telah banyak
memberikan dukungan kepada penulis hingga akhir masa pendidikan.
8. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam pengantar ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna baik dari segi isi maupun
penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan pengembangan penulisan ini di
masa yang akan datang.
v

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal
Alamin.
Lhokseumawe, 17 Januari 2014

Penulis
v

DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACK ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 7
1.3.1 Tujuan umum .................................................................. 7
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8
2.1 Indeks Massa Tubuh ................................................................. 8
2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ............................................... 9
2.2.1 Underweight .................................................................... 11
2.2.2 Normal ............................................................................ 12
2.2.3 Overweight...................................................................... 13
2.2.4 Obesitas .......................................................................... 17
2.3 Browsing .................................................................................. 20
2.3.1 Definisi internet dan browsing ......................................... 20
2.3.2 Sejarah internet ................................................................ 20
2.3.3 Cara mengakses internet .................................................. 20
2.3.4 Dampak internet bagi kesehatan ....................................... 21
2.3.5 Penggunaan internet di Indonesia ..................................... 22
2.3.6 Web browser ................................................................... 24

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 26
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 26

BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................... 27
4.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 27
4.2 Populasi, Sampel, dan Kriteria penelitian.................................. 27
4.2.1 Populasi .......................................................................... 27
4.2.2 Sampel ............................................................................ 27
4.2.3 Kriteria penelitian ............................................................ 28
4.3 Variabel Penelitian ................................................................... 29
4.3.1 Variabel penelitian .......................................................... 29
vi

4.3.2 Definisi operasional ........................................................ 29
4.4 Instrumen Penelitian ................................................................. 30
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 31
4.5.1 Tempat penelitian ............................................................ 31
4.5.2 Waktu penelitian .............................................................. 31
4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ........................ 31
4.7 Pengolahan dan Analisis Data................................................... 32
4.7.1 Pengolahan data ............................................................... 32
4.7.2 Analisi data ...................................................................... 32
4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ...................................................... 33
4.8.1 Uji validitas ..................................................................... 33
4.8.2 Uji reabilitas .................................................................... 33
BAB 5 HASIL PENELITIAN ..................................................................... 34
5.1 UjiValiditasdanReabilitasKuesioner......................................... 34
5.2 DeskripsiLokasiPenelitian ....................................................... 34
5.3 HasilPenelitian......................................................................... 35
5.3.1 Karakteristikresponden ................................................... 35
5.3.2 Analisis data penelitian ................................................... 36
5.3.2.1 Lama browsing ............................................................ 36
5.3.2.2 Indeksmassatubuh ........................................................ 37
BAB 6 PEMBAHASAN .............................................................................. 39
BAB 7 PENUTUP ....................................................................................... 42
7.1 Kesimpulan .............................................................................. 42
7.2 Saran ........................................................................................ 42
7.2.1 Bagi mahasiswa .............................................................. 43
7.2.2 Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh .................................................................. 43
7.2.3 Dinas kesehatan .............................................................. 43
7.2.4 Peneliti selanjutnya ......................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut
Kriteria Asia Pasifik ...................................................................... 9
Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh .................................................... 10
Tabel 2.3 Batas Ambang IMT Indonesia ....................................................... 11
Tabel 2.4 Persentase Penggunaan Browser Di Masyarakat ............................ 24
Tabel 4.1 Definisi Operasional ...................................................................... 30
Tabel 5.1 Distribusi Berat Badan dan Tinggi Badan ...................................... 36
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa Angkatan
2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe ......................................................... 36
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa Berdasarkan
Angkatan ...................................................................................... 37
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Indek Massa Tubuh pada Mahasiswa Angkatan
2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe ......................................................... 37
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Berdasarkan
Angkatan ...................................................................................... 38
viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 KerangkaTeori .......................................................................... 25
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 26

x

DAFTAR SINGKATAN
ADHD : Attention Deficit Hyperactivity Disorde
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
BMI : Body Mass Indeks
BMR : Basal Metabolic Rate
DEPKES : Department Kesehatan
DXA : Dual energy X-ray Absorptiometry
HL : Hipotalamus Lateral
HVM : Hipotalamus Ventro Media
IMT : Indeks Massa Tubuh
INTERNET : Interconnected Network
PC : Personal Computer
PSPD : Program Studi Pendidikan Dokter
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
UNIMAL : Universitas Malikussaleh
WHO : Wold Health Organization
WIFI : Wireless Fidelity

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Penjelasan Pengisian Kuesioner
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Pengisian Kuesioner
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
Lampiran 4. Master Data Uji Validitas Reliabilitas Kuesiner
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Lampiran 6. Master Data Penelitian
Lampiran 7. Hasil Distribusi Penelitian
Lampiran 8. Daftar Riwayat Hidup

1


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli
serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang
didukung oleh data dan informasi yang valid (Depkes, 2005).
Menurut Sarwono (1993), masalah kesehatan masyarakat pada dasarnya
menyangkut 2 aspek utama. Pertama adalah aspek fisik, seperti tersedianya
masalah kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek
non fisik yang menyangkut masalah kesehatan. Perilaku manusia merupakan hasil
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon seseorang terhadap stimulus nyang berasal dari luar maupun dalam dirinya
(Notoatmodjo, 2007).
Menurut Blum (1974), menyatakan bahwa ada 4 faktor utama yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Pada pelayanan kesehatan seorang sering menggunakan
pengukuran antropometri untuk menentukan indikator kesehatan masyarakat
(Anies, 2005).
2


Dalam pengukuran antropometri terdapat banyak cara yang dapat
digunakan untuk memperkirakan kelebihan berat badan seseorang. Ada beberapa
formula yang bisa dipakai untuk menghitung berat badan ideal. Dulu sering
dipakai formula Broca, yaitu :
Berat badan normal = (tinggi badan (cm) -100) kg.
Berat badan ideal = (berat badan normal-10%) kg.
Kini dinilai lebih tepat mengacu pada formula Body Mass Indeks (BMI)
yang biasa dipakai National Health and Nutrition Survey (Nadesul, 2009).
Menurut World Health Organization (WHO) (2011) pada tahun 2008,
sekitar 1,5 miliar dewasa di atas 20 tahun adalah overweight dan lebih dari 200
juta laki-laki dan sekitar 300 juta wanita adalah obese. WHO juga memprediksi
bahwa pada tahun 2015, sekitar 2,3 miliar dewasa akan mengalami overweight
dan lebih dari 700 milliar akan obese.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, presentase
status gizi penduduk di provinsi D.K.I. Jakarta dengan menggunakan perhitungan
IMT penduduk dengan kategori underweight 12,5%, normoweight 60,6%,
overweight 11,9%, kategori obesitas 15,0% (Arundhana, 2012).
Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 prevalensi
underweight nasional adalah sebesar 18,4%, sedangkan pada tahun 2010
prevalensi underweight nasional sebesar 17,9%. Terjadi penurunan prevalensi
underweight dalam kurun waktu tersebut, namun penurunan tersebut masih sangat
kecil (Arundhana, 2012).
3


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan hampir separuh
atau 33,4% dari orang dewasa (di atas 18 tahun) di Indonesia memiliki indeks
massa tubuh tidak normal, sisanya 66,6 dinyatakan normal (Beritasatu, 2013).
Menurut WHO (2003), 17,5% dari populasi penduduk Indonesia masuk
dalam kategori overweight. Prevalensi kelebihan berat (overweight) di negara
maju berkisar dari berkembang berkisar dari 13,4 % sampai 72,5% (Sugianti,
2007).
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) kejadian obesitas
berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Paling tinggi pada kelompok usia 0-
5 tahun yaitu 14%, pada usia 6-12 tahun persentasenya 9,2%, kemudian pada usia
13-15 tahun dengan persentase 2,5%, dan paling rendah pada kelompok remaja
usia 16-18 tahun yaitu 1,4%. Kejadian obesitas kembali meningkat pada orang
dewasa usia >18 tahun yaitu sebesar 11,7%. Terdapat kecenderungan yang
signifikan bahwa semakin meningkatnya usia prevalensi obesitas juga menurun,
akan tetapi pada usia dewasa prevalensi itu meningkat dengan sangat tajam
(Arundhana, 2012).
Ternyata kecenderungan obesitas yang meningkat tidak hanya terjadi
menurut kelompok usia, kecenderungan tersebut juga terjadi dari tahun ke tahun
yang dibuktikan dari hasil survei Riskesdas 2007 dan 2010. Pada kelompok umur
0-5 tahun yang mengalami obesitas kenaikannya 1,8%, pada usia anak dan remaja
sekitar 3,7%, dan pada kelompok usia dewasa kenaikannya mencapai 2,8%.
Diprediksi akan terjadi kenaikan sekitar 1-2% pertahunnya, jika hal tersebut tidak
ditangani dengan serius oleh pemerintah maka masalah obesitas ini akan memberi
4


dampak negatif yang luar biasa. Beban negara akan meningkat untuk membiayai
masalah penyakit kronik tidak menular yang disebabkan obesitas, kematian akan
semakin tinggi, semakin banyaknya orang yang akan memiliki beban psikologis
dan retardasi mental akibat body image, dan beban diskriminasi sosial bagi orang
obese (Arundhana, 2012).
Pada awalnya, obesitas tidak dianggap sebagai penyakit serius oleh
WHO, karena obesitas diasumsikan hanya terdapat pada komunitas
masyarakat tertentu yang makmur atau sejahtera saja. Saat itu perhatian WHO
lebih difokuskan pada masalah kurang gizi di negara berkembang dan para dokter
pun menganggap obesitas sebagai masalah kecil, karena penyebabnya adalah
ketidakmampuan dalam mengelola asupan gizi. Akhirnya WHO harus mengakui
realita di masyarakat bahwa angka prevalensi masalah gizi lebih (over-
nutrition) termasuk obesitas, ternyata lebih banyak terjadi daripada masalah gizi
kurang (under-nutrition). Saat ini obesitas sudah menjadi penyakit epidemik
global yang banyak terjadi pada orang dewasa maupun pada anak-anak
(Triwitono, 2011).
Mengingat tingginya angka orang-orang yang memiliki berat badan
berlebih dan obesitas maka sangatlah penting untuk mengetahui hal-hal penyebab
timbulnya kejadian berat badan berlebih dan obesitas tersebut. Menurut WHO
(2011), tingginya angka kejadian ini dikarenakan perubahan pola hidup yang
sebelumnya bergaya pedesaan kini menjadi perkotaan. Perubahan pola hidup
dipicu oleh berbagai macam hal di antaranya tingkat aktifitas fisik dan pola
5


makan. Tingkat aktifitas fisik dipengaruhi oleh berbagai kegiatan, baik itu
bekerja, berlari, dan bersantai (Triwitono, 2011).
Di zaman modern ini, masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa
lebih sering menggunakan waktu luang mereka untuk berinternet, oleh karena
meningkatnya jumlah tugas yang diterima oleh para pelajar dan mahasiswa bisa
membuat para pelajar/mahasiswa mencari solusi untuk mempermudah pembuatan
tugas mereka, yaitu dengan cara memanfaatkan internet (Camsh, 2010).
Menurut Vandelanotte (2009), peneliti dari Institute for Health and
Social Science Research at Central Queensland University dengan cara
memanfaatkan internet, mereka yang lebih sering berhadapan dengan internet dan
aplikasi lainnya di komputer cenderung malas bergerak dan lebih suka melakukan
aktivitas tetap seperti membaca, menonton dan lainnya. Itulah yang menyebabkan
obesitas, karena kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak dikeluarkan terbakar
dengan hanya diam di tempat. Hal ini ditakutkan bisa berakibat pada indeks massa
tubuh pelajar/mahasiswa (Ulfa, 2009).
Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2012) yang
diikuti oleh partisipan sebanyak 90 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara menunjukkan terdapat 1,1% juga diklasifikasikan mengalami
kecanduan internet (internet addiction). Sedangkan penelitian net compulsions
yang dilakukan oleh Purwanto (2012) yang diikuti oleh partisipan sebanyak 214
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menunjukkan sebanyak
47 orang (41,96%) menyatakan bahwa mereka sering melalaikan tugas, sebanyak
7 orang (6,25%) menyatakan bahwa nilai akademis menjadi kurang memuaskan,
6


sebanyak 3 orang (2,68%) menyatakan bahwa mereka menjadi malas bergaul,
sedangkan 7 orang sisanya (6,25%) menyatakan mereka jadi mudah lelah dan
boros.
Di Aceh, penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2012) yang diikuti oleh
74 partisipan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh (PSPD UNIMAL) terdapat 5,4% juga diklasifikasikan mengalami
kecanduan internet. Penggunaan internet perhari pada mahasiswa PSPD UNIMAL
adalah 4,11 jam/hari, jumlah pengguna terbanyak selama 2 jam/hari dan jumlah
terendah 14 jam/hari. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa
dalam menggunakan internet terletak pada web browsing (contoh: mencari bahan
kuliah, Facebook, Twitter, Youtube, Forum, dan Blogging), yaitu 41 orang
(55,4%) dan dikuti oleh email (mengecek dan mengirim email), yaitu 22 orang
(29,7%) (Aulia, 2012).
Berdasarkan uraian di atas, penulis melalui penelitian ini ingin meneliti
bagaimana gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana gambaran indeks
massa tubuh dan lama browsing mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh.


7


1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk melihat gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui berat badan rata-rata mahasiswa/i.
2. Mengetahui tinggi badan rata-rata mahasiswa/i.
3. Menghitung indeks massa tubuh rata-rata mahasiswa/i.
4. Mengetahui jumlah rata-rata browsing mahasiswa/i
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman dalam menyikapi
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan indeks massa tubuh.
2. Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa kedokteran khususnya Program
Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh dan menambah referensi untuk
perpustakaan Universitas Malikussaleh.
3. Bagi Tenaga Medis
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya peran penilaian
indeks massa tubuh.
4. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan informasi dan pengetahuan dalam mengatur lama browsing
serta menjadi pedoman dalam menghitung indeks massa tubuh.
8


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Indeks Masa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan
tinggi badan seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi
dengan kuadrat dari tinggi dalam meter (kg/m
2
). Nilai dari IMT pada orang
dewasa tidak bergantung pada umur maupun jenis kelamin. Tetapi, IMT mungkin
tidak berkorenspondensi untuk derajat kegemukan pada populasi yang berbeda,
pada sebagian, dikarenakan perbedaan proporsi tubuh pada mereka (Arundhana,
2012).
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Menurut rumus metrik (Asmadi, 2008) :
Berat badan (Kg)
IMT =
Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)

Indeks massa tubuh tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tapi
hasil riset telah menunjukan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran lemak
tubuh secara langsung, seperti pengukuran dalam air dan DXA. Indeks massa
tubuh adalah metode yang tidak mahal dan gampang untuk dilakukan untuk
memberikan indikator atas lemak tubuh dan digunakan untuk screening berat
badan yang dapat mengakibatkan problema kesehatan (Asmadi, 2008).
Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur >18 tahun dan tidak
dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan (Depkes,
2012).
9


Berat badan adalah ukuran yang lazim atau sering dipakai untuk menilai
keadaan suatu gizi manusia. Menurut Surono (2000), mengatakan bahwa berat
badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat
ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram (Sarjana, 2011). Tinggi badan
adalah jarak vertikal dari lantai sampai bagian atas kepala, diukur saat subyek
dalam posisi berdiri tegak lurus dan menatap kedepan (Panero, 2003). Tinggi
badan rata-rata orang Indonesia laki-laki adalah 160-170 cm dan perempuan 150-
160 cm (Eddy. 2013).
2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh
Menurut WHO (2000) berat badan dan obesitas dapat diklasifikasikan
berdasarkan IMT, yaitu :
Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan
IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik




(Sumber ; Suharjo, 2008)
Kriteria di atas merupakan kriteria untuk kawasan Asia Pasifik. Kriteria
ini berbeda dengan kawasan lain, hal ini berdasarkan meta-analisis beberapa
kelompok etnik yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, dan gender
yang sama, menunjukkan etnik Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih tinggi
Kategori BMI (kg/m
2
)
Underweight < 18.5 kg/m
2

Batas Normal 18.5 - 24.9 kg/m
2

Overweight: > 25 kg/m
2

Obesitas I 30 34.9 kg/m
2

Obese II 35.0 - 39.9kg/m
2

Obese III > 40.0 kg/m
2

10


4,5 kg/m2 dibandingkan dengan etnik Kaukasia. Sebaliknya, nilai IMT bangsa
Cina, Ethiopia, Indonesia, dan Thailand masing-masing adalah 1,9, 4,6, 3,2, dan
2,9 kg/m2 lebih rendah daripada etnik Kaukasia. Hal ini memperlihatkan adanya
nilai cut off IMT untuk obesitas yang spesifik untuk populasi tertentu
(Sugondo,2006).
Sedangkan menurut data WHO (2004), indeks massa tubuh
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu :
Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2004)
Classification BMI (kg/m
2
)
Underweight <18,50
Severe Thinness <16,00
Moderate Thinness 16,00-16,99
Mild Thinness 17,00-18,49
Normal Range 18,50-25,99
Pre Obese 25,00-29,99
Obese >30,00
Obese Class I 30,00-34,99
Obese Class II 35,00-39,9
Obese Class II >40,00
(Sumber ; WHO, 2004)
Di Indonesia, batas ambang untuk klasifikasi IMT berbeda lagi, karena
telah dimodifikasi lagi. Menurut Depkes (2003), batas ambang IMT dibagi
menjadi kurus, normal dan kegemukan. Batas ambang tersebut dipisahkan
menjadi 2 jenis kelamin baik pria maupun wanita.
11


Tabel 2.3 Batas Ambang IMT Indonesia (Depkes, 2003)
Gender
Kategori IMT (kg/m
2
)
Kurus Normal Kegemukan
Tingkat ringan Tingkat berat
Pria <18kg/m
2
18-25 kg/ m
2
>25-27kg/ m
2

>27kg/m
2

Wanita <17kg/ m
2
17-23kg/ m
2
>23-27kg/ m
2

(Sumber ; Depkes, 2003)
2.2.1 Underweight
Keadaan berat badan kurang (underweight) adalah situasi seseorang yang
berat badannya lebih rendah dari pada berat yang adekuat menurut usianya dari
kurva referensi international. Underweight adalah jika IMT kurang dari
18.5kg/m
2
, dan penyebabnya bisa bervariasi baik dari faktor keturunan, biologis
dan psikilogis (Olivia, 2010). Istilah berat badan kurang sebenarnya merujuk
kepada seseorang yang mempunyai berat badan yang kurang dari sepatutnya
berdasarkan umur, berat dan tingginya.
Individu yang mengalami berat badan kurang, bisa dikategorikan dalam
keadaan sehat dan tidak sehat. Jika berat badannya berkurang secara terus
menerus, dikhawatirkan akan mengalami kekurangan zat makanan. Oleh karena
itu kekurangan berat badan dan kekurangan zat makanan harus dibedakan
(Musimedical, 2010).
Umumnya berat badan yang berada di bawah normal disebabkan oleh
kurangnya asupan makanan. Faktor sosial dan psikologis sering kali memicu
motivasi untuk mendapatkan perhatian (Santrock, 2003). Dan pada perempuan
12


terjadinya kekurangan berat badan dikarenakan keinginan mereka dalam program
diet untuk mendapatkan tubuh langsing yang ideal (Musimedical, 2010).
Faktor genetik juga merupakan faktor yang menyebabkan berat badan
kurang. Kondisi genetik yang diturunkan pada seseorang dapat menyebabkan
kadar metabolisme tinggi atau sel lemak badan yang kurang. Sehingga seseorang
dengan nafsu makan yang besar namun tetap memiliki tubuh yang kurus
(Musimedical, 2010).
Faktor usia juga berpengaruh terhadap underweight karena semakin
bertambah usia akan menyebabkan semakin berkurangnya kemampuan tubuh
untuk menyerap nutrisi atau zat gizi dari makanan sehari-hari. Selain itu, faktor
lainnya dikarenakan penyakit kronis seperti tuberkulosis, kanker, AIDS dan
proses penyembuhan atau pemulihan yang melemahkan ketahanan tubuh serta
memerlukan persediaan gizi yang lebih banyak. Sehingga apabila asupan
makanan berkurang sedikit saja maka nilai gizi di dalam tubuh juga akan lebih
cepat berkurang (Musimedical, 2010).
Faktor lain yang menyebabkan underweight adalah thermogenesis. Pada
orang underweight, thermogenesis-nya di atas normal sehingga tidak banyak
lemak yang bersisa. Faktor inilah yang menyebabkan orang yang makan banyak
tetapi berat badan rendah atau underweight (Ide, 2007).
2.2.2 Normal
Indeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per
kuadrat tingginya antara 18 sampai 25 kg/m2 (Tedjho, 2012). Kategori ini bisa
diwujudkan dengan mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
13


tubuh sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun
penggunaan lemak sebagai sumber energi. Keuntungan dari IMT yang normal ini
antara lain:
a. Penampilan menarik, proporsional, dan lincah
b. Resiko penyakit bisa diminimalisir menjadi lebih rendah.
Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini
adalah:
Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu
gizi seimbang.
Perlu kebiasaan olah raga yang teratur.
Tetap melakukan kebiasaan fisik sehari-hari.
2.2.3 Overweight
Overweight adalah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan
tampilan fisik seseorang (Priyasuadiaja, 2006). Overweight adalah penumpukan
jaringan lemak tubuh yang abnormal, dengan batasan berat badan antara 10-20%
dari berat badan normal (NurAfni, 2009). Overweight didefinisikan sebagai
peningkatan berlebihan jaringan lemak pada otot dan jaringan skeletal (Dorland,
2002).
Overweight bisa disebabkan oleh diri sendiri dan bersama timbunan
lemak, otot maupun tulang yang menyebabkan berat badan seseorang melebihi
berat badan orang rata-rata (Tapan, 2005). Overweight dikatakan jika IMT
25kg/m
2
. Secara ilmiah kelebihan berat badan (overweight) terjadi akibat
mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab
14


terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini belum
dapat dijelaskan secara pasti.
Faktor penyebab overweight dan obesitas antara lain faktor genetik,
disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebihan, kurang gerak/olah
raga, emosi dan faktor lingkungan (Suharjo, 2008).
a. Faktor genetik
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi
berikutnya di dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita sering kali menjumpai
orang tua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula.
Tampaknya faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel
lemak dalam tubuh. Hal ini di mungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas
hamil, unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal secara
otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka
tidaklah mengherankan bila bayi yang lahir pun memliki unsur lemak yang relatif
sama besar (Suharjo, 2008).
b. Kerusakan pada salah satu bagian otak
Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu
bagian otak yang disebut hipotalamus, sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang
langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak dan kelenjar di bawah
otak (Suharjo, 2008).
Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makanan adalah
(1) hipotalamus lateral (HL) yang menggerakkan nafsu makan (awal atau pusat
makan), dan (2) hipotalamus ventro media (HVM) yang bertugas merintangi
15


nafsu makan (pemberhentian atau pusat kenyang). Dari hasil penelitian didapat
bahwa bila HL rusak/hancur, maka individu menolak untuk makan atau minum
dan akan mati kecuali dipaksa diberi makan atau minum. Sedangkan bila
kerusakan terjadi pada bagian HVM, maka seseorang akan menjadi terus rakus
dan kegemukan (Suharjo, 2008).
c. Faktor lingkungan
Seseorang tidak dapat mengubah pola genetiknya tetapi dia dapat
mengubah pola makan dan aktivitasnya. Jika seseorang dibesarkan di lingkungan
yang mengganggap kegemukan adalah simbol kemakmuran, maka orang tersebut
cenderung akan menjadi gemuk (Suharjo, 2008). Penelitian di Amerika
menunjukkan bahwa anak-anak yang di sekitar sekolahnya terdapat restoran cepat
saji atau fast food akan memiliki kecenderungan untuk jarang mengkomsumsi
buah dan sayuran. Mereka lebih sering makan jenis fast food dan minum-
minuman bersoda bila terdapat satu restoran cepat saji di dekat sekolah mereka
(Theresia, 2012).
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa restoran saji di sekitar
sekolah akan mempengaruhi pola dan kebiasaan makan dari siswa di sekolah
tersebut. Pada akhirnya perubahan pola dan kebiasaan tersebut akan
mempengaruhi jumlah siswa yang kelebihan berat badan atau overweight dan
kegemukan atau obesitas (Theresia, 2012).
d. Faktor pola makan
16


Orang yang gemuk lebih responsif terhadap isyarat lapar ekternal seperti
rasa, bau makanan dan saatnya waktu makan jika dibandingkan dengan orang
berberat badan normal (Suharjo, 2008).
Mengkomsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti gula,
fruktosa, soft drink, bir dan wine akan menyebabkan berat badan meningkat
karena karbohidrat. Jenis ini lebih mudah diserap oleh tubuh. Para ahli
menyebutkan bahwa orang yang makan dalam jumlah sedikit dengan frekuensi 4-
5 kali sehari memiliki kadar kolesterol dan gula darah yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan frekuensi makannya kurang dari itu (Theresia, 2012).
e. Faktor psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Orang gemuk sering kali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih
banyak bila mereka tegang atau cemas. Dari hasil penelitian juga membuktikan
kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak dalam situasi yang sangat
mencekam (Suharjo, 2008).
f. Faktor aktifitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab
utama dari meningkatnya angka kegemukan di tengah masyarakat. Kurang gerak
atau olahraga menyebabkan seseorang kurang mengeluarkan energi. Pengeluaran
energi tergantung dari dua faktor, yaitu tingkat aktivitas dan olahraga secara
umum dan angka metabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi minimal tubuh. Kurangnya olahraga secara tidak
17


langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut
(Suharjo, 2008).
2.2.4 Obesitas
Obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang abnormal,
dengan batasan berat badan di atas 20% dari berat badan normal (NurAfni,
2009). Obesitas merupakan keadaan di mana terdapat penimbunan lemak
berlebihan yang diperlukan untuk fungsi tubuh manusia (Harmanto, 2006).
Terjadinya obesitas lebih ditentukan oleh terlalu banyaknya makan, terlalu
sedikitnya aktivitas atau latihan fisik, maupun keduanya.
Menurut Suharjo (2008), klasifikasi obesitas dibagi menjadi 3 yaitu :
Obesitas I = 30 34.9 kg/m
2

Obesitas II = 35.0 - 39.9kg/m
2

Obesitas III = > 40.0 kg/m
2

Faktor penyebab obesitas hampir sama dengan overweigth antara lain
faktor genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebihan,
kurang gerak/olah raga, emosi dan faktor lingkungan (Suharjo, 2008).
Menurut Santrock dalam Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi obesitas, yaitu :
a. Genetik
Yang dimaksud faktor genetik adalah faktor keturunan yang berasal dari
orang tuanya. Pengaruh faktor tersebut sebenarnya belum terlalu jelas sebagai
penyebab kegemukan. Namun demikian, ada beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa faktor genetik merupakan faktor penguat terjadinya kegemukan (Dariyo,
18


2008). Menurut penelitian, anak-anak dari orang tua yang mempunyai berat badan
normal ternyata mempunyai 10 % resiko kegemukan. Bila salah satu orang tuanya
menderita kegemukan , maka peluang itu meningkat menjadi 4050 %. Bila
kedua orang tuanya menderita kegemukan maka peluang faktor keturunan
menjadi 7080% (Dariyo, 2008).
b. Faktor taraf basal metabolic rate (BMR)
Basal metabolic rate manusia mengandung pengertian, yakni seberapa
besar jumlah energi yang dipergunakan untuk individu yang cenderung banyak
beraktifitas, berarti energi yang tersimpan dalam tubuh makin banyak, sebab
penggunaan energi tersebut tergolong rendah. Sementara itu, ia harus menerima
input makan secara wajar tiap hari, Sehingga tidak ada keseimbangan antara input
dan outputnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan energi, ini berarti terjadi proses
pertumbuhan (pembesaran) sel-sel tubuh. Dengan demikian, individu akan
menjadi obese (Dariyo, 2008).
c. Asupan makanan
Asupan makanan adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi seseorang.
Asupan Energi yang berlebih secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat
badan, berat badan lebih (overweight), dan obesitas. Makanan dengan kepadatan
energi yang tinggi (banyak mengandung lemak dan gula yang ditambahkan dan
kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan
energi yang positif ini (Gibney, 2009).
Ada beberapa hal yang mempengaruhi asupan makan, yaitu kebiasaan
makan, pengetahuan, dan ketersediaan makanan dalam keluarga. Kebiasaan
19


makan berkaitan dengan makanan menurut tradisi setempat, meliputi hal-hal
bagaimana makanan diperoleh, apa yang dipilih, bagaimana menyiapkan, siapa
yang memakan, dan seberapa banyak yang dimakan. Ketersediaan pangan juga
mempengaruhi asupan makan, semakin baik ketersediaan pangan suatu keluarga,
memungkinkan terpenuhinya seluruh kebutuhan zat gizi. Ketersediaan pangan
sangat dipengaruhi oleh pemberdayaan keluarga dan pemanfaatan sumber daya
masyarakat. Sedangkan kedua hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan dan kemiskinan (Theresia, 2012).
d. Aktifitas fisik
Obesitas juga dapat terjadi bukan hanya karena makan yang berlebihan,
tetapi juga dikarenakan aktivitas fisik yang berkurang sehingga terjadi kelebihan
energi. Beberapa hal yang mempengaruhi berkurangnya aktivitas fisik antara lain
adanya berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemudahan yang
menyebabkan aktivitas fisik menurun (Ulfa, 2009).
Faktor lainnya adalah adanya kemajuan teknologi di berbagai bidang
kehidupan yang mendorong masyarakat untuk menempuh kehidupan yang tidak
memerlukan kerja fisik yang berat. Penduduk yang melakukan pekerjaan fisik
sangat terbatas menjadi semakin banyak, sehingga mereka yang lebih sering
berhadapan dengan internet dan aplikasi lainnya di komputer cenderung malas
bergerak dan lebih suka melakukan aktivitas tetap seperti membaca, menonton
dan lainnya. Itulah yang menyebabkan obesitas (Ulfa, 2009).


20


2.3 Browsing
2.3.1 Definisi internet dan browsing
Internet (Interconnected Network) adalah kumpulan jaringan komputer di
seluruh dunia yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Internet
juga dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan yang menghubungkan antara
komputer-komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia untuk saling berbagi
data dan informasi (Priyanto, 2009).
Pengertian browsing secara sederhana adalah aktifitas menggunakan
browser. Browsing adalah seni pencarian informasi melalui sistem operasi yang
berbasis hypertext. Browsing adalah kegiatan untuk melihat-lihat dan mencari
informasi dalam web (Agus, 2006). Browsing adalah menjelajah dan melihat-lihat
halaman web melalui layanan World Wide Web untuk mencari informasi, data,
pengetahuan, mencari situs dan lain-lain (Priyanto, 2009).
2.3.2 Sejarah internet
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu
jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana
semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa di
antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana internet Indonesia pada
perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di
sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan internet.
2.3.3 Cara mengakses internet
Untuk mengakses internet, kita perlu menggunakan perangkat seperti
komputer, handphone atau smartphone. Jika tidak mempunyai komputer yang
21


terhubung ke jaringan internet, langkah cepat untuk mengakses internet yaitu
datang ke warnet. Atau jika ingin mendapatkan akses internet gratis, bisa
melakukan hubungan internet menggunakan komputer yang dilengkapi peralatan
WiFi. Dengan menggunakan WiFi pengguna internet dapat terkoneksi ke internet
di dalam area yang dilengkapi acces point atau disebut hotspot. Hotspot banyak
digunakan pada lokasi dimana banyak orang memerlukan akses internet seperti di
kampus, perpustakaan, perkantoran, hotel dan sebagainya (Priyanto, 2009).
2.3.4 Dampak internet bagi kesehatan
Internet berlebihan dapat menyebabkan gaya hidup menetap, berat badan
dan penurunan kebugaran fisik. Gejala lain bisa termasuk carpal tunnel syndrome,
mata kering, sakit kepala migrain, penurunan kebersihan pribadi dan sakit
punggung, menurut Hecht, pendiri Layanan Ketergantungan Komputer dan
anggota dari Harvard Medical School (Cocke, 2010).
Depresi juga telah dikaitkan dengan berlebihan internet oleh para peneliti
di Institut Ilmu Psikologi di Leeds, Inggris. Para peneliti menemukan bahwa
peserta studi yang menunjukkan tanda-tanda berlebihan internet bergerak
proporsional daripada populasi normal dalam situs yang ditujukan untuk
pornografi, game, jejaring sosial dan chat room. Mereka berteori bahwa
penggunaan pecandu internet situs-situs sebagai pengganti untuk bersosialisasi
kehidupan nyata yang mengakibatkan depresi. Namun, ada perdebatan mengenai
apakah hasil dari depresi, atau merupakan penyebab, atau berlebihan
internet. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Archives of Pediatrics and
Adolescent Medicine" menemukan depresi, serta ADHD dan fobia sosial, untuk
22


meningkatkan peluang penggunaan internet yang berlebihan pada remaja
(Cocke,2010)
Bukti juga menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan internet dapat
berkontribusi untuk gangguan tidur. Studi anak-anak Cina dan Amerika,
diterbitkan dalam "Journal of Sleep" dan "Journal of American Academy of
Pediatrics," menemukan bahwa penggunaan komputer di kalangan remaja
dikaitkan dengan tidur waktu kemudian, waktu kemudian bangun, kurang tidur
nyenyak dan keseluruhan penurunan tidur. Penggunaan komputer sebelum tidur
juga telah menyuarakan keprihatinan di kalangan para ahli tidur, termasuk Phyllis
Zee, seorang profesor ilmu saraf di Northwestern University, bahwa cahaya dari
layar mempengaruhi irama sirkadian dan mungkin berkontribusi terhadap
insomnia (Cocke, 2010).
2.3.5 Penggunaan internet di Indonesia
Pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia pada 10 tahun terakhir sangat
cepat. Dua belas tahun lalu, pengguna Internet di Indonesia hanya 2 juta orang.
Sekarang, setidaknya sampai akhir Desember 2012, Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APPJII) mencatat pengguna internet di negeri ini telah
mencapai 63 juta orang (Nurhasim, 2013).
Pengguna internet di Indonesia dikatakan menghabiskan waktu hingga 11
jam untuk online dari rumah. Selama online, mereka gemar mencari hiburan
ringan. Hasil survei itu menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih banyak
menghabiskan waktu untuk terhubung ke internet di rumah. Frekuensinya
mencapai rata-rata 11 jam per minggu (Purwanto, 2012).
23


Sepanjang 2012 penetrasi internet di Indonesia mencapai 30%. Rasio ini
naik empat poin bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sosial media
merupakan tujuan utama penggunaan internet di Indonesia. Pertumbuhan
penggunaan internet yang signifikan juga terlihat pada pengunduhan perangkat
lunak, yaitu tumbuh dari 33% menjadi 37%. Ini disebabkan oleh semakin
banyaknya aplikasi yang dapat diunduh pengguna internet melalui telepon seluler,
smartphone dan tablet (Firman, 2013).
Masyarakat menghabiskan waktu setidaknya 2 jam per hari untuk
berselancar di dunia maya. Penggunaan internet juga lebih banyak dilakukan di
rumah, yaitu dengan porsi 47%. Hal ini didukung oleh penggunaan modem dan
mobile data (Firman, 2013).
Ponsel dan personal computer (PC) masih menjadi media utama
masyarakat untuk mengakses komputer. Porsinya masing-masing adalah 56% dan
59%. Penetrasi ponsel di Indonesia tumbuh tipis dari 59,7% pada 2011 menjadi
60,4%. Penetrasi smartphone sendiri masih sangat kecil yaitu 15% (Firman,
2013).
Berdasarkan data statistik Alexa, situs yang paling banyak dikunjungi di
dunia adalah google, facebook, dan youtube. Sedangkan di Indonesia situs yang
paling banyak dikunjungi adalah facebook, google id, google, blogger, youtube,
yahoo, wordpress, detik, kaskus dan twitter. Hal ini menunjukkan pengguna
internet di Indonesia lebih cenderung menggunakan facebook dibandingkan
dengan google (Alexa, 2012).

24


2.3.6 Web browser
Penggunaan web browser yang sering digunakan di kalangan masyarakat
di Indonesia adalah internet explore, mozilla firefox, google crome, safari dan
opera mini (Adit, 2012). Berikut persentasi penggunaan pada tahun 2012 :
Tabel. 2.4 Persentase penggunaan browser di masyarakat
No Nama Browser Rating
1 IE 17,7%
2 Firefox 34,5%
3 Chrome 40,4%
4 Safari 4,3%
5 Opera 2,2%
Sumber : Adit (2012)















25


Kerangka Teori
















Gambar.2.1 Kerangka Teori







Browsing Internet
(Priyanto, 2009)
Underweight
(Olovia, 2010)
Indeks Massa Tubuh
Hari libur

Hari kuliah
Smartphone
(Firman, 2013)
Tablet
(Firman, 2013)
Laptop/netbook
(Firman, 2013)
Home PC
(Firman, 2013)
Kampus
(Priyanto, 2013)
Rumah
(Priyanto, 2013)
Warnet
(Priyanto, 2013)
Kaffe/restoran
(Priyanto, 2013)
Normal
(Tedjho, 2012)
Overweight
(Nurafni, 2009)
Obesitas
(Nurafni, 2009)
26


BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah:
Variabel Independent Variabel Dependent





Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian





















Lama Browsing
Lama penggunaan
Indeks Massa Tubuh
Underweight
Normal
Overweight
Obesitas

27


BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan secara
cross sectional.
4.2 Populasi, Sampel dan Kriteria Penelitian
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang ada di
kampus Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh tahun 2013
yang masih mengikuti pembelajaran di kampus Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh sebanyak 215 orang. Jumlah mahasiswa angkatan 2010
adalah 57 orang, jumlah mahasiswa angkatan 2011 adalah 52 orang, jumlah
mahasiswa angkatan 2012 adalah 53 orang, dan jumlah mahasiswa 2013 adalah
53 orang.
4.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode stratified random sampling yang dilakukan dengan cara
membagi mahasiwa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas menjadi empat
angkatan yaitu angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Perhitungan besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan besar
populasi terbatas dengan menggunakan rumus di bawah ini:

28


n =
N
1 + N (d
2
)
Keterangan:
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
n =
215
= 68,25 = 68
1 + 215 (0.1
2
)


n 1: besar sampel minimal setiap angkatan
Berdasarkan rumus di atas, maka didapatkan besar sampel minimal
dalam penelitian ini adalah 68 subjek dan besar sampel minimal dari setiap
angkatan adalah 17 subjek.
4.2.3 Kriteria penelitian
Adapun sampel yang dipilih pada penelitian ini sesuai dengan kriteria
berikut:
Kriteria inklusi:
a. Mahasiswa 2010, 2011, 2012 dan 2013 yang sedang menjalani pendidikan
di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe.
b. Mahasiswa yang terdaftar aktif kuliah di Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dan bersedia menjadi sampel.
n1 = n = 68 = 17

4 4
29


Kriteria eksklusi :
a. Mahasiswa yang tidak bersedia menandatangani surat persetujuan menjadi
responden penelitian.
b. Mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang masih aktif kuliah di Program
Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh.
c. Mahasiswa yang dalam penggunaan obat-obatan jangka panjang.
d. Mahasiswa dalam kategori obesitas.
e. Mahasiswa olahragawan dan mahasiswa di bawah 18 tahun.
4.3 Variabel Penelitian
4.3.1 Variabel Penelitian
Variabel independent pada penelitian ini adalah lama penggunaan browser.
Sedangkan variabel dependent dalam penelitian ini adalah berat badan, tinggi
badan dan indeks massa tubuh.
4.3.2 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi
Operasional
Instrument Hasil Ukur
Skala
Ukur
I
Variabel Independent
1 Lama browsing Sejauh mana
responden
melakukan
aktifitas
menggunakan
browser pada
hari kuliah dan
hari libur.



Kuesioner <2 jam
>2-14 jam
>14 jam
Interval


30


II
Variabel Dependent
1 Berat Badan Ukuran tubuh
dalam sisi
beratnya yang
ditimbang dalam
keadaan
berpakaian
minimal tanpa
perlengkapan
apapun
Timbangan Kilogram
(kg)
Rasio

2 Tinggi Badan Jarak vertikal
dari lantai
sampai bagian
atas kepala, di
ukur saat subyek
dalam posisi
berdiri tegak
lurus dan
menatap ke
depan
Timbangan Meter (m) Rasio

3 Indeks Massa Tubuh Kalkulasi antara
berat badan
dibagi tinggi
badan kuadrat
pada responden
Kuesioner Underweigth
Nomal
Overweight
Obesitas
Ordinal


4.4 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang harus diisi
dan dijawab oleh responden dan dipandu oleh peneliti.
Instrumen pada penelitian ini berisi pertanyaan yang mencakup beberapa
kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Bagian A berisi 8 pertanyaan mengenai lamanya browsing. Cara kerja
dalam mengambil data lama browsing jumlah lama browsing pada hari
31


kerja/kuliah akan dijumlahkan dengan hari libur, sehingga didapatkan rata-
rata lama browsing perhari dalam 1 minggu.
2. Bagian B berisi 3 pertanyaan mengenai indeks massa tubuh, dua
pertanyaan ada yang di kuadratkan dan kemudian dibagi sehingga
menghasilkan indeks massa tubuh.
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian
4.5.1 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh, hal ini dikarenakan aplikasi indeks massa tubuh dapat digunakan
pada individu dewasa.
4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan januari 2013 sampai oktober 2013,
mulai dari pembuatan proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian.
4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari data primer dan
sekunder. Adapun data primer adalah data yang diperoleh dari kuesioner/angket
yang diberikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel pada penelitian. Data
sekunder diperoleh dari pihak civitas akademik Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh yaitu tentang jumlah mahasiswa yang ada di kampus
Program Studi Pendidikan Dokter Univesitas Malikussaleh.
Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Program
Studi Pendidikan Dokter Universitas Mallikussaleh angkatan 2010, 2011, 2012
dan 2013. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
32


menggunakan metode stratified random sampling yang dilakukan dengan cara
membagi mahasiwa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas menjadi empat
angkatan yaitu angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013.
Responden akan diberi surat persetujuan (informed consent) untuk
bersedia menjadi responden yang akan bersedia mengisi kuesioner dengan
sebenar-benarnya, kemudian responden akan diberi kuesioner yang akan di isi
oleh responden.
4.7 Pengolahan dan Analisis Data
4.7.1 Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Edit (Editing) adalah data yang sudah dikumpulkan diperiksa
kelengkapannya dan apabila ada kesalahan dan kekurangan data, maka
dicek ulang dan dilakukan pengumpulan data kembali.
b. Kode (Coding) adalah memberikan tanda atau kode atas jawaban dari
pertanyaan yang diajukan dengan kuesioner.
c. Tabulasi (Tabulating) adalah data yang ditabulasi atau dikumpulkan
menjadi satu, lalu disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
d. Tranfering adalah memindahkan dari jawaban responden kedalam bentuk
tabel.
4.7.2 Analisis data
Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini analisis univariat.

33


4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.8.1 Uji validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Validitas diuji dengan menggunakan program statistik
komputer.
4.8.2 Uji reliabilitas
Dengan menggunakan program statistik komputer akan dilihat hasil nilai
reliabilitas dapat langsung dihitung, yaitu dengan menggunakan cronbach alpha.
Bila nilai alpha lebih besar dari 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel.



34

BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner
di STIMIK Bina Bangsa Lhokseumawe dengan responden pada penelitian ini
sebanyak 7 orang. Di dapatkan hasil lebih besar dari 0,60 dan hasil tersebut
menunjukkan valid dan reliable.
5.2 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh yang berlokasi di Jl. H. Meunasah Uteunkot, Cunda
Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Program Studi Pendidikan
Dokter adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk menghasilkan dokter yang
memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan kesehatan primer dan
merupakan pendidikan kedokteran dasar sebagai pendidikan universitas. Ijin
penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter pada Universitas
Malikussaleh diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional pada Juli 2008.
Kampus Program Studi Pendidikan Dokter telah memiliki sarana dan
prasarana di antaranya kantor pimpinan, kantor administrasi, ruang Medical
Education Unit (MEU), ruang tutorial, ruang kuliah pengantar, laboratorium,
ruang skills lab, perpustakaan, auditorium, dan Rumah Sakit Umum Cut Meutia
(RSUCM). Kurikulum yang digunakan Program Studi Pendidikan Dokter adalah
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pengajaran full Problem

35

Based Learning (PBL), dalam metode pembelajarannya ada beberapa aktivitas
pembelajaran yang dilaksanakan diantaranya tutorial, skills lab, diskusi pleno,
praktikum, kuliah pengantar, konsultasi dengan fasilitator/instruktur/pakar serta
belajar mandiri.
5.3 Hasil Penelitian
5.3.1 Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa yang telah memenuhi kriteria
menjadi responden dalam penelitian ini yang berjumlah 215 orang responden
yaitu angkatan 2010 sebanyak 55 orang terdiri atas 18 orang mahasiswa dan 37
orang mahasiswi, angkatan 2011 sebanyak 52 orang terdiri atas 13 orang
mahasiswa dan 39 orang mahasiswi. Angkatan 2012 sebanyak 53 orang terdiri
atas 14 orang mahasiswa dan 39 orang mahasiswi serta angkatan 2013 sebanyak
53 orang terdiri atas 15 orang mahasiswa dan 38 orang mahasiswi.
Terdapat sebanyak 68 responden yang ikut serta dalam penelitian ini. Dari
keseluruhan responden, gambaran karakteristik yang diamati meliputi rata-rata
lama penggunaan browser, berat badan rata-rata mahasiswa dan mahasiswi, tinggi
badan rata-rata mahasiswa dan mahasiswi, serta indeks massa tubuh rata-rata
mahasiswa dan mahasiswi.
Ditinjau dari karakteristik berat badan dan tinggi badan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh dapat dilihat pada
tabel 5.1.



36

Tabel 5.1 Distribusi Berat Badan dan Tinggi Badan
Variabel Mean Median Mode
Berat Badan (kg) 54.23 53.00 55.00
Tinggi Badan (m) 1.59 1.59 1.60
Dari tabel 5.1 terlihat bahwa sebagian besar rata-rata berat badan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh adalah 55
kg dan untuk rata-rata tinggi badan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh adalah 1,59 m (159,cm).
5.3.2 Analisis Data Penelitian
5.3.2.1 Lama Browsing
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa Angkatan
2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe
Variabel Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Lama Browsing <2 Jam 22 32,4
2-14 Jam 37 54,4
>14 Jam 9 13,2
Total 68 100.0
(Sumber : Data primer diolah tahun 2013)
Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa lama browsing dengan kategori <2
jam frekuensi sebanyak 22 orang (32,4%) dan lama browsing dikategori 2-14 jam
sebanyak 37 orang (54,4%) serta lama browsing yang dikategori >14 jam
sebanyak 9 orang (13,2%).




37

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa
Berdasarkan Angkatan
Lama Browsing
Angkatan <2 Jam 2-14 Jam >14 Jam Total
F % F % F % F %
2010 7 41,2 9 52,9 1 5,9 17 100,0
2011 4 23,5 10 58,8 3 17,6 17 100,0
2012 5 29,4 10 58,8 2 11,8 17 100,0
2013 6 35,3 8 47,1 3 17,6 17 100,0
Total 22 37 9 68 100,0
(Sumber : Data primer diolah tahun 2013)
Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang melakukan
browsing <2 jam, proporsi terbesarnya, yaitu 7 mahasiswa (41,2%) berasal dari
angkatan 2010. Dari 68 mahasiswa yang melakukan browsing 2-14 jam, proporsi
terbesarnya yaitu 10 mahasiswa (58,8 %), berasal dari angkatan 2011 dan 2012.
Dari 68 mahasiswa yang melakukan browsing >14 jam, proporsi terbesarnya yaitu
3 mahasiswa (17,6%) berasal dari angkatan 2011 dan 2013.
5.3.2.2 Indeks Massa Tubuh
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Indek Massa Tubuh pada Mahasiswa
Angkatan 2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Variabel Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Indeks Massa Tubuh Underweight 10 14,7
Normal 49 72,1
Overweight 9 13,2
Obesitas 0 0%
Total 68 100.0
(Sumber : Data primer diolah tahun 2013)
Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa indeks massa tubuh dengan frekuensi
paling besar yaitu normal sebanyak 49 orang (72,1%) dan indeks massa tubuh
dikategori underweight sebanyak 10 orang (14,7%) untuk indeks massa tubuh

38

yang dikategori overweight sebanyak 9 orang (13,2%) serta untuk kategori
obesitas sebanyak 0 orang (0%).
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa
Berdasarkan Angkatan
Lama Browsing
Angkatan Underweight Normal Overweight Obesitas Total
f % F % F % F % f %
2010 2 11,8 13 76,5 2 11,8 0 0 17 100,0
2011 2 11,8 13 76,5 2 11,8 0 0 17 100,0
2012 1 5,9 13 76,5 3 17,6 0 0 17 100,0
2013 5 29,4 10 58,8 2 11,8 0 0 17 100,0
Total 10 49 9 68 100,0
(Sumber : Data primer diolah tahun 2013)
Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang berada
dalam kategori underweight, proporsi terbesarnya, yaitu 5 mahasiswa (29,4%)
berasal dari angkatan 2013. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori
normal, proporsi terbesarnya yaitu 13 mahasiswa (76,5%), berasal dari angkatan
2010, 2011, dan 2012. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori
overweight, proporsi terbesarnya yaitu 3 mahasiswa (17,6%) berasal dari angkatan
2012. Sedangkan untuk kategori obesitas dari 68 mahasiswa proporsinya adalah
0 orang dengan frekuensi 0 %.









39

BAB 6
PEMBAHASAN
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan
tinggi badan seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi
dengan kuadrat dari tinggi dalam meter (kg/m2). Indeks massa tubuh di
kategorikan menjadi 4 kategori yaitu underweight, normal, overweight dan obese.
Sebagian besar rata-rata berat badan mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter Universitas Malikussaleh adalah 55 kg dan untuk rata-rata tinggi badan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh adalah
1,59 m (159,4 cm).
Hasil penelitian indeks masa tubuh mahasiswa dikategorikan kedalam 4
kelompok, yaitu underweight, normal, overweight, obesitas. Prevalensi indeks
massa tubuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malikussaleh terbanyak berada dalam kategori normal (72,1%), dan di ikuti
dengan kategori underweight (14,7%), kategori overweight (13,2%) dan yang
terendah adalah kategori obesitas (0%).
Distribusi frekuensi karakteristik indeks massa tubuh berdasarkan
angkatan pada tabel 5.5 terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang berada dalam
kategori underweight, proporsi terbesarnya, yaitu 5 mahasiswa (29,4%) berasal
dari angkatan 2013. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori normal,
proporsi terbesarnya yaitu 13 mahasiswa (76,5%), berasal dari angkatan 2010,
2011, dan 2012. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori overweight,
proporsi terbesarnya yaitu 3 mahasiswa (17,6%) berasal dari angkatan 2012. Dari

40

68 mahasiswa yang berada dalam kategori obesitas proporsinya 0 orang dengan
persentase 0%.
Perbedaan berbagai kategori dalam hasil penelitian ini disebabkan oleh
perbedaan dari berbagai aktifitas fisik pada responden. Seperti aktifitas fisik pada
mahasiswa cenderung lebih ke aktiftas fisik yang ringan. Mahasiswa lebih banyak
menghabiskan waktu luangnya untuk belajar dan mengerjakan tugas kampusnya.
Dan kebanyakan dari mereka lebih banyak belajar dengan menggunakan internet
dikarenakan lebih mudah dan murah, faktor ini juga didukung oleh fasilitas
internet gratis yang diberikan yang diberikan oleh kampus Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh sehingga membantu mahasiswa
dalam belajar.
Browsing adalah menjelajah dan melihat-lihat halaman web melalui
layanan World Wide Web untuk mencari informasi, data, pengetahuan, mencari
situs dan lain-lain. Apabila dilihat dari hasil penelitian, maka lama browsing pada
mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas malikussaleh di
kelompokkan menjadi 3 yaitu <2 jam, 2-14 jam dan >14. Hasil penelitian ini di
kelompokkan juga berdasarkan jenis kelamin dan setiap angkatan, dari 2010
sampai dengan 2013.
Bersarakan hasil penelitian yang didapatkan dari 68 responden, tidak ada
satu responden pun yang tidak menggunakan internet. Semua responden tersebut
melakukan browsing untuk mencari bahan kuliah.
Pada penelitian ini terlihat bahwa lama browsing dengan kategori <2 jam
frekuensi sebanyak 22 orang (32,4%) dan lama browsing dikategori 2-14 jam

41

sebanyak 37 orang (54,4%) serta lama browsing yang dikategori >14 jam
sebanyak 9 orang (13,2%).
Pada penelitian lain lama browsing di Indonesia dikatakan menghabiskan
waktu hingga 11 jam untuk online dari rumah. Selama online, mereka gemar
mencari hiburan ringan. Hasil survei itu menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih
banyak menghabiskan waktu untuk terhubung ke internet di rumah. Frekuensinya
mencapai rata-rata 11 jam per minggu (Purwanto, 2012).
Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan angkatan pada tabel 5.3
terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang melakukan browsing <2 jam, proporsi
terbesarnya, yaitu 7 mahasiswa (41,2%) berasal dari angkatan 2010. Dari 68
mahasiswa yang melakukan browsing 2-14 jam, proporsi terbesarnya yaitu 10
mahasiswa (58,8 %), berasal dari angkatan 2011 dan 2012. Dari 68 mahasiswa
yang melakukan browsing >14 jam, proporsi terbesarnya yaitu 3 mahasiswa
(17,6%) berasal dari angkatan 2011 dan 2013.









42

BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
tahun 2013, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
rata-rata memliki berat badan adalah 54,2 kg dan rata-rata tinggi badan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
adalah 159,4 cm.
2. Indeks massa tubuh dengan frekuensi paling besar yaitu normal sebanyak
49 orang (72,1%) dan indeks massa tubuh dikategori underweight
sebanyak 10 orang (14,7%) untuk indeks massa tubuh dikategori
overweight sebanyak 9 orang (13,2%) serta indeks massa tubuh dikategori
obesitas sebanyak 0 orang (0%).
3. Lama browsing dengan kategori <2 jam frekuensi sebanyak 22 orang
(32,4%) dan lama browsing dikategori 2-14 jam sebanyak 37 orang
(54,4%) serta lama browsing yang dikategori >14 jam sebanyak 9 orang
(13,2%).
7.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :


43

7.2.1 Bagi mahasiswa
Perlu dilakukan pengaturan pada indeks massa tubuh supaya indeks massa
tubuh yang underweight dan overweight bisa di ubah ke kategori normal. Dan
bagi mahasiswa yang indeks massa tubuhnya yang dalam kategori normal supaya
tetap dipertahankan indeks massa tubuhnya.
Bagi mahasiswa yang melakukan browsing >14 jam, diharapkan agar
dapat kembali mengurangi lama browsing supaya dapat mengurangi berbagai
macam efek dari penggunaan internet itu sendiri.
7.2.2 Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh
Perlu dilakukannya penambahan kapasitas browsing supaya seluruh
akademisi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh bisa
melakukan browsing secara puas dan juga perlu dilakukannya peningkatan
security dan monitoring supaya tidak terjadi penyalahgunaan.
7.2.3 Dinas kesehatan
Perlu dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka
mengetahui indek massa tubuhnya agar dapat menghindari resiko yang
ditimbulkan oleh indeks massa tubuh yang tidak normal.
7.2.4 Bagi peneliti selanjutnya
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi
bagi peneliti selanjutnya dan dapat dikembangkan pada penelitian berikutnya
dalam ruang lingkup yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Adit. 2012. 10 Internet Browser Terbaik 2012. Diakses 24 september 2013
;https://aditsubang.com/2012//04//28//10-internet-browser-terbaik-2012/.
Agus, M., J. Alam. 2006. Student Guide Series Pengenalan Internet. Jakarta; Elex
Media Komputindo.
Alexa, 2012. Top Sites in Indonesia. Diakses 1 Juni 2012; http://www.alexa.com/
topsites
Anies. 2005. Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik. Jakarta: PT
Alex Media Komputindo.
Arias, Kathleen Meehan. 2003. Quick Reference To Outbreak Investigation And
Control In Health CareFacilities. Terjemahan Apriningsih Jakarta; ECG.
Arundhana, Andi Imam . 2012. Laporan Nasional Riskesdas 2007 dan 2010.
Diakses pada 1 Mei 2013 ;
http://catatanseorangahligizi.com/2012/12/08/tren-obesitas-menurut-
kelompok-usia/.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta : Selemba Medika.
Aulia, Monza. 2012. Prevalensi dan Tingkat Kecanduan Internet (Internet
Addiction) pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI,
2007.Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional.
Departemen Kesehatan RI.
Beritasatu. 2013. 33 Persen Orang Dewasa Punya Indeks Masa Tubuh Tak
Normal. Diakses 18 Oktober 2013 :
http://www.beritasatu.com/kesehatan/144832-33-persen-orang-dewasa-
punya-indeks-masa-tubuh-tak-normal.html.
Budiarto, Eko. 2008. Metodelogi Penelitian Kedokteran.Jakarta; EGC
Cocke, Anna. 2010. Internet Addiction & Health Effects. Diakses 6 Mei 2013;
http://www.livestrong.com/article/134688-internet-addiction-health-
effects/.
Camsh. 2010. Manfaat Internet bagi Pelajar, Pendidikan dan masyarakat.
Diakses 2 Mei 2013 ; http://www.camsh.com/internet/manfaat-internet-
bagi-pelajar-pendidikan-dan-masyarakat.html
Dariyo, Agus. 2004. Psikologis Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta; Grasindo.
Depkes, 2003. Batas Ambang IMT Indonesia. Diakses 1 Mei 2013
;http://decungkringo.com/2012/03/30/indeks-massa-tubuh-imt/.
______. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
______. 2012. Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. Diakses 24
september 2013 :http://gizi.depkes.go.id/pedomangizi/download/
Pedoman%20Praktis%20IMT.doc.
Djojodibroto, R. Darmanto. 2001. Seluk beluk pemeriksaan kesehatan(general
medical check up):bagaimana menyikapi hasilnya.Jakarta ; Pustaka
Populer Obor.
Firman. 2013. Masyarakat Indonesia Pakai Internet 2 Jam Perhari, Akses Sosial
Media Paling Dominan. Diakses 6 Mei 2013;
http://acehterkini.com/masyarakat-indonesia-pakai-internet-2-jam-perhari-
akses-sosial-media-paling-dominan/.
Gibney, Michael J. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Terjemahan Andry
Hartono. Jakarta ; EGC.
Ide, Pangkalan.2007. Seri Diet Korektif Diet Atkins. Jakarta; Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Musimedical. 2010. Faktor penyebab Berat Badan Kurang. Diakses 6 Mei 2013
;http://musimedical.com/2010/09/01/faktor-penyebab-berat-badan-kurang/.
Nadesul, Hendrawan. 2009. Resep Mudah Tentang Sehat Cerdas Menaklukan
Semua Penyakit Orang Sekarang.Jakarta ; Kompas.
Notoatmodjo, S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_____________.2007. Kesehatan Masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
_____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.
NurAfni, Heni. 2009. Diet for Muslim. Bandung: Dar Mizan
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.
Jakarta; Salemba Medika.
Nurhasim. 2011. Pengguna Internet Indonesia Sama dengan 8 Negara. Diakses 2
September 2013; http://www.tempo.co/read/news/2013/03/12/173466522.
Olivia, Femi. 2010. Terapi Kepribadian.Jakarta; PT.Elex Media Komputindo.
Panero, Julius. 2003. Human Dimension and Interior Space. Terjemahan
Djoeliana Kurniawan. Jakarta ; Erlangga.
Priyanto, Duwi. 2009. Belajar Mudah Internet; Browsing, Download-Upload,
Email, Chating, Mailing List, Friendster, Blog dan Facebook.Yogjakarta;
Mediakom.
Priyasudiardi, Yusuf. 2006. Frequently Confused English. Jakarta; Gramedia
Pustaka Utama
Purwanto, Didik.2012. "Online" 11 Jam dari Rumah, Orang Indonesia Gemar
Cari Hiburan. Diakses 2 September 2013 ;
http://tekno.kompas.com/read/2012/06/26/16115194/Online.11.Jam.dari.R
umah..Orang.Indonesia.Gemar.Cari.Hiburan.
Purwanto, Eddy. Pengantar World Wide Web. Diakses 2 desember 2012;
http://www.litbang .depkes.go.id/tik/media/Pengantar_WWW.doc.
Santrock, Jhon W.2003.Adolescene edisi 6 perkembangan Remaja.Jakarta;
Erlangga.
Sarjana. 2011. Pengertian Berat Badan Definisi. Diakses 25 September 2013;
http://www.sarjanaku.com/2011/09/pengertian-berat-badan.html
Sastroasmoro, Sudigdo, dan Sofyan Ismael, 2010. Dasar Dasar Metodologi
Penelitian Klinis edisi ketiga. In: Pemilihan Subyek Penelitian dan
Desain Penelitian. Jakarta: Sagung Seto, 78-100.
Sejarah_Internet_Indonesia.Diakses 6 Mei 2013; http://id.wikipedia.org/wiki/
Sugianti, Elya. 2007. Faktor Risiko Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa Di Dki
Jakarta. Diakses 18 Oktober 2013 :
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yScCK8zbAnMJ
:persagi.org/document/makalah/151_makalah.doc+&cd=2&hl=id&ct=cln
k.

Suharjo, J.B.B.Cahyono. 2008. Gaya Hidup Dan Penyakit Modern. Yogjakarta;
Kanasius.
Sugondo, S., 2006. Obesitas. In: Sudoyo, AW., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, MK., Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat
Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta: 1919-1925.
Tapan, Erik. 2005. Kesehatan Keluarga Penyakit Degeneratif.Jakarta; Elek Media
Komputindo.
Theresia, Lydia. 2012. Hubungan Overweight Dengan Peningkatan Kadar Gula
Darah Pada Pedagang Pusat Pasar Medan. Diakses 6 Mei 2013
;http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35364/8/.
Tedjho. 2012. Indeks Massa Tubuh. Diakses 6 Mei 2013
:http://tedjho.wordpress.com/2012/09/21/215/.
Trihendradi, 2011, Statistik Inferen Menggunakan Spss. Perpajakan Ed, Revisi
2011
Triwitono. 2011. Prevalensi Obesitas. Diakses 1 Mei 2013
;http://triwitono.staff.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=art
icle&id=78.
Ulfa, Nurul. 2009. Ketagihan Internet Picu Obesitas. Diakases 2 Mei 2013
;http://health.detik.com/read/2009/09/28/163057/1210485/766/ketagihan-
internet-picu-obesitas.
Wahyuni, Sri. Prevalensi Internet Addiction pada Mahasiswa USU. Diakses 1
Mei 2013; http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25591
WHO, 2004. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh. Diakses 1 Mei 2013 ;
http://decungkringo.wordpress.com/2012/03/30/indeks-massa-tubuh-imt/.











Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN PENGISIAN KUESIONER
Saya selaku Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UNIMAL:
NAMA: SADDAM ARRAZI
NIM : 090610022
Lembar persetujuan responden ini bertujuan untuk melakukan penelitian
mengenai Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama Browsing Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Tahun 2013. Peneliti
memerlukan mahasiswa/i sebagai subjek dalam penelitian, dimana mahasiswa/i
berperan sebagai responden. Responden di minta menjawab kuesioner sesuai
petunjuk yang diberikan. Nama responden tidak dicantumkan pada hasil
penelitian dan jawaban yang responden berikan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian saja.






Lhokseumawe, 4 September 2013


( Saddam Arrazi )


Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
NAMA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
ALAMAT :
Dengan ini menyatakan bersedia ikut berpartisipasi menjadi salah satu
responden dalam penelitian Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama
Browsing Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Tahun
2013, dan bersedia mengisi kuesioner tanpa ada paksaan dari siapapun.





Lhokseumawe, 2013


( )










Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LAMA BROWSING
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH TAHUN 2013
A. Kuesioner Lama Browsing

Berilah tanda checklist () pada pilihan yanganda anggap sesuai dengan
kehidupan anda.



no pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda
menggunakan
internet
ya Tidak
Jika jawaban nomor 1 tidak, maka tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan
selanjutnya.
2 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada hari
senin
<2 jam 2-14 jam >14 jam
3 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada selasa
<2jam 2-14 jam >14 jam
4 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada hari
rabu
<2 jam 2-14 jam >14 jam
5 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada hari
kamis
<2 jam 2-14 jam >14 jam
6 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada hari
jumat
<2 jam 2-14 jam >14 jam
7 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada hari
sabtu
<2 jam 2-14 jam >14 jam
8 Berapa lama anda
menggunakan
internet pada hari
minggu
<2 jam 2-14 jam >14 jam

B. Indeks Massa Tubuh
1. Berapa Berat badan (kg) :
2. Berapa Tinggi badan (m) :
*IMT :
Note:*= di isi peneliti

Cara Mengukur Tinggi Badan Dan Berat Badan
a. Mengukur tinggi badan
1. Responden melepas alas kaki terlebih dahulu, kemudian berdiri tegak
lurus, sama rata diatas kakinya dengan tumit, bokong, bagian atas
punggung, dan oksiput pada suatu bidang vertical. Kedua tumit
dirapatkan membentuk sudut 60
0
dan kedua lengan tergantung lemas
disisi tubuh.
2. Skala petunjuk diletakkan di atas kepala, tegak lurus dengan
antropometer.
3. Tinggi badan dibaca pada skal penunjuk yang tegak lurus dengan
antropometer.
b. Mengukur berat badan
Sebelum dipakai timbangan ditera dahulu sehingga posisi awal jarum di
angka nol. Selanjutnya responden berdiri di timbangan tanpa alas kaki
serta melepas pakaian seminimal mungkin.Saat pembacaan dilakukan
dalam posisi tegak lurus terhadap jarum. Berat badan diukur dalam
kilogram

Lampiran 4.
Master Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama Browsing Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh Tahun 2013

Keterangan: - Lama Browsing = 1 = <2 jam
2 = 2-14 jam
3 = >14 jam

No
Lama Browsing
Indeks Massa
Tubuh
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Mode
Berat
(kg)
Tinggi
(cm)
IMT
1 3 3 2 2 2 3 3 3 74 168 3
2 2 3 3 2 2 3 3 3 67 174 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 60 165 2
4 2 1 2 1 1 2 2 2 50 169 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 42 148 2
6 1 1 1 1 2 2 2 1 43 155 1
7 2 2 3 3 2 2 2 2 50 160 2
- IMT = 1 = underweight
2 = normal
3 = overweight


Lampiran 5.

RELIABILITY
/VARIABLES=senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu
/SCALE('lama browsing') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes
Output Created 14-Dec-2013 00:26:31
Comments

Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 7
Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=senin selasa rabu kamis
jumat sabtu minggu
/SCALE('lama browsing') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.004


[DataSet0]



Scale: lama browsing

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 7 100.0
Excluded
a
0 .0
Total 7 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.925 7


Item-Total Statistics

Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
senin 11.5714 13.619 .757 .915
selasa 11.5714 11.619 .901 .900
rabu 11.4286 12.952 .737 .918
kamis 11.7143 13.571 .684 .922
jumat 11.7143 15.238 .650 .926
sabtu 11.2857 13.238 .844 .906
minggu 11.2857 13.238 .844 .906

Lampiran 6.
Master Data Penelitian
Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama Browsing Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh Tahun 2013
Nomor Letting
Lama Browsing
Mode
Indeks Massa Tubuh
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Berat (kg) Tinggi (cm) IMT
1 2010 1 1 1 1 1 1 1 1 60 160 2
2 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 60 168 2
3 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 54 145 3
4 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 42 159 1
5 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 64 165 2
6 2010 1 1 1 1 1 1 1 1 47 155 2
7 2010 1 1 1 2 1 2 1 1 39 155 1
8 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 45 155 2
9 2010 2 1 1 2 1 2 2 2 51 157 2
10 2010 1 2 2 2 2 2 2 2 55 157 2
11 2010 2 2 3 3 3 3 3 3 51 153 2
12 2010 2 1 1 1 1 2 2 1 52 153 2
13 2010 2 2 2 2 2 3 3 2 71 155 3
14 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 55 152 2
15 2010 1 1 1 1 1 1 1 1 64 168 2
16 2010 1 1 1 1 1 1 1 1 67 164 2
17 2010 2 1 1 2 1 1 1 1 60 165 2
18 2011 2 1 2 1 1 2 2 2 50 159 2
19 2011 1 1 1 1 1 1 1 1 42 158 1
20 2011 1 1 1 1 2 2 2 1 43 155 1
21 2011 1 1 2 2 2 2 2 2 50 160 2
22 2011 2 2 2 2 2 2 2 2 62 171 2
23 2011 2 2 2 2 2 2 2 2 57 159 2
24 2011 1 1 1 1 1 1 1 1 50 164 2
25 2011 2 2 2 2 2 2 2 2 44 152 2
26 2011 2 2 2 2 2 2 3 2 51 165 2
27 2011 2 1 1 2 2 2 2 2 54 160 2
28 2011 2 1 1 2 1 2 2 2 65 157 3
29 2011 1 1 1 1 1 1 1 1 48 158 2
30 2011 2 2 3 3 2 3 3 3 68 160 3
31 2011 2 2 3 3 2 3 3 3 67 164 2
32 2011 2 2 2 2 2 2 2 2 50 155 2
33 2011 2 2 2 2 2 2 2 2 54 156 2
34 2011 2 3 3 3 3 3 3 3 65 170 2
35 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 45 154 2
36 2012 1 1 1 1 1 1 1 1 46 156 2
37 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 55 165 2
38 2012 3 3 2 2 2 3 3 3 68 160 3
39 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 60 170 2
40 2012 1 1 1 1 1 2 2 1 55 145 3
41 2012 2 2 2 2 2 1 3 2 45 155 2
42 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 68 164 3
43 2012 1 1 1 1 1 1 1 1 47 155 2
44 2012 2 1 2 3 2 2 2 2 60 160 2
45 2012 1 1 1 1 1 1 1 1 43 160 1
46 2012 2 2 2 1 2 2 2 2 45 155 2
47 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 47 155 2
48 2012 2 3 2 2 3 3 3 3 55 168 2
49 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 50 154 2
50 2012 2 2 2 2 2 2 2 2 48 150 2
51 2012 2 1 2 1 1 1 2 1 45 150 2
52 2013 2 2 3 3 1 3 3 3 75 171 3
53 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 75 160 3
54 2013 2 2 2 1 1 2 2 2 47 165 1
55 2013 2 2 2 2 2 1 1 2 43 155 1
56 2013 2 2 2 1 1 2 2 2 62 160 2
57 2013 2 2 2 2 2 2 2 2 44 160 1
58 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 52 169 2
59 2013 1 1 1 1 1 3 3 3 45 160 1
60 2013 2 2 2 2 2 2 2 2 68 172 2
61 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 55 160 2
62 2013 2 2 2 2 2 2 2 2 60 169 2
63 2013 2 2 2 2 2 1 1 2 55 160 2
64 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 47 153 2
65 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 71 170 2
66 2013 2 2 2 2 2 2 2 2 46 155 1
67 2013 1 1 1 1 1 1 1 1 47 157 2
68 2013 3 2 2 2 3 3 3 3 57 164 2

Keterangan
Lama browsing : 1 = < 2 jam
2 = 2-14 jam
3 = >14 jam
Indeks massa tubuh : 1 = underweight
2 = normal
3 = overweight
Lampiran 7. Hasil Destribusi Penelitian

FREQUENCIES VARIABLES= LB IMT BB TB
/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes
Output Created 24-Dec-2013 08:23:04
Comments

Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 68
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES= LB IMT BB
TB
/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE
SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.031
Elapsed Time 00:00:00.008


[DataSet0]





Statistics

LB IMT BB TB
N Valid 68 68 68 68
Missing 0 0 0 0
Mean 1.8088 1.9853 54.2353 1.5949E2
Median 2.0000 2.0000 53.0000 1.5950E2
Mode 2.00 2.00 55.00 160.00
Sum 123.00 135.00 3688.00 1.08E4

Frequency Table
Lama Browsing

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 jam 22 32.4 32.4 32.4
2-14 jam 37 54.4 54.4 86.8
>14 jam 9 13.2 13.2 100.0
Total 68 100.0 100.0


Indeks Massa Tubuh

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid underweight 10 14.7 14.7 14.7
normal 49 72.1 72.1 86.8
overweight 9 13.2 13.2 100.0
obesitas 0 0 0 0
Total 68 100.0 100.0








Berat Badan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 39 1 1.5 1.5 1.5
42 2 2.9 2.9 4.4
43 3 4.4 4.4 8.8
44 2 2.9 2.9 11.8
45 6 8.8 8.8 20.6
46 2 2.9 2.9 23.5
47 6 8.8 8.8 32.4
48 2 2.9 2.9 35.3
50 5 7.4 7.4 42.6
51 3 4.4 4.4 47.1
52 2 2.9 2.9 50.0
54 3 4.4 4.4 54.4
55 7 10.3 10.3 64.7
57 2 2.9 2.9 67.6
60 6 8.8 8.8 76.5
62 2 2.9 2.9 79.4
64 2 2.9 2.9 82.4
65 2 2.9 2.9 85.3
67 2 2.9 2.9 88.2
68 4 5.9 5.9 94.1
71 2 2.9 2.9 97.1
75 2 2.9 2.9 100.0
Total 68 100.0 100.0






Tinggi Badan

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 145 2 2.9 2.9 2.9
150 2 2.9 2.9 5.9
152 2 2.9 2.9 8.8
153 3 4.4 4.4 13.2
154 2 2.9 2.9 16.2
155 12 17.6 17.6 33.8
156 2 2.9 2.9 36.8
157 4 5.9 5.9 42.6
158 2 2.9 2.9 45.6
159 3 4.4 4.4 50.0
160 13 19.1 19.1 69.1
164 5 7.4 7.4 76.5
165 5 7.4 7.4 83.8
168 3 4.4 4.4 88.2
169 2 2.9 2.9 91.2
170 3 4.4 4.4 95.6
171 2 2.9 2.9 98.5
172 1 1.5 1.5 100.0
Total 68 100.0 100.0










Indek Massa Tubuh Angkatan
FREQUENCIES VARIABLES=sepuluh sebelas duabelas tigabelas
/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes
Output Created 24-Dec-2013 09:37:02
Comments

Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 17
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=sepuluh
sebelas duabelas tigabelas
/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE
SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.015
Elapsed Time 00:00:00.013


[DataSet0]






Statistics

sepuluh sebelas duabelas tigabelas
N Valid 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0
Mean 2.0000 2.0000 2.1176 1.8235
Median 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000
Mode 2.00 2.00 2.00 2.00
Sum 34.00 34.00 36.00 31.00

Frequency Table
sepuluh

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid underweight 2 11.8 11.8 11.8
normal 13 76.5 76.5 88.2
overweight 2 11.8 11.8 100.0
obesitas 0 0 0 0
Total 17 100.0 100.0


Sebelas

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid underweight 2 11.8 11.8 11.8
normal 13 76.5 76.5 88.2
overweight 2 11.8 11.8 100.0
obesitas 0 0 0 0
Total 17 100.0 100.0








Duabelas

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid underweight 1 5.9 5.9 5.9
normal 13 76.5 76.5 82.4
overweight 3 17.6 17.6 100.0
obesitas 0 0 0 0
Total 17 100.0 100.0


Tigabelas

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid underweight 5 29.4 29.4 29.4
normal 10 58.8 58.8 88.2
overweight 2 11.8 11.8 100.0
obesitas 0 0 0 0
Total 17 100.0 100.0


















Lama Browsing Angkatan

FREQUENCIES VARIABLES=sepuluh sebelas duabelas tigabelas
/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes
Output Created 24-Dec-2013 08:38:28
Comments

Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 17
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=sepuluh
sebelas duabelas tigabelas
/STATISTICS=MEAN MEDIAN MODE
SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000
Elapsed Time 00:00:00.005


[DataSet0]





Statistics

sepuluh sebelas duabelas tigabelas
N Valid 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0
Mean 1.6471 1.9412 1.8235 1.8235
Median 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000
Mode 2.00 2.00 2.00 2.00
Sum 28.00 33.00 31.00 31.00


Frequency Table

sepuluh

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 jam 7 41.2 41.2 41.2
2-14 jam 9 52.9 52.9 94.1
>14 jam 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0



sebelas

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 jam 4 23.5 23.5 23.5
2-14 jam 10 58.8 58.8 82.4
>14 jam 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0





duabelas

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 jam 5 29.4 29.4 29.4
2-14 jam 10 58.8 58.8 88.2
>14 jam 2 11.8 11.8 100.0
Total 17 100.0 100.0


tigabelas

Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 jam 6 35.3 35.3 35.3
2-14 jam 8 47.1 47.1 82.4
>14 jam 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0



BIODATA
I. Identitas Penulis
Nama : Saddam Arrazi
Tempat / Tanggal lahir : Bireuen / 25 Februari 1994
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Desa Mane Tunong, Kab. Aceh Utara
Nama Ayah : Drs. H. Samsul Wardi
Nama Ibu : Dra. Hj. Nuraiza
Alamat : Desa Mane Tunong, Kab. Aceh Utara

II. Riwayat Pendidikan
SD : MIN 27 Gandapura (1997 2003)
SMP : MTsN Model Gandapura (2003 2006)
SMA : SMAN 1 Muara Batu (2006 2009 )

Anda mungkin juga menyukai