Anda di halaman 1dari 91

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA MALAYSIA SEMESTER I


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

OLEH:

RABIAH IRFAH BINTI WUKAR HUSSAIN


100100277

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA MALAYSIA SEMESTER I


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh kelulusan sarjana kedokteran”

OLEH:

RABIAH IRFAH BINTI WUKAR HUSSAIN


100100277

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
ABSTRAK

Melangkah masuk ke universitas merupakan suatu langkah besar dalam


kehidupan seseorang. Perubahan gaya hidup, prestasi akademik, jadwal
perkuliahan yang padat, masalah sesama teman, menyesuaikan diri jauh dari
rumah buat kali pertama dan dengan lingkungan sekitar yang baru dapat mencetus
terjadinya stres pada mahasiswa semester I. Ditambah lagi, jika mahasiswa
semester I itu adalah mahasiswa kedokteran gigi berasal dari Malaysia.
Mahasiswa semester I asal Malaysia yang menempuh pendidikan di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan secara afektif, perilaku dan kognitif. Proses tersebut dapat memicu
stres di kalangan mahasiswa asing ini karena berada dalam lingkungan yang
berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres pada mahasiswa
Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara tahun
akademik 2013/2014. Dengan menggunakan metode deskriptif cross sectional ,
data diperoleh menggunakan alat ukur berupa kuesioner Hassles Assessment Scale
for Student in College kepada 56 mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi USU. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode total sampling. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan Statistical Package For The Social Science (SPSS).
Hasil penelitian menunjukan dari 56 mahasiswa Malaysia Semester I
Fakultas Kedokteran Gigi USU, sebanyak 26.8% atau 15 orang mengalami stres
rendah, 67.9% atau 38 orang mengalami stres sedang dan 5.4% atau 3 orang
mengalami stres tinggi. Berdasarkan umur pula, kelompok umur 18 dan 19 tahun
mencatatkan angka yang tertinggi untuk tingkat stres. Jika dibandingkan antara
laki-laki dan perempuan, laki-laki mempunyai stres yang lebih tinggi.
Fakultas kedokteran gigi disarankan untuk menganjurkan program
kesehatan mental seperti konseling yang dapat membantu mahasiswa asing ini
yang berhadapan dengan stres. Dengan minda yang tenang, mahasiswa ini dapat
beradaptasi secara tepat dengan lingkungannya yang baru. Selain itu, prestasi
akademik seseorang mahasiswa dapat ditingkatkan dan ini membantu melahirkan
mahasiswa yang pintar dan berwawasan.

Kata kunci: tingkat stres, mahasiswa asing, Fakultas Kedokteran Gigi USU
ABSTRACT

Stepping into university is a big step in one's life. Lifestyle changes,


academic achievement, a solid schedule of lectures, problem peers, adapt away
from home for the first time and with the new environment can trigger the
occurrence of stress in first year students. Plus, if these first year students are
international students from Malaysia migrated to Medan to study dentistry. These
first year students from Malaysia must adjust to the new environment affectively,
behaviorally and cognitively. Hence, triggers a stress response among them.
This study aims to describe the level of stress on the first year Malaysian
students of the Faculty of Dentitry University of Sumatera Utara academic year
2013/2014. Using a cross sectional descriptive methods, data is obtained using a
questionnaire measuring instrument Hassles Assessment Scale for Student in
College to 56 first year Malaysian USU dentistry students. Sampling technique
which was used for this study is total sampling method. A computer program
called Statistical Package for the Social Science (SPSS) is used to analyzed the
data.
The results from 56 first year Malaysian students of faculty of Dentistry
USU showed as many as 26.8% or 15 people experiencing low stress levels,
67.9% or 38 people have moderate stress levels and 5.4% or 3 people
experiencing high stress levels. By age anyway, the age group 18 and 19 years
recorded the highest figure for the level of stress. When compared between male
and female, male have higher stress levels.
Management of Dentistry faculty are advised to encourage programs such
as mental health counseling to help these intenational students deal with stress.
By having a clear mind off stress, these students could adapt to the new
environment correctly. Therefore, improving their academic achievement and
help deliver smart and insightful students.

Keywords: stress levels, international students, Faculty of Dentistry USU


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kurnia dan izinNya skripsi yang berjudul Tingkat Stres Pada Mahasiswa
Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Tahun Akademik 2013/2014 ini dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.

Penulis menyadari bahwa semua usaha yang telah dilakukan merupakan


hasil kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah membantu. Untuk itu,
penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. Gontar A.
Siregar, Sp.PD. KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan.
2. Prof. dr. M. Joesof Simbolon, SpKJ(K) sebagai pembimbing utama yang
telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk membimbing penulis
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Seluruh Staf Pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak, ibu tercinta (Bapak En.Wukar Hussain Bin Mazoor Hussain dan
Ibu Puan Nusreen Bano Binti Muhammad Rafik) atas doa, motivasi dan
kasih sayangnya.
5. Teman sekelompok KTI saya, Dayana Salama Gul dan seluruh teman-
teman setambuk 2010, atas dukungan dan bimbingan serta junior-junior
tercinta yang telah membantu dalam bentuk doa, motivasi dan kasih
sayang dalam penyusunan skripsi ini.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu secara langsung maupun tidak
langsung, namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Seluruh bantuan baik moril maupun material yang diberikan kepada
penulis selama ini , penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan imbalan pahala yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan


skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini
memberi manfaat bagi sesiapa pun yang membacanya.
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan........................................................................................ i
Abstrak............................................................................................................. ii
Abstract............................................................................................................ iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi.......................................................................................................... v
Daftar Tabel.................................................................................................... vi
Daftar Lampiran............................................................................................. vii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
.......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 4
.......................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Bagi Universitas................................................... 5
1.4.2 Manfaat Bagi Pengembangan Keilmuan............................ 5
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti......................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 6


2.1 Stres............................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Stres.................................................................. 6
2.1.2 Klasifikasi & Etiologi Stres............................................... 6
2.1.3 Pengolongan Stres.............................................................. 7
2.1.4 Penyebab Stres................................................................... 8
2.1.5 Kerentanan Mendapat Stres............................................... 8
2.1.6 Tingkatan Stres.................................................................. 9
2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Stres............ 10
2.1.8 Respon Stres....................................................................... 12
2.1.9 Dampak Stres..................................................................... 14
2.2 Mahasiswa..................................................................................... 15
2.2.1 Pengertian Mahasiswa........................................................ 15
2.2.2 Mahasiswa Tahun Pertama................................................ 15
2.2.3 Mahasiswa Malaysia yang Melanjutkan Studi Di Medan. 16
2.3 Pengukuran Tingkat Stres.............................................................. 17

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL............ 18


3.1 Kerangka Konsep Penelitian.......................................................... 18
3.2 Definisi Operasional...................................................................... 18

BAB 4 METODE PENELITIAN.................................................................... 20


4.1 Jenis Penelitian.............................................................................. 20
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 20
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................... 20
4.3.1 Populasi.............................................................................. 20
4.3.2 Sampel................................................................................ 20
4.4 Metode Pengumpulan Data............................................................ 21
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................... 22
4.6 Pengolahan Data & Analisis Data................................................. 22

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 24


5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian..................................................................... 24
5.2 Deskripsi Karakteristik Responden......................................................... 24
5.2.1 Jenis Kelamin...................................................................... 25
5.2.2 Umur.................................................................................. 25
5.3 Hasil Analisa Data dan Pembahasan....................................................... 26
5.3.1 Hasil Analisa Data............................................................... 26
5.3.2 Pembahasan........................................................................ 30

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 33


6.1 Kesimpulan............................................................................................. 33
6.2 Saran........................................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nombor Judul Halaman
Tabel

4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 22


5.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden 25
5.2 Distribusi Umur Responden 25
5.3 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Stres 26
Responden
5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Keusioner 27
Responden
5.5 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Stres 28
Berdasarkan Jenis Kelamin
5.6 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Stres 29
Berdasarkan Umur
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 2 Surat Ethical Clearance
Lampiran 3 Lembar Penjelasan Pengisian Kuesioner
Lampiran 4 Surat Pernyataan Persetujuan Pengisian Kuesioner (Informed
Consent)
Lampiran 5 Data Peribadi Responden & Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 Hasil Output Penelitian
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stres merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis manusia saat dihadapkan
pada hal-hal yang dirasa telah melampui batas atau dianggap sulit untuk dihadapi.
Setiap manusia mempunyai pengalaman terhadap stres bahkan sebelum manusia
lahir (Smeltzer dan Bare, 2008). Stres normal dialami setiap individu dan menjadi
bagian tak terpisahkan dalam kehidupan. Stres membuat seseorang yang
mengalaminya berpikir dan berusaha keras dalam menyelesaikan sesuatu
permasalahan atau tantangan dalam hidup sebagai bentuk respon adaptasi untuk
tetap bertahan (Potter dan Perry, 2005).
Baru-baru ini stres selama pelatihan medis semakin banyak dilaporkan
dalam literatur-literatur yang dipublikasikan. Penelitian juga menunjukkan cukup
tingginya tingkat stres, yang mengakibatkan gejala depresi bahkan pikiran untuk
bunuh diri pada mahasiswa medis. Selain stres, keadaan sosial, emosional, fisik
dan juga permasalahan keluarga dari mahasiswa juga dapat mempengaruhi
kemampuan belajar. Stres yang berlebihan dapat mengakibatkan permasalah
mental dan fisik dan dapat mengurangi rasa harga diri mahasiswa dan dapat
mempengaruhi prestasi akademiknya. Prevalensi stres dikalangan mahasiswa
kedokteran gigi telah dilaporkan di beberapa negara antaranya Amerika Serikat,
United Kingdom, German, Greece, Jordan, Nigeria, Afrika Selatan, India,
Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, dan West Indies. Penelitian juga
melaporkan bahwa kendala akademik dan juga faktor-faktor seperti usia, jenis
kelamin, etnitas, dan status perkawinan juga dapat mempengaruhi tingkat
keparahan stres pada mahasiswa. (Shah, 2010).
Remaja akhir merupakan tahap perkembangan yang akan memasuki masa
dewasa. Pada masa ini remaja mengalami suatu kondisi yang disebut dengan
periode “storm & stress” (Bakrie, 2010). Perubahan kondisi fisiologis dan
perkembangan berupa peningkatan kadar hormon. Mengakibatkan mahasiswa
labil dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya.
Mahasiswa cenderung terlihat kurang berpengalaman dalam menyelesaikan
masalah (Tobroni, 2010). Oleh karena itu, mahasiswa cenderung lebih mudah
mengalami stres.
Kehidupan bukan hanya sekadar datang ke kampus, menghadiri kelas, ikut
serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Tetapi banyak aktivitas yang terlibat dalam
kegiatan akademik. Bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan teman sesama
mahasiswa dengan karakteristik dan latar belakang yang berbeda,
mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan-kegiatan non-akademis, dan
bekerja untuk menambahkan uang saku (Govaerst & Gregoire, 2004). Kondisi
tersebut dapat menjadi stressor bagi mahasiswa. Pola hidup yang kompleks ini
seringkali menjadi beban tambahan di samping tekanan dalam kuliah yang
melelahkan. Masalah di luar kuliah mau tak mau harus diakui turut mempengaruhi
baik dari segi mood, konsentrasi, maupun prestasi akademik.
Mahasiswa mengalami stres dapat berdampak positif atau negatif (Agolla
& Ongori, 2009). Beban stres yang dirasa berat juga dapat memicu seorang
remaja untuk berperilaku negative, seperti merokok, alcohol, seks bebas bahkan
penyalahgunaan NAPZA (Widianti, 2007).
Fakultas kedokteran gigi diketahui sebagai lingkungan pembelajaran yang
meminta tuntutan yang tinggi dan penuh dengan tekanan jiwa (stressful).
Kurikulum saat ini menghendaki mahasiswa kedokteran gigi untuk mencapai
bermacam-macam kecakapan/keahlian, termasuk kemahiran dalam pengetahuan
teori, kompetensi klinik, dan keterampilan dalam berhubungan dengan orang-
orang (interpersonal skill). Telah banyak penelitian yang dilakukan di berbagai
fakltas kedokteran gigi di seluruh dunia dan kebanyakan dari penelitian ini
menunjukkan peningkatan yang signifikan dari stres di antara mahasiswa
kedokteran gigi.
Dalam penelitian (Alzahem et all, 2010), ditemukan bahwa sumber stres
pada mahasiswa kedokteran gigi berhubungan dengan ujian, kebutuhan dan syarat
klinik, dan dental supervisor. Pada penelitian Polychronopoulou dan Divaris,
2005, mengemukakan bahwa sumber stres pada mahasiswa kedokteran gigi
berasal dari banyaknya kuliah, ujian dan peringkat, kurangnya kepercayaan diri
akan menjadi dokter gigi yang sukses, melengkapi syarat kelulusan, kurangnya
waktu untuk mengerjakan tugas sekolah, dan kurangnya waktu santai. Menurut
(Khalid, 2000), prevalensi stres di Malaysia pada kedokteran gigi sebesar 89,7%.
Adapun penelitian (Peker et all, 2009), dan (Polychronopoulou & Divaris, 2010),
mengemukakan bahwa tingkat stres yang tinggi pada dokter gigi dimulai sejak
sekolah di kedokteran gigi dan memiliki manifestasi yang berbeda tergantung
lama pembelajarannya. Berdasarkan penelitian (Gorter et all, 2008), (Schmitter et
all, 2008) dan (Murphy et all, 2009) menunjukkan bahwa tingkat stres pada
mahasiswa kedokteran gigi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa kedokteran.
Dampak positif dari stres, berupa peningkatan kreativitas dan memicu
pengembangan diri, selama stres yang dialami masih dalam batas kapasitas
individu. Stres tetap dibutuhkan untuk pengembangan diri mahasiswa (Smeltzer &
Bare, 2008). Predikator control dan suport mejadi hal yang penting untuk
mengarahkan mahasiswa mendapatkan mafaat positif dari kondisi stres yang
dialami (Gibbon.C., Dempster.M., & Moutray.M., 2011). Respon stres dari setiap
mahasiswa berbeda. Respon tersebut bergantung pada kondisi kesehatan,
kepribadian, pengalaman sebelumnya terhadap stres, mekanisme koping, jenis
kelamin, dan usia, besarnya stresor, dan kemampuan pengelolaan emosi dari
masing-masing individu (Potter & Perry, 2005).
Stres merupakan topik yang penting dalam kehidupan akademik termasuk
kehidupan sosial. Penelitian ini melibatkan Mahasiswa Malaysia Semester I
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) Tahun
Akademik 2013/2014. Penelitian ini menjadi penting untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya stres. Penelitian ini mempertimbangkan aspek-aspek lain
yang berhubungan dengan stres. Karakteristik umur dan jenis kelamin menjadi
penting untuk dilibatkan sebagai bagian yang mempengaruhi karakteristik stres
pada mahasiswa. Harapan peneliti dengan dilakukannya penelitian ini dapat
berkontribusi terhadap perkembangan keilmuan melalui manajemen stres baik
terhadap sumber daya manusia, lingkungan, maupun terhadap pengelolaan sistem
pembelajaran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah seperti berikut :
Bagaimanakah tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik 2013/2014?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres terhadap
karakteristik jenis kelamin dan umur pada mahasiswa Malaysia Semester I
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik
2013/2014.

1.3.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari penelitian ini adalah agar teridentifikasinya gambaran:
a. Tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik
2013/2014.
b. Tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik
2013/2014 berdasarkan jenis kelamin.
c. Tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik
2013/2014 berdasarkan umur.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi pihak universitas mengenai
permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa asing yang menyebabkan mereka
mengalami stres. Selain itu mahasiswa mengetahui konsep terkait stres, sehingga
mahasiswa dapat melakukan penyesuaian yang baik dalam menghadapi stres dan
mampu berusaha untuk menghindari koping yang buruk.

1.4.2. Manfaat Bagi Pengembangan Keilmuan


Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman yang dapat disesuaikan dengan
tingkatan stres seseorang dengan menilai respon yang tampak secara verbal atau
non-verbal dengan mengarahkan individu kepada bentuk koping yang positif.
Mahasiswa laki-laki maupun perempuan memiliki potensi yang sama besar dalam
menghadapi stres, sehingga tidak perlu adanya perlakuan khusus diantara
keduanya.

1.4.3. Manfaat Bagi Peneliti


Penelitian ini digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya
terkait dengan identifikasi tingkat stres dari segi fisiologis, psikologis, dan
perilaku di kalangan mahasiswa. Selain itu, penelitian ini dijadikan sebagai
rujukan dalam menentukan intervensi kedokteran terhadap mahasiswa dengan
karakteristik stres sebagai bagian dari kehidupan mahasiswa yang tidak
terpisahkan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Stres
2.1.1. Pengertian Stres
Menurut American Institute of Stress (2010), tidak ada definisi yang pasti untuk
stres karena setiap individu akan memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres
yang sama. Stres bagi seorang individu belum tentu stres bagi individu yang lain.
Sedangkan menurut National Association of School Psychologist (1998), stres
adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan diinterpretasikan secara berbeda
antara individu yang satu dengan individu lainnya. Istilah stres digunakan untuk
menunjukkan adanya reaksi fisik dan psikis seseorang terhadap keadaan tertentu
yang mengancam (Carlson, 2005). Menurut (Rasmun, 2004), stres adalah respon
tubuh yang tidak spesifik terhadap kebutuhan tubuh yang terganggu. Stres
merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dan tidak dapat dihindari serta akan dialami oleh setiap orang.
Stres memberi dampak secara total pada individu yaitu dampak terhadap
fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual. Dari definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa stres adalah reaksi fisik dan psikis yang berbeda-beda pada
setiap individu dan terjadi dalam keadaan tertentu yang mengancam.

2.1.2. Klasifikasi & Etiologi Stres


1. Stres Kepribadian (Personality Stress): Stres kepribadian adalah stres
yang dipicu oleh masalah dari dalam diri seseorang. Berhubungan
dengan cara pandang pada masalah dan kepercayaan atas dirinya. Orang
yang selalu menyikapi positif segala tekanan hidup akan resikonya kecil.
2. Stres Psikososial (Psychosocial Stress): Stres psikososial adalah stres
yang dipicu oleh hubungan relasi dengan orang lain di sekitarnya atau
akibat situasi sosial lainnya. Contohnya seperti stres adaptasi lingkungan
baru, masalah cinta, masalah keluarga, dan lain-lain.
3. Stres Bioekologi (Bio-Ecological Stress): Stres bioekologi adalah stres
yang dipicu oleh dua hal. Yang pertama yaitu ekologi atau lingkungan
seperti polusi serta cuaca dan yang kedua akibat kondisi biologis seperti
akibat datang bulan, demam, asma, jerawatan, tambah tua, dan banyak
lagi akibat penyakit dan kondisi tubuh lainnya.
4. Stres Pekerjaan (Work Stress): Stres pekerjaan adalah stres yang
dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan jabatan, tekanan pekerjaan,
deadline, terlalu banyak kerjaan, usaha gagal, persaingan bisnis adalah
beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat karir
pekerjaan.
5. Stres Mahasiswa (Student Stress): Dipicu oleh dunia perkuliahan.
Dalam dunia perkuliahan sendiri dikenal tiga kelompok stressor, yaitu
stressor dari area sosial dan personal, stressor dari gaya hidup dan
budaya, serta stressor yang datang dari faktor akademis itu sendiri (Rice,
1999).

2.1.3. Pengolongan Stres


Menurut Rice (1992) stres digolongkan dalam dua golongan. Penggolangan ini
berdasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang dialaminya:
1. Distress (Stres Negatif)
Distress merupakan stres yang bersifat merusak atau tidak menyenangkan.
Stres dirasakan sebagai suatu keadaan dimana individu mengalami rasa cemas,
ketakutan, kegelisahan atau khawatir sehingga individu mengalami keadaan
psikologis yang negatif, menyakitkan dan timbul keinginan untuk
menghindarinya.

2. Eustress (Stres Postif)


Eustresss pula bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang
memuaskan. Iya dapat meningkatkan kesiangan mental, kewaspadaan, kognisi,
dan perfomansi individu tersebut.
2.1.4. Penyebab Stres
Penyebab stress (stressor) adalah segala situasi atau pemicu yang menyebabkan
individu merasa tertekan atau terancam. Stressor yang sama akan dinilai berbeda
oleh setiap individu. Penilaian individu terhadap stressor akan mempengaruhi
kemampuan individu untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap stressor
yang membuat stres (Safaria & Saputra, 2009). Losyk (2005) menyatakan bahwa
stres pada individu dapat terjadi karena tuntutan-tuntutan yang individu diletakkan
dalam diri sendiri.
Potter & Perry (2005) mengklasifikasikan stressor menjadi dua, yaitu
stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal adalah penyebab stres
yang berasal dari dalam diri individu, dan stressor eksternal adalah penyebab stres
yang berasal dari luar diri individu. Penyebab stres yang terjadi pada mahasiswa
selama menjalani perkuliahan adalah tuntutan akademik, penilaian sosial,
manajemen waktu serta persepsi individu terhadap waktu penyelesaian tugas,
kondisi ujian, kondisi perbedaan bahasa yang digunakan dan biaya perkuliahan
(Kausar, 2010; Lubis dan Nurlaila, 2010; Robotham, 2008).

1.1.5. Kerentanan Mendapat Stres


Stres hadir melalui berbagai cara dan mengganggu manusia dari segala umur
dalam kehidupan. Tidak ada standar eksternal yang bisa diaplikasikan untuk
memprediksikan tahap stres dalam individu. Seseorang tidak semestinya
mempunyai pekerjaan untuk menghadapi stres, hanya sebagai orang tua kepada
anak sudah bisa merasakan stres.
Derajat stres dalam hidup amat bergantung kepada faktor individu seperti
kesehatan fisikal, kualitas hubungan interpersonal, jumlah komitmen dan
tanggungjawab yang ditanggung, derajat ketergantungannya orang pada kita,
ekspektansi kita, jumlah sokongan yang diterima dari yang lain dan jumlah
perubahan atau kejadian traumatik yang telah berlangsung dalam hidup kita.
Orang yang kekurangan tidur secara fisik tidak mempunyai kapasitas
dalam mengatasi stres dan tekanan setiap hari dan bisa melaporkan stres yang
lebih tinggi. Kadang-kala stresor spesifik terasosiasi dengan kelompok umur atau
tahap hidup,anak, remaja, orang tua yang bekerja, dan senior adalah kelompok
yang sering mendapat stres karena transisi hidup.
Mahasiswa mempunyai stresor yang spesifik karena turut mengalami
keadaan seperti ujian tengah semester dan akhir semester, kertas kerja, penelitian
dan laporan yang menyumbang kepada terjadinya stres (Kaplan, 2010).

2.1.6. Tingkatan Stres


Setiap individu mempunyai persepsi dan respon yang berbeda-beda terhadap stres.
Persepsi seseorang didasarkan pada keyakinan dan norma, pengalaman, dan pola
hidup, factor lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, tahap perkembangan
keluarga, pengalaman masa lalu dengan stres serta mekanisme koping.
Berdasarkan studi literatur, ditemukan tingkatan stres menjadi tiga bagian, antara
lain :

2.1.6.1. Stres Normal


Stres normal yang dihadapi secara teratur dan merupakan bagian alamiah
dari kehidupan. Seperti dalam situasi: kelelahan setelah mengerjakan tugas, takut
tidak lulus ujian, merasakan detak jantung lebih keras setelah aktivitas. Stres
normal alamiah dan menjadi penting, karena setiap orang pasti mengalami stres.

2.1.6.2. Stres Ringan


Stres ringan adalah stres yang dihadapi secara teratur, biasanya dirasakan
setiap individu, misalnya lupa, banyak tidur, kemacetan dan kritikan. Suzanne &
Brenda (2008) mengatakan pada fase ini seseorang mengalami peningkatan
kesadaran dan lapang persepsinya. Stres biasanya berakhir dalam beberapa menit
atau jam dan tidak menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.

2.1.6.3. Stres Sedang


Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama, dari beberapa jam
sampai hari. Fase ini ditandai dengan kewaspadaan, fokus pada indra penglihatan
dan pendengaran, peningkatan ketegangan dalam batas toleransi, dan mampu
mengatasi situasi yang dapat mempengaruhi dirinya (Suzanne & Brenda, 2008).
Contoh stres sedang yang sering dihadapi mahasiswa yaitu perselisihan antar
teman, tugas yang berlebihan, mengharapkan liburan, permasalahan keluarga.

2.1.6.4. Stres Berat


Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai tahun.
Semakin sering dan lama situasi stres, semakin tinggi risiko kesehatan yang
ditimbulkan (Potter & Perry, 2005). Hal tersebut terjadi karena pada tahap ini
individu tidak mampu menggunakan koping yang adaptif, tidak mampu
melakukan kontrol aktivitas fisik dalam jangka waktu yang lama, dan sulit fokus
pada satu hal terutama dalam memecahkan masalah (Suzanne & Brenda, 2008).

2.1.6.5. Stres Sangat Berat


Stres sangat berat adalah situasi kronis yang dapat terjadi dalam beberapa
bulan dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Seseorang yang mengalami
stres sangat berat tidak memiliki motivasi untuk hidup dan cenderung pasrah.
Seseorang dalam tingkatan stres ini biasanya teridentifikasi mengalami depresi
berat.

2.1.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Stres


Tingkat stres tergantung pada sejumlah faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu:
a. Kemampuan menerka
Kemampuan menerka timbulnya kejadian stres, walaupun yang
bersangkutan tidak dapat mengontrolnya, biasanya akan mengurangi
kerasnya stres.
b. Kontrol atas jangka waktu
Kemampuan seseorang mengendalikan jangka waktu kejadian yang
penuh stres akan mengurangi kerasnya stres.
c. Evaluasi kognitif
Kejadian stres yang sama mungkin dihayati secara berbeda oleh dua
individu yang berbeda, tergantung pada situasi apa yang berarti pada
seseorang.
d. Perasaan mampu
Kepercayaan seseorang atas kemampuannya menanggulangi stres
merupakan faktor utama dalam menentukan kerasnya stres.
e. Dukungan masyarakat
Dukungan emosional dan adanya perhatian orang lain dapat membuat
seseorang sanggup bertahan dalam menghadapi stres.
Menurut Rasmun (2004), setiap individu akan mendapat efek stres yang
berbeda-beda. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
a. Kemampuan individu mempersepsikan stressor
Jika stresor dipersepsikan akan berakibat buruk bagi individu tersebut,
maka tingkat stres yang dirasakan akan semakin berat. Sebaliknya, jika
stresor dipersepsikan tidak mengancam dan individu tersebut mampu
mengatasinya, maka tingkat stres yang dirasakan akan lebih ringan.
b. Intensitas terhadap stimulus
Jika intensitas serangan stres terhadap individu tinggi, maka
kemungkinan kekuatan fisik dan mental individu tersebut mungkin
tidak akan mampu mengadaptasinya.
c. Jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waktu yang sama
Jika pada waktu yang bersamaan bertumpuk sejumlah stresor yang
harus dihadapi, stresor yang kecil dapat menjadi pemicu yang
mengakibatkan reaksi yang berlebihan.
d. Lamanya pemaparan stressor
Memanjangnya lama pemaparan stresor dapat menyebabkan
menurunnya kemampuan individu dalam mengatasi stres.
e. Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi kemampuan individu
dalam menghadapi stresor yang sama.
f. Tingkat perkembangan
Pada tingkat perkembangan tertentu terdapat jumlah dan intensitas
stresor yang berbeda sehingga risiko terjadinya stres pada tingkat
perkembangan akan berbeda.
2.1.9. Respon Stres
Stres dapat menghasilkan berbagai respon yang dapat berguna sebagai indikator
dan alat ukur terjadinya stres pada individu. Respon stres dapat terlihat dalam
berbagai aspek, yaitu respon fisiologis, adaptif, dan psikologis. Respon fisiologis
berupa interpretasi otak dan respon neuroendokrin; respon adaptif berupa General
Adaptif Syndrome (GAS) dan Local Adaptation Syndrome (LAS). Respon
psikologis dapat berupa perilaku konstruktif maupun dekstruktif (Smeltzer &
Bare, 2008).
Respon fisiologis terhadap stressor merupakan mekanisme protektif dan
adaptif untuk memelihara keseimbangan homeostatis tubuh. Merupakan rangkaian
peristiwa neural dan hormonal yang mengakibatkan konsekuensi jangka pendek
dan panjang bagi otak dan tubuh. Dalam respon stres, impuls aferen akan
ditangkap oleh organ pengindra dan internal ke pusat saraf otak lalu diteruskan
sampai ke hipotalamus. Kemudian diintegrasikan dan dikoordinasikan dengan
respon yang diperlukan untuk mengembalikan tubuh dalam keadaan homeostatis
(Smeltzer & Bare, 2008). Jika tubuh tidak mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut, maka dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh.
Jalur neural dan neuendokrin dibawah kontrol hipotalamus akan
diaktifkan. Kemudian akan terjadi sekresi sistem saraf simpatis kemudian diikuti
oleh sekresi simpatis-adrenal-moduler, dan akhirnya bila stres masih ada dalam
sistem hipotalamus-pituitari akan diaktifkan (Smeltzer & Bare, 2008). Sistem
saraf pusat mensekresikan norepinefrin dan epinefrin untuk meningkatkan respon
simpatis-adrenal-meduler pada kondisi stres. Respon ini menimbulkan efek atau
reaksi yang berbeda di setiap sistem tubuh yang akan dijabarkan dalam indikator
stres secara fisiologis. Pada kondisi tersebut terdapat organ tubuh yang meningkat
maupun menurun kinerjanya, reaksi ini disebut fight or flight.
Norepinefrin mengakibatkan peningkatan fungsi organ vital dan keadaan
tubuh secara umum. Sedangkan sekresi endorfin mampu menaikkan ambang
untuk menahan stimulasi nyeri yang mempengaruhi suasana hati. Manifestasi
sekresi norepinefrin dan endorfin diantaranya: pengeluaran keringat, perubahan
suasana hati, keluhan sakit kepala, sulit tidur, peningkatan denyut yang dapat
terjadi pada mahasiswa akibat beban tugas akademik yang dirasakan berat
(Smeltzer & Bare, 2005).

1. Local Adaptation Syndrome (LAS)


LAS adalah respon dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap stres
karena trauma, penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. Contoh dari LAS
adalah respon refleks nyeri dan respon inflamasi. Karekteristik dari LAS, yaitu
respon adaptif dan tidak melibatkan seluruh sistem tubuh, memerlukan stressor
untuk menstimulasinya, jangka pendek. Selain itu, respon tidak terjadi terus
menerus dan membantu dalam memulihkan homeostatis region atau bagian tubuh.

2. General Adaptation Syndrome (GAS)


Menurut Losyk (2005) bahwa dampak negative yang terjadi akibat stres
dapat dijelaskan menurut teori sindrom adaptasi umum (general adaptation
syndrome, GAS). GAS adalah respons berpola tertentu terhadap tuntutan ekstra
yang diterimanya. Seterusnya, ada tiga tahap spesifik, yaitu reaksi peringatan,
pertahanan, dan penghabisan.
Tahap peringatan tubuh dihadapkan pada penyebab stres. Individu menjadi
bingung dan kehilangan arah. Tubuh mempersiapkan dirinya melawan stres
dengan mengirimkan hormon-hormon berguna ke dalam aliran darah. Akibatnya,
detak jantung dan pernafasan meningkat, ditambah dengan semakin menegangnya
otot-otot pada saat tubuh bersiap-siap melakukan aksi. Gerakan pertahanan ini
membantu kita agar dapat bertahan terhadap factor penyebab stres yang kita
hadapi.
Tahap kedua merupakan tahap pertahanan. Hormon-hormon di dalam
darah tetap berada pada tingkat tinggi. Tubuh menyesuaikan diri untuk melawan
stres. Penyesuian ini bisa saja hanya terjadi di dalam sebuah organ tubuh
tersendiri maupun sistem organ secara menyeluruh. Jika stres tingkat tinggi terus
berlangsung, keadaan ini sering kali berakibat pada timbulnya penyakit dalam
sebuah organ atau sistem tubuh. Tingginya tingkat stres ini juga dapat
menyebabkan seseorang menjadi gugup, lelah, dan sering kali marah-marah.
Tahap terakhir adalah tahap penghabisan, tahap di mana jika stres tetap
berlangsung, jaringan dan sistem organ tubuh bisa rusak. Dalam jangka waktu
yang panjang, keadaan ini bisa menimbulkan penyakit atau kematian.
Mahasiswa yang mendapat beban tugas akademik dan mahasiswa
merasakannya sebagai suatu tugas yang berat, maka dapat mengakibatkan
aktifnya jalur neural-endokrin. Mengakibatkan sekresi hormon stres yang
mengakibatkan pembuluh darah mengalami respon nyeri pada bagian kepala
(Sherwood, 2010). Rasa nyeri tersebut sebagai suatu alarm terhadap tubuh sebagai
bentuk kompensasi terhadap faktor lingkungan. Namun, jika stressor tidak
dihentikan, maka dapat mengakibatkan mahasiswa memasuki tahap kelelahan dan
berakhir dengan gangguan kesehatan berupa: gangguan pencernaan, gangguan
sirkulasi, dan penurunan respon imun.

2.1.8. Dampak Stres


Stres yang dialami oleh individu akan menimbulkan dampak positif dan dampak
negatif. Rafidah, dkk (2009) menyatakan bahwa stres dapat meningkatkan
kemampuan individu dalam proses belajar dan berfikir. Dampak negatif stres
dapat berupa gejala fisik maupun psikis dan akan menimbulkan gejala-gejala
tertentu. Rice (1992) dalam Safaria & Saputra (2005) mengelompokkan dampak
negative stres dan yang dirasakan oleh individu dalam lima gejala, yaitu gejala
fisiologis, psikologis, kognitif, interpersonal dan organisasional. Gejala fisiologis
yang dirasakan individu berupa keluhan seperti sakit kepala, sembelit, diare, sakit
pinggang, urat tegang pada tengkuk, tekanan darah tinggi, kelelahan, sakit perut,
berubah selera makan, susah tidur dan kehilangan semangat.
Selain dampak fisiologis, individu yang mengalami stres akan mengalami
perubahan kondisi psikis berupa perasaan gelisah, cemas, mudah marah, gugup,
takut, mudah tersinggung, sedih dan depresi. Perubahan psikologis akibat stres
akan mempengaruhi penurunan kemampuan kognitif, seperti sulit berkonsentrasi,
sulit membuat keputusan, mudah lupa, melamun secara berlebihan dan pikiran
kacau. Dampak negatif stres yang mudah diamati antara lain sikap acuh tidak acuh
pada lingkungan, apatis, agresif, minder, dan mudah menyalahkan orang lain.
Tingkat stres seseorang lebih dipengaruhi oleh tingkat kedewasaan dilihat
dari usia dan pengalaman hidup (Stuart dan Laraia, 2005). Stres yang luar biasa
untuk satu orang tidak semestinya dianggap stres oleh yang lain. Demikian pula,
gejala dan tanda-tanda stres akan berbeda pada setiap individu (Sriati A, 2007).

2.2. Mahasiswa
2.2.1. Pengertian Mahasiswa
Pengertian Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya,
mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang
memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Pengertian Mahasiswa adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang
dalam keterlibatanya adengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan
masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Mahasiswa dikategorikan sebagai lapisan intelektual yang memiliki
tanggung jawab sosial yang khas. Ada lima fungsi kaum intelektul, yakni
mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional
dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan
sosial dan memainkan peran politik.

2.2.2. Mahasiswa Tahun Pertama


Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun
pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar
pada hidup seseorang (Santrock, 2006). Biasanya individu mengalami banyak
perubahan di tahun pertamanya kuliah ketika memasuki perguruan tinggi. Hal ini
terkait dengan penyesuaian yang merupakan masalah berat yang harus dihadapi
individu ketika memasuki dunia kuliah (Dyson & Renk, 2006). Penyesuaian
diperlukan karena adanya perubahan pada kehidupan individu.
Pada umumnya, seseorang memasuki dunia perkuliahan pada usia 18
tahun. Munurut Levinson (dalam Turner & Helms, 1995), usia 17-22 tahun
merupakan tahapan pertama dari era dewasa muda yang ditandai dengan adanya
transisi dari remaja (masa pra dewasa) ke kehidupan dewasa. Pada usia ini juga
seseorang memasuki bangku kuliah sebagai jalur penting menuju kedewasaan
(Montgomery & Cote dalam Papalia, Feldman, & Olds, 2007). Kondisi ini
membawa seseorang pada dua transisi yang harus dijalankan dalam satu waktu,
yaitu dari remaja ke dewasa dan dari seorang senior di sekolah menengah atas
menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi.
Perubahan lain terjadi pada pola hubungan pengajar dengan mahasiswa.
Menurut (Gunarsa & Gunarsa, 2000) pola hubungan dosen-mahasiswa sangat
berbeda dibandingkan dengan hubungan guru-siswa. Dialog langsung pada
tingkat-tingkat awal jarang dilakukan di ruangan yang mana jumlah mahasiswa
biasanya besar. Perhatian dosen terhadap mahasiswa juga lebih sedikit
dibandingkan dengan perhatian guru ke siswanya.
Tuntutan akademis yang tinggi juga dirasakan oleh para mahasiwa baru
Universitas Sumatera Utara. Hal ini mengambarkan bahwa pada tahun pertama
studi, mahasiswa baru dalam menghadapi berbagai perubahan juga harus
mendapatkan nilai yang baik. Murphy dan Archer (dalam Duffy & Atwater, 2005)
menambahkan bahwa persaingan antara mahasiswa yang tinggi merupakan salah
satu pemicu stres bagi mahasiswa.

2.2.3. Mahasiswa Malaysia yang Melanjutkan Studi Di Medan


Individu dapat berpindah dari satu lingkungan yang familiar ke lingkungan yang
tidak familiar. Salah satu tujuannya adalah menempuh pendidikan (Bochner,
2003). Pendidikan ini dapat ditempuh diluar dan dalam negeri. Menurut Peraturan
Menteri No. 25 tahun 2005, Individu yang menempuh pendidikan tinggi di luar
negeri disebut dengan mahasiswa asing, sehingga mahasiswa asal Malaysia ini
dapat di kategorikan sebagai mahasiswa asing.
Medan merupakan salah satu tujuan dari mahasiswa asal Malaysia.
Mayoritas mahasiswa asal Malaysia melanjutkan studi di Universitas Sumatera
Utara (USU). Mahasiswa ini terbagi dalam dua fakultas yakni Fakultas
Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Mahasiswa asing akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri
(Bochner, 2003). Dalam hal ini, mahasiswa asing asal Malaysia akan membawa
serangkaian gagasan, budaya dan pola pikir yang asing yang tidak mungkin akan
ditanggapi dengan penolakan. Ryan dan Helmount (dalam Pyvis & Anne, 2005)
menyatakan pengalaman dan tradisi dari kebudayaan baru dapat mempengaruhi
mahasiwa asing dalam proses pembelajaran.
Medan sendiri merupakan kota yang secara kultural dipengaruhi oleh
berbagai kebudayaan. Mahasiswa asing asal Malaysia ini harus berhadapan
dengan prasangka yang kadang tertuju pada mahasiswa asing karena mereka
memiliki keyakinan yang berbeda dengan mayoritas lingkungan sekitar, hal ini
dapat menimbulkan ketidakpastian dan stres, yang dapat menyebabkan
terguncangnya konsep diri dan mengakibatkan kecemasan. Kondisi ini
menyebabkan sebagian besar individu mengalami gangguan mental dan fisik,
setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Waktu yang dibutuhkan dan cara yang
dilakukan masing-masing individu untuk dapat mengatasi stres juga berbeda-
beda.

2.3. Pengukuran Tingkat Stres


Tingkatan stres ini bisa diukur dengan banyak skala. Stres pada mahasiswa pula
dapat diukur dengan menggunakan Hassles Assessment Scale for Student in
College (HASS/Col). HASS/Col merupakan suatu skala yang terdiri dari 54
pernyataan tentang kejadian umum yang tidak menyenangkan bagi para
mahasiswa (Sarafino dan Ewing, 1999). Tingkat stres pada instrumen ini berupa
stres rendah, stres sedang dan stress tinggi. Jumlah skor HASS/Col ialah skor <75
berupa stres rendah, skor 75-135 berupa stres sedang dan skor >135 menunjukan
seseorang mengalami stres tinggi.
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah seperti berikut:

Karakteristik:
a. Umur
b. Jenis kelamin
Tingkat Stres:
 Rendah
 Sedang
 Tinggi

STRES

3.2. Definisi Operasional


3.2.1. Tingkat Stres
Stres adalah keadaan psikologis yang timbul jika ada ketidakseimbangan antara
persepsi individu mengenai tuntutan yang harus dihadapi dibandingkan dengan
kemampuan mereka untuk mengatasi tuntutan tersebut. (Sarafino,2006).

3.2.2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara


Mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara Tahun Akademik 2013/2014.

3.2.3. Jenis Kelamin


Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan.
3.2.4. Umur
Umur mahasiswa yang berkisar antara 18 tahun sehingga 24 tahun.

3.2.5. Alat Ukur


Skoring menggunakan skala yang ditetapkan dalam alat ukur Hassles Assessment
Scale for Students in College (HASS/Col) yaitu:
a. Tidak pernah : 0
b. Sangat jarang : 1
c. Beberapa kali : 2
d. Sering : 3
e. Sangat sering : 4
f. Hampir setiap saat : 5

3.2.6. Cara Ukur


Cara ukur dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner yang diedarkan.

3.2.7. Skala ukur


Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala nominal dan
interval.

3.2.8. Hasil ukur


Jumlah skor dari kuesioner HASS/Col diakumulasikan dan disesuaikan dengan
tingkatan stres. Skor <75 yaitu mahasiswa mengalami stres rendah, (skor 75-135)
yaitu mahasiswa mengalami stres sedang dan skor >135 menunjukkan mahasiswa
mengalami stress tinggi.
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif untuk mengidentifikasi tingkat stres
terhadap karakteristik responden yaitu umur dan jenis kelamin pada Mahasiswa
Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG
USU) Tahun Akademik 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dalam satu
waktu cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan metode total
sampling.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara dan waktu penelitian direncanakan dari bulan September – Oktober 2013.

4.3. Populasi dan Sampel


4.3.1. Populasi
Populasi target penelitian ini adalah mahasiswa Malaysia Semester I
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik
2013/2014 yaitu sebanyak 56 responden.

4.3.1. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode total sampling yaitu mengambil semua anggota populasi
menjadi sampel.

4.3.1.1. Kriteria inklusi:


a. Mahasiswa yang sehat secara fisik.
b. Mahasiswa yang sedang mengikuti proses perkuliahan di FKG USU.
4.3.1.2. Kriteria eksklusi:
a. Mahasiswa yang menolak untuk diteliti.

4.4. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, pengambilan data primer telah dilakukan dengan
memberikan self administered questionnaires (kuesioner) kepada responden.
Kemudian responden mengisi kuesioner ketika peneliti melakukan kunjungan
tersebut. Kuesioner telah dijelaskan secara menyeluruh sampai benar-benar
dimengerti dan dapat diisi secara benar oleh responden. Data sekunder diperoleh
dari bagian pendidikan FKG USU berupa jumlah mahasiswa untuk perkiraan
besar sampel. Setiap kejadian yang terdapat dalam kuesioner diukur dalam bentuk
skala sebagai berikut:
a. Tidak pernah diberi skor = 0
b. Sangat jarang diberi skor = 1
c. Beberapa kali diberi skor = 2
d. Sering diberi skor = 3
e. Sangat sering diberi skor = 4
f. Hampir setiap saat diberi skor = 5
Jumlah skor dari kuesioner HASS/Col itu diakumulasikan dan disesuaikan
dengan tingkatan stres sebagai berikut:
a. Stres rendah, jika total skor = < 75
b. Stres sedang, jika total skor = 75-135
c. Stres tinggi, jika total skor = >135

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


1. Lembar kuisioner
2. Alat tulis
3. Seperangkat komputer
4. Kalkulator
5. Program statistik
4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada penelitian ini digunakan kuesioner yang berisi pertanyaan
berhubungan dengan tingkat stres yang terdiri dari 54 pertanyaan. Kuesioner yang
digunakan adalah Hassles Assessment Scale for Student in College. Kuesioner
yang telah selesai disusun sudah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan
menggunakan uji Pearson Correlation dan uji Cronbach (Cronbach Alpha)
dengan program SPSS 17.0 (Statistical Products and Service Solutions).
Penelitian ini telah disetujui oleh komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan dapat
dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.970 54

4.6. Pengolahan Data & Analisis Data


Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik
komputerisasi, menggunakan program komputer SPSS (Stastical Product and
Service Solution). SPSS merupakan paket program statistik yang berguna untuk
mengolah dan menganalisa data penelitian. Pengolahan data dilakukan
dengan cara:
1. Editing yang dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan
data.
2. Coding yaitu data yang terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan
kelengkapannya diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum
diolah dengan komputer.
3. Entry yaitu data yang telah dikode dimasukkan ke dalam program
komputer.
4. Cleaning yaitu pemeriksaan semua data yang dimasukkan ke dalam
komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan
data.
5. Saving yaitu penyimpanan data untuk siap dianalisis
6. Analisis Data

Jenis analisis atau sifat data pada penelitian ini adalah kategorik. Jawaban
yang diberikan responden dalam pernyataan penelitian tentang tingkat stres diberi
nilai berdasarkan tingkatannya. Data karakteristik kategorik responden yaitu
tingkat stres, jenis kelamin dan umur diukur dengan distribusi frekuensi dan
disajikan dalam bentuk persentase. Pengujian masing-masing variabel dilakukan
dengan menggunakan tabel yang diinterpretasikan berdasarkan hasil yang
diperoleh.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
(FKG USU) yang berlokasi di dalam kampus Universitas Sumatera Utara dengan
alamat Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Padang Bulan, Medan-20155, Indonesia.
FKG USU merupakan fakultas kedokteran gigi pertama yang berada di luar Pulau
Jawa, didirikan pada tanggal 19 Oktober 1961 berdasarkan SK Menteri PTIP No.
0048/Sek/PU dan diresmikan pada tanggal 3 Nopember 1961.
Pada awalnya Fakultas Kedokteran Gigi USU hanya memiliki satu
gedung berupa Dental Clinic yang dibangun atas bantuan Pemerintah Djerman
Barat dan diserahkan kepada Universitas Sumatera Utara. Seiring dengan
berjalannya waktu, Fakultas Kedokteran Gigi USU terus berkembang, baik
peningkatan sumber daya manusia sebagai pelaksana seluruh kegiatan yang ada di
FKG USU, maupun pembangunan sarana dan prasarana dalam upaya mendukung
proses belajar mengajar yang dilakukan secara berkesinambungan.
Sejak beberapa tahun yang lalu, di Fakultas Kedokteran Gigi USU sudah
terpasang internet baik cable maupun nir cable (hotspot) yang dapat dimanfaatkan
secara cuma-cuma oleh seluruh civitas akademika untuk keperluan pendidikan,
pengajaran maupun kepentingan administrasi akademik. Disamping itu, FKG
USU juga memiliki sejumlah fasilitas pendukung seperti Perpustakaan Pusat dan
Sistem Informasi, Pusat Kesehatan Mahasiswa, Asrama Mahasiswa, Gelenggang
Mahasiswa dan fasilitas olahraga yang lengkap.

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden


Jumlah responden yang terlibat dalam studi ini adalah sebesar 56 responden yang
merupakan mahasiswa Malaysia Semester I Tahun Akademik 2013/2014 Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dengan karakteristik berdasarkan
umur dan jenis kelamin. Berdasarkan perhitungan distribusi frekuensi diperoleh
gambaran karakteristik individu penelitian sebagai berikut:

5.2.1. Jenis Kelamin


Berdasarkan jenis kelamin, peneliti memperolah sebaran responden
sebagai berikut:
Tabel 5.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-laki 27 48.2
Perempuan 29 51.8
Total 56 100

Dari tabel yang disajikan di atas terlihat jumlah jenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada jumlah jenis kelamin laki-laki yang berpatisipasi dalam
penelitian ini. Jenis kelamin laki-laki mencapai 27 orang yaitu 48.2% dan
perempuan pula mencapai 29 orang yaitu 51.8%.

5.2.2 Umur
Berdasarkan umur, peneliti memperoleh sebaran responden sebagai berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Umur Responden
Umur Frekuensi (n) Persentase (%)
18 tahun 17 30.4
19 tahun 16 28.6
20 tahun 11 19.6
21 tahun 5 8.9
22 tahun 4 7.1
23 tahun 2 3.6
24 tahun 1 1.8
Total 56 100
Sesuai dengan karakteristik umur pada penelitian ini, maka umur
responden pada penelitian ini berkisar antara 18 hingga 24 tahun. Mayoritas
responden berumur 18 dan 19 tahun dengan persentase 30.4% atau 17 orang dan
28.6% atau 16 orang. Umur responden yang berkisar antara 20 hingga 22 tahun
dengan jumlah yang sedang yaitu 19.6% atau 11 orang dan 8.9% atau 5 orang dan
7.1% atau 4 orang. Minoritas responden berada pada umur 23 hingga 24 tahun
masing-masing dengan persentase 3.6% atau 2 orang dan 1.8% atau 1 orang.

5.3 Hasil Analisa Data dan Pembahasan


5.3.1 Hasil Analisa Data
Hasil uji terhadap tingkat stres mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi USU yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dapat
dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Stres Responden
Tingkat Frekuensi Persentase(%)
Stres (n)
Rendah 15 26.8
Sedang 38 67.9
Tinggi 3 5.4
Total 56 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahawa mayoritas responden


mengalami tingkat stres kategori sedang yaitu 67.9% atau 38 orang. Tingkat stres
yang dikategorikan stres rendah adalah sebanyak 26.8% atau 15 orang dan yang
dikategorikan sebagai stres tinggi adalah sebanyak 5.4% atau 3 orang saja.
Untuk lebih jelasnya, data lengkapnya gambaran frekuensi jawaban
kuesioner responden mengenai tingkat stres dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Kuesioner Responden
Skor/ 0 1 2 3 4 5
Pertanyaan n % n % n % n % n % n %
P1 4 7.1 11 19.6 22 39.3 13 23.2 2 3.6 4 7.1
P2 7 12.5 29 51.8 13 23.2 2 3.6 5 8.9 0 0
P3 3 5.4 17 30.4 17 30.4 16 28.6 2 3.6 1 1.8
P4 10 17.9 16 28.6 13 23.2 12 21.4 4 7.1 1 1.8
P5 10 17.9 17 30.4 16 28.6 10 17.9 2 3.6 1 1.8
P6 17 30.4 8 14.3 12 21.4 13 23.2 5 8.9 1 1.8
P7 4 7.1 14 25 20 35.7 10 17.9 7 12.5 1 1.8
P8 10 17.9 14 25 16 28.6 11 19.6 3 5.4 2 3.6
P9 6 10.7 19 33.9 16 28.6 14 25 1 1.8 0 0
P10 18 32.1 18 32.1 13 23.2 6 10.7 1 1.8 0 0
P11 5 8.9 15 26.8 17 30.4 14 25 3 5.4 2 3.6
P12 3 5.4 11 19.6 15 26.8 21 37.5 5 8.9 1 1.8
P13 19 33.9 19 33.9 11 19.6 3 5.4 3 5.4 1 1.8
P14 6 10.7 24 42.9 13 23.2 9 16.1 2 3.6 2 3.6
P15 10 17.9 10 17.9 17 30.4 10 17.9 7 12.5 2 3.6
P16 13 23.2 17 30.4 14 25 10 17.9 0 0 2 3.6
P17 19 33.9 16 28.6 11 19.6 8 14.3 1 1.8 1 1.8
P18 6 10.7 16 28.6 15 26.8 14 25 5 8.9 0 0
P19 6 10.7 13 23.2 15 26.8 13 23.2 9 16.1 0 0
P20 6 10.7 24 42.9 13 23.2 9 16.1 2 3.6 2 3.6
P21 3 5.4 15 26.8 24 42.9 11 19.6 3 5.4 0 0
P22 7 12.5 14 25 16 28.6 12 21.4 2 3.6 5 8.9
P23 9 16.1 13 23.2 12 21.4 15 26.8 5 8.9 2 3.6
P24 15 26.8 18 32.1 13 23.2 9 16.1 1 1.8 0 0
P25 17 30.4 11 19.6 15 26.8 9 16.1 2 3.6 2 3.6
P26 6 10.7 13 23.2 16 28.6 14 25 6 10.7 1 1.8
P27 7 12.5 11 19.6 16 28.6 14 25 6 10.7 2 3.6
P28 7 12.5 23 41.1 13 23.2 8 14.3 3 5.4 2 3.6
P29 9 16.1 13 23.2 20 35.7 12 21.4 2 3.6 0 0
P30 6 10.7 17 30.4 24 42.9 5 8.9 2 3.6 2 3.6
P31 19 33.9 14 25 15 26.8 6 10.7 0 0 2 3.6
P32 14 25 22 39.3 11 19.6 6 10.7 2 3.6 1 1.8
P33 5 8.9 8 14.3 24 42.9 12 21.4 5 8.9 2 3.6
P34 2 3.6 18 32.1 23 41.1 9 16.1 3 5.4 1 1.8
P35 7 12.5 18 32.1 13 23.2 11 19.6 6 10.7 1 1.8
P36 8 14.3 6 10.7 17 30.4 18 32.1 4 7.1 3 5.4
P37 6 10.7 12 21.4 18 32.1 18 32.1 2 3.6 0 0
P38 4 7.1 11 19.6 19 33.9 16 28.6 3 5.4 3 5.4
P39 5 8.9 9 16.1 24 42.9 11 19.6 5 8.9 2 3.6
P40 25 44.6 13 23.2 10 17.9 5 8.9 0 0 3 5.4
P41 9 16.1 20 35.7 10 17.9 8 14.3 7 12.5 2 3.6
P42 8 14.3 14 25 17 30.4 13 23.2 4 7.1 0 0
P43 10 17.9 17 30.4 14 25 10 17.9 3 5.4 2 3.6
P44 10 17.9 16 28.6 16 28.6 6 10.7 4 7.1 4 7.1
P45 6 10.7 13 23.2 20 35.7 9 16.1 4 7.1 4 7.1
P46 9 16.1 13 23.2 15 26.8 11 19.6 6 10.7 2 3.6
P47 17 30.4 15 26.8 16 28.6 7 12.5 0 0 1 1.8
P48 8 14.3 16 28.6 10 17.9 16 28.6 4 7.1 2 3.6
P49 6 10.7 14 25 16 28.6 14 25 5 8.9 1 1.8
P50 10 17.9 9 16.1 14 25 12 21.4 7 12.5 4 7.1
P51 18 32.1 15 26.8 11 19.6 6 10.7 2 3.6 4 7.1
P52 10 17.9 11 19.6 16 28.6 11 19.6 5 8.9 3 5.4
P53 7 12.5 18 32.1 24 42.9 3 5.4 2 3.6 2 3.6
P54 8 14.3 13 23.2 15 26.8 12 21.4 3 5.4 5 8.9
n= frekuensi % = persentase P= pertanyaan
Kuesioner ini terdiri dari 54 pertanyaan yang berkaitan dengan keadaan
yang mahasiswa rasakan dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam satu bulan
terakhir ini. Setiap pertanyaan mempunyai 6 pilihan jawaban yaitu:
1. Tidak Pernah : 0
2. Sangat Jarang : 1
3. Beberapa Kali : 2
4. Sering : 3
5. Sangat Sering : 4
6. Hampir Setiap Saat : 5

Semua penilaian diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan tingkat


stres. Skor dibawah 75 menunjukkan individu tersebut mengalami stres yang
rendah, skor 75-135 menunjukkan individu tersebut mengalami stres yang sedang
dan skor melebihi 135 menunjukkan individu tersebut mengalami stres yang
tinggi.
Distribusi frekuensi tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara berdasarkan karakteristik
jenis kelamin pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Stres Berdasarkan Jenis
Kelamin
Tingkat Stres
Jenis Kelamin Rendah Sedang Tinggi Total
f % f % f % n
Laki-laki 5 18.5 20 74.1 2 7.4 27
Perempuan 10 34.5 18 62.1 1 3.4 29
Total 15 38 3 56

Berdasarkan tabel di atas, responden laki-laki dan perempuan masing-


masing paling banyak mengalami tingkat stres sedang yaitu laki-laki 74.1% atau
20 orang dan perempuan 62.1% atau 18 orang. Manakala pada tingkat stres
rendah, perempuan mempunyai persentase yang terbanyak yaitu 34.5% atau 10
orang. Minoritas responden mengalami tingkat stres tinggi tetapi persentase laki-
laki masih melebihi perempuan yaitu 7.4% atau 2 orang.
Distribusi frekuensi tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara berdasarkan karakteristik
umur dilihat pada tabel 5.6
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Stres Berdasarkan Umur
Tingkat Stres

Umur Rendah Sedang Tinggi Total

f % f % f % n

18 5 29.4 11 64.7 1 5.9 17


19 5 31.3 10 62.5 1 6.3 16
20 3 27.3 8 72.7 0 0 11
21 1 20 4 80 0 0 5
22 0 0 3 75 1 25 4
23 1 50 1 50 0 0 2
24 0 0 1 100 0 0 1
Total 15 38 3 56

Berdasarkan tabel diatas, semua kelompok umur paling banyak mengalami


tingkat stres sedang yaitu bagi kelompok umur 18 tahun sebanyak 11 orang atau
64.7%, kelompok umur 19 tahun pula mencatatkan sebanyak 10 orang atau
62.5%. Terdapat 8 orang pada kelompok umur 20 tahun atau 72.7% dan 21 tahun
sebanyak 4 orang atau 80.0%, kelompok umur 22 tahun mencatatkan 3 orang atau
75.0% dan minoritas berada pada kelompok umur 23 hingga 24 orang dengan
masing-masing jumlah yang sama yaitu 1 orang atau persentase 50% dan 100%.
5.3.2 Pembahasan
Responden penelitian ini adalah mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik 2013/2014
sebanyak 56 orang.
Dari seluruh responden diperoleh jumlah responden dengan tingkat stres
rendah yaitu sebanyak 15 orang atau 26.8%, tingkat stres sedang sebanyak 38
orang atau 67.9% dan tingkat stres tinggi sebanyak 3 orang atau 5.4%. Sesuai
dengan pendapat Towbes & Cohen (1996) yang menyatakan bahwa mahasiswa
tahun pertama memiliki tingkat stres tinggi, hal ini karena mahasiswa tahun
pertama harus menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin
memperoleh prestasi akademis yang tinggi dan harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial yang baru.
Hal ini juga sejajar dengan pendapat (Duffy & Atwater, 2005) yang
menyatakan mahasiswa tingkat pertama yang menghadapi norma dan budaya
yang baru, teman kelompok baru, tugas yang banyak dan perubahan pada gaya
hidup menuntut waktu dan self-control yang lebih banyak dibandingkan pada
masa sekolah menengah atas. Selain itu, masa transisi ke dunia universitas
merupakan masa yang sulit, dengan banyaknya jumlah mahasiswa baru yang
dilaporkan mengalami stres yang berlebihan (Reisberg, dalam Duffy & Atwater,
2005).
Perubahan gaya hidup yang drastis dan persekitaran yang tidak familiar
untuk mahasiswa Malaysia yang baru beberapa bulan ke Medan untuk
melanjutkan pelajaran memicu tingkat stres yang tinggi di kalangan mereka.
Menurut (Kaczmarek, 1994) mahasiswa asing lebih sulit menghadapi masa
transisi ke dunia universitas berbanding mahasiswa lokal. Selain itu, sistem
perkuliahan dalam bahasa Indonesia yang diajarkan juga payah difahami oleh
mereka karena selama ini proses pembelajaran di Malaysia dilakukan dalam
bahasa Inggeris.
Pada penelitian ini, rata-rata mahasiswa Malaysia Kedokteran Gigi
melaporkan stres sedang, hal ini mungkin sejajar dengan penelitian sebelum ini
yaitu prevalensi stres di kalangan mahasiswa kedokteran gigi telah dilaporkan di
beberapa negara antaranya Amerika Serikat, United Kingdom, German, Greece,
Jordan, Nigeria, Afrika Selatan, India, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia,
dan West Indies. Selain itu, Menurut (Khalid, 2000), prevalensi stres di Malaysia
pada kedokteran gigi sebesar 89,7%. Menurut juga penelitian (Gorter et all,
2009), (Schmitter et all, 2008) dan (Murphy et all, 2009) menunjukkan bahwa
tingkat stres pada mahasiswa kedokteran gigi lebih tinggi dibandingkan
mahasiswa kedokteran.
Distribusi tingkat stres berdasarkan jenis kelamin pada tabel 5.5
menunjukkan bahwa dari total responden laki-laki sebanyak 27 orang diperoleh
tingkat stres rendah sebanyak 5 orang atau 18.5%, tingkat stres sedang sebanyak
20 orang atau 74.1% dan tingkat stres tinggi sebanyak 2 orang atau 7.4%.
Manakala dari total responden perempuan sebanyak 29 orang diperoleh tingkat
stres rendah sebanyak 10 orang atau 34.5%, tingkat stres sedang sebanyak 18
orang atau 62.1% dan stres tinggi sebanyak 1 orang atau 3.4%. Dalam penelitian
ini, perbedaan frekuensi tingkat stres pada laki-laki dan perempuan sangat sedikit.
Mayoritas laki-laki dan perempuan mengalami stres sedang. Namun, dapat dilihat
bahwa laki-laki mengalami stres tinggi berbanding perempuan, hal ini mungkin
sejajar dengan pendapat Edward Shill (1999) yang menyatakan pria
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali membaik setelah suatu
peristiwa belalu dibanding dengan wanita sehingga tingkat stres laki-laki lebih
tinggi dan juga sependapat dengan penelitian Acharya S. (2003) yang menyatakan
rata-rata pria mengalami stres tinggi dibanding wanita di fakultas kedokteran gigi.
Sebaliknya, menurut Davis (1999) wanita memiliki lebih banyak stressor
dibanding pria sehingga lebih rentan untuk mengalami stres. Hal ini mungkin
terjadi karena adanya koping yang kurang adaptif dalam menghadapi stressor.
Selain itu, respon fisiologis laki-laki dan perempuan juga berbeda semasa
mengalami stres. Tambahan pula, setiap orang berbeda dalam menanggapi
stressor sehingga timbulnya stres juga berbeda tingkatannya.
Distribusi tingkat stres berdasarkan umur pada tabel 5.6 menunjukkan
responden dengan umur 18 dan 19 tahun mencatatkan angka yang tertinggi untuk
tingkat stres dibanding kelompok umur yang lain, masing-masing dengan jumlah
orang sebanyak 11 orang atau 64.7% dan 10 orang atau 62.5% . Hal ini karena
angka mahasiswa Malaysia berumur 18 dan 19 tahun yang paling banyak di
semester I. Menurut World Health Organization (1994) populasi mahasiswa yang
lebih muda sangat rentan mengalami stres saat di universitas karena proses
pembelajaran semakin sulit. Selain itu, menurut penelitian Polychronopoulou &
Divaris (2010) yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran gigi, kebanyakan
mahasiswa yang lebih muda mengalami stres tinggi dibanding mahasiswa lebih
tua, tetapi pada penelitian ini kebanyakan mahasiswa mengalami stres sedang. Hal
ini dapat terjadi karena kebanyakannya akan berusaha untuk mengadaptasi
kehidupan mereka dengan dunia luar dan faktor seperti harus menyesuaikan diri
jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin memperoleh prestasi akademis yang
tinggi dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru juga
dapat berpunca kepada peninggian stres.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 56 mahasiswa Malaysia
Semester I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun
Akademik 2013/2014 pada bulan September 2013 dapat disimpulkan bahwa;
1. Mayoritas mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara mengalami tingkat stres sedang yaitu
sebanyak 38 orang atau 67.9%.
2. Tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis
kelamin, laki-laki mempunyai stres yang lebih tinggi.
3. Tingkat stres pada mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara berdasarkan umur, umur
18 tahun dan 19 tahun mencatatkan angka yang tertinggi untuk tingkat
stres.

6.2. Saran
Setelah dilakukan penelitian ini, maka dapat disarankan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor yang mencetuskan stres
dikalangan mahasiswa Malaysia di fakultas kedokteran gigi. Di samping itu,
peneliti juga menyarankan sebaiknya dilakukan penelitian yang membandingkan
insidensi stres pada mahasiswa Malaysia semester I dengan mahasiswa Malaysia
yang telah melanjutkan pelajarannya ke peringkat lebih tinggi selama proses
pembelajaran di USU. Selain itu, program kesehatan mental seperti konseling
sangat diperlukan agar mahasiswa asing dapat beradaptasi dengan tepat terhadap
perubahan lingkungnya.
DAFTAR PUSTAKA

Acharya S. (2003). Factors affecting stress among Indian dental students. Journal
of Dental Education.
Agolla, J.E., & Ongori, H. (2009). An assessment of academic stress among
undergraduate students. Academic journals, Educational research and
review vol.4.
American Institute of Stress, (2010). Effects of Stress.USA: American Institute of
Stress. Available from http://www.stress.org/stress-effects.htm.
Alzahem AM, HT van der Molen, Alaijan AH, Achmidt HG, Zamakhshary MH.
(2011). Stress Amongst Dental Students: A Systematic Review.
European Journal of Dental Education.
Bakrie, I. (2010). Ciri-ciri penting remaja akhir. Desember 24, 2011.
http://www.tnol.co.id/id/spiritual-psychology
Bochner, S., Ward, C., Furhanm. A,. (2001). The Psychology of Culture Shock
(2nd Ed). Philadelphia : Routledge
Carlson,N.R., (2005). Stress Disorders.In : Foundations of Physiological
Psychology 6th Edition.USA:Pearson,502-506.
Davis, Richard., (1999). Health Psychology: Stress Coping and Health. USA: Mc
Graw Hill Publishing Companies.
Duffy, K. G., & Atwater, E (2005). The Psychology for Living: Adjustment,
Growth, and Behavior Today (8th ed). New Jersey: Pearson Education,
Inc.
Dyson, R., & Renk, K. (2006). Freshman adaptation to university life: depressive
symtoms, stress, and coping. Journal of Clinical Psychology.
Edward Shill. (1999). The Academic Ethic. USA. University of Chicago Press.
Gunarsa, Singgih. D., dan Gunarsa, Yulia Singgih. D. (2000). Psikologi Praktis:
Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Gibbon. C., Dempster. M., & Moutray. M. (2011). Stress, coping and satisfaction
in nursing students. Journal Of Advance Nursing.
Govaerst, S. & Gregoire, J. (2004). Stressful academic situations: Study on
appraisal variables in adolescence. British Journal of Clinical
Psycology.
Gorter R, Freeman R, Hammen S, Murtomaa H, Blinkhorn A, Humphris G.
(2008). Psychological stress and health in undergraduate dental
students: fifth year outcomes compared with first year baseline results
from five European dental school, European Journal Dental Education,
V12.
Kaczmarek P. G., (1994). An assessment of international college student
adjustment. International Journal for the Advancement of Counseling.
Kaplan, Harold I; Sadock, Benjamin J; Grebb, Juck A., (2010). Sinopsis Psikiatri
Judul 1.Binarupa Aksana: Tangerang.
Kausar. (2010). Perceived stress, academic workloads and use of coping
strategies by university students. Journal of Behavorial Sciences. Vol.
20.
Khalid K, (2000), Work-related stress among government dentists and dental
nurse. Kuala Lumpur: University of Malaya.
Lubis & Nurlaila. (2010). “Mengapa tingkat stres pelajar makin tinggi”. Style
Sheet. www.vivanews.com/news/read/120642-mengapa_tingkat_stres_
pelajar_makin_tinggi.
Losyk, B. (2007). Kendalikan stres anda: cara mengendali stres dan sukses di
tempat kerja (Marselita Harapan, Penerjemah). Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Murphy RJ, Gray SA, Sterling G, Reeves K, DuCette J. (2009). A comparative
study of professional student stress, Journal of Dental Education, V73.
National Association of School Psychologist, (1998). Stress in Children.
Bethesda: National Association of School Psychologist.Available from:
http://www.nasponline.org/families/stress08.pdf.
Needleman ,J ., (2004). Adolescent Stress. Available from :
http://www.drspock.com/article.html
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2007). Human Development (10th
ed). New York: McGraw Hill.
Potter & Perry. (2005). Fundamental of nursing: Concept, process, & practice.
(Asih, Y. et. all, Penerjemah). Jakarta: EGC
Polychronopoulou A, Divaris K., (2005) Perceived Sources of Stress Among
Greek Dental Students. Journal of Dental Education.
Polychronopoulou A, Divaris K., (2010). A longitudinal study of Greek dental
students perceived sources of stress. Journal of Dental Education.
Peker I, Alkurt MT, Usta MG, Turkbay T. (2009), The evaluation of perceived
sources of stress and stress levels among Turkish dental students.
International Dental Journal. V59.
Pyvis, D., & Chapman, A. (2005). Culture shock and the international student
‘offshore'. Journal of Research in International Education.
Rasmun, (2004) .Pengertian Stres,Sumber Stres, dan Sifat Stresor.Dalam:
Stres,Koping, dan Adaptasi Edisike -1. Jakarta:Sagung Seto. 9-26.
Robotham, D. (2008). Stress among higher education students: towards a
research agenda. Springer Science + Business Media B.V. 56:7
Rice, L.P.,(1992). Stress and Health.California:Cole Publishing.
Rice, (1999). Stress dari dunia perkuliahan. Available from:
http://adln.stress.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-1999-11126
Rafidah, K. et all. (2009). Stress and academic performance: empirical evidence
from university students. Academy of Educational Leadership Journal.
Vol. 13, No. 1
Santrock, J. W. (2006). Educational psychology. UK. McGraw Hill.
Schmitter M, Liedl M, Beck J, Rammelsberg P. (2008), Chronic stress in medical
and dental education. Med Teach, 30: 97-9
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2008). Brunner & Sudarth’s textbook of medical
surgical nursing. Volume 1. (11th ed). Philadelphia: Lippicontt.
Stuart, G.W. & Laraia, M. T. (2005). Psychiatric nursing: Principle and practice
8th Edition. St. Louis: Mosby.
Safaria, T. Saputra, NE. (2009). Managemen Emosi. Jakarta : Bumi Aksara.
Sarafino, E.P., (2006). Health Psychology. 5th ed. New York: John Wiley and
Sons.
Suzanne & Brenda. (2008). Textbook of medical surgical nursing. 11th Ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Sherwood, L. (2010). Human physiology: from cells to systems. (7th ed).
Shah, M., Hasan, S., Malik, S., Sreeramareddy, C. T., (2010). Perceived stress,
sources and severity of stress among medical undergraduates in a
Pakistani medical school. BMC Med Educ.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2005). Brunner & Sudarth’s textbook of medical
surgical nursing. (8thed). (Agung Waluyo. Terjemahan). Jakarta: EGC
Sriati A, (2007). Tinjauan Tentang Stres. Available online at:
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/
TINJAUAN%20TENTANG%20STRES.pdf
Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Human Development (5th ed). New York:
McGraw-Hill.
Tobroni. (2010). Stress yang dialami mahasiswa. Desember 23, 2011.
http://tobroni.staff.umm.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/generate.php?
post=45
Towbes, L. C., & Cohen, L. H. (1996). Chronic stress in the lives of college
students: Scale development and prospective prediction of distress.
Jounal of youth and adolescence.
Widianti, Elfri. (2007). Remaja dan permasahalannya: bahaya merokok,
penyimpangan seks pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan
minuman keras dan narkoba. September 27, 2011.
http://prov.bkkbn.go.id
World Health Organization (WHO) (1994). The health of young people: A
challenge and a promise. Geneva.

Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rabiah Irfah Binti Wukar Hussain


Tempat / tanggal lahir : Selangor / 05-10-1991
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Islam
Orang Tua : Wukar Hussain Bin Mazoor Hussain
: Nusreen Bano Binti Muhammad Rafik
Alamat : 37, Jalan Keladi, Peringgan, Medan.
Riwayat Pendidikan : Sekolah Kebangsaan Seri Selangor, Selangor,
Malaysia.
Sekolah Menengah Kebangsaan USJ 13, Selangor,
Malaysia.
Foundation In Science – President College Kuala
Lumpur, Kuala Lumpur, Malaysia.
Medical Degree (MD) – Universitas Sumatera
Utara, Medan, Indonesia.
Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN PENGISIAN KUESIONER


JUDUL PENELITIAN : TINGKAT STRES PADA MAHASISWA
MALAYSIA SEMESTER I FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Saya Rabiah Irfah Binti Wukar Hussain dengan nomor NIM 100100277
mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara melakukan
penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui tingkat stres pada mahasiswa
Malaysia Semester I FKG USU tahun akademik 2013/2014.
Saya mengedarkan kuesioner ini untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan untuk analisa. Oleh karena itu, saya berharap kesediaan setiap
partisipan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Data-data ini hanya akan
digunakan untuk tujuan penelitian dan semua jawaban bagi pertanyaan serta
identitas partisipan dirahasiakan.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar sesuai dengan
pengetahuan dan sikap anda. Atas partisipasi dan kesediaan Anda, saya ucapkan
terima kasih.
Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :

Dengan ini menyatakan telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Penelitian
“Tingkat Stres Pada Mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik 2013/2014”. Maka dengan ini saya
secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam
penelitian tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan
seperlunya.

Medan,………….2013

Yang menyatakan,

(……………………..)
Lampiran 5

DATA PERIBADI RESPONDEN & KUESIONER PENELITIAN


Tingkat Stres Pada Mahasiswa Malaysia Semester I Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik 2013/2014

Karakteristik responden

NIM: ……………………….
Umur: ……………………... Tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki ( ) Perempuan ( )

Hassles Assessment Scale for Student in College

Dibawah ini telah dituliskan beberapa keadaan yang sering menyebabkan stres
dalam hidup anda. Untuk setiap keadaan, isilah titik-titik dibawah ini dengan
angka yang menunjukkan seberapa besar/sering keadaan tersebut anda rasakan
dalam kehidupan sehari-hari anda dalam satu bulan terakhir ini.

0 = Tidak pernah
1 = Sangat jarang
2 = Beberapa kali
3 = Sering
4 = Sangat sering
5 = Hampir setiap saat

____ 1. Kelakuan orang lain yang menjengkelkan (misalnya: kebiasaan, sifat)


____ 2. Kecelakaan/ kecanggungan/ prilaku diri sendiri yang menggangu
(misalnya: menumpahkan minuman, terjatuh)
____ 3. Perlakuan sosial yang menjengkelkan dari orang lain (misalnya: kasar,
tidak dperhatikan, diskriminasi jenis kelamin/ suku)
____ 4.Penampilan diri (misalnya: menemukan ciri-ciri yang tidak menarik,
masalah kerapian)
____ 5. Kegiatan olahraga (misalnya: masalah penampilan, tuntutan waktu)
____ 6. Tagihan/ pengeluaran yang berlebihan
____ 7. Kebosanan (seperti: tidak ada kegiatan, kegiatan yang tidak menarik)
____ 8. Masalah kenderaan (seperti mogok, perbaikan)
____ 9. Berada di keramaian/ kumpulan orang banyak (misalnya: di pesta, di
tempat belanja, dsb)
____ 10. Kencan (misalnya: menemukan kekurangan, pasangan yang tidak
menarik)
____ 11. Lingkungan (misalnya: keadaan tempat tinggal atau bekerja)
____ 12. Ujian (misalnya: masa-masa persiapan, saat menempuh ujian)
____ 13. Olahraga pagi (misalnya: rutinitas yang tidak menyenangkan, waktu
pengerjaannya)
____ 14. Kelompok ekstrakurikuler (misalnya: aktivitasnya, tanggung jawabnya)
____ 15. Ketidaktersediaan fasilitas/ sumber (misalnya: bahan pustaka, komputer)
____ 16. Keluarga: kewajiban atau aktivitas
____ 17. Keluarga: masalah hubungan dengan anggota keluarga, hal-hal
menjengkelkan
____ 18. Khawatir terhadap keselamatan fisik (misalnya: ketika berjalan sendiri,
saat berada di pesawat atau mobil)
____ 19. Kesehatan: menemukan kondisi fisik yang kurang sehat
____ 20. Makanan (misalnya: makanan yang tidak menarik)
____ 21. Kelupaan mengerjakan sesuatu (misalnya merekam acara televisi,
mengirim kartu ucapan, mengerjakan tugas kuliah)
____ 22. Teman/ sebaya: masalah hubungan, kejengkelan)
____ 23. Rencana masa depan (misalnya keputusan karir atau pernikahan)
____ 24. Bangun awal (misalnya untuk menghadiri kelas atau bekerja)
____ 25. Pacar: masalah hubungan, kejengkelan
____ 26. Target/ tugas: belum selesai
____ 27. Nilai (misalnya dapat nilai rendah)
____ 28. Gejala kesehatan (misalnya flu, tifus, alergi, sakit kepala)
____ 29. Tempat tinggal (mencari atau pindah)
____ 30. Ketidakadilan (melihat kejadiannya atau langsung menjadi korban)
____ 31. Pekerjaan: (mencari atau dalam tahap wawancara)
____ 32. Masalah pekerjaan: tuntutan dan hal-hal yang menjengkelkan
____ 33. Keterlambatan (misalnya: untuk janji temu atau kelas)
____ 34. Kehilangan atau salah meletakkan barang (misalnya: kunci, buku)
____ 35. Perawatan medis/ gigi (misalnya: merasa kurang nyaman, masalah
waktu)
____ 36. Uang: kekurangan
____ 37. Pengalaman atau tantangan baru: keterlibatan
____ 38. Keributan orang lain/ hewan
____ 39. Cara berbicara/ berbicara di depan umum
____ 40. Masalah parkir (misalnya: di kampus, di tempat kerja, di rumah)
____ 41. Urusan pribadi: merasa kurang
____ 42. Profesor/ pelatih (misalnya tidak adil, tuntutan, ketidakhadiran)
____ 43. Mendaftar untuk atau memilih mata kuliah yang mau diambil
____ 44. Teman sekamar atau serumah: masalah hubungan, hal-hal yang
menjengkelkan
____ 45. Tugas sekolah (misalnya: pengerjaan tugas akhir, bacaan yang
membosankan/ materi yang sulit, rendahnya motivasi)
____ 46. Tertular penyakit seksual (misalnya: khawatir, usaha untuk mengurangi
resiko penyakit menular seksual/ HIV)
____ 47. Penampilan Tim Olahraga/ Selebritis (misalnya: atlit favorit atau
kekalahan tim)
____ 48. Tugas sehari-hari yang membosankan (misalnya: belanja, membersihkan
rumah)
____ 49. Tuntutan waktu/ batas waktu
____ 50. Masalah lalu lintas (misalnya: pengemudi yang tidak hati-hati, macet)
____ 51. Tiket lalu lintas: mendapatkan (misalnya: pelanggaran mengemudi atau
parkir)
____ 52. Menunggu (misalnya: untuk janji temu, antrian)
____ 53. Masalah cuaca (misalnya: salju, panas, lembab, badai)
____ 54. Manajemen berat badan/ diet (misalnya: tidak sesuai dengan rencana)
Lampiran 6
Hasil Output Penelitian
HASIL FREKUENSI JAWABAN

P1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 4 7.1 7.1 7.1

Sangat Jarang 11 19.6 19.6 26.8

Beberapa Kali 22 39.3 39.3 66.1

Sering 13 23.2 23.2 89.3

Sangat Sering 2 3.6 3.6 92.9

Hampir Setiap Saat 4 7.1 7.1 100.0

Total 56 100.0 100.0

P2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 7 12.5 12.5 12.5

Sangat Jarang 29 51.8 51.8 64.3

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 87.5

Sering 2 3.6 3.6 91.1

Sangat Sering 5 8.9 8.9 100.0

Total 56 100.0 100.0


P3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 3 5.4 5.4 5.4

Sangat Jarang 17 30.4 30.4 35.7

Beberapa Kali 17 30.4 30.4 66.1

Sering 16 28.6 28.6 94.6

Sangat Sering 2 3.6 3.6 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 16 28.6 28.6 46.4

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 69.6

Sering 12 21.4 21.4 91.1

Sangat Sering 4 7.1 7.1 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 17 30.4 30.4 48.2

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 76.8

Sering 10 17.9 17.9 94.6

Sangat Sering 2 3.6 3.6 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 17 30.4 30.4 30.4

Sangat Jarang 8 14.3 14.3 44.6

Beberapa Kali 12 21.4 21.4 66.1

Sering 13 23.2 23.2 89.3

Sangat Sering 5 8.9 8.9 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 4 7.1 7.1 7.1

Sangat Jarang 14 25.0 25.0 32.1

Beberapa Kali 20 35.7 35.7 67.9

Sering 10 17.9 17.9 85.7

Sangat Sering 7 12.5 12.5 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 14 25.0 25.0 42.9

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 71.4

Sering 11 19.6 19.6 91.1

Sangat Sering 3 5.4 5.4 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 19 33.9 33.9 44.6

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 73.2

Sering 14 25.0 25.0 98.2

Sangat Sering 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 18 32.1 32.1 32.1

Sangat Jarang 18 32.1 32.1 64.3

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 87.5

Sering 6 10.7 10.7 98.2

Sangat Sering 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 5 8.9 8.9 8.9

Sangat Jarang 15 26.8 26.8 35.7

Beberapa Kali 17 30.4 30.4 66.1

Sering 14 25.0 25.0 91.1

Sangat Sering 3 5.4 5.4 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 3 5.4 5.4 5.4

Sangat Jarang 11 19.6 19.6 25.0

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 51.8

Sering 21 37.5 37.5 89.3

Sangat Sering 5 8.9 8.9 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P13

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 19 33.9 33.9 33.9

Sangat Jarang 19 33.9 33.9 67.9

Beberapa Kali 11 19.6 19.6 87.5

Sering 3 5.4 5.4 92.9

Sangat Sering 3 5.4 5.4 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P14

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 24 42.9 42.9 53.6

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 76.8

Sering 9 16.1 16.1 92.9

Sangat Sering 2 3.6 3.6 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P15

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 10 17.9 17.9 35.7

Beberapa Kali 17 30.4 30.4 66.1

Sering 10 17.9 17.9 83.9

Sangat Sering 7 12.5 12.5 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P16

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 13 23.2 23.2 23.2

Sangat Jarang 17 30.4 30.4 53.6

Beberapa Kali 14 25.0 25.0 78.6

Sering 10 17.9 17.9 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P17

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 19 33.9 33.9 33.9

Sangat Jarang 16 28.6 28.6 62.5

Beberapa Kali 11 19.6 19.6 82.1

Sering 8 14.3 14.3 96.4

Sangat Sering 1 1.8 1.8 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P18

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 16 28.6 28.6 39.3

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 66.1

Sering 14 25.0 25.0 91.1

Sangat Sering 5 8.9 8.9 100.0

Total 56 100.0 100.0


P19

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 33.9

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 60.7

Sering 13 23.2 23.2 83.9

Sangat Sering 9 16.1 16.1 100.0

Total 56 100.0 100.0

P20

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 24 42.9 42.9 53.6

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 76.8

Sering 9 16.1 16.1 92.9

Sangat Sering 2 3.6 3.6 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P21

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 3 5.4 5.4 5.4

Sangat Jarang 15 26.8 26.8 32.1

Beberapa Kali 24 42.9 42.9 75.0

Sering 11 19.6 19.6 94.6

Sangat Sering 3 5.4 5.4 100.0

Total 56 100.0 100.0

P22

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 7 12.5 12.5 12.5

Sangat Jarang 14 25.0 25.0 37.5

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 66.1

Sering 12 21.4 21.4 87.5

Sangat Sering 2 3.6 3.6 91.1

Hampir Setiap Saat 5 8.9 8.9 100.0

Total 56 100.0 100.0


P23

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 9 16.1 16.1 16.1

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 39.3

Beberapa Kali 12 21.4 21.4 60.7

Sering 15 26.8 26.8 87.5

Sangat Sering 5 8.9 8.9 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P24

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 15 26.8 26.8 26.8

Sangat Jarang 18 32.1 32.1 58.9

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 82.1

Sering 9 16.1 16.1 98.2

Sangat Sering 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P25

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 17 30.4 30.4 30.4

Sangat Jarang 11 19.6 19.6 50.0

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 76.8

Sering 9 16.1 16.1 92.9

Sangat Sering 2 3.6 3.6 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P26

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 33.9

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 62.5

Sering 14 25.0 25.0 87.5

Sangat Sering 6 10.7 10.7 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P27

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 7 12.5 12.5 12.5

Sangat Jarang 11 19.6 19.6 32.1

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 60.7

Sering 14 25.0 25.0 85.7

Sangat Sering 6 10.7 10.7 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P28

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 7 12.5 12.5 12.5

Sangat Jarang 23 41.1 41.1 53.6

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 76.8

Sering 8 14.3 14.3 91.1

Sangat Sering 3 5.4 5.4 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P29

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 9 16.1 16.1 16.1

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 39.3

Beberapa Kali 20 35.7 35.7 75.0

Sering 12 21.4 21.4 96.4

Sangat Sering 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P30

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 17 30.4 30.4 41.1

Beberapa Kali 24 42.9 42.9 83.9

Sering 5 8.9 8.9 92.9

Sangat Sering 2 3.6 3.6 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P31

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 19 33.9 33.9 33.9

Sangat Jarang 14 25.0 25.0 58.9

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 85.7

Sering 6 10.7 10.7 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P32

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 14 25.0 25.0 25.0

Sangat Jarang 22 39.3 39.3 64.3

Beberapa Kali 11 19.6 19.6 83.9

Sering 6 10.7 10.7 94.6

Sangat Sering 2 3.6 3.6 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P33

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 5 8.9 8.9 8.9

Sangat Jarang 8 14.3 14.3 23.2

Beberapa Kali 24 42.9 42.9 66.1

Sering 12 21.4 21.4 87.5

Sangat Sering 5 8.9 8.9 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P34

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 2 3.6 3.6 3.6

Sangat Jarang 18 32.1 32.1 35.7

Beberapa Kali 23 41.1 41.1 76.8

Sering 9 16.1 16.1 92.9

Sangat Sering 3 5.4 5.4 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


P35

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 7 12.5 12.5 12.5

Sangat Jarang 18 32.1 32.1 44.6

Beberapa Kali 13 23.2 23.2 67.9

Sering 11 19.6 19.6 87.5

Sangat Sering 6 10.7 10.7 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P36

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 8 14.3 14.3 14.3

Sangat Jarang 6 10.7 10.7 25.0

Beberapa Kali 17 30.4 30.4 55.4

Sering 18 32.1 32.1 87.5

Sangat Sering 4 7.1 7.1 94.6

Hampir Setiap Saat 3 5.4 5.4 100.0

Total 56 100.0 100.0


P37

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 12 21.4 21.4 32.1

Beberapa Kali 18 32.1 32.1 64.3

Sering 18 32.1 32.1 96.4

Sangat Sering 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P38

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 4 7.1 7.1 7.1

Sangat Jarang 11 19.6 19.6 26.8

Beberapa Kali 19 33.9 33.9 60.7

Sering 16 28.6 28.6 89.3

Sangat Sering 3 5.4 5.4 94.6

Hampir Setiap Saat 3 5.4 5.4 100.0

Total 56 100.0 100.0


P39

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 5 8.9 8.9 8.9

Sangat Jarang 9 16.1 16.1 25.0

Beberapa Kali 24 42.9 42.9 67.9

Sering 11 19.6 19.6 87.5

Sangat Sering 5 8.9 8.9 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P40

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 25 44.6 44.6 44.6

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 67.9

Beberapa Kali 10 17.9 17.9 85.7

Sering 5 8.9 8.9 94.6

Hampir Setiap Saat 3 5.4 5.4 100.0

Total 56 100.0 100.0


P41

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 9 16.1 16.1 16.1

Sangat Jarang 20 35.7 35.7 51.8

Beberapa Kali 10 17.9 17.9 69.6

Sering 8 14.3 14.3 83.9

Sangat Sering 7 12.5 12.5 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P42

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 8 14.3 14.3 14.3

Sangat Jarang 14 25.0 25.0 39.3

Beberapa Kali 17 30.4 30.4 69.6

Sering 13 23.2 23.2 92.9

Sangat Sering 4 7.1 7.1 100.0

Total 56 100.0 100.0


P43

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 17 30.4 30.4 48.2

Beberapa Kali 14 25.0 25.0 73.2

Sering 10 17.9 17.9 91.1

Sangat Sering 3 5.4 5.4 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P44

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 16 28.6 28.6 46.4

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 75.0

Sering 6 10.7 10.7 85.7

Sangat Sering 4 7.1 7.1 92.9

Hampir Setiap Saat 4 7.1 7.1 100.0

Total 56 100.0 100.0


P45

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 33.9

Beberapa Kali 20 35.7 35.7 69.6

Sering 9 16.1 16.1 85.7

Sangat Sering 4 7.1 7.1 92.9

Hampir Setiap Saat 4 7.1 7.1 100.0

Total 56 100.0 100.0

P46

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 9 16.1 16.1 16.1

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 39.3

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 66.1

Sering 11 19.6 19.6 85.7

Sangat Sering 6 10.7 10.7 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P47

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 17 30.4 30.4 30.4

Sangat Jarang 15 26.8 26.8 57.1

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 85.7

Sering 7 12.5 12.5 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P48

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 8 14.3 14.3 14.3

Sangat Jarang 16 28.6 28.6 42.9

Beberapa Kali 10 17.9 17.9 60.7

Sering 16 28.6 28.6 89.3

Sangat Sering 4 7.1 7.1 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0


P49

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 6 10.7 10.7 10.7

Sangat Jarang 14 25.0 25.0 35.7

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 64.3

Sering 14 25.0 25.0 89.3

Sangat Sering 5 8.9 8.9 98.2

Hampir Setiap Saat 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

P50

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 9 16.1 16.1 33.9

Beberapa Kali 14 25.0 25.0 58.9

Sering 12 21.4 21.4 80.4

Sangat Sering 7 12.5 12.5 92.9

Hampir Setiap Saat 4 7.1 7.1 100.0

Total 56 100.0 100.0


P51

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 18 32.1 32.1 32.1

Sangat Jarang 15 26.8 26.8 58.9

Beberapa Kali 11 19.6 19.6 78.6

Sering 6 10.7 10.7 89.3

Sangat Sering 2 3.6 3.6 92.9

Hampir Setiap Saat 4 7.1 7.1 100.0

Total 56 100.0 100.0

P52

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 10 17.9 17.9 17.9

Sangat Jarang 11 19.6 19.6 37.5

Beberapa Kali 16 28.6 28.6 66.1

Sering 11 19.6 19.6 85.7

Sangat Sering 5 8.9 8.9 94.6

Hampir Setiap Saat 3 5.4 5.4 100.0

Total 56 100.0 100.0


P53

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 7 12.5 12.5 12.5

Sangat Jarang 18 32.1 32.1 44.6

Beberapa Kali 24 42.9 42.9 87.5

Sering 3 5.4 5.4 92.9

Sangat Sering 2 3.6 3.6 96.4

Hampir Setiap Saat 2 3.6 3.6 100.0

Total 56 100.0 100.0

P54

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Pernah 8 14.3 14.3 14.3

Sangat Jarang 13 23.2 23.2 37.5

Beberapa Kali 15 26.8 26.8 64.3

Sering 12 21.4 21.4 85.7

Sangat Sering 3 5.4 5.4 91.1

Hampir Setiap Saat 5 8.9 8.9 100.0

Total 56 100.0 100.0


TOTAL PEARSON CORRELATIONS
Nombor Total Pearson Correlation Status
Pertanyaan
1 0.746 Valid
2 0.577 Valid
3 0.589 Valid
4 0.564 Valid
5 0.488 Valid
6 0.609 Valid
7 0.633 Valid
8 0.596 Valid
9 0.576 Valid
10 0.598 Valid
11 0.509 Valid
12 0.755 Valid
13 0.462 Valid
14 0.553 Valid
15 0.631 Valid
16 0.786 Valid
17 0.615 Valid
18 0.735 Valid
19 0.684 Valid
20 0.778 Valid
21 0.778 Valid
22 0.456 Valid
23 0.544 Valid
24 0.555 Valid
25 0.670 Valid
26 0.817 Valid
27 0.656 Valid
28 0.553 Valid
29 0.501 Valid
30 0.462 Valid
31 0.786 Valid
32 0.633 Valid
33 0.786 Valid
34 0.615 Valid
35 0.555 Valid
36 0.684 Valid
37 0.755 Valid
38 0.670 Valid
39 0.786 Valid
40 0.509 Valid
41 0.576 Valid
42 0.597 Valid
43 0.596 Valid
44 0.633 Valid
45 0.530 Valid
46 0.633 Valid
47 0.609 Valid
48 0.564 Valid
49 0.525 Valid
50 0.589 Valid
51 0.597 Valid
52 0.513 Valid
53 0.577 Valid
54 0.746 Valid

TABEL FREKUENSI

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 27 48.2 48.2 48.2

Perempuan 29 51.8 51.8 100.0

Total 56 100.0 100.0


Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 18 Tahun 17 30.4 30.4 30.4

19 Tahun 16 28.6 28.6 58.9

20 Tahun 11 19.6 19.6 78.6

21 Tahun 5 8.9 8.9 87.5

22 Tahun 4 7.1 7.1 94.6

23 Tahun 2 3.6 3.6 98.2

24 Tahun 1 1.8 1.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

Tingkat Stress

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rendah 15 26.8 26.8 26.8

Sedang 38 67.9 67.9 94.6

Tinggi 3 5.4 5.4 100.0

Total 56 100.0 100.0

CROSSTABULATION
Jenis Kelamin * Tingkat Stress Crosstabulation

Tingkat Stress

Rendah Sedang Tinggi Total

Jenis Kelamin Laki-laki Count 5 20 2 27

% within Jenis Kelamin 18.5% 74.1% 7.4% 100.0%

Perempuan Count 10 18 1 29

% within Jenis Kelamin 34.5% 62.1% 3.4% 100.0%

Total Count 15 38 3 56

% within Jenis Kelamin 26.8% 67.9% 5.4% 100.0%

Umur * Tingkat Stress Crosstabulation

Tingkat Stress

Rendah Sedang Tinggi Total

Umur 18 Tahun Count 5 11 1 17

% within Umur 29.4% 64.7% 5.9% 100.0%

19 Tahun Count 5 10 1 16

% within Umur 31.3% 62.5% 6.3% 100.0%

20 Tahun Count 3 8 0 11

% within Umur 27.3% 72.7% .0% 100.0%

21 Tahun Count 1 4 0 5

% within Umur 20.0% 80.0% .0% 100.0%

22 Tahun Count 0 3 1 4

% within Umur .0% 75.0% 25.0% 100.0%

23 Tahun Count 1 1 0 2

% within Umur 50.0% 50.0% .0% 100.0%

24 Tahun Count 0 1 0 1

% within Umur .0% 100.0% .0% 100.0%

Total Count 15 38 3 56

% within Umur 26.8% 67.9% 5.4% 100.0%

Anda mungkin juga menyukai